Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kejadian Berat Bayi Lahir

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang
dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan sebagai berikut: angka
kejadian bayi BBLR di RSUD Salatiga masih tinggi. Sejak Juni
hingga Agustus 2012 tercatat bahwa angka kejadian BBLR di
RSUD Salatiga ini masih melebihi target capaian BBLR yang
ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia
Sehat 2010 yakni maksimal 7% (Depkes, 2010).
Faktor ibu yang berasosiasi positif dengan kejadian bayi
BBLR di RSUD Salatiga meliputi faktor gizi ibu hamil, faktor status
ekonomi, dan faktor paritas. Dilihat dari faktor usia ibu, faktor
pengawasan ANC, faktor pendidikan ibu, faktor penyakit/komplikasi
selama kehamilan, faktor jarak kehamilan, faktor pekerjaan ibu dan
faktor kebiasaan ibu (merokok, peminum alkohol) tidak berasosiasi
dengan kejadian bayi BBLR di RSUD Salatiga.
Pada kasus spesifik (M5 dan M7), faktor gizi tidak selalu
dominan mempengaruhi kejadian BBLR, namun terdapat faktor lain
yang mempengaruhi kejadian BBLR yaitu adanya faktor usia
partisipan (lebih dari 35 tahun), penyakit/komplikasi selama
56
57
kehamilan (preeklamsi dan hipertensi), partisipan bekerja selama
kehamilan dan pengawasan ANC yang kurang.
5.2
Saran
5.2.1
Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil diharapkan lebih aktif lagi dalam memanfaatkan
layanan antenatal melalui posyandu yang ada di desa masingmasing maupun layanan antenatal dengan bidan desa atau tenaga
kesehatan yang lain sejak dini secara teratur. Layanan antenatal ini
diharapkan dapat memberikan berbagai informasi yang diperlukan
ibu hamil dalam merawat kehamilannya seperti gizi ibu hamil,
faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan
BBLR maupun informasi yang lain yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan bayi.
Sesuai dengan kemampuan ekonomi, diharapkan ibu-ibu
hamil lebih selektif dalam memilih variasi makanan dengan lebih
memperhatikan kandungan gizi dalam makanan yang dimakan
sehari-hari.
5.2.2
Bagi Tenaga Kesehatan
Perawat lebih meningkatkan perannya sebagai edukator,
yaitu membantu ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan
kesehatan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
58
kejadian BBLR serta penyampaian informasi masalah perawatan
kehamilan sejak awal melakukan pemeriksaan kehamilan.
5.2.3
Bagi Rumah Sakit
Melakukan
program
kesehatan,
misalnya
dengan
pembuatan buletin mengenai masalah kesehatan khususnya faktorfaktor ibu yang dapat menentukan kejadian BBLR yang diberikan
kepada pasien maupun karyawan sehingga dapat memberi
tambahan informasi.
5.2.4
Bagi Penelitian Selanjutnya
Dapat melakukan penelitian lebih mendalam, dari faktor
gizi ibu hamil dapat dilihat lagi dari indikator-indikator yang lain
seperti ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil, atau dari
kadar Hemoglobin (Hb) ibu hamil, dari faktor status ekonomi dapat
diteliti mengenai jumlah anggota keluarga maupun lingkungan
tempat tinggal.
Penelitian lebih lanjut pada kasus spesifik, dimana faktor
gizi ibu hamil baik dengan usia lebih dari 35 tahun, preeklamsi,
hipertensi, ibu bekerja selama kehamilan dan pengawasan ANC
kurang menentukan kejadian BBLR.
Download