kepribadian - WordPress.com

advertisement
Kelompok 1
Devi krisna Maulana
Niken Pratiwi
Nida Hafifah
Umair El Widad
Budi Marsudi
Dwi Nurul Purnamasari
Ihsan Fahmi
Sinta Arum
Agung Wicaksono
A. Defenisi Kepribadian
Kata “kepribadian” (personality)
sesungguhnya berasal dari kata latin:
persona. Pada mulanya kata persona ini
menunjuk pada topeng yang biasa digunakan
oleh pemain sandiwara di zaman romawi
dalam memainkan perannya. Lambat laun,
kata persona (personality) berubah menjai
satu istilah yang mengacu pada gambaran
sosial tertentu yang diterima oleh individu
dari kelompok masyarakat, kemudian
individu tersebut diharapkan bertingkah
laku berdasarkan atau sesuai dengan
gambaran sosial yang diterimanya.
Agar memperoleh pemahaman tentang
makna kepribadian perlu dikemukakan
pengertian kepribadian menurut para ahli.
Pengertian Kepribadian menurut para ahli
sebagai berikut:
Woodworth (Yusuf dan Juntika, 2007)
mengemukakan bahwa kepribadian merupakan
“kualitas total individu”
Dashiell (Yusuf dan juntika, 2007)
mendefinisikan sebagai” gambaran total
tentang tingkah laku individu yang
terorganisasi”
Allport ( Yusuf dan Juntika, 2007)
mendefinisikan kepribadian sebagai “
dynamic organization within the
individual of those psychophysical
systems that determine his unique
adjustment to his environment”
(kepribadian merupakan organisasi
yang dinamis dalam diri individu
tentang sistem psikofisik yang
menentukan penyesuaiannya yang unik
terhadap lingkungannya).
PENGERTIAN MENURUT ALLPORT BISA DI
JELASKAN SBB:
(a) dynamic artinya kepribadian dari waktu ke
waktu, situasi ke situasi merujuk pada
perubahan kualitas perilaku
(b) Organization artinya kepribadian merupakan
keterkaitan antara struktur kepribadian yang
independen yang saling berhubungan dan saling
berinterrelasi
(c) kepribadian terdiri atas kebiasaan, sikap,
emosi, sentimen, motif, keyakinan, yang
kesemuanaya merupakan aspek psikis, juga
mempunyai dasar fisik dalam individu seperti
syaraf, kelenjar, atau tubuh individu secara
keseluruhan.
(d) determine menunjukkan
peran motivasional yang
mendasari kegiatan yang
khas, dan mempengaruhi
bentuk-bentuknya.
(e) unik, merujuk pada
keunikan atau keragaman
tingkah laku individu
sebagai ekspresi dari pola
sistem psikofisiknya
B.Pembentukan Kepribadian
1. Pengalaman yang umum, yaitu yang dialami oleh
tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu.
Pengalaman ini erat hubungannya dengan fungsi dan
peranan seseorang dalam masyarakat. Misalnya,
sebagai laki-laki atau wanita seseorang mempunyai
hak dan kewajiban.
2. Pengalaman yang khusus, yaitu yang khusus
dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak
tergantung pada status dan peran orang yang
bersangkutan dalam masyarakat.
C. Teori-Teori Kepribadian
1.
Teori Kepribadian Psikoanalisis
Konflik dasar dari tiga sistem
kepribadian tersebut menciptakan
energi psikis individu. Energi dasar ini
menjadi kebutuhan insting individu yang
menuntut pemuasan. Tiga sistem
tersebut adalah id, ego, dan superego.
2.Teori-Teori Sifat(Trait Theories)
Teori sifat ini dikenal sebagai
teori-teori tipe (type theories)
yang menekankan aspek
kepribadian yang bersifat
relatif stabil atau menetap.
Tepatnya, teori-teori ini
menyatakan bahwa manusia
memiliki sifat atau sifat-sifat
tertentu, yakni pola
kecenderungan untuk
bertingkah laku dengan cara
tertentu.
3. Teori Kepribadian Behaviorisme
Menurut Skinner, individu adalah organisme
yang memperoleh perbendaharaan tingkah
lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen
penyebab tingkah laku, melainkan tempat
kedudukan atau suatu poin yang faktor-faktor
lingkungan dan bawaan yang khas secara
bersama-sama menghasilkan akibat (tingkah
laku) yang khas pula pada individu tersebut.
Karekteristik Kepribadian
1) Pengekangan fisik
(psycal restraints)
 2) Bantuan fisik
(physical aids)
 3) Mengubah kondisi
stimulus (changing
the stimulus
conditions)
 4) Memanipulasi
kondisi emosional
(manipulating
emotional conditions)

5)
Melakukan
respons-respons lain
(performing
alternativeresponses)
 6)
Menguatkan diri
secara positif (positif
self-reinforcement)
 7)
Menghukum diri
sendiri (self
punishment)

 Pandangan
teori kognitif menyatakan bahwa
organisasi kepribadian manusia tidak lain
adalah elemen-elemen kesadaran yang satu
sama lain saling terkait dalam lapangan
kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur
psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena
keduanya termasuk dalam kognisi manusia.




1) Melancholicus (melankolisi), yaitu orang-orang yang
banyak empedu hitamnya, sehingga orang-orang dengan
tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesimistis dan
selalu menaruh rasa curiga.
2) Sanguinicus (sanguinisi), yakni orang-orang yang
banyak darahnya, sehingga orang-orang tipe ini selalu
menunjukkan wajah berseri-seri, periang atau selalu
gembira, dan bersikap optimistis.
3) Flegmaticus (flegmatisi), yaitu orang-orang yang
banyak lendirnya. Orang-orang seperti ini sifatnya lamban
dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis,
pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah
berubah.
4) Cholericus (kolerisi), yakni yang banyak empedu
kuningnya. Orang bertipe ini bertubuh besar dan kuat,
namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri,
sifatnya garang dan agresif.
 1)
Tipe
extrovert, yaitu
orang-orang yang
perhatiannya lebih
diarahkan keluar
dirinya, kepada
orang-orang lain
dan kepada
masyarakat.
 2)
Tipe introvert,
orang-orang yang
perhatiannya lebih
mengarah pada
dirinya.






a. Tipe Endomorp
Sheldom menyebut tipe endomorph dengan kecenderungan
pada kebulatan, keluwesan, kehalusan, dan gemuknya
tubuh, serta tangan-kaki yang lembut dan kecil.
b. Tipe Mesomorph
Ciri-cirinya: otot-ototnya dominan, pembuluh-pembuluh
darah kuat, jantung juga dominan. Orang tipe ini punya
kecenderungan kokoh, keras, otot tampak bersegi-segi,
tahan sakit. Termasuk pada golongan tipe ini, misalnya,
para olahragawan, pengelana, dan tentara.
c. Tipe Ectomorph
Kecenderungan tipe entomorph adalah pada tangan dan
kaki yang lurus, tubuhnya tampak lemah dan langsing,
jangkung, dada pipih, dan otot-otot hampir tidak tampak
berkembang.
 a.
Kepribadian Paranoid
 Kepribadian paranoid adalah gangguan
kepribadian dengan sifat curiga yang
menonjol.
 b.
Kepribadian Afektif/Siklotim
 Ciri utama dari kepribadian siklotim adalah
keadaan perasaan dan emosinya yang
berubah-ubah antara depresi dan euforia.
 c.
Kepribadian Skizoid
Sifat-sifat kepribadian ini adalah pemalu,
perasa, pendiam, suka menyendiri,
menghindari kontak sosial dengan orang lain.
 d.
Kepribadian Eksplosif
Ciri utama tipe ini adalah diperlihatkannya
sifat tertentu yang lain dari perilakunya seharihari, yaitu ledakan-ledakan amarah dan
agresivitas, sebagai reaksi terhadap stres yang
dialaminya (walaupun mungkin stresnya sangat
kecil). Segera sesudah itu biasanya ia
menyesali perbuatannya.
 e.Kepribadian
Anankastik
Ciri utama tipe kepribadian ini adalah
perfeksionisme dan keteraturan, kaku,
pemalu, disertai dengan pengawasan diri
yang tinggi.
 f. Kepribadian Histerik
Ciri utama kepribadian ini adalah sombong,
egosentrik, tidak stabilnya emosi, suka
menarik perhatian denga afek yang labil,
sering berdusta.
 g.
Kepribadian Astenik
Ciri utamanya hidup tidak bergairah, lemas,
lesu, letih, lemah, tak ada tenaga sepanjang
kehidupannya
 h. Kepribadian Anti Sosial
Ciri utamanya ialah bahwa perilakunya selalu
menimbulkan konflik dengan orang lain atau
lingkungannya.
 i.Kepribadian
Pasif-Agresif
Tipe kepribadian ini ditandai dengan sifat
pasif dan agresif. Agresifitas dapat
dinyatakan secara pasif dengan cara bermuka
masam, malas, menyabot, dan keras kepala.
 j.Kepribadian Inadequat
Ciri utama tipe ini adalah
ketidakmampuannya secara terus menerus
atau berulang-ulang untuk memenuhi
harapan atau tuntutan teman atau sebayanya
atau kenalannya. Baik dalam respon
emosional, intelektual, sosial, maupun fisik.
EMOSI
Pengertian Emosi
 Dari
mana kata emosi berasal? Kata emosi
adalah kata serapan dari bahasa inggris,
yakni ‘emotion’. Dalam kamus, kata
‘emotion’ digunakan untuk menggambarkan
perasaan yang kuat akan sesuatu dan
perasaan yang sangat menyenangkan atau
sangat mengganggu.
TEORI-TEORI EMOSI
 1.
Teori Emosi Dua-Faktor Schachter-Singer
Schachter dan Singer mengemukakan bahwa emosi
tertentu merupakan fungsi dari reaksi-reaksi tubuh
tertentu. Menurutnya pula kita tidak merasa marah
karena ketegangan otot, rahang yang berderak,
denyut nadi kita menjadi cepat, dan sebagainya
tetapi karena kita secara umum jengkel dan kita
mempunyai beberapa kognisi tertentu tentang sifat
kejengkelan kita.
Teori ini dikenal sebagai teori yang paling klasik yang
berorientasi pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat
saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik, nafas
bertambah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah dan
sebagainya) namun jika rangsangannya menyenangkan
– seperti diterima di perguruan tinggi yang diminati,
emosi yang timbul dinamakan senang. Sebaliknya jika
rangsangannya membahayakan (misalnya melihat ular
yang berbisa) emosi yang timbul dinamakan takut.
Para ahli psikologi melihat teori ini lebih sesuai dengan
teori kognisi.
2. Teori Emosi James Lange
Menurut
teori ini, emosi merupakan
hasil persepsi seseorang terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuh sebagai respons terhadap
berbagai rangsangan yang datang dari
luar.
Tingkatan emosi menurut James Lange
1. Situasi
2. Persepsi tentang situasi
3. Perubahan-perubahan dalam tubuh
4. Perbuatan yang terlihat, misalkan
melarikan diri dari bahaya
5. Keadaan sadar dari emosi
3. Teori ”Emergency” Cannon
Teori ini dikemukakan oleh Walter
B. Cannon (1929), ia menyatakan
bahwa karena gejolak emosi itu
menyiapkan seseorang untuk
mengatasi keadaan yang genting,
orang-orang primitif yang membuat
respon semacam itu bisa survive
dalam hidupnya.
1. Emosi marah
2. Emosi sedih, duka,
susah dan pilu
3. Emosi Iri
4. Emosi Takut
5. Emosi Cinta
cara mengendalikan emosi
antara lain:
a. Setiap tindakan harus
didasarkan pada akal sehat
b. Berpikirlah tentang
akibat yang mungkin
terjadi
c. Berusahalah untuk
memaafkan orang lain.
Sekarang ini banyak teori yang
muncul untuk mencoba menjelaskan
sebab-musabab terjadinya gangguan
emosional. Teori-teori tersebut
dapat dikelompokan dalam tiga
kategori; lingkungan, afektif, dan
kongnitif (Hauck, 1967).
1.Teori lingkungan
Teori lingkungan ini
menganggap bahwa penyakit
mental diakibatkan oleh
berbagai kejadian yang
menyebabkan timbulnya stres.
pandangan tersebut
beranggapan bahwa kejadian
ini sendiri adalah penyebab
langsung dari keterangan
emosi.
2.Teori afektif
Pandangan profesional yang
paling luas dianut mengenai
gangguan mental adalah
pandangan yang berusaha
menemukan pengalaman
emosional bawah sadar yang
dialami seorang anak
bermasalah dan kemudian
membawa ingatan yang
dilupakan dan ditakuti ini ke
alam sadar, sehingga dapat di
lihat dari sudut yang lebih
realistik.
3.Teori kongnitif
Sekarang ini hanya teori kognitif utama
yang patut dibicarakan, yakni “Psikoterapi
Rasional Emotif” yang ditemukan oleh
Albert Ellis (1962), menurut
teori ini penderitaan mental tidak
disebabkan langsung oleh masalah kita atau
perasaan bawah sadar kita akan masalah
tersebut melainkan dari pendapat yang
salah dan irasional. Yang di sadari maupun
yang tidak disadari akan masalah-masalah
yang kita hadapi.
Jenis-jenis Emosi

Emosi Marah
Seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia
menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. Orang
yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, mengganggu
orang yang dikenai marah, membanting barang, memukul orang
yang dikenai marah, bahkan membunuh.
Orang yang selalu menunjukkan ekspresi marah disebut
pemarah. Orang yang bersifat mudah marah dengan
menunjukkan ekspresi membanting barang, memukul orang yang
dikenai marah, bahkan membunuh dapat merugikan diri sendiri
ataupun orang lain. Orang yang pemarah tidak disukai teman,
bahkan hidupnya menjadi tidak tenang.
Emosi Sedih,susah,dan Pilu
Emosi marah
Emosi takut
Emosi cinta
Emosi sedih
Emosi iri,pilu
Ikan hiu di makan
kebo,tengkyu brow!
TERIMAKASIH
Download