MODUL PERKULIAHAN Perkembangan Sepanjang Hayat Masa Dewasa Awal (Young Adulthood): Perkembangan Fisik Fakultas Program Studi Fakultas Psikologi Psikologi Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi. Abstract Kompetensi Penjelasan tentang Perkembangan Fisik pada masa dewasa awal. Mahasiswa mampu memahami perkembangan fisik yang terjadi pada masa dewasa awal. Transisi dari Masa Remaja menuju Dewasa Menjadi Orang Dewasa Jeffrey Arnett (2006, dalam Santrock, 2011) mendeskripsikan lima ciri orang yang beranjak dewasa: 1. Eksplorasi Identitas, khususnya dalam relasi romantic dan pekerjaan. Beranjak dewasa adalah masa dimana di dalam diri sebagian besar individu terjadi perubahan penting yang menyangkut identitas (Cote, 2009; Kroger, Martinussen, & Marcia, 2010,d alam Santrock, 2011). 2. Ketidakstabilan. Perubahan tempat tinggal sering terjadi selama masa dewasa awal, selain itu, ketidakstabilan juga terjadi dalam hal relasi romantic, pekerjaan, dan pendidikan. 3. Self-focused. Terfokus pada diri sendiri, dalam arti, mereka kurang terlibat dalam kewajiban social, melakukan tugas dan berkomitmen terhadap orang lain, serta mengakibatkan mereka memiliki otonomi yang besar dalam mengatur kehidupannya sendiri. 4. Feeling in-between. Merasa seperti berada di peralihan. Banyak orang di masa beranjak dewasa tidak menganggap dirinya sebagai remaja ataupun sepenuhnya sudah dewasa dan berpengalaman. 5. Usia dengan berbagai kemungkinan, sebuah masa dimana individu memiliki peluang untuk 2015 2 mengubah kehidupan Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. mereka. Arnett Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (2006) mendeskripsikan dua kemungkinan yang dapat dialami seseorang dalam masa beranjak dewasa: (1) yang optimis dengan masa depannya, (2) yang mengalami kesulitan ketika bertumbuh besar, dan masa beranjak dewasa ini adalah kesempatan untuk mengarahkan kehidupan ke arah yang lebih positif. Perkembangan Fisik Perkembangan dan Performa Fisik Masa dewasa awal berkisar dari umur 20-40 tahun. Umumnya puncak performa fisik diraih sebelum usia 30 tahun, antara 19-26 tahun. Akan tetapi di usia dewasa awal kita juga tidak hanya mengalami puncak performa fisik, tetapi juga penurunan performa fisik. Kesehatan dan kekuatan otot biasanya mulai memperlihatkan tanda-tanda penurunan di usia sekitar 30 tahun. Dagu yang mulai merosot, dan perut yang mulai menonjol juga mulai nampak. Berkurangnya kemampuan fisik merupakan keluhan yang umum dialami orangorang yang baru mulai memasuki usia tiga puluhan. Kesehatan Ketika beranjak dewasa dan pada masa dewasa awal, beberapa individu berhenti memikirkan bagaimana gaya hidup akan mempengaruhi kesehatan mereka nantinya ketika dewasa. Ketika kita beranjak dewasa, banyak dari kita mengembangkan pola tidak sarapan, makan tidak teratur, dan mengandalkan kudapan (snack) sebagai sumber makanan utama sepanjang hari, makan berlebihan sampai melebihi batas berat badan normal, menjadi perokok sedang atau berat, minum alcohol, tidak berolahraga, dan kurang tidur di malam hari. Gaya hidup semaca ini terkait dengan kesehatan yang buruk, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kepuasan hidup. 2015 3 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pola Makan dan Berat Tubuh Obesitas Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak melanda individu (Howel, 2010; Kruseman, dkk, 2010, dalam Santrock, 2011). Menurut data WHO, lebih dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal tiap tahun karena obesitas dan berat berlebih yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung Sebanyak 15 provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi sangat gemuk di atas nasional yakni Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan DKI Jakarta (Fadjar, 2014). Dalam riset IHME, merujuk Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2010, Indonesia masuk 10 besar negara dengan orang gemuk terbanyak. Menurut Riskesdas 2013, prevalensi orang gemuk lebih besar (Natgeo, 2014). Obesitas berkaitan dengan meningkatnya resiko terserang penyakit hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular (Granger, dkk, 2010, dalam Santrock, 2011). Berikut ini adalah fakor-faktor yang mempengaruhi obesitas: 1. Hereditas Hingga saat ini para ilmuwan cenderung mengabaikan peranan komponen genetik terhadap obesitas. Beberapa orang memang memiliki tendensi untuk mengalami kelebihan berat badan. 2. Leptin Leptin adalah sebuah protein yang berperan dalam menimbulkan rasa kenyang (kondisi merasa kenyang hingga puas) dan dilepaskan oleh sel-sel lemak. Leptin mengakibatkan berkurangnya nafsu makan dan meningkatnya pelepasan energi. Leptin berperan sebagai hormone anti-obesitas. Dua studi terbaru menemukan bahwa ketika individu yang mengalami obesitas melakukan olahraga rutin, berat badan mereka turun, yang diasosiasikan dengan perubahan level leptin (Nagashima, dkk, 2010; Rider, dkk, 2010, dalam Santrock, 2011) 3. Set point Jumlah lemak yang tersimpan dalam tubuh Anda adalah sebuah faktor penting 4. Faktor-Faktor lingkungan Faktor ini berperan penting dalam obesitas. Peningkatan jumlah penderita obesitas ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah bahan pangan yang telah mengalami rekayasa genetika, banyaknya makanan cepat saji yang mengandung banyak lemak, berkembang pesatnya teknologi yang memudahkan manusia sehingga menurunkan aktivitas fisik. 2015 4 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Diet Semakin bertambahnya penderita obesitas menambah jumlah orang yang melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Penelitian terbaru yang melihat hasil jangka panjang dari diet pembatasan kalori mengungkapkan bahwa sepertiga hingga dua per tiga pelaku diet mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar dibanding berat badan yang berhasil mereka turunkan saat berdiet (Mann, dkk, 2007 dalam Santrock, 2011). Penurunan berat badan yang paling efektif adalah dengan melibatkan olahraga. Studi terbaru menyimpulkan bahwa orang dewasa yang melakukan program diet sekaligus olahraga bisa menurunkan berat badan lebih banyak dibandingkan mereka yang hanya melakukan diet. Olahraga secara teratur Salah satu faktor yang mendorong para ahli mengimbau agar orang berolahraga adalah karena olahraga dapat membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lain. Para ahli kesehatan merekomendasikan orang-orang dewasa melakukan aerobic selama 30 menit atau lebih, sebaiknya setiap hari. Latihan aerobic adalah olahraga yang terus menerus – lari, berenang, atau bersepeda, contohnya – yang merangsang kerja jantung dan paru-paru. Berikut ini adalah sejumlah strategi uang dapat membantu mengembangkan kebiasaan olahraga dalam kehidupan Anda: 1. Mengurangi waktu menonton TV. Terlalu banyak menonton TV berkaitan dengan kesehatan yang buruk dan obesitas. Gantilah waktu menonton TV dengan berolahraga. 2. Petakan kemajuan Anda. Catatlah hasil olahraga yang Anda lakukan secara sistematis untuk memetakan kemajuan Anda. 3. Berhentilah mencari alasan. Orang seringkali mencari berbagai alasan untuk tidak berolahraga. Alasan ang biasanya dikemukakan adalah “Saya tidak memiliki cukup waktu”. 4. Bayangkan alternatifnya. Tanya pada diri Anda sendiri, apakah Anda terlalu sibuk untuk mengurus kesehatan Anda sendiri? Akan jadi seperti apa hidup Anda jika kurang sehat? 2015 5 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penyalahgunaan Obat Alkohol dan Narkoba Di Amerika, masyarakatnya adalah masyarakat peminum alkohol. Sebanyak 60% dari usia 21 – 39 th mengkonsumsi alkohol, yang kemudian mengarahkan pada peminum berat. Resiko penggunaan alkohol, antara lain: - kecelakaan lalu lintas - kejahatan - infeksi HIV Kematian akibat alkohol: - Tenggelam - bunuh diri - kebakaran - jatuh - pembunuhan Konsumsi alkohol dengan jumlah sedikit dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Laki- laki yang minum alkohol lebih dari 1 gelas/ hari lebih beresiko terkena kanker. Wanita jumlah minuman yang aman : setengah dari laki2. Tempat utama untuk minum alkohol universitas Akibatnya : tinggal kelas, bermasalah dengan tokoh otoritas, merusak bangunan, menyetir sambil mabuk, seks bebas. 2015 Dampak penggunaan marijuana: - waktu sedikit untuk belajar - banyak waktu untuk bersosialiasi - partisipasi pada perilaku beresiko tinggi Resiko terhadap kesehatan : jangka pendek & jangka panjang Penggunaan yang kronis berdampak: 6 - kerusakan fungsi kognitif - masalah medis yang berat - sirosis - gangguan pencernaan - penyakit pankreas - kanker - gagal jantung - stroke - kerusakan sistem saraf - psikosis Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - gangguan2 medis lainnya Alkoholisme Masalah mental bangsa yang paling besar (AS) Dampak dari perubahan perubahan pola transmisi neural pada otak 6 – 48 jam setelah minuman terakhir symptom withdrawal ( cemas, agitasi, tremor, tekanan darah naik, serangan tiba2) Sama dengan drugs addict, toleransi terhadap alkohol juga semakin bertambah pada alkoholik Treatment : - detoxifikasi - hospitalisasi - medikasi - psikoterapi (individual & kelompok) - melibatkan keluarga - bergabung dengan organisasi-organisasi pendukung (Alcoholic Anonymous) Tujuan treatment : untuk coping adiksi & mengarahkan pada hidup yang lebih produktif. Tujuan utama : pencegahan agar tidak relaps / kambuh Merokok dan Nikotin Penyebab kematian yang cukup besar membunuh hampir 400 ribu orang/ thn di AS Jika dihitung juga perokok pasif yang meninggal hampir 450 ribu orang Hubungan antara merokok & kanker paru2 sudah terbukti 90%, pada laki2 & perempuan Merokok juga menjadi penyebab kanker: - larynx, mulut, saluran makan atas, kandung kemih, ginjal, pankreas, leher rahim, masalah pencernaan, pernafasan, osteoporosis, jantung. Kemungkinan perokok pada usia 30 –40 th kena serangan jantung, 5x lebih besar dibandingkan non perokok Merokok membuat jantung berdegup kencang, meningkatkan tekanan darah, mengurangi suplai O2 Setelah resiko merokok diketahui, jumlah perokok di AS turun 37% sejak tahun 1965, tetapi walaupun demikian, jumlah perokok usia 18 – 25 th meningkat 2015 Orang-orang tetap merokok karena rokok menyebabkan adiksi. Berhenti merokok akan mengurangi resiko serangan jantung & stroke 7 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Permen karet nikotin, spray & inhaler nikotin, jika digabung dengan konseling dapat membantu orang2 untuk berhenti secara bertahap & aman. Gambar: Penyakit yang disebabkan karena kebiasaan merokok. Seksualitas Seksualitas di Masa Dewasa Muda Sebelum seseorang memasuki usia beranjak dewasa, di masa remaja keingintahuannya tentang seks sudah mulai ada. Dalam sebuah penelitian yang dikutip dari buku Bicara Seks Bersama Anak oleh Alya Andika (2010) menyatakan bahwa dari 600 lelaki dan perempuan usia SMP ke bawah di AS, peneliti Dr. Jennings Bryant menemukan bahwa 91% lelaki dan 82% wanita mengaku telah menonton film porno atau yang berisi kekerasan seksual. Lebih dari 66% lelaki dan 40% wanita dilaporkan ingin mencoba beberapa adegan seks yang telah ditontonnya. Di antara siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut, 31% lelaki dan 18% wanita mengaku benar-benar melakukan beberapa adegan dalam film porno itu beberapa hari setelah menontonnya (Wulantika, 2014). Hasil penelitian yang dikutip dari sebuah Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan mengenai Pendidikan Seks pada Usia Dini oleh Moh. Roqib menunjukkan bahwa 97,05% 2015 8 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mahasiswa di Yogyakarta telah kehilangan keperawanannya. Nyaris 100% atau secara matematis bisa disepadankan dengan 10 gadis dari 11 gadis sudah tidak perawan yang diakibatkan oleh hubungan seksual. Fakta yang sangat memprihatinkan melihat kondisi remaja saat ini yang tengah terancam dalam mempertahankan kesucian dirinya baik karena paksaan atau karena sama-sama suka saat melakukannya (free sex). Hal ini menunjukkan bahwa perlunya pendidikan seks untuk diberikan sejak usia dini guna memberikan informasi dan mengenalkan kepada anak bagaimana ia harus menjaga dan melindungi organ tubuhnya dari orang yang berniat jahat terhadap dirinya (Wulantika, 2014). Masyarakat di Indonesia masih menganggap tabu jika membicarakan masalah seksualitas karena terbentur budaya Timur yang masih kental. Lain halnya dengan di Amerika. Masa beranjak dewasa adalah kerangka waktu dimana kebanyakan individu aktif secara seksual dan belum menikah (Santrock, 2011). Di Amerika, seks bebas lazim dilakukan oleh individu yang beranjak dewasa di banding orang dewasa muda. Issue tentang Reproduksi dan Seksualitas Disfungsi Seksual Gangguan persisten pada keinginan seksual & respon seksual Dalam bentuk masalah-masalah: - kurang minat seks - sulit terangsang - painful intercourse - prematur orgasm / ejakulasi Laki-laki - ketidakmampuan mencapai klimaks Perempuan/Laki-laki - cemas terhadap sexual performance Laki-laki Perempuan Penyebab: - kesehatan umum - gaya hidup - emotional well-being - korban sexual abuse pada masa kanak-kanak Pria & wanita yang berpendidikan & menikah lebih sedikit mengalami masalah2 seksual 2015 Penghasilan yang tiba2 menurun juga bisa menyebabkan masalah seksual Hanya 10% pria & 20% wanita yang mencari bantuan medis 9 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penyakit Menular Seksual (Sexually Transmitted Disease) Penularan penyakit seksual Melalui: - aktivitas seksual dengan beberapa partner tanpa perlindungan (kondom) - transfusi darah - drug-abuse - HIV/AIDS AIDS penyebab kematian usia 25 – 44 th Untuk kontrol STDs test secara sukarela & berkala Tindakan pencegahan pakai kondom atau abstinentia (tidak melakukan hub. Sex sebelum menikah) Pre-Menstrual Syndrome gangguan yang menyertai ketidaknyamanan fisik dan tekanan emosi selama 1 – 2 minggu sebelum periode menstruasi Gejala yang timbul: - merasa lelah - sakit kepala - nausea (mual) - payudara, tangan, kaki membengkak - constipasi - cemas - irritable (mudah tersinggung) - depresi - mood berubah-ubah - sulit konsentrasi & mengingat PMS lebih banyak terjadi pada usia 30 th keatas beda dengan Dysmenorrhea lebih banyak pada remaja dan wanita muda Unuk gejala2 ringan yang timbul dokter menganjurkan untuk olah raga, diet (menghindari lemak, sodium, kafein & alkohol) Infertilitas/Ketidaksuburan 2015 ketidakmampuan untuk mendapatkan bayi setelah 12 – 18 bulan mencoba Sebab pada laki-laki: 10 - jumlah sperma yang terlalu sedikit - terhambatnya saluran sperma saat ejakulasi Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - sperma tidak mampu berenang sampai rahim - genetika/ keturunan Pada wanita: - tidak menghasilkan ovum/ sel telur - ovum abnormal - sumbatan saluran tuba falopii ke rahim - setelah umur 30 th kualitas ovum menurun Akibatnya: - masalah pada pernikahan - pasangan jadi frustrasi & marah pada diri sendiri & pada pasangan - merasa kosong, tidak berharga - depresi - hubungan seksual menjadi buruk Cara mengatasinya: - konseling dengan profesional & bantuan dukungan dari pasangan tidak subur lainnya 2015 - pasrah - adopsi - treatment obat Treatment yang sering dilakukan: - hormon - pembedahan (IVF (In Vitro Fertilization)/bayi tabung, Inseminasi buatan) - terapi obat Efek terapi obat: 11 - kelahiran prematur - menghasilkan sperma yang memiliki kromosom abnormal Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Miller.P.H. (1993) Theories of Developmental Psychology 3rd ed. New York: W. H. Freeman and Company. Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditomo, S.R. (2002). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. (2008). Human development 9th ed. Jakarta: Kencana. Santrock, J.W. (2011). Life-span development 13th ed. Jakarta: Erlangga. Upton, Penney. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Sumber Online: Fadjar, Evita. (2014). Provinsi di Indonesia dengan prevalensi obesitas. http://gaya.tempo.co/read/news/2014/04/19/060571763/provinsi-di-indonesiadengan-prevalensi-obesitas http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/06/jumlah-orang-obesitas-di-indonesia-terusmeningkat Wulantika, Surya (2014). Pentingnya mengenalkan pendidikan seks sejak usia dini. http://www.kompasiana.com/wicka14/pentingnya-mengenalkan-pendidikan-seks-sejak-usiadini_54f8417ca33311855e8b48f6 2015 12 Perkembangan Sepanjang Hayat Karisma Riskinanti., M.Psi., psi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id