MODUL PERKULIAHAN Perilaku dan Proses Mental Human Development Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 09 Kode MK Disusun Oleh 61093 (A21616AA) Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Abstract Kompetensi Penjelasan tentang perkembangan manusia Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan tentang pengertian perkembangan manusia, cirri khas dari tahap perekmabngan manusia. Human Development Perkembangan Perkembangan terjadi sepanjang rentang kehidupan manusia (Life- Span). Jadi Perkembangan = perubahan fisik dan/atau psikis secara kualitatif dan atau kuantitatif kearah yang lebih matang. 1. Perkembangan Fase Anak Masa kanak-kanak adalah masa di mana manusia mengalami perkembangan kognitif. Menurut PIAGET perkembangan ini dibagi dalam 4 tahap: a. Sensori Motor (usia 0-2 tahun) Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya. Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah 'menangis'. b. Pra-operasional (usia 2-7 tahun) Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis – rumit. c. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun) Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yang sistematis. d. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas) Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga 2. Perkembangan Tahapan Remaja Remaja asal kata dari adolescere, yang artinya tumbuh menjadi dewasa. Perubahan menuju kedewasaan dapat dilihat dari 3 aspek o Kronologis : pada usia 12 –13 tahun s.d 18 – 21 tahun. o Biofisik : perubahan fungsi dan penampilan fisik, terjadi perubahan hormon dan emosi. Psikologi : Peralihan ( transisi ) dalam aspek – aspek perkembangan o 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sosialisasi remaja pada umumnya o Mulai memiliki kemampuan berpikir kritis, sehingga mulai menumbuhkan minat dan rekreasi. Mulai mengenal nilai – nilai moral. o Anak tumbuh menjadi remaja dipengaruhi oleh faktor keluarga dan budaya dari lingkungan tempat tinggal dan bergaul. Periode Pubertas (Periode Remaja Awal). Pituatri adalah kelenjar yang menghasilkan hormon yang mempengaruhi kelenjar yang lain. Kelenjar pituatri menghasilkan Growth Hormon ( yang berperngaruh pada faktor pertumbuhan luar dan dalam ) dan Gonadotropik Hormon ( Mempengaruhi kematangan seksual ). Pubertas serimg dikatakan sebagai masa yang tumpang tindih dan masa perubahan yang sangat cepat. Fungsi alat – alat seksual mulai berfungsi dan muncul fase negatif dimana terdapat kebingungan tentang posisi dirinya. Kerawanan Remaja o Segi fisik, ada yang normal dan ada yang terhambat. Misal pertumbuhan fisik yang dipengaruhi hormon hanya sedikit, maka akan mengakibatkan Kretinisme, dan sebaliknya apabila terlampau banyak maka akan mengakibatkan Gigantisme. Growth Hormon sangat penting karena akan mempengaruhi terhadap sudut pandang orang tersebut terhadap dirinya sendiri o Perubahan Primer adanya kematangan kelenjar seks. o Perubahan Sekunder Pria : penumbuhan jakun, otot mulai berkembang, tumbuh rambut di tangan, dada dan kemaluan. Wanita : mulai tumbuh buah dada, lemak, pinggul mulai membesar, tumbuh rambut di kemaluan. o Segi Psikologis, mulai timbulnya kecemasan memasuki usia remaja. Tugas Perkembangan o Menerima peranan sebagai remaja. Pria, sudah pernah wet dreaming, wanita, sudah mengalami menstruasi. o Berperan sebagai fungsinya Emosi adalah ungkapan dari dalam jiwa Ciri reaksi emosi pada remaja 2016 o Mudah berubah (meninggi ), tidak seperti anak –anak. o Beda dengan emosi anak dilihat dari segi jenis rangsang dan reaksi emosi. 3 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tugas emosi perkembanmgan remaja adalah bagaimana cara mengendalikan emosi itu tersebut. Sosialisasi adalah proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap standar norma dan tata cara lingkungan. Sosialisasi merupakan aktivitas sosial yang terdiri dari : (1) Aktivitas sosial, (2) Peran sosial, (3) Bertingkah laku. Sosialisasi membawa keberhasilan apabila , o Berhasil dalam upaya penyesuaian terhadap standar kelompok. o Mampu memainkan peranan dalam kelompok. o Mampu mengahadapi permasalahan dengan sikap yang tepat. o Memperoleh kepuasan diri. Dalam bersosialisasi terdapat beberapa kesulitan diantaranya, o Tidak ada bimbingan. o Salah imitasi o Tidak adanya kesempatan bergaul o Tidak ada motivasi o Bentuk kelompok yang tidak cocok Transisi Sosialisasi o Pembentukkan kelompok. o Memilih teman yang cocok. o Memperlakukan teman. o Kepemimpinan o Sikap dan tingkah laku sosial. Bentuk – bentuk kelompok dalam remaja o Chums, kelompok remaja yang terbentuk sejak kecil, contoh teman tetangga ( biasanya sejenis ). o Cliques, kelompok yang terdiri beberapa chums, conto kelompok dalam satu lingkungan ( mulai unisex ) o Crowd, kelompok yang terbentuk sendiri, dengan memiliki tujuan yang sama / aktivitas sama, contoh kelompok sepeda, atau kelompok motor vespa. o Organisasi Formal, kelompok remaja yang terbentuk secara formal, contoh karang taruna. o Gang, kelompok remaja yang terbentuk karena tidak diterima dikelompok manapun, sifatnya merusak. Cara memilih teman o Otonomi, adanya kebebasan memilih teman tanpa ada tekanan o Jumlah teman, memiliki kebebasan untuk menentukan jumlah banyak teman yang ingin dimiliki. 2016 4 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Kualitas teman, sejauh mana kualitas teman yang ingin kita miliki dan dijadikan teman yang cocok. o Lawan jenis kelamin, memilih lawan jenis yang cocok. Memperlakukan teman o Kuat ( emosional ), menekankan pada persahabatan o Ideal , dalam ikatan persahabatan harus kompak, setia, solider. o Kesan ( bisa baik atau buruk ), memperlihatkan pada orang lain o Bergantung pada pengalaman mas kanak – kanak. Sikap dan tingkah laku sosial Aktivitas heteroseksual, contoh, mulai tertaik pada hal – hal seksual, beraktivitas o pacaran. 3. Perkembangan Dewasa Usia dewasa dibagi menjadi kedalam 3 bagian yaitu : Usia dewasa awal yaitu berada diantara usia 21 - 40 tahun. Usia dewasa tengah yaitu berada diantara usia 40 - 60 tahun. Pada usia ini kognitif semakin berkembang dan mulai tumbuh kebijaksanaan. Usia dewasa akhir yaitu usia yang berada diantara usia ≥ 60 tahun (60 tahun ke atas). Mulai bersifat individual dan tidak ada lagi perkembangan. Dewasa atau adult yang artinya matang baik secara fisik maupun mental atau mampu bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan dikatakannya. Pembagian Usia Dewasa Periode dewasa awal ( 21 – 40 tahun ). Pada tahapan ini terjadi : Pemantapan yaitu, pada bidang kerja mulai menentukan untuk kerja atau untuk kuliah dan pada bidang kehidupan keluarga pada usia antara 30 – 40 adalah masa dimana sedang aktifnya/giatnya bekerja (pekerjaan sudah mantap). Mulai belajar berperan sebagai orang tua dan mengasah kemampuan kognisi (memperluas ilmu dan wawasan). Usia dewasa awal ini merupakan usia yang reproduktif, dimana keadaan fisik yang matang dan bisa mempunyai keturunan Problem age yaitu, mulai ada rasa ekspansivitas. Sebuah keinginan menggebu dalam pekerjaan, perluasan dalam bidang materi atau peningkatan taraf kehidupan dan perluasan wawasan. Ketegangan emosional, hal ini disebabkan karena problem age. Adanya juga kompetisi dalam kedudukan posisi/jabatan pada pekrjaan. Usia yang kreatif, mulai mengembangkan ide2 yang merupakan aplikasi dari perkembangan kognisi 2016 5 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Isolasi social, keadaan dimana tidak lagi seperti remaja, tidak bisa bermain seperti remaja. Mulai berpiir tentang masa depan, apa hal penting yang harus dikerjakan, kemudian jumlah relasi dapat berkurang atau bertambah sesuai dengan kebutuhan (biasanya pekerjaan). Memenuhi tangung jwab / komitmen, mulai memposisikan dan berperan dalam melaksanakan tanggung jawab, mulai bertangung jawab pada keluarga dalam upaya pemenuhan pendidikan anak dan kehidupan berumah tangga Periode ketergantungan, dalam memecahkan permasalahan membutuhkan orang lain dalam membantu menyelesaikannya. Perubahan nilai dan gaya hidup, ini biasanya terjadi karena tuntutan social dan lingkungan atau pekerjaan. Disini mulai menguji nilai2 yang ada dalam diri untuk memiliki nilai yang baru tentang kehidupan yang lebih baik sehingga mampu merubah gaya hidup dan tatatan kehidupannya. Tugas Perkembangan usia dewasa awal : Memilih suatu pekerjaan, sesuai dengan minat atau studi yang ditempuh Memilih teman hidup, berdasarkan pendidikan (idealnya taraf pendidikannya sama), kepribadian, agama, latar belakang keluarga dan social ekonominya. Belajar hidup dalam perkawainan dengan pasangan, penyesuain antara dua kepribadian yang berbeda (suami-istri-anak) Membentuk keluarga Membesarkan anak, berpikir untuk biaya hidup keluarga, biaya pendidikan anak, kadang timbul permasalahan tentang anak. Mengurus rumah tangga, harus mempunyai tanggung jawab dalam mengurus rumah tangga. Memikul tanggung jawab social, hidup bertetangga saling membantu, menghargai dan menolong terhadap orang lain Mendapatkan kelompok social yang cocok, biasanya sesuai dengan gaya hidup, nilai2 yang dipegang. Tugas Periode Dewasa Tengah (40 - 60 tahun ). Pada peoride ini terjadi : Masa yang ditakuti : takut menghadapi masa tua, kemampuan fisik mulai menurun karena adanya perubahan fisik ( otot mengendor, kadang timbul penyakit ), gangguan kesehatan, timbul masa menopause ( wanita ) sehingga menyebabkan emosi menjadi labil, kemampuan kognitif mulai berkurang seperti daya ingat mulai menurun, mulai takut kehilangan anggota keluarga “empty ness” ( anak, karena mulai menikah, atau pergi bekerja dan atau karier ) sehingga merasa kesepian ditinggal oleh anggota keluarga.Empty ness ini berlaku kecuali pada hal menunda kelahiran, dan mempunyai keluarga besar. 2016 6 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Masa Transisi : penyesuaian terhadap kemampuan fisik, minat, nilai social, dan sesuatu yang baru Fisik : keperkasaan menurun pada pria Menopause pada wanita Cenderung menyelesaikan masalahnya oleh sendiri Ketakutan atau kekhawatiran akan kematian atau kehilangan anggota keluarga Mulai ada perubahan nilai2 baru, dari yang sebelumnya dipegang waktu muda menjadi breubah terhadap nilai2 yang bersifat social Fisik dan tingkah laku, mulai mengubah pola makan dengan tidak asal makan makanan, mengurangi pola tingkah laku dengan meminimalisasikan aktivitas yang berat Masa Stress : terjadi ketidak sesuaian dengan nilai yang ada. Timbul gejala perubahan stress, dengan kategori stress : Tugas Periode Dewasa akhir (60 tahun ke atas) 1. Adanya periode penurunan atau kemunduran (Regresi) yang disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis. 2. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang mengaggapnya sebagai hukuman. 3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan. 4. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan karena energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar. 5. Kecepatan Memproses, Mengingat, dan Memecahkan Masalah Sekarang telah diterima secara luas bahwa kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang dewasalanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya dan secara efektif menggunakan imajinasi mentalnya di dalam ingatan. 6. Kebahagiaan pernikahan orang dewasa lanjut dipengaruhi pasangannya (menyangkut konflik personal, penuaan, sakit dan kematiannya) 7. Orang dewasa lanjut yang memiliki pasangan cenderung lebih bahagia dari pada yang sendiri 2016 7 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8. Menjadi nenek atau kakek merupakan sumber pemenuhan emosional, menimbulkan perasaan persahabatan 9. Persahabatan dengan teman sebaya muncul lagi. Daftar Pustaka Atkinson & Hilgard’s, 2009, Introduction to Psychology, Cengage Learning, UK Robert E. Slavin, Psikologi pendidikan teori dan praktik, (Jakarta:PT Indeks, 2011) Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, edisi keenam, jilid 1, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2008) 2016 8 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id