MODUL PERKULIAHAN Perilaku dan Proses Mental Modul Sensasi dan Persepsi Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh 61093 (A21616AA) Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Abstract Kompetensi Penjelasan tentang Sensasi dan Persepsi Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan tentang pengertian sensasi dan persepsi,keterkaitan antara sensasi dan persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Sensasi Pengertian Sensasi Sensasi adalah proses aktivasi pada reseptor akibat dari stimulasi dari lingkungan.Stimulus dari lingkungan dapat berupa energi fisik seperti cahaya, suara, panas. Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusus pada organ indra yaitu: mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah. Ketika reseptor tersebut diaktivasi, stimulus yang berasal dari luar tersebut akan dirubah menjadi sinyal saraf yang akan disampaikan ke otak. Syarat-syarat Terjadinya sensasi Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus.Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi.. Untuk bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang mutlak (absolute hreshold). Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon Pengalaman dan lingkungan budaya. Pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas alat indera yang mempengaruhi sensasi. Tahapan-Tahapan dari Proses Sensasi Proses sensasi terjadi saat alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls syaraf yg dimengerti oleh otak melalui proses tranduksi. Agar dapat diterima oleh indra, timuli harus cukup kuat dan melewati batas minimal intensitas stimuli, misalnya mata manusia hanya dapat menangkap stimuli yg mempunya panjang gelombang antara 380 – 780 manometer Proses fisik : stimulus mengenai alat indera atau reseptor disebut sebagai proses kealaman Proses fisiologis : stimulus yang mengenai alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak Proses psikologis : proses di otak yang menyebabkan organisme mampu menyadari apa yang diterima dengan inderanya I. INDERA PENGLIHATAN Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai radiasi elektromagnetik. energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mata. Cahaya dapat di lihat melalui mata. Dari mata, lanjut ke medan receptive kemudian melewati jalur visual dan akhirnya ke visual cortex. Dalam penyerapan informasi melalui mata, ada beberapa jenis warna yang menjadi deskripsi dalam menyerap informasi. Yang pertama adalah warna primer, yaitu warna yang mendasar seperti warna merah, hijau, dan biru. Selanjutnya adalah warna sekunder, yaitu gabungan dari warna primer yang lebih terang seperti kuning cyan dan magenta. Ada juga warna tersier, yaitu gabungan dari kedua warna primer dan warna sekunder seperti warna orange, rass berry, ungu, dan lain-lain. Adapun gangguan pada penglihatan seperti dari etiologi, genetic, kerusakan mata dan otak. Ada dua tipe ketidak mampuan penglihatan yaitu Total color blindness, tidak dapat membedakan semua warna. Dan Partial color blindness, disini masih dibagi dalam dua tipe yaitu tidak dapat membedakan warna biru-kuning dan merah-hijau II. INDERA PENDENGARAN Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Melalui indera pendengaran ini kita bisa membedakan suarasuara yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh adanya gelombang suara. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengeni getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi sebagai pengumpul suara yang kemudian di salurkan ke telingat tengah melalui lubang auditori. Di telinga tengah ini terdapat gendang telinga yang fungsinya untuk mengubah suara menjadi getaran yang kemudian disalurkan oleh tulang martil,landasan dan sanggurdi ke telinga bagian dalam. Telinga dalam terdiri dari koklea, saluran separuh bulat dan saraf auditori yaitu saraf pendengaran yang menghantarkan getaran atau pesan pendengaran dari koklea ke otak untuk ditafsirkan. Di otak pula, terdapat pusat pendengaran yang akan memproses getarangetaran yang sampai dan getaran ini akan ditafsirkan sebagai pendengaran. Disebabkan hal inilah, kita dapat menikmati sensasi pendengaran. Hal-hal yang mempengaruhi pendengaran: Intensitas dan desibel. Intensitas menunjuk ke seberapa besar perubahan tekanan dalam gelombang dan tingkat intensitas dihubungkan ke sensasi kerasnya suara. Satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas tekanan suara adalah decibel (dB) 2016 Frekuensi 3 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Frekuensi suara adalah jumlah perubahan lingkaran tekanan yang terjadi dalam 1 detik. Satu lingkaran per detik disebut satu Hertz (Hz). Indera pendengaran manusia dapat membedakan berbagai kualitas nada (warna nada) dan keras lemahnya suara nada. Amplitudo Amplitudo yaitu keras lemahnya bunyi. Amplitudo suatu bunyi sangat tergantung dari besarnya energi. Suatu nada dapat memiliki frekuensi yang sama tetapi berbeda amplitudonya. III. INDERA PERABA Indera peraba ini melalui kulit sebagai penerimanya. Kulit yang paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit memiliki dua lapisan yaitu lapsan epidermis dan lapisan dermis. Di kulit rangsangan perabanya adalah tekanan, suhu, sakit atau nyeri, dan gerakan. Kulit merupakan sensati terhadap suatu lingkungan. Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia. Kulit membungkus tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi jaringan jaringan di bawahnya. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor khusus untuk sentuhan tekanan, temperature serta rasa sakit. Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir. Kulit memiliki fungsi sebagai berikut : Monoreseptor, yang berkaitan dengan indera peraba, tekanan gerakan, kinestesi. Thermoreseptor, berada di bawah kulit, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin. Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme proyektif bagi kulit. Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa asam basah dan garam IV. INDERA PERASA Indera Perasa yaitu penginderaan melalui lidah. Lidah merupakan reseptor yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya ,yaitu rasa manis , asin, asam dan pahit. Indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, misalnya jika kita sedang sakit flu, maka semua rasa akan terasa hambar. Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi perasa yaitu, genetik, usia, dan kultur. Lidah dalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah 2016 4 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. V. INDERA PENCIUMAN Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Epithellium olfactorypada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau. Penciuman: penciuman merupakan alat penginderaan melalui hidung yang kemudian diterima oleh reseptor dan dilanjutkan ke otak. Ada enam bau utama yang mudah diterima oleh alat indera yaitu, bau rempah: cengkeh, bau harum: vanili, bau eteris: jeruk, eter, sereh, bau damar: terpentin, bau busuk: telur busuk. 2016 5 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Persepsi Pengertian Persepsi Secara etimologis, persepsi (perception) berasal dari bahasa Latin perception,yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Persepsi itu sendiri adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka dan seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan. Dengan kata lain,persepsi itu adalah sebuah respons yang kita berikan akibat dari sensasi yang kita terima dan respons tersebut cenderung berhubungan dengan pengalaman kita. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi yaitu pemaknaan terhadap stimulus yang diterima. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses Terjadinya Persepsi Alat indera menangkap stimuli, lalu stimuli tersebut diubah menjadi sinyal yg dapat dimengerti oleh otak untuk kemudian diolah. Disinilah terjadi apa yg disebut dengan proses persepsi, yaitu cara kita menginterpretasi atau mengerti pesan yg telah diproses oleh sistem indrawi kita. Ketika mencium wangi bunga melati, kita mengalami sensasi. Kita menyadari wewangian tersebut sama dengan parfum jasmine yg dipakai sahabat kita. Kesadaran atau interpretasi kita atas wewangian bunga itulah yg disebut dengan persepsi. Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Jika sensasi adalah proses kerja indera maka persepsi adalah cara kita memproses data indra tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Dalam persepsi individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi antara lain adalah: 2016 6 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus biasanya datang dari luar individu yang ditangkap oleh reseptor dan diterjemahkan serta disampaikan ke otak 2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. 3. Perhatian Untuk terjadinya persepsi dibutuhkan perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada sesuatu atau sekumpulan objek . Perbedaan dalam persespsi Stimuli yg berasal dari obyek yg sama akan diberi makna berbeda oleh masingmasing individu. Terjadi apa yg disebut persepsi selektif, yakni kita memilih makna-makna tertentu atas suatu stimuli 1. Perhatian Perbedaan fokus perhatian kita pada satu objek menyebabkan perbedaan persepsi pada masing-masing individu 2. Set Set adalah harapan seseorang pada rangsang yang ditimbulkan, contohnya, A biasa membeli telur dengan harg Rp. 1.500, sedangkan b biasa membeli telur dengan harga Rp.1. 000. Maka saat harga telur adalah Rp.1.200. maka bagi A telur itu murah dan bagi B telur itu mahal 3. Kebutuhan Kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan persepsi yang berbeda, Misalnya A dan B berjalan-jalan pada pusat pertokoan. A yang kelaparan akan mempersepsikan pertokoan itu sebagai penuh dengan restoran-restoran. Sementara itu B yang sedang ingin membeli arloji akan mempersepsikan tokoh itu sebagai deretan tokoh arloji 4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku pada suatu masyarakat akan mempengaruhi persepsi. Suatu eksperimen di Amerika serikat menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari keluarga kaya 5. 2016 Ciri Kepribadian 7 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kepribadian akan mempengaruhi pesepsi misalnya A dan B bekerja pada suatu perusahaan yang sama dibawah pengawasan satu orang yang sama. A yang pemalu dan penakut akan mempersepsikan atasan sebagai orang yang menakutkan dan perlu dijauhi sementara B yang punya lebih banyak kepercayaan diri akan menganggap atasannya sebagai tokoh yang bisa diajak bergaul seperti orang biasa lainnya . Teori Gestal dalam tentang hukum-hukum Persepsi Teori Gestal mula-mula dikemukakan oleh Werteimer atas kejadian yang dialaminya waktu dia berada di stasiun kereta api yang dinamakan dengan Phiphenomenom, yaitu bahwa dalam seseorang mempersepsi sesuatu tidak hanya semata-mata tergantung pada stimulus objektif, tetapi individu yang mempersepsi juga berpengaruh dalam persepsi tersebut. Werteimer bekerja sama dengan teman-temannya yaitu Koffka dan Kohler untuk mengembangkan teorinya. Sehingga muncullah hokum-hukum Persepsi yaitu: 1. Hukum Pragnanz Pragnanz berarti penting, penuh arti atau berarti. Jadi apa yang dipersepsi menurut hukum ini adalah penuh arti, suatu kebulatan yang mempunyai arti penuh. Hukum ini menurut gestal dianggap sebagai hukum yang pokok . 2. Hukum Figure-Ground Dalam persepsi dikemukakan dua bagian dalam perceptual yaitu Figure dan Ground. Figure merupakan bagian yang dominan dan merupakan bagian yang menjadi pusat perhatian. Dan Ground yang melatarbelakangi atau melengkapi.Bila individu mempersepsi sesuatu apa yang tidak menjadi fokus dalam persepsi itu akan menjadi latar belakang atau Groundnya. 3. Hukum Kedekatan Apabila stimulus itu saling berdekatan satu dengan yang lain, akan adanya kecendrungan untuk dipersepsi sebagai suatu keompok atau keseluruhan 4. Hukum Kesamaan Hukum ini menyatakan bahwa stimulus atau objek yang sama, mempunyai kecendrungan untuk dipersepsi sebagai suatu kesatuan atau suatu gestalt 5. Hukum Kontinutas Hukum ini menyatakan bahwa stimulus yang mempunyai kontinutas satu dengan yang lain akan terlihat dari ground dan akan dipersepsi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan 6. Hukum Kelengkapan atau Ketertutupan Hukum ini menyatakan bahwa dalam persepsi adanya kecendrungan orang mempersepsi sesuatu yang kurang lengkap menjadi lengkap, sehingga menjadi sesuatu yang penuh arti dan berarti. 2016 8 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsisten Dalam Persepsi Pengalaman seseorang akan berperan dalam seseorang mempersepsi sesuatu, karena manusia selalu belajar dari pengalaman maka lambat alaun akan tersusunlah pola pengamatan yang menetap dalam diri kita masing-masing. Ada beberapa pola pengamatan yang menetap. 1. Konsistensi warna Atas dasar pengalaman seseorang mengerti bahwa susu murni itu berwarna putih, walaupun pada suatu waktu susu diletakkan pada kondisi yang remangremang berwarna merah sehingga susu itu berwarna merah, tetapi dalam mempersepsi susu tersebut orang akan berpendapat bahwa susu itu berwarna putih 2. Konsistensi bentuk Pengalaman memberikan pengertian bahwa bentuk uang logam adalah bulat. Hal tersebut sebagai persepsi, yaitu bahwa uang logam itu adalah bulat, dan disimpan dalam ingatan seseorang. Kalau seseorang melihat uang dalam posisi miring, maka akan terlihat bahwa uang logam itu tidak terlihat bulat, namun demikian orang selalu berkata dan ini sebagai hasil persepsi bahwa uang logam itu tetap bulat 3. Konsistensi ukuran Pengalaman memberikan pengertian bahwa binatang yang namanya gajah yang telah dewasa ini ukurannya besar maka lebih besar dari pada seekor harimau. Apanila seseorang melihat gajah dari kejauhan, maka gajah tersebut terlihat kecil. Sekalipun yang dilihat itu kecil namun dari hasil persepsi orang tersebut gajah tersebut tetap memiliki ukuran yang besar. 4. Konsistensi letak Dalam keadaan yang berjalan, kita akan melihat pohon-pohon dan tiang listrik bergerak, tetapi dalam persepsi kita pohon dan tiang listrik itu tetap saja pada tempatnya masing-masing. Tidak bergerak 2016 9 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika:Jakarta.Feldman Robert S. 2012. Pengantar Psikologi Understanding Psychology. Edisikesepuluh. Salemba Humanika:Jakarta. Wade, Carole dkk. 2007. Psikologi. Edisi kesembilan. Erlangga:Jakarta. Walgito, Bimo. Prof., Dr., 2005. Pengantar Psikologi Umum. Revisi edisi kelima.Andi Jogjakarta: Jogjakarta 2016 10 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id