GIZI SEIMBANG DAN CAPAIAN PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Hj. Andi Bau Ratna,SKM,M.Kes Dinkes Kota Makassar Prinsip Gizi Seimbang - Pedoman gizi seimbang telah diimplementasikan sejak thn 1955 - Rekomendasi konferensi pangan sedunia di Roma thn 1992 - Pedoman tsb menggantikan slogan 4 sehat 5 sempurna - Perkembangan IPTEK - Diyakini dgn mengimplementasikan Pedoman Gizi seimbang secara benar, semua masalah gizi dapat diatasi lanjutan Gizi yang baik pada sejak usia dini akan menjadi landasan bagi status gizi, kesehatan dan stamina yang optimal pada usia selanjutnya PRINSIP GIZI SEIMBANG Terdiri dari empat pilar yg pd dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yg keluar dan zat gizi yg masuk dgn memantau BB secara teratur EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG 1. Mengkonsumsi Anekaragam Makanan - Gizi seimbang pd kelompok usia dipenuhi Setiap hari dgn makanan yg beraneka ragam - Biasakan makan pagi - Biasakan anak membawa bekal makanan dan minuman 2. Membiasakan perilaku Hidup Bersih Sehat - sejak dini anak sdh dbiasakan menjalankan hidup bersih, 3. Aktivitas fisik Aktivitas fisik memperlancar sistem metabolisme dlm tubuh dan mampu merangsang pkembangan otot-otot sehingga berpengaruh thadap ptumbuhan yg optimal. - Bagi anak sangat aktif perlu diimbangi dgn istirahat yg cukup.. Sebaliknya anak usia sekolah hrs mngurangi aktivitas santai ( main games, nonton TV dll) 4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur - Penilaian status gizi scara sderhana dketahui dr ukuran BB dan tinggi badan… CARA MENGHITUNG BERAT BADAN a. Rumus Brocca Berat badan idaman = 90 % x (TB dalam cm – 100) x 1kg Untuk pria dengan tinggi badan < 160 cm dan < wanita < 150 cm rumus dimodifikasi menjadi BB ideal = (TB dalam cm–100) x 1kg BB minimal : BB ideal – 10% BB maksimal : BB ideal + 10% BB normal : antara BB minimal s/d BB maksimal b. Indeks massa tubuh (IMT) IMT adalah suatu pengukuran yang bermakna untuk status gizi. Pengukuran IMT memerlukan data pengukuran berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) dan berdasarkan hasil yang diperoleh maka hal tersebut dapat menunjukkan kondisi gizi kurang dan gizi lebih HASIL CAPAIAN PEMANTAUAN STATUS GIZI DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 Tujuan Umum PSG Menyediakan data dan informasi status gizi balita, dan gambaran pelaksanaan kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan. 23/07/2017 11 PROPORSI STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/U Upaya Perbaikan Gizi di Kota Makassar sudah terakomodir dalam dokumen RAD-PG 20162019 ARAH KEBIJAKAN 2015 - 2019 6 Peningkatan surveilans gizi 1 termasuk pemantauan pertumbuhan Peningkatan promosi perilaku masyarakat 2 tentang kesehatan, gizi, dll PERBAIKAN GIZI Peningkatan akses dan mutu paket 3 yankes dan gizi Penguatan peran Linsek dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik Penguatan pelaksanaan 5 dan pengawasan regulasi dan standar gizi 4 Peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi JENIS INTERVENSI GIKUR DAN STUNTING INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF Upaya-upaya untuk mencegah Upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung. dan mengurangi gangguan secara langsung. Kegiatan ini pada umumnya Berbagai kegiatan pembangunan pada umumnya non-kesehatan. dilakukan oleh sektor kesehatan. Kegiatannya antara lain berupa Kegiatannya antara lain penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan, dan kesetaraan gender. imunisasi, PMT ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di Posyandu. Sasaran: masyarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK. Sasaran : khusus kelompok 1.000 HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak 0-23 bulan). Kontribusi: 70% Kontribusi: 30% 15 Intervensi Gizi Spesifik 6. Lansia 1. Ibu hamil 2.Ibu Menyusui Suplementasi besi folat PMT ibu hamil KEK Penanggulangan kecacingan Suplemen kalsium Kepada ibu menyusui Promosi menyusui / ASI Eksklusif Konseling Menyusui Pemantauan pertumbuhan Suplemen vitamin A Pemberian garam iodium PMT / MPASI Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi (Taburia) Zink untuk manajemen diare Pemberian obat cacing 5. Remaja & Usia produktif • Kespro remaja • Konseling: Gizi • Suplementasi Fe 3.Bayi & Balita • Konseling gizi • Pelayanan gizi Lansia 4. Usia sekolah • • • • • Penjaringan Bln Imunisasi Anak Sekolah Upaya Kes Sekolah PMT anak sekolah Promosi MJAS di sekolah 16 16 INTERVENSI GIZI SENSITIF Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor PU BKP/PERTANIAN Air Bersih & Sanitasi Ketahanan Pangan dan Gizi PP DAN PA Remaja Perempuan BPJS Jaminan Kesehatan Masyarakat AGAMA SOSIAL Penanggulangan Kemiskinan Pendidikan Gizi Masyarakat BKKBN DIKBUD Keluarga Berencana 17 Kontribusi Intervensi Sensitif Ketahanan pangan dan gizi, termasuk kampanye Gemarikan Fortifikasi Pangan Intervensi remaja perempuan, termasuk pemberdayaan perempuan Keluarga Berencana Jaminan Kesehatan Nasional Intervensi Sensitif Pengentasan Kemiskinan, termasuk BLT bersyarat/PKH Pendidikan gizi masyarakat, termasuk PAUD Penyediaan air bersih dan sanitasi Perlindungan Sosial, termasuk PNPM 7 VARIABEL 30 INDIKATOR 7 Variabel 30 Indikator TERKAIT GIZI Kesehatan Balita Gizi Buruk dan Kurang, stunting, gemuk, penimbangan, imunisasi lengkap, KN. (6 indikator) Kesehatan Reproduksi Penggunaan Alat Kontrasepsi (MKJP), Pemeriksaan Kehamilan (K4), Kurang Energi Kronik (KEK) WUS (3 indikator) Pelayanan Kesehatan Persalinan oleh nakes di faskes, kec dgn ∑ dokter cukup (1/2500 pend), desa dgn kecukupan ∑ Posyandu per desa, desa dgn kecukupan ∑ bidan , Kepemilikan Jaminan Pelayanan Kesehatan (5 indikator) Perilaku Kesehatan Merokok, cuci tangan dgn benar, BAB di jamban, aktivitas fisik cukup, menggosok gigi dengan benar (5 indikator) Hipertensi, cedera, DM, ggn mental, obesitas sentral, sakit gigi mulut (5 indikator) Penyakit Tidak Menular Penyakit Menular Pneumonia, diare balita, ISPA balita (3 indikator) Kesehatan Lingkungan Akses Sanitasi, Akses dan Sumber Air Bersih (2 indikator) 19 1000 HPK : Dampak Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Akibat Gangguan Gizi Pada Masa Janin Dan Anak-Anak Ibu Pendek BB prahamil rendah Gangguan gizi pada Masa Janin dan Usia Dini Dampak Jangka Pendek Dampak Jangka Panjang Perkembang an Otak Cognitive Performanc e& pendidikan Pertumbuhan (IUGR) Stunting/ Pendek Programing Metabolik dari glukosa, lemak, protein hormon /reseptor/gen -Hipertensi -Diabetes -Obesitas -PJK -Stroke TANTANGAN DAN HAMBATAN PELAKSANAAN PROGRAM SPESIFK DAN SENSITIF secara langsung Program Spesifik Gizi I. Masalah gizi bersifat antar generasi II. Terdapat beban ganda masalah gizi III. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya gizi IV. Rendahnya konsumsi buah dan sayur, tingginya konsumsi garam dan tinggi lemak serta berkurang nya aktifitas fisik TANTANGAN DAN HAMBATAN PELAKSANAAN PROGRAM SPESIFK DAN SENSITIF secara langsung Program Sensitif Gizi I. Rendahnya pendapatan dan daya beli sebagian masy. II. Masih melembaganya sikap dan kebiasaan konsumen belum mengutamakan segi gizi dalam memilih pangan III. Kebijakan dan program masih terfragmentasi akibat kurangnya koordinasi pendekatan multi sektor TERIMA KASIH