MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Pengantar Human Communication, Interpersonal Communication dan Intercultural Communication Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh 43029 (A51436AA) Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Abstract Kompetensi Kemampuan nonteknis yang tidak terlihat wujudnya (intangible) namun sangat diperlukan itulah prinsipnya yang disebut dengan softskill. Menurut penelitian di Eropa, kesuksesan seseorang di dunia kerja 80% ditentukan oleh kemampuan softskill dan 20% kemampuan hardskill. Dapat menjelaskan perbedaan soft skill dan hard skills dan berbagai penggunaan keduanya Tujuan Interpersonal Skills Istilah Interpersonal Skills (IS) merupakan istilah yang dapat diartikan sebagai interaksi antar manusia atau interaksi dengan orang lain. Setiap orang pada waktu memasuki dunia kerja atau lingkungan yang baru, akan berpikir bahwa mereka akan bertemu dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Mereka mencoba menerka-nerka karakter dan perilaku orang-orang yang akan ditemui. Mereka pasti akan merasa canggung dan ragu-ragu bagaimana mereka harus merespon perilaku orang yang baru ditemui tersebut. Keberhasilan mereka dalam berinteraksi akan menentukan keberhasilan dalam menciptakan situasi yang kondusif pada masa transisi. Bagi mereka yang memiliki kemampuan IS yang baik, dapat mengadakan penyesuaian dengan mudah dan cepat, namun bagi mereka yang kemampuan ISnya kurang akan terasa berat untuk menyesuaikan dirinya dalam situasi yang baru tersebut. Dengan demikian IS mempunyai peran penting dalam meraih sukses dalam berorganisasi. IS dimaksudkan juga untuk menciptakan situasi yang kondusif yaitu situasi menang-menang dengan memenuhi kebutuhan hubungan antar manusia dalam organisasi dengan tetap fokus pada pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian IS bukan hanya membuat orang lain senang, tetapi juga harus memperhatikan produktivitas kerja. Situasi menangmenang harus diciptakan pada tingkat manapun. Menciptakan situasi menang-menang berlaku pada setiap tingkatan, tidak hanya terbatas pada hubungan pemimpin dengan bawahan, melainkan juga dengan anggota unit organisasi lainnya agar tidak menimbulkan permasalahan. Kondisi menang-menang akan meningkatkan kualitas hubungan dan memungkinkan seseorang untuk bersinergi dalam bekerja sehingga akan dapat diperoleh produktivitas yang tinggi. Penciptaan situasi menangmenang juga dimaksudkan untuk membangun persepsi adil diantara pegawai sehingga tidak terjadi saling menyalahkan, menganggap dirinya paling penting, dan perasaan lainnya yang tidak enak atau menurunkan kualitas hubungan antara pegawai yang dapat menurunkan produktivitas kerja. ‘13 2 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komunikasi Manusia Komunikasi adalah suatu proses, suatu kegiatan yang berlangsung secara sinambung terus-menerus oleh para pelaku komunikasi. Komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi manusia (human communication) yaitu komunikasi antar manusia dengan manusia. Oleh karena yang kita bicarakan ini adalah komunikasi antar manusia dengan manusia, maka jelas amat rumit (pelik), karena manusia memang rumit. Sofokles, seorang dramawan zaman Yunani Purba yang hidup 500 tahun sebelum Masehi mengatakan : di dunia ini banyak keajaiban, tetapi tidak ada yang lebih ajaib daripada manusia. Proses komunikasi berlangsung secara psikologis pada diri komunikator dan komunikan secara mekanistis yang berlangsung antara komunikator dan komunikan, yaitu ketika komunikator mengirimkan pesannya dengan mulut (lisan) dan tangan (tulisan) dan sewaktu komunikan menerima pesan komunikasi dengan telinga (lisan) atau dengan mata (tulisan / gambar). Peliknya komunikasi antar manusia, oleh karena secara sosiologis berlangsung secara horizontal atau vertical dengan perbedaan status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, agama, suku, bangsa atau ras, dsb. Rumitnya komunikasi antar manusia, oleh karena secara teleologis komunikasi mengandung tujuan, yakni mengubah sikap, opini, perilaku, kepercayaan, agama. Oleh karena itu untuk memahami proses komunikasi lebih mendalam kita perlu memahami manusia. Pemahaman komunikasi dengan segala praksisinya merupakan proses keseharian manusia. Dapat dikatakan bahwa proses komunikasi merupakan proses kehidupan itu sendiri. Komunikasi tidak bisa di pisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Aktivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi. Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antar manusia. Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau perasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan perasaan itu memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai mediumkomunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau sesuatu yang menyampaikan disebut sebagai komunikator. Sesuatu yang disampaikan ‘13 3 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id atau diekspresikan adalah pesan (message). Seseorang atau sesuatu yang menerima pesan adalah ( communicate). Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman yang lebih mendalam atas segala hal yang lebih mendalam atas segala yang dilakukannya, termasuk didalamnya proses komunikasi. Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengadakan dan melakukan tindakan komunikati, baik yang dilakukan oleh komunikator, komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya. Pelik Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi Pelik komunikasi antar manusia berkaitan dengan aspek aspek sosiologis, hukum, dan politik yang berlangsung secara horizontal dan atau vertikal. Hal ini harus berlandaskan moral, etika, kode etik, perilaku dan nilai nilai serta logika dalam upaya menciptakan komunikasi yang efektif saling menghormati dan saling memahami yang sekaligus mampu untuk "menjembatani perbedaan" status sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, keagamaan, kebangsaan, suku dan ras atau etnis. Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi Pemahaman komunikasi dengan segala praksisnya merupakan proses keseharian manusia. Dapat dikatakan bahwa proses komunikasi merupakan proses kehidupan itu sendiri. Komunikasi tidak bisa dipisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Aktivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi. Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antarmanusia. Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau perasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan perasaan itu memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai medium komunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau sesuatu yang menyampaikan sesuatu disebut sebagai komunikator. Sesuatu yang disampaikan atau diekspresikan adalah pesan (message). Seseorang atau sesuatu yang menerima pesan adalah komunikan (communicate). ‘13 4 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman yang lebih mendalam atas segala hal yang dilakukannya, termasuk di dalamnya proses komunikasi. Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukari untuk mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, balk yang dilakukan oleh komunikator, komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya. Posisi manusia dalam komunikasi dapat dilihat pada rumusan komunikasi dari Lasswell dan Aristoteles. Pola komunikasi menurut Lasswell mengikuti rumusan "Who say what to whom in what channel with what effect". Sedangkan dalam model komunikasi Aristoteles, kedudukan manusia sebagai pelaku komunikasi meliputi "pembicara" dan "pendengar". Rumusan komunikasi menurut Aristoteles sendiri terdiri dari empat unsur, yakni pembicara, argumen, pidato, dan pendengar. Sehingga dengan demikian posisi manusia berada pada "who dan whom" pada rumusan Lasswell serta "pembicara dan pendengar" pada pola komunikasi Aristoteles. Maka, menjadi mutlak untuk memahami manusia secara filosofis agar komunikasi kita menjadi efektif. Budaya Dan Norma Yang Terlibat Dalam Komunikasi Antar Individu Komunikasi Antarpribadi Dilihat Dari Konteksnya Konteks dimana kita berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri. Misalnya jika anda berbicara dengan keluarga dirumah akan berbeda dengan jika anda berbicara dengan dosen. Ada 3 dimensi konteks dalam proses komunikasi antarpribadi, yaitu: dimensi fisik, sosial, psikologis dan temporal. 1. Dimensi fisik mencakup tempat di mana komunikasi berlangsung, misalnya 2 orang mahasiswa sedang ngobrol dikelas. Kelas di sini merupakan dimensi fisik. ‘13 5 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Dimensi sosial psikologis mencakup misalnya status hubungan diantara orang yang terlibat dalam komunikasi, peranan yang dimainkan, norma, dan budaya masyarakat dimana mereka berkomunikasi, situasi akrab atau tidak akrab, formal atau informal, serius atau tidak serius. 3. Dimensi temporal menunjukkan adanya suatu pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian kejadian-kejadian komunikasi. Tiga dimensi konteks ini berkaitan satu sama lain, masing-masing dimensi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lainnya. Misalnya suhu diruangan menjadi sangat panas (perubahan dimensi fisik), sehingga orang-orang menjadi gaduh dan gelisah(perubahan dimensi psikologis) Dengan demikian, perubahan dalam konteks dapat disebabkan oleh faktor luar, dari perubahan pada salah satu dimensi atau dari interaksi diantara dimensi-dimensi tersebut. Komunikasi Antarpribadi Dilihat Dari “Proses Pengembangannya” Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yang berkembang, yaitu dari yang bersifat impersonal meningkat menjadi interpersonal atau intim. Artinya, ada peningkatan hubungan diantara pelaku komunikasi. Seringkali pertemuan antarpribadi diawali dengan pembicaraan pada masalah-masalah yang bersifat umum, seperti: umur, tempat tinggal, pendidikan, asal daerah dll. Selain itu, interaksi tersebut ditentukan oleh norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat. Situasi semacam ini masioh bersifat impersonal. Bila pada akhirnya pembicaraan tersebut berkembang pada masalah-masalah yang lebih spesifik dan bersifat pribadi, seperti: kebiasaan, kesukaan atau seks; situasi tersebut telah menunjukkan adanya komunikasi interpersonal. Definisi ini membedakan komunikasi impersonal dan interpersonal berdasarkan 3 faktor : prediksi pada data psikologis, interaksi berdasarkan pada pengetahuan dan interaksi berdasarkan aturan yang ditentukan sendiri. ‘13 6 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Prediksi-prediksi berdasarkan data psikologis Interaksi antar pribadi yang dilakukan oleh para pelaku didasarkan pada prediksi mereka tentang data psikologis orang lain. Artinya, dalam komunikasi antarpribadi seseorang memprediksikan orang lain menurut ciri-ciri khas atau hal-hal spesifik dari orang tersebut. Sedangkan dalam interaksi impersonal kita memandang orang lain menurut data kultural dan sosiologis. Sebagai contoh, Pak Hadi akan menaggapi Vita sebagaimana Pak Hadi menanggapi mahasiswa lain pada umumnya. Hubungan akan menjadi l;ebih dan lebih interpersonal bila Pak Hadi dan Vita mulai saling memberikan tanggapan bukan sebagai anggota kelompok, tetapi dilihat sebagai perorangan; masing-masing berinteraksi berdasarkan keunikan orang tersebut. Dengan kata lain dalam interaksi impersonal peranan sosial dan budaya dari seseorang akan menujukan bagaimana mereka berinteraksi, sedangkan dalam interaksi interpersonal, peran psikologis dari seseorang akan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi. b. Interaksi-interaksi yang berdasarkan pada pengetahuan Dalam situasi antarpribadi, kita tidak hanya dapat memprediksikan bagaimana seseorang akan bertindak, tetapi juga dapat menjelaskan perilaku orang tsb. Misalnya, dalam hubungan impersonal pak guru mengetahui bahwa setiap hari senin Adi terlambat 10 menit. Disini pak guru tidak hanya dapat memprediksi perilaku Adi tetapi juga memberikan penjelasan-penjkelasan tentang perilaku-perilaku orang lain- dalam kasus ini, misalnya mengapa Adi terlambat. c. Interaksi berdasarkan pada aturan-aturan yang ditentukan sendiri Dalam situasi-situasi impersonal, aturan-aturan perilaku interaktif ditentukan oleh norma-norma sosial. Misalnya dalam masyarakat dan budaya jawa, perilaku hubungan dosen mahasiswa harus sesuai dengan norma yang ada. Mahasiswa harus mematuhi dan menjagfa jarak dengan dosennya, akantetapi hubungan dosen dan mahasiswa akan menjadi interpersonal, bila aturan dan norma sosial tidak menjadi penting bagi interaksi mereka. Artinya orang-orang yang terlibat dalam interaksi membuat aturan sendiri sesuai dengan ‘13 7 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kesepakatan mereka. Dari contoh diatas misalnya, ada kesepakatan bahwa dosen dan mahasiswa boleh makan dan main bersama. Namun demikian, seringkali terjadi kesalahan konsepsi tentang komunikasi antarpribadi (khususnya tentang definisi yang berdasarkan “proses pengembangan”) Yaitu bahwa salah satu ciri hubungan antarpribadi adalah adanya rasa suka atau rasa cinta. Padahal bila saja seseorang terlibat dalam komunikasi antar pribadi dengan orang yang dibencinya, interaksi antarpribadi dapat terjadi baik dalam situasi konflik maupun dalam cinta, dalam kompetisi maupun kerja sama, dalam hubungan yang semakin kokoh maupun dalam hubungan yang semakin memburuk. Komunikasi antarpribadi dilihat dari hubungan (pasangan) Dalam pandangan ini, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka. Komunikasi antarpribadi yang tercakup disini adalah komunikasi antara dua orang bersaudara, seorang guru dan seorang murid, dua orang teman, sepasang kekasih dll. Karena melibatkan hubungan antar dua orang yang berinteraksi, maka seringkali definisi ini disebut sebagai definisi pasangan (diadik) komunikasi antarpribadi. Perlu diingat bahwa tiga definisi komunikasi antarpribadi ini tidak harus dipisah dan dibedakan. Semuanya digunakan untuk menjelaskan tentang komunikasi antarpribadi, meskipun setiap definisi memberikan penekanan yang sedikit berbeda. Definisi berdasarkan “proses pengembangan” menekankan proses interaksi yang seringkali diawali dengan situasi impersonal meningkat menjadi interpersonal. Definisi-definisi berdasarkan komponen-komponennya menjelaskan berbagai komponen dalam proses komunikasi antarpribadi. Dan, definisi relaksional memberikan pandangan bahwa melalui komunikasi antarpribadi, hubungan diantara dua orang dapat dibentuk. ‘13 8 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memahami Terjadinya Misscommunication Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan,dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan untuk itu. Komunikasi interpersonal di katakan efektif,apabila memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu : 1. Pengertian yang sama dengan terhadap makna pesan. Salah satu indikator yang dapat di gunakan sebagai ukuran komunikasi dikatakan efektif, adalah apabila makna pesan yang di kirim oleh komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan. Pada tataran empiris, seringkali terjadi mis komunikasi yang di sebabkan oleh karena komunikan memahami makna pesan tidak sesuai dengan yang di maksudkan oleh komunikator. 2. Melaksanakan pesan secara suka rela. Indikator komunikasi interpersonal yang efektif berikutnya adalah bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan perbuatan dan dilakukan secara suka rela,tidak karena di paksa. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi interpersonal, komunikator dan komunikan memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan. Komunikasi interpersonal yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara sangat diperlukan agar kedua belah pihak menceritakan dan mengungkapkan isi pikirannya secra suka rela, jujur, tanpa merasa takut. Komunikasi interpersonal yang efektif mampu mempengaruhi emosi pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi itu kedalam suasana yang nyaman, harmonis,dan bukan sebagai suasana yang tertekan. 3. Meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi. Efektivitas dalm komunikasi interpersonal akan mendorong terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan,keluarga,dan kolega. Hal ini disebabkan pihak pihak yang saling berkomunikasi merasakan memperoleh manfaat dari komunikasi itu, sehingga merasa perlu untuk memelihara hubungan antarpribadi. Banyak ‘13 9 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif kepada orang lain sehingga mereka memiliki image yang baik di mata masyarakat. Hambatan-Hambatan Komunikasi Yang Terjadi Didalam Masyarakat Hambatan dalam komunikasi interpersonal yaitu : A. Interaksi Adanya aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya (disebut gregariousness). Naluri ini merupakan salah satu yang paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia, disamping kebutuhan akan; afeksi (kebutuhan akan kasih sayang), inklusi (kebutuhan akan kepuasan), dan kontrol (kebutuhan akan pengawasan). Dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup tersebut akan mendorong manusia untuk melakukan interaksi dengan sesamanya, baik untuk mengadakan kerjasama (cooperation) maupun untuk melakukan persaingan (competition). Kata interaksi berasal dari Bahasa Inggris interaction artinya suatu tindakan yang berbalasan. Dengan kata lain suatu proses hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi. Jadi interaksi sosial (social interaction) adalah suatu proses berhubungan yang dinamis dan saling pengatuh mempengaruhi antar manusia. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack dalam buku Sociology ang Social Life menyatakan bahwa : “Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Sementara itu Soerjano Soekamto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan bahwa : “Interaksi sosial (yang juga dinamakan proses sosial) merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.” ‘13 10 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Interaksi antar manusia dimaksud adalah : a) interaksi antara individu dengan individu, b) interaksi antara individu dengan kelompok, dan c) interaksi antara kelompok dengan kelompok. Hasil dari pada interaksi sosial ada dua sifat kemungkinan : • • Bersifat positif; suatu interaksi yang mengarah kerjasama dan menguntungkan. Contoh persahabatan. Bersifat negatif; suatu interaksi yang mengarah pada suatu pertentangan yang berakibat buruk atau merugikan. Contoh perselisihan, pertikaian, dan sebagainya. Berdasarkan hasil interaksi yang negatif tersebut di atas maka itulah yang menjadi hambatan dalam proses Komunikasi Interpersonal. Dalam situasi pertentangan Komunikasi Interpersonal tidak dapat dilaksanakan dengan baik, kalau pun dipaksakan dilaksanakan pasti kegiatan Komunikasi Interpersonal efeknya tidak akan berhasil. B. Kultur Istilah kultur meruapakan penyebutan terhadap istilah budaya. Dalam khasanah ilmu pengetahuan kata kebudayaan/budaya merupakan terjemahan dari kata culture. Kata culture sendiri berasal dari Bahasa Latin dari kata colere yang berarti mengolah,mengerjakan,menyuburkan, dan mengembangkan tanah/pertanian. E.B. Taylor yang dikutip Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi menyatakan bahwa: “Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi keyakinan dan cara hidup suatu masyarakat yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Keyakinan adalah keseluruhan idea yang dianut meliputi religi, pemerintahan, ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan adat istiadat. Cara hidup adalah pola-pola tindakan yang berhubungan dengan soal kebiasaan meliputi makanan, pakaian, perumahan, cara-cara perkawian, hiburan, estetika dan sebagainya. Rapl Linton menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, pola perilaku yang ‘13 11 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masysrakat tertentu.” Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropoogi menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. ”Dari beberapa definisi kebudayaan tersebut di atas dapat disimpulkan dan juga telah disepakati beberapa ahli antropologi, bahwa kebudayaan dan tindakan kebudayaan itu adalah segala tindakan yang harus dilalui dan dibiasakan manusia melalui proses belajar (learned behavior) . Berkaitan dengan hal tersebut di atas hal tersebut sesuai dengan fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell yang ketiga yaitu; The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Itulah fungsi komunikasi terutama KomunikasiInterpersonal. Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kedudukan kultur atau budaya dalam proses kegiatan Komunikasi Interpersonal. Untuk sementara ini para ahli baru meninjau hanya mengenai hambatan budaya/kulur dalam proses Komunikasi Interpersonal terutama kegiatan Komunikasi Interpersonal lintas budaya, yaitu diantaranya : Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur akan mengundang perbedaan persepsi terhadap isi pesan sehingga efek yang diharapkan akan sukar timbul. Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur tentu saja akan banyak perbedaan dalam bahasa sehingga dalam proses kegiatan Komunikasi Interpersonal tersebut selain hambatan dalam bahasa juga terdapat hambatan semantic, yaitu perbedaan peristilahan dalam masing-masing bahasa. Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur disertai penekanan pesan dengan pesan non-verbal mungkin akan mengundang penafsiran berbeda hingga tujuan penyampaian pesan tidak akan tersampaikan. Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan ‘13 12 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kultur jika bertentangan dengan adat-kebisaannya, norma-normanya maka akan terjadi penolakan Komunikasi Interpersonal. C.Experience Pengalaman atau experience adalah sejumlah memori yang dimiliki individu sepenjang Pengalaman masing-masing individu akan berbedabeda tidak akan persis sama, bahkan pasangan anak kembar pun yang dibesarkan sama-sama dalam lingungan keluarga yang sama pengalamannya tidak akan persis sama bahkan mungkin akan berbeda. Perbedaan pengalaman antara individu (bahkan antar anak kembar) ini bermula dari perbedaan persepsi masing-masing tentang sesuatu hal. Perbedaan persepsi tersebut banyak disebabkan karena perbedaan kemampuan kognitif antara individu termasuk anak kembar tersebut, sedangkan bagi individu yang saling berbeda budaya tentu saja perbedaan persepsi tersebut karena perbedayaan budaya. Perbedaan persepsi tersebut kemudian ditambah dengan perbedaan kemampuan penyimpanan hal yang dipersepsi tadi dalam strorage sirkit otak masing-masing individu tersebut menjadi long-term memory-nya. Setelah itu perbedaan akan berlanjut dalam hal perbedaan kemampuan mereka memanggil memori mereka jika diperlukan. Perbedaan pengalaman tentu saja menjadi hambatan dalam Komunikasi Interpersonal, karena seperti telah di bahas di muka bahwa terjadinya heterophilious karena salah satunya diakibatkan perbedaan pengalaman. Sehingga jika terjadi heterophilious maka proses Komunikasi Interpersonal tidak akan berjalan dan tujuan penyampaian pesan pun tidak akan tercapai. Langkah-Langkah Mengatasi HambatanHambatan Komunikasi Agar hambatan-hambatan dalam komunikasi tidak terjadi maka langkah-langkah untuk mengatasinya adalah sebagai berikut: ‘13 13 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. ‘13 14 Mengemukakan pesan atau massage dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima pesan, menyatakan pesan tersebut dengan jelas. Bila terdapat reaksi dari pesan tersebut, didengarkan dengan simpatik, bereaksi secara bijaksana dan bertindak cepat. Hendaknya dipertimbangkan kepada siapa pesan itu ditujukan. Penggunaan alat-alat komunikasi modern. Pendekatan-pendekatan pribadi (silaturrahmi) yang dapat menghilangkan klas, kepangkatan dan perbedaan golongan. Komunikator harus terus belajar akan kelemahan dirinya dalam berkomunikasi. Hendaklah digunakan waktu secukupnya untuk merencanakan komunikasi yang efisien dan efektif. Mengusahakan agar tercipta lingkungan kerja yang baik, karena lingkungan yang baik amat membantu kelancaran komunikasi (Asrul Sani) Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Dicky Andika, S. Sos.I. M.Si. Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi. Modul 9 dan 10: Etika dan Filsafat Komunikasi. Edwi Arief Sosiawan. Eksplorasi Komunikasi Interpersonal. Kuliah 3 UPNYK: Komunikasi Interpersonal. Asrul Sani. Hambatan-Hambatan Dimasyarakat Komunikasi Yanag Terjadi Dea Aliqa Fitri. Komunikasi Interpersonal Efektif Maryanto. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kepemimpinan. Interpersonal Skills Untuk Meraih Sukses. BPPK Depkeu. ‘13 15 Interpersonal Communicaton Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id