Komunikasi Manusia - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Interpersonal
Communication
Skill
Introduksi
Pengantar Human Communication,
Interpersonal Communication dan
Intercultural Communication
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Bidang Studi
Advertising and
Marketing
Communication
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
43029
(A51436AA)
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Abstract
Kompetensi
Kemampuan nonteknis yang tidak terlihat wujudnya (intangible)
namun sangat diperlukan itulah prinsipnya yang disebut dengan
softskill. Menurut penelitian di Eropa, kesuksesan seseorang di
dunia kerja 80% ditentukan oleh kemampuan softskill dan 20%
kemampuan hardskill.
Dapat menjelaskan
perbedaan soft skill dan
hard skills dan berbagai
penggunaan keduanya
Tujuan Interpersonal Skills
Istilah Interpersonal Skills (IS) merupakan istilah yang dapat
diartikan sebagai interaksi antar manusia atau interaksi dengan orang lain.
Setiap orang pada waktu memasuki dunia kerja atau lingkungan yang baru,
akan berpikir bahwa mereka akan bertemu dengan orang-orang yang
belum pernah dikenal. Mereka mencoba menerka-nerka karakter dan
perilaku orang-orang yang akan ditemui. Mereka pasti akan merasa
canggung dan ragu-ragu bagaimana mereka harus merespon perilaku
orang yang baru ditemui tersebut. Keberhasilan mereka dalam berinteraksi
akan menentukan keberhasilan dalam menciptakan situasi yang kondusif
pada masa transisi. Bagi mereka yang memiliki kemampuan IS yang baik,
dapat mengadakan penyesuaian dengan mudah dan cepat, namun bagi
mereka yang kemampuan ISnya kurang akan terasa berat untuk
menyesuaikan dirinya dalam situasi yang baru tersebut. Dengan demikian
IS mempunyai peran penting dalam meraih sukses dalam berorganisasi.
IS dimaksudkan juga untuk menciptakan situasi yang kondusif yaitu
situasi menang-menang dengan memenuhi kebutuhan hubungan antar
manusia dalam organisasi dengan tetap fokus pada pencapaian tujuan
organisasi. Dengan demikian IS bukan hanya membuat orang lain senang,
tetapi juga harus memperhatikan produktivitas kerja. Situasi menangmenang harus diciptakan pada tingkat manapun. Menciptakan situasi
menang-menang berlaku pada setiap tingkatan, tidak hanya terbatas pada
hubungan pemimpin dengan bawahan, melainkan juga dengan anggota unit
organisasi lainnya agar tidak menimbulkan permasalahan. Kondisi
menang-menang
akan
meningkatkan
kualitas
hubungan
dan
memungkinkan seseorang untuk bersinergi dalam bekerja sehingga akan
dapat diperoleh produktivitas yang tinggi. Penciptaan situasi menangmenang juga dimaksudkan untuk membangun persepsi adil diantara
pegawai sehingga tidak terjadi saling menyalahkan, menganggap dirinya
paling penting, dan perasaan lainnya yang tidak enak atau menurunkan
kualitas hubungan antara pegawai yang dapat menurunkan produktivitas
kerja.
‘13
2
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi Manusia
Komunikasi adalah suatu proses, suatu kegiatan yang berlangsung
secara sinambung terus-menerus oleh para pelaku komunikasi.
Komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi manusia (human
communication) yaitu komunikasi antar manusia dengan manusia.
Oleh karena yang kita bicarakan ini adalah komunikasi antar
manusia dengan manusia, maka jelas amat rumit (pelik), karena manusia
memang rumit. Sofokles, seorang dramawan zaman Yunani Purba yang
hidup 500 tahun sebelum Masehi mengatakan : di dunia ini banyak
keajaiban, tetapi tidak ada yang lebih ajaib daripada manusia.
Proses komunikasi berlangsung secara psikologis pada diri
komunikator dan komunikan secara mekanistis yang berlangsung antara
komunikator dan komunikan, yaitu ketika komunikator mengirimkan
pesannya dengan mulut (lisan) dan tangan (tulisan) dan sewaktu
komunikan menerima pesan komunikasi dengan telinga (lisan) atau
dengan mata (tulisan / gambar).
Peliknya komunikasi antar manusia, oleh karena secara sosiologis
berlangsung secara horizontal atau vertical dengan perbedaan status sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, agama, suku, bangsa atau ras, dsb.
Rumitnya komunikasi antar manusia, oleh karena secara teleologis
komunikasi mengandung tujuan, yakni mengubah sikap, opini, perilaku,
kepercayaan, agama. Oleh karena itu untuk memahami proses komunikasi
lebih mendalam kita perlu memahami manusia. Pemahaman komunikasi
dengan segala praksisinya merupakan proses keseharian manusia. Dapat
dikatakan bahwa proses komunikasi merupakan proses kehidupan itu
sendiri. Komunikasi tidak bisa di pisahkan dari seluruh proses kehidupan
konkret manusiawi. Aktivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi.
Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antar manusia. Setiap manusia
mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau perasaan yang
dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan perasaan itu memakai dan
memanfaatkan bahasa sebagai mediumkomunikasinya.
Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau sesuatu yang
menyampaikan disebut sebagai komunikator. Sesuatu yang disampaikan
‘13
3
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau diekspresikan adalah pesan (message). Seseorang atau sesuatu yang
menerima pesan adalah ( communicate).
Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman yang
lebih mendalam atas segala hal yang lebih mendalam atas segala yang
dilakukannya, termasuk didalamnya proses komunikasi. Proses
komunikasi adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengadakan dan
melakukan tindakan komunikati, baik yang dilakukan oleh komunikator,
komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa terjadi
dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya.
Pelik Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi
Pelik komunikasi antar manusia berkaitan dengan aspek aspek
sosiologis, hukum, dan politik yang berlangsung secara horizontal dan atau
vertikal. Hal ini harus berlandaskan moral, etika, kode etik, perilaku dan
nilai nilai serta logika dalam upaya menciptakan komunikasi yang efektif
saling menghormati dan saling memahami yang sekaligus mampu untuk
"menjembatani perbedaan" status sosial-ekonomi, tingkat pendidikan,
keagamaan, kebangsaan, suku dan ras atau etnis.
Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi
Pemahaman komunikasi dengan segala praksisnya merupakan
proses keseharian manusia. Dapat dikatakan bahwa proses komunikasi
merupakan proses kehidupan itu sendiri. Komunikasi tidak bisa dipisahkan
dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Aktivitas komunikasi
merupakan aktivitas manusiawi. Hakikat komunikasi adalah proses
ekspresi antarmanusia.
Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan
pikiran atau perasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan
perasaan itu memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai medium
komunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau sesuatu yang
menyampaikan sesuatu disebut sebagai komunikator. Sesuatu yang
disampaikan atau diekspresikan adalah pesan (message). Seseorang atau
sesuatu yang menerima pesan adalah komunikan (communicate).
‘13
4
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman yang
lebih mendalam atas segala hal yang dilakukannya, termasuk di dalamnya
proses komunikasi.
Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukari untuk
mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, balk yang dilakukan
oleh komunikator, komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise
yang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya.
Posisi manusia dalam komunikasi dapat dilihat pada rumusan
komunikasi dari Lasswell dan Aristoteles. Pola komunikasi menurut
Lasswell mengikuti rumusan "Who say what to whom in what channel with
what effect". Sedangkan dalam model komunikasi Aristoteles, kedudukan
manusia sebagai pelaku komunikasi meliputi "pembicara" dan
"pendengar". Rumusan komunikasi menurut Aristoteles sendiri terdiri dari
empat unsur, yakni pembicara, argumen, pidato, dan pendengar.
Sehingga dengan demikian posisi manusia berada pada "who dan
whom" pada rumusan Lasswell serta "pembicara dan pendengar" pada
pola komunikasi Aristoteles. Maka, menjadi mutlak untuk memahami
manusia secara filosofis agar komunikasi kita menjadi efektif.
Budaya Dan Norma Yang Terlibat Dalam
Komunikasi Antar Individu
Komunikasi Antarpribadi Dilihat Dari
Konteksnya
Konteks dimana kita berkomunikasi akan mempengaruhi proses
komunikasi itu sendiri. Misalnya jika anda berbicara dengan keluarga
dirumah akan berbeda dengan jika anda berbicara dengan dosen. Ada 3
dimensi konteks dalam proses komunikasi antarpribadi, yaitu: dimensi fisik,
sosial, psikologis dan temporal.
1. Dimensi fisik mencakup tempat di mana komunikasi berlangsung,
misalnya 2 orang mahasiswa sedang ngobrol dikelas. Kelas di sini
merupakan dimensi fisik.
‘13
5
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Dimensi sosial psikologis mencakup misalnya status hubungan
diantara orang yang terlibat dalam komunikasi, peranan yang
dimainkan, norma, dan budaya masyarakat dimana mereka
berkomunikasi, situasi akrab atau tidak akrab, formal atau
informal, serius atau tidak serius.
3. Dimensi temporal menunjukkan adanya suatu pesan khusus yang
sesuai dengan rangkaian kejadian-kejadian komunikasi.
Tiga dimensi konteks ini berkaitan satu sama lain, masing-masing
dimensi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lainnya. Misalnya suhu
diruangan menjadi sangat panas (perubahan dimensi fisik), sehingga
orang-orang menjadi gaduh dan gelisah(perubahan dimensi psikologis)
Dengan demikian, perubahan dalam konteks dapat disebabkan oleh faktor
luar, dari perubahan pada salah satu dimensi atau dari interaksi diantara
dimensi-dimensi tersebut.
Komunikasi Antarpribadi Dilihat Dari
“Proses Pengembangannya”
Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yang
berkembang, yaitu dari yang bersifat impersonal meningkat menjadi
interpersonal atau intim.
Artinya, ada peningkatan hubungan diantara pelaku komunikasi.
Seringkali pertemuan antarpribadi diawali dengan pembicaraan pada
masalah-masalah yang bersifat umum, seperti: umur, tempat tinggal,
pendidikan, asal daerah dll.
Selain itu, interaksi tersebut ditentukan oleh norma-norma sosial
yang ada dalam masyarakat. Situasi semacam ini masioh bersifat
impersonal. Bila pada akhirnya pembicaraan tersebut berkembang pada
masalah-masalah yang lebih spesifik dan bersifat pribadi, seperti:
kebiasaan, kesukaan atau seks; situasi tersebut telah menunjukkan adanya
komunikasi interpersonal.
Definisi ini membedakan komunikasi impersonal dan interpersonal
berdasarkan 3 faktor : prediksi pada data psikologis, interaksi berdasarkan
pada pengetahuan dan interaksi berdasarkan aturan yang ditentukan
sendiri.
‘13
6
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Prediksi-prediksi berdasarkan data psikologis
Interaksi antar pribadi yang dilakukan oleh para pelaku didasarkan
pada prediksi mereka tentang data psikologis orang lain. Artinya,
dalam komunikasi antarpribadi seseorang memprediksikan orang
lain menurut ciri-ciri khas atau hal-hal spesifik dari orang tersebut.
Sedangkan dalam interaksi impersonal kita memandang orang lain
menurut data kultural dan sosiologis. Sebagai contoh, Pak Hadi akan
menaggapi Vita sebagaimana Pak Hadi menanggapi mahasiswa lain
pada umumnya. Hubungan akan menjadi l;ebih dan lebih
interpersonal bila Pak Hadi dan Vita mulai saling memberikan
tanggapan bukan sebagai anggota kelompok, tetapi dilihat sebagai
perorangan; masing-masing berinteraksi berdasarkan keunikan
orang tersebut. Dengan kata lain dalam interaksi impersonal peranan
sosial dan budaya dari seseorang akan menujukan bagaimana
mereka berinteraksi, sedangkan dalam interaksi interpersonal, peran
psikologis dari seseorang akan menunjukkan bagaimana mereka
berinteraksi.
b. Interaksi-interaksi yang berdasarkan pada pengetahuan
Dalam situasi antarpribadi, kita tidak hanya dapat memprediksikan
bagaimana seseorang akan bertindak, tetapi juga dapat menjelaskan
perilaku orang tsb. Misalnya, dalam hubungan impersonal pak guru
mengetahui bahwa setiap hari senin Adi terlambat 10 menit. Disini
pak guru tidak hanya dapat memprediksi perilaku Adi tetapi juga
memberikan penjelasan-penjkelasan tentang perilaku-perilaku orang
lain- dalam kasus ini, misalnya mengapa Adi terlambat.
c. Interaksi berdasarkan pada aturan-aturan yang ditentukan
sendiri
Dalam situasi-situasi impersonal, aturan-aturan perilaku interaktif
ditentukan oleh norma-norma sosial. Misalnya dalam masyarakat
dan budaya jawa, perilaku hubungan dosen mahasiswa harus sesuai
dengan norma yang ada. Mahasiswa harus mematuhi dan menjagfa
jarak dengan dosennya, akantetapi hubungan dosen dan mahasiswa
akan menjadi interpersonal, bila aturan dan norma sosial tidak
menjadi penting bagi interaksi mereka. Artinya orang-orang yang
terlibat dalam interaksi membuat aturan sendiri sesuai dengan
‘13
7
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kesepakatan mereka. Dari contoh diatas misalnya, ada kesepakatan
bahwa dosen dan mahasiswa boleh makan dan main bersama.
Namun demikian, seringkali terjadi kesalahan konsepsi tentang
komunikasi antarpribadi (khususnya tentang definisi yang berdasarkan
“proses pengembangan”) Yaitu bahwa salah satu ciri hubungan
antarpribadi adalah adanya rasa suka atau rasa cinta. Padahal bila saja
seseorang terlibat dalam komunikasi antar pribadi dengan orang yang
dibencinya, interaksi antarpribadi dapat terjadi baik dalam situasi konflik
maupun dalam cinta, dalam kompetisi maupun kerja sama, dalam
hubungan yang semakin kokoh maupun dalam hubungan yang semakin
memburuk.
Komunikasi antarpribadi dilihat dari
hubungan (pasangan)
Dalam pandangan ini, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai
komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan
yang terlihat jelas diantara mereka. Komunikasi antarpribadi yang
tercakup disini adalah komunikasi antara dua orang bersaudara, seorang
guru dan seorang murid, dua orang teman, sepasang kekasih dll.
Karena melibatkan hubungan antar dua orang yang berinteraksi,
maka seringkali definisi ini disebut sebagai definisi pasangan (diadik)
komunikasi antarpribadi. Perlu diingat bahwa tiga definisi komunikasi
antarpribadi ini tidak harus dipisah dan dibedakan. Semuanya digunakan
untuk menjelaskan tentang komunikasi antarpribadi, meskipun setiap
definisi memberikan penekanan yang sedikit berbeda. Definisi berdasarkan
“proses pengembangan” menekankan proses interaksi yang seringkali
diawali dengan situasi impersonal meningkat menjadi interpersonal.
Definisi-definisi berdasarkan komponen-komponennya menjelaskan
berbagai komponen dalam proses komunikasi antarpribadi. Dan, definisi
relaksional memberikan pandangan bahwa melalui komunikasi
antarpribadi, hubungan diantara dua orang dapat dibentuk.
‘13
8
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memahami Terjadinya Misscommunication
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan diterima dan
dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di tindak
lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima
pesan,dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada
hambatan untuk itu. Komunikasi interpersonal di katakan efektif,apabila
memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu :
1. Pengertian yang sama dengan terhadap makna pesan.
Salah satu indikator yang dapat di gunakan sebagai ukuran
komunikasi dikatakan efektif, adalah apabila makna pesan yang di
kirim oleh komunikator sama dengan makna pesan yang diterima
oleh komunikan. Pada tataran empiris, seringkali terjadi mis
komunikasi yang di sebabkan oleh karena komunikan memahami
makna pesan tidak sesuai dengan yang di maksudkan oleh
komunikator.
2. Melaksanakan pesan secara suka rela.
Indikator komunikasi interpersonal yang efektif berikutnya adalah
bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan
perbuatan dan dilakukan secara suka rela,tidak karena di paksa. Hal
ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi interpersonal,
komunikator dan komunikan memiliki peluang untuk memperoleh
keuntungan. Komunikasi interpersonal yang baik dan berlangsung
dalam kedudukan setara sangat diperlukan agar kedua belah pihak
menceritakan dan mengungkapkan isi pikirannya secra suka rela,
jujur, tanpa merasa takut. Komunikasi interpersonal yang efektif
mampu mempengaruhi emosi pihak pihak yang terlibat dalam
komunikasi itu kedalam suasana yang nyaman, harmonis,dan bukan
sebagai suasana yang tertekan.
3. Meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi.
Efektivitas dalm komunikasi interpersonal akan mendorong
terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan,keluarga,dan
kolega. Hal ini disebabkan pihak pihak yang saling berkomunikasi
merasakan memperoleh manfaat dari komunikasi itu, sehingga
merasa perlu untuk memelihara hubungan antarpribadi. Banyak
‘13
9
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat baik
dengan orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif
kepada orang lain sehingga mereka memiliki image yang baik di mata
masyarakat.
Hambatan-Hambatan Komunikasi Yang
Terjadi Didalam Masyarakat
Hambatan dalam komunikasi interpersonal yaitu :
A. Interaksi
Adanya
aktivitas-aktivitas
dalam
kehidupan
sosial
menunjukkan bahwa manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul
dengan sesamanya (disebut gregariousness). Naluri ini merupakan salah
satu yang paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia, disamping
kebutuhan akan; afeksi (kebutuhan akan kasih sayang), inklusi (kebutuhan
akan kepuasan), dan kontrol (kebutuhan akan pengawasan).
Dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup tersebut akan
mendorong manusia untuk melakukan interaksi dengan sesamanya, baik
untuk mengadakan kerjasama (cooperation) maupun untuk melakukan
persaingan (competition).
Kata interaksi berasal dari Bahasa Inggris interaction artinya suatu
tindakan yang berbalasan. Dengan kata lain suatu proses hubungan yang
saling pengaruh mempengaruhi. Jadi interaksi sosial (social interaction)
adalah suatu proses berhubungan yang dinamis dan saling pengatuh
mempengaruhi antar manusia.
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack dalam buku
Sociology ang Social Life menyatakan bahwa : “Interaksi sosial adalah kunci
dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial tidak akan
mungkin ada kehidupan bersama. Sementara itu Soerjano Soekamto dalam
buku Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan bahwa : “Interaksi sosial
(yang juga dinamakan proses sosial) merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial.”
‘13
10
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Interaksi antar manusia dimaksud adalah :
a) interaksi antara individu dengan individu,
b) interaksi antara individu dengan kelompok, dan
c) interaksi antara kelompok dengan kelompok.
Hasil dari pada interaksi sosial ada dua sifat kemungkinan :
•
•
Bersifat positif; suatu interaksi yang mengarah kerjasama dan
menguntungkan. Contoh persahabatan.
Bersifat negatif; suatu interaksi yang mengarah pada suatu
pertentangan yang berakibat buruk atau merugikan. Contoh
perselisihan, pertikaian, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil interaksi yang negatif tersebut di atas maka itulah
yang menjadi hambatan dalam proses Komunikasi Interpersonal. Dalam
situasi pertentangan Komunikasi Interpersonal tidak dapat dilaksanakan
dengan baik, kalau pun dipaksakan dilaksanakan pasti kegiatan
Komunikasi Interpersonal efeknya tidak akan berhasil.
B. Kultur
Istilah kultur meruapakan penyebutan terhadap istilah budaya.
Dalam khasanah ilmu pengetahuan kata kebudayaan/budaya merupakan
terjemahan dari kata culture.
Kata culture sendiri berasal dari Bahasa Latin dari kata colere yang
berarti mengolah,mengerjakan,menyuburkan, dan mengembangkan
tanah/pertanian.
E.B. Taylor yang dikutip Koentjaraningrat dalam buku Pengantar
Ilmu Antropologi menyatakan bahwa: “Kebudayaan adalah suatu
keseluruhan yang kompleks yang meliputi keyakinan dan cara hidup suatu
masyarakat yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Keyakinan adalah keseluruhan idea yang dianut meliputi religi,
pemerintahan, ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan adat istiadat. Cara
hidup adalah pola-pola tindakan yang berhubungan dengan soal kebiasaan
meliputi makanan, pakaian, perumahan, cara-cara perkawian, hiburan,
estetika dan sebagainya. Rapl Linton menyatakan bahwa : “Kebudayaan
adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, pola perilaku yang
‘13
11
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu
masysrakat tertentu.”
Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropoogi
menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. ”Dari beberapa definisi
kebudayaan tersebut di atas dapat disimpulkan dan juga telah disepakati
beberapa ahli antropologi, bahwa kebudayaan dan tindakan kebudayaan
itu adalah segala tindakan yang harus dilalui dan dibiasakan manusia
melalui proses belajar (learned behavior) .
Berkaitan dengan hal tersebut di atas hal tersebut sesuai dengan
fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell yang ketiga yaitu; The
transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam
hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan
mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu
generasi ke generasi lain.
Itulah fungsi komunikasi terutama KomunikasiInterpersonal. Yang
jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kedudukan kultur atau budaya dalam
proses kegiatan Komunikasi Interpersonal. Untuk sementara ini para ahli
baru meninjau hanya mengenai hambatan budaya/kulur dalam proses
Komunikasi Interpersonal terutama kegiatan Komunikasi Interpersonal
lintas budaya, yaitu diantaranya :
Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur akan
mengundang perbedaan persepsi terhadap isi pesan sehingga efek yang
diharapkan akan sukar timbul. Menyampaikan pesan verbal pada orang
yang berlainan kultur tentu saja akan banyak perbedaan dalam bahasa
sehingga dalam proses kegiatan Komunikasi Interpersonal tersebut selain
hambatan dalam bahasa juga terdapat hambatan semantic, yaitu
perbedaan peristilahan dalam masing-masing bahasa.
Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur
disertai penekanan pesan dengan pesan non-verbal mungkin akan
mengundang penafsiran berbeda hingga tujuan penyampaian pesan tidak
akan tersampaikan. Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan
‘13
12
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kultur jika bertentangan dengan adat-kebisaannya, norma-normanya maka
akan terjadi penolakan Komunikasi Interpersonal.
C.Experience
Pengalaman atau experience adalah sejumlah memori yang dimiliki
individu sepenjang Pengalaman masing-masing individu akan berbedabeda tidak akan persis sama, bahkan pasangan anak kembar pun yang
dibesarkan sama-sama dalam lingungan keluarga yang sama
pengalamannya tidak akan persis sama bahkan mungkin akan berbeda.
Perbedaan pengalaman antara individu (bahkan antar anak kembar)
ini bermula dari perbedaan persepsi masing-masing tentang sesuatu hal.
Perbedaan persepsi tersebut banyak disebabkan karena perbedaan
kemampuan kognitif antara individu termasuk anak kembar tersebut,
sedangkan bagi individu yang saling berbeda budaya tentu saja perbedaan
persepsi tersebut karena perbedayaan budaya.
Perbedaan persepsi tersebut kemudian ditambah dengan perbedaan
kemampuan penyimpanan hal yang dipersepsi tadi dalam strorage sirkit
otak masing-masing individu tersebut menjadi long-term memory-nya.
Setelah itu perbedaan akan berlanjut dalam hal perbedaan kemampuan
mereka memanggil memori mereka jika diperlukan.
Perbedaan pengalaman tentu saja menjadi hambatan dalam
Komunikasi Interpersonal, karena seperti telah di bahas di muka bahwa
terjadinya heterophilious karena salah satunya diakibatkan perbedaan
pengalaman. Sehingga jika terjadi heterophilious maka proses Komunikasi
Interpersonal tidak akan berjalan dan tujuan penyampaian pesan pun tidak
akan tercapai.
Langkah-Langkah Mengatasi HambatanHambatan Komunikasi
Agar hambatan-hambatan dalam komunikasi tidak terjadi maka
langkah-langkah untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
‘13
13
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
‘13
14
Mengemukakan pesan atau massage dalam bahasa yang mudah
dimengerti oleh penerima pesan, menyatakan pesan tersebut
dengan jelas. Bila terdapat reaksi dari pesan tersebut,
didengarkan dengan simpatik, bereaksi secara bijaksana dan
bertindak cepat.
Hendaknya dipertimbangkan kepada siapa pesan itu ditujukan.
Penggunaan alat-alat komunikasi modern.
Pendekatan-pendekatan pribadi (silaturrahmi) yang dapat
menghilangkan klas, kepangkatan dan perbedaan golongan.
Komunikator harus terus belajar akan kelemahan dirinya dalam
berkomunikasi.
Hendaklah digunakan waktu secukupnya untuk merencanakan
komunikasi yang efisien dan efektif.
Mengusahakan agar tercipta lingkungan kerja yang baik, karena
lingkungan yang baik amat membantu kelancaran komunikasi
(Asrul Sani)
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Dicky Andika, S. Sos.I. M.Si. Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi. Modul 9
dan 10: Etika dan Filsafat Komunikasi.
Edwi Arief Sosiawan. Eksplorasi Komunikasi Interpersonal. Kuliah 3
UPNYK: Komunikasi Interpersonal.
Asrul
Sani. Hambatan-Hambatan
Dimasyarakat
Komunikasi
Yanag
Terjadi
Dea Aliqa Fitri. Komunikasi Interpersonal Efektif
Maryanto. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kepemimpinan. Interpersonal
Skills Untuk Meraih Sukses. BPPK Depkeu.
‘13
15
Interpersonal Communicaton Skill
Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download