MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Komunikasi Verbal Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing Communication Abstract Tatap Muka 11 Kode MK Disusun Oleh 43029 (A51436AA) Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Kompetensi Dapat menjelaskan mengenai Komunikasi Verbal Pengertian Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasi lisan atau oral communication (berbicara dan mendengar , komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca). Istilah verbal dalam kamus bahasa indonesia adalah lisan, maksudnya komunikasi dilakukan antara pembicara dan pendengar hanya menggunakan lisan saja. Dalam komunikasi cukup dikenal istilah verbal dan non verbal sebagai bentuk dari pesan yang disampaikan. Kedua istilah ini cukup familiar sehingga hampir dalam setiap buku yang mengulas tentang komunikasi, selalu menyertakan kalimat verbal dan non verbal. Kedua istilah ini erat kaitannya dengan proses penyampaian pesan, yakni dengan bahasa tanda atau bahasa tutur. Berikut akan dipaparkan mengenai bahasa verbal melalui preafektif buku Joseph A. Devito. Komunikasi verbal merupakan komunikasi dengan pesan yang berbentuk pesan verbal atau sering dakatakan sebagai pesan dengan kata-kata. Komunikasi ini dapat dikomunikasikan dengan bentuk voice (lisan ) atau teks (tulisan). Menurut Joseph A. Devito, komunikasi verbal merupakan komunikasi dengan bahasa dapat dibayangkan sebagai kode, atau sistem symbol, yang digunakan untuk membentuk pesan-pesan verbal. Dapat didefinisikan bahwa bahasa sebagai sisitem produktif yang dapat dialih-alihkan dan terdiri atas symbol-simbol yang cepat lenyap, bermakna bebas, serta dipancarkan secara cultural. Mengutip dari tokoh lain, Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. ‘13 2 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan menurut Deddy Mulyana (2005), simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Pendapat lain mengatakan komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. Beberapa tokoh mengatakan, untuk melakukan komunikasi jenis ini dapat dilakukan dengan berbicara dan menulis serta mendengarkan dan membaca. Untuk bicara dan menulis yakni pada umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara. Lalu, untuk mendengarkan dan membaca, kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal adalah suatu kegiatan percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. bahasa bersifat produktif, terbuka, kreatif, hal ini dimaksudkan bahwa pesan-pesan verbal merupakan gagasan baru. Tentu ada pengecualian dari kaidah umum ini, tetapi tidak banyak dan tidak penting. Sebagai contoh, pesan seperti ‘Apa kabar?’ ‘Selamat malam’ tidaklah produktif kerena kata-kata ini tidak tercipta baru setiap kali diucapkan. Pengecualian ‘13 3 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seperti ini dikesampingkan, karena semua pesan verbal tercipta pada saat diutarakan. Ketika berbicara, tidaklah mengulang kalimat-kalimat hasil mengingat melainkan menciptakan sendiri kalimat baru. Begitu pula dengan pemahaman atas bahasa verbal menunjukkan produktifitas dalam arti bahwa dapat memahami pemikiran-pemikiran baru yang dikemukakan. Bahasa bersifat pengalihan, bahasa verbal merupakan suatu bentuk pengalihan dikarenakan kita dapat berbicara mengenai hal-hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu. Seseorang dapat berbicara mengenai sejarah atau tragedy masa lalu, atau sebaliknya yakni masa depan yang jauh masa akan datang, atau berbicara mengenai saat ini yang sedang terjadi. Terkadang seseorang juga akan berbicara mengenai pengalaman yang pernah dialami baik pengalaman natural atau super natural. Selain itu, bahasa verbal merupakan bahasa yang cepat lenyap ‘pelenyapan cepat’. Dengan kata lain suara bicara dapat melenyap dengan cepat. Suara harus diterima dengan segera, setelah itu dikirimkan atau tidak akan pernah menerimanya. Sudah barang tentu, semua isyarat berangsur-angsur tidaklah permanen. Tetapi, bahasa verbal merupakan isyarat suara yang barangkali merupakan yang paling tidak permanen diantara semua media komunikasi, hal inilah yang dikatakan oleh Devito, bahwa bahasa verbal merupakan ‘Pelenyapan cepat’. Tak hanya itu, bahasa mempunyai kebebasan makna, tidak memiliki karakteristik atau sifat fisik dari benda atau hal yang mereka gambarkan. Bentuk bahasa manusia dipancarkan secara budaya atau tradisional. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbahasa Inggris akan menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, apa pun bahsa orangtua kandungnya. Karunia genetic bahasa bagi manusia berkaitan dengan bahasa manusia secara umum, tidak dengan bahasa manusia tertentu. Pembahasan lebih lengkap mengenai bahasa verbal, akan dipaparkan dalam bab berikutnya. Baik mengenai kaidah bahasa,implikasi untuk komunikasi antarmanusia dan sebaganinya. 1. Tujuan dari Pembahasan Tujuan dari bahasan mengenai komunikasi verbal ini, yakni mengidentifikasi beberapa prinsip dasar bahasa dan implikasinya pada komunikasi interpersonal: (1) realitas bahasa simbol (2) ungkapan bahasa fakta dan penarikan kesimpulan (3) ungkapan bahasa antara ‘13 4 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id denotasi dan konotasi (4) bahasa dapat mengkritisi dan menghargai (5) bahasa dapat mengaburkan tanda (6) dan bahasa dapat menegaskan dan meragukan. itulah urutan prinsip bahasa sekaligus menunjukkan bagaimana Anda dapat menggunakannya secara efektif. Orientasi Penguatan Istilah 'orientasi penguatan' cenderung pada seseorang, objek dan kejadian. yakni bagaimana mereka berbicara atau label, disini lebih mementingkan apa yang dibicarakan daripada bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya. Kebalikan dari istilah 'orientasi penguatan' adalah: kecenderungan untuk melihat seseorang, objek, peristiwa dan label. Hal ini ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi pada seseorang lebih baik daripada apa yang seseorang bicarakan atau labelkan. seperti peta lebih penting dari pada daerah - pada bentuk yang lebih ekstri. Orientasi intensional terlihat pada seseorang yang takut pada anjing dan bagaimana dia mulai berkeringat ketika diperlihatkan gambar anjing atau seseorang membicarakan tentang anjing. Disini orang tersebut merespon sebuah label sebagai hal yang nyata. Identifikasi Budaya Fakta menunjukkan bahwa kata bukanlah hal yang tidak bermakna tetapi kata-kata dapat dipilih secara acak atau memilih kata-kata yang sama. Dengan mempertimbangkan pengidentifikasian budaya - istilah yang lebih disukai digunakan untuk mengidentifikasi asalusul budaya. Biasanya ketika ragu dalam menggunakan identitas budaya, cari tahu. Preferensi dan beberapa contoh yang spesifik sebagian besar diambil dari teman satgas dari asosiasi universitas Amerika. Sadari bahwa tidak semua orang setuju dengan rekomendasi yang mereka menyajikan ini - dalam hal ini kata 'satuan tugas' - karena mungkin kata itu tidak tepat, menyesatkan, sia-sia dan menyinggung (Schwartz et al, 1995, hal ix) Pada umumnya, istilah 'girl' digunakan hanya untuk menyebut perempuan yang sangat muda dan setara dengan laki-laki. istilah ini tidak seharusnya digunakan untuk orang yang lebih tua, katakanlah usia 13 atau 14 tahun, meskipun beberapa orang menggunakan istilah ini sampai usia SMA. kata 'girl' tidak pernah digunakan untuk wanita dewasa. Kata 'Lady' banyak dinilai negatif karena mengandung stereotip wanita yang formal dan kaku. oleh karena itu kata 'women or young women' lebih sering digunakan sedangkan kata 'older ‘13 5 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id person' cenderung pada orang tua, lansia atau senior (secara teknis mengacu pada orang yang lebih tua dari 65 tahun). Pada umumnya kata 'gay' adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seorang lakilaki yang memiliki ketertarikan pada seorang laki-laki lain dan kata 'lesbian' adalah istilah yang cederung digunakan untuk seorang wanita yang memiliki ketertarikan pada seorang wanita lain. (lebian diartikan 'wanita homosexual' dianggap berlebihan). menurut disalah satu survei, istilah 'lesbian' tidak universal di kalangan wanita homoseksual, pasalnya ada sekitar 58% orang-orang menyukai lesbian dan 34% menyukai gay (Lever, 1995). istilah 'homoseksual' mengacu pada gay dan lesbian, tetapi lebih censerung pada orientasi seksualitas sesama jenis kelamin. Gay dan lesbian mengacu pada gaya hidup dan bukan hanya sekedar orientasi seksual. Kata 'gay' walaupun digunakan secara luas, akan terlihat menyinggung dalam beberapa konteks, misalnya, "kita memiliki dua gay di tim". Meskipun digunakan pada komunitas gay untuk menghapus stigma negatif dalam penggunaannya. istilah yang aneh sering dibenci bila digunakan oleh orang luar. karena pemikir ilmiah menyatakan bahwa seksualitas seseorang ditentukan oleh genetik bukan pilihan, istilah orientasi seksual lebih disukai daripada preferensi seksual atau status seksual. Pada umumnya, kebanyakan orang Amerika Afrika lebih memilih istilah Afrika Amerika untuk memblokir (Hecht, Jackson & Ribeau, 2003) istilah 'black' sering digunakan dengan 'white' dan sering digunakan dalam berbagai konteks yang lain (misalnya, Departemen hitam dan Studi Puerto Rico, jurnal Sejarah Hitam dan Bulan Sejarah Hitam). Asosiasi Psikolog Amerika merekomendasikan agar kedua istilah itu dikapitalisasikan, tapi gaya Chicago Manual (Manual biasa digunakan oleh rumah penerbit) merekomendasikan penggunaan huruf kecil. istilah 'Negro' sekalipun dipakai dalam beberapa nama organisasi (misalnya, United Negro University Collage Fund dan Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit gelap). Kata 'putih' biasanya digunakan untuk merujuk pada mereka yang berada di Eropa dan biasanya tidak termasuk kaum Hispanik. istilah Eropa Amerika mirip dengan Afrika Amerika. Beberapa orang Eropa Amerika ingin disebut seperti itu; mereka sangat suka menekankan pada asal usul negara mereka, misalnya, Jerman Amerika atau Yunani Amerika. preferensi ini mungkin berubah karena Eropa bergerak menjadi sebuah entitas yang lebih kohesif dan bersatu. orang kulit berwarna - istilah yang lebih tepat untuk dipakai di depan umum - lebih disukai dari pada istilah 'kulit putih', yang menyiratkan bahwa 'putih' adalah norma dan 'non-putih' adalah penyimpangan dari norma. sama seperti istilah non-kristen. ‘13 6 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada umumnya, istilah 'Hispanik' digunakan untuk merujuk pada siapa saja yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemilik budaya Spanyol. istilah Latina (perempuan) dan Latino (laki-laki) merujuk kepada orang yang berada di salah satu negara Amerika latin, seperti Republik Dominika, Nikaragua atau Guatemala. kaum Hispatik Amerika mengacu pada keturunan warga Amerika Serikat yang termasuk budaya Spanyol dan termasuk warga Meksiko, Karibia dan Amerika tengah dan Selatan. tetapi istilah ini tidak cocok untuk mengidentifikasikan orang-orang di Karibia dan warga Amerika Selatan yang berasal dari Prancis atau Portugis. istilah Chicana (perempuan) dan Chicano (laki-laki) merujuk kepada mereka yang berasal dari Meksiko, meskipun sering juga diartikan sebagai kaum nasionalisme (Jandt, 2004). Istilah Inuk (bentuk jamak dari Inuit) secara resmi diadopsi dari konferensi Inuit Circumpolar yang merujuk pada orang-orang asli Alaska, utara Kanada, Greenland dan Siberia Timur. istilah ini lebih disukai kaum Eskimo (istilah yang digunakan oleh Biro sensus Amerika Serikat) yang diterapkan pada penduduk asl Alaska oleh negara Eropa dan berasal dari sebuah istilah yang berarti ""pemakan daging mentah". (Maggio, 1997) Istilah 'India' hanya merujuk kepada seseorang dari India dan keliru bila digunakan kepada orang di negara-negara Asia lain atau kepada orang-orang pribumi di Amerika Utara. isitlah united states american indian lebih disukai oleh pribumi Amerika, meskipun orang Amerika asli lebih senang menyebut diri mereka 'Indian'. di Kanada 'orang pertama' adalah sebutan untuk masyarakat adat. istilah orang Amerika (dengan huruf n kecil) sering digunakan untuk merujuk kepada orang yang lahir di Amerika Serikat. sekalipun secara teknis bisa merujuk pada siapa saja yang lahir di utara atau selatan Amerika, orang di luar Amerika Serikat umumnya lebih memilih sebutan yang lebih spesifik seperti Argentinean, Cuban atau kanadian. kata 'pribumi' berarti seorang penduduk asli; itu tidak digunakan untuk "seseorang yang memiliki budaya yang kurang berkembang". Istilah 'Muslim' dipilih untuk panggilan orang yang menganut ajaran agama Islam. Quran (bukan Koran) adalah istilah yang disukai untuk kitab suci Islam. istilah 'Mohammedan' dan 'Mohammedanism' tidak dianggap tepat, karena istilah itu menyiratkan pemujaan terhadap nabi Muhammad (Maggio, 1997, p.277). Meskipun tidak ada kesepakatan secara unicersal, umunya istilah 'jewish' lebih disukai oleh orang Yahudi dan istilah 'jewess' (seorang wanita yahudi) dianggap menghina. Istilah 'Yahudi' seharusnya hanya digunakan sebagai kata benda dan tidak cocok digunakan sebagai kata kerja (Maggio, 1997). ‘13 7 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tidak semua pesan dapat dipahami melalui bahasa kenyataannya sebagian bahasa dikenal sebagai kesemestaan. Ekspresi Bahasa Fakta dan Kesimpulan Bahasa memungkinkan untuk membentuk pernyataan dan inferensi (kesimpulan) tanpa membuat perbedaan kebahasaan antara keduanya. Sama ketika kita mendengar suatu pernyataan, kita sering tidak membuat perbedaan yang jelas antara pernyataan tantang fakta dan kesimpulan. Sebenarnya ada perbedaan besar diantara keduanya. Hambatan berpikir jernih dapat membuat suatu kesimpulan dianggap fakta; hal ini sering disebut kebingungan fakta-inferensi. Misalnya, membuat pernyataan tentang hal hal yang sedang diamati dan membuat pernyataan tentang hal-hal yang belum pernah diamati dalam bentuk struktur yang sama, dengan begitu keduanya tidak akan bisa dibedakan satu sama lain. Sebagai contoh: "dia mengenakan jaket warna biru" dan juga "dia menyimpan kebencian yang tidak logis". kalimat-kalimat ini akan menghasilkan struktur indentik. Pada kalimat pertama dapat dtemukan seperti mengamati jaket dan warna; merupakan kalimat faktual. tapi bagaimana dengan kalimat "kebencian tidak logis?" jelas ini bukan pernyataan deskriptif tapi pernyataan inferensial, pernyataan yang di buat tidak semata mata atas dasar apa yang di amati, tetapi juga berdasarkan pada apa yang telah di simpulkan sendiri. ‘13 8 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Table 7.1. Perbedaan antara pernyataan faktual dan kesimpulan. berikut perbedaan penting antara pernyataan faktual dan kesimpulan dan berdasarkan diskusi Haney (1973) dan Weinberg (1959). ketika anda mempelajari tabel ini, putuskan bagaimana anda menggolongkan pernyataan sebagai: "keberadaan Tuhan", "Demokrasi adalah bentuk pemerintahan terbaik", " Kertas ini putih", "Internet akan tumbuh dan menjadi penting setelah 10 tahun kedepan", dan "tabel ini berdasarkan pada Haney dan Weinberg." Pernyataan factual Pernyataan kesimpulan Hanya dapat dilakukan setelah Dapat dilakukan setiap waktu observasi Melampaui apa yang telah diamati Terbatas pada apa yang sedang Dapat dilakukan oleh siapa saja diamati Setiap waktu --masa lalu, sekarang atau Hanya dapat dilakukan oleh masa depan observer Hanya sekitar masa lalu atau masa sekarang Hamper meyakinkan tergantung pada standar Melibatkan beragam tingkat kemungkinan Tidak tergantung pada standar pembuktian pembuktian Ekspresi Bahasa Antara Denotasi dan Konotasi Memilih sebuah kata seperti "mati', bagi seorang dokter kata tersebut mungkin berarti jantung yang berhenti berdetak. Ini adalah makna denotatif, yang merupakan peggambaran objektif pada suatu peristiwa. Bagi seorang ibu yang anaknya baru saja mati, kata itu bisa dimaknai banyak hal. Kata itu bisa mengingatkan anaknya yang masih muda, ambisinya, keluarganya, penyakitnya dan seterusnya. Baginya, kata itu mengandung emosional, subjektif dan lebih pribadi. Kumpulan makna emosional, subjektif dan pribadi adalah kata-kata yang bermakna konotatif. Kata konotatif diartikan secara subjektif atau makna emosional. ‘13 9 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memberitahu melalui anggukan kepala untuk menjawab pertanyaan "apakah anda setuju?" gerakan isyarat ini lebih denotatif, tapi bagaimana dengan kedipan, senyuman, atau berbicara cepat? ekspresi nonverbal tersebut lebih dari sekedar konotatif; ekspresi perasaan lebih baik daripada informasi obejektif. Sebuah pesan denotatif bermakna umum dan universal. banyak orang akan setuju dengan makna denotatif. makna konotatif lebih personal dan sedikit orang setuju dengan makna konotatif pada kata atau tingkah laku. 'kata gertakan' dan 'kata dengungan' akan dijelaskan lebih lanjut tentang perbedaan antara denotatif dan konotatif (Hayakawa & Hayakawa, 1989; Hoffman, 2005). kata gertakan lebih negatif (dia idiot, dia babi, mereka sekumpulan pecundang). sex, rasis dan beragam bahasa dan kebencian lain. kata dengungan lebih positif (dia sungguh baik hati, dia adalah impian, mereka yang terbaik) meskipun keduanya terkadang terlihat denotatif dan mengarah pada dunia nyata. kata gertakan dan dengungan mengandung makna konotatif hal itu tidak menggambarkan seseorang atau kejadian; lebih dari itu, konotatif menyatakan perasaan pembicara tentang orang atau peristiwa. Bahasa Dapat Mengkritik dan Menghargai Melalui pengalaman komunikasi anda, anda berharap untuk dikritik, dinilai dan sebaliknya berharap untuk memberikan pendapat, keputusan pada beberapa orang atau sesuatu yang dikerjakan seseorang atau ciptakan. Terutama dalam membantu profesi seperti guru, perawat, atau konseling. Kritik adalah sesuatu yang sangat penting dan sering kali membutuhkan terampilan. Masalah muncul ketika kritik digunakan diluar fungsi; ketika kritik tidak tepat atau berlebihan. Keterampilan interpersonal sangat penting untuk membangun fasilitas dalam menentukan kapan seseorang meminta kritik dan kapan seseorang meminta pujian. misalnya, ketika seorang teman bertanya "apakah kamu menyukai apartemen barunya?" seorang teman mungkin mencari pujian daripada mencari hal yang tidak sesuai pada tempat itu. Dengan cara yang sama seseorang akan berkata "apakah aku terlihat bagus?" mungkin dia meminta untuk dipuji. Terkadang keinginan untuk dipuji lebih kuat daripada dikritik. sebagai alternatif bila ingin mengkritik atau menghargai --pertimbangkan prinsip kejujuran-- katakan yang sebenarnya. seni dalam menyampaikan kebenaran, ada seni untuk menyatakan kritik agar terbentuk komunikasi yang efektif. Pertama, bedakan antara penilaian kejujuran dan ‘13 10 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebutuhan untuk dipuji. Kedua, bila penilaian kejujuran yang diinginkan dan anda mempunyai penilaian negatif, Pertimbangkan beberapa cara untuk mengungkapkan kritik anda. Dalam memberikan kritik lebih baik fokuskan pada peristiwa atau perilaku daripada orangnya; sebagai contoh, "paper ini sudah 4 kali salah cetak dan sudah berulang ulang" daripada "tulisanmu jelek; kerjakan lagi". Dalam mengajukan kritik, sampaikan dengan tegas "paper ini lemah" seperti beberapa guru bahasa inggris mungkin akan berkata "saya pikir kata pengantarnya tidak cukup jelas; coba lebih spesifikkan lagi itu akan lebih baik." Perjelas. banyak pengungkapan kritik yang ambigu. memberikan kesan membingungkan meskipun kritik ambigu terlihat lebih sopan, kritik ambigu juga akan terlihat kurang jujur, kurang tegas dan tidak terkesan positif (Edward & Bello, 2001). Hindari memerintah atau langsung merubah seseorang; contoh "jangan terlalu dekat ketika kamu pertama kali berkenalan dengan seseorang" cobalah kemungkinan alternatif seperti "saya pikir akan lebih baik untuk mengurangi jarak yang terlalu dekat" (Lubin, 2004). Polarisasi Polarisasi merupakan kecenderungan untuk melihat dunia dan menggambarkannya secara ekstrim seperti baik-buruk, negatif-positif. Hal ini akan melahirkan kesulitan untuk memberikan pendapat "cukup, kadang-kadang, netral". Pernyataan polarisasi datang dari berbagai hal, contoh: Setelah mendengarkan bukti, saya masih belum jelas mana orang yang baik dan mana orang yang jahat Apakah anda bersama kami atau musuh kami? Kursus lebih memberikanku pekerjaan yang baik. Bila tidak ini akan buang-buang waktu Kebanyakan orang ada pada situasi antara baik dan buruk, sehat dan sakit, pintar dan bodoh, kaya dan miskin. Namun tampaknya ada kecenderungan kuat untuk melihat lebih ekstrem untuk mengkategorikan orang, objek dan peristiwa dalam hal ini bertolak belakang. Anda bisa lebih mudah menentukan kecenderungan dengan mengisi setiap kata-kata berikut: Lawan kata ‘13 11 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tinggi Berat Kuat Senang Legal Mengisi berlawanan seharusnya relatif mudah dan cepat. kata-kata juga seharusnya cukup singkat. Bila ada orang yang memasukkan kata yang berlawanan, maka aka nada kesepakatan diantara mereka. Sekarang coba untuk mengisi posisi tengah-tengah dengan kata-kata, misalnya, "tengah-tengah antara tinggi dan pendek", "tengah-tengah antara berat dan ringan", dan seterusnya. melakukan hal ini sebelum membaca lebih jauh. Evaluasi Statis Bahasa asing sering mengaburkan perbedaan bahkan perubahan. Bahasa berubah sangat lambat. Ketika anda mempertahankan evaluasi, akan terjadi perubahan pada seseorang, dengan begitu anda telah terlibat dalam statis evaluasi. Alfred Korzybski (1933) menggunakan ilustrasi yang menarik dalam hubungan ini: dalam sebuah tangki ada ikan besar dan ikan kecil yang merupakan sumber makanan alamiah. Ikan-ikan itu diberikan kebebasan dalam tangki, ikan besar akan memakan ikan-ikan kecil. Setelah beberapa waktu, tangki disekat, ikan besar di satu sisi dan ikan kecil di sisi lain. Disekat oleh kaca. Selama beberapa waktu, ikan besar akan mencoba untuk makan ikan kecil tapi akan gagal; setiap kali ia mencoba, ia akan terbentur sekat kaca. Setelah beberapa waktu, ia akan belajar bahwa mencoba untuk makan ikan kecil itu sangat sulit, dan ikan besar tidak akan lagi melakukan hal itu. Sekarang, bagaimanapun, bila sekat itu dihapus ikan kecil bisa berenang bebas disekitar ikan besar. Ikan besar telah belajar tentang pola perilaku kebiasaan, meskipun wilayah yang sebenarnya telah berubah, ikan besar itu tetap statis. ‘13 12 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bahasa Dapat Digunakan Utnuk Konfirmasi dan Diskonfirmasi Diskonfirmasi merupakan pola komunikasi dimana anda menghindari orang secara fisik dan komunikasi. Anda merasa bahwa orang tersebut tidak perlu diperhatikan. Akibatnya akan mengarah pada kehilangan harga diri atau self esteem. (Sommer, Williams, Ciarocco & Baumeister, 2001). Diskonfirmasi berbeda dengan penolakan (rejection). Pada penolakan, anda menolak sesuatu yang dikatakan atau dilakukan. Pada diskonfirmasi anda menolak kecerdasan seseorang, anda merasa orang ini tidak perlu dianggap. Konfirmasi adalah pola komunikasi sebaliknya. Pada konfirmasi, anda tidak hanya menerima kehadiran orang itu, namun menerima secara utuh baik secara hubungan dan individual. Konfirmasi akan mengarah kepada harga diri. (Ellis, 2004). Psikolog William James pernah mengatakan bahwa "tidak ada hukuman yang lebih jahat akan tercipta, sekalipun pun hukuman fisik, daripada diabaikan dan dikucilkan, James mengidentifikasi esensi disconfirmation (Watzlawick, Beavin & Jackson, 1967; Veenendall & Feinstein , 1995). Anda dapat berkomunikasi baik konfirmasi dan diskonfirmasi dalam berbagai cara; Tabel 7.3 menunjukkan beberapa contoh: Tabel 7.3 Konfirmasi dan diskonfirmasi Tabel ini akan mengidentifikasi secara spesifik mengenai pesan konfirmasi dan diskonfirmasi. Seperti yang ditunjukkan pada tabel ini, cobalah untuk menggambarkan ilustrasi dari setiap cara berkomunikasi konfirmasi dan diskonfirmasi (Pearson, 1993; Galvin, Bylund & Brommel, 2004). Konfirmasi Diskonfirmasi Mengakui keberadaan dan kontribusi orang Mengabaikan kehadiran atau kontribusi lain dengan baik mendukung atau menerima orang lain, tidak peduli terhadap apa yang isu yang dia katakan. Melakukan ‘13 13 kontak orang lain katakan. nonverbal Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si dengan Tidak membuat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kontak nonverbal, mempertahankan kontak mata langsung pada menghindari saat yang tepat, mencium dan menyentuh, sebaliknya kontak mata langsung, memeluk, menghindari sentuhan. menunjukkan pengakuan yang lain. Terlibat dalam dialog (komunikasi di mana Melakukan monolog (komunikasi di mana kedua orang adalah pembicara dan satu orang berbicara dan mendengarkan satu pendengar, keduanya berkaitan dengan dan orang, tidak ada interaksi yang nyata, tidak menghormati satu sama lain) ada kekhawatiran nyata atau menghormati satu sama lain) Menunjukkan pemahaman tentang apa yang Beralih ke interpretasi dan evaluasi daripada orang lain katakan pemahaman Anda dan mencerminkan memahami apa yang orang lain maksudkan atau mengajukan pertanyaan ketika ragu-ragu Mengakui permohonan orang lain, menjawab Membiarkan permohonan orang lain; gagal pertanyaan orang lain, membalas telepon dan menjawab email pertanyaan; tidak membalas telepon atau email Mendorong orang lain untuk mengungkapkan Mengganggu atau mempersulit orang lain pikiran dan menunjukkan perasaannya minat dan dengan untuk mengekspresikan dirinya sendiri. mengajukan pertanyaan. Merespon secara langsung dan eksklusif Menhindari terhadap apa yang orang lain katakan. respon atau menyiunggung dengan mengakui komentar orang lain tetapi mengalihkan fokus pesan ke arah lain. Berbicara Dalam Suasana Duka Berbicara dalam suasana duka merupakan sesuatu hal yang menarik bila ditinjau dari sudut konfirmasi. Berduka merupakan hal yang pasti di alami oleh semua orang. Penyebabnya dapat berupa sakit, putus cinta, kehilangan kemampuan fisik atau mental, kehilangan materi seperti rumah terbakar, kecelakaan lalu lintas. Biasanya orang mencoba ‘13 14 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menghibur dengan memberikan kata-kata positif seperti "besok akan menjadi lebih baik", tetapi sebaliknya anda harus mengonfirmasi perasaan duka tersebut. Berikan kesempatan bagi individu untuk mengekspresikan perasaan berdukanya melalui tangisan atau berbicara akan masa lalu. Namun jangan memaksanya apabila ia tidak siap. Hindari kata-kata seperti "lebih baik begini, dia kan sudah menderita sejak lama." Berika empati secara pengertian dengan memberikan pengertian bahwa anda mengerti apa yang sedang dirasakan. Tetapi jangan berasumsi bahwa perasaan anda sama dalamnya. Misalnya, anda tidak pernah mengalaminya namun anda mengatakan bahwa "saya tahu perasaan anda" pada seorang ayah yang kehilangan anaknya. Konsep-konsep dari konfirmasi dan diskonfirmasi memberikan wawasan yang unik ke berbagai praktek bahasa sindiran, bahasa yang mengasingkan dan memisahkan, bahasa yang diskonfirm. Ada empat praktik bahasa yang kasar seperti seksisme, heterosexism, rasisme dan ageism. beberapa hambatan-hambatan komunikasi interpersonal yang efektif. 1. Bahasa Sebagai Symbol Kenyataan Apa itu orientasi intensional dan bagaimana anda dapat mengatasi hal itu? Apa itu Allness dan bagaimana anda dapat memperbaikinya? Orientasi intensional adalah Kecenderungan untuk melihat dunia dengan cara membicarakan tentang berlabel. Untuk melawan orientasi intensional, menanggapi hal pertama; cari label kedua. Allness adalah kecenderungan untuk menggambarkan dunia dalam hal yang ekstrem yang menyiratkan segala hal atau mengatakan semua yang ada untuk dikatakan. Untuk melawan allness, ingatlah bahwa anda tidak akan pernah tahu segala hal atau mengatakan segala hal; gunakan mental dan kadang kadang verbal “dll”. 2. Bahasa Mengekspresikan Antara Fakta Dan Kesimpulan Bagaimana fakta dan kesimpulan dibedakan? bagaimana anda dapat membedakan keduanya? Fakta-inferensial adalah kecenderungan untuk menggabungkan fakta dan inferensial dan menanggapi inferensi bila itu terbukti fakta. Untuk melawan kebingungan, membedakan fakta dengan inferensi dengan menanggapi inferensi sebagai inferensi bukan fakta. ‘13 15 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Bahasa Sebagai Ekspresi Antara Denotasi Dan Konotasi Apa itu perbedaan antara denotasi dan konotasi? Makna denotasi adalah seperti arti pada kamus, makna objektif. Konotasi adalah bermakna subjektif dan personal. 4. Bahasa Dapat Digunakan Untuk Mengkritik Dan Menghargai Bagaimana anda dapat lebih berkomunikasi efektif antara kritik dan penghargaan? Terlalu banyak kritik atau penghargaan merupakan pembicaraan mendasar mengenai ketidakjujuran dan banyak contoh manipulasi. Prinsip tentang kejujuran adalah penilaian untuk mengatakan apa yang Anda rasakan, tapi tetap lembut dan ramah. 5. Bahasa Dapat Mengaburkan Perbedaan Apa itu indiskriminasi dan etnosentri? Dan bagaimana anda dapat mereduksi hal itu? Apa itu polarisasi dan apa yang dapat anda lakukan untuk mengeliminasi hal itu? Apa itu evaluasi statis? Dan bagaimana anda dapat mengeliminasinya? Ketidakcakapan untuk memilih kata adalah kecenderungan untuk individu kelompok yang unik itu karena mereka dilindungi oleh label yang sama. Untuk melawan indiscriminasi; kenali keunikan dan mengenal individu pada setiap kelompok. Polarisasi adalah kecenderungan untuk menggambarkan hal-hal yang berlawanan. Untuk menanggulangi polarisasi gunakan istilah pertengahan atau persamaan. Evaluasi statis merupakan kecenderungan untuk menggambarkan istilah yang statis, menyangkal perubahan konstan. Untuk menanggulangi evaluasi statis, kenali perubahan yang tak terelakkan; seperti tanggal laporan dan evaluasi. 6. Bahasa Dapat Digunakan Untuk Konfirmasi Dan Diskonfirmasi Apa itu diskonfirmasi dan konfirmasi? Diskonfirmasi adalah komunikasi yang mengabaikan hal lain, mengacuhkan orang lain. ‘13 16 Konfirmasi merupakan pengakuan dan penerimaan orang lain. Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book. Pearson 11th Edition Ary Ginanjar Agutian. Emotional Spiritual Quotient. Buku Yodhia Antariksa, MSc. Seberapa Bagus Kecerdasan Emosional Anda. Strategi Manajemen Net Ir. Agung Budi Laksono, S.E., M.M. dan Bambang Semedi, S.H. (Widyaiswara). Modul: Keterampilan Komunikasi, Negoisasi dan Teknik Presentasi. Diklat Teknis Substantif Spesialisasi Client Coordinator. Disusun Oleh: Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Bea Dan Cukai 2011 Edy Andra, SH, MM. Interpersonal Skills. blogspot 2013 Sumarni Bayu Anita, S.Sos, M.A. Interpersonal Skills R. Bramantyo, S.E., M.M..Modul Interpersonal Skill. Pusat Pendidikan Dan Pelatihan PengawasanBadan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Yuliana Setia Rahayu. Mendengarkan Dalam Komunikasi Antar Pribadi.yuli-kamboja blogspot Dra. Neneng Komariah, M.Lib.Keterampilan Komunikasi Interpersonal Bagi Pustakawan Bagi Pustakawan.Fakultas Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran. 2009 Dicky Andika, S. Sos.I. M.Si. Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi.Modul 9 dan 10: Etika dan Filsafat Komunikasi. Edwi Arief Sosiawan. Eksplorasi Komunikasi Interpersonal. Kuliah 3 UPNYK: Komunikasi Interpersonal. Asrul Sani. Hambatan-Hambatan Dimasyarakat Komunikasi Dea Aliqa Fitri. Komunikasi Interpersonal Efektif ‘13 17 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Yang Terjadi Maryanto. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kepemimpinan. Interpersonal Skills Untuk Meraih Sukses. BPPK Depkeu. ‘13 18 Interpersonal Communication Skill Eppstian Syah As’ari, S.Si, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id