MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Organisasi Iklim Komunikasi Organisasi Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh MK10230 Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom. Abstract Kompetensi Diisi dengan abstract Diisi dengan kompetensi A. IKLIM ORGANISASI Payne dan Pugh (1976) mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial. Selanjutnya Litwin dan Stringers (1968) memberikan dimensi iklim organisasi sebagai berikut : 1. Rasa tanggung jawab 2. Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan 3. Ganjaran atau reward 4. Rasa persaudaraan 5. Semangat tim Mereka mengatakan bahwa iklim organisasi dapat dipelajari dengan mengobservasi jumlah otonomi secara individual, kebebasan yang dialami oleh individu, tingkat dan kejelasan struktur dan posisi yang dibebankan kepada pekerja, orientasi ganjaran dari organisasi dan banyaknya sokongan serta kehangatan yang diberikan kepada pekerja. Kemudian Hillrieger dan Slocum (Jablin, 1987) mengemukakan definisi iklim organisasi dengan mempertimbangkan subsistem dalam organisasi. Mereka mengatakan iklim organisasi adalah suatu set atribut organisasi dan subsistemnya yang dapat dirasakan oleh anggota organisasi, yang mungkin disebabkan oleh cara-cara organisasi atau subsistem, terhadap anggota dan lingkungannya. Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas kelihatan bahwa para ahli belum sepakat tentang konsep iklim organisasi ini, tetapi walaupun demikian sudah ada kesepakatan umum mengenai atributnya tetapi juga ada hal-hal penting yang tidak disepakati mereka. Hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati menurut Tompkins (1985) adalah sebagai berikut : 1. Ada konsensus bahwa iklim organisasi adalah suatu konsep yang masih menjadi pembicaraan para ahli mengenai sifat yang dipunyai sistem secara keseluruhan atau subunit organisasi. Jame dan Jones membedakan iklim psikologis yang dipersepsi individu mengenai organisasi dengan iklim organisasi yang menunjuk kepada ciri global dari lingkungan organisasi yang mencolok mata anggota. Bukti empiris menunjukkan, bahwa perbedaan kedua iklim ini sesungguhnya sesuatu yang berarti 2012 2 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan iklim organisasi adalah konsep yang bebas dari persepsi anggota secara individual mengenai organisasi. 2. Perbedaan ini juga membawa implikasi penting terhadap bagaimana mendefinisikan iklim secara operasional dan menilainya. Untuk mengukur iklim psikologis peneliti hanya memerlukan mengukur persepsi anggota secara individual mengenai organisasi. Tetapi sebaliknya karena iklim organisasi adalah suatu atribut dari satu sistem, mengukur persepsi subjek saja tidaklah cukup. 3. Juga ada persetujuan bahwa iklim lebih bersifat deskriptif daripada afektif atau evaluatif. 4. Juga diterima secara umum bahwa iklim timbul dari dan diperkuat oleh praktek organisasi yang mungkin terbatas pada aktivitas yang sistematis dan yang telah menjadi kebiasaan yang mendalam, serta penting oleh organisasi atau anggotanya. 5. Ada ketidaksepakatan mengenai bagaimana iklim itu secara umum. Beberapa peneliti menduga bahwa suatu set dimensi atau pernyataan yang deskriptif dapat digunakan untuk mencirikan iklim dari sistem. Dimensi iklim ini dikembangkan oleh Litwin dan Stringers (1968). Sebaliknya Scheneider (Thompkin, 1985) mengemukakan bahwa organisasi mungkin mempunyai banyak iklim yang berbeda seperti, iklim keselamatan, iklim pelayanan langganan dan sebagainya. Dia mendasarkan pendapatnya ini pada hubungan iklim dengan praktek organisasi. Jika praktek menghasilkan iklim, tentu ada iklim tertentu bagi tiap-tiap praktek yang berbeda dalam organisasi. 6. Juga diperdebatkan apakah iklim itu konsep yang objektif atau subjektif. 7. Diperkirakan bahwa iklim organisasi mempengaruhi tingkah laku anggota organisasi. 8. Iklim juga mempunyai pertalian dengan kultur organisasi. Beberapa pengarang menyatakan bahwa iklim adalah suatu pengganti yang lebih bersifat empiris bagi istilah kultur. Sementara yang lain mengatakan bahwa kultur adalah samar-samar dan harus ditempatkan pada konsep yang lebih luas dari iklim. Secara umum iklim kelihatannya adalah satu bentuk bukan suatu pengganti kultur. Hasil-hasil penelitian mengenai iklim organisasi cenderung mendukung kesimpulan bahwa lebih positif iklim lebih produktif organisasi (Campbell 1970). Iklim yang positif ini tidak hanya menguntungkan organisasi tetapi juga penting bagi kehidupan manusia dalam organisasi. 2012 3 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id B. IKLIM KOMUNIKASI Iklim komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Kita mengasumsikan bahwa iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat suatu organisasi dan persepsi individu atas sifatsifat itu. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relatif langgeng pada organisasi. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Redding, Dennis menunjukkan bahwa iklim komunikasi mencakup pada pokoknya persepsi para karyawan atau anggota organisasi mengenai kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta derajat keterlibatan dan pengaruh. Redding mengusulkan tentang lima unsur iklim komunikasi yang ideal, yakni : 1. Daya dukung (supportiveness) Para bawahan mempunyai persepsi bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan akan membantu mereka untuk membangun dan mempertahankan harga diri dan keyakinan akan pentingnya diri 2. Keterlibatan dalam pengamblian keputusan Kompleksitas sikap secara umum yang mencirikan iklim kebebasan dari para karyawan atau anggota untuk melakukan komunikasi ke atas secara berpengaruh 3. Kepercayaan, percaya diri dan kredibilitas Sejauh mana sumber-sumber pesan dan/atau peristiwa komunikasi dinilai dapat dipercaya. 4. Keterbukaan dan keterusterangan Adapun bentuk hubungan itu (misalnya antara atasan – bawahan, antara yang berposisi sederajat atau antara bawahan – atasan), terdapat keterbukaan dan keterus terangan dalam penyampaian dan penerimaan pesan. 5. Tujuan prestasi yang tinggi Derajat kejelasan dalam mengkomunikasikan tujuan-tujuan kegiatan kepada para anggota organisasi. Robert dan O’Reily (Jablin, 1987) mengembangkan suatu pengukuran iklim komunikasi organisasi yang mencakup 35 item yang dirancang untuk mengukur 16 area komunikasi seperti : kebenaran, pengaruh, mobilitas, keinginan berinteraksi, pengarahan 2012 4 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dari atasan, dari bawah, pengarahan yang lateral, ketelitian, peringkasan, penyimpanan, kelebihan beban, rasa puas, berkenaan dengan tulisan, tatap muka, percakapan telepon dll. Pengukuran lain dikembangkan untuk mengukur rasa puas komunikasi yang dibatasi dengan rasa puas individual yang berhubungan dengan komunikasi informal dalam organisasi. Secara khusus instrument ini mengukur rasa puas karyawan dengan : 1. iklim komunikasi 2. komunikasi dari supervise 3. integrasi organisasi 4. kualitas media 5. komunikasi horizontal dan informal 6. perspektif organisasi 7. komunikasi sub ordinat atau bawahan 8. balikan pribadi Pokok persoalan dari iklim komunikasi adalah hal-hal sbb : 1. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi a. Apakah anggota organisasi merasa puas dengan atasan, teman bekerjasama dan bawahan sebagai sumber informasi. b. Berapa pentingnya sumber-sumber itu. c. Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya. d. Apakah sumber-sumber terbuka pada komunikasi. 2. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi a. Apakah jumlah informasi yang diterima cocok atau tepat dengan topik-topik yang penting dari sumber informasi b. Apakah informasi itu berguna c. Apakah balikan informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat d. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri e. Berapa banyak anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi mereka f. Apakah tujuan dan objektif dipahami g. Apakah orang diberi sokongan dan dihargai h. Apakah system terbuka terhadap input dari anggotanya. 2012 5 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Iklim komunikasi dan organisasi merupakan hal yang perlu menjadi perhatian seorang pimpinan organisasi karena faktor tersebut banyak sedikitnya ikut mempengaruhi kepada tingkah laku karyawan. Untuk dapat menciptakan iklim organisasi dan organisasi yang baik perlu memahami kedua hal tersebut serta keadaan karyawan. Istilah “iklim“ di sini merupakan kiasan (metafora). Kiasan adalah bentuk ucapan yang di dalamnya suatu istilah atau frase yang jelas artinya diterapkan pada situasi yang berbeda dengan tujuan menyatakan suatu kemiripan, contohnya “tempat ini seperti kebun binatang”. Meskipun perbandingannya figuratif, perbandingan tersebut memberi informasi mengenai isi, struktur, dan arti situasi baru tersebut. Seperti yang dinyatakan Sackmann, “suatu kiasan dapat memberi gambaran yang gamblang pada tingkat kognitif, emosional, perilaku, dan menyatakan suatu bagian tertentu pada tindakan tanpa menetapkan perilaku sebenarnya”. Frase “iklim komunikasi organisasi” menggambarkan suatu kiasan bagi iklim fisik. Sama seperti cuaca membentuk iklim fisik untuk suatu kawasan, cara orang bereaksi terhadap aspek organisasi menciptakan suatu iklim komunikasi. Iklim fisik terdiri dari kondisikondisi cuaca umum mengenai suatu wilayah. Iklim fisik merupakan gabungan dari temperatur, tekanan udara, kelembaban, hujan, sinar matahari, mendung, dan angin sepanjang tahun yang dirata-ratakan atas serangkaian tahun. Iklim komunikasi, di pihak lain, merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antarpesona, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi berbeda dengan iklim organisasi dalam arti iklim komunikasi meliputi persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. Setiap pola tertentu kondisi cuaca mungkin memberi suatu kesan yang tidak cermat tentang iklim fisik suatu kawasan; dengan cara yang sama, orang dapat memperoleh kesan yang tidak cermat mengenai iklim komunikasi suatu organisasi berdasarkan kunjungan atau hubungan singkat dalam interaksi antarpesona yang khusus. Kadang-kadang, cuaca pada hari tertentu memberi anda sebuah gambaran yang baik mengenai iklim fisik secara umum selama jangka waktu yang lebih panjang, sebagaimana persepsi mengenai suatu organisasi pada hari tertentu dapat memberi gambaran jelas mengenai iklim komunikasi organisasi tersebut selama jangka waktu yang lebih panjang. Blumenstock menerangkan bahwa iklim fisik ”mempengaruhi cara hidup kita”: pakaian yang kita kenakan, makanan yang kita perlukan, rumah yang kita bangun, alat angkutan yang kita pergunakan, jenis tumbuhan dan hewan di kawasan tersebut. 2012 6 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Apakah iklim komunikasi sebuah organisasi penting? Dengan cara yang serupa, iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup kita: kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana perasaan kita, bagaimana kegiatan kerja kita, bagaimana perkembangan kita, apa yang ingin kita capai, dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan organisasi. Redding menyatakan bahwa ”iklim (komunikasi) organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif ”. Iklim komunikasi penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsepkonsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Dengan mengetahui sesuatu tentang iklim suatu organisasi, kita dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu. Telah ditunjukkan bahwa iklim memiliki sifat-sifat yang membuatnya tampak bertumpah tindih dengan konsep budaya. Poole menjelaskan bahwa ”secara keseluruhan, tampaknya iklim lebih merupakan sifat budaya daripada merupakan suatu pengganti budaya. Sebagai suatu sistem kepercayaan yang digeneralisasikan, iklim berperan dalam keutuhan suatu budaya dan membimbing perkembangan budaya tersebut”. Kopelman, Brief, dan Gazzo cenderung setuju dengan pandangan mengenai hubungan antara iklim dan budaya tersebut ketika mereka menyatakan bahwa ”budaya organisasi menyediakan konteks tempat iklim organisasi menetap”. Jadi, suatu pemahaman mengenai iklim komunikasi suatu organisasi dapat berbicara banyak kepada kita mengenai budaya organisasi tersebut. Poole menyatakan bahwa iklim muncul dari dan didukung oleh praktik-praktik organisasi. Kopelman, Brief, dan Guzzo membuat hipotesis dan menyatakan bahwa iklim organisasi, yang meliputi iklim komunikasi, penting karena menjembatani praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia dengan produktivitas. Mereka menerangkan bahwa ”bila sebuah organisasi melaksanakan suatu rencana insentif keuangan baru atau berperan serta dalam pembuatan keputusan, mungkin muncul suatu perubahan dalam iklim organisasi. Perubahan iklim ini mungkin, pada gilirannya, mempengaruhi kinerja dan produktivitas pegawai”. Akan terlihat bahwa meskipun tidak semua konsekuensi praktik-praktik perbaikan produktivitas mencerminkan perubahan dalam iklim, banyak yang demikian. Iklim secara umum dan iklim komunikasi khususnya, berlaku sebagai faktor-faktor penengah antara unsur-unsur sistem kerja dengan ukuran-ukuran yang berbeda keefektifan organisasi seperti produktivitas, kualitas, kepuasan, dan vitalitas. 2012 7 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Iklim komunikasi organisasi dibentuk melalui interaksi antara anggota-anggota organisasi. Pandangan seorang subjectivis menyatakan bahwa interaksi-interaksi dan proses-proses yang membentuk menciptakan kembali, mengubah dan memelihara iklim adalah hal-hal yang seharusnya menjadi pusat perhatian, bukannya respons setiap individu atau respons total di dalam suatu organisasi. Menurut perspektif individu atau respons total di dalam suatu organisasi. Menurut perspektif subjektif, interaksi adalah hal yang paling penting untuk perkembangan iklim. C. BAGAIMANA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI BERKEMBANG Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusankeputusan dan tindakan-tindakan individu, dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi. Unsur – unsur dasar yang membentuk suatu organisasi adalah : Stuktur organisasi. Struktur organisasi merujuk kepada hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Pekerjaan dalam organisasi. Pekerjaan yang di lakukan anggota organisasi terdiri dari tugas-tugas formal dan informal Tugas-tugas ini menghasilkan produk dan memberikan pelayanan organisasi. pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universal : isi, keperluan,dan konteks. Pekerja. Praktik pengelolaan. Manajer membuat keputusan mengenai bagaimana orangorang lainnya, biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka Pedoman organisasi. Adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan, dan memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Unsur-unsur organisasi tersebut dapat mempengaruhi resepsi-resepsi makro yaitu evaluasi dan reaksi terhadap kegiatan organisasi dari sisi bagaimana mereka menunjukan aspek-aspek iklim yang berpengaruh terhadap komunikasi, seperti : 2012 8 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Informasi kebawah yang terbuka dan cermat Kepercayaan dan pengambilan resiko Kesediaan memberi dukungan Perhatian terhadap tujuan-tujuan berkinerja kerja tinggi Informasi keatas yang terus terang dan penuh perhatian Kesediaan memberi nasehat. Unsur-unsur organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi. Misalnya, sebuah organisasi mungkin mempunyai sejumlah hukum dan peraturan, tetapi pengaruhnya terhadap iklim komunikasi organisasi bergantung pada persepsi anggota organisasi mengenai: 1. nilai hukum dan peraturan tersebut; yaitu, apakah hukum dan peraturan harus selalu diterima dan ditaati ataukah beberapa hukum dan peraturan harus diabaikan. 2. kegiatan-kegiatan yang dikenai hukum dan peraturan tersebut: peraturan mengenai penggunaan telepon dapat menghambat sedangkan peraturan mengenai kapan pekerjaan dimulai akan melancarkan organisasi. 2012 9 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PENGARUH KOMUNIKASI UNSUR-UNSUR RESEPSI-RESEPSI ORGANISASI MAKRO Struktur Organisasi Pekerjaan dalam organisasi Pekerja Informasi ke bawah yang terbuka dan cermat Kesediaan memberi nasihat Kepercayaan dan pengambilan risiko Evaluasi dan reaksi terhadap kegiatan organisasi dari sisi Praktik Pengelolaan bagaimana mereka menunjukkan aspek-aspek Pedoman Organisasi iklim Informasi ke atas yang terus terang dan penuh perhatian Kesediaan memberi dukungan Perhatian terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi Bagian-bagian yang berinteraksi dalam iklim komunikasi organisasi 2012 10 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id D. HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka; menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan harus terus terang dari anggota organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Para anggota organisasi menentukan dan meneguhkan eksistensi pengaruh komunikasi. Jadi, melalui proses interaksi, para anggota organisasi memeriksa eksistensi kepercayaan, dukungan, keterbukaan, penyuluhan, perhatian dan keterusterangan. Dengan demikian, pengaruh komunikasi dapat bermacam-macam dan berubah menurut cara-cara pengaruh komunikasi ini ditentukan dan diteguhkan melalui interaksi di antara para anggota organisasi. Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi. Usaha dalam hal ini merujuk kepada penggunaan tubuh secara fisik dalam bentuk mengangkat, berbicara, atau berjalan, dan penggunaan pikiran mental dalam bentuk berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah. Usaha biasanya terdiri atas empat unsur: ”(1) aktivitas (A) yang merupakan pekerjaan tersebut; (2) langkah-langkah (L) pelaksanaan kerja; (3) kualitas (K) hasil; dan (4) pola waktu (W) kerja” (Frantz, 1988, hlm. 75). Anggota organisasi memilih berbagai jumlah usaha yang mereka curahkan untuk kegiatan organisasi. Langkah-langkah pelaksanaan kerja, perhatian terhadap pekerjaan mereka-kualitas hasil kerja mereka, dan jumlah waktu yang mereka berikan kepada pekerjaan mereka. Dalam penelitian Guzley, partisipasi (suatu dimensi iklim komunikasi) timbul sebagai suatu penduga atas komitmen bagi pegawai dengan masa kerja lima tahun atau lebih dalam 2012 11 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id organisasi tersebut. Pertimbangan Guzley adalah partisipasi besar sekali artinya bagi pekerja yang telah membentuk kesadaran pengendalian (sense of control) atas situasi kerja mereka, yang baru muncul setelah mereka mencapai suatu masa kerja tertentu dalam organisasi tersebut. Kepuasan atas komunikasi kadang-kadang dikacaukan dengan iklim komunikasi. Alasannya adalah bahwa iklim, seperti dinyatakan oleh beberapa orang, tampaknya merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota terhadap komunikasi dalam organisasi. Kepuasan menggambarkan suatu konsep individu dan konsep mikro sedangkan iklim merupakan konsep makro dan konsep gabungan. Kepuasan kerja merupakan respons seseorang (sebagai pengaruh) terhadap bermacam-macam lingkungan kerja yang dihadapinya (Coleman, 1982). Termasuk respons terhadap komunikasi organisasi, supervisor, kompensasi, promosi, teman sekerja, kebijaksanaan organisasi dan hubungan interpersonal dalam organisasi. Hasil penelitian: 1. Navy O’Reilly dan Robert, ada hubungan kualitas dan kuantitas komunikasi dengan kinerja organisasi. 2. Dennis dan Richetto dan Wieman, terdapat hubungan positif di antara kepuasan dengan iklim dan efektivitas organisasi yang diamatinya. 3. De Wine dan Barone (1984) menemukan bahwa, apabila kepuasan komunikasi bertambah maka iklim organisasi akan bertambah positif secara umum. 4. Hasil studi Schuler dan Blank mengatakan bahwa, ada hubungan yang positif antara ketepatan komunikasi yang berkenaan dengan tugas, komunikasi kemanusiaan, dan komunikasi yang berkaitan dengan tugas, komunikasi kemanusiaan dan komunikasi pembaruan dengan kepuasan kerja serta hasil yang dicapai pekerja. Pimpinan sebagai orang yang bertanggungjawab dalam organisasi dapat memberikan kontribusi dalam membangkitkan iklim komunikasi yang baik dalam organisasinya. Dengan melakukan hal-hal yang merupakan tanggungjawab pimpinan seperti di bawah ini berarti pimpinan secara tidak langsung ikut membantu karyawan dalam mencapai kepuasan kerjanya. Untuk itu pimpinan harus : 1. Menetapkan tujuan bagi karyawannya. 2. Melatih karyawawan dan membantu mereka menjadi lebih pekerjaannya. 3. Meninjau kemajuan keryawan. 4. Memberikan bimbingan. 5. Menggunakan metode baru untuk membuat anggotanya lebih efektif. 2012 12 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id efektif dalam 6. Membuat perencanaan untuk masa dating. 7. Mengembangkan kemampuan anggotanya. 8. Menggunakan standar sosial dan financial dalam menghargai prestasi karyawan. 1. Sifat-sifat kepuasan dan iklim komunikasi KEPUASAN KOMUNIKASI IKLIM KOMUNIKASI 1. Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. 2. Kecukupan informasi 3. Kemampuan untuk menyarankan perbaikan 4. Efisiensi berbagai saluran komunikasi ke bawah 5. Kualitas media 6. Cara sejawat berkomunikasi 7. Informasi tentang organisasi secara keseluruhan 1. 2. 3. 4. 5. Kepercayaan Pembuatan keputusan partisipatif Kejujuran Keterbukaan dalam komunikasi Mendengarkan dalam komunikasi ke atas 6. Memikirkan tujuan-tujuan berkinerja tinggi 8. Integritas organisasi 2. Dimensi Kepuasan dan Iklim Komunikasi Istilah kepuasan komunikasi digunakan untuk menyatakan “keseluruhan tingkat kepuasan yang dirasakan pegawai dalam lingkungan total komunikasinya”. Meskipun kepuasan komunikasi terlihat bertumpang tindih dengan iklim komunikasi, kepuasan komunikasi ini cenderung memperkaya gagasan iklim dengan menyoroti tingkat individu dan pribadi. Analisis paling komprehensif mengenai kepuasan komunikasi organisasi dilakukan oleh Downs dan Hazen sebagai bagian dari usaha mereka untuk mengembangkan suatu instrumen untuk mengukur kepuasan komunikasi. Mereka mengidentifikasi delapan dimensi kepuasan komunikasi yang stabil: sejauh mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para pegawai untuk memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi; sejauh mana para penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan; 2012 13 sejauh mana para individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu; Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sejauh mana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan tertulis singkat dan jelas, dari jumlah komunikasi dalam organisasi cukup; sejauh mana terjadinya desas desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan mengalir bebas; sejauh mana informasi tentang organisasi sebagai suatu keselurhan memadai; sejauh mana para bawahan responsif terhadap komunikasi ke bawah dan memperkirakan kebutuhan penyelia; dan sejauh mana pegawai merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana kinerja mereka dihargai. Menurut Down, “Kuesioner kepuasan komunikasi adalah pusaka berharga. Dilandasi suatu proses pengembangan yang kokoh, memiliki orientasi teoritis yang kaya, dan digunakan dalam berbagai situasi organisasi, kuesioner ini terbukti merupakan sarana berguna, fleksibel, dan efisien untuk “meninjau” komunikasi organisasi” Secara keseluruhan, kepuasan berhubungan dengan perbedaan antara apa yang orang inginkan dari sudut pandang komunikasi dalam organisasi dan apa yang orang miliki dalam kaitan tersebut. Kepuasan hampir tidak berhubungan dengan keefektifan pengungkapan pesan, tetapi bila pengalaman berkomunikasi memenuhi keinginan seseorang, biasanya hal itu dipandang sebagai memuaskan, meskipun mungkin tidak efektif secara khusus sepanjang berkaitan dengan setandar panciptakan, pengungkapan, dan penafsiran pesan, anda mungkin merasa memerlukan jenis informasi tertentu atau ingin suatu informasi disajikan kepada anda dengan cara khusus. Bila infomasi dikomunikasikan dengan cara yang sesuai dengan keinginan anda, maka anda akan mengalami kepuasan dalam berkomunikasi. Kepuasan adalah suatu konsep yang biasa berkenaan dengan kenyamanan; jadi kepuasan dalam komunikasi berarti anda merasa nyaman dengan pesan-pesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi.kenyamanan memiliki kecenderungan, dalam hal ini, kadang-kadang menyebabkan individu lebih menyukai cara-cara pelaksanaan terbaru, yang seringkali gagal menghasilkan peningkatan kenerja tugas. Beberapa penelitian tentang hubungan antara komunikasi organisasi dalam kinerja pekerjaan menunjukan bahwa kepuasan kecil peranannya dalam perbaikan kinerja pekerjaan. Berarti kepuasan tidak memacu para individu untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi, meskipun kepuasan komunikasi jelas memberi andil dalam kepuasan kerja. Kepuasan komunikasi organisasi menurut Redding (Pace, 1989) adalah semua tingkat kepuasan seseorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara 2012 14 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keseluruhan. Konsep kepuasan ini memperkaya ide iklim komunikasi. Iklim mencakup kepuasan anggota terhadap informasi yang tersedia. Kepuasan dengan komunikasi muncul dari kombinasi faktor-faktor sbb : 1. Kepuasan dengan pekerjaan (---pembayaran, keuntungan, naik pangkat, pekerjaan itu sendiri---) 2. Kepuasan dengan ketepatan informasi (-kebiajasanaan, teknik-teknik baru, perubahan administrative dan staf, rencana masa dating dan penampilan pribadi-) 3. Kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan penyempurnaan (--macam-macam perubahan yang dibuat, bagaimana perubahan dibuat dan diinformasikan---) 4. Kepuasan dengan efisiensi saluran komunikasi (---peralatan, bulletin, memo, materi tulisan---) 5. Kepuasan dengan kualitas media (---mutu tulisan, nilai informasi yang diterima, keseimbangan informasi yang tersedia dan ketepatan informasi yang datang---) 6. Kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja (---horizontal, informal---) 7. Kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai satu kesatuan (---dukungan organisasi---) 3. IMPLIKASI IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI BAGI PENGEMBANGAN KARIER Komunikasi dan kepuasan kerja menunjukkan bahwa karyawan harus mempunyai informasi yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka dalam menampilkan peranan mereka secara tepat. Jika karyawan kekurangan informasi maka mereka tidak mempunyai alat untuk merencanakan kemajuan organisasi dan mereka tidak dapat mengetahui dengan jelas “tangga” untuk meningkatkan kariernya. Dalam rangka memajukan karier karyawan, organisasi hendaknya mengetahui : tujuan, orang-orangnya dan bermacam-macam keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Informasi tentang teknologi organisasi, output struktur dan tradisi dapat dikombinasikan dengan ukuran kinerja yang efektif. Informasi tentang pendidikan, pengalaman dan aspirasi karyawan dapat digunakan untuk mengidentifikasikan keadaan sumber daya manusia. Langkah-langkah menuju pengembangan karier : 1. Organisasi membuat rencana jangka panjang yang memuat garis besar tujuan khusus dan objektif. 2. Organisasi menentukan kebutuhan tenaga kerjanya dari proyeksi tujuan dan objektif. 3. 2012 15 Organisasi membuat suatu analisis tenaga kerja. Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Organisasi menghitung perbedaan di antara sumber daya manusia yang ada dengan yang dibutuhkan pada tiap kategori pekerjaan utama. 5. Organisasi menentukan pendidikan yang dibutuhkan untuk memajukan personel. 6. Organisasi mengkomunikasikan tenaga kerja yang diperlukan dan segala persyaratannya bagi semua personel dalam organisasi. 7. Organisasi menerima permohonan dan menginterviuw, mempersiapkan daftar untuk merencanakan dan membantu menyaring dan pengembangan karier sesuai kebutuhan organisasi dan kebutuhan kemajuan karyawan. Jalan untuk pengembangan karier ini akan jalan, kalau karyawan merasa, bahwa tingkah laku pimpinannya mengarahkan kepadapencapaian tujuan-tujuan mereka dan menjelaskan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. 2012 16 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 2012 17 Komunikasi Organisasi Reddy Anggara., S.IKom., M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id