PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Tanah Laut Tahun 2011-2015 serta selaras dengan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga di tingkat pusat, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Tanah Laut untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dan menangani isu strategis/permasalahan yang dihadapi. Sementara sasaran dirumuskan untuk mencapai tujuan, merupakan target yang spesifik dan terukur, mudah dicapai dan rasional untuk dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan Untuk mencapai sasaransasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis tersebut diperlukan perencanaan mengenai cara atau langkah demi langkah yang perlu dilakukan, atau umum disebut sebagai strategi. Strategi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Tanah Laut didasarkan pada isu-isu strategis dan permasalahan yang saat ini dihadapi. Isu strategis dan tantangan dalam pengelolaan sanitasi Kabupaten ini tidak hanya mengenai masalah teknis, tetapi juga terkait dengan aspek non teknis seperti aspek kebijakan daerah dan kelembagaan, keuangan, komunikasi, keterlibatan pelaku bisnis, pemberdayaan masyarakat, aspek jender dan kemiskinan, serta aspek monitoring dan evaluasi. Strategi pengelolaan sanitasi ini selanjutnya akan dijabarkan menjadi program dan kegiatan. 3.1 Tujuan, Sasaran, Dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik Didasarkan pada permasalahan mendesak yang dihadapi dalam pengelolaan air limbah domestik, ditetapkan tujuan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana prasarana pengelolaan air limbah yang layak dan ramah lingkungan. Untuk mencapai tujuan ini, dirumuskan 4 (empat) sasaran pengembangan air limbah domestik yang harus dicapai sebagai berikut : 1) Meningkatnya jumlah atau proporsi rumah tangga yang memilki akses terhadap sarana pengelolaan limbah yang sehat, baik berupa jamban pribadi ataupun MCK umum; 2) Meningkatnya jumlah kawasan perumahan yang memiliki IPAL komunal; 3) Terlaksananya pengolahan lumpur tinja yang ramah lingkungan, yaitu dengan mengupayakan revitalisasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT); dan 4) Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang komprehensif. Selanjutnya dengan memperhatikan berbagai isu strategis dalam pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut, serta tetap mengacu kepada arah kebijakan dan strategi nasional dalam pengembangan air limbah domestik seperti termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16 / PRT / M / 2008 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP), dirumuskan beberapa strategi pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.1. STRATEGI SANITASI KABUPATEN 17 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik Sasaran Tujuan Pernyataan Sasaran Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik yang layak dan ramah lingkungan Meningkatnya jumlah rumah tangga yang memilki akses terhadap sarana pengelolaan limbah on-site yang sehat Indikator Sasaran Prosentase rumah tangga yang memiliki jamban pribadi Strategi 1. Fasilitasi pembangunan sarana air limbah pada daerah miskin dan bantaran sungai Jumlah MCK / 2. Meningkatkan manajemen MCK++ terbangun dan koordinasi pembangunan air limbah domestik di daerah 3. Penyelenggaraan sosialisasi perlunya perilaku hidup bersih dan sehat 4. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan MCK / MCK++ / IPAL Komunal 5. Meningkatkan dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat dan provinsi dan kemitraan dengan swasta Meningkatnya jumlah kawasan perumahan yang memiliki IPAL onsite komunal Jumlah IPAL 1. Pengembangan pelayanan komunal terbangun sistem air limbah skala kawasan (IPAL komunal) secara bertahap (demand responsive) 2. Mendorong peran serta dunia usaha (developer) dalam pembangunan IPAL kawasan di komplek perumahan Terlaksananya pengolahan lumpur tinja yang ramah lingkungan STRATEGI SANITASI KABUPATEN IPLT beroperasi sesuai standar teknis 1. Melakukan revitalisasi IPLT Tersedianya armada layanan pengurasan dan pengangkutan lumpur tinja 1. Menyediakan armada layanan pengurasan dan pengangkutan lumpur tinja 2. Meningkatkan kinerja operator pengelolaan air limbah domestik 2. Mendorong minat swasta dalam layanan air limbah domestik (pengurasan lumpur tinja) 18 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT Sasaran Tujuan Pernyataan Sasaran Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang komprehensif Strategi Indikator Sasaran Rencana Induk/ Master plan Pengelolaan Air Limbah domestik Kabupaten Tanah Laut 1. Menyusun perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang komprehensif Regulasi mengenai 1. Melakukan penguatan pengelolaan air kebijakan dan penegakan limbah domestik di pengelolaan air limbah daerah domestik Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah secara offsite 1. Mendorong peran media dalam kampanye dan sosialisasi pengelolaan limbah secara terpusat 2. Mendorong kemitraan dan komitmen dunia usaha dalam pengelolaan air limbah domestik secara terpusat pada kawasan CBD 3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan air limbah secara terpusat pada kawasan padat penduduk 3.2 Tujuan, Sasaran, Dan Strategi Pengelolaan Persampahan Tujuan pengembangan sub sektor persampahan di Kabupaten Tanah Laut dirumuskan dalam rangka mendukung pencapaian visi sanitasi yang juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah dan tujuan pembangunan Kabupaten Tanah Laut sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tanah Laut 2011-2015. Maka dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk ”Terbangunnya Sistem Sanitasi yang Terintregasi, Berlanjut Menuju Masyarakat Tanah Laut yang Sehat” dirumuskan tujuan pengembangan sub sektor persampahan adalah Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan 3 (tiga) sasaran pengembangan sub sektor persampahan sebagai berikut : 1) Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan sampah, meliputi wilayah pelayanan dan jumlah atau volume sampah terangkut; 2) meningkatnya kegiatan pemilahan dan pengolahan sampah terpadu, melalui pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST/TPS 3R) yang didukung oleh program 3R dan Bank Sampah; 3) Meningkatnya sistem pengelolaan sampah di TPA Bakunci, yaitu dari sistem semi controlled landfill menjadi controlled landfill dan akhirnya menjadi sanitary landfill. Selain itu, terkait dengan STRATEGI SANITASI KABUPATEN 19 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT rencana pengembangan kerjasama kawasan Metropolitan Banjar Bakula yang melibatkan Kabupaten Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut, TPA Bakunci juga diarahkan untuk dikembangkan menjadi TPA regional. Selanjutnya dalam merumuskan strategi pengembangan persampahan, selain mengacu pada arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang termuat di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Tanah Laut 2011-2015 maupun arah kebijakan dan strategi nasional dalam pengembangan persampahan seperti termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 / PRT / M / 2006 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Sistem Pengelolaan Persampahan, juga dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang melekat dalam berbagai aspek pengelolaan persampahan. Berdasarkan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang melekat dalam berbagai aspek maka strategi yang dikembangkan untuk mencapai sasaran pembangunan sub sektor persampahan adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Persampahan Sasaran Tujuan Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengelolaan sampah yang ramah lingkungan Pernyataan Sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan sampah Indikator Sasaran Strategi Cakupan wilayah yang terlayani 1. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Volume sampah terangkut 2. Meningkatkan sarana pengelolaan dan armada dan pengangkutan sampah 3. Meningkatkan kinerja operator layanan persampahan 4. Mendorong peran serta dunia usaha dalam pengelolaan sampah 5. Mendorong partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada waktu dan tempat yang tepat 6. Mendorong penerapan sanksi hukum secara konsisten dalam pengelolaan sampah Meningkatnya kegiatan pemilahan dan pengolahan STRATEGI SANITASI KABUPATEN Jumlah TPS 3R yang beroperasi 1. Mendorong dan fasiltasi pembangunan TPST untuk pengelolaan sampah 3R 20 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT sampah terpadu Kelompok masyarakat pengelola Bank Sampah 2. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R dan program bank sampah Pengolahan sampah 3R di sekolah 3. Mendorong program bank sampah berbasis masyarakat pada tingkat kelurahan 4. Mendorong program 3R dan Bank Sampah di sekolahsekolah terutama tingkat Sekolah Dasar dan SMP 4. Mengembangkan dan menerapkan system insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R. 5. Mengakses berbagai sumber pendanaan untuk pengelolaan sampah terpadu Meningkatnya sistem pengelolaan sampah di TPA Peningkatan dari 1. Meningkatkan sarana sistem semi prasarana pengelolaan controlled landfill sampah di TPA menjadi controlled landfill dan akhirnya 2. Optimalisasi pengolahan komposting di TPA Bakunci menjadi sanitary landfill 3. Mendorong proses pembebasan lahan TPA 4. Menyiapkan pengembangan TPA Bakunci menjadi TPA regional 3.3 Tujuan, Sasaran, Dan Strategi Pengelolaan Drainase Terjadinya luapan air (run-off) di beberapa ruas badan jalan dan kawasan permukiman penduduk merupakan permasalahan lingkungan Kabupaten yang harus segera dicarikan solusi pemecahannya oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang pada pelaksanaanya memerlukan dukungan dan partisipasi dari masyarakat dan sektor dunia usaha di Kabupaten Tanah Laut. Atas dasar permasalahan tersebut, serta sejalan dengan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Tanah Laut untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan dinamis ditetapkan tujuan pengembangan sub sektor drainase adalah Mewujudkan Kabupaten Tanah Laut yang Bebas dari Genangan Air dengan sasaran-sasaran sebagai berikut : 1) Tersedianya data dan informasi mengenai sistem drainase perKabupatenan yang up to date; 2) Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase Kabupaten yang komprehensif; STRATEGI SANITASI KABUPATEN 21 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT 2) Berkurangnya luas daerah yang tergenang air dengan memprioritaskan penanganan di wilayah permukiman. Untuk mencapai kedua sasaran tersebut, dengan mempertimbangkan berbagai isu strategis dalam pengelolaan drainase per Kabupatenan, disusun dan disepakati rumusan strategi pengembangan sub sektor drainase di Kabupaten Tanah Laut seperti tercantum dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Sasaran Tujuan Kabupaten Tanah Laut bebas dari genangan air Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Tersedianya data dan informasi mengenai sistem drainase perKabupatenan yang up to date Dokumen Profil jaringan drainase Kabupaten 1. Mengembangkan sistem informasi jaringan drainase Kabupaten yang up to date Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase Kabupaten yang komprehensif Review Dokumen Master plan Drainase Kabupaten 1. Menyiapkan perencanaan sistem drainase yang terintegrasi dan komprehensif Berkurangnya luas daerah yang tergenang air dengan memprioritaskan penanganan di wilayah permukiman Drainase Kabupaten dalam kondisi baik 1. Meningkatkan fungsi saluran drainase lingkungan yang sudah ada Tersedianya daerah 2. Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan resapan air lingkungan (konservasi air) 3. Mengoptimalkan dukungan kebijakan dalam pengembangan drainase terutama di kawasan perumahan 4. Mendorong dukungan kalangan dunia usaha dalam pengembangan drainase lingkungan 5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan drainase lingkungan 6. Pengembangan kampanye pengelolaan drainase untuk mewujudkan lingkungan yang sehat. STRATEGI SANITASI KABUPATEN 22 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT 3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas dan memilki daya saing di tengah persaingan global saat ini. Tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, akan tetapi lebih dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan perilaku hidup masyarakat itu sendiri. Sebagaimana rumitnya hakikat dari perilaku hidup manusia, maka pembinaan perilaku hidup yang bersih dan sehat (PHBS) memerlukan strategi yang bersifat menyeluruh. Mengacu pada Piagam Ottawa (Ottawa Charter) yang merupakan hasil dari Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Pertama di Ottawa (Kanada), tiga strategi pokok yang harus dilaksanakan dalam promosi kesehatan adalah advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan. Di Indonesia, strategi pokok tersebut kemudian diformulasikan kembali ke dalam kalimat gerakan pemberdayaan (G), yang didukung oleh bina suasana (B) dan advokasi (A), serta dilandasi oleh semangat kemitraan. Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan merupakan bagian yang sangat penting, dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam rangka mengembangkan kemampuan individu dan memperkuat gerakan masyarakat. Dengan kata lain pemberdayaan merupakan proses memposisikan masyarakat agar memiliki peran yang besar (kedaulatan) dalam pengambilan keputusan dan penetapan tindakan yang berkaitan dengan kesehatannya. Bina suasana adalah strategi pokok dalam rangka menciptakan lingkungan (khususnya nonfisik) yang mendukung. Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk memperkuat proses pemberdayaan, khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina suasana. Sedangkan advokasi adalah strategi pokok dalam rangka mengembangkan kebijakan berwawasan kesehatan, menciptakan lingkungan fisiik yang mendukung dan menata kembali arah pelayanan kesehatan. Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders) seperti tokohtokoh masyarakat yang umumnya berperan sebagai opinion leader, penentu kebijakan ataupun penyandang dana (termasuk swasta dan dunia usaha). Kesemua strategi itu dilaksanakan melalui pengembangan kemitraan. Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina suasana dan advokasi untuk membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan demikian kemitraan harus melibatkan kelompokkelompok dalam masyarakat, seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun Warga (RW), majelis pengajian, perkumpulan seni, organisasi profesi, organisasi wanita (misalnya PKK), organisasi siswa/mahasiswa, Pramuka, organisasi pemuda dan lain-lain. Dengan melaksanakan strategi pokok tersebut secara benar dan terkoordinasi diharapkan akan tercipta Prohisan yang berupa kemampuan masyarakat berperilaku mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan yang pada akhirnya berujung pada pencapaian tujuan Prohisan yaitu Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan 2 (dua) sasaran sebagai berikut : 1) Meningkatnya jumlah rumah tangga yang menerapkan Prohisan 2) Meningkatnya media Prohisan STRATEGI SANITASI KABUPATEN 23 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT Tabel 3.4 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga Sasaran Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Meningkatnya jumlah Proporsi rumah rumah tangga yang tangga bermenerapkan Prohisan PHBS Strategi 1. Meningkatkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam mendorong praktek PHBS 2. Meningkatkan kapasitas kader kesehatan lingkungan dalam Prohisan 3. Mendayagunakan peran pemuka masyarakat dan tokoh agama dalam Prohisan Meningkatnya kampanye dan Prohisan Pesan-pesan Prohisan melalui media massa atau media pemerintah 1. Meningkatkan kerjasama dengan media massa dalam Prohisan 2. Mengoptimalkan mediamedia di pusat-pusat pelayanan publik untuk promosi upaya kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha dalam mengembangkan dan menyebarkan pesan-pesan Prohisan STRATEGI SANITASI KABUPATEN 24