program, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitas

advertisement
BAB V
PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITAS
5.1. Ringkasan Indikasi Pendanaan Sanitasi
Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan
untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2016-2020,
baik sumber pembiayaan APBD Kabupaten Deli Serdang, APBD Provinsi Sumatera Utara,
APBN, PHLN (Pinjaman Hibah Luas Negeri), maupun swasta/CSR yang terdiri atas
kegiatan pembangunan air limbah domestik, persampahan, serta drainase pemukiman dan
perkotaan.
Total jumlah anggaran yang dibutuhkan selama lima tahun agar target universal
access tercapai di Kabupaten Deli Serdang adalah sebesar Rp. 1,615,544 Juta. Dimana
proporsi anggaran berdasarkan sub-sektor sanitasi adalah untuk air limbah domestik, lebih
kurang sebesar Rp. 1.111.308,- Juta (69,0%); untuk persampahan sebesar Rp. 184.695,Juta (10,7 %); dan untuk drainase pemukiman dan perkotaan sebesar Rp. 319,541 Juta
(19,8%). Kemudian dilihat kebutuhan anggaran per tahun mulai tahun 2016 s.d 2021
menunjukkan pola yang fluktuatif dengan trend naik. Dua tahun awal yaitu 2017-2018,
pembiayaan sanitasi di Kabupaten Deli Serdang masih fokus pada penyiapan studi dan
disain, pembebasan tanah, dan advokasi, kampanye dan sosialisasi. Selanjutnya pada tahun
ketiga hingga tahun kelima pekerjaan fisik (konstruksi) pembangunan sanitasi. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5
tahun ke depan
x juta Rupiah
No
Uraian Kegiatan
2017
Tahun Anggaran (juta rupiah)
2018
2019
2020
2021
Total
Anggaran
1
Air Limbah Domestik
47,703
288,149
290,329
238,645
246,483
1,111,308
2
Persampahan
11,061
52,186
71,306
24,821
25,321
184,695
3
Drainase
66,755
64,670
64,770
61,748
61,598
319,541
Jumlah (a)
125,519
405,005
426,405
325,214
333,402
1,615,544
Perkiraan APBD murni untuk
Sanitasi (b)
Perkiraan komitmen pendanaan
sanitasi ( c )
Gap 1 (a-b)
56,878
69,670
85,338
104,531
128,040
156,836
60,290
73,850
90,459
110,803
135,722
166,246
68,641
335,335
341,067
220,683
205,362
1,458,708
Gap 2 (a-c)
65,229
331,155
335,946
214,411
197,680
1,449,298
Bab 5 - 1
Berdasarkan sumber anggaran, menunjukkan bahwa sumber anggaran dari
Pemerintah, baik APBD Kabupaten Deli Serdang, APBD Provinsi Sumatera Utara, dan
APBN, masih merupakan sumber anggaran terbesar yaitu sekitar Rp. 1.481.087 Juta atau
sebesar 89,46% dari total anggaran yang dibutuhkan. Sedangkan sisanya sebesar Rp.
135.234,- Juta atau sebesar 10,54% dari total anggaran yang berasal dari /CSR dan
Masyarakat). Kemudian, sumber anggaran APBN masih merupakan sumber anggaran
pembiayaan sanitasi terbesar di Kabupaten Deli Serdang yaitu sebesar Rp.646.811,- Juta
atau sebesar 41,62% dari total anggaran yang dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5
tahun per Sumber Anggaran
x juta Rupiah
A.
Anggaran
2017
2018
2019
2020
2021
Total
Anggaran
Pemerintah
1 APBD Kabupaten
2 APBD Provinsi
3 APBN
41,604
11,925
41,266
-
4 DAK
Jumlah A
B.
Tahun Anggaran
Sumber
No
164,324
144,560
120,818
133,144
57,289
67,691
43,976
43,978
156,383
187,523
132,891
128,750
609,418
224,858
646,811
-
-
-
-
94,796
377,996
399,774
297,685
305,872
1,481,087
-
1,846
3,873
3,875
3,877
3,879
9,234
Non-Pemerintah
1 CSR
2 MASYARAKAT
23,239
25,689
25,690
25,691
25,691
126,000
Jumlah B
25,085
29,562
29,565
29,568
29,570
135,234
Jumlah Total
125,519
405,005
426,405
325,214
333,402
1,615,544
Catatan:
Data tabel ini diambil dari rekapitulasi lampiran 4: hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan per sumber pendanaan.
5.2. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan
Pemerintah
Kebutuhan biaya pengembangan sanitasi di Kabupaten Deli Serdang dengan
sumber pendanaan APBD Kabupaten Deli Serdang selama tahun perencanaan 2016 –
2020 adalah sebesar Rp. 609.418,- Juta atau sebesar 37,99% dari total anggaran yang
dibutuhkan. Anggaran
yang dibutuhkan
untuk
pengembangan sanitasi
tersebut
dialokasikan untuk air limbah domestik sebesar Rp. 359.033 Juta (58,47%); untuk
persampahan sebesar Rp. 146.450 Juta (23,85%), dan untuk drainase perkotaan sebesar Rp.
Bab 5 - 2
103.965 Juta (17,68 %). Kemudian, pola kebutuhan anggaran pembangunan sanitasi setiap
tahunnya berfluktuasi dengan trend meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 5.3 berikut ini.
Tabel 5.3. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Deli Serdang
X Rp. 1 Juta
No.
Uraian Kegiatan
1
Air Limbah Domestik
2
Persampahan
3
Drainase
Jumlah
Tahun Anggaran
2017
2018
2019
2020
2021
Total
Anggaran
9,261
90,710
88,250
77,168
88,646
359,003
10,961
21,382
52,031
21,582
34,626
21,683
24,166
19,484
24,666
19,832
146,450
43,621
166,342
146,579
122,838
135,165
103,965
609,418
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 4: hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber
pendanaan APBD Kabupaten Deli Serdang .
Kemudian kebutuhan biaya pengembangan sanitasi di Kabupaten Deli Serdang
dengan sumber pendanaan APBD Provinsi Sumatera Utara selama tahun perencanaan 2016
– 2020 hanya sebesar Rp.154.073 atau sebesar 9,53% dari total anggaran yang dibutuhkan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini.
Tabel 5.4. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sumatera Utara
X Rp. 1 Juta
No.
Uraian Kegiatan
Tahun Anggaran
2018
2019
2020
2017
Total
Anggaran
2021
1
Air Limbah Domestik
0
45,176
45,176
31,861
31,861
154,073
2
Persampahan
0
180
10,580
180
180
11,120
3
Drainase
11,925
11,933
11,935
11,935
11,937
59,665
Jumlah
11,925
57,289
67,691
43,976
43,978
224,858
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 4: hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber
pendanaan APBD Provinsi Sumatera Utara
Sedangkan sumber anggaran APBN masih merupakan sumber pembiayaan utama
selama tahun perencanaan 2016 – 2021 dalam pengembangan dan pembangunan sektor
sanitasi di Kabupaten Deli Serdang (air limbah domestik, persampahan, dan drainase
perkotaan), yaitu sebesar Rp.646.811,-. Sumber pendanaan ini diharapkan dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kehutanan dan
Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, dan kementerian terkait lainnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini.
Bab 5 - 3
Tabel 5.5. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN
X Rp. 1 Juta
No.
1
2
3
Uraian Kegiatan
Air Limbah Domestik
Persampahan
Drainase
Jumlah
2017
8,887
0
Tahun Anggaran
2018
2019
124,227
475
129,367
26,475
2020
102,080
475
Total
2021 Anggaran
98,440
475
462,999
27,900
32,379
31,681
31,681
30,336
29,835
155,912
41,266
156,383
187,523
132,891
128,750
646,811
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 4: hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan APBN.
5.3. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non
Pemerintah
Sumber pendanaan non-pemerintaah untuk sektor sanitasi Kabupaten Deli
Serdang dengan sumber pendanaan Swasta/CSR selama tahun perencanaan 2016 – 2020
adalah sebesar Rp 9.234,- Juta atau sebesar 0,57% dari total anggaran yang dibutuhkan.
Pendanaan Swasta/CSR ini diharapkan dari BUMN, BUMD, dan sektor swasta lainnya
yang ada di Kabupaten Deli Serdang . Air limbah domestik merupakan sub-sektor sanitasi
yang kebutuhan anggarannya terbesar dibandingkan persampahan dan drainase perkotaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini.
Tabel 5.6. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR
X Rp. 1 Juta
No.
Uraian Kegiatan
1
2
Air Limbah Domestik
Persampahan
3
Drainase
Jumlah
2017
Tahun Anggaran
2018
2019
2020
2021
1,847
3,873
3,875
3,877
3,879
9,234
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,873
3,875
3,877
3,879
9,246
Total
Anggaran
Catatan:
Data tabel ini diambil dari lampiran 4: hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber
pendanaan Partisipasi Swasta/CSR
Selanjutnya sumber pendanaan non-pemerintaah untuk sektor sanitasi dari
masyarakat selama tahun perencanaan 2016 – 2021 adalah sebesar Rp. 126.000 Juta atau
sebesar 7,80% dari total anggaran yang dibutuhkan. Sumber anggaran masyarakat ini
diharapkan dalam bentuk in cash dan in kind. Pola kebutuhan anggaran dari masyarakat
selama tahun perencanaan adalah meningkat hingga tahun 2021 dengan kebutuhan terbesar
adalah untuk sub-sektor air limbah domestik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
5.7 berikut ini.
Bab 5 - 4
Tabel 5.7. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat
X Rp. 1 Juta
No.
Uraian Kegiatan
1
2
Air Limbah Domestik
Persampahan
3
Drainase
Jumlah
2017
Tahun Anggaran
2018
2019
2020
2021
Total
Anggaran
23,240
25,690
25,690
25,690
25,690
126,000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23,240
25,690
25,690
25,690
25,690
126,000
Catatan:
Data tabel ini diambil dari lampiran 4: hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber
pendanaan Partisipasi Masyarakat.
5.4. Antisipasi Funding Gap
Bagian ini merupakan penjelasan mengenai kemungkinan terjadinya funding gap
(kesenjangan pendanaan) pada pendanaan sektor sanitasi di Kabupaten Deli Serdang baik
untuk air limbah rumah tangga, persampahan, dan drainase perkotaan. Kesenjangan
pendanaan terjadi karena jumlah anggaran yang dibutuhkan lebih besar daripada anggaran
yang kemungkinan tersedia dari berbagai sumber pendanaan. Kesenjangan pendanaan
sanitasi hingga tahun 2021 ini terkait dengan kapasitas fiskal daerah Kabupaten Deli
Serdang, masih tingginya alokasi untuk belanja tidak langsung, kondisi keuangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan kemungkinan belum bisa dipungutnya retribusi
daerah dari masyarakat pengguna layanan sanitasi karena belum tersedianya Peraturan
Daerah khususnya tentang Retribusi Air Limbah Domestik.
Secara total selama tahun perencanaan 2016-2020 diprediksi terjadi funding gap
sektor sanitasi sebesar Rp. 643.752,- Juta atau sebesar 39,85% dari total anggaran yang
dibutuhkan. Selama tahun perencanaan 2016-2021, tahun 2017, 2018 dan 2019 funding
gap-nya relatif rendah dibanding tahun 2020-2021. Hal ini karena pada tahun – tahun
tersebut, anggaran digunakan untuk penyusunan peraturan daerah dan kelembagaan, studi
dan disain dan sebagian untuk pembangunan fisik. Kemudian pada tahun 2020 dan 2021
anggaran lebih digunakan untuk pembangunan fisik dan operasional dan pemeliharaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini
Bab 5 - 5
Tabel 5.8. Funding Gap
X Rp. 1 Juta
No
Uraian
2017
2018
Tahun Anggaran
2019
2020
2021
Total
Anggaran
1
Air Limbah Domestik
47,703
288,149
290,329
238,645
246,483
1,111,308
2
Persampahan
11,061
52,186
71,306
24,821
25,321
184,695
3
Drainase
66,755
64,670
64,770
61,748
61,598
319,541
4
Daftar Tunggu (Funding
Gap)
Kebutuhan Pendanaan
Sanitasi
Gap (%)
5
6
56,247
56,247
59,887
231,541
239,829
643,752
125,519
405,005
426,405
325,214
333,402
1,615,544
44.81
13.89
14.04
71.20
71.93
39.85
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 4: program, kegiatan dan indikasi biaya yang belum memiliki sumber
pendanaan atau daftar tunggu (funding gap).
Baris (5):
Data total kebutuhan pendanaan sanitasi diambil dari Tabel Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan
Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun.
Baris (6):
Prosentase Funding Gap terhadap total kebutuhan pendanaan, baris 6 = (baris 4 x 100/baris 5)
Langkah – langkah penting yang perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang untuk mengurangi kesenjangan (gap) pembiayaan sektor sanitasi hingga tahun
2021 adalah dengan mengoptimalkan sumber pendanaan APBN, DAK Sanitasi dan DAK
LH, APBD Provinsi Sumatera Utara serta pembiayaan CSR/Swasta. Untuk sumber
pembiayaan potensial dari Pemerintah harus disiapkan readiness criteria yang telah
ditetapkan seperti ketersediaan Masterplan, Disain (DED), ketersediaan lahan serta
menyusun proposal pengajuan pembiayaan kegiatan sektor sanitasi. Sedangkan
pembiayaan CSR/Swasta dapat dilakukan dengan pemasaran sanitasi (road show) ke
perusahaan/BUMN/NGO yang potensial untuk mendanai kegiatan – kegiatan yang masuk
daftar tunggu (waiting list).
Bab 5 - 6
Download