1 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Cirebon Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya percepatan pembangunan sanitasimelalui target universal akses yaitu 100 Persen pelayanan air minum, 0 persen wilayah kumuh dan 100 persen sanitasi layak. Tujuan, sasaran dan strategi percepatan pembangunan sanitasi harus sejalan dengan visi misi sanitasi, permasalahan sanitasi yang mendesak saat ini dan isu strategis yang ada di Kota Cirebon. Hal ini penting karena tujuan, sasaran dan strategi yang telah disepakati harus dapat memberikan arah terhadap penetapan pengembangan sanitasi. Tujuan dan sasaran harus sesuai dengan kaidah SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan time-bound), yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistis dan mempunyai jangka waktu yang jelas. 4.1 AIR LIMBAH DOMESTIK Berdasarkan kondisi permasalahan air limbah, hasil analisa SWOT dan peta tahapan mpengembangan air limbah domestik Kota Cirebon serta berdasarkan kawasan terbangun dan Central Business Districts (CBD) dan Peta Area beresiko sanitasi yang terdapat dalam Buku Putih Santasi (BPS) yang dipadukan dengan SPM, RPJMN, RPJPD dan RPJMD Kota Cirebon, maka tujuan, sasaran dan strategi untuk pencapaian pengembangan air limbah domestik di Kota Cirebon adalah sebagai berikut: Kelompok Kerja Sanitasi Kota Cirebon 2 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Cirebon Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik di Kota Cirebon Tujuan Meningkatkan Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Meningkatnya jumlah Berkurangnya Meningkatkan sistem cakupan layanan sambungan rumah ke pencemaran lingkungan pengelolaan air air limbah sistem pengelolaan air dan risiko kesehatan limbah yang memadai domestik melalui limbah terpusat sebesar lingkungan akibat septik berdasarkan jaringan 38% pada tahun 2020. tank sebesar 100% pada dokumen rencana tahun 2020. induk dan peta perpipaan tahun Strategi 2020 sebesar tahapan 38% pengembangan Air Limbah domestik Meningkatkan Pelayanan Meningkatnya layanan Meningkatkan akses pengelolaan Air Limbah Pengelolaan Air Limbah dan cakupan layanan domestik terpusat terpusat dan Skala Kota air limbah domestik melalui revitalisasi IPLT pada tahun 2018 sesuai dan Optimalisasi IPAL tahapan pengembangan skala kota pada tahun pengelolaan Air Limbah 2020 Domestik Meningkatkan jumlah Bertambahnya jumlah Sambungan rumah pada sambungan rumah ke kawasan yang sudah sistem terpusat sebesar tersambung ke jaringan 38% pada tahun 2020. terpusat Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kota Cirebon, 2015 4.2 PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Tujuan pengembangan sanitasi sub sektor persampahan di Kota Cirebon adalah meluasnya pelayanan pengelolaan persampahan di Kota Cirebon sebanyak 63% pada tahun 2018. Dari tujuan ini kemudian dirumuskan sasaran dan strategi. Tujuan, sasaran dan strategi ini dirumuskan berdasarkan kondisi permasalahan persampahan, hasil analisa SWOT serta berdasarkan analisa dari tahapan pengembangan pengelolaan persampahan untuk lima tahun mendatang sesuai peta tahapan pengembangan bidang persampahan yang dipadukan dengan SPM, RPJMN, Kelompok Kerja Sanitasi Kota Cirebon 3 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Cirebon RPJPD dan RPJMD Kota Cirebon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Pengembangan Persampahan di Kota Cirebon Tujuan Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Meningkatnya cakupan Terlayaninya Meningkatkan pelayanan persampahan di pelayanan persampahan pengelolaan cakupan Kota pada kawasan komersial persampahan pada sampah domestik sebanyak 27% pada kawasan komersial tahun 2020 sebanyak 27% pada Meningkatkan Cirebon cakupan sebesar 65% pada tahun 2020 Strategi pelayanan tahun 2020 Meningkatnya cakupan Terlayaninya pelayanan persampahan pengelolaan pada kawasan persampahan pada permukiman perkotaan kawasan sebanyak 32% pada permukiman tahun 2020 perkotaan sebanyak 32% 2020. bertambahnya jumlah Tersedianya Meningkatkan jumlah kendaraan pengangkut kendaraan sarana dan prasarana sampah sebanyak 10 pengangkut sampah persampahan unit pada tahun 2020 sebanyak 21 unit Menambah jumlah Tersedianya lokasi TPPAS menjadi 2 lokasi TPPAS di Kota untuk melayani Cirebon pada tahun Kawasan Central 2020 sebanyak 2 Bussines Distric (CBD) buah Kota Cirebon Menambah Jumlah TPS Tersedianya lokasi (Transfer Depo) TPS (Transfer Depo) minimal di seluruh di seluruh kecamatan kecamatan di kawasan di kawasan CBD CBD Kota Cirebon pada tahun 2020 Menciptakan Terbangunnya sistem Membangun sistem pengelolaan pengelolaan sampah pengelolaan Kelompok Kerja Sanitasi Kota Cirebon 4 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Cirebon persampahan dengan dengan prinsip 3R persampahan dengan prinsip 3R pada pada kawasan prinsip 3R pada kawasan permukiman permukiman kawasan permukiman perkotaan sebanyak perdesaan sebanyak perkotaan 15% pada tahun 2020 15% pada tahun 2020 Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kota Cirebon, 2015 4.3 DRAINASE PERKOTAAN Prioritas pengembangan pelayanan sistem drainase di Kota Cirebon berada pada kawasan perkotaan dan Pusat Kawasan Komersil atau Central Bussines Distric (CBD) sesuai Dokumen RTRW Kota Cirebon tahun 2011-2031. Kemudian akan berangsur menuju pengembangan pelayanan drainase pada kawasan permukiman perdesaan terutama diprioritaskan terhadap kawasan yang menjadi Pusat Kegiatan Lokal Promosi. Pada Tabel 3.3 dijelaskan tentang tujuan, sasaran dan strategi pencapaian pengembangan drainase di Kota Cirebon. Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase di Kota Cirebon Tujuan Tertatanya sistem jaringan Pernyataan sasaran Memperbaiki sistem drainase Sasaran Indikator sasaran Strategi Terpeliharanya drainase Melakukan jaringan drainase lingkungan kawasan pembangunan dan perkotaan sebanyak komersial di Kota pemeliharaan sistem 44% pada tahun 2020 di 44% pada tahun 2020 Cirebon pada tahun jaringan kawasan di kawasan 2020 sebanyak 33% perkotaan dan kawasan permukiman Terpeliharanya drainase komersial. perkotaan dan lingkungan kawasan komersial. perkotaan Kota perkotaan Cirebon di sebesar permukiman Cirebon kawasan di Kota pada tahun 2020 sebesar 11% Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kota Cirebon, 2015 Kelompok Kerja Sanitasi Kota Cirebon perkotaan drainase 5 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Cirebon 4.4 Rumah Tangga Promosi Higiene dan Sanitasi atau prohisan, merupakan faktor penting dalam pencapaian target percepatan sanitasi sesuai target Millennium Development Goals (MDGs). Prohisan dilakukan dengan tujuan untuk merubah paradigma dan perilaku buruk dan terbelakang di masyarakat melalui pembongkaran kebiasaan lama yang buruk dan diganti dengan kebiasaan baru atau budaya yang sama sekali baru yang lebih higiene sehingga terhindar dari masalah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk seperti diare dan muntaber. Prohisan akan memberikan dampak positif yang sangat signifikan jika dilakukan di lingkungan keluarga dan sekolah, karena dua wilayah ini yang sehari-hari erat dengan perilaku di masyarakat. Di tatanan rumah tanga prohisan diterapkan untuk merubah kebiasaan anggota keluarga, sehigga keluarga menjadi titik pertama untuk merubah perilaku secara budaya. Kedua yaitu ditatanan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan tempat epektif untuk melakukan upaya promosi higiene dan sanitasi karena lingkungan sekolah merupakan lingkungan ilmiah dimana penerapan pengetahuan pertama kali disampaikan. Berikut pada Tabel 3.4 disajikan tujuan, sasaran dan strategi pencapaian pengembangan pengelolaan sanitasi rumah tangga yang erat kaitannya dengan Promosi Higiene dan Sanitasi. Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga melalui Prohisan Tujuan Menurunkan proporsi Rumah Tangga tanpa akses terhadap sanitasi layak sebesar 90% pada tahun 2020 Sasaran Pernyataan Indikator sasaran sasaran Meningkatnya Terbangunnya kesadaran kesadaran masyarakat dalam masyarakat dalam pengelolaan limbah mengelola air limbah domestik sebesar domestik secara 40% pada tahun 2020 memadai dan aman serta berkelanjutan sebesar 40% pada tahun 2020 Mengurangi kebiasaan Tercapaianya masyarakat dalam pengurangan membuang sampah kebiasaan buang sembarangan sampah sembarangan sebanyak 60% pada sebesar 60% pada tahun 2020 tahun 2020 Menurunkan Tercapaianya kebiasaan masyarakat pengurangan dalam Membakar kebiasaan membakar Kelompok Kerja Sanitasi Kota Cirebon Strategi Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan melalui sosialisasi Promosi Higiene dan Sanitasi sejak dini. 6 Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota Cirebon sampah dari 44% menjadi 10% pada tahun 2020 Meningkatkan kesadaran dalam CTPS di tingkat rumah tangga dari 20% menjadi 50% pada tahun 2020 sampah sebesar 10% pada tahun 2020 Tercapainya kesadaran masyarakat di tingkat rumah tangga dalam CTPS sebesar 50% pada tahun 2020 Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kota Cirebon, 2015 4.5 Sanitasi Sekolah. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang paling efektip untuk menyebarluaskan ide ataupun gagasan juga perilaku yang berkaitan dengan perilau hidup bersih dan sehat. Sehingga para peserta didik terutama anak-anak yang sedang mengenyam pendidikan dasar sangat penting untuk diberikan kebiasaan dan perilaku hidup sehat seperti cuci tangan pakai sabun. Karena anak-anak di tingkat sekolah dasar sangat rentan terhadap penyebaran penyakit terutama yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu upaya penting yang harus dilakukan yaitu dengan mengkampanyekan perilaku higiene dan sanitasi di lingkungan sekolah dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakata terutama dilingkungan sekolah. Berikut disajikan dalam tabel 3.5 mengenai tujuan, sasaran dan strategi pencapaian pengembangan pengelolaan sanitasi sekolah. Tabel 4.5 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah melalui Prohisan Tujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan sekolah tentang perilaku higiene dan sanitasi Sasaran Pernyataan Indikator sasaran sasaran Meningaktnya pengelolaan persampahan di lingkungan sekolah sebanyak 60% pada tahun 2020 Meningkatkan kesadaran dalam CTPS dilingkungan sekolah dari 60% menjadi 80% pada tahun 2020 Tercapaianya pengurangan kebiasaan buang sampah sembarangan sebesar 60% pada tahun 2020 Tercapainya kesadaran masyarakat dilingkungan sekolah dalam CTPS 80% pada tahun 2020 Sumber : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kota Cirebon, 2015 Kelompok Kerja Sanitasi Kota Cirebon Strategi Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilingkungan sekolah melalui sosialisasi Promosi Higiene dan Sanitasi sejak dini.