BAB III PERENCANAAN DAN VISI PEMBANGUNAN 3.1 Visi dan Misi Kota 3.1.1 Visi Kota Sebagai komitmen bersama dalam jangka panjang, Kota Padang telah menetapkan visi Jangka Panjang tahun 2020 yaitu: “Terwujudnya masyarakat madani yang berbasis industri, perdagangan, dan jasa yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur”. Dalam rangka pencapaian visi jangka panjang tersebut, maka Walikota Padang periode 2008 – 2014 telah menetapkan visi jangka menengah yang dituangkan dalam RPJM tahun 2009 – 2014. Visi jangka menengah tersebut yaitu: “Menuju Metropolitan Padang yang Religius, Aman dan Sejahtera”. 3.1.2 Misi Kota Misi pembangunan Kota Padang tahun 2009 – 2014 adalah: 1. Mewujudkan Kota Padang yang religius Kota Padang yang religius dapat dicapai melalui peningkatan kemampuan aparatur pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dibawah kepemimpinan yang amanah. Selain itu melalui peningkatan kesadaran masyarakat dalam beragama dan beradat serta membina kehidupan sosial-budaya untuk mewujudkan masyarakat yang tanggap dan peduli. 2. Mewujudkan Kota Padang yang aman Kota Padang yang aman dicapai melalui peningkatan kesadaran tentang hakikat hidup bersama dengan mewujudkan keamanan dan ketertiban serta dukungannya terhadap Buku Putih Sanitasi Kota Padang penataan ruang dan pengembangan kawasan. Selain itu pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana umum serta lingkungan hidup dan penanggulangan bencana. 3. Mewujudkan Kota Padang yang sejahtera Kota Padang yang sejahtera dicapai melalui peningkatan kerjasama pembangunan yang terpadu antar lembaga dan antar daerah untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Selain itu memperbaiki iklim investasi bagi peningkatan peluang usaha dan kesempatan kerja serta mewujudkan daya saing daerah. 3.2 Rencana Pengembangan Kota Padang Pengembangan wilayah Kota Padang, sebagaimana tercantum dalam RTRW Kota Padang 2008 – 2018, dilakukan dengan menerapkan strategi: (i) menetapkan kawasan yang dibatasi pengembangannya: kawasan lindung, kawasan pemugaran (cagar budaya), kawasan yang memiliki kerawanan terhadap bencana (karena kondisi morfologi lahan/kelerengan lahan), serta kawasan yang rawan terhadap ancaman bencana (karena letak geografis lahan) seperti pada kawasan tepi sungai, tepi laut, dsb. (ii) menetapkan kawasan yang didorong pengembangannya; ruang-ruang kota yang sudah berkembang dengan baik, dan diprediksi akan terjadi peningkatan pemanfaatan intensitas ruang akibat perkembangan kegiatan kota. (iii) menetapkan kawasan yang dikendalikan pengembangannya: ruang-ruang kota yang belum berkembang tetapi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan baru untuk kegiatan permukiman, perdagangan dan jasa atau untuk kegiatan industri, khususnya industri yang berbasis perikanan dan maritim. Berdasarkan strategi ini, maka arah pengembangan Kota Padang dilaksanakan menggunakan skenario: 1) Membatasi pengembangan kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan lindung, kawasan rawan bencana, serta kawasan pemugaran; 2) Mengendalikan pengembangan kawasan pusat kota (Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Padang Selatan, dan Kecamatan Padang Pokja Sanitasi Kota Padang III-2 Buku Putih Sanitasi Kota Padang Timur) sebagai Kawasan Perdagangan dan Jasa dengan skala pelayanan kota, regional dan internasional dengan dominasi peruntukan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa perkantoran serta perumahan, yang diintegrasikan dengan sistem jaringan transportasi regional, akses ke Terminal Regional Bingkuang, Bandara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Laut Internasional Teluk Bayur; 3) Mendorong pengembangan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke Utara, Timur dan Selatan kota (Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Pauh, Kecamatan Lubuk Kilangan dan Kecamatan Bungus Teluk Kabung); 4) Mengendalikan dan mendorong pengembangan koridor-koridor jalan utama untuk kegiatan perdagangan dan jasa secara vertikal dengan memperhatikan peraturan zonasi (zoning regulation), building code dan kerawanan terhadap gempa; 5) Mendorong pengembangan Terminal Regional Bingkuang, dan Terminal Kota (di Lubuk Buaya, Bandar Buat, Bungus dan di Kawasan Pusat Kota) sebagai Pusatpusat Pelayanan Transportasi Kota yang menjadi orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan didukung akses ke sistem jaringan transportasi regional, bandara, dan pelabuhan; 6) Mendorong pengembangan Kawasan Perkantoran Pemerintah Kota di Air Pacah yang didukung oleh jaringan prasarana yang maksimal; 7) Mendorong pengembangan Kawasan Industri Perikanan dan Maritim serta Pergudangan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang didukung oleh akses ke sistem jaringan transportasi kota dan regional, bandara, pelabuhan dan kereta api, serta didukung dengan pengembangan kawasan permukiman industri yang dilengkapi dengan fasilitas dan jaringan utilitas yang lengkap; 8) Mengendalikan pengembangan kawasan sepanjang pantai sebagai kawasan komersial dan pariwisata; 9) Membatasi pengembangan kawasan sekitar hutan lindung dan menjadikannya sebagai daerah tangkapan air (catchment area) Pokja Sanitasi Kota Padang III-3 Buku Putih Sanitasi Kota Padang Dalam konteks pengembangan wilayah Kota Padang secara internal, guna meningkatkan aksesibilitas pada kawasan-kawasan yang dinilai strategis dengan pusat-pusat kegiatan perkotaan, dibutuhkan dukungan aksesibilitas yang optimal melalui penyediaan sarana dan prasarana fisik. Terkait hal ini, strategi pengembangan Kota Padang adalah membangun sarana dan prasarana kota sesuai dengan skenario pengembangan serta rencana struktur dan pola ruang kota. Terkait strategi pengembangan struktur ruang wilayah Kota Padang, pengembangan wilayah kota dibagi menjadi 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP) dengan arahan masingmasing WP adalah: WP-I, mencakup wilayah Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Padang Timur, Kecamatan Padang Utara, dan Kecamatan Nanggalo dengan luas 31,30 Km², yaitu Kawasan Pusat Kota diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal, regional dan internasional, permukiman perkotaan dengan kepadatan sedang sampai tinggi, serta kegiatan wisata bahari, wisata budaya dan wisata belanja. WP-II, mencakup wilayah Kecamatan Padang Selatan, dan Kecamatan Lubuk Begalung dengan luas 40,94 Km², diarahkan untuk pengembangan kegiatan transportasi laut, perikanan dan kelautan, pariwisata, serta permukiman dengan kepadatan rendah sampai sedang. WP-III, mencakup wilayah Kecamatan Koto Tangah dengan luas 232,25 Km², pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal dan regional, transportasi darat skala regional, pendidikan, permukiman dengan kepadatan rendah sampai sedang. Sedangkan pada kawasan lindung dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan evakuasi bencana. WP-IV, mencakup wilayah Kecamatan Kuranji, dan Kecamatan Pauh dengan luas 203,70 Km², pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal, pendidikan tinggi, permukiman dengan kepadatan rendah sampai sedang. Sedangkan pada kawasan lindung dapat Pokja Sanitasi Kota Padang III-4 Buku Putih Sanitasi Kota Padang dikembangkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan evakuasi bencana. WP-V, mencakup wilayah Kecamatan Lubuk Kilangan dengan luas 85,99 Km², pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal, pertambangan, permukiman dengan kepadatan rendah sampai sedang. Sedangkan pada kawasan lindung dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan evakuasi bencana. WP-VI, mencakup wilayah Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan luas 100,78 Km², pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan transportasi laut, perikanan dan kelautan, pariwisata, perdagangan dan jasa skala lokal dan regional, industri dan pergudangan, permukiman dengan kepadatan rendah. Sedangkan pada kawasan lindung dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan yang tidak mengurangi fungsi lindung. Pokja Sanitasi Kota Padang III-5 Buku Putih Sanitasi Kota Padang Gambar 3.1 PETA SISTEM PERWILAYAHAN PEMBANGUNAN KOTA PADANG Sumber: RTRW Kota Padang Tahun 2008 - 2028 Pokja Sanitasi Kota Padang III-6