PERKEMBANGAN PERKOTAAN DI INDONESIA PERKEMBANGAN DAERAH PERKOTAAN Sebagian kota sudah terbentuk dan berpengalaman mulai Stadgemeente, gementee dan sebagian Kota baru mulai terbentuk dan berpengalaman setelah masa kemerdekaan Keadaan kota-kota dapat disebut baru kumpulan desa-desa di mana sifat sebagai daerah (pusat) permukiman dengan penduduk padat, belum menunjukkan sifat sebagai daerah perindustrian dan perdagangan. Kebanyakan kota merupakan pusat pemerintahan kabupaten yang tidak memiliki status tertentu, baru sebagian kecil yang mempunyai status kotamadya. Kota-kota lebih berfungsi sebagai daerah pemasaran hasil pertanian daerah sekitarnya daripada fungsi perburuhan dan jasa lainnya. KECEPATAN, FUNGSI DAN PENGATURAN KOTA Perkembangan antar kota tidak selalu sama baik kecepatannya maupun fungsi-fungsi pelayanannya, bahkan terjadi pula ketidak-seimbangan perkembangan antar kota. KOTA tidak sekedar merupakan pemusatan pemukiman penduduk, pusat kegiatan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan administrasi belaka, tetapi juga merupakan pusat penyediaan fasilitas, industri, perdagangan, modal, skill dll. KOTA tidak mungkin hanya dibiarkan tumbuh, berkembang secara alami yang cenderung bersifat liar, kota harus diatur dan direncanakan secara cermat melalui sistem pembangunan perkotaan. Definisi Kota Kota secara epitimologi (asal usul kata) adalah suatu daerah perumahan dan bangunan-bangunan yang merupakan suatu tempat kediaman. Secara umum dapat diartikan sebagai tempat konsentrasi penduduk dengan segala aktivitasnya Kota adalah kelompok orang-orang dalam jumlah terntu, hidup dan tinggal bersama dalam suatu wilayah geografis tertentu, berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistik. Pengertian Kota secara struktural adalah suatu daerah/area atau wilayah yang secara administratif memiliki batas-batas dengan di dalamnya terdapat komponen yang meliputi : population size, sistem ekonomi, sistem sosial, sarana dan prasarana yang semuanya merupakan satu kelengkapan keseluruhan. Pengertian kota secara fungsional adalah sebagai pusat permukiman penduduk maupun pertumbuhan dalam sistem pengembangan kehidupan sosio kultural yang luas. Definisi Kota Kota ditinjau dari segi geografi dapat diartikan suatu jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistik, atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami. Kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen keududukan sosialnya. Karena jumlah penduduknya dan kepadatannya, keadaan daerahnya merupakan tempat tinggal permanen dan sifat heterogen dikota, maka hubungan sosial menjadi longgar dan tidak pribadi. Kota mempunyai dua macam pengertian Kota sebagai suatu wadah yang mempunyai batasan administrasi wilayah, seperti Kotamadya, Kota administratif, sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang. Kota adalah sebagai lingkungan kehidupan perkotaan yang berciri non agraris, misalnya Ibukota Kabupaten, Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan pusat permukiman. PERKEMBANGAN PERKOTAAN DI Indonesia Sebagian besar terjadinya Kota adalah berawal dari desa yang mengalami perkembangan pesat, faktor yang mendorong perkembangan desa menjadi kota adalah karena desa berhasil menjadi pusat-pusat kegiatan tertentu, misanya pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pertambangan, pusat pergantian transportasi. Tinjauan Aspek Administrasi Pemerintahan/Peraturan UU Desentralisasi 1903 UU Nomor 22 Tahun 1948 UU Nomor 1 Tahun 1957 Pelimpahan wewenang dan perwujudan Pemerintahan Kota (Stadgemeente) untuk kota Batavia, Bandung, Buitenzorg, Sukabumi, Surabaya dll. Kewenangan: Pemeliharaan, perbaikan, pembuatan jalan baru, jalan umum/lingkungan, taman, tanggul, jembatan dan pekerjaan umum lainnya Pelayanan air, penyehatan lingkungan Penerangan jalan, dan tempat umum Penanggulangan kebakaran Pengadaan dan pemeliharaan pemakaman umum Ciri kota besar : kriteria jumlah penduduk sebesar 100.000 jiwa ke atas dan kota kecil dengan jumlah penduduk di bawah 100.000 jiwa. Pembentukan kotapraja dengan ketentuan jumlah penduduk sekurangkurangnya mencapai 50.000 jiwa. Tinjauan aspek fungsi dan peranannya. Jaman Belanda Fungsi dan peranan kota diprioritaskan pada aspek untuk memperlancar pemerintahan dan mengumpulkan hasil perkebunan, oleh karena itu kota2 yang berkembang pesat adalah Jakarta, Surabaya. Sedangkan perencanaan pembangunan kota diarahkan untuk kesejahteraan Belanda, misalnya penetapan kawasan terbaik sebagai tempat tinggal atau kawasan perumahan Belanda, misalnya bandung, Malang dsb Kemerdekaan RI secara umum fungsi dan peran kota semakin tampak berkembang. Kota yang sejak semula menonjol sebagai pusat pemerintah kemudian dikembangkan menjadi pusat segala aktivitas dan fasilitas bagi penduduk kota dan kawasan sekelilingnya Fungsi dan peranan kota padapokoknya ditentukan oleh keadaan geografis dan potensi daerah sekitarnya. Dengan adanya potensi tertentu yang berkembang menonjol, maka terbentuk kota dengan ciri/fungsi tertentu, misalnya kota pendidikan, pariwisata dan sebagainya. Maka fungsi dan peran kota berbeda-beda pada setiap kota PERMASALAHAN PERKOTAAN DI INDONESIA Sejak awal Repelita I kota-kota di Indonesia tumbuh dan berkembang secara lebih pesat, dan sebagai konsekuensinya terjadi ketimpangan perkembangan antara kota dan daerah perdesaan, dan antara kota yang satu dengan kota lainnya (primate city) Dalam proses pertumbuhannya, terdapat 10 kota yang merupakan kota paling menonjol, yang menampung lebih dari 50% penduduk daerah perkotaan secara nasional. Sementara ratusan kota lainnya masih berada di tingkat perkembangan yang relatif rendah dengan potensi dan kemampuan pertumbuhan yang kecil. Dalam kenyataannya terdapat banyak kota kecil yang belum berkembang yang memiliki prospek yang baik, selain karena adanya potensi wilayah yang menunjang juga disebabkan kebijaksanaan pemerintah di dalam pengembangan wilayah.