Lampiran Nota Dinas Nomor : Nomor : Tanggal : POKOK-POKOK MATERI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL 1. Tempat Kedudukan : a. Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. b. Perusahaan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Maksud dan Tujuan: Maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang Perumahan dan Permukiman, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau menyediakan pelayanan jasa bagi kemanfaatan umum berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. 3. Kegiatan usaha utama: a. Perusahaan melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut : 1) Bank tanah (land bank) yang kegiatannya sebagai berikut : i. menyediakan tanah skala besar termasuk tetapi tidak terbatas dengan cara membeli/ganti rugi dan/atau kerjasama. ii. pengelolaan tanah yang dikuasai dengan kewenangan perencanaan, peruntukkan dan penggunaan tanah termasuk membangun sarana dan prasarananya. iii. penyerahan bagian-bagian tanah tersebut berikut rumah/bangunan dan/atau pemindahtanganan (menjual) tanah yang sudah dimatangkan berikut sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membangun rumah/bangunan. 2) Pengembang Perumahan dan Permukiman, yang kegiatannya sebagai berikut : i. pengadaan tanah, dan pemanfaatan lahan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD untuk pembangunan Perumahan dan Permukiman. ii. menyelenggarakan pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman beserta sarana/prasarana/ utilitas bagi masyarakat. iii. mengelola Perumahan dan Permukiman beserta sarana/prasarana/utilitas (estate management). 3. Membangun…/2 -23) Membangun Rumah Susun. 4) Mengelola Rumah Susun Umum Sewa. 5) Melakukan Penataan Perumahan, Permukiman dan Rumah Susun pada lokasi yang dikuasai oleh Perusahaan. 6) Melakukan pengembangan kota dan pembangunan kota baru. 7) Melakukan Penataan Permukiman kumuh/padat hunian. 8) Pelayanan jasa konsultasi dan advokasi di bidang Perumahan dan Permukiman. b. Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud huruf a, Perusahaan menyelenggarakan usaha optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk perkantoran, pusat perniagaan, perhotelan dan resort, fasilitas olah raga dan rekreasi, rumah sakit, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Perusahaan. 4. Penugasan Kepada Perusahaan : a. Pemerintah memberikan penugasan langsung kepada Perusahaan untuk melaksanakan program Pemerintah di bidang pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman serta pengelolaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Penugasan sebagaimana dimaksud huruf a, meliputi : 1) Menyediakan, mengelola lahan skala besar/bank tanah (land bank) beserta sarana dan prasarananya. 2) Pelaksana program Pemerintah dalam membangun Rumah Umum dan Rumah Susun Umum, Rumah Khusus dan Rumah Susun Khusus, termasuk dalam rangka pengembangan kota atau pembangunan kota baru. 3) Pelaksana pengelolaan Rumah Susun Umum Sewa dan Rumah Susun Khusus (estate management). 5. Penugasan Khusus : a. Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada Perusahaan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman, termasuk melakukan perencanaan dan pengembangan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun, serta pemugaran, peremajaan atau pemukiman kembali. b. Penugasan khusus oleh Pemerintah dapat diberikan oleh Menteri, Menteri Teknis dan Menteri Lainnya setelah berkoordinasi dengan Menteri Teknis yang memberikan penugasan. c. Perusahaan dapat menerima penugasan dari Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman. d. Penugasan…/3 -3d. Penugasan Pemerintah atau Pemerintah Daerah tersebut, dilaksanakan oleh Perusahaan berdasarkan penunjukan langsung dari Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Rencana penugasan khusus dari Pemerintah dikaji bersama antara Perusahaan, Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Teknis atau Menteri Lain yang memberikan penugasan tersebut, yang dikoordinasikan oleh Menteri Teknis yang memberikan penugasan, dalam hal penugasan diberikan oleh Pemerintah. f. Rencana penugasan khusus dari Pemerintah Daerah dikaji bersama antara Perusahaan, Menteri dan Pemerintah Daerah, yang memberikan penugasan tersebut, yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah yang memberikan Penugasan. g. Apabila penugasan menurut kajian secara finansial tidak layak, Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah harus memberikan kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan termasuk margin yang diharapkan sepanjang dalam tingkat kewajaran sesuai dengan penugasan yang diberikan. h. Kajian finansial dapat melibatkan Instasi/Lembaga atau pihak lain yang berwenang untuk melakukan penilaian. i. Dalam melaksanakan penugasan khusus Perusahaan harus secara tegas melakukan pemisahan pembukuan. j. Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada Perusahaan untuk : 1) melakukan rehabilitasi di bidang Perumahan dan Permukiman di wilayah yang terkena bencana. 2) melakukan pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk masyarakat tertentu yang secara ekonomis tidak mampu untuk menyediakannya. 3) melakukan pembukaan kawasan baru sesuai program pengembangan yang telah ditentukan oleh Pemerintah. 4) melakukan Penataan Permukiman kumuh/padat hunian. 6. Sumber Pembiayaan : a. Program Pemerintah yang ditugaskan kepada Perusahaan, dibiayai dari APBN baik melalui pembiayaan pembangunan dan/atau menggunakan pola pembiayaan subsidi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Program Pemerintah Daerah yang ditugaskan kepada Perusahaan, dibiayai dari APBD baik melalui pembiayaan pembangunan dan/atau menggunakan pola pembiayaan subsidi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. c. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dapat pula memberikan fasilitas kepada Perusahaan dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah. 7. Modal…/4 -47. Modal : a. Modal Perusahaan merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan dari Angaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham. b. Besarnya modal Perusahaan adalah sebesar Rp474.969.390.888,00 (empat ratus tujuh puluh empat miliar sembilan ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh ribu delapan ratus delapan puluh delapan rupiah) yang terdiri dari : 1) sejumlah Rp. 430.673.246.588,00 (empat ratus tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh tiga juta dua ratus empat puluh enam ribu lima ratus delapan puluh delapan rupiah sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 15 Tahun 2004; 2) sejumlah Rp. 39.227.709.700,00 (tiga puluh sembilan miliar dua ratus dua puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan ribu tujuh ratus rupiah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2009; 3) sejumlah Rp. 5.068.434.600,00 (lima miliar enam puluh delapan juta empat ratus tiga puluh empat ribu enam ratus rupiah) berasal dari Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS), berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Data BPYBDS pada Perum Perumnas Nomor : BA-11/KN.3/REKON.BPYBDS/2011 tanggal 10 Februari 2011. 8. Selanjutnya RPP memuat Anggaran Dasar Perum Perumnas yang mengatur mekanisme kerja dan hubungan kerja antar organ Perum Perumnas (Direksi, Dewan Pengawas, Menteri Sebagai Pemilik Modal). No. Jabatan 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik 3. Kepala Biro Hukum 4. Asdep Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik III Paraf MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA DAHLAN ISKAN