V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan secara

advertisement
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan secara keseluruhan penelitian ini adalah berdasarkan hasil
analisis data-data hasil penelitian, diperoleh hubungan antara FM, Ka, h, dan Qo
dengan variabel-variabel proses pengeringan sebagai berikut,
1.
= 468166139,7 .
2.
3.
4.
,
.
= 1,1968 10 .
.
.
= 1,7422 10
.
.
.
= 1,1598
.
.
,
.
10
.
,
.
.
.
.
.
.
.
,
.
.
.
.
,
.
,
.
,
.
,
,
.
Ke empat Persamaan tersebut mempunyai nilai koefisien determinasi yang
cukup besar, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi fineness modulus,
kadar air akhir bahan, koefisien perpindahan panas konveksi, dan kapasitas output
pada pengeringan tepung kasava secara pneumatik.
Sedangkan kesimpulan khusus yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1.
Analisis dimensi dapat digunakan untuk memformulasikan hubungan
matematis antara Fineness Modulus tepung hasil pengeringan dengan
variabel-variabel proses pengeringan yang dipilih, dimana hubungan tersebut
dapat dinyatakan dengan
= 468166139,7 .
,
.
.
150
,
.
.
.
.
,
, .
= 0.104(2)
,
.
,
.
,
,
Kedua persamaan mempunyai nilai R2 yang cukup besar sehingga dapat
digunakan untuk memprediksi baik nilai kehalusan maupun diameter tepung
hasil pengeringan dengan baik. Adapun dimensionless group yang paling
berpengaruh terhadap kedua persamaan tersebut adalah
persamaan tersebut berlaku untuk nilai
0,1526 – 0,1719,
5,689.
2.
.
. Persamaan-
dari 3,136-5,207,
dari 1,427x10-7 - 2,888x10-7, dan
.
dari
dari 4,714 -
Kadar air tepung hasil pengeringan pneumatik dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain ρpr, Qi, Tbo, Tu, Dpr, q, dan Vu. Secara matematis hubungan
antara variabel-variabel tersebut degan nilai Ka tepung hasil pengeringan
dapat diformulasikan dengan menerapkan analisis dimensi dalam bentuk
hubungan fungsional sebagai berikut,
= 1,1968 10 .
.
.
.
Dimensionaless group yang paling berpengaruh terhadap kadar air pada
persamaan tersebut adalah
. Persamaan tersebut berlaku untuk nilai
dari 3,160x10-8 – 5,246x10-8,
dari 4,714 – 5,689, dan
dari 5795– 6529.
3.
Hubungan matematis antara koefisien perpindahan panas dengan variabelvariabel proses pengeringan yang dipilih dapat dinyatakan sebagai berikut,
151
ℎ
= 1,7442 10
,
.
.
.
.
,
.
,
.
Persamaan tersebut mempunyai nilai R2 yang cukup besar (0,796) sehingga
dapat dipakai untuk memprediksi nilai koefisien perpindahan panas pada
proses pengeringan tepung secara pneumatik. Adapun dimensionless product
yang paling berpengaruh terhadap persamaan tersebut adalah
Persamaan tersebut berlaku untuk nilai adalah
5,689,
4.
.
.
.
untuk variasi
.
.
dari 4,714 sampai dengan
dari 2653 sampai dengan 7328 dan
dari 4,43 sampai dengan 5,62.
.
Hubungan matematis antara kapasitas output dengan variabel-variabel proses
pengeringan yang dipilih dapat dinyatakan sebagai berikut
.
.
.
= 1,1598
10
.
.
.
,
.
,
.
,
Persamaan tersebut mempunyai nilai R2 yang cukup besar (0,939)
sehingga sangat mungkin untuk dapat dipakai dalam memprediksi nilai
kapasitas output pada proses pengeringan tepung secara pneumatik. Adapun
dimensionless product yang paling berpengaruh terhadap persamaan tersebut
adalah
. Persamaan tersebut berlaku untuk nilai
sampai dengan 1,911x10-5,
.
dari 6,866x10-6
dari 81130 sampai dengan 137116, dan
dari 579,790 sampai dengan 286,338. Persamaan
152
merupakan bentuk
kelompok tak berdimensi yang dikenal dengan Bilangan Froude. Nilai
berlaku untuk rasio 0,012 dan
5.
berlaku untuk rasio 0,5.
Pada uji sensitivitas 10 %, dimensionless group
sangat berpengaruh
terhadap fineness Modulus dan kadar air akhir.
6.
Pada uji sensitivitas 10 %, dimensionless group
terhadap koefisien perpindahan panas.
7.
Pada uji sensitivitas 10 %, dimensionless group
.
sangat berpengaruh
sangat berpengaruh
terhadap kapasitas output.
5.2. Saran
Saran yang dapat dikemukakan berdasarkan penelitian ini adalah:
1.
Penelitian ini hanya mempertimbangkan pengeringan tepung khususnya
tepung kasava dalam diameter tertentu, serta suhu pengeringan, sedangkan
kekerasan pada permukaan bahan tepung belum diteliti, sehingga diusahakan
pada penelitianselanjutnya dapat memperkuat hasil yang telah dicapai dalam
penelitian ini.
2.
Pengerasan pada permukaan bahan yang telah dikeringkan mutlak diperlukan,
sehingga diusahakan pada penelitian selanjutnya perlu ditinjau kembali
penggunaan suhu pengeringan maksimum dengan pneumatic drying.
153
Download