(Pengaturan kandungan air dalam bahan pangan) TIU Agar mahasiswa dapat memahami, mengetahui dan mengaplikasikan teknologi pengawetan dengan KONTROL KADAR AIR PUSTAKA Buckle, K.A. et al., 1987. Food Science. Penterjemah: H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta. Desrorier, N.W., 1988. The Science of Food Preservation. Penterjemah: M. Muljohardjo. UI-Press, Jakarta. Soeparno, 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Gama-Press, Yogyakarta. (Pengeringan dengan mengatur iklim pada lingkungan mikro/ruangan) Pemanfaatan panas/dingin dengan media udara Penguapan kadar air pada bahan pangan Pengeringan bahan pangan/kadar air turun ALAT PENGERING SINAR MATAHARI Pengeringan menggunakan unsur2 matahari Memerlukan tempat yg luas Memerlukan waktu yg lama Kontaminasi Fermentasi Biaya lebih murah Kadar gula lebih baik Pengeringan menggunakan sumber pemanas buatan Memerlukan tempat yg sedikit Memerlukan waktu yg lebih pendek Tidak terkontaminasi Tidak terjadi fermentasi Biaya lebih mahal Kualitas lebih baik (Memanfaatkan senyawa tertentu untuk mengikat air dalam bahan pangan) CURING: memanfaatkan garam salpeter SMOKING: memanfaatkan asap EFEK POSITIF Penurun kadar air kenaikkan kadar nutrisi yang lain per satuan berat Nilai daya cerna protein meningkat dengan pengaturan suhu dan waktu yang tepat karena efek denaturasi EFEK NEGATIF Lemak teroksidasi ketengikan Karbohidrat karamelisasi Vitamin yang peka panas rusak (as. askorbat, ribloflavin, tiamin) Perubahan permukaan bahan