Pengantar Psikologi Sosial

advertisement
PENGANTAR PSIKOLOGI
SOSIAL
Ayunda Ramadhani M.Psi, Psi.
Tujuan
Agar mahasiswa mendapatkan gambaran umum
tentang obyek studi, ruang lingkup, metode, konsepkonsep dasar, prinsip-prinsip umum mengenai
pengaruh sosial terhadap pross-proses individual dan
proses-proses
individual
brsama
sebagai
pengetahuan dasar untuk mempelajari Psikologi
Sosial lebih lanjut.
Kontrak belajar




Toleransi keterlambatan maks. 15 menit
Absensi kehadiran min. 75 %
Ijin/ sakit harus menyertakan surat keterangan dari
dokter
Tidak hadir 3x berturut-turut tanpa keterangan
tidak diperkenankan mengikuti UTS/UAS
Bentuk Perkuliahan



Ceramah dan tanya jawab
Studi kasus
Presentasi makalah kelompok
Penilaian




Tugas Individual
Tugas kelompok (makalah+presentasi)
UTS
UAS
Ketentuan tambahan



Memasukkan semua tugas individu/ kelompok
sesuai dengan waktu yang telah disepakati
bersama
Keterlambatan pemasukkan tugas tidak menjadi
wewenang dosen jika nilai tidak keluar
Mengikuti UTS dan UAS. Tidak diberikan ujian
susulan kecuali mahasiswa sakit (disertai keterangan
dokter).
Referensi





Baron, R.A., Byrne, D. (2000), Social Psychology (
9th), Massachusetts: Allyn and Bacon
Sarwono, Sarlito W. (2004), Teori-teori psikologi
sosial (10th), Jakarta: Rajawali Pers
_______ (2002), Psikologi sosial (3rd), Jakarta:
Balai Pustaka
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar psikologi sosial.
Gerungan, W.A. (2004), Psikologi Sosial (3rd),
Bandung: Aditama.
PSIKOLOGI SOSIAL 1
Ayunda Ramadhani M.Psi., Psikolog.
Ilmu Alam & Sosial

Ilmu Alam:
 Berhubungan
dengan gejala fisik yg umum
 Penafsiran satu arah dan cenderung tidak bergerak
(pasif)
 Penelitiannya cenderung unidimensional&dpt
diobsevasi langsung
Ilmu Alam & Sosial

Ilmu sosial
 Lebih
kompleks dibandingkan gejala alami
 Mempelajari manusia baik selaku perseorangan
maupun selaku kelompok
 Bersifat multidimensional
Pengamatan

Ilmu alam
 Dapat
mengulag kejadian yang sama yang terjadi di
masa lalu (matematika, fisika. Kimia)

Ilmu Sosial
 Tidak
dapat melihat, mendengar, meraba, mencium,
ataut mengecap gejala yg terjadi di masa lalu
(manusia)
Pengamatan

Ilmu alam
 Pada
umumnya bersifat seragam dan gejala tersebut
dapat diamati

Ilmu sosial
 Banyak
yang bersifat unik dan sukar utk terulang
kembali (perang, penyerbuan, revlusi, dll)
Psikologi

Apa yang dipelajari psikologi?
 Ilmu
jiwakah?
 Ilmu tingkah-lakukah?
 Ilmu ekspresikah?
 Bagian dari ilmu alam atau ilmu sosialkah?
Ilmu sosial dalam kajian Ilmu

Sosiologi :
 tingkah
laku kelompok, organisasi, dan institusi sosial
Sosiologi mempelajari tingkah laku mnusia sebgai bagian
dri lingkungan yg terbatas seperti keluarga, desa,
masyarakat di suatu wilayah dsb.

Antropologi :
 Masyarakat
dan kebudayaan
Antropologi menerangkan hakekat pl manusia dgn
menggali nilai-nilai yang tkandung dlm kebudayaan suku
bangsa di dunia.
Psikologi sosial


Psikologi sosial banyak mengambil materi yang
tersedia dalam cabang ilmu sosial lain, misalmya
sosiologi, antropologi kebudayaan, dan psikologi.
Psikologi sosial mempelajari tingkah laku manusia
sebagai individu. Sedangkan antroplogi dan
sosiologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai
bagian dari masyarakatnya.


Ruang Lingkup:
Psikologi Sosial adalah cabang dari Ilmu Psikologi
Fokus:
Bagaimana kehadiran orang lain secara aktual,
maupun terimajinasi mempengaruhi pikiran, perasaan
dan tingkah laku individu, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok
Definisi psikologi sosial


Psikologi Sosial adalah ilmu tentang interaksi
manusia (Watson, 1966)
Psikologi Sosial adalah studi tentang manusia
individual ketika ia berinteraksi, biasanya secara
simbolik, dengan lingkungannya (Dewey & Huber,
1966)
Definisi psikologi sosial


Psikologi Sosial adalah ilmu tentang pengalaman dan
perilaku individu dalam kaitannya dengan stimulus
sosial (Sherif & Muzfer, 1956)
Psikologi Sosial adalah ilmu tentang peristiwa
perilaku hubungan interpersonal (Krech, Crutchfield &
Ballachey, 1962)
Psikologi Sosial adalah bidang ilmu yang mencari
pengertian tentang hakikat dan sebab-sebab dari
perilaku dan pikiran-pikiran individu dalam situasi
sosial (Baron & byrne, 1994)




Shaw & Constanzo: 3 ruang lingkup Psi Sos.
Pengaruh Sosial terhadap proses-proses
individual
Pengaruh sosial terhadap proses-proses individual
bersama seperti bahasa, sikap sosial dsb.
Pengaruh sosial terhadap interaksi kelompok
misalnya kepemimpinan, kerjasama, persaingan
dsb.
Topik-topik Psikologi Sosial:
Mengapa orang sering
terjebak rayuan
salesperson?
Mengapa orang tetap
merokok walaupun tahu
bahwa itu berbahaya?
Aspek-aspek Psikologi Sosial

Karakteristik dan tingkah laku



Tindakan seseorang yang memberikan dampak
pada diri
Tindakan pada orang tua dan muda, apakah sama
Proses kognitif



Apa yang anda ingat
Apa yang ada dalam pikiran anda
Bagaimana menilai
Aspek-aspek Psikologi Sosial

Pengaruh lingkungan
Apakah tindakan kita saat dingin dan panas akan sama
 Apakah perubahan cuaca akan mempengaruhi tindakan
kita
 Apakah besar ruang yang ada akan mempengaruhi
tindakan kita?


Konteks budaya
Norma budaya akankah mempengaruhi
 Bagaimana laki-laki seharusnya bagaimana perempuan
seharusnya

TEORI- TEORI DASAR PSIKOLOGI
SOSIAL





Teori Genetik
Teori Belajar
Teori Kognitif
Teori Psikoanalisa
Teori Peran
Teori Genetik


Konrad Lorenz (1966) tingkah laku agresi adalah
perwujudan dari insting agresi yang dibawa sejak
lahir dan berasal dari kebutuhan untuk melindungi
diri.
Douglas (1966) banyak sifat tingkah laku spesifik
dpt dijelaskan dalam istilah insting. Mis: apabila
seorg ibu melindungi anaknya maka disebut “insting
orangtua”, untuk org2 yang berinteraksi dgn org
lain disebut sbgai “insting berkumpul”
Teori Belajar


Teori belajar menekankan pada peranan situasi
dan lingkungan sebagai sumber penyebab tingkah
laku. Teori ini menganalisa tingkah laku sosial
dalam istilah “asosiasi yg dipelajari” antara
stimulus dan respon.
Tingkah laku terjadi akibat proses belajar yg juga
disertai dgn adanya reinforcement. Shgga mnusia
cenderung berinteraksi dgn org2 yg memberikan
ganjaran dan akan menghindari org2 yg
menimbulkan kerugian.

Menurut Bandura (1977), seorg anak bljar tingkah
laku baru dgn melihat orang lain (model) yang
melakukannya dan mengamati konsekuensi dari
sejumlah tingkah laku. Jika modelnya mendapat
reward maka tingkah laku model tsb akan
dilakukannya dimasa yg akan dtg, namun jika
model tsb mendapat hukuman, maka anak akan
menjauhi tingkah laku tsb, proses belajar ini disebut
“imitasi”.
3 ciri khusus teori belajar :



Sebab2 prilaku terletak pd pnegalaman belajar
individu di masa lampau
Cenderung menenmpatkan penyebab prilaku pada
lingkungan eksternal
Pendekatan belajar diarahkan untuk menjelaskan
prilaku yang nyata dan bukan keadaan subyektif
atau psikologis (faktor internal seperti
emosi/perasaan. Motif, persepsi dll).
Teori Kognitif



Berlawanan dgn teori belajar, teori ini
menempatkan secara khusus proses2 berpikir &
bagaimana individu memahami dan
mempresentasikan dunia.
Teori kognitif lebih memusatkan perhatian pd
interpretasi dan perseptual mengenai keadaan
skrg, bukan masa lalu.
Mencari sebab-sebab prilaku pd persepsi atau
interpretasi individu thd situasi.


Teori kognitif menekankan bahwa pendekatan yg
sesuai thd gejala psikologi adalah dgn
mempelajari proses kognitif dan bgaimana org2
membentuk kesan atas org lain.
Menghasilkan teori atribusi, sebuah studi sistematis
atas bagaimana pengamat menentukan penyebab
tingkah laku org lain dan kognisi sosial, yg
berbicara ttg bgaimana cara org berpikir dlm
memahami & mengerti dunia sosial mereka (Fiske &
Tylor, 1982).
Teori psikoanalisa


Tingkah laku org dewasa merupakan refleksi pengalaman
masa kecilnya. Teori ini menekankan bahwa orang bergerak
melewati suatu tahapan (stage) yg psti selama tahun2 awal
pkembangan yg berhubungan dgn sumber2 kesenangan
seksual (sexual pleasure) yaitu tahap oral, anal, phalik dan
genital.
Contohnya, tingkah laku agresi dipandang sbgai manifestasi
pembawaan sejak lahir. Contoh lain, prasangka pada org lain,
dipandang sbgai konflik individu pd masa kecil dgn ortunya
yg otoriter yang kemudian direfleksikan dalam ketidak
sukaannya pd org2 dewasa yg tdk mirip dgn dirinya.

Namun banyak ahli psiko sosial yg tidak cocok
menggunakan teori ini, karena teori psikoanalisa
memprediksi tingkah laku berdasarkan proses2
ketidaksadaran yg sulit diobservasi, shingga sulit
diuji scr ilmiah utk membuktikan keabsahannya.
Teori psikoanalisa hanya dpt menggambarkan
fakta tetapi tdk dpt dipakai sbgai prediktor
tingkah laku.
Teori peran (role theory).

Perspektif dasar teori ini a/ bhwa tingkah laku
dibentuk oleh peranan2 yg diberikan oleh
masyarakat bagi individu2 utk melaksanakannya.
Teori ini mengakui pengaruh faktor-faktor sosial pd
tingkah laku individu dalam situasi yg berbeda.
Peranan pd umumnya didefinisikan sbgai
sekumpulan tingkah laku yg dihubungkan dgn suatu
posisi tertentu (Sarbin & Allen, 1968).

Menurut teori ini, peranan yg berbeda membuat
jenis tingkah laku yg berbeda pula. Tetapi apa yg
membuat tingkah laku itu sesuai dlm suatu situasi
dan tdk sesuai dlm situasi lain relatif independent
pd seseorg yg menjalankan peranan tersebut, krn
itu masing2 peran diasosiasikan dgn sejumlah
harapan mengenai tingkah laku apa yg sesuai dan
dpt diterima dlm peranan tersebut (role
expectation).


Peran seseorang tdk hanya menentukan perilaku,
tetapi jg beliefs (keyakinan) dan sikap individu.
Individu memilih sikap yg selaras dgn harapan2 yg
menentukan peran mereka. Sehingga perubahan
peran akan membawa pd perubahan sikap. Peran jg
dpt mempengaruhi values yg dipegang org &
mempengaruhi arah dri pertumbuhan &
perkembangan kepribadian mereka.
Impression management. Suatu bidang yg
mempelajari cara bagaimana org2 mencoba
membentuk kesan spesifik & positif ttg dirinya
(Schlenker, 1970).
Keterbatasan teori peran


Tdk dpt digunakan utk menjelaskan perilaku menyimpang
(deviant disorders) yaitu perilaku yg menyimpang atau
berlawanan dgn norma-norma yg menentukan suatu peran
tertentu. Prilaku menyimpang dpt dijelaskan brdasar kenyatan
bahwa terkadang org mengabaikan norma dlm masyarakat,
atau bisa jg merupakan hasil dr seseorg yg menghadapi
konflik/ harapan tdk cocok dgn org lain.
Asumsi dasar teori peran adalah bahwa org pd dasarnya
adlh konformis, artinya individu slalu melaksanakan peran
mereka & menampilkan prilaku sesuai dgn norma2 yg
berlaku.

Teori peran jg tdk menjelaskan bagaimana proses
terbentuknya role expectations sehingga begitu
besar pengaruhnya dan tidak menjelaskan kapan
dan bagaimana role expectations ini berubah
(Michener & Delamater, 1999).
Rangkuman Teori- teori
Pendekatan Konsep mayor
Penekanan
Teori yg dihasilkan
Pengaruh
Genetik
Genetik, instink
individu
sosiobiologi
sedikit
Belajar
Tingkahlaku sosial
dipelajari, imitasi,
stimulus respon,
reinforcement
lingkungan
Imitasi, modelling
kuat
Kognitif
Teori medan,
Individu &
pembentukan kesan lingkungan
Teori atribusi, kognisi
(pemahaman sosial)
kuat
Psikoanalisa Ketidaksadaran,
pengaruh masa
lalu thd
perkembangan
individu
agresi, prasangka,
kecil
Peran (role) Peranan, harapan,
tuntutan peran
lingkungan
Self presentation, self
management
sedang
Tugas Kelompok







Silahkan bentuk 10 kelompok (masing2 kel 6 org).
Pilihlah Tema
Tugas dibuat dalam bentuk makalah
Diketik rapi pada kertas HVS A4 min.70gr
Minimal 5 halaman (tidak bolak balik)

Tepi atas dan kiri = 4 cm, tepi bawah dan kanan = 3 cm

Jenis huruf
Times New Roman ukuran 12pt Spasi 1,5
Kumpulkan pada tgl. 28 Februari 2012
Makalah akan dipresentasikan setiap minggu.
Tema Tugas Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Interaksi Sosial
Persepsi Sosial
Atribusi Sosial
Kognisi Sosial
Identitas Sosial
Hubungan Antar Pribadi
Sikap
Prasangka & Diskriminasi
Agresi
Prososial Behavior
TERIMA KASIH
Download