Psikologi Sosial 2 Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Kontrak Perkuliahan Teori dalam Psikologi Sosial Sumbangan Teori yang Berorientasi Behaviositik, Psikoanalis, dan Kognitif terhadap Psikologi Sosial Setiawati Intan Savitri, S.P.M.Si Kontrak Perkuliahan Aturan perkuliahan: 1. Minggu untuk melaksanakan ujian termasuk dalam 16 kali pertemuan 2. Toleransi keterlambatan 15 menit 3. Kuis setiap pertemuan 4. Tugas UTS dan UAS 5. Menyerahkan resume setiap pertemuan (mengupas / membahas teori, kritik > yang menarik perhatian anda untuk anda tuangkan dalam resume). 6. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester dilaksanakan pada minggu 8 dan minggu 16 7. Minggu efektif tatap muka sebanyak 14 kali pertemuan 8. Minggu pertama dan kedua Tatap Muka 9. Minggu 3-14 Kelas Online e-learning 10. Kehadiran kelas online berdasarkan Forum dan Quiz 11. Modul dan materi presentasi akan diupload 12. Batas maksimal forum hari JUMAT jam 18.00 • • Pendahuluan Kontrak perkuliahan, Teori dalam Psikologi Sosial; Sumbangan teori yang berorientasi behavioristik, psikoanalisis, dan kognitif terhadap Psikologi Sosial Kognisi Sosial Sikap Ketertarikan Agresi Perilaku Kelompok Definisi Kognisi Sosial : Berpikir mengenai dunia sosial. Kognisi Sosial: bagaimana orangorang menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi mengenai dunia sosial. Baron Shaw & Constanzo: 3 ruang lingkup Psikologi Sosial. • • • Pengaruh Sosial terhadap proses-proses individual Pengaruh sosial terhadap proses-proses individual bersama seperti bahasa, sikap sosial dsb. Pengaruh sosial terhadap interaksi kelompok misalnya kepemimpinan, kerjasama, persaingan dsb. Aspek-aspek Psikologi Sosial Karakteristik dan tingkah laku • – – Tindakan seseorang yang memberikan dampak pada diri Tindakan pada orang tua dan muda, apakah sama Proses kognitif • – – – Apa yang anda ingat Apa yang ada dalam pikiran anda Bagaimana menilai Aspek-aspek Psikologi Sosial • Pengaruh lingkungan – Pengaruh suhu – Perubahan cuaca – Besar atau kecil ruang • Konteks budaya – Pengaruh Norma budaya Bagaimana laki-laki seharusnya bagaimana perempuan seharusnya. • Interaksi sosial 9 Kehadiran orang 9 Pengaruh kelompok TEORI- TEORI DASAR PSIKOLOGI SOSIAL • • • • • Teori Genetik Teori Belajar Teori Kognitif Teori Psikoanalisa Teori Peran Teori Genetik • Konrad Lorenz (1966) tingkah laku agresi adalah perwujudan dari insting agresi yang dibawa sejak lahir dan berasal dari kebutuhan untuk melindungi diri. • Douglas (1966) banyak sifat tingkah laku spesifik dpt dijelaskan dalam istilah insting. Mis: apabila seorg ibu melindungi anaknya maka disebut “insting ibu”, untuk org2 yang berinteraksi dgn org lain disebut sbgai “insting berkumpul” Teori Belajar • Teori belajar menekankan pada peranan situasi dan lingkungan sebagai sumber penyebab tingkah laku. Teori ini menganalisa tingkah laku sosial dalam istilah “asosiasi yg dipelajari” antara stimulus dan respon. • Tingkah laku terjadi akibat proses belajar yg juga disertai dgn adanya reinforcement. Shgga mnusia cenderung berinteraksi dgn org2 yg memberikan ganjaran dan akan menghindari org2 yg menimbulkan kerugian. • Menurut Bandura (1977), seorg anak bljar tingkah laku baru dgn melihat orang lain (model) yang melakukannya dan mengamati konsekuensi dari sejumlah tingkah laku. Jika modelnya mendapat reward maka tingkah laku model tsb akan dilakukannya dimasa yg akan dtg, namun jika model tsb mendapat hukuman, maka anak akan menjauhi tingkah laku tsb, proses belajar ini disebut “imitasi”. 3 ciri khusus teori belajar : • Sebab2 prilaku terletak pd pengalaman belajar individu di masa lampau • Cenderung menempatkan penyebab perilaku pada lingkungan eksternal • Pendekatan belajar diarahkan untuk menjelaskan prilaku yang nyata dan bukan keadaan subyektif atau psikologis (faktor internal seperti emosi/perasaan, motif, persepsi dll). Teori Kognitif • Berlawanan dgn teori belajar, teori ini menempatkan secara khusus proses2 berpikir & bagaimana individu memahami dan mempresentasikan dunia. • Teori kognitif lebih memusatkan perhatian pd interpretasi dan perseptual mengenai keadaan skrg, bukan masa lalu. • Mencari sebab-sebab prilaku pd persepsi atau interpretasi individu thd situasi. Social Cognition • Schemas (skema-skema) • Heuristics (pemrosesan heuristik / jalan pintas • Sumber potensial kesalahan dalam kognisi sosial • Affect and Cognition Schemas • Skema-skema—kerangka kerja mental yang berpusat pada tema spesifik yang membantu mengorganisasi informasi sosial. – Pengaruh Skema dipengaruhi oleh tiga proses dasar: • Attention (skema dipengaruhi oleh apa yang tertulis dalam pikiran) • Encoding (skema dipengaruhi oleh apa yang tersimpan dalam ingatan) • Retrieval (skema dipengaruhi oleh pengambilan informasi) Heuristics and Automatic Processing • The complexity of the social world and the limited nature of cognitive processing can result in information overload. • A strategy to reduce mental effort is the use of heuristics—simple rules for making complex decisions or drawing inferences in a rapid, seemingly effortless manner. Copyright 2006, Allyn and Bacon Potential Sources of Error • Negativity Bias—people show greater sensitivity to negative information than to positive information – People are faster and more accurate at identifying threatening facial expressions than positive facial expressions. – Bias may be explained by evolutionary factors. • Negative information reflects features of the external world that may threaten safety and well-being. Affect and Cognition • The Influence of Affect on Cognition – Moods affect how new stimuli are perceived. – Happy moods can increase creativity. – Happy moods can make people more susceptible to social influence. – Information that evokes emotional reactions may be processed differently than other kinds of information. • Bad moods lead to more systematic thinking, while good moods lead to more heuristic thinking. • Teori kognitif menekankan bahwa pendekatan yg sesuai thd gejala psikologi adalah dgn mempelajari proses kognitif dan bgaimana org2 membentuk kesan atas org lain. • Menghasilkan teori atribusi, sebuah studi sistematis atas bagaimana pengamat menentukan penyebab tingkah laku org lain dan kognisi sosial, yg berbicara ttg bgaimana cara org berpikir dlm memahami & mengerti dunia sosial mereka (Fiske & Tylor, 1982). Teori psikoanalisa • Tingkah laku org dewasa merupakan refleksi pengalaman masa kecilnya. Teori ini menekankan bahwa orang bergerak melewati suatu tahapan (stage) yg psti selama tahun2 awal pkembangan yg berhubungan dgn sumber2 kesenangan seksual (sexual pleasure) yaitu tahap oral, anal, phalik dan genital. • Contohnya, tingkah laku agresi dipandang sbgai manifestasi pembawaan sejak lahir. Contoh lain, prasangka pada org lain, dipandang sbgai konflik individu pd masa kecil dgn ortunya yg otoriter yang kemudian direfleksikan dalam ketidak sukaannya pd org2 dewasa yg tdk mirip dgn dirinya. • Namun banyak ahli psiko sosial yg tidak cocok menggunakan teori ini, karena teori psikoanalisa memprediksi tingkah laku berdasarkan proses2 ketidaksadaran yg sulit diobservasi, shingga sulit diuji scr ilmiah utk membuktikan keabsahannya. Teori psikoanalisa hanya dpt menggambarkan fakta tetapi tdk dpt dipakai sbgai prediktor tingkah laku. Teori peran (role theory). • Perspektif dasar teori ini a/ bhwa tingkah laku dibentuk oleh peranan2 yg diberikan oleh masyarakat bagi individu2 utk melaksanakannya. Teori ini mengakui pengaruh faktor-faktor sosial pd tingkah laku individu dalam situasi yg berbeda. Peranan pd umumnya didefinisikan sbgai sekumpulan tingkah laku yg dihubungkan dgn suatu posisi tertentu (Sarbin & Allen, 1968). • Menurut teori ini, peranan yg berbeda membuat jenis tingkah laku yg berbeda pula. Tetapi apa yg membuat tingkah laku itu sesuai dlm suatu situasi dan tdk sesuai dlm situasi lain relatif independent pd seseorg yg menjalankan peranan tersebut, krn itu masing2 peran diasosiasikan dgn sejumlah harapan mengenai tingkah laku apa yg sesuai dan dpt diterima dlm peranan tersebut (role expectation). • Peran seseorang tdk hanya menentukan perilaku, tetapi jg beliefs (keyakinan) dan sikap individu. Individu memilih sikap yg selaras dgn harapan2 yg menentukan peran mereka. Sehingga perubahan peran akan membawa pd perubahan sikap. Peran jg dpt mempengaruhi values yg dipegang org & mempengaruhi arah dri pertumbuhan & perkembangan kepribadian mereka. • Impression management. Suatu bidang yg mempelajari cara bagaimana org2 mencoba membentuk kesan spesifik & positif ttg dirinya (Schlenker, 1970). Keterbatasan teori peran • Tdk dpt digunakan utk menjelaskan perilaku menyimpang (deviant disorders) yaitu perilaku yg menyimpang atau berlawanan dgn norma-norma yg menentukan suatu peran tertentu. Prilaku menyimpang dpt dijelaskan brdasar kenyatan bahwa terkadang org mengabaikan norma dlm masyarakat, atau bisa jg merupakan hasil dr seseorg yg menghadapi konflik/ harapan tdk cocok dgn org lain. • Asumsi dasar teori peran adalah bahwa org pd dasarnya adlh konformis, artinya individu slalu melaksanakan peran mereka & menampilkan prilaku sesuai dgn norma2 yg berlaku. • Teori peran jg tdk menjelaskan bagaimana proses terbentuknya role expectations sehingga begitu besar pengaruhnya dan tidak menjelaskan kapan dan bagaimana role expectations ini berubah (Michener & Delamater, 1999). Rangkuman Teori- teori Pendekatan Konsep mayor Penekanan Teori yg dihasilkan Pengaruh Genetik Genetik, instink individu sosiobiologi sedikit Belajar Tingkahlaku sosial dipelajari, imitasi, stimulus respon, reinforcement lingkungan Imitasi, modelling kuat Kognitif Teori medan, pembentukan kesan Individu & lingkungan Teori atribusi, kognisi (pemahaman sosial) kuat Psikoanalisa Ketidaksadaran, pengaruh masa lalu thd perkembangan individu agresi, prasangka, kecil Peran (role) Peranan, harapan, tuntutan peran lingkungan Self presentation, self management sedang Tema Tugas Kelompok 1. Interaksi Sosial 2. Persepsi Sosial 3. Atribusi Sosial 4. Kognisi Sosial 5. Identitas Sosial 6. Hubungan Antar Pribadi 7. Sikap 8. Prasangka & Diskriminasi 9. Agresi 10. Prososial Behavior