(manajemen pengetahuan).

advertisement
38
Jurnal JIBEKA Volume 8 No 1 Februari 2014
MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN
DENGAN
PENERAPAN
KNOWLEDGE
MANAGEMENT
(MANAJEMEN PENGETAHUAN).
Meva Tri Kumala Dewi
Alumni Universitas Ma Chung
ABSTRAK
Di dalam pesaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu tahu bagaimana untuk
memanfaatkan pengetahuan yang ada di dalam organisasi perusahaan mereka seperti yang terdapat di
seluruh jajaran manajemen untuk dapat meningkatkan keuntungan kompetitifnya di pasar. Manajemen
pengetahuan adalah sebuah cabang ilmu yang menyajikan pendekatan terintegrasi dalam
mengidentifikasi, menangkap, mengevaluasi, mengambil dan membagikan semua hal dari aset informasi
sebuah perusahaan. Aset ini meliputi database, dokumen, kebijakan, prosedur dan keahlian yang belum
sempat ditangkap juga pengalaman di masing-masing pekerja sebagai individu. Ada dua jenis
pengetahuan yaitu pengetahun tacit dan eksplisit. Manajemen pengetahuan memiliki banyak manfaat
buat perusahaan sehingga sudah ada banyak studi mengenai sumber pengetahuan, bagaimana model
manajemen
pengetahuan
dibentuk
dan
beberapa
pendekatan
yang
dipakai
ketika
mengimplementasikannya: yaitu pendekatan teknologi, manusia dan media massa.
Kata-kata kunci: manajemen, pengetahuan, keunggulan kompetitif
ABSTRACT
In a getting tighter competition, the companies need to know how to transform the knowledge
had by their company organization as what had by the management to increase their competitive
advantage in the market. Knowledge management is a discipline that promotes an integrated approach to
identifying, capturing, evaluating, retrieving, and sharing all of an enterprise's information assets. These
assets may include databases, documents, policies, procedures, and previously un-captured expertise and
experience in individual workers. There are two kind of knowledge: tacit and explicit knowledge.
Knowledge management has many benefits for company that there are many studies about the knowledge
source, how knowledge management model built and some approaches available when implementing it
have been conducted such as technology approach, human approach and mass media approach.
Keywords: management, knowledge, competitive advantage
PENDAHULUAN
Sebagian besar manusia
selalu
berusaha meningkatkan pengetahuan dari
generasi mendatangnya dengan menceritakan
pemikiran, penemuan dan pengalaman mereka
ditambah dengan riset-riset terbaru sehingga
menciptakan generasi baru yang semakin
berkemampuan dan berpengtahuan.
Di
dalam pesaingan yang semakin ketat,
perusahaan perlu tahu bagaimana untuk
memanfaatkan pengetahuan yang ada di dalam
organisasi perusahaan mereka seperti yang
terdapat di seluruh jajaran manajemen untuk
dapat meningkatkan keuntungan kompetitifnya
di pasar. Di dalam era pengetahuan seperti
sekarang
ini,
diperlukan
ilmu
untuk
meningkatkan dan mengelola informasi dengan
baik dan tepat. Organisasi perusahaan dapat
memanfaatkan teknologi untuk merubah data
guna meningkatkan daya saing perusahaan.
Kebutuhan perusahaan terhadap knowledge
management (manajemen pengetahuan) telah
ditekankan oleh Nonaka dan Takeuchi (1995)
yang mengatakan bahwa “Di dalam ekonomi
ketika satu-satunya hal yang pasti adalah
ketidakpastian, satu sumber yang pasti untuk
membuat keuntungan kompetitif yang bertahan
lama adalah pengetahuan. Perusahaan yang
sukses adalah mereka yang mampu untuk
menciptakan
pengetahuan
baru,
menyalurkannya kepada semua individu di
organisasi dan secara cepat menfaatkannya
untuk menciptakan produk dan teknologi baru.
DEFINISI
Manajemen
pengetahuan
adalah
sebuah cabang ilmu yang menyajikan
pendekatan terintegrasi dalam mengidentifikasi,
menangkap, mengevaluasi, mengambil dan
membagikan semua hal dari aset informasi
sebuah perusahaan. Aset ini meliputi database,
dokumen, kebijakan, prosedur dan keahlian
yang belum sempat ditangkap juga pengalaman
di masing-masing pekerja sebagai individu.
(Duhon, 1998) di dalam suatu organisasi,
diperlukan adanya suatu teknik, mekanisme atau
Meva Tri Kumala Dewi
39
bahkan software yang dapat digunakan untuk
mengolah informasi menjadi pengetahuan
individu dan kemudian dapat diorganisir
menjadi pengetahuan perusahaan, inti dari
manajemen
pengetahuan adalah untuk
menjamin bahwa semua informasi dapat
semaksimal mungkin menghasilkan manfaat
bagi perusahaan.
Sumber daya manusia yang berharga
dan aset informasi akan sia-sia kecuali
manajemen mengelola secara terbuka dengan
menerima dan mendukung pengumpulan,
pengaturan, perubahan, penyimpanan dan
penyaluran dari pengetahuan itu. Ketika
membahas mengenai manajemen pengetahuan,
ada dua jenis pengetahuan yang menjadi penting
untuk dipahami definisinya, yaitu tacit (implisit)
dan eksplisit. Perbedaan antara pengetahuan
tacit dan eksplisit dapat dijelaskan dengan tabel
di bawah ini.
Tabel 1: Perbedaan Pengetahuan Tacit dan
Eksplisit
Tacit Knowledge
Knowledge
experience (body
skill)
Simultaneous
knowledge (here and
now)
Analog knowledge
(practice)
Explicit Knowledge
Knowledge of rationality
(mind)
Sequential knowledge (there
and then)
Digital knowledge (theory)
Sumber: Nonaka dan Takeuchi (1995: 61)
Bedasarkan tabel di atas, dapat
dipahami bahwa tacit merupakan pengalaman
seseorang sedangkan eksplisit mengarah pada
hal yang bersifat rasional. Tacit adalah
pengalaman yang didapat dari hal-hal yang
dekat di saat ini, pengalaman tersebut bersifat
akumulatif
sedangkan
eksplisit
adalah
pengetahuan yang terpisah-pisah dan bersifat
prediktif. Tacit adalah pengetahuan yang dapat
dipraktekkan sedangkan eksplisit merupakan
teori tentang sesuatu. Kesimpulannya adalah
bahwa pengetahuan bersifat tacit tidak bisa
dengan mudah dipindahkan dari satu orang ke
orang yang lain sedangkan pengetahuan
eksplisit lebih mudah disalurkan karena mudah
untuk didokumentasikan. Pengetahuan bersifat
tacit contohnya adalah keahlian mengemudi
sedangkan pengetahuan eksplisit contohnya
adalah rumus-rumus dan aturan. Menurut
Davenport (1998) Knowledge dibagi menjadi
dua jenis yaitu Explicit Knowledge dan Tacit
Knowledge, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Explicit Knowledge
Adalah sesuatu yang dapat diekspresikan
dengan kata-kata dan angka, serta dapat
disampaikan dalam bentuk ilmiah, spesifikasi,
manual, dan sebagainya. pengetahuan jenis ini
dapat diteruskan dari satu individu ke individu
lainnya secara formal dan sistematis.
2. Tacit Knowledge
Adalah pengetahuan dari para pakar, baik
individu maupun masyarakat, serta pengalaman
mereka. Tacit Knowledge bersifat sangat
personal dan sulit diformulasikan sehingga
membuatnya sangat sulit dikomunikasikan atau
disampaikan kepada orang lain. Perasaan
pribadi, intuisi, bahasa tubuh, pengalaman fisik,
serta petunjuk teknis (rule of thumbs) termasuk
dalam jenis tacit knowledge.
KONVERSI PENGETAHUAN
Nonaka
dan
Takeuchi
(1995)
mengemukan bahwa kesuksesan di perusahaan
Jepang sangat dipengaruhi oleh kesuksesan
perusahaan tersebut menerapkan managemen
pengetahuan didalamnya,
dalam proses
transformasinya, Nonak dan Takeuchi (1995)
membagi model konversi pengetahuan menjadi
4 cara, yaitu sebagai berikut:
1. Tacit knowledge ke Eksplisit knowledge,
selanjutnya
proses
ini
disebut
Eksternalization
2. Tacit knowledge ke Tacit knowledge,
selanjutnya proses ini disebut Sosialization
3. Eksplisit knowledge ke Eksplisit knowledge,
selanjutnya proses ini disebut Combination
4. Eksplisit knowledge ke Tacit knowledge,
selanjutnya proses ini disebut Interlization
MANFAAT MANAJEMEN
PENGETAHUAN
Ada beberapa alasan kuat mengapa
manajemen pengetahuan menjadi penting untuk
diterapkan,
khususnya
di
perusahaan.
Manajemen pengetahuan dapat meningkatkan
daya saing perusahaan. Alasan pertama,
kegiatan penting perusahaan berhubungan dekat
dengan manajemen pengetahuan. Perusahaan
harus membuat keputusan, menghasilkan
produk baru yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan memberikan layanan pada
pelanggan,
semuanya
membutuhkan
pengetahuan.
Beberapa hasil penelitian sudah
menghasilkan fakta bahwa perusahaan bisa
bertahan lama bukan karena ukuran perusahaan
dan keberuntungan, namun karena kemampuan
untuk beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan di lingkungannnya, kemampuan
untuk melakukan inovasi dan mengambil
tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan
perusahaan, semua itu tergantung pada
manajemen
pengetahuan
yang
dimiliki
40
perusahaan tersebut.
(Sangkala, 2007:3).
Alasan kedua adalah perubahan orientasi
perusahaan yang memandang sumber daya
perusahaan sebagai faktor produksi, hal ini
mengakibatkan bahwa manusia tidak lagi
dipandang dari sisi fisik melainkan sebagai
kualitas pikiran atau kualitas pengetahuan.
(Sangkala, 2007:310)
Menurut Oracle (2011), manajemen
pengetahuan mempunyai 5 manfaat yang sangat
penting untuk pelayanan konsumen di
perusahaan yaitu
1. Mengurangi waktu riset
Sebuah sistem manajemen pengetahuan
dapat
mempermudah
perusahaan
melakukan
penyaringan
terhadap
informasi-informasi yang tidak berkaitan
dengan penyelesaian masalah yang sedang
dihadapi oleh perusahaan. Kini perusahaan
tidak perlu harus menggunakan dana yang
besar untuk menjawab semua pertanyaan
yang sebenarnya sudah ada jawabannya,
perusahaan hanya perlu menyediakan
saluran informasi yang banyak dari
berbagai macam sumber yang bonafit ke
dalam perusahaannya. Perusahaan juga
akan dapat meningkatkan pelayanan
terhadap konsumen dengan menyediaka
dokumen-dokumen yang relevan dan
terbaru sehingga proses penyaluran
pengetahuan kepada konsumen terkait
dengan produk yang dibelinya tidak
membuat konsumen menjadi frustasi.
2. Meningkatkan akurasi resolusi
Dalam cara yang konvensional, perusahaan
hanya bisa menjawab apa, bagaimana dan
opsi apa yang dapat dipakai untuk
membenahi produknya secara terpisah, itu
hanya akan menghasilkan ratusan jawaban
yang tidak relevan dengan masalah yang
diteliti.
Sebuah
solusi
manajemen
pengetahuan mengerti kebutuhan terpenting
konsumen.
3. Mengurangi waktu training
Pelatihan untuk pegawai sangat penting
untuk dapat meningkatkan kualitas layanan
yang berujung pada peningkatan kepuasan
dan loyalitas konsumen, namun pelatihan
tidaklah murah sehingga pegawai tidak
seharusnya hanya diajari mengenai produk
perusahaan namun juga bagaimana cara
untuk mengakses informasi.
4. Mengelola volume penjualan yang
semakin meningkat
Manajemen pengetahuan bisa membantu
pegawai untuk lebih efisien dalam
menangani volume penjualan yang semakin
meningkat. Dengan adanya manajemen
Jurnal JIBEKA Volume 8 No 1 Februari 2014
pengetahuan yang baik, agen yang kurang
berpengalaman
bisa
belajar
dari
pengetahuan institusi. Ini bisa menghemat
waktu untuk agen tersebut karena mereka
tidak perlu melakukan riset untuk
menjawab semua ketidaktahuan mereka.
5. Menciptakan
wawasan
seputar
pelayanan
Keuntungan yang didapat perusahaan
ketika
menerapkan
manajemen
pengetahuan adalah wawasan yang luas.
Perusahaan
juga
bisa
melakukan
penyaringan
terhadap
sumber-sumber
informasi
yang
tidak
dikehendaki.
Manajemen
pengetahuan
juga
bisa
menyediakan
kumpulan
informasi
mengenai masalah-masalah perusahaan
yang didapat dari forum-forum diskusi.
Sedangkan menurut Davidson dan
Philip
(2003),
manajemen
pengetahuan
memiliki 4 fungsi pokok di dalam perusahaan:
1. Identifikasi aset yang kunci dari
pengetahuan yang ada di dalam perusahaan
2. Merefleksikan apa yang organisasi tahu
3. Saling berbagi pengetahuan kepada
siapapun yang membutuhkannya
4. Menerapkan penggunaan pengetahuan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan
Manajemen
Pengetahuan
adalah
kegiatan strategis yang menambahkan nilai
sehingga dengan demikian, ada hubungan erat
antara manajemen pengetahuan dan rencana
strategis organisasi yang menjamin bahwa
manajemen pengetahuan berkontribusi terhadap
profitabilitas
dan
keunggulan
strategis
perusahaan. (Duffy 2000). Sedangkan Walters,
Haliday dan Glaser (2002) menyatakan bahwa
manajemen pengetahuan dalam operasi strategis
memungkinkan suatu organisasi (atau kumpulan
dari organisasi) untuk membuat keputusan yang
lebih efektif tentang bagaimana untuk
menstruktur operasi-operasi rantai nilai demi
memaksimalkan
kepuasan
pelanggan.
Pentingnya manajemen pengetahuan untuk
manajemen rantai nilai (organisasi virtual) juga
ditekankan oleh Blumentritt dan Johnston
(1999, p. 287) yang menyatakan bahwa
"kemampuan
untuk
mengidentifikasi,
menemukan, dan menyampaikan informasi dan
pengetahuan untuk aplikasi yang berharga
adalah mengubah industri yang ada dan
memfasilitasi munculnya industri yang sama
sekali baru ".
SUMBER PENGETAHUAN
Ada 6 cara bagaimana perusahaan
dapat meningkatkan persediaan knowledge
sehingga tidak habis (Davenport dan Laurence,
Meva Tri Kumala Dewi
1998). Hal ini diperlukan karena tanpa adanya
pengetahuan, sulit bagi suatu perusahaan untuk
beradaptasi apalagi bersaing di pasar mengingat
para kompetitor selalu berusaha untuk tidak
tertinggal oleh informasi-informasi terbaru.
1. Acquisition, mendapatkan pengetahuan
yang tidak terlalu penting namun
bermanfaat dapat kita peroleh dengan
membeli atau meniru ide.
2. Renting, menyewa konsultan untuk bisa
memperoleh informasi yang bermafaat bagi
perusahaan, hal ini tidak buruk karena
termasuk dalam biaya variabel mengingat
bahwa konsultan akan menjamin kemajuan
perusahaan.
3. Dedicated
resource,
menciptakan
knowledge dengan cara menyiapkan sumber
daya
khusus
untuk
mendapatkan
pengetahuan tersebut.
4. Fusion, mendapatkan pengetahuan dengan
cara menggabungkan nilai, ide dan keahlian
dari berbagai divisi sehingga mendapatkan
ide yang inovatif buat perusahaan.
5. Adaption, melakukan adaptasi terhadap
perubahan yang terjadi, dimana perubaha
tersebut
memicu
pembentukan
pengetahuan,
perusahaan
bisa
saja
membutuhkan ancaman eksternal untuk
dapat menyadari potensi yang mereka
miliki.
6. Networks, jaringan bentukan dan jaringan
informal dalam organisasi sering kali
menjadi sumber kekuatan pembentukan
pengetahuan. Pengetahuan tidak hanya
terbentuk dari batasan studi ilmu namun
juga pada batasan struktur formal suatu
organisasi. (Davenport dan Laurence,
1998).
CARA
MENENTUKAN
STRATEGI
MANAGEMEN PENGETAHUAN
Pendekatan
yang
bagus
untuk
mengidentifikasi apa strategi knowledge
management yang cocok untuk suatu
perusahaan diusulkan oleh Michael Zack (Zack,
1999). Dia mengusulkan kerangka kerja yang
membantu organisasi membentuk hubungan
eksplisit antara situasi kompetitif dan strategi
manajemen pengetahuan untuk membantu
organisasi mempertahankan dan membangun
keunggulan kompetitif. Dia menjelaskan bahwa
setiap organisasi akan menemukan link yang
unik antara pengetahuan dan strategi,
pengetahuan
kompetitif
tersebut
dapat
diklasifikasikan pada skala inovasi yang relatif
terhadap seluruh industri sebagai: core,
advanced or innovative
41
1.
Core knowledge adalah pengetahuan
tingkat dasar yang dibutuhkan oleh semua
anggota industri tertentu. Ini tidak mewakili
keunggulan kompetitif, tetapi hanya
pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat
berfungsi di sektor atau industry tertentu.
2. Advanced
knowledge
memberikan
organisasi keunggulan kompetitif. Ini
adalah
pengetahuan
khusus
yang
membedakan suatu perusahaan dari para
pesaingnya, baik dengan mengetahui lebih
dari pesaing atau dengan menerapkan
pengetahuan dengan cara yang berbeda.
3. Innovative knowledge adalah pengetahuan
yang memungkinkan perusahaan untuk
menjadi pemimpin pasar. Hal ini
memungkinkan organisasi untuk mengubah
cara bekerja dan merupakan faktor
pembeda yang signifikan dari organisasi
lain.
Setelah
mengidentifikasi
posisi
kompetitif pengetahuan organisasi, pendekatan
Zack menggunakan analisis SWOT (Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman) untuk
mengidentifikasi kesenjangan strategis dalam
pengetahuan organisasi. Hal ini memungkinkan
organisasi untuk mengidentifikasi di mana dia
memiliki pengetahuan yang dapat dieksploitasi
dan di mana perlu untuk mengembangkan
pengetahuan untuk mempertahankan atau
menumbuhkan posisi kompetitifnya. Hal ini
dicapai dengan menganalisis posisi pengetahuan
organisasi dalam dua dimensi:
Exploration vs. Exploitation
Hal ini mengenai sejauh mana organisasi perlu
meningkatkan pengetahuan di daerah tertentu vs
adanya kesempatan untuk memanfaatkan
sumber daya pengetahuan yang ada tapi di
bawah sumber daya pengetahuan yang
dieksploitasi.
Internal vs. External Knowledge
Hal ini mengacu pada apakah pengetahuan di
dalam atau di luar organisasi. Beberapa
organisasi yang lebih berorientasi pada
eksternal, mencari di publikasi, universitas,
konsultan, pelanggan sedangkan yang lebih
berorientasi
pada
internal,
membangun
pengetahuan dan pengalaman yang unik dan
sulit ditiru oleh para pesaing.
Setalah menempatkan dua dimensi
bersama-sama, Zack menjelaskan organisasi
yang lebih eksploitatif pada pengetahuan
internal sebagai perusahaan yang memiliki
strategi
manajemen
pengetahuan
yang
"Konservatif" sementara mereka yang lebih
inovatif (menjelajahi pengetahuan eksternal)
memiliki lebih strategi pengetahuan yang
"Agresif". Namun dia menunjukkan bahwa
42
Jurnal JIBEKA Volume 8 No 1 Februari 2014
strategi manajemen pengetahuan tidak dapat
dibuat tanpa mengacu pada pesaing. Dengan
demikian, beberapa industri (di mana
pengetahuan berubah lebih cepat) cenderung
merupakan perusahaan yang lebih agresif,
sementara perusahaan lain umumnya lebih
konservatif.
PIHAK
PENGGUNA
MANAJEMEN
PENGETAHUAN
1. Database Users: Dari pengguna kelas
bisnis hingga masyarakat umum, pengguna
database akan menikmati interaksi tingkat
baru
dengan
sistem
manajemen
pengetahuan, termasuk pengetahuan justin-time yang memberikan informasi relevan
yang tepat terhadap permintaan dan sesuai
dengan konteks. Dalam kompleksitas yang
lebih tinggi, sistem yang pintar akan
menerjemahkan untuk kegunaan yang
optimal dan sedikit waktu yang dihabiskan
untuk mencari informasi yang relevan.
Sebagai contoh, analis data akan menikmati
akses sederhana dan alat yang lebih kuat
untuk eksploitasi data. Penggunaan basis
pengetahuan dapat mengurangi biaya
layanan pelanggan dengan memberikan
pelanggan akses yang mudah ke layanan
mandiri 24/7 melalui sistem cerdas yang
mengurangi kebutuhan untuk menghubungi
layanan pelanggan atau staf teknis
pendukung. Pengguna database bahkan
mungkin menciptakan pengetahuan yang
sesuai dengan keinginan pribadi setiap
konsumen.
2. Database
Developer:
Desain
dan
pengembangan
sistem
berbasis
pengetahuan akan jauh lebih kompleks
daripada metode pengembangan database
saat
ini.
Pengembang
harus
mempertimbangkan
arsitektur
teknis
keseluruhan
dari
korporasi
untuk
memastikan
interoperabilitas
mulus.
Penggunaan metadata dan metode standar
juga akan memfasilitasi interoperabilitas
baik intra-perusahaan dan antar-perusahaan.
Mengefektifkan penyimpanan fisik dan
pilihan
platform
sama-sama
lebih
kompleks. Kedua pengembang basis
pengetahuan dan administrator harus
memahami peran basis pengetahuan dalam
sistem knowledge management secara
keseluruhan.
3. Database
Administrator:
Database
Administrator akan berkembang menjadi
Manajer Pengetahuan. Basis pengetahuan
akan menyimpan dan dipelihara oleh
memori
perusahaan
dan
Manajer
4.
Pengetahuan akan menjadi penjaga gerbang
pengetahuan perusahaan. Garis antara peran
teknis seperti Web Developer, Analis Data
atau Administrator Sistem akan kabur
karena sistem ini menggabungkan mereka
semua ke dalam dan tumpang tindih dengan
sistem
knowledge
management.
Administrasi database akan perlu memiliki
beberapa pengetahuan tentang masingmasing disiplin ilmu.
General Public: Bahkan jika mereka tidak
berinteraksi secara langsung dengan basis
pengetahuan, masyarakat umum akan
mendapatkan keuntungan efek sekunder
dari layanan pelanggan yang meningkat
karena akses cepat ke informasi yang lebih
akurat dari penyedia layanan.
MODEL MANAJEMEN PENGETAHUAN
Untuk membangun dasar yang kuat
dalam pengembangan model manajemen
pengetahuan praktis, pada bulan Gilbert J. B.
Probst di tahun 1995 mendirikan forum Swiss
untuk mempelajari organisasi dan manajemen
pengetahuan di University of Jenewa. Forum ini
adalah sebuah wadah bagi para praktisi yang
menganggap pengetahuan sebagai sumber daya
strategis dan alat untuk melindungi daya saing
mereka. Salah satu kegiatan forum ini adalah
membahas masalah yang berhubungan dengan
pengetahuan seperti topic-topik mengenai
strategi, pelatihan, dan jaringan pengetahuan
global.
Pada saat yang sama, mereka juga telah
untuk mendefinisikan standar untuk sebuah
konsep manajemen pengetahuan atau model
yang akan bekerja dengan baik dalam
prakteknya. Berikut ini adalah dasar aspek
model tersebut:
1. Compatibility: Manajemen pengetahuan
membutuhkan bahasa kesepakatan bersama
yang cocok dengan konsep-konsep yang
sudah ada dalam organisasi, seperti Total
Quality Management atau Business Process
Reengineering.
2. Problem
Orientation:
Manajemen
pengetahuan harus memberikan kontribusi
solusi untuk masalah yang paling inti dalam
suatu organisasi, tidak boleh dibiarkan tetap
bersifat teoritis. Keberhasilan manajemen
pengetahuan ditentukan oleh bergunanya
pengetahuan yang ada terhadap praktekpraktek sebenarnya di lapangan.
3. Comprehensibility:
Perusahaan
harus
memilih istilah dan ide-ide dari manajemen
pengetahuan
yang
relevan
dengan
keberhasilan dan mudah dipahami oleh
seluruh jajaran di perusahaan.
Meva Tri Kumala Dewi
4.
Action Orientation: Analisis di bidang
manajemen
pengetahuan
harus
memungkinkan
manajer
untuk
mengevaluasi dampak instrumen mereka
pada dasar pengetahuan organisasi dan
harus mengarah pada tindakan yang tepat.
5. Appropriate Instruments: Tujuan akhir
dari pengetahuan Konsep manajemen
adalah untuk menyediakan berbagai
instrumen. Namun keterampilan dalam
menggunakan alat tersebut lebih penting
daripada jenis alat yang digunakan.
Sejumlah
model
manajemen
pengetahuan dapat memenuhi standar di atas
namun tidak ada satupun model manajemen
pengetahuan yang paling benar, semuanya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
perusahaan. (Probst, 1998).
CONTOH PENERAPAN MANAJEMEN
PENGETAHUAN
PT ASTRA GRAPHIA TBK
Penerapan manajemen pengetahuan di
PT ASTRA GRAPHIA TBK (Yudhianto dan
Kartawijaya, 2008) bisa menjadi contoh yang
bagus, secara umum penerapan knowledge
management di Astragrahia dilakukan dengan
tiga pendekatan, yang pertama adalah
pendekatan
teknologi
yaitu
dengan
menyediakan Network PC untuk semua. SAP
(System, Application and Product in data
processing) sebagai core business process dan
e-Document Initiative. Kedua untuk pendekatan
orang, setiap jumat pagi di perusahaan itu akan
diadakan knowledge sharing forum yang
dihadiri oleh semua jajaran, itu adalah kegiatan
penyebaran dan pengembangan diri dari, oleh
dan untuk karyawan. Uniknya, di dalam
pertemuan itu tidak hanya pengetahuan yang
dibagikan, melainkan juga pengalaman dan
bahkan resensi dari suatu buku yang relevan
untuk peningkatan kualitas di perusahaan itu.
Dalam pendekatan orang ini, perusahaan juga
menyediakan
pelatihan.
Ketiga,
yaitu
pendekatan media. Perusahaan menyediakan
majalah, toner dan majalah yang terdapat di
setiap lantai dan menampilkan kliping, koran,
berita duka dan event khusus juga informasi
keamanan.
Penerapan manajemen pengetahuan di
Astragrahia sebagian besar menerapkan
software Xerox DocuShare yang merupakan
software untuk manajemen dokumen. Selain itu
perusahaan ini juga membangun aplikasi lain
seperti Solution Online yang terkait dengan
manajemen pengetahuan. Solution Online
menyimpan data tentang suatu masalah dan
solusi yang terkait dengan proses bisnis dan
43
pemanfaatan fasilitas informasi teknologi di
perusahaan. Ketika perusahaan menghadapi
masalah, software itu dapat membantu
perusahaan untuk menemukan solusi yang lebih
cepat secara mandiri. Kemudian pegawai dapat
menambahkan masalah baru jika masalah yang
dihadapi belum ada di database. Proses
penyimpanan, pencarian dan perolehan kembali
informasi dengan mudah merupakan ukuran
kesuksesan
implementasi
knowledge
management di Astragrahia.
SHUFFLE MASTER
Penerapan
manajemen
pengetahuan
di
perusahaan SHUFFLE MASTER juga bisa
menjadi contoh yang bagus. (McCormick,
2007). Produsen besar dari mesin produksi
otomatis ini sebelumnya mengandalkan pada
penjualan terfragmentasi dan infrastruktur
pemrosesan order yang membuat sulit bagi
karyawan perusahaan untuk menemukan
informasi bisnis yang terintegrasi dan dapat
diandalkan. Misalnya, perkiraan penjualan
diterbitkan beberapa kali setiap kuartal, tetapi
nilai prediksi tersebut sulit untuk dipenuhi
sebagai target penjualan karena proses
peramalan yang lama dan keadaan pasar telah
berubah ketika peramalan tersebut diterbitkan.
Solusi mereka adalah dengan membangun
sebuah portal yang dapat menarik data pada
permintaan dengan lebih dari 60 database.
PRATT & WHITNEY
Perusahaan ini juga merupakan salah satu
perusahaan di industry penerbangan yang telah
menerapkan manajemen pengetahuan dengan
baik (McCormick, 2007). Pesawat Pratt &
Whitney secara rutin mengirimkan informasi
tentang status dari setiap bagian pesawat
mereka. Di daratan, perekam data di pabrik
menangkap
informasi
ini
dan
membandingkannya dengan tingkat optimal
untuk menjamin kesehatan yang sedang
berlangsung dari operator seperti Delta Air
Lines dan United Airlines, saluran data yang
dibuat tersedia dalam sekejap melalui portal
web. Perusahan yang tahu telah menemukan
fakta bahwa portal-portal tersebut hanya
berguna jika dapat memberikan apa yang
diingingkan pengguna.
PENUTUP
Penerapan manajemen pengetahuan
sangat penting untuk diterapkan di perusahaan
untuk membantu mengolah segala sumber daya
informasi yang ada menjadi pengetahuan yang
bermanfaat guna meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan. Hingga sekarang, masih
44
banyak perusahaan yang belum sadar akan
pentingnya pengelolaan informasi ini, mereka
yang gagal memahami pentingnya manajemen
pengetahuan akan menyadari itu sebagai
tambahan beban bagi perusahaan, padahal itu
akan sangat membantu perusahaan untuk
menghemat waktu, dana dan tenaga untuk
mencari solusi akan permasalahan dan
meningkatkan
kualitas
sumber
daya
manusianya.
Penerapan
managemen
pengetahuan dapat memanfaatkan teknologi
sistem informasi, media massa dan juga bisa
dengan sosialiasi dan interaksi antar seluruh
jajaran perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Blumentritt, R & Johnston, R 1999,
'Towards a strategy for knowledge
management', Technology Analysis &
Strategic Management, vol. 11, no. 3, p.
287-300.
2. Davenport, Thomas, H., and Laurence
Prusak. 1998. Working Knowledge: How
Organizations Manage What They Know.
Boston: Harvard Business School Press.
3. Davidson, Carl and Philip Voss. 2003.
Knowledge Management: An Introduction
to Creating Competitive Advantage from
Intellectual Capital. New Delhi: Vision
Book.
4. Duffy, J. 2000, 'Knowledge management:
to be or not to be?'
Information
Management Journal, vol. 34, no. 1, p. 647.
5. Duhon, B. 1998. It's All in our Heads.
Inform, September, 12 (8).
6. McCormick, J. 2007. 5 Big Companies
That Got Knowledge Management Right.
Cio Insight. Diambil pada tanggal 20
Februari
2013
dari
http://www.cioinsight.com/c/a/CaseStudies/5-Big-Companies-That-GotKnowledge-Management-Right/1/.
7. Nonaka, I. & Takeuchi, H. (1995). The
knowledge creating company: How
Japanese Companies Create the Dynamics
of Innovation. New York: Oxford
University Press.
8. Oracle Corporation. 2011. Management in
Customer Service: Five Key Benefit of
Knowledge. USA.
9. Probst, G. J. (1998). Practical Knowledge
Management: A Model That Works. Prism.
17-29.
10. Sangkala, 2007, Knowledge Management,
Jakarta: Rajawali Press.
Jurnal JIBEKA Volume 8 No 1 Februari 2014
11. Walters, D, Halliday, M & Glaser, S 2002,
'Creating value in the "new economy".
Management Decision, vol. 40, no. 7/8, p.
775-81.
12. Yudhianto, A.S,. & Kartawijaya, R. (2008).
Penerapan Knowledge Management PT
ASTRA GRAPHIA TBK. Jurnal Piranti
Warta, 11 (2) 218-231.
13. Zack M.H., 1999, Developing a Knowledge
Strategy, California Management Review,
41, 3, 125-145, Spring.
Download