Managing Knowledge and Data Managing Data Managing data dalah suatu proses untuk menentukan, menjaga, dan mengelola suatu data agar dapat digunakan oleh user. Dimana data harus akurat, lengkap, up to date, konsisten dan relevan. Data yang ada kemudian akan diproses menjadi pengetahuan (knowledge) dan informasi (information) yang akan digunakan oleh perusahaan atau end user lainnya. Data yang ada kemudian akan di simpan di suatu tempat penyimapanan data yang kita kenal dengan data warehouse. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan atau user kesulitan dalam mengelola data yang ada, yaitu : a. Jumlah data meningkat secara eksponensial. b. Data tersebar di seluruh organisasi dan diakses oleh banyak pihak dengan banyak cara dan perangkat. c. Data yang ada berasal dari berbagai sumber. d. Keamanan data, kualitas, dan integritas sangat rawan. Database Approach Database Approach adalah teknologi penyimpanan berbasis komputer di mana data terkait dibagi oleh berbagai program aplikasi. Ini merupakan perbaikan dari pendekatan tradisional penyimpanan data dan informasi. Hal ini ditandai dengan sistem manajemen database yang terdiri dari satu atau lebih database. Database Management Systems Database management system adalah suatu program yang disediakan dan digunakan oleh user sebagai suatu tools untuk menambah, menghapus, mengakses, dan menganalisa data yang disimpan dalam suatu lokasi. Gambar 1.1 Database Mahasiswa Ada beberapa alasan mengapa user harus menggunakan database management system, hal tersebut dikarenakan database management system sendiri dapat meminimalisir beberapa masalah yang ada, di antaranya : Redudansi Data Terjadi penyimpanan data yang sama di berbagai tempat yang berbeda sehingga mengakibatkan penggunaan memory lebih banyak, akan tetapi fungsi dan kegunaan tetap sama. Sehingga dengan adanya dbms mengakibatkan hal tersebut dapat diminimalisasi. Isolasi Data Membatasi suatu aplikasi agar tidak dapat mengakses data yang ada di aplikasi lain, sehingga keamanan dari suatu data dapat terjaga dengan tidak adanya akses yang tidak dikenal. Inkonsistensi Data Data yang ada tidak konsisten, misalnya dapat diubah atau data yang dulunya ada di satu tempat bisa berpindah ke tempat lain, sehingga meyebabkan user sulit dalam mencari data. Selain dapat meminimalisir beberapa hal, database management system juga dapat memaksimalkan beberapa masalah seperti : Keamanan Data Database management system menjamin bahwa data yang ada dalam satu tempat dimana data disimpan aman, karena mereka sendiri memiliki beberapa tingkat keamanan yang tinggi didalamnya untuk mencegah adanya kehilangan data maupun adanya serangan data. Integritas Data Data yang ada pasti memenuhi suatu karakteristik, misalnya dalam pengisian kolom nomor handphone tidak mengandung abjad. Independence Data Aplikasi dan data yang ada dapat berdiri sendiri tanpa perlu adanya hubungan dengan yang lain sehingga aplikasi lain dapat mengakses juga. Gambar 1.2 Penggunaan DBMS Knowledge Management Knowledge Management adalah suatu proses untuk membantu organisasi dalam memanipulsi pengetahuan penting yang merupakan bagian dari organisasi, dan biasanya dalam format terstruktur. Knowledge Management System adalah mengacu pada penggunaan teknologi untuk melakukan sistemasi, meningkatkan, dan mempercepat knowledge management antar perusahaan. Contohnya internet, ekstranet, intranet, LotusNotes. Ada dua jenis pengetahuan yang ada dalam knowledge management yaitu : Explicit Knowledge adalah pengetahuan yang objektif, rasional dan secara teknis telah didokumentasikan. Contoh : dalam organisasi bentuk dari explicit knowledge adalah kebijakan, laporan, prosedur, dll. Tacit Knowledge adalah pembelajaran secara subjektif atau dari pengalaman. Contoh tacit knowledge misalnya seorang direktur akan mengambil suatu keputusan, dan hasil keputusan yang diambil bukan berdasarkan peraturan yang ada melainkan dari pengalaman pribadi sebelumnya. Gambar 1.3 Tacit and Explicit Knowledge Knowledge Management System Cycle adalah suatu siklus dalam memanage suatu pengetahuan yang terdiri dari enam tahapan yaitu : a. Create Knowledge Proses dalam menciptakan suatu pengetahuan internal maupun eksternal, sehingga orang-orang dapat menentukan cara baru dalam mengembangkan sesuatu. b. Capture Knowlegde Suatu pengetahuan baru harus diidentifikasi sebagai suatu nilai dan akan digunakan dalam cara yang wajar. c. Refine Knowledge Suatu pengetahuan baru harus ditempatkan dalam suatu konteks agar dapat di tindak lanjutkan. Dalam tahapan ini pengetahuan manusia di masukkan. d. Store Knowledge Pengetahuan harus disimpan dalam format yang wajar dalam sebuah resitori pengetahuan agar orang lain dapat mengaksesnya. e. Manage Knowledge Pengetahuan yang ada harus selalu dijaga dan dipantau agar pengetahuan tersebut tetap relevan dan akurat. f. Disseminate Knowledge Pengetahuan harus tersedia dalam format yang berguna bagi siapa saja dalam organisasi yang membutuhkannya kapan saja dan dimana saja. Gambar 1.4 Knowledge Management System Cycle Sumber : http://db.grussell.org/section002.html Rainer.K.R., Cegielski.G.C. 2011. Introduction to Information Systems (Enabling and Transforming Business) 3nd Edition Rainer. K.R., Jr. 2013. Introduction to Information Systems 4th edition