Indonesia Harus Tingkatkan Daya Saing dan Efisiensi Tampak Gambar : Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini (kanan) tengah menyerahkan cinderamata kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang tampil menyampaikan sambutan utama dalam penyelenggaraan mandiri CFO Forum di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (14/7). Kondisi ekonomi Indonesia yang berkembang memberikan lampu hijau bagi para pebisnis domestik untuk terus berinovasi dalam mengembangkan usaha baik dari sisi perluasan pasar hingga optimalisasi sumber daya. Selain menjadi sebuah kesempatan, hal ini juga menjadi tantangan untuk meningkatkan penguasaan pasar domestik, sekaligus mencari peluang untuk menggarap pasar internasional. Penguasaan pasar domestik menjadi sangat penting mengingat pelemahan ekonomi global saat ini menjadikan beberapa negara berkembang mengalihkan minatnya ke Indonesia sehingga meningkatkan tingkat kompetisi bagi pengusaha Indonesia. Bertajuk “Creating Optimum Growth through Efficiency Management”, Bank Mandiri menyelenggarakan Mandiri CFO Forum pada tanggal 14 Juni lalu di Jakarta. Sebanyak 500 Direktur Keuangan perusahaan besar Indonesia dan dihadiri oleh Menteri BUMN RI Dahlan Iskan berkumpul bersama dan berdiskusi membahas metode efisiensi yang dapat diaplikasikan perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, untuk bersaing di pasar yang kian kompetitif, efisiensi adalah keyword bagi para pengelola keuangan perusahaan untuk menciptakan produk atau layanan yang lebih bersaing. Dengan pengelolaan efisiensi yang baik, tentunya biaya yang ada terkait produksi maupun distribusi produk dan layanan bisa ditekan dan harga produk menjadi lebih bersaing. Seperti yang dikemukakan oleh Sven Smit – Global Leader McKinsey Strategy Practice yang hadir sebagai Keynote Speaker pada Mandiri CFO Forum, terdapat tiga poin utama yang menjadi perhatian bagi para praktisi keuangan untuk menciptakan pertumbuhan dengan optimum efficiency. Ketiga poin itu adalah penentuan level of playing field perusahaan agar dapat tumbuh secara signifikan, efisiensi pengalokasian sumber daya, serta identifikasi potensi sumber daya yang ada. Hal ini juga menjadi kesimpulan diskusi antara para praktisi keuangan yang menjadi pembicara yaitu Direktur Keuangan PGN M. Riza Pahlevi, Direktur Keuangan Adaro Energy David Tendian dan Direktur Keuangan United Tractors Gidion Hasan. Menurut mereka, pengelolaan efisiensi yang baik adalah bagaimana para direktur keuangan dan praktisi keuangan perusahaan memperkuat kinerja balance sheet dan pengelolaan arus kas yang erat kaitannya dengan kegiatan operasional perusahaan. Menciptakan manajemen efisiensi dan meningkatkan daya saing pengusaha tentunya erat kaitannya dengan kegiatan operasional perusahaan, salah satunya pada siklus rantai suplai perusahaan (supply chain cycle). Prinsip Just-In-Time (JIT) pada kegiatan operasional merupakan target perusahaan untuk menekan biaya dan menciptakan efisiensi tanpa mengabaikan kualitas. Hal ini sangat penting apalagi untuk perusahaan yang memiliki jaringan penjualan yang luas dengan target penjualan yang juga tinggi, baik itu dengan target market retail (B2C) maupun perusahaan (B2B). Melihat kondisi ini, Bank Mandiri memahami bahwa untuk implementasi proses operasional yang efisien secara berkesinambungan dibutuhkan suatu layanan perbankan yang solutif dan mudah untuk diaplikasikan. Dengan solusi marketplace atau biasa disebut dengan e-commerce, perusahaan dapat mengotomasi penerimaan dan pembayaran melalui suatu platform yang terintegrasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) perusahaan. Ini akan menggantikan kegiatan manual yang cenderung inefisien dalam proses supply chain dengan sistem perbankan yang online dan terintegrasi serta aman. Sehingga, seperti yang telah dikemukakan, penerapan prinsip JIT pun menjadi sesuatu yang bukan lagi sebuah target melainkan realisasi.