PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Di Susun Oleh : Nama : Nur Siti Asiyah Nim : 11108096 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2012 SKRIPSI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN 2012 DISUSUN OLEH : NAMA NIM : NUR SITI ASIYAH : 11108096 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 september 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Drs. Miftahuddin, M.Ag ......................... Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag ......................... Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag ......................... Penguji II : Sidqon Maesur, Lc. M.A ........ ................ Penguji III : Siti Rukhayati, M.Ag ......................... Salatiga, 01 Oktober 2012 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP19580827198303100 KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] Lamp : Hal : Pengajuan Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswi: Nama : NUR SITI ASIYAH NIM : 11108096 Jrusan/Progdi : Tarbiyah/ PAI Judul : PENGARUH GURU KOMPETENSI TERHADAP PROFESIONAL MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN 2012 Untuk diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu’alaikum.Wr. Wb. Salatiga, 07 Agustus 2012 Pembimbing Siti Rukhayati, M.Ag NIP. 19770403 2003 122003 KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang betanda tangan dibawah ini: Nama : Nur Siti Asiyah NIM : 11108096 Jurusan : Tarbiyah Progam studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 07 Agustus 2012 Penulis NUR SITI ASIYAH NIM. 11108096 KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] MOTTO وً اﻧﺘﮭﺰ اﻟﻔﺮﺻﺔ ان اﻟﻔﺮﺻﺔ ﺗﺼﯿﺮ ان ﻟﻢ ﺗﻨﺘﮭﺰ ھﺎ ﻏﻔﺔ “ Manfaatkan kesempatan karena kesempatan, akan menjadi rintangan jika tidak kau manfaatkan “ ( Sarif Abbas, 504 M) KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] PERSEMBAHAN Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayahku Muhmanto dan ibuku Suprapti yang selalu memberikan do’a, mencurahkan kasih sayang, perhatian, motivasi dan materi yang tulus kepada penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu. 2. Semua saudaraku dan seluruh keluarga yang telah mendukungku. 3. Semua teman - temanku PAI C yang telah melukis begitu banyak kenangan. 4. Para dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepadaku. 5. Semua teman angkatan 2008. 6. Seluruh civitas akademik STAIN Salatiga KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] KATA PENGANTAR ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun 2012. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis megucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr.Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga 2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 4. Ibu Dra. Hj. Ety Rustiati selaku Kepala Sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penelitian ini dapat selesai. 5. Semua staf dan karyawan perpustakaan yang telah melayani peminjaman buku demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini. 6. Kedua orang tuaku, saudaraku serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materi dalam penyusunan skripsi ini. 7. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Seluruh siswa dan guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang telah bekerja sama dalam penelitian ini. 9. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik materi maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini. Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdo’a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima oleh Allah SWT sebagai amal ibadah. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untk kesempurnaan skripsi ini. Salatiga, 07 Agustus 2012 Penulis NUR SITI ASIYAH NIM 1110896 ABSTRAK Nur Siti Asiyah. 2012. 11108096. Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag. Kompetensi profesional guru adalah kemampuam guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, motivasi belajar siswa adalah dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar, sehingga seseorang berkeinginan untuk belajar. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah a). Bagaimanakah kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga? b). Bagaimanakah motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga? c). Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012? Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode yang digunakan adalah metode angket dan dokumentasi. Jumlah populasi 133 siswa, sedangkan sampel yang diambil penulis adalah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan a). Kompetensi profesional guru berada dalam kategori cukup 36,7% dengan jumlah responden 11 siswa b). motivasi belajar siswa berada dalam kategori cukup 50% dengan jumlah responden 15 responden c). Terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi r hitung sebesar 0,458% lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5% (0,361). DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................. I LEMBAR BERLOGO ..................................................................... II PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................... III PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... IV PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ V MOTO ................................................................................................ VI PERSEMBAHAN ............................................................................. VII KATA PENGANTAR ....................................................................... VIII ABSTRAK ......................................................................................... XI DAFTAR ISI ..................................................................................... XIII DAFTAR TABEL ............................................................................. XIV BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 D. Hipotesis ................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6 F. Definisi Operasional ................................................................. 6 G. Metodelogi Penelitian ............................................................... 9 H. Sistematika Penulisan .............................................................. 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Profesional guru 1. Pengertian Kompetensi Profesional guru .................... 14 2. Kompetensi ................................................................ 16 3. Standar Kompetensi Guru .......................................... 18 4. Prinsip Profesi Guru ................................................... 19 5. Syarat Profesi guru ...................................................... 20 6. Fungsi Dan Peran Guru ................................................ 23 7. Hakikat Profesional ....................................................... 24 B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar.......................................... 25 2. Teori Tentang Motivasi................................................... 27 3. Fungsi Dan Peran Motivasi Dalam Belajar..................... 30 4. Bentuk – Bentuk Motivasi di Sekolah............................ 32 5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .. 36 C. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar ... 38 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga 1. Sejarah Berdiri Dan Letak Geografis ............................. 40 2. Struktur Organisasi......................................................... 42 3. Profil SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.................. 43 4. Sarana Dan Prasarana..................................................... 44 5. Keadaan guru, Karyawan Dan Siswa............................ 47 B. Laporan Hasil Penelitian ............................................................ 49 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pendahuluan ................................................................ 60 1. Mencari Interval....................................................... 62 2. Mencari Prosentase Dari Masing – Masing ............... 64 B. Analisis Lanjut..................................................................... 66 1. Mencari Interval ...................................................... 68 2. Mencari Prosentase Dari Masing – Masing............... 70 C. Pengujian Hipotesis............................................................. 72 D. Pembahasan........................................................................ 76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................... 77 B. Saran..................................................................................... 78 C. Penutup................................................................................ 79 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN DAFTAR TABEL I. II. Keadaan sekolah secara keseluruhan Sarana yang ada tiap – tiap kelas III. Riwayat pendidikan guru IV. Jumlah siswa V. VI. VII. VIII. IX. X. XI. XII. Daftar responden Daftar nilai kompetensi profesional guru Jawaban hasil penyebaran angket kompetensi profesional guru Daftar nilai motivasi belajar siswa Jawaban hasi penyebaran angket motivasi belajar Hasil angket pengaruh kompetensi profesional guru Interval kompetensi profesional guru Rekapitulasi kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga XIII. Hasil penyebaran angket motivasi belajar XIV. Interval motivasi belajar siswa XV. Rekapitulasi motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga XVI. Kerja kooefesien pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar, ia mempunyai peranan penting dalam kegiatan tersebut. Seorang guru mempunyai peranan utama dalam arti mempunyai tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan secara sadar bertanggung jawab terhadap siswa untuk mencapai kedewasaan. ( Mochtar Bukhori,1994:36 ) Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan. Guru tidak hanya diperlukan siswa di ruang kelas, tetapi juga diperlukan masyarakat lingkungannya, dalam menyelesaikan aneka ragam masalah yang di hadapi oleh masyarakat, segala tingkah laku guru bahkan menjadi sorotan dan contoh bagi siswa maupun masyarakat lingkungan dimana dia berada. ( Isjoni,2008:11 ) Dengan demikian guru dituntut kemampuanya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai guru, kegiatannya akan tercermin dalam bentuk yang nyata melalui tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal di atas telah jelas bahwa seorang guru mempunyai peran penting dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswanya. Kalau seorang guru tidak memiliki kemampuan dan keterampilan, maka akan mempengaruhi terhadap motivasi belajar siswa dikelas, untuk itu seorang guru harus meningkatkan kompetensi profesinya. Pekerjaan guru adalah profesional, ciri khas dari suatu profesi terlihat dengan adanya suatu peraturan yang mengikat jabatan itu. Guru sebagai individu atau pribadi harus bertanggungjawab sebagai orang yang tau di bidang profesinya. ( Roestiyah,1982:176 ), sehingga dituntut untuk mengamalkan ilmunya sesuai dengan ajaran agama islam sebagaimana firman Allah SWT yaitu : ﻛﺒﺮﻣﻐﺘﺎ ﻋﻨﺪ ااﷲ ان ﺗﻘﻮ ﻟﻮا ﻣﺎﻻ ﺗﻔﻌﻠﻮن Artinya : Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa –apa yang tidak kamu kerjakan. ( Ash – shaff 3 ) Ketika guru mampu mengelola kelas dan menguasai materi yang diajarkan, maka dengan mudah siswa dapat menyerap materi yang di berikan dan mampu menanamkan dalam kehidupannya. Suatu kenyataan bahwa setiap siswa belajar selalu memperhatikan tiga aspek yaitu: aspek kognitif [ pengetahuan ], aspek afektif [ sikap ], dan aspek psikomotor [ keterampilan ] yang itu semua diwujudkan dalam beberapa aktifitas belajar. Ketiga aspek ini pun menyatu dalam suatu individu dan tampil dalam bentuk aktifitas guru. Hal itu berarti bagaimana seorang guru menggunakan strategi dan metode agar siswa nyaman dengan guru tersebut, sehingga dapat memberikan motivasi belajar siswa. Maka komitmen kompetensi profesional guru sangat penting artinya dalam rangka tercapainya motivasi belajar yang efisien yang dapat menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat dalam belajar. Motivasi seseorang atau siswa yang belajar disekolah merupakan prasarana yang sangat penting, karena dalan kegiatan belajar motivasi dikatakan sebagai keseluruhan penggerak dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kearah mana proses pembelajaran, sehingga tujuannya akan tercapai maksimal. (Sardiman,2009:73) Para guru kerap menghadapi berbagai kendala yang menghambat proses pembelajaran. Kendala – kendala yang muncul, ada guru yang dapat mengatasinya dengan baik, tetapi banyak pula yang tidak mampu mengatasi dengan baik. Hal ini disebabkan banyaknya faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Penyebab ketidak efektifan proses pembelajaran ini adalah karena guru yang tidak efektif. Guru dikatatakan efektif apabila memiliki sikap penuh perhatian, pantang menyerah, penjelasannya mudah dipahami, serta mampu mengelola kelas dengan baik dan mampu menggunakan segala potensi yang ada dalam dirinya dan luar dirinya untuk mencapai tujuan pembelajaran. ( Mulyasa,2008:78-170) Sifat utama guru adalah kemampuan dalam mewujudkan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungan kerja yang sebaik – baiknya. Dengan kata lain seorang guru hendaknya memiliki kompetensi kinerja yang mantap berupa seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam dirinya agar dapat mewujudkan kinerja yang efektif. . Apabila seorang guru tidak mempunyai kompetensi profesional yang menjadi modal awal dalam melaksanakan tugasnya maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal. Peran guru yang sangat penting dalam pekembangan dan pertumbuhan peserta didik, sehingga guru mempunyai tanggung jawab untuk selalu mengembangkan kompetensinya untuk menunjang profesinya. Tugas dan tanggung jawab guru lebih banyak dibandingkan profesi yang lainnya. Di sekolah sering kali terdapat anak yang malas, suka membolos dan sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. ( Ngalim Purwanto,1984:70 ) Dari latar belakang diatas maka peneliti meneliti tentang pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012. B. Rumusan Masalah Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga ? 2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga ? 3. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga ? C. Tujuan Penelitian Sebagai konsekuensi dari permasalah pokok, maka tujuan penelitian yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kompetensi profesioal guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Islam sudirman Tingkir Salatiga. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. D. Hipotesis Hipotesis adalah : suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. sedangkan Sutrisno hadi mengemukakan, bahwa hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan di tolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta – fakta membenarkannya. [ Sutriso Hadi,1981:63 ]. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh antara kompetensi profesional guru belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012 E. Manfaat Penelitian terhadap motivasi 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan motivasi belajar siswa yang sesuai norma – norma yang berlaku. Pembahasan kompetensi profesional guru sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari motivasi belajar siswa. Dan dari itu peranan guru sangat berperan dalam menumbuhkan motivasi siswa. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru Diharapkan dapat meningkatkan kualitas mengajar serta mengembangkan potensi guru, dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, agar mencapai keberhasilan belajar serta menunjang mutu pendidikan b. Manfaat bagi siswa Motivasi belajar siswa akan lebih baik dengan adanya guru yang kompetensi dan profesional F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata – kata yang menjadi variabel penelitian: 1. Pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah : Daya yang ada dari suatu yang ikut membetuk kepercayaan, watak dan perbuatan seseorang. ( Asri Budiningsih,2004:39 ) 2. Kompetensi profesional adalah : Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan { peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 butir c. 3. Motivasi adalah : Keadaan dalam pibadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktifitas – aktifitas tertentu guna mencapai tujuan. ( Sardiman,2009:73 ) 4. Belajar adalah : Usaha untuk mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu – individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkait dengan penambahan ilmu pengetahuan, sikap, harga diri, minat, ( Sardiman,2009:95-98 ). Adapun yang dimaksud judul skripsi ini adalah : a. Indikator kompetensi profesional guru adalah : 1) Menggunakan alat peraga 2) Memberi pujian kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan watak. 3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya 4) Menggunakan metode yang bervariasi 5) Menerangkan pelajaran dengan jelas 6) Mengajar dengan menyenangkan\ 7) Mengelola kelas dengan baik 8) Memberikan tugas dan evaluasi siswa 9) Tepat waktu dalam mengajar 10) Mengabsen siswa setiap pembelajaran 11) Menguasai materi yang disampaikan b. Indikator motivasi belajar siswa adalah : 1) Tepat waktu dalam mengikuti pembelajran 2) Meminta izin ketika tidak mengikuti pembelajran 3) Selalu memperhatikan ketika mengikuti pembelajaran 4) Belajar dirumah sebelum guru menyampaikan materi 5) Meluangkan waktu untuk belajar 6) Melengkapi catatan materi pelajaran 7) Selalu mempuyai buku – buku pelajaran 8) Selalu mengerjakan tugas tepat waktu 9) Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru 10) Aktif bertanya 11) Belajar dengan kesadaran sendiri 12) Belajar dengan motivasi dari dalam 13) Selalu mencatat materi pelajaran ( Oemar Hamalik,1987:175 ) G. Metodelogi penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif 2. Lokasi dan Waktu a. Lokasi penelitian : tempat penelitian ini diadakan di SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012 b. Waktu penelitian di adakan tgl 22 mei sampai 14 juli 2012 3. Populasi Dan Sampel a. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subjek penelitian, adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012 jumlah 133 siswa. b. Sampel adalah : Sebagai atau wakil yang diteliti menurut Ari Kunto [1991:104-107] mengatakan bahwa untuk mengambil sampel apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya dan apabila subjeknya lebih besar dapat diambil 10%-15% atau 20%- 25%. Penulis mengambil sampel 30 siswa secara acak, karena populasi berjumlah lebih dari 100 (133), maka penulis mengambil 20%-25%. Masing – masing kelas diambil 10 responden secara acak. 4. Metode Penyajian Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut a. Angket adalah suatu alat untuk mengumpulkan data informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden yang diteliti. ( Margono,1997:167 ) Metode angket di sini digunakan sebagai metode pokok untuk mendapat informasi berkaitan dengan kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa di SMP Islam sudirman tingkir, Salatiga. b. Dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, raport, surat kabar, majalah, agenda dll. ( Suharsimi Arikunto,1997:7 ) 5. Tekhnik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut sehingga mengandung arti atau dapat diambil suatu kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam menganalisa pokok penelitian ini, penulis menggunakan analisis rumus product moment, rumus untuk menganalisa secara presentase di gunakan rumus sebagai berikut : Untuk mencari presentasi frekuensi P= F x 100 % N Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi N : Sampel Rumus product moment (å X )(å Y ) n 2 2 ( ( X)ü Y) ü ïì ï ï å å 2 2 X ýíå Y ý n ïï n ï þî þ å XY - rxy = ì ï íå ï î Keterangan: rxy : Koefisisenkorelasi Y2 : Kuadrat Y X2 : Kuadrat X ∑xX : Jumlah skor total variabel X ∑Y : Jumlahskor total variabel Y N : Jumlah sampel yang diteliti H. SISTEMATIKA PENULISAN Skipsi ini terdiri dari beberapa bab yamg terkait rincian penulisan sebagai berikut: sampul judul, lembar berlogo, pengesahan kelulusan, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslihan tulisan, moto, persembahan, kata pengatar, abstrak, daftar isi, daftar tabel. Untuk mempermudah dalam mengkaji penulisan ini maka, penulis menulis sistematika penulisan yaitu : Bab I : Berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Berisi kajian pustaka yang memuat kompetensi profesional guru, komptensi, standar kompetensi guru, prinsip profesi guru, Syarat profesi guru, fungsi dan peran, hakikat profesional. Motivasi belajar siswa [pengrtian motifasi belajar, teori tentang motifasi, fungsi dan motivasi belajar, bentuk-bentuk motifasi di sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi motifasi belajar]. Bab III: Berisi hasil penelitian bab ini memuat tentang gambaran umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.tahun 2012. Sejarah dan letak geografis, stuktur organisasi guru, profil sekolah, sarana dan prasarana, keadaan guru, karyawan dan siswa. Di samping itu memuat penyajian data tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar. Bab IV : Berisi analis data yang memuat menganalisis data pertama, analisis pendahuluan dan analisis lanjutan. Bab V : berisi penutup yang memuat kesimpulan, saran dan lampiran-lampiran. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Profesional Guru 1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru Pengaruh dari perkembangan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut telah membawa pula pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Pendidikan sebagai kekuatan utama dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknolobi. Perubahan tersebut bukan terjadi pada metodologi pengajaran, kurikulum tetapi juga terjadi dalam bidang administrasi, organisai dan personal. Perubahan tersebut merupakan suatu sistem inovasi sistem pendidikan. Agar tujuan pendidikan dapat mencapai tujuannya maka kualitas tenaga pendidik harus di tingkatkan, tidak dapat dipungkiri bahwa profesi guru memang bukan pekerjaan yang mudah. Sebab kegiatan pendidikan merupakan proses penghantar peserta didik menuju gerbang masa depan yang penuh tantangan dan saingan. Kualitas secara formal bukanlah satu –satunya jaminan kualitas pendidik, tetapi harus ditopang dengan pembinaan, pengembangan profesi dan semangat keguruan yang tinggi. Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai regulasi perilaku, profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat efektif yang terkait dalam eksplorasi, investigasi, menganalisa dan memikirkan serta memberikan perhatian dan tujuan tertentu escara efektif dan efesien. Secara lebih khusus, menurut (Mulyasa,2008:26-40 ) kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Memahami standar nasional pendidikan 2) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan 3) Menguasai materi standar 4) Mengelola program pembelajaran 5) Mengelola kelas 6) Menggunakan media dan sumber pembelajaran 7) Menguasai landasan – landasan kependidikan 8) Memahami dan melaksanakan pengenbangan peserta didik 9) Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah 10) Memahami penelitian dalam pembelajaran 11) Menampilkan keteladanan dalam pembelajaran 12) Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan 13) Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran Cakupan kompetensi profesional yang meliputi banyak aspek di atas menjadi panggilan agung bagi guru untuk memenuhinya secara maksimal. Tentu, semua didasari oleh kecintaan yang mendalam terhadap profesi guru yang mulia, demi memajukan lembaga pendidikan, mencetak kader berkualitas dan memenuhin peraturan pemerintah. 2. Kompetensi Seorang yang dinyatakan berkompetensi di bidang tertentu adalah seorang yang menguasai kecakapan dan keahlian selaras dengan tuntutan bidang pekerjaannya secara efektif dan efisien. Kompetensi Guru merupakan salah satu ukuran yang ditetapkan bagi seorang guru dalam menguasai seperangkat kemampuan agar berkelayakan menduduki salah satu jabatan. Tuntutan agar guru bekerja secara profesional tidak mungkin diabaikan guna mempersiapkan tunas – tunas bangsa yang terdidik, berbudi pekerti luhur serta berakhlak mulai. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 23 ayat (3) menjelaskan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menengah, serta pendidikan usia dini. Macam – macam kompetensi menurut ( Mulyasa,2008:75-173 ) ada empat yaitu : 1). Kompotensi Pedagogis kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi : a) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan b) Pemahaman terhadap perserta didik c) Pengembangan kurikulum d) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis e) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilkinya 2). Kompetensi Kepribadian kompetensi kepribadian sekurang - kurangnya mencakup : a) Berakhlak mulia b) Arif dan bijaksana c) Dewasa d) Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat e) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan 3). Kompetensi Sosial kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, sekurang - kurangnya meliputi : a) Berkomunikasi lisan, tulisan atau isyarat b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orangtua peseta didik 4). Kompotensi Profesional kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu teknologi dan seni yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan : a) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampunya b) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang relevan secara konseptual manaungi atau kohoran dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampu. ( Jamal Ma’mur Asmani,2009:42-44). 3. Standar Kompetensi Guru Upaya mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan juga tidak kalah pentingnya bagi guru. Dengan dipenuhinya kualifikasi dan kompetensi yang memadai, maka guru memiliki posisi tawar yang kuat dan memenuhi syarat yang dibutuhkan. Standar kompetensi guru dipilah menjadi tiga komponen yang saling berkaitan yaitu : [1] pengelolaan pembelajaran, [2] pengembangan profesi dan [3] penguasaan akademik. Dengan demikian, ketiga komponen tersebut secara keseluruhan meliputi enam kompotensi dasar yaitu : a. Penyusunan rencana pembelajaran b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar c. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penelitian prestasi belajar peserta didik d. Pengembangan profesi e. Pemahaman wawasan kependidikan f. Penguasaan bahan kajian akademik. ( Suparlan,2002:38-42 ) 4. Prinsip Profesi Guru Pasal 7 ayat 1 UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 menyatakan bahwa profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut : a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. c) Memilki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesional. f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas. i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal – hal yang berkaitan dengan tugas profesional guru. ( Jamal Ma’mur Asmani, 2009:45-46). 5. Syarat Profesi Guru Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya guru memerlukan syarat – syarat tertetu. Syarat – syarat inilah yang akan membedakan antara guru dari manusia - manusia lain pada umumnya. Adapun syarat – syarat menjadi guru itu dapat diklarifikasi menjadi beberapa kelompok : 1) Persyaratan Fisik Persyaratan fisik antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang memungkinkan mengganggu pekerjaaannya, tidak memiliki gejala – gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakain. Sebab bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat / diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa / anak didiknya Dari berbagai persyaratan yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa guru menempati bagian “tersendiri” dengan berbagai ciri kekhususannya, apabila dikaitkan dengan tugas keprofesiannya, maka sifat dan persyratan tersebut secara garis besar dapat diklarifikasikan yang lebih luas, yakni guru harus : a. Memiliki kemampuan professional b.Memiliki kapasitas intelektual c. Memiliki sifat edukasi social Ketiga kemampuan tersebut harus dimiliki setiap guru, sehingga mampu memenuhi fungsinya sebagai pendidik bangsa 2) Kematangan /kedewasaan kehidupan Sosial Aspek kedewasaan sosial senantiasa berhubungan dengan kehidupan sosial, atau kehidupan bersama antar manusia. Untuk bergaul dengan sesama manusia dituntut adanya kemampuan berinteraksi dan memenuhi beberapa persyaratan. Sebagai contoh harus saling menghargai, saling tenggang rasa, saling tolong menolong dan mau membela kepentingan bersama. Makin banyak kebudayaan suatu masyarakat, makin banyak pula pengalaman yamg diperoleh. Kedewasaan seseorang ditandai dengan rasa tanggung jawab, tanggung jawab ini akan dinilai apabila ada konteks hubungan hidup dengan orang lain, walau pun rasa rnggung jawab itu muncul dari diri seseoarang. Dalam kaitan ini sering kali kata tanggung jawab itu dirangkai dengan kata susila “ tanggung jawab susila “. Kata-kata “tanggung jawab susila” ini memiliki makna yang sangat dalam dan mutlak bagi kehidupan bangsa Indonesia. Apalagi untuk memberikan kriteria terhadap kematangan / kedewasaan bagi seorang guru, unsur “tanggung jawab susila “ merupakan syarat mutlak. Kedewasaan sebagaimana yang diuraikan di atas, benar – benar menjadi persyaratan bagi seorang guru. Konsisiten dengan sebutan bahwa guru dipandang sebagai orang yang telah dewasa, maka sifat – sifat tersebut harus dimilki oleh setiap guru. Untuk menjadi tenaga guru yang benar - benar profesional di bidang pendidikan, belum cukup hanya dengan modal ijazah guru saja, tetapi harus ditambah dengan kemampuan – kemampuan tekhnis operasional serta persepsi-persepsi filosofis, terutama yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan berinteraksi dengan pihak lain. Jadi dalam kegiatan interaksi dengan pihak lain atau interaksi belajar mengajar tidak sekedar menbutuhkan keterampilan tekhnis saja. Tetapi juga memahami nilainilai filosofis, menghayati tentang hakikat manusia, “ siapa dia guru”, dan “siapa dia siswa”. Kalau semua itu disadari oleh semua pihak [guru dan siswa], maka interaksi belajar mengajar yang bertitik pada kegiatan motivasi itu akan berjalan lancar dan optimal. 3) Persyaratan Psikis Yang berkaitan dengan persyaratan psikis antara lain : sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memilki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memilki jiwa pengabdian. Di samping itu guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memilki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga harus mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memiliki semangat membangun. Inilah penting bahwa guru itu harus memilki panggilan hati nurani untuk mengabdi demi anak didik. 4) Persyaratan Tekhnis Dalam persyratan ini bersifat formal, yaitu harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat- syarat yang lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan / pengajaran. 5) Persyaratan Administratif Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi : soal kewarganegaraan warga negara indonesia, umur sekurang - kurangnya 18 tahun, berkelakuan baik, mengajukan permohonan. [ Wijaya dan Trabani Rusyam,1991:9 ]. 6. Fungsi Dan Peran Di dalam Undang – undang guru 2006, diterangkan pada pasal 1 ayat 1, yakni Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, dan pasal 4 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Adapun peran guru dalam pembelajaran menurut. [Sardirman,1992:136-141] a) Guru sebagai pendidik: Guru mentransfer nilia-nilai kepada siswa, yang mana nilai tersebut harus di wujudkan dalam tingkah laku sehari-hari. b) Guru sebagai pengajar: Mentrasfer ilmu pengetahuan kepada muridnya. c) Guru sebagai pembimbing: Sebagai kegiatan menuntun anak didik sesuai dengan kaidah baik dan mengarahkan perkembanganya. Apabila diperhatikan dari kebiasaan guru mengajar sekarang ini, maka dapat dikatakan bahwa mereka melakukan kegiatan yang muatannya lebih besar ke arah kinerja yang sangat tekstual dalam segala hal, baik dalam membaca kurikulum, menghadapakan kurikulum kepada peserta didik mereka, maupun dalam pembelajaran materi kepada peserta didik mereka. Sebagai akibat dari tindakan guru yang demikian, maka pembelajaran anak – anak kita menjadi tidak nyaman 7. Hakikat profesional Istilah profesioanal sudah melekat sejak lama setelah orang menyadari bahwa pekerjaan khusus yang selalu berdampak baik positif maupun negatif harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru dengan perangkat didiknya harus menyadari bahwa keprofesionalnya itu harus dibayar mahal sehingga harus cerdas dan selalu responsif dalam menanggapi dan menyikapi segala permasalahan yang berhubungan dengan profesinya itu. Untuk dapat dinyatakan unggul dan profesional, guru harus mengembangkan kompetensi individunya dan tidak banyak tergantung pada orang lain atau pada kekuatan eksternal. ( Jamal Ma’mur Asmani,2009:47-52 ) B. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi belajar Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas – aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi interen [kesiapsiagaan]. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. [ Sardiman,2009: 73 ] Menurut Mc. Donald, [ Sardiman,2009:73-74 ] motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam rumusan tersebut terdapat tiga unsur berkaitan antara lain : a) Motivasi di mulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada sistem neurofisiologis dalam organisme manusia, misalnya terjadi perubahan pada sistem pencernaan, maka timbul motif lapar. Di samping itu, perubahan energi yang tidak diketahui. b) Motivasi di tandai oleh timbulnya perasaan [afektive arousal]. Mula – mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contoh : seorang terlibat dalam suatu diskusi, dia tertarik pada masalah yang sedang dibicarakan, karenanya dia bersuara/ mengemukakan pendapatnya dengan kata – kata yang lantang dan cepat. c) Motivasi di tandai oleh reaksi – reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi memberikan respon – respon ke arah suatu tujuan tertentu. Respon – respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Tiap respon merupakan suatu langkah untuk mencapai tujuan, contoh : si A ingin mendapatkan hadiah, maka ia belajar misalnya mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, menempuh tes dan sebagainya. Sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai sesuatu ketrampilan berlatih. Menurut Mc Clelland [ Gibson 1993,97-100 ] mengemukakan teori yang berhubungan erat dengan konsep belajar. Ia berpendapat banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan yaitu : kebutuhan prestasi need for achievement kebutuhan akan afiliasi need for affiliation, dan kebutuhan akan kekuasaan need for fowey. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan – rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku / aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut : a. Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kebutuhan yang akan dipenuhi, b. Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai dan c. Menetukan perbuatan yang harus dilakukan. [ Hamzah B. Uno 2007] Jadi yang di maksud dengan motivasi belajar adalah daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambahkan ketrampilan, pengalaman,. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk mencapai suatu tujuan. Atau dengan kata lain dalam kegiatan belajar. Maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai. 2. Teori tentang motivasi Dalam dinamika kehidupan manusia, kebutuhan yang sering timbul karena keadaan yang tidak seimbang dan menuntun suatu kepuasan.kalau kebutuhan itu telah terpenuhi, telah terpuaskan. Maka aktivitas itu akan berkurang dan sesuai dengan dinamika manusia. Kebutuhan manusia bersifat dinamis berubah – ubah sesuai dengan keinginan dan perhatian manusia. Maka dari itu timbulah teori tentang motivasi. Menurut ahli ilmu jiwa menjelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu hirarki, maksudnya motivasi itu ada tingkatan – tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan yaitu : a) Kebutuhan fisiologis seperti lapar, haus, kebutuhan untuk beristirahat, dan sebagainya. b) Kebutuhan dan keamanan security, yakni rasa aman, bebas darin rasa takut dan kecemasan. c) Kebutuhan akan cinta dan kasih, kasih rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan [keluarga, sekolah, kelompok]. d) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi. ( Hamzah B. Uno,2007:41-42 ). Dengan istilah lain, kebutuhan untuk berusaha ke arah mandirian dan aktualisasi diri. Perlu ditegaskan bahwa setiap tingkat di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi di bawahnya. Bila guru menginginkan siswanya belajar dengan baik, maka harus dipenuhi tingkat yang terendah sampai yang tertinggi. Misal : anak yang lapar, tidak merasa aman, tidak dikasihi, tidak diterima sebagai anggota masyarakat kelas, goncang harga dirinya, tentu tidak akan dapat belajar secara baik. Selain dari teori diatas, juga masih terdapat teori yang lain yang perlu diketahui antara lain : [ Sardiman,2009:80 ]. a) Teori insting Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan insting atau pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah – olah tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall. b) Teori fisiologis Teori ini juga disebutnya behaviour theories. Menurut teori ini semua tindakan manusia berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai kebutuham primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, udara dan lain – lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari teori inilah muncul perjuangan hidup, perjuangan untuk mempertahankan hidup, struggle for surviral. c) Teori psikoanalitik Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur – unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni ide dan go. Tokoh dari teori ini adalah Freud. 3. Fungsi dan peran motivasi dalam belajar Motivasi merupakan faktor terpenting dalam upaya belajar dan pembelajaran dari segi fungsi maupun manfaatnya. Melihat akan pentingnya motivasi tersebut, maka fungsi motivasi antara lain : [ Sardirman,2009:84-85 ]. a. Mendorong manusia untuk berbuat atau penggerak dari setiap perilaku. b. Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Sebagai penggerak artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Sebab besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. d. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Misalnya seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi belajar dan pembelajaran, antara lain : a) Menentukan hal –hal yang dapat dijadikan penguat belajar. b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar. d) Menentukan ketekunan belajar. [ Hamzah Uno,2007:27 ] Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dam hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal – hal yang pernah dilaluinya. Motivasi dapat menentukan hal - hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar. Seorang guru harus memahami suasana itu, agar dia dapat membantu siswanya dalam memilih faktor – faktor atau keadaan yang ada dalam lingkungan siswa sebagai bahan penguat belajar. Hal itu tidak cukup dengan memberitaukan sumber – sumber yang harus dipelajari, melainkan yang lebih penting adalah mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apa pun yang berada paling dekat dengan siswa di lingkungannya. Anak akan tertarik belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi si anak. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar / dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu bearti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar. 4. Bentuk – bentuk motivasi di sekolah Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrensik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Kaitannya hal tersebut ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah menurut ( Sardirman,2009:92-96 ) antara lain : a.Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka / nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai – nilai pada raport angkanya baik – baik. Angka – angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja dan belajar hanya ingin pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa – siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapain angka – angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakana. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka – angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya. b. Hadiah Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah itu suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. c. Saingan / kompetensi Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik pesaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia indrustri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. e. Memberi ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui ada ulangan. oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering [misalnya setiap hari] karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus terbuka, maksudnya kalau akan ada ulangan harus diberitaukan kepada siswanya. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. g. Pujian Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. h. Hukuman hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. i. Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara – cara sebagai berikut : i. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan ii. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau iii. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik iv. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. j. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang dakui dan diterima baik oleh siswa, akan menjadi alat komunikasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. 5. Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrisik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan keinginan dan cita – cita. Sedangkan faktor ekstresiknya adalah adanya penghargaan, lingkungkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Usaha untuk menghadapi “krisis motivasi belajar” sudah tentu guru dituntut untuk berusaha seoptimal mungkin untuk mengembangkan motivasi belajar pada siswa. Terlepas berbagai usaha mengembangkan motivasi ekstrisik dan motivasi intribsik. [ Winkel,1994:100 ] Menyarankan agar guru berusaha :Menjelaskan pada siswa, mengapa suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan apa gunanya untuk kehidupan sosial. a) Mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan, bila mungkin. b) Menunjukkan antusiasme dalam mengajar bidang studi yang dipegang dan menggunakan prosedur mengajar yang sesuai. c) Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya dengan sebaik mungkin. d) Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk menghindari kegagalan. Ini berarti bahwa ada siswa yang perlu ditantang dan ada yang perlu dituntun dan didampingi. e) Memberitaukan hasil ulangan dalam waktu yang sesingkat mungkin dan mengembalikannya kepada yang bersangkutan. f) Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler guna meningkatkan hubungan kemanusian dengan siswa. g) Menggunakan bentuk-bentuk kompetensi {persaingan} yang sehat. h) Menggunakan insentif, baik berupa materi maupun non-materi, secara wajar. Demikian pula menggunakan hukuman dan teguran secara bijaksana. Uraian demi uraian tentang motivasi, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang betapa pentingnya hal tersebut dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, uraian berikutnya akan dipusatkan kepada “berfikir dan pemecahan masalah”, dua hal yang sangat penting dalam belajar. C. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Profesional guru di era globalisasi sekarang ini adalah sebuah keniscayaan sejarah yang tidak bisa dihindari. Siapa yang tidak profesional, dia akan tersisih dari era kompetensi terbuka sehingga yang tampil sebagai pemenang adalah kalangan yang mempunyai kompetensi profesional. Oleh sebab itu, guru harus menjadi sosok profesional sehingga cita- cita besar membangun pendidikan modern, religius akan tercapai. Dengan adanya kompetensi yang menjadi standar profesional guru, masingmasing guru akan meningkatkan kualitasnya. Bukan hanya untuk mengejar target jangka pendek, lulus dalam sertifikasi, tapi lebih dari itu. Dalam jangka panjang mampu membawa pendidikan pada masa keemasannya yang produktif, kompotitif dan membawa visi global. Guru yang mempunyai kompetensi ilmu akan berwibawa di hadapan peserta didik, kehadirannya senantiasa dinanti, ucapan-ucapannya penuh mutiara yang membawa pencerahan dan perilakunya menjadi inspirasi dan motivasi besar bagi peserta didik untuk belajar keras dan bercita-cita tinggi. Seorang guru mempunyai tugas yang lebih, tidak hanya mampu memberikan motivasi belajar saja, tetapi seorang guru harus mampu menerapkan pelajaran dalam kehidupannya dan menjadi contoh untuk peserta didik. Sehingga guru harus menguasai bahan ajar, agar peserta didik mampu menyerap dan diterapkan dalam kehidupan sehari – harinya. Ketika siswa sudah mempunyai motivasi untuk belajar, maka dengan senang hati ia akan mengikuti pelajaran dengan sebaik-baiknya dan mampu menerapkan dalam kehidupannya, sehingga guru dikatakan telah berhasil dalam mendidik siswanya, karena sudah mencapai tujuan pendidikan. Yaitu siswa mampu menerapkan pelajaran yang terima di sekolah dalam kehidupannya. Maka akan tercapai generasi bangsa yang berprestasi, berakhlak mulia, menjujung tinggi nilai- nilai keagamaan dan cinta tanah air. BAB 3 LAPORAN PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA 1. Sejarah Berdiri Dan Letak Geografis Sekolah menengah pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga dibangun diatas tanah seluas 2950m2 yang terletak di JL. Salatiga – Suruh km 05, Tingkir Salatiga. Tanah tersebut merupakan tanah bengkok yang di wakafkan untuk pembanguman sekolah, Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman didirikan pada 1 juli tahun 1979. Sekolah tersebut didirikan atas desakan warga setempat, karena di sekitar wilayah Tingkir belum adanya sekolah sedangkan warga setempat sangat antusias untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, lokasi sekolah yang ada pada saat itu berada sangat jauh dari pemukiman warga, sehingga sangat menyulitkan warga, karena alat transportasi yang tidak memadai, ketika itu tanah yang di jadikan sebagai lokasi pembangunan sekolah adalah tanah persawahan bengkok kepala desa yang saat itu di jabat oleh bapak Badarudin. Atas persetujuan semua pihak khususnya oleh bapak kepala desa setempat, maka pembangunan sekolah tersebut mulai dibangun, para penduduk bekerjasama untuk menyelesaikan sekolah tersebut, sebelum bangunan selesai sudah ada proses belajar mengajar, untuk sementara siswa melaksanakan proses pembelajaran di sekitar rumah penduduk setempat. Mata pencaharian warga setempat sebagai seorang petani dan buruh sehingga sangat menyulitkan perekomiannya apabila harus menyekolahkan anak mereka pada sekolah yang berada jauh dikota. Atas motivasi belajar yang tinggi dari anak – anak disekitar sekolah tersebut maka sampai saat ini SMP Islam Sudirman masih melaksanakn proses pembelajaran. Dan semakin maju atas semua kerjasama dari semua pihak yang peduli terhadap kemajuan pendidikan untuk generasi yang lebih baik. Dari tahun ke tahun sekitar sekolah yang dahulu semua area persawahan. Jauh dari pemukiman warga sekarang mulai ramai, di sekitar sekolah yang dahulu pelosok dikelilingi persawahan sekarang menjadi sebuah pinggiran kota yang ramai. adapun letak SMP Islam Sudirman : Sebelah utara adalah perumahan penduduk Sebelah selatan adalah jalan raya ke arah suruh Sebelah timur adalah persawahan warga Sebelah barat adalah SMK Islam sudirman 2. 3. Profil SMP a) Identitas Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Alamat : JL. Salatiga – Suruh KM05, Tingkir, Salatiga Didirikan : tahun 1979 Status : terakreditasi B Nomor izin :1132/103/181 b) Visi Sekolah : terwujudnya generasi yang santun, berakhlak mulia dan terampil serta memiliki pengetahuan akademik yamg siap melanjutkan jenjang yang lebih tinggi. c) Misi Sekolah : Menanamkan sikap rasa disiplin diri segenap komponen pendidikan di lingkungan sekolah. Menanamkan norma dan tata nilai yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Membiasakan siswa dengan adab dan tingkah laku yang terpuji dalam sehari – hari. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama sebagai landasan untuk berbudi pekerti luhur. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga pendidikan agar memiliki keahlian dan tanggung jawab. ( Sumber program kerja guru tahun ajaran 2012 ). Sedangkan tujuan didirikan Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga terbagi 2 yaitu tujuan jangka pendek dalam hal ini yang dimaksud adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang relatif pendek. Tujuan jangka pendek SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga adalah : a. Siswa tamatan SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang tamat dikemal karena prestasi budi pekerti dan sopan. b.Dalam pergaulan diluar dan didalam sekolah dapat dilihat dan didengar kebiasaan, perilaku yang terpuji, misalnya membuang sampah pada tempatnya, menggunakan sapaan dan ungkapan agamis dalam percakapn sehari – hari. c.Dapat menyelenggarakan pelajaran ketrampilan komputer secara swakelola dengan kompetensi mencapai 40 %. Tujuan jangka panjang, dalam hal ini yang dimaksud adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang panjang [kurang lebih 5 tahun kedepan]. Tujuan jangka panjang SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga adalah : a. Nilai raport siswa bertambah 7.0 dan nilai kelulusan diatas standar kelulusan. b. Berbudi pekerti luhur didasarkan pada iman dan taqwa. c. Siswa mempunyai ketrampilan khususnya pengoperasian komputer. d. Siswa dapat menjadi penyelenggraan kegiatan sekolah misalnya class meeting atau wasana warsa dan lain – lainnya 4. Sarana dan prasarana Dana pengadaan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Isalm Sudirman bersumber dari dana SPP siswa, dana komite, dana bantuan operasional sekolah. Tabel : 1 Keadaan sekolah secara keseluruhan : Ruang Jumlah Kelas 5 Kepala Sekolah 1 Kantor Guru 1 Kantor BP 1 Perpustakaan 1 Laborat 1 Komputer 1 OSIS 1 UKS WC Guru 2 WC siswa 4 Gudang 1 Rumah Penjaga 1 Mushola 1 Tabel 1I Sarana yang ada di tiap – tiap kelas NO NAMA BARANG JUMLAH KODE 1 Meja Guru 1 MG 2 Kursi Guru 1 KG 3 Meja Murid 13 MM 4 Kursi Murid 25 KM 5 Papan Tulis 1 PT 6 Papan Absen Siswa 1 PAS 7 Bendera Merah Putih - BMP 8 Almari - AL 9 Kemoceng 1 KMCNG 10 Sapu 1 SP 11 Penghapus 1 PHP 12 Keset 1 13 Gambar presiden, wakil 1 K dan garuda 14 Peta 1 Pengecatan lingkungan sekolah dilaksanakan setiap tahun ajaran baru, untuk menjaga sarana dan prasarana sekolah maka seluruh civitas bertanggung Iawab jawab menjaganya. Setiap saat siswa membersihkan ruang kelas, didampingi guru siswa membersihkan dan menanam tanaman di sekitar pagar sekolahan, petugas keamanan dan kebersihan bertugas memperbaiki pagar yang rusak, mengatur tempat sampah, menyapu halaman, melaporkan bila ada komponen yang rusak, mengganti bila ada genting yang rusak. 5. Keadaan guru, karyawan dan siswa TABEL 111 a) Riwayat Pendidikan Guru NAMA PANGKAT PENDIDIKAN MENGAJAR Dra. Hj Ety Rustiati Kepsek S1 PPKn 90 PKn Ngatini, S. Pd PNS 111a S1 IPS 98 IPS Titin Suryani, S. Pd PNS 111a S1 B. Indo 93 B. Indonesia Arin Nurfida, S.Pd PNS 111A S1 Biologi 01 IPA Sri Wahyuni Wiyata D2 B.Jawa 94 B. Jawa Romzatun, S.Ag Wiyata S1 Agama 94 Seni Budaya Sutoro, S.Pd Wiyata PDUTN 95 Ket. Jasa Siti Muhtariyah, S.Ag Wiyata S1 Agama 95 Agama Astri Lestyorini, S.Pd Wiyata S1 Akt 02 TIK Syamsudin Wiyata D2 B. Ingg 94 B. Inggris Agus Gufroni, S.Pdl Wiyata S1 B. I ngg 06 B. Inggris Akhiruliyati, S.Pd Wiyata S1 MTK 03 Matematika Tudji Hartono Wiyata D1 Olahraga Olahraga Dilihat dari tabel diatas sebagian guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga mengajar belum sesuai dengan riwayat pendidikannya. Yang akan sangat mempengaruhi kompetensi profesionalnya. b) Karyawan / pegawai i. Jumlah karyawan terdiri dari : ii. Pegawai tetap :3orang iii. Pegawai tidak tetap :1orang iv. Tukang kebun tetap :1orang v. Tukang kebun tidak tetap :- vi. Penjaga malam :1orang Tabel : 1V c) Siswa Siswa NO KELAS Laki – laki Perempuan Jumlah 1 VII 23 20 43 2 VIII 25 26 51 3 IX 20 19 39 Jumlah 68 65 133 B. Laporan Hasi Penelitian Pengumpulan data pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012. Tabel : V Daftar Responden NO NAMA JENIS KELAMIN KELAS 1 Rini lestari p VII 2 Ricky dwi L VII 3 Budi arifin L VII 4 Agus badri L VII 5 Putri lestari p VII 6 Tri setiawan L VII 7 Sonia mita p VII 8 Wahyu ivanudin L VII 9 Eko prasetyo L VII 10 Rika solikhati P VII 11 M. jaelani L VIII 12 Yuliana fatmasari P VIII 13 M. Abdul Munaf L VIII 14 Supriyono L VIII 15 Aisyah P VIII 16 Sri yani P VIII 17 Ariza maulana P VIII 18 Febriyan eka saputra L VIII 19 M. Reza Pahlefi L VIII 20 Kahdafi L VIII 21 Ahmad budi L IX 22 Fahri hinawan mustof L IX 23 Bagus mustakim L IX 24 Rafli hendrawan L IX 25 Sandi kurniawan L IX 26 Harjito L IX 27 Andi setyono L IX 28 Andi Setyawan L IX 29 Andrian abu Setyawan L IX 30 Andi Puryanto L IX Data mengenai pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012. a. Adapun daftar nilai angket dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel VI Daftar Nilai angket No. Res item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 c b c a b a b a b a b a b a a 2 a a a a a a a b a a b a a c a 3 a a a a a a a b a c b a b c a 4 a a a a b a a a b c a a a a a 5 c a a a c c b a a b b b b b b 6 c a a a b a a a b a b b b c a 7 c a a a c c a a b b b b b c a 8 c a a a c c a a b b b b b a a 9 a a a b b a b a b a b a b a a 10 c a a a c c a a b b b b b a a 11 c a a a c c a a b b b b b a a 12 c a a a c c a a b b b b b a a 13 c c a a c b b b a c b b b a b 14 c c c a c c b b c c b c c c a 15 c a b b c c b a b c c c b b a 16 c c a a c b b b a c b b b a b 17 c a b b c c b a a a b a a a a 18 b a b a a a a a a a a a a a a 19 b a a a a a a a a a a a a a a 20 a a a a a b a a b c a a b a a 21 a a a a b a a a b a b a a a a 22 c a b a c c b a b a c a a a a 23 a a a a a a b a b c b a b b a 24 c a b b c c b a b c c c b b a 25 c a b b c c b a b c c c b b a 26 c a a a a a b a b c b a b b a 27 c c c b a c b c b c c c b b a 28 c c c b a c b c b c c c b b a 29 c a b b c c b a b c c c b b a 30 c c c b a c b c b c c c b b a Adapun .daftar penyebaran angket kompetensi profesional guru, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Untuk alternatif penilain jawaban sebagai berikut : 1). Untuk jawaban A Kategori skor 3 2). Untuk jawaban B kategori skor 2 3). Untuk jawabanC kategori skor 1 Tabel VII Jawaban hasil penyebaran angket kompetensi profesional guru : No.Resp Jawaban Nilai Jumlah A B C 3 2 1 1 7 6 2 21 12 1 34 2 12 2 1 36 4 1 41 3 10 3 2 30 6 2 38 4 12 2 1 36 4 1 41 5 5 7 3 15 14 3 32 6 9 4 2 27 8 2 37 7 6 5 4 18 10 4 32 8 7 5 3 21 10 3 34 9 9 6 0 27 12 0 39 10 7 5 3 21 10 3 34 11 7 5 3 21 10 3 34 12 7 5 3 21 10 3 34 13 4 7 4 12 14 4 30 14 2 10 3 6 20 3 29 15 4 4 7 12 8 7 27 16 4 7 4 12 14 4 30 17 8 4 3 24 8 3 35 18 13 2 0 39 4 0 43 19 13 1 1 39 2 1 42 20 11 3 1 33 6 1 40 21 12 3 0 36 6 0 42 22 8 3 4 24 6 4 34 23 9 5 1 27 10 1 38 24 3 6 6 9 12 6 27 25 3 6 6 9 12 6 27 26 8 5 2 24 10 2 36 27 2 5 8 6 10 8 24 28 2 5 8 6 10 8 24 29 4 4 7 12 8 7 27 30 2 5 8 6 10 8 24 Nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut: i= i= ( ( i= i= i=6,6 ) ) i= 7 Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: 1). Untuk nilai 38-44 kategori baik 2). Untuk nilai 31-37 kategori cukup 3). Untuk nilai 24-30 kategori kurang c. Adapun Nilai Angket motivasi Belajar sebagai berikut : Tabel VIII Daftar nilai motivasi belajar NO. Item Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 a a a a a a a a a a a c a a a 2 a a a a a a a a a a a a c a a 3 b c b a b a b a a a a a a a a 4 b a a b b a b a a a a b a a a 5 c b a b a b b a a a a b a b b 6 a a b b b a b b a a a b b a b 7 a a a b b a b a a a b b a a a 8 a a c c c c b b b c a b a a b 9 a a a b c a a c b a c a a a b 10 a a b c c c b b b c a b a a b 11 a a b c c c b b b c a b a a b 12 a a b c c c b b b c a b a a b 13 a b a b b b a b a a a a c a a 14 a a a a a a a a a a a a c a a 15 a a a a a a b b b a c c c b a 16 a a a b b b a a a a c c c b a 17 a a a a a b a a a a a a a a a 18 a a a a a a b b b c a c c a b 19 a a a a a a b b b c a c c a b 20 a a a a b a a a a a a c a a a 21 a a a b b b a a a a a b a a a 22 a a a b b a a a a a a b a a a 23 a a b b b a b b a a a b c a b 24 a a a a b b a a a a b a a a a 25 a a a a b b a a a a b a a a a 26 a a b b b a b b a a b b a b 27 a b c c c c c c c c c c a a c 28 a b c c c c c c c c c c a a c a 29 a a c c c c b b b c a b a a b 30 c c a a c c b c b b b a b a a d. Untuk Jumlah Hasil Penyebaran Angket Motivasi Belajar Sebagai Berikut : Tabel IX Jawaban hasil penyebaran angket motivasi belajar No.Resp Jawaban Nilai Jumlah A B C 3 2 1 1 13 1 1 39 2 1 42 2 14 0 1 42 0 1 43 3 10 4 1 30 8 1 39 4 10 5 0 30 10 0 40 5 7 7 1 21 14 1 36 6 9 4 2 27 8 2 37 7 10 5 0 30 10 0 40 8 5 5 5 15 10 5 30 9 9 3 3 27 6 3 36 10 5 6 4 15 12 4 31 11 5 6 4 15 12 4 31 12 5 6 4 15 12 4 31 13 9 5 1 27 10 1 38 14 14 0 1 42 0 1 43 15 8 4 3 24 8 3 35 16 8 4 3 24 8 3 35 17 15 0 0 45 0 0 45 18 8 4 3 24 8 3 35 19 8 4 3 24 8 3 35 20 13 1 1 39 2 1 42 21 11 4 0 33 8 0 41 22 12 3 0 36 6 0 42 23 7 7 1 21 14 1 36 24 12 3 0 36 6 0 42 25 12 3 0 36 6 0 42 26 7 8 0 21 16 0 37 27 3 1 11 9 2 11 22 28 3 1 11 9 2 11 22 29 5 5 5 15 10 5 30 30 5 5 5 15 10 5 30 Nilai yang didapat dari masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut: i= i= ( ( ) ) i= i= i= 8 Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategorin sebagai berikut : a) untuk nilai 38-45 kategori baik b) untuk nilai 30-37 kategori cukup c) untuk nilai 22-29 kategori kurang BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atas pokok-pokok permasalahan yang diajukan. Atau dengan kata lain, analisis ini diajukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam bab pendahuluan, yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. Untuk memperoleh jawaban dari ketiga pokok masalah tersebut, penulis menggunakan analisis sebagai berikut: A. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kompetensi profesional guru. Penulis menggunakan angket yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk masing -masing variabel. Dari masing-masing pertanyaan tersebut disediakan alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: a) Alternatif jawaban A dengan nilai 3 b) Alternatif jawaban B dengan nilai 2 c) Alternatif jawaban C dengan nilai 1 Tabel X hasil angket pengaruh kompetensi profesional guru No.Resp Jawaban Nilai Jumlah A B C 3 2 1 1 7 6 2 21 12 1 34 2 12 2 1 36 4 1 41 3 10 3 2 30 6 2 38 4 12 2 1 36 4 1 41 5 5 7 3 15 14 3 32 6 9 4 2 27 8 2 37 7 6 5 4 18 10 4 32 8 7 5 3 21 10 3 34 9 9 6 0 27 12 0 39 10 7 5 3 21 10 3 34 11 7 5 3 21 10 3 34 12 7 5 3 21 10 3 34 13 4 7 4 12 14 4 30 14 2 10 3 6 20 3 29 15 4 4 7 12 8 7 27 16 4 7 4 12 14 4 30 17 8 4 3 24 8 3 35 18 13 2 0 39 4 0 43 19 13 1 1 39 2 1 42 20 11 3 1 33 6 1 40 21 12 3 0 36 6 0 42 22 8 3 4 24 6 4 34 23 9 5 1 27 10 1 38 24 3 6 6 9 12 6 27 25 3 6 6 9 12 6 27 26 8 5 2 24 10 2 36 27 2 5 8 6 10 8 24 28 2 5 8 6 10 8 24 29 4 4 7 12 8 7 27 30 2 5 8 6 10 8 24 Setelah data terkumpul, langkah penulis selanjutnya adalah 1. Mencari interval Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru diperoleh nilai tertinggi 43 dan nilai terendah 24. Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: i= ( ) Keterangan: i : nilai ideal Xt : nilai tertinggi ideal Xr : nilai terendah ideal Ki : kelas interval i= i= ( ( ) ) i= i= i=6,6 i= 7 Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: a) Untuk nilai 38-44 kategori baik b) Untuk nilai 31-37 kategori cukup c) Untuk nilai 24-30 kategori kurang Dari data tersebut diatas kompetensi profesional guru dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya : i. Kompetensi profesional guru baik ada 9 responden ii. Kompetensi profesional guru cukup ada 11 responden iii. Kompetensi profesional guru kurang ada 10 responden Kemudian di masukkan ke dalam tabel untuk mengetahui berapa besar kontribusi tingkat kompetensi profesional guru. TABEL XI Interval Kompetensi Profesional Guru NO NILAI INTERVAL JUMLAH SISWA KATEGORI 1 38-44 9 BAIK 2 31-37 11 CUKUP 3 24-30 10 KURANG 2. Mencari prosentase dari masing-masing kategori Langkah selanjutnya adalah setelah diketahui berapa banyak siswa yang menilai kompetensi profesional kategori baik, cukup dan kurang. Kemudian diprosentasekan masing-masing perolehan kategori dengan menggunakan rumus. Rumus tersebut adalah sebagai berikut : P= × 100% Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden a. Kompetensi profesional guru Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang kompetensi profesional guru diketahui rekapitulasi kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut : i. Untuk kategori baik tentang kompetensi profesional guru ada 9 responden P= × 100% P= × 100% P= 30% ii. Untuk kategori cukup tentang kompetensi profesional guru ada 11 responden P= × 100% P= × 100% P= 36,7 % iii. Untuk kategori kurang tentang kompetensi profesional guru ada 10 responden P= × 100% P= × 100% P= 33,3% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang kompetensi profesional guru TABEL XII Rekapitulasi Kompetensi Profesional Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE 1 BAIK 38-44 9 30% 2 CUKUP 37-31 11 36,7% 3 KURANG 24-30 10 33,3% 30 100% JUMLAH Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh kompetensi profesional guru pada taraf baik mencapai 30%, pada taraf cukup mencapai36,7%, sedangkan pada taraf kurang mencapai 33,3%. Dengan demikian, pengaruh profesional guru di SMP Sudirman Tingkir Salatiga pada taraf cukup 36,7% sebanyak 11 responden. B. ANALISIS LANJUT Analisis kedua yaitu motivasi belajar siswa, data tentang motivasi belajar siswa diperoleh dari pengisian angket. Untuk lebih jelasnya penulis tabel hasil pengisian angket : Tabel XIII Hasil Penyebaran Angket Motivasi Belajar No.Resp Jawaban Nilai Jumlah A B C 3 2 1 1 13 1 1 39 2 1 42 2 14 0 1 42 0 1 43 3 10 4 1 30 8 1 39 4 10 5 0 30 10 0 40 5 7 7 1 21 14 1 36 6 9 4 2 27 8 2 37 7 10 5 0 30 10 0 40 8 5 5 5 15 10 5 30 9 9 3 3 27 6 3 36 10 5 6 4 15 12 4 31 11 5 6 4 15 12 4 31 12 5 6 4 15 12 4 31 13 9 5 1 27 10 1 38 14 14 0 1 42 0 1 43 15 8 4 3 24 8 3 35 16 8 4 3 24 8 3 35 17 15 0 0 15 0 0 45 18 8 4 3 24 8 3 35 19 8 4 3 24 8 3 35 20 13 1 1 39 2 1 42 21 11 4 0 33 8 0 41 22 12 3 0 36 6 0 42 23 7 7 1 21 14 1 36 24 12 3 0 36 6 0 42 25 12 3 0 36 6 0 42 26 7 8 0 21 16 0 37 27 3 1 11 9 2 11 22 28 3 1 11 9 2 11 22 29 5 5 5 15 10 5 30 30 5 5 5 15 10 5 30 Setelah data terkumpul, langkah penulis selanjutnya adalah 1. Mencari interval Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru diperoleh nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 22. Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: i= ( ) Keterangan: i : nilai ideal Xt : nilai tertinggi ideal Xr : nilai terendah ideal Ki : kelas interval i= ( ) i= ( ) i= i= i=8 Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: a). Untuk nilai 38-45 kategori baik a). Untuk nilai 30-37 kategori cukup a). Untuk nilai 22-29 kategori kurang Dari data tersebut diatas motivasi belajar siswa dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya : a) Motivasi belajar siswa baik ada 13 responden b) Motivasi belajar siswa cukup ada 15 responden c) Motivasi belajar siswa kurang ada 2 responden Kemudian di masukkan ke dalam tabel untuk mengetahui berapa besar kontribusi tingkat motivasi belajar siswa . TABEL XIV Interval Motivasi Belajar Siswa NO NILAI INTERVAL JUMLAH SISWA KATEGORI 1 38-45 13 BAIK 2 30-37 15 CUKUP 3 22-29 2 KURANG 2. Mencari prosentasi dari masing-masing kategori Langkah selanjutnya adalah setelah diketahui berapa banyak siswa yang menilai kompetensi profesional kategori baik, cukup dan kurang. Kemudian diprosentasekan masing-masing perolehan kategori dengan menggunakan rumus. Rumus tersebut adalah sebagai berikut : P= × 100% Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi Berdasar data penelitian dari hasil penelitian pada bab III tentang motivasi belajar siswa diketahui rekapitulasi motivasi belajar siswa sebagai berikut : iv. Untuk kategori baik tentang motivasi belajar siswa ada 13 responden P= × 100% P= × 100% P= 43,3% v. Untuk kategori cukup tentang motivasi belajar siswa ada 15 responden P= × 100% P= × 100% P= 50% vi. Untuk kategori kurang tentang motivasi belajar siswa ada 2 responden P= × 100% P= × 100% P= 6,7% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang motivasi belajar siswa TABEL XV Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa SMP Islam Sudirman Salatiga NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE 1 Baik 38-45 13 43,3% 2 Kurang 30-37 15 50% 3 Cukup 22-29 2 6,7% 30 100% JUMLAH Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada taraf baik 43,4%, pada taraf cukup 50% sedangkan pada taraf kurang 6,7%. Dengan demikian motivasi belajar siswa di SMP Sudirman Tingkir Salatiga pada taraf cukup 50% sebanyak 15 responden. C. Pengujian Hipotesis Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis tentang pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar di SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. Adapun tekhnik yang akan digunakan untuk menganalisa data yang terkumpul adalah tekhnik statistk, yaitu produk moment dengan rumus (∑ )(∑ ) ∑ rxy = (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ ) berikut tabel persiapan untuk mencapai adakah pengaruh kompetensi profesional guru [variabel X] terhadap motivasi belajar siswa [variabel Y] TABEL XVI Kerja Koofesien Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Tergadap Motivasi Belajar Siswa No.Resp X Y X² Y² XY 1 34 42 1156 1764 1428 2 41 43 1681 1849 1763 3 38 39 1444 1521 1482 4 41 40 1681 1600 1640 5 32 36 1024 1296 1152 6 37 37 1369 1369 1369 7 32 40 1024 1600 1280 8 34 30 1156 900 1020 9 39 36 1521 1296 1404 10 34 31 1156 961 1054 11 34 31 1156 961 1054 12 34 31 1156 961 1054 13 30 38 900 1444 1140 14 29 43 841 1849 1247 15 27 35 729 1225 945 16 30 35 900 1225 1050 17 35 45 1225 2025 1575 18 43 35 1849 1225 1505 19 42 35 1764 1225 1470 20 40 42 1600 1764 1680 21 42 41 1764 1681 1722 22 34 42 1156 1764 1428 23 38 36 1444 1296 1368 24 27 42 729 1764 1134 25 27 42 729 1764 1134 26 36 37 1296 1369 1332 27 24 22 576 484 528 28 24 22 536 484 528 29 27 30 729 900 810 30 24 30 576 900 720 TOTAL 1009 1088 34867 40541 37053 Dari tabel tersebut dapat diketahui N = 30 ∑X = 1009 ∑Y = 1088 ∑X2 = 34867 ∑Y2 = 40541 ∑XY = 37053 Setelah diketahui data yang diperlukan, kemudian data dimasukan dalam rumus produk moment sebagai berikut: rxy = rxy (∑ ) ) (∑ ) ( ( ( ) . (∑ ) )( ) – { ( ) ( ) ) . }{ . } . rxy = rxy = (∑ = rxy = rxy = (∑ )(∑ ) ∑ { }{ . . } . . √ . . rxy =0,458 D. Pembahasan Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan teknik product momen diperoleh rxy sebesar 0,458, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah 30 responden dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,361% dan pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai = 0,463%. Maka jika dibadingkan dengan nilai rxy hitung (0,458) lebih besar dari nilai r table , pada taraf 5% = (0,361). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun ajaran 2012. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga berada pada kategori cukup, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori baik 30%, kategori cukup 36,7% dan kategori kurang 33,3%. 2. Motivasi belajar SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga berada pada kategori cukup, hal ini dapat dililhat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori baik 34,3%, kategori cukup 50% dan kategori kurang 6.7%. 3. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa ada pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi product moment dari hasil rxy hitung sebesar 0,458 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan r table product moment dengan N=30, pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai = 0,463 dan pada taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,361% Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy lebih besar daripada nilai r table. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima, bahwa ada pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan tersebut, maka penulis menyampaikan saran - saran sebagai berikut: 1. Bagi guru Guru sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing siswa hendaknya untuk selalu menjaga dan meningkatkan sikap positif, terutama dalam masalah kemampuan menguasai materi pelajaran, yang memiliki pengaruh yang besar bagi motivasi belajar dan selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu belajar. Untuk mengurangi kejenuhan dalam proses belajar mengajar sebaiknya guru menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 2. Bagi siswa Anak didik atau siswa hendaknya senantiasa selalu meningkatkan belajarnya semaksimal mungkin, baik di sekolah maupun di rumah. Menumbuhkan motivasi pada dirinya, agar dapat menyerap pelajar dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan hasil yang maksimal. 3. Bagi lembaga Meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan bermoral. Yang dapat memimpin bangsa kearah yang lebih baik. C. PENUTUP Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada bimbingan dan pengarahan dari bapak/ ibu dosen, serta doa restu dari bapak dan ibu dan berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, maka dari itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan, doa dan dukungannya. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi pemerhati demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin ya rabbal alamin. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek [edisi revisi V]. Rineka Cipta. Jakarta Barizi, Ahmad. 2009. Menjadi Guru Unggul. Ar- Ruzz Media. Jogjakarta. Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran Moral Dan Agama. Rinekeka Cipta. Jakarta Bukhori, Mochtar. 1994. Ilmu Pendidikan Dan Praktek Pendidikan. Tiara Wacana. Yogyakarta. Departemen pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai pustaka. Jakarta. Isloni. 2008. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Ma’mur, Jamal. 2009. 7 kompetensi Guru Menyenangkan Dan Profesional. Power Books. Jogjakarta. Mujtahid. 2009. Pengembangan Profesi Guru. UIN Malang press. Malang. Mulyasa. 2004. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nawawi, Hadari.1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia Dari Sudut Hukum. Gajah Mada University. Yogyakarta. Permadi, Dadi. 2010. The Smiling Teacher. Nuasa Aulia. Bandung. Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Remaja Karya. Bandung. Rachman, Abd.1993. Psikologi Pendidikan.Tiara Wacana, Yogya Reid, Gavin. 2009. Memotivasi Siswa di kelas. Macanan jaya cermerlang. Indonesia. Roestiyah. 1982. Masalah – Masalah Ilmu Keguruan. Bina Aksara. Jakarta. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo persada. Jakarta. Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Hikayat. Yogyakarta. Suryabrata, Sumadi. 1995. Psikologi pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta. UU RI. 2005. Undang – Undang Guru Dan Dosen. Ma’arif NU. Semarang. DATA ANGKET Petunjuk 1. Pilih poin jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi tanda silang [ X] pada poin jawaban A, B, C 2. Sebagai responden, nama anda akan dirahasiakan jawaban anda tidak mengurangi nilai rapot anda 3. Jawablah subyektf, karena jawaban anda akan sangat membantu kelancaran penelitian ini IDENTITAS NAMA : KELAS: Variabel 1 kompetensi Profesional Guru 1. Apakah guru anda dalam menerangkan pelajaran menggunakan alat peraga? a. Ya, menggunakan alat peraga b. Menggunakan bila siswa mengalami kesulitan c. Tidak pernah menggunakan alat peraga 2. Bagaimana tanggapan guru bila ada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar ? a. Diberi pujian b. Diberi pertanyaan kembali c. Diam saja 3. Bila ada siswa yang belum paham, apakah ada diantara siswa yang diberi kesempatan untuk bertanya ? a. Ada dan selalu diberikan kesempatan untuk menjelaskan b. Ada tapi kadang – kadang diberi kesempatan c. Langsung diterangkan guru 4. Bagaimana sikap guru jika ada siswa yang bertanya ? a. Selalu menjawab dengan jelas b. Kadang – kadang menjawab c. Tidak menjawab 5. Apakah guru anda menggunakan metode yang bervariasi ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 6. Bagaimana guru anda dalam menerangkan pelajaran ? a. Sangat jelas b. Kurang jelas c. Tidak jelas 7. Bagaimana suasana belajar mengajar yang anda rasakan ? a. Menyenangkan, sebab penjelasan guru mudah dipahami b. Membosankan, sebab guru kurang menguasai materi c. Majemuk, sebab penjelasan guru monoton 8. Dalam menerangkan pelajaran, apakah anda menyukai cara - cara mengajar guru anda ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 9. Apakah guru anda dapat mengelola kelas dengan baik ? a. Ya b. Kadang –kadang c. Tidak pernah 10. Apakah guru anda sering memberikan tugas kepada anda ? a. sering b. Kadang – kadang c. Tida pernah 11. Apakah guru anda setelah mengajar memberikan evaluasi ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 12. Apakah guru anda tepat waktu dalam mengajar ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 13. Setiap masuk kelas apakah guru anda selalu mengabsen ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 14. Menurut anda apakah guru menguasai materi yang disampaikan ? a. Ya b. Kurang menguasai c. Tidak menguasai 15. Apakah anda dapat menyerap materi yang disampaikan guru ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah Variabel 2 Motivasi Belajar Siswa 1. Apakah anda tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 2. Apabila anda ada halangan tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasa dalam hal ini, apakah anda minta izin kepada Bapak / Ibu guru ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 3. Pada waktu pelajaran apakah anda memperhatikan ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 4. Apakah anda membaca materi dirumah, sebelum disampaikan guru dikelas? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 5. Apakah anda meluangkan waktu belajar ketika dirumah ? a. Ya b. Kadang kadang c. Tidak pernah 6. Apakah anda berusaha untuk melengkapi catatan materi ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 7. Apakah anda berusaha untuk mempunyai buku –buku pelajaran ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 8. Apabila diberi tugas rumah dari guru, apa yang anda lakukan ? a. Segera mengerjakan b. Menunda - nunda c. Tidak mengerjakan 9. Apabila diberi tugas apakah anda mengumpulkan tepat waktu ? a. Ya b. Kadang –kadang c. Tidak pernah 10. Apabila guru sedang menjelaskan pelajaran apa yang anda lakukan ? a. Memperhatikan b. Bengong c. Ngobrol dengan teman 11. Apa yang anda lakukan ketika sulit memahami pelajaran ? a. Bertanya pada guru b. Belajar bersama teman c. Diam saja 12. Apakah anda mengajukan pertanyaan setiap selesai pembelajaran ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 13. Ketika belajar apakah ada paksaan dari orang tua ? a. Tidak pernah b. Kadang – kadang c. Ya 14. Apakah yang membuat anda semangat dalam belajar ? a. Agar pandai b. Agar dipuji teman c. Hadiah yang diberikan guru 15. Apakah anda mencatat semua materi pelajaran ? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 2. Struktur Organisasi Kepala Sekolah Dra.Hj.Ety Rustiati Wakil Kepala Sekolah Sutoro S.Pd Laboran Astri Lestyorini Wali Kelas VII A Ngatini S.Pd Kurikulum Sutoro S.Pd Wali Kelas VII B Sriwahyuni Kesiswaan Sutoro S.Pd Sarana Prasarana Astri Styorini Wali Kelas VIII A Arin Nurfida S.Pd Wali Kelas VIII B Badrotin Ni’am SISWA Humas Sutoro S.Pd Wali Kelas IX A Titin Suryani S.Pd Perpustakaan Sriwahyuni Wali Kelas IX B Romzatun S.Pd DAFTAR NILAI SKK NAMA : Nur Siti Asiyah NIM : 1108096 JURUSAN : PAI DOSEN PA : Dr. Adang Kuswaya, M. Ag. NO NAMA KEGIATAN WAKTU STATUS SKOR 1 OSPEK 2008 27-08-2008 Peserta 3 2 Pra-DM bersama Kammi Indahnya 04-09-2008 Peserta 2 Peserta 2 pemuda 20-09-2008 Peserta 3 Bedah Film Laskar Pelangi Dan 04-04-2009 Peserta 2 Peserta 6 Peserta 3 Peserta 3 Kebersamaan Di Bulan Ramadhan 3 Perjumpaan Indah Dengan Ramadhan 15-09-2008 Penuh Berkah 4 Pelatihan Kepemimpinan Islam, KAMMI 5 Penggalangan Dana Untuk Korban Situ Gintung 6 Seminar Nasional Membudayakan 06-11-2010 Sebuah Pendidikan BerkarakterKeIndonesi-an Dalam Pendidikan Formal 7 Praktikum Telaah Pendidikan Agama 25-11-2010 Islam 8 Praktikum Metodologi Pendidikan 01-12-2010 Agama Islam 9 Praktikum baca tulis Al Qu’an 22-06-2011 Peserta 2 10 Pelatihan Kewirausahaan Cah Ayu 25-09-2011 Peserta 3 11 Seminar pendidikan HMI - Menuju 28-12-2011 Peserta 3 Panitia 3 Pendidikan Yang Ideal 12 Pelatihan Ustadz/ Ustadzah Sekelurahan Cebongan TPQ 17-03-2012 13 Seminar Nasional Entrepreneuship 21-04-2012 Peserta 6 Peserta 4 Peserta 6 Peserta 4 Peserta 2 2012 14 Seminar Regional Urgensi Media 30-04-2012 Dalam Mencerahkan Umat 15 Seminar Nasional berpolitik untuk 02-05-2012 kesejahteraan Indonesia 16 Seminar Regional Peran Mahasiswa 03-05-2012 Dalam mengawal BLSM [BLT] Tepat Sasaran 17 Bedah Buku Sang Maha Segalanya 15-05-2012 Mencintai Sang Maha Siswa 57 TOTAL Salatiga, 15 Agustus 2012 Mengetahui Pembantu ketua III Bidang kemahasiswaan H. AGUS WALUYO, M.Ag. NIP. 19975211 200003 1 001 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nur Siti Asiyah Tempat / Tgl lahir : Kab. Semarang / 09 Juli 1987 Alamat : Singojayan Rt 1 Rw 11 Tingkir Tengah Kec. Tingkir Kota Salatiga Pendidikan : SD Tingkir Tengah 02 Salatiga MTs Al – Zaytun Indaramayu MA Al – Zaytun Indramayu