pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar

advertisement
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM
SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Di Susun Oleh :
Nama : Nur Siti Asiyah
Nim
: 11108096
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012
SKRIPSI
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR
SALATIGA TAHUN 2012
DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM
: NUR SITI ASIYAH
: 11108096
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24
september 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
.........................
Sekretaris Penguji
: Muh. Hafidz, M.Ag
.........................
Penguji I
: Prof. Dr. Mansur, M.Ag
.........................
Penguji II
: Sidqon Maesur, Lc. M.A
........ ................
Penguji III
: Siti Rukhayati, M.Ag
.........................
Salatiga, 01 Oktober 2012
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
NIP19580827198303100
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
Lamp : Hal
: Pengajuan Skripsi
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama
ini
kami kirimkan naskah skripsi mahasiswi:
Nama
: NUR SITI ASIYAH
NIM
: 11108096
Jrusan/Progdi
: Tarbiyah/ PAI
Judul
: PENGARUH
GURU
KOMPETENSI
TERHADAP
PROFESIONAL
MOTIVASI
BELAJAR
SISWA SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR
SALATIGA TAHUN 2012
Untuk diajukan dalam sidang munaqasyah.
Demikian untuk menjadi periksa.
Wassalamu’alaikum.Wr. Wb.
Salatiga, 07 Agustus 2012
Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag
NIP. 19770403 2003 122003
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang betanda tangan dibawah ini:
Nama
: Nur Siti Asiyah
NIM
: 11108096
Jurusan
: Tarbiyah
Progam studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 07 Agustus 2012
Penulis
NUR SITI ASIYAH
NIM. 11108096
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
MOTTO
‫وً اﻧﺘﮭﺰ اﻟﻔﺮﺻﺔ ان اﻟﻔﺮﺻﺔ ﺗﺼﯿﺮ ان ﻟﻢ ﺗﻨﺘﮭﺰ ھﺎ ﻏﻔﺔ‬
“ Manfaatkan kesempatan karena kesempatan, akan menjadi rintangan jika
tidak kau manfaatkan “
( Sarif Abbas, 504 M)
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku Muhmanto dan ibuku Suprapti yang selalu memberikan do’a,
mencurahkan kasih sayang, perhatian, motivasi dan materi yang tulus kepada
penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu.
2. Semua saudaraku dan seluruh keluarga yang telah mendukungku.
3. Semua teman - temanku PAI C yang telah melukis begitu banyak kenangan.
4. Para dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepadaku.
5. Semua teman angkatan 2008.
6. Seluruh civitas akademik STAIN Salatiga
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
KATA PENGANTAR
‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ‬
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh
kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga Tahun 2012. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat
gelar Sarjana Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis megucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr.Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga
2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan sabar telah memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
4. Ibu Dra. Hj. Ety Rustiati selaku Kepala Sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penelitian ini dapat
selesai.
5. Semua staf dan karyawan perpustakaan yang telah melayani peminjaman
buku demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan karya tulis yang
sederhana ini.
6. Kedua orang tuaku, saudaraku serta seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan moril dan materi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Seluruh siswa dan guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang telah
bekerja sama dalam penelitian ini.
9. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik
materi maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdo’a
semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima oleh Allah SWT
sebagai amal ibadah.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 07 Agustus 2012
Penulis
NUR SITI ASIYAH
NIM 1110896
ABSTRAK
Nur Siti Asiyah. 2012. 11108096. Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap
motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun
2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kompetensi profesional guru adalah kemampuam guru dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik, motivasi belajar siswa adalah dorongan yang timbul karena
adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar, sehingga seseorang berkeinginan
untuk belajar.
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah a). Bagaimanakah kompetensi
profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga? b). Bagaimanakah motivasi
belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga? c). Adakah pengaruh
kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga tahun 2012?
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode yang digunakan adalah metode
angket dan dokumentasi. Jumlah populasi 133 siswa, sedangkan sampel yang
diambil penulis adalah 30 responden.
Hasil penelitian menunjukkan a). Kompetensi profesional guru berada dalam
kategori cukup 36,7% dengan jumlah responden 11 siswa b). motivasi belajar siswa
berada dalam kategori cukup 50% dengan jumlah responden 15 responden c).
Terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP
Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasi r hitung sebesar 0,458% lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5%
(0,361).
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................
I
LEMBAR BERLOGO .....................................................................
II
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................
III
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................
IV
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................
V
MOTO ................................................................................................
VI
PERSEMBAHAN .............................................................................
VII
KATA PENGANTAR .......................................................................
VIII
ABSTRAK .........................................................................................
XI
DAFTAR ISI .....................................................................................
XIII
DAFTAR TABEL .............................................................................
XIV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
5
D. Hipotesis ...................................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................
6
F. Definisi Operasional .................................................................
6
G. Metodelogi Penelitian ...............................................................
9
H. Sistematika Penulisan ..............................................................
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Profesional guru
1. Pengertian Kompetensi Profesional guru ....................
14
2. Kompetensi ................................................................
16
3. Standar Kompetensi Guru ..........................................
18
4. Prinsip Profesi Guru ...................................................
19
5. Syarat Profesi guru ......................................................
20
6. Fungsi Dan Peran Guru ................................................
23
7. Hakikat Profesional .......................................................
24
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar..........................................
25
2. Teori Tentang Motivasi...................................................
27
3. Fungsi Dan Peran Motivasi Dalam Belajar.....................
30
4. Bentuk – Bentuk Motivasi di Sekolah............................
32
5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ..
36
C. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar ... 38
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
1. Sejarah Berdiri Dan Letak Geografis .............................
40
2. Struktur Organisasi.........................................................
42
3. Profil SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga..................
43
4. Sarana Dan Prasarana.....................................................
44
5. Keadaan guru, Karyawan Dan Siswa............................
47
B. Laporan Hasil Penelitian ............................................................
49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Pendahuluan ................................................................
60
1. Mencari Interval.......................................................
62
2. Mencari Prosentase Dari Masing – Masing ...............
64
B. Analisis Lanjut.....................................................................
66
1. Mencari Interval ......................................................
68
2. Mencari Prosentase Dari Masing – Masing...............
70
C. Pengujian Hipotesis.............................................................
72
D. Pembahasan........................................................................
76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................
77
B. Saran.....................................................................................
78
C. Penutup................................................................................
79
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
I.
II.
Keadaan sekolah secara keseluruhan
Sarana yang ada tiap – tiap kelas
III.
Riwayat pendidikan guru
IV.
Jumlah siswa
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
Daftar responden
Daftar nilai kompetensi profesional guru
Jawaban hasil penyebaran angket kompetensi profesional guru
Daftar nilai motivasi belajar siswa
Jawaban hasi penyebaran angket motivasi belajar
Hasil angket pengaruh kompetensi profesional guru
Interval kompetensi profesional guru
Rekapitulasi kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga
XIII.
Hasil penyebaran angket motivasi belajar
XIV.
Interval motivasi belajar siswa
XV.
Rekapitulasi motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga
XVI.
Kerja kooefesien pengaruh kompetensi profesional guru terhadap
motivasi belajar siswa
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar, ia
mempunyai peranan penting dalam kegiatan tersebut. Seorang guru mempunyai
peranan utama dalam arti mempunyai tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran
dan secara sadar bertanggung jawab terhadap siswa untuk mencapai kedewasaan. (
Mochtar Bukhori,1994:36 )
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas mendorong,
membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai
tujuan. Guru tidak hanya diperlukan siswa di ruang kelas, tetapi juga diperlukan
masyarakat lingkungannya, dalam menyelesaikan aneka ragam masalah yang di
hadapi oleh masyarakat, segala tingkah laku guru bahkan menjadi sorotan dan contoh
bagi siswa maupun masyarakat lingkungan dimana dia berada.
(
Isjoni,2008:11 )
Dengan demikian guru dituntut kemampuanya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai guru, kegiatannya akan tercermin dalam bentuk yang nyata
melalui tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam hal di atas telah jelas bahwa seorang guru mempunyai peran penting
dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswanya. Kalau
seorang
guru
tidak
memiliki kemampuan dan
keterampilan, maka akan
mempengaruhi terhadap motivasi belajar siswa dikelas, untuk itu seorang guru harus
meningkatkan kompetensi profesinya.
Pekerjaan guru adalah profesional, ciri khas dari suatu profesi terlihat dengan
adanya suatu peraturan yang mengikat jabatan itu. Guru sebagai individu atau pribadi
harus bertanggungjawab sebagai orang yang tau di bidang profesinya.
(
Roestiyah,1982:176 ), sehingga dituntut untuk mengamalkan ilmunya sesuai dengan
ajaran agama islam sebagaimana firman Allah SWT yaitu :
‫ﻛﺒﺮﻣﻐﺘﺎ ﻋﻨﺪ ااﷲ ان ﺗﻘﻮ ﻟﻮا ﻣﺎﻻ ﺗﻔﻌﻠﻮن‬
Artinya : Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa –apa yang
tidak kamu kerjakan. ( Ash – shaff 3 )
Ketika guru mampu mengelola kelas dan menguasai materi yang diajarkan,
maka dengan mudah siswa dapat menyerap materi yang di berikan dan mampu
menanamkan dalam kehidupannya.
Suatu kenyataan bahwa setiap siswa belajar selalu memperhatikan tiga aspek
yaitu: aspek kognitif [ pengetahuan ], aspek afektif [ sikap ], dan aspek psikomotor [
keterampilan ] yang itu semua diwujudkan dalam beberapa aktifitas belajar. Ketiga
aspek ini pun menyatu dalam suatu individu dan tampil dalam bentuk aktifitas guru.
Hal itu berarti bagaimana seorang guru menggunakan strategi dan metode agar siswa
nyaman dengan guru tersebut, sehingga dapat memberikan motivasi belajar siswa.
Maka komitmen kompetensi profesional guru sangat penting artinya dalam rangka
tercapainya motivasi belajar yang efisien yang dapat menumbuhkan kesadaran siswa
untuk lebih giat dalam belajar. Motivasi seseorang atau siswa yang belajar disekolah
merupakan prasarana yang sangat penting, karena dalan kegiatan belajar motivasi
dikatakan sebagai keseluruhan penggerak dalam diri siswa yang dapat menimbulkan
kearah mana proses pembelajaran, sehingga tujuannya akan tercapai maksimal.
(Sardiman,2009:73)
Para guru kerap menghadapi berbagai kendala yang menghambat proses
pembelajaran. Kendala – kendala yang muncul, ada guru yang dapat mengatasinya
dengan baik, tetapi banyak pula yang tidak mampu mengatasi dengan baik. Hal ini
disebabkan banyaknya faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Penyebab ketidak efektifan proses pembelajaran ini adalah karena guru yang
tidak efektif. Guru dikatatakan efektif apabila memiliki sikap penuh perhatian,
pantang menyerah, penjelasannya mudah dipahami, serta mampu mengelola kelas
dengan baik dan mampu menggunakan segala potensi yang ada dalam dirinya dan
luar dirinya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
(
Mulyasa,2008:78-170)
Sifat utama guru adalah kemampuan dalam mewujudkan kepribadian dalam
interaksi dengan lingkungan kerja yang sebaik – baiknya. Dengan kata lain seorang
guru hendaknya memiliki kompetensi kinerja yang mantap berupa seperangkat
penguasaan kemampuan yang harus ada dalam dirinya agar dapat mewujudkan
kinerja yang efektif. .
Apabila seorang guru tidak mempunyai kompetensi profesional yang
menjadi modal awal dalam melaksanakan tugasnya maka tujuan pendidikan tidak
akan tercapai secara maksimal. Peran guru yang sangat penting dalam pekembangan
dan pertumbuhan peserta didik, sehingga guru mempunyai tanggung jawab untuk
selalu mengembangkan kompetensinya untuk menunjang profesinya. Tugas dan
tanggung jawab guru lebih banyak dibandingkan profesi yang lainnya.
Di sekolah sering kali terdapat anak yang malas, suka membolos dan
sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan
motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan
pikirannya. ( Ngalim Purwanto,1984:70 )
Dari latar belakang diatas
maka peneliti meneliti tentang pengaruh
kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Menengah
Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012.
B. Rumusan Masalah
Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga ?
2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga ?
3. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar
siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga ?
C. Tujuan Penelitian
Sebagai konsekuensi dari permasalah pokok, maka tujuan penelitian yang
dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kompetensi profesioal guru SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Islam sudirman Tingkir
Salatiga.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi
belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah : suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. sedangkan Sutrisno hadi
mengemukakan, bahwa hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin
juga salah. Dia akan di tolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta – fakta
membenarkannya. [ Sutriso Hadi,1981:63 ]. Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
Ada
pengaruh
antara
kompetensi
profesional
guru
belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012
E. Manfaat Penelitian
terhadap
motivasi
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan
bahan kajian ke arah pengembangan motivasi belajar siswa yang sesuai norma –
norma yang berlaku. Pembahasan kompetensi profesional guru sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari motivasi belajar siswa. Dan dari itu peranan guru sangat
berperan dalam menumbuhkan motivasi siswa.
2.
Manfaat Praktis
a.
Manfaat bagi guru
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas mengajar serta mengembangkan
potensi guru, dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, agar mencapai
keberhasilan belajar serta menunjang mutu pendidikan
b.
Manfaat bagi siswa
Motivasi belajar siswa akan lebih baik dengan adanya guru yang
kompetensi dan profesional
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan
maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu
penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata – kata yang menjadi variabel
penelitian:
1. Pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah :
Daya yang ada dari suatu yang ikut membetuk kepercayaan, watak dan
perbuatan seseorang. ( Asri Budiningsih,2004:39 )
2. Kompetensi profesional adalah :
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam standar pendidikan { peraturan pemerintah No. 19
Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 butir c.
3. Motivasi adalah :
Keadaan dalam pibadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktifitas –
aktifitas tertentu guna mencapai tujuan. ( Sardiman,2009:73 )
4. Belajar adalah :
Usaha untuk mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan
pada individu – individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkait dengan
penambahan
ilmu
pengetahuan,
sikap,
harga
diri,
minat,
( Sardiman,2009:95-98 ).
Adapun yang dimaksud judul skripsi ini adalah :
a.
Indikator kompetensi profesional guru adalah :
1) Menggunakan alat peraga
2) Memberi pujian kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan
watak.
3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
4) Menggunakan metode yang bervariasi
5) Menerangkan pelajaran dengan jelas
6) Mengajar dengan menyenangkan\
7) Mengelola kelas dengan baik
8) Memberikan tugas dan evaluasi siswa
9) Tepat waktu dalam mengajar
10) Mengabsen siswa setiap pembelajaran
11) Menguasai materi yang disampaikan
b.
Indikator motivasi belajar siswa adalah :
1) Tepat waktu dalam mengikuti pembelajran
2) Meminta izin ketika tidak mengikuti pembelajran
3) Selalu memperhatikan ketika mengikuti pembelajaran
4) Belajar dirumah sebelum guru menyampaikan materi
5) Meluangkan waktu untuk belajar
6) Melengkapi catatan materi pelajaran
7) Selalu mempuyai buku – buku pelajaran
8) Selalu mengerjakan tugas tepat waktu
9) Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
10) Aktif bertanya
11) Belajar dengan kesadaran sendiri
12) Belajar dengan motivasi dari dalam
13) Selalu mencatat materi pelajaran ( Oemar Hamalik,1987:175 )
G. Metodelogi penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
2. Lokasi dan Waktu
a. Lokasi penelitian : tempat penelitian ini diadakan di SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga tahun 2012
b. Waktu penelitian di adakan tgl 22 mei sampai 14 juli 2012
3. Populasi Dan Sampel
a. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subjek penelitian, adapun
populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga tahun 2012 jumlah 133 siswa.
b. Sampel adalah : Sebagai atau wakil yang diteliti menurut Ari Kunto
[1991:104-107] mengatakan bahwa untuk mengambil sampel apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya dan apabila
subjeknya lebih besar dapat diambil 10%-15% atau 20%- 25%.
Penulis mengambil sampel 30 siswa secara acak, karena populasi
berjumlah lebih dari 100 (133), maka penulis mengambil 20%-25%.
Masing – masing kelas diambil 10 responden secara acak.
4. Metode Penyajian Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut
a. Angket adalah suatu alat untuk mengumpulkan data informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara
tertulis pula oleh responden yang diteliti. ( Margono,1997:167 ) Metode
angket di sini digunakan sebagai metode pokok untuk mendapat informasi
berkaitan dengan kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar
siswa di SMP Islam sudirman tingkir, Salatiga.
b. Dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, raport, surat kabar, majalah,
agenda dll. ( Suharsimi Arikunto,1997:7 )
5. Tekhnik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data
tersebut sehingga mengandung arti atau dapat diambil suatu kesimpulan akhir dari
hasil penelitian yang dilakukan. Dalam menganalisa pokok penelitian ini, penulis
menggunakan analisis rumus product moment, rumus untuk menganalisa secara
presentase di gunakan rumus sebagai berikut :
Untuk mencari presentasi frekuensi
P=
F
x 100 %
N
Keterangan :
P
: Presentase
F
: Frekuensi
N
: Sampel
Rumus product moment
(å X )(å Y )
n
2
2
(
(
X)ü
Y) ü
ïì
ï
ï
å
å
2
2
X ýíå Y ý
n ïï
n ï
þî
þ
å XY -
rxy =
ì
ï
íå
ï
î
Keterangan:
rxy
: Koefisisenkorelasi
Y2
: Kuadrat Y
X2
: Kuadrat X
∑xX
: Jumlah skor total variabel X
∑Y
: Jumlahskor total variabel Y
N
: Jumlah sampel yang diteliti
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Skipsi ini terdiri dari beberapa bab yamg terkait rincian penulisan sebagai berikut:
sampul judul, lembar berlogo, pengesahan kelulusan, persetujuan pembimbing,
pernyataan keaslihan tulisan, moto, persembahan, kata pengatar, abstrak, daftar isi,
daftar tabel.
Untuk mempermudah dalam mengkaji penulisan ini maka, penulis menulis
sistematika penulisan yaitu :
Bab I : Berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,
rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, hipotesis,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Berisi kajian pustaka yang memuat kompetensi profesional guru, komptensi,
standar kompetensi guru, prinsip profesi guru, Syarat profesi guru, fungsi dan
peran, hakikat profesional. Motivasi belajar siswa [pengrtian motifasi belajar,
teori tentang motifasi, fungsi dan motivasi belajar, bentuk-bentuk motifasi di
sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi motifasi belajar].
Bab III: Berisi hasil penelitian bab ini memuat tentang gambaran umum SMP Islam
Sudirman Tingkir Salatiga.tahun 2012. Sejarah dan letak geografis, stuktur
organisasi guru, profil sekolah, sarana dan prasarana, keadaan guru, karyawan
dan siswa. Di samping itu memuat penyajian data tentang kompetensi
profesional guru dan motivasi belajar.
Bab IV : Berisi analis data yang memuat menganalisis data pertama, analisis
pendahuluan dan analisis lanjutan.
Bab V : berisi penutup yang memuat kesimpulan, saran dan lampiran-lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Profesional Guru
1.
Pengertian Kompetensi Profesional Guru
Pengaruh dari perkembangan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
telah membawa pula pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Pendidikan
sebagai kekuatan utama dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknolobi. Perubahan tersebut bukan terjadi
pada metodologi pengajaran, kurikulum tetapi juga terjadi dalam bidang administrasi,
organisai dan personal. Perubahan tersebut merupakan suatu sistem inovasi sistem
pendidikan. Agar tujuan pendidikan dapat mencapai tujuannya maka kualitas tenaga
pendidik harus di tingkatkan, tidak dapat dipungkiri bahwa profesi guru memang
bukan pekerjaan yang mudah. Sebab kegiatan pendidikan merupakan proses
penghantar peserta didik menuju gerbang masa depan yang penuh tantangan dan
saingan. Kualitas secara formal bukanlah satu –satunya jaminan kualitas pendidik,
tetapi harus ditopang dengan pembinaan, pengembangan profesi dan semangat
keguruan yang tinggi.
Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi disamping kode
etik sebagai regulasi perilaku, profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan sistem
pengawasan tertentu. Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat efektif
yang terkait dalam eksplorasi, investigasi, menganalisa dan memikirkan serta
memberikan perhatian dan tujuan tertentu escara efektif dan efesien. Secara lebih
khusus, menurut (Mulyasa,2008:26-40 ) kompetensi profesional guru dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1)
Memahami standar nasional pendidikan
2)
Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3)
Menguasai materi standar
4)
Mengelola program pembelajaran
5)
Mengelola kelas
6)
Menggunakan media dan sumber pembelajaran
7)
Menguasai landasan – landasan kependidikan
8)
Memahami dan melaksanakan pengenbangan peserta didik
9)
Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10)
Memahami penelitian dalam pembelajaran
11)
Menampilkan keteladanan dalam pembelajaran
12)
Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan
13)
Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran
Cakupan kompetensi profesional yang meliputi banyak aspek di atas menjadi
panggilan agung bagi guru untuk memenuhinya secara maksimal. Tentu, semua
didasari oleh kecintaan yang mendalam terhadap profesi guru yang mulia, demi
memajukan lembaga pendidikan, mencetak kader berkualitas dan memenuhin
peraturan pemerintah.
2.
Kompetensi
Seorang yang dinyatakan berkompetensi di bidang tertentu adalah seorang yang
menguasai kecakapan dan keahlian selaras dengan tuntutan bidang pekerjaannya
secara efektif dan efisien.
Kompetensi Guru merupakan salah satu ukuran yang ditetapkan bagi seorang
guru dalam menguasai seperangkat kemampuan agar berkelayakan menduduki salah
satu jabatan. Tuntutan agar guru bekerja secara profesional tidak mungkin diabaikan
guna mempersiapkan tunas – tunas bangsa yang terdidik, berbudi pekerti luhur serta
berakhlak mulai.
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 23 ayat (3) menjelaskan bahwa
kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menengah,
serta pendidikan usia dini.
Macam – macam kompetensi menurut ( Mulyasa,2008:75-173 ) ada empat yaitu :
1). Kompotensi Pedagogis
kompetensi
pedagogis
merupakan
kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi :
a) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan
b) Pemahaman terhadap perserta didik
c) Pengembangan kurikulum
d) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
e) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilkinya
2). Kompetensi Kepribadian
kompetensi kepribadian sekurang - kurangnya mencakup :
a) Berakhlak mulia
b) Arif dan bijaksana
c) Dewasa
d) Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
e) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
3). Kompetensi Sosial
kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat, sekurang - kurangnya meliputi :
a) Berkomunikasi lisan, tulisan atau isyarat
b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orangtua peseta didik
4). Kompotensi Profesional
kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
pengetahuan bidang ilmu teknologi dan seni yang sekurang-kurangnya meliputi
penguasaan :
a) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan
pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampunya
b) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang
relevan secara konseptual manaungi atau kohoran dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampu.
( Jamal Ma’mur Asmani,2009:42-44).
3.
Standar Kompetensi Guru
Upaya mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan juga
tidak kalah pentingnya bagi guru. Dengan dipenuhinya kualifikasi dan
kompetensi yang memadai, maka guru memiliki posisi tawar yang kuat dan
memenuhi syarat yang dibutuhkan.
Standar kompetensi guru dipilah menjadi tiga komponen yang saling
berkaitan yaitu : [1] pengelolaan pembelajaran, [2] pengembangan profesi dan
[3] penguasaan akademik. Dengan demikian, ketiga komponen tersebut secara
keseluruhan meliputi enam kompotensi dasar yaitu :
a. Penyusunan rencana pembelajaran
b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar
c. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penelitian prestasi belajar peserta didik
d. Pengembangan profesi
e. Pemahaman wawasan kependidikan
f. Penguasaan bahan kajian akademik. ( Suparlan,2002:38-42 )
4.
Prinsip Profesi Guru
Pasal 7 ayat 1 UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 menyatakan
bahwa profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
a)
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
b)
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia.
c)
Memilki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas.
d)
Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
e)
Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesional.
f)
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
g)
Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
h)
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas.
i)
Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal
– hal yang berkaitan dengan tugas profesional guru. ( Jamal Ma’mur
Asmani, 2009:45-46).
5.
Syarat Profesi Guru
Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung
jawabnya guru memerlukan syarat – syarat tertetu. Syarat – syarat inilah yang akan
membedakan antara guru dari manusia - manusia lain pada umumnya. Adapun syarat
– syarat menjadi guru itu dapat diklarifikasi menjadi beberapa kelompok :
1)
Persyaratan Fisik
Persyaratan fisik antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat
tubuh yang memungkinkan mengganggu pekerjaaannya, tidak memiliki gejala –
gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian
dan kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakain. Sebab bagaimanapun juga guru
akan selalu dilihat / diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa / anak didiknya
Dari berbagai persyaratan yang telah dikemukakan di atas menunjukkan
bahwa guru menempati bagian “tersendiri” dengan berbagai ciri kekhususannya,
apabila dikaitkan dengan tugas keprofesiannya, maka sifat dan persyratan tersebut
secara garis besar dapat diklarifikasikan yang lebih luas, yakni guru harus :
a. Memiliki kemampuan professional
b.Memiliki kapasitas intelektual
c. Memiliki sifat edukasi social
Ketiga kemampuan tersebut harus dimiliki setiap guru, sehingga mampu
memenuhi fungsinya sebagai pendidik bangsa
2)
Kematangan /kedewasaan kehidupan Sosial
Aspek kedewasaan sosial senantiasa berhubungan dengan kehidupan
sosial, atau kehidupan bersama antar manusia. Untuk bergaul dengan sesama
manusia dituntut adanya kemampuan berinteraksi dan memenuhi beberapa
persyaratan. Sebagai contoh harus saling menghargai, saling tenggang rasa,
saling tolong menolong dan mau membela kepentingan bersama. Makin
banyak kebudayaan suatu masyarakat, makin banyak pula pengalaman yamg
diperoleh. Kedewasaan seseorang ditandai dengan rasa tanggung jawab,
tanggung jawab ini akan dinilai apabila ada konteks hubungan hidup dengan
orang lain, walau pun rasa rnggung jawab itu muncul dari diri seseoarang.
Dalam kaitan ini sering kali kata tanggung jawab itu dirangkai dengan kata
susila “ tanggung jawab susila “. Kata-kata “tanggung jawab susila” ini
memiliki makna yang sangat dalam dan mutlak bagi kehidupan bangsa
Indonesia.
Apalagi untuk memberikan kriteria terhadap kematangan / kedewasaan
bagi seorang guru, unsur “tanggung jawab susila “ merupakan syarat mutlak.
Kedewasaan sebagaimana yang diuraikan di atas, benar – benar menjadi
persyaratan bagi seorang guru. Konsisiten dengan sebutan bahwa guru
dipandang sebagai orang yang telah dewasa, maka sifat – sifat tersebut harus
dimilki oleh setiap guru. Untuk menjadi tenaga guru yang benar - benar
profesional di bidang pendidikan, belum cukup hanya dengan modal ijazah
guru saja, tetapi harus ditambah dengan kemampuan – kemampuan tekhnis
operasional
serta
persepsi-persepsi
filosofis,
terutama
yang
dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan berinteraksi dengan pihak lain. Jadi dalam
kegiatan interaksi dengan pihak lain atau interaksi belajar mengajar tidak
sekedar menbutuhkan keterampilan tekhnis saja. Tetapi juga memahami nilainilai filosofis, menghayati tentang hakikat manusia, “ siapa dia guru”, dan
“siapa dia siswa”. Kalau semua itu disadari oleh semua pihak [guru dan
siswa], maka interaksi belajar mengajar yang bertitik pada kegiatan motivasi
itu akan berjalan lancar dan optimal.
3)
Persyaratan Psikis
Yang berkaitan dengan persyaratan psikis antara lain : sehat rohani,
dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar,
ramah dan sopan, memilki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani
bertanggung jawab, berani berkorban dan memilki jiwa pengabdian. Di
samping itu guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi
juga memilki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga harus
mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memiliki semangat membangun.
Inilah penting bahwa guru itu harus memilki panggilan hati nurani untuk
mengabdi demi anak didik.
4)
Persyaratan Tekhnis
Dalam persyratan ini bersifat formal, yaitu harus berijazah pendidikan
guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah
pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat- syarat
yang lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain
program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan
pendidikan / pengajaran.
5)
Persyaratan Administratif
Syarat-syarat
administratif
ini
antara
lain
meliputi
:
soal
kewarganegaraan warga negara indonesia, umur sekurang - kurangnya 18
tahun, berkelakuan baik, mengajukan permohonan. [ Wijaya dan Trabani
Rusyam,1991:9 ].
6.
Fungsi Dan Peran
Di dalam Undang – undang guru 2006, diterangkan pada pasal 1 ayat 1, yakni
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, dan
pasal 4 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Adapun peran guru dalam pembelajaran menurut. [Sardirman,1992:136-141]
a) Guru sebagai pendidik: Guru mentransfer nilia-nilai kepada siswa, yang
mana nilai tersebut harus di wujudkan dalam tingkah laku sehari-hari.
b) Guru sebagai pengajar: Mentrasfer ilmu pengetahuan kepada muridnya.
c) Guru sebagai pembimbing: Sebagai kegiatan menuntun anak didik sesuai
dengan kaidah baik dan mengarahkan perkembanganya.
Apabila diperhatikan dari kebiasaan guru mengajar sekarang ini, maka dapat
dikatakan bahwa mereka melakukan kegiatan yang muatannya lebih besar ke arah
kinerja yang sangat tekstual dalam segala hal, baik dalam membaca kurikulum,
menghadapakan
kurikulum
kepada peserta
didik
mereka,
maupun
dalam
pembelajaran materi kepada peserta didik mereka. Sebagai akibat dari tindakan guru
yang demikian, maka pembelajaran anak – anak kita menjadi tidak nyaman
7.
Hakikat profesional
Istilah profesioanal sudah melekat sejak lama setelah orang menyadari bahwa
pekerjaan khusus yang selalu berdampak baik positif maupun negatif harus
dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru dengan perangkat didiknya harus
menyadari bahwa keprofesionalnya itu harus dibayar mahal sehingga harus cerdas
dan selalu responsif dalam menanggapi dan menyikapi segala permasalahan yang
berhubungan dengan profesinya itu.
Untuk dapat dinyatakan unggul dan profesional, guru harus mengembangkan
kompetensi individunya dan tidak banyak tergantung pada orang lain atau pada
kekuatan eksternal. ( Jamal Ma’mur Asmani,2009:47-52 )
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian motivasi belajar
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di
dalam subyek untuk melakukan aktivitas – aktifitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi interen [kesiapsiagaan].
Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. [ Sardiman,2009: 73 ]
Menurut Mc. Donald, [ Sardiman,2009:73-74 ] motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam rumusan tersebut terdapat tiga unsur
berkaitan antara lain :
a) Motivasi di mulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan
tersebut
terjadi
disebabkan
oleh
perubahan
tertentu
pada
sistem
neurofisiologis dalam organisme manusia, misalnya terjadi perubahan pada
sistem pencernaan, maka timbul motif lapar. Di samping itu, perubahan energi
yang tidak diketahui.
b) Motivasi di tandai oleh timbulnya perasaan [afektive arousal]. Mula – mula
berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana ini
menimbulkan tingkah laku yang bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada
perbuatannya. Contoh : seorang terlibat dalam suatu diskusi, dia tertarik pada
masalah yang sedang dibicarakan, karenanya dia bersuara/ mengemukakan
pendapatnya dengan kata – kata yang lantang dan cepat.
c) Motivasi di tandai oleh reaksi – reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang
bermotivasi memberikan respon – respon ke arah suatu tujuan tertentu.
Respon – respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh
perubahan energi dalam dirinya. Tiap respon merupakan suatu langkah untuk
mencapai tujuan, contoh : si A ingin mendapatkan hadiah, maka ia belajar
misalnya mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, menempuh tes dan
sebagainya.
Sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai
sesuatu ketrampilan berlatih. Menurut Mc Clelland [ Gibson 1993,97-100 ]
mengemukakan teori yang berhubungan erat dengan konsep belajar. Ia berpendapat
banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan yaitu : kebutuhan prestasi need for
achievement kebutuhan akan afiliasi need for affiliation, dan kebutuhan akan
kekuasaan need for fowey.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan –
rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk
mengadakan perubahan tingkah laku / aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan
sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut : a. Mendorong manusia untuk
melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini,
motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kebutuhan yang akan dipenuhi, b.
Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai dan c. Menetukan perbuatan yang
harus dilakukan. [ Hamzah B. Uno 2007]
Jadi yang di maksud dengan motivasi belajar adalah daya penggerak psikis
dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambahkan
ketrampilan, pengalaman,. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar
untuk mencapai suatu tujuan. Atau dengan kata lain dalam kegiatan belajar. Maka
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai.
2. Teori tentang motivasi
Dalam dinamika kehidupan manusia, kebutuhan yang sering timbul karena
keadaan yang tidak seimbang dan menuntun suatu kepuasan.kalau kebutuhan itu telah
terpenuhi, telah terpuaskan. Maka aktivitas itu akan berkurang dan sesuai dengan
dinamika manusia. Kebutuhan manusia bersifat dinamis berubah – ubah sesuai
dengan keinginan dan perhatian manusia. Maka dari itu timbulah teori tentang
motivasi. Menurut ahli ilmu jiwa menjelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu
hirarki, maksudnya motivasi itu ada tingkatan – tingkatannya, yakni dari bawah ke
atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan
soal kebutuhan yaitu :
a)
Kebutuhan fisiologis seperti lapar, haus, kebutuhan untuk beristirahat,
dan sebagainya.
b)
Kebutuhan dan keamanan security, yakni rasa aman, bebas darin rasa
takut dan kecemasan.
c)
Kebutuhan akan cinta dan kasih, kasih rasa diterima dalam suatu
masyarakat atau golongan [keluarga, sekolah, kelompok].
d)
Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial,
pembentukan pribadi. ( Hamzah B. Uno,2007:41-42 ).
Dengan istilah lain, kebutuhan untuk berusaha ke arah mandirian dan
aktualisasi diri. Perlu ditegaskan bahwa setiap tingkat di atas hanya dapat
dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi di bawahnya. Bila guru
menginginkan siswanya belajar dengan baik, maka harus dipenuhi tingkat yang
terendah sampai yang tertinggi. Misal : anak yang lapar, tidak merasa aman, tidak
dikasihi, tidak diterima sebagai anggota masyarakat kelas, goncang harga dirinya,
tentu tidak akan dapat belajar secara baik. Selain dari teori diatas, juga masih terdapat
teori yang lain yang perlu diketahui antara lain : [ Sardiman,2009:80 ].
a) Teori insting
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah
jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan
insting atau pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya
kebutuhan seolah – olah tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc.
Dougall.
b) Teori fisiologis
Teori ini juga disebutnya behaviour theories. Menurut teori ini semua
tindakan manusia berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan
organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai
kebutuham primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, udara
dan lain – lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang. Dari
teori inilah muncul perjuangan hidup, perjuangan untuk mempertahankan
hidup, struggle for surviral.
c) Teori psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur –
unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan
manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni ide dan go. Tokoh
dari teori ini adalah Freud.
3.
Fungsi dan peran motivasi dalam belajar
Motivasi merupakan faktor terpenting dalam upaya belajar dan pembelajaran
dari segi fungsi maupun manfaatnya. Melihat akan pentingnya motivasi tersebut,
maka fungsi motivasi antara lain : [ Sardirman,2009:84-85 ].
a. Mendorong manusia untuk berbuat atau penggerak dari setiap perilaku.
b. Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
c. Sebagai penggerak artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Sebab
besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan.
d. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Misalnya
seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus,
tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi
dengan tujuan.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan
perilaku individu, termasuk individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan
penting dari motivasi belajar dan pembelajaran, antara lain :
a) Menentukan hal –hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
d) Menentukan ketekunan belajar. [ Hamzah Uno,2007:27 ]
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dam hanya
dapat dipecahkan berkat bantuan hal – hal yang pernah dilaluinya. Motivasi dapat
menentukan hal - hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan
belajar. Seorang guru harus memahami suasana itu, agar dia dapat membantu
siswanya dalam memilih faktor – faktor atau keadaan yang ada dalam lingkungan
siswa sebagai bahan penguat belajar. Hal itu tidak cukup dengan memberitaukan
sumber – sumber yang harus dipelajari, melainkan yang lebih penting adalah
mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apa pun yang berada paling dekat dengan
siswa di lingkungannya.
Anak akan tertarik belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah
dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi si anak. Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan
tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam hal itu, tampak
bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya,
apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak
tahan lama belajar / dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan
belajar. Itu bearti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan
belajar.
4.
Bentuk – bentuk motivasi di sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrensik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar. Kaitannya hal tersebut ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah menurut (
Sardirman,2009:92-96 ) antara lain :
a.Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka / nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai – nilai
pada raport angkanya baik – baik.
Angka – angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat
kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja dan belajar hanya ingin
pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang
berbobot bila dibandingkan dengan siswa – siswa yang menginginkan angka
baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapain
angka – angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil
belajar yang bermakana. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh
oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka – angka dapat dikaitkan
dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan
kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga
keterampilan dan afeksinya.
b. Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah itu suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesesuatu pekerjaan
tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik
mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat
menggambar.
c. Saingan / kompetensi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik pesaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang
unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia indrustri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan
belajar siswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya
sebagai
tantangan
sehingga
bekerja
keras
dengan
mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian
tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk
siswa si subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena
harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui ada ulangan. oleh karena itu
memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus
diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering [misalnya setiap hari] karena
bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus terbuka,
maksudnya kalau akan ada ulangan harus diberitaukan kepada siswanya.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi
terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil
belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,
perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian
ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat
akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar
serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
i. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan
berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain
dapat dibangkitkan dengan cara – cara sebagai berikut :
i. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
ii. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
iii. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
iv. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
j. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang dakui dan diterima baik oleh siswa, akan menjadi alat
komunikasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang harus
dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul
gairah untuk terus belajar.
5.
Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrisik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan keinginan dan cita
– cita. Sedangkan faktor ekstresiknya adalah adanya penghargaan, lingkungkungan
belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut
disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Usaha untuk menghadapi “krisis motivasi belajar” sudah tentu guru dituntut
untuk berusaha seoptimal mungkin untuk mengembangkan motivasi belajar pada
siswa. Terlepas berbagai usaha mengembangkan motivasi ekstrisik dan motivasi
intribsik. [ Winkel,1994:100 ] Menyarankan agar guru berusaha :Menjelaskan pada
siswa, mengapa suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan apa
gunanya untuk kehidupan sosial.
a) Mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan,
bila mungkin.
b) Menunjukkan antusiasme dalam mengajar bidang studi yang dipegang dan
menggunakan prosedur mengajar yang sesuai.
c) Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas
yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas
untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya dengan sebaik mungkin.
d) Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan
siswa untuk menghindari kegagalan. Ini berarti bahwa ada siswa yang perlu
ditantang dan ada yang perlu dituntun dan didampingi.
e) Memberitaukan hasil ulangan dalam waktu yang sesingkat mungkin dan
mengembalikannya kepada yang bersangkutan.
f) Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler guna meningkatkan hubungan
kemanusian dengan siswa.
g) Menggunakan bentuk-bentuk kompetensi {persaingan} yang sehat.
h) Menggunakan insentif, baik berupa materi maupun non-materi, secara
wajar. Demikian pula menggunakan hukuman dan teguran secara bijaksana.
Uraian demi uraian tentang motivasi, diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang betapa pentingnya hal tersebut dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu,
uraian berikutnya akan dipusatkan kepada “berfikir dan pemecahan masalah”, dua hal
yang sangat penting dalam belajar.
C. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Profesional guru di era globalisasi sekarang ini adalah sebuah keniscayaan sejarah
yang tidak bisa dihindari. Siapa yang tidak profesional, dia akan tersisih dari era
kompetensi terbuka sehingga yang tampil sebagai pemenang adalah kalangan yang
mempunyai kompetensi profesional. Oleh sebab itu, guru harus menjadi sosok
profesional sehingga cita- cita besar membangun pendidikan modern, religius akan
tercapai.
Dengan adanya kompetensi yang menjadi standar profesional guru, masingmasing guru akan meningkatkan kualitasnya. Bukan hanya untuk mengejar target
jangka pendek, lulus dalam sertifikasi, tapi lebih dari itu. Dalam jangka panjang
mampu membawa pendidikan pada masa keemasannya yang produktif, kompotitif
dan membawa visi global.
Guru yang mempunyai kompetensi ilmu akan berwibawa di hadapan peserta
didik, kehadirannya senantiasa dinanti, ucapan-ucapannya penuh mutiara yang
membawa pencerahan dan perilakunya menjadi inspirasi dan motivasi besar bagi
peserta didik untuk belajar keras dan bercita-cita tinggi.
Seorang guru mempunyai tugas yang lebih, tidak hanya mampu memberikan
motivasi belajar saja, tetapi seorang guru harus mampu menerapkan pelajaran dalam
kehidupannya dan menjadi contoh untuk
peserta didik. Sehingga guru harus
menguasai bahan ajar, agar peserta didik mampu menyerap dan diterapkan dalam
kehidupan sehari – harinya. Ketika siswa sudah mempunyai motivasi untuk belajar,
maka dengan senang hati ia akan mengikuti pelajaran dengan sebaik-baiknya dan
mampu menerapkan dalam kehidupannya, sehingga guru dikatakan telah berhasil
dalam mendidik siswanya, karena sudah mencapai tujuan pendidikan. Yaitu siswa
mampu menerapkan pelajaran yang terima di sekolah dalam kehidupannya. Maka
akan tercapai generasi bangsa yang berprestasi, berakhlak mulia, menjujung tinggi
nilai- nilai keagamaan dan cinta tanah air.
BAB 3
LAPORAN PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM SMP ISLAM SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA
1.
Sejarah Berdiri Dan Letak Geografis
Sekolah menengah pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga dibangun diatas
tanah seluas 2950m2 yang terletak di JL. Salatiga – Suruh km 05, Tingkir Salatiga.
Tanah tersebut merupakan tanah bengkok yang di wakafkan untuk pembanguman
sekolah, Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman didirikan pada 1 juli tahun
1979. Sekolah tersebut didirikan atas desakan warga setempat, karena di sekitar
wilayah Tingkir belum adanya sekolah sedangkan warga setempat sangat antusias
untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, lokasi sekolah yang ada pada saat itu
berada sangat jauh dari pemukiman warga, sehingga sangat menyulitkan warga,
karena alat transportasi yang tidak memadai, ketika itu tanah yang di jadikan sebagai
lokasi pembangunan sekolah adalah tanah persawahan bengkok kepala desa yang saat
itu di jabat oleh bapak Badarudin. Atas persetujuan semua pihak khususnya oleh
bapak kepala desa setempat, maka pembangunan sekolah tersebut mulai dibangun,
para penduduk bekerjasama untuk menyelesaikan sekolah tersebut, sebelum
bangunan selesai sudah ada proses belajar mengajar, untuk sementara siswa
melaksanakan proses pembelajaran di sekitar rumah penduduk setempat.
Mata pencaharian warga setempat sebagai seorang petani dan buruh sehingga
sangat menyulitkan perekomiannya apabila harus menyekolahkan anak mereka pada
sekolah yang berada jauh dikota. Atas motivasi belajar yang tinggi dari anak – anak
disekitar sekolah tersebut maka sampai saat ini SMP Islam Sudirman masih
melaksanakn proses pembelajaran. Dan semakin maju atas semua kerjasama dari
semua pihak yang peduli terhadap kemajuan pendidikan untuk generasi yang lebih
baik.
Dari tahun ke tahun sekitar sekolah yang dahulu semua area
persawahan. Jauh
dari pemukiman warga sekarang mulai ramai, di sekitar sekolah yang dahulu pelosok
dikelilingi persawahan sekarang menjadi sebuah pinggiran kota yang ramai. adapun
letak SMP Islam Sudirman :
Sebelah utara adalah perumahan penduduk
Sebelah selatan adalah jalan raya ke arah suruh
Sebelah timur adalah persawahan warga
Sebelah barat adalah SMK Islam sudirman
2.
3.
Profil SMP
a) Identitas Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman
Nama Sekolah
: SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Alamat
: JL. Salatiga – Suruh KM05, Tingkir, Salatiga
Didirikan
: tahun 1979
Status
: terakreditasi B
Nomor izin
:1132/103/181
b) Visi Sekolah : terwujudnya generasi yang santun, berakhlak mulia dan
terampil serta memiliki pengetahuan akademik yamg siap melanjutkan
jenjang yang lebih tinggi.
c) Misi Sekolah : Menanamkan sikap rasa disiplin diri segenap komponen
pendidikan di lingkungan sekolah. Menanamkan norma dan tata nilai yang
sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Membiasakan siswa dengan adab dan
tingkah laku yang terpuji dalam sehari – hari. Meningkatkan penghayatan dan
pengalaman ajaran agama sebagai landasan untuk berbudi pekerti luhur.
Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga pendidikan agar memiliki
keahlian dan tanggung jawab. ( Sumber program kerja guru tahun ajaran 2012
).
Sedangkan tujuan didirikan Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir
Salatiga terbagi 2 yaitu tujuan jangka pendek dalam hal ini yang dimaksud adalah
sesuatu yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang relatif pendek. Tujuan jangka
pendek SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga adalah :
a. Siswa tamatan SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang tamat dikemal
karena prestasi budi pekerti dan sopan.
b.Dalam pergaulan diluar dan didalam sekolah dapat dilihat dan didengar
kebiasaan, perilaku yang terpuji, misalnya membuang sampah pada
tempatnya, menggunakan sapaan dan ungkapan agamis dalam percakapn
sehari – hari.
c.Dapat menyelenggarakan pelajaran ketrampilan komputer secara swakelola
dengan kompetensi mencapai 40 %.
Tujuan jangka panjang, dalam hal ini yang dimaksud adalah sesuatu yang ingin
dicapai dalam kurun waktu yang panjang [kurang lebih 5 tahun kedepan]. Tujuan
jangka panjang SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga adalah :
a. Nilai raport siswa bertambah 7.0 dan nilai kelulusan diatas standar kelulusan.
b. Berbudi pekerti luhur didasarkan pada iman dan taqwa.
c. Siswa mempunyai ketrampilan khususnya pengoperasian komputer.
d. Siswa dapat menjadi penyelenggraan kegiatan sekolah misalnya class meeting
atau wasana warsa dan lain – lainnya
4. Sarana dan prasarana
Dana pengadaan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Isalm
Sudirman bersumber dari dana SPP siswa, dana komite, dana bantuan operasional
sekolah.
Tabel : 1
Keadaan sekolah secara keseluruhan :
Ruang
Jumlah
Kelas
5
Kepala Sekolah
1
Kantor Guru
1
Kantor BP
1
Perpustakaan
1
Laborat
1
Komputer
1
OSIS
1
UKS
WC Guru
2
WC siswa
4
Gudang
1
Rumah Penjaga
1
Mushola
1
Tabel 1I
Sarana yang ada di tiap – tiap kelas
NO NAMA BARANG
JUMLAH
KODE
1
Meja Guru
1
MG
2
Kursi Guru
1
KG
3
Meja Murid
13
MM
4
Kursi Murid
25
KM
5
Papan Tulis
1
PT
6
Papan Absen Siswa
1
PAS
7
Bendera Merah Putih
-
BMP
8
Almari
-
AL
9
Kemoceng
1
KMCNG
10
Sapu
1
SP
11
Penghapus
1
PHP
12
Keset
1
13
Gambar presiden, wakil 1
K
dan garuda
14
Peta
1
Pengecatan lingkungan sekolah dilaksanakan setiap tahun ajaran baru, untuk
menjaga sarana dan prasarana sekolah maka seluruh civitas bertanggung Iawab jawab
menjaganya. Setiap saat siswa membersihkan ruang kelas, didampingi guru siswa
membersihkan dan menanam tanaman di sekitar pagar sekolahan, petugas keamanan
dan kebersihan bertugas memperbaiki pagar yang rusak, mengatur tempat sampah,
menyapu halaman, melaporkan bila ada komponen yang rusak, mengganti bila ada
genting yang rusak.
5. Keadaan guru, karyawan dan siswa
TABEL 111
a) Riwayat Pendidikan Guru
NAMA
PANGKAT
PENDIDIKAN MENGAJAR
Dra. Hj Ety Rustiati
Kepsek
S1 PPKn 90
PKn
Ngatini, S. Pd
PNS 111a
S1 IPS 98
IPS
Titin Suryani, S. Pd
PNS 111a
S1 B. Indo 93
B. Indonesia
Arin Nurfida, S.Pd
PNS 111A
S1 Biologi 01
IPA
Sri Wahyuni
Wiyata
D2 B.Jawa 94
B. Jawa
Romzatun, S.Ag
Wiyata
S1 Agama 94
Seni Budaya
Sutoro, S.Pd
Wiyata
PDUTN 95
Ket. Jasa
Siti Muhtariyah, S.Ag
Wiyata
S1 Agama 95
Agama
Astri Lestyorini, S.Pd
Wiyata
S1 Akt 02
TIK
Syamsudin
Wiyata
D2 B. Ingg 94
B. Inggris
Agus Gufroni, S.Pdl
Wiyata
S1 B. I ngg 06
B. Inggris
Akhiruliyati, S.Pd
Wiyata
S1 MTK 03
Matematika
Tudji Hartono
Wiyata
D1 Olahraga
Olahraga
Dilihat dari tabel diatas sebagian guru SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga mengajar belum sesuai dengan riwayat pendidikannya. Yang akan
sangat mempengaruhi kompetensi profesionalnya.
b) Karyawan / pegawai
i.
Jumlah karyawan terdiri dari :
ii.
Pegawai tetap
:3orang
iii.
Pegawai tidak tetap
:1orang
iv.
Tukang kebun tetap
:1orang
v.
Tukang kebun tidak tetap
:-
vi.
Penjaga malam
:1orang
Tabel : 1V
c)
Siswa
Siswa
NO
KELAS
Laki – laki
Perempuan
Jumlah
1
VII
23
20
43
2
VIII
25
26
51
3
IX
20
19
39
Jumlah
68
65
133
B. Laporan Hasi Penelitian
Pengumpulan data pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa
Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun 2012.
Tabel : V
Daftar Responden
NO
NAMA
JENIS KELAMIN
KELAS
1
Rini lestari
p
VII
2
Ricky dwi
L
VII
3
Budi arifin
L
VII
4
Agus badri
L
VII
5
Putri lestari
p
VII
6
Tri setiawan
L
VII
7
Sonia mita
p
VII
8
Wahyu ivanudin
L
VII
9
Eko prasetyo
L
VII
10
Rika solikhati
P
VII
11
M. jaelani
L
VIII
12
Yuliana fatmasari
P
VIII
13
M. Abdul Munaf
L
VIII
14
Supriyono
L
VIII
15
Aisyah
P
VIII
16
Sri yani
P
VIII
17
Ariza maulana
P
VIII
18
Febriyan eka saputra
L
VIII
19
M. Reza Pahlefi
L
VIII
20
Kahdafi
L
VIII
21
Ahmad budi
L
IX
22
Fahri hinawan mustof
L
IX
23
Bagus mustakim
L
IX
24
Rafli hendrawan
L
IX
25
Sandi kurniawan
L
IX
26
Harjito
L
IX
27
Andi setyono
L
IX
28
Andi Setyawan
L
IX
29
Andrian abu Setyawan
L
IX
30
Andi Puryanto
L
IX
Data mengenai pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi
belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Tingkir Salatiga tahun
2012.
a. Adapun daftar nilai angket dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel VI
Daftar Nilai angket
No.
Res
item
1
2 3 4 5
6 7 8
9
10
11
12
13
14
15
1
c
b c a b
a b a
b
a
b
a
b
a
a
2
a
a a a a
a a b
a
a
b
a
a
c
a
3
a
a a a a
a a b
a
c
b
a
b
c
a
4
a
a a a b
a a a
b
c
a
a
a
a
a
5
c
a a a c
c b a
a
b
b
b
b
b
b
6
c
a a a b
a a a
b
a
b
b
b
c
a
7
c
a a a c
c a a
b
b
b
b
b
c
a
8
c
a a a c
c a a
b
b
b
b
b
a
a
9
a
a a b b
a b a
b
a
b
a
b
a
a
10
c
a a a c
c a a
b
b
b
b
b
a
a
11
c
a a a c
c a a
b
b
b
b
b
a
a
12
c
a a a c
c a a
b
b
b
b
b
a
a
13
c
c a a c
b b b
a
c
b
b
b
a
b
14
c
c c a c
c b b
c
c
b
c
c
c
a
15
c
a b b c
c b a
b
c
c
c
b
b
a
16
c
c a a c
b b b
a
c
b
b
b
a
b
17
c
a b b c
c b a
a
a
b
a
a
a
a
18
b
a b a a
a a a
a
a
a
a
a
a
a
19
b
a a a a
a a a
a
a
a
a
a
a
a
20
a
a a a a
b a a
b
c
a
a
b
a
a
21
a
a a a b
a a a
b
a
b
a
a
a
a
22
c
a b a c
c b a
b
a
c
a
a
a
a
23
a
a a a a
a b a
b
c
b
a
b
b
a
24
c
a b b c
c b a
b
c
c
c
b
b
a
25
c
a b b c
c b a
b
c
c
c
b
b
a
26
c
a a a a
a b a
b
c
b
a
b
b
a
27
c
c c b a
c b c
b
c
c
c
b
b
a
28
c
c c b a
c b c
b
c
c
c
b
b
a
29
c
a b b c
c b a
b
c
c
c
b
b
a
30
c
c c b a
c b c
b
c
c
c
b
b
a
Adapun .daftar penyebaran angket kompetensi profesional guru, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Untuk alternatif penilain jawaban sebagai berikut :
1). Untuk jawaban A Kategori skor 3
2). Untuk jawaban B kategori skor 2
3). Untuk jawabanC kategori skor 1
Tabel VII
Jawaban hasil penyebaran angket kompetensi profesional guru :
No.Resp
Jawaban
Nilai
Jumlah
A
B
C
3
2
1
1
7
6
2
21
12
1
34
2
12
2
1
36
4
1
41
3
10
3
2
30
6
2
38
4
12
2
1
36
4
1
41
5
5
7
3
15
14
3
32
6
9
4
2
27
8
2
37
7
6
5
4
18
10
4
32
8
7
5
3
21
10
3
34
9
9
6
0
27
12
0
39
10
7
5
3
21
10
3
34
11
7
5
3
21
10
3
34
12
7
5
3
21
10
3
34
13
4
7
4
12
14
4
30
14
2
10
3
6
20
3
29
15
4
4
7
12
8
7
27
16
4
7
4
12
14
4
30
17
8
4
3
24
8
3
35
18
13
2
0
39
4
0
43
19
13
1
1
39
2
1
42
20
11
3
1
33
6
1
40
21
12
3
0
36
6
0
42
22
8
3
4
24
6
4
34
23
9
5
1
27
10
1
38
24
3
6
6
9
12
6
27
25
3
6
6
9
12
6
27
26
8
5
2
24
10
2
36
27
2
5
8
6
10
8
24
28
2
5
8
6
10
8
24
29
4
4
7
12
8
7
27
30
2
5
8
6
10
8
24
Nilai yang didapat dari masing-masing responden
kemudian nilai itu
diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan
kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
i=
i=
(
(
i=
i=
i=6,6
)
)
i= 7
Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai
berikut:
1). Untuk nilai 38-44 kategori baik
2). Untuk nilai 31-37 kategori cukup
3). Untuk nilai 24-30 kategori kurang
c. Adapun Nilai Angket motivasi Belajar sebagai berikut :
Tabel VIII
Daftar nilai motivasi belajar
NO.
Item
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
c
a
a
a
2
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
c
a
a
3
b
c
b
a
b
a
b
a
a
a
a
a
a
a
a
4
b
a
a
b
b
a
b
a
a
a
a
b
a
a
a
5
c
b
a
b
a
b
b
a
a
a
a
b
a
b
b
6
a
a
b
b
b
a
b
b
a
a
a
b
b
a
b
7
a
a
a
b
b
a
b
a
a
a
b
b
a
a
a
8
a
a
c
c
c
c
b
b
b
c
a
b
a
a
b
9
a
a
a
b
c
a
a
c
b
a
c
a
a
a
b
10
a
a
b
c
c
c
b
b
b
c
a
b
a
a
b
11
a
a
b
c
c
c
b
b
b
c
a
b
a
a
b
12
a
a
b
c
c
c
b
b
b
c
a
b
a
a
b
13
a
b
a
b
b
b
a
b
a
a
a
a
c
a
a
14
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
c
a
a
15
a
a
a
a
a
a
b
b
b
a
c
c
c
b
a
16
a
a
a
b
b
b
a
a
a
a
c
c
c
b
a
17
a
a
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
a
a
a
18
a
a
a
a
a
a
b
b
b
c
a
c
c
a
b
19
a
a
a
a
a
a
b
b
b
c
a
c
c
a
b
20
a
a
a
a
b
a
a
a
a
a
a
c
a
a
a
21
a
a
a
b
b
b
a
a
a
a
a
b
a
a
a
22
a
a
a
b
b
a
a
a
a
a
a
b
a
a
a
23
a
a
b
b
b
a
b
b
a
a
a
b
c
a
b
24
a
a
a
a
b
b
a
a
a
a
b
a
a
a
a
25
a
a
a
a
b
b
a
a
a
a
b
a
a
a
a
26
a
a
b
b
b
a
b
b
a
a
b
b
a
b
27
a
b
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
a
a
c
28
a
b
c
c
c
c
c
c
c
c
c
c
a
a
c
a
29
a
a
c
c
c
c
b
b
b
c
a
b
a
a
b
30
c
c
a
a
c
c
b
c
b
b
b
a
b
a
a
d. Untuk Jumlah Hasil Penyebaran Angket Motivasi Belajar Sebagai Berikut :
Tabel IX
Jawaban hasil penyebaran angket motivasi belajar
No.Resp
Jawaban
Nilai
Jumlah
A
B
C
3
2
1
1
13
1
1
39
2
1
42
2
14
0
1
42
0
1
43
3
10
4
1
30
8
1
39
4
10
5
0
30
10
0
40
5
7
7
1
21
14
1
36
6
9
4
2
27
8
2
37
7
10
5
0
30
10
0
40
8
5
5
5
15
10
5
30
9
9
3
3
27
6
3
36
10
5
6
4
15
12
4
31
11
5
6
4
15
12
4
31
12
5
6
4
15
12
4
31
13
9
5
1
27
10
1
38
14
14
0
1
42
0
1
43
15
8
4
3
24
8
3
35
16
8
4
3
24
8
3
35
17
15
0
0
45
0
0
45
18
8
4
3
24
8
3
35
19
8
4
3
24
8
3
35
20
13
1
1
39
2
1
42
21
11
4
0
33
8
0
41
22
12
3
0
36
6
0
42
23
7
7
1
21
14
1
36
24
12
3
0
36
6
0
42
25
12
3
0
36
6
0
42
26
7
8
0
21
16
0
37
27
3
1
11
9
2
11
22
28
3
1
11
9
2
11
22
29
5
5
5
15
10
5
30
30
5
5
5
15
10
5
30
Nilai yang didapat dari masing-masing responden
kemudian nilai itu
diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan
kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
i=
i=
(
(
)
)
i=
i=
i= 8
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategorin sebagai berikut :
a) untuk nilai 38-45 kategori baik
b) untuk nilai 30-37 kategori cukup
c) untuk nilai 22-29 kategori kurang
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
atas pokok-pokok permasalahan yang diajukan. Atau dengan kata lain, analisis ini
diajukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam bab
pendahuluan, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.
3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar
siswa SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.
Untuk memperoleh jawaban dari ketiga pokok masalah tersebut, penulis
menggunakan analisis sebagai berikut:
A. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kompetensi profesional guru.
Penulis menggunakan angket yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk masing -masing variabel.
Dari masing-masing pertanyaan tersebut disediakan alternatif jawaban dengan bobot nilai
sebagai berikut:
a) Alternatif jawaban A dengan nilai 3
b) Alternatif jawaban B dengan nilai 2
c) Alternatif jawaban C dengan nilai 1
Tabel X
hasil angket pengaruh kompetensi profesional guru
No.Resp
Jawaban
Nilai
Jumlah
A
B
C
3
2
1
1
7
6
2
21
12
1
34
2
12
2
1
36
4
1
41
3
10
3
2
30
6
2
38
4
12
2
1
36
4
1
41
5
5
7
3
15
14
3
32
6
9
4
2
27
8
2
37
7
6
5
4
18
10
4
32
8
7
5
3
21
10
3
34
9
9
6
0
27
12
0
39
10
7
5
3
21
10
3
34
11
7
5
3
21
10
3
34
12
7
5
3
21
10
3
34
13
4
7
4
12
14
4
30
14
2
10
3
6
20
3
29
15
4
4
7
12
8
7
27
16
4
7
4
12
14
4
30
17
8
4
3
24
8
3
35
18
13
2
0
39
4
0
43
19
13
1
1
39
2
1
42
20
11
3
1
33
6
1
40
21
12
3
0
36
6
0
42
22
8
3
4
24
6
4
34
23
9
5
1
27
10
1
38
24
3
6
6
9
12
6
27
25
3
6
6
9
12
6
27
26
8
5
2
24
10
2
36
27
2
5
8
6
10
8
24
28
2
5
8
6
10
8
24
29
4
4
7
12
8
7
27
30
2
5
8
6
10
8
24
Setelah data terkumpul, langkah penulis selanjutnya adalah
1. Mencari interval
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru diperoleh nilai tertinggi
43 dan nilai terendah 24. Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut:
i=
(
)
Keterangan:
i
: nilai ideal
Xt
: nilai tertinggi ideal
Xr
: nilai terendah ideal
Ki
: kelas interval
i=
i=
(
(
)
)
i=
i=
i=6,6
i= 7
Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai
berikut:
a) Untuk nilai 38-44 kategori baik
b) Untuk nilai 31-37 kategori cukup
c) Untuk nilai 24-30 kategori kurang
Dari data tersebut diatas kompetensi profesional guru dapat dikategorikan menjadi 3,
sesuai dengan intervalnya :
i.
Kompetensi profesional guru baik ada 9 responden
ii.
Kompetensi profesional guru cukup ada 11 responden
iii.
Kompetensi profesional guru kurang ada 10 responden
Kemudian di masukkan ke dalam tabel untuk mengetahui berapa besar kontribusi
tingkat kompetensi profesional guru.
TABEL XI
Interval Kompetensi Profesional Guru
NO
NILAI INTERVAL
JUMLAH SISWA
KATEGORI
1
38-44
9
BAIK
2
31-37
11
CUKUP
3
24-30
10
KURANG
2. Mencari prosentase dari masing-masing kategori
Langkah selanjutnya adalah setelah diketahui berapa banyak siswa yang menilai
kompetensi profesional kategori baik, cukup dan
kurang. Kemudian
diprosentasekan masing-masing perolehan kategori dengan menggunakan rumus.
Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
P=
× 100%
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
a. Kompetensi profesional guru
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang kompetensi
profesional guru diketahui rekapitulasi kompetensi profesional guru adalah
sebagai berikut :
i.
Untuk kategori baik tentang kompetensi profesional guru ada 9 responden
P=
× 100%
P=
× 100%
P= 30%
ii.
Untuk kategori cukup tentang kompetensi profesional guru ada 11
responden
P=
× 100%
P=
× 100%
P= 36,7 %
iii.
Untuk kategori kurang tentang kompetensi profesional guru ada 10
responden
P=
× 100%
P=
× 100%
P= 33,3%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
tentang kompetensi profesional guru
TABEL XII
Rekapitulasi Kompetensi Profesional Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE
1
BAIK
38-44
9
30%
2
CUKUP
37-31
11
36,7%
3
KURANG
24-30
10
33,3%
30
100%
JUMLAH
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh
kompetensi profesional
guru pada taraf baik mencapai 30%, pada taraf cukup
mencapai36,7%, sedangkan pada taraf kurang mencapai 33,3%. Dengan demikian,
pengaruh profesional guru di SMP Sudirman Tingkir Salatiga pada taraf cukup
36,7% sebanyak 11 responden.
B. ANALISIS LANJUT
Analisis kedua yaitu motivasi belajar siswa, data tentang motivasi belajar siswa
diperoleh dari pengisian angket. Untuk lebih jelasnya penulis tabel hasil pengisian
angket :
Tabel XIII
Hasil Penyebaran Angket Motivasi Belajar
No.Resp
Jawaban
Nilai
Jumlah
A
B
C
3
2
1
1
13
1
1
39
2
1
42
2
14
0
1
42
0
1
43
3
10
4
1
30
8
1
39
4
10
5
0
30
10
0
40
5
7
7
1
21
14
1
36
6
9
4
2
27
8
2
37
7
10
5
0
30
10
0
40
8
5
5
5
15
10
5
30
9
9
3
3
27
6
3
36
10
5
6
4
15
12
4
31
11
5
6
4
15
12
4
31
12
5
6
4
15
12
4
31
13
9
5
1
27
10
1
38
14
14
0
1
42
0
1
43
15
8
4
3
24
8
3
35
16
8
4
3
24
8
3
35
17
15
0
0
15
0
0
45
18
8
4
3
24
8
3
35
19
8
4
3
24
8
3
35
20
13
1
1
39
2
1
42
21
11
4
0
33
8
0
41
22
12
3
0
36
6
0
42
23
7
7
1
21
14
1
36
24
12
3
0
36
6
0
42
25
12
3
0
36
6
0
42
26
7
8
0
21
16
0
37
27
3
1
11
9
2
11
22
28
3
1
11
9
2
11
22
29
5
5
5
15
10
5
30
30
5
5
5
15
10
5
30
Setelah data terkumpul, langkah penulis selanjutnya adalah
1. Mencari interval
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru
diperoleh nilai
tertinggi 45 dan nilai terendah 22. Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut:
i=
(
)
Keterangan:
i
: nilai ideal
Xt
: nilai tertinggi ideal
Xr
: nilai terendah ideal
Ki
: kelas interval
i=
(
)
i=
(
)
i=
i=
i=8
Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai
berikut:
a). Untuk nilai 38-45 kategori baik
a). Untuk nilai 30-37 kategori cukup
a). Untuk nilai 22-29 kategori kurang
Dari data tersebut diatas motivasi belajar siswa dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai
dengan intervalnya :
a) Motivasi belajar siswa baik ada 13 responden
b) Motivasi belajar siswa cukup ada 15 responden
c) Motivasi belajar siswa kurang ada 2 responden
Kemudian di masukkan ke dalam tabel untuk mengetahui berapa besar kontribusi
tingkat motivasi belajar siswa .
TABEL XIV
Interval Motivasi Belajar Siswa
NO NILAI INTERVAL
JUMLAH SISWA
KATEGORI
1
38-45
13
BAIK
2
30-37
15
CUKUP
3
22-29
2
KURANG
2. Mencari prosentasi dari masing-masing kategori
Langkah selanjutnya adalah setelah diketahui berapa banyak siswa yang
menilai kompetensi profesional kategori baik, cukup dan
kurang. Kemudian
diprosentasekan masing-masing perolehan kategori dengan menggunakan rumus.
Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
P=
× 100%
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
Berdasar data penelitian dari hasil penelitian pada bab III tentang motivasi belajar
siswa diketahui rekapitulasi motivasi belajar siswa sebagai berikut :
iv.
Untuk kategori baik tentang motivasi belajar siswa ada 13 responden
P=
× 100%
P=
× 100%
P= 43,3%
v.
Untuk kategori cukup tentang motivasi belajar siswa ada 15 responden
P=
× 100%
P=
× 100%
P= 50%
vi.
Untuk kategori kurang tentang motivasi belajar siswa ada 2 responden
P=
× 100%
P=
× 100%
P= 6,7%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
tentang motivasi belajar siswa
TABEL XV
Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa SMP Islam Sudirman Salatiga
NO
KATEGORI
INTERVAL
FREKUENSI
PROSENTASE
1
Baik
38-45
13
43,3%
2
Kurang
30-37
15
50%
3
Cukup
22-29
2
6,7%
30
100%
JUMLAH
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa pada taraf baik 43,4%, pada taraf cukup 50% sedangkan pada taraf kurang
6,7%. Dengan demikian motivasi belajar siswa di SMP Sudirman Tingkir Salatiga
pada taraf cukup 50% sebanyak 15 responden.
C. Pengujian Hipotesis
Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis tentang pengaruh kompetensi
profesional guru terhadap motivasi belajar di SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.
Adapun tekhnik yang akan digunakan untuk menganalisa data yang terkumpul
adalah tekhnik statistk, yaitu produk moment dengan rumus
(∑ )(∑ )
∑
rxy =
(∑
)
(∑ )
(∑
)
(∑ )
berikut tabel persiapan untuk mencapai adakah pengaruh kompetensi profesional
guru [variabel X] terhadap motivasi belajar siswa [variabel Y]
TABEL XVI
Kerja Koofesien Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Tergadap Motivasi
Belajar Siswa
No.Resp
X
Y
X²
Y²
XY
1
34
42
1156
1764
1428
2
41
43
1681
1849
1763
3
38
39
1444
1521
1482
4
41
40
1681
1600
1640
5
32
36
1024
1296
1152
6
37
37
1369
1369
1369
7
32
40
1024
1600
1280
8
34
30
1156
900
1020
9
39
36
1521
1296
1404
10
34
31
1156
961
1054
11
34
31
1156
961
1054
12
34
31
1156
961
1054
13
30
38
900
1444
1140
14
29
43
841
1849
1247
15
27
35
729
1225
945
16
30
35
900
1225
1050
17
35
45
1225
2025
1575
18
43
35
1849
1225
1505
19
42
35
1764
1225
1470
20
40
42
1600
1764
1680
21
42
41
1764
1681
1722
22
34
42
1156
1764
1428
23
38
36
1444
1296
1368
24
27
42
729
1764
1134
25
27
42
729
1764
1134
26
36
37
1296
1369
1332
27
24
22
576
484
528
28
24
22
536
484
528
29
27
30
729
900
810
30
24
30
576
900
720
TOTAL
1009
1088
34867
40541
37053
Dari tabel tersebut dapat diketahui
N
= 30
∑X
= 1009
∑Y
= 1088
∑X2
= 34867
∑Y2
= 40541
∑XY = 37053
Setelah diketahui data yang diperlukan, kemudian data dimasukan dalam
rumus produk moment sebagai berikut:
rxy =
rxy
(∑ )
)
(∑
)
(
(
(
)
.
(∑ )
)(
)
–
{
(
)
(
)
)
.
}{
.
}
.
rxy =
rxy =
(∑
=
rxy =
rxy =
(∑ )(∑ )
∑
{
}{
.
.
}
.
.
√
.
.
rxy =0,458
D. Pembahasan
Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan teknik product momen
diperoleh rxy sebesar 0,458, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel
dengan jumlah 30 responden dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,361%
dan pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai = 0,463%.
Maka jika dibadingkan dengan nilai rxy hitung (0,458) lebih besar dari nilai
r table , pada taraf 5% = (0,361).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi
profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga tahun ajaran 2012. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat
diterima.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi profesional guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga berada
pada kategori cukup, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kategori baik 30%, kategori cukup 36,7% dan kategori kurang 33,3%.
2. Motivasi belajar SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga berada pada kategori
cukup, hal ini dapat dililhat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori
baik 34,3%, kategori cukup 50% dan kategori kurang 6.7%.
3. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa ada
pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar. Hal ini
terbukti dengan koefisien korelasi product moment dari hasil rxy hitung
sebesar 0,458 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan r table product moment
dengan N=30, pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai = 0,463 dan pada taraf
signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,361%
Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik korelasi product
moment diperoleh nilai rxy lebih besar daripada nilai r table.
Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima, bahwa ada
pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam
Sudirman Tingkir Salatiga.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan tersebut, maka
penulis menyampaikan saran - saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Guru sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing siswa hendaknya untuk
selalu menjaga dan meningkatkan sikap positif, terutama dalam masalah
kemampuan menguasai materi pelajaran, yang memiliki pengaruh yang besar
bagi motivasi belajar dan selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk
selalu belajar. Untuk mengurangi kejenuhan dalam proses belajar mengajar
sebaiknya guru menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan
materi yang akan disampaikan.
2. Bagi siswa
Anak didik atau siswa hendaknya senantiasa selalu meningkatkan belajarnya
semaksimal mungkin, baik di sekolah maupun di rumah. Menumbuhkan
motivasi pada dirinya, agar dapat menyerap pelajar dengan sebaik-baiknya
dan mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Bagi lembaga
Meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mencetak generasi bangsa
yang berkualitas dan bermoral. Yang dapat memimpin bangsa kearah yang
lebih baik.
C. PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa
ada bimbingan dan pengarahan dari bapak/ ibu dosen, serta doa restu dari bapak
dan ibu dan berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, maka
dari itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan, doa dan
dukungannya.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi pemerhati
demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin ya rabbal alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek [edisi
revisi V]. Rineka Cipta. Jakarta
Barizi, Ahmad. 2009. Menjadi Guru Unggul. Ar- Ruzz Media. Jogjakarta.
Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran Moral Dan Agama. Rinekeka Cipta. Jakarta
Bukhori, Mochtar. 1994. Ilmu Pendidikan Dan Praktek Pendidikan. Tiara Wacana.
Yogyakarta.
Departemen pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai pustaka. Jakarta.
Isloni. 2008. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Ma’mur, Jamal. 2009. 7 kompetensi Guru Menyenangkan Dan Profesional. Power
Books. Jogjakarta.
Mujtahid. 2009. Pengembangan Profesi Guru. UIN Malang press. Malang.
Mulyasa. 2004. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Nawawi, Hadari.1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia Dari Sudut Hukum. Gajah
Mada University. Yogyakarta.
Permadi, Dadi. 2010. The Smiling Teacher. Nuasa Aulia. Bandung.
Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Remaja Karya. Bandung.
Rachman, Abd.1993. Psikologi Pendidikan.Tiara Wacana, Yogya
Reid, Gavin. 2009. Memotivasi Siswa di kelas. Macanan jaya cermerlang. Indonesia.
Roestiyah. 1982. Masalah – Masalah Ilmu Keguruan. Bina Aksara. Jakarta.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo persada.
Jakarta.
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Hikayat. Yogyakarta.
Suryabrata, Sumadi. 1995. Psikologi pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta.
UU RI. 2005. Undang – Undang Guru Dan Dosen. Ma’arif NU. Semarang.
DATA ANGKET
Petunjuk
1. Pilih poin jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi tanda
silang [ X] pada poin jawaban A, B, C
2. Sebagai responden, nama anda akan dirahasiakan jawaban anda tidak
mengurangi nilai rapot anda
3. Jawablah subyektf, karena jawaban anda akan sangat membantu kelancaran
penelitian ini
IDENTITAS
NAMA :
KELAS:
Variabel 1 kompetensi Profesional Guru
1. Apakah guru anda dalam menerangkan pelajaran menggunakan alat peraga?
a. Ya, menggunakan alat peraga
b. Menggunakan bila siswa mengalami kesulitan
c. Tidak pernah menggunakan alat peraga
2. Bagaimana tanggapan guru bila ada siswa yang mampu menjawab pertanyaan
dengan benar ?
a. Diberi pujian
b. Diberi pertanyaan kembali
c. Diam saja
3. Bila ada siswa yang belum paham, apakah ada diantara siswa yang diberi
kesempatan untuk bertanya ?
a. Ada dan selalu diberikan kesempatan untuk menjelaskan
b. Ada tapi kadang – kadang diberi kesempatan
c. Langsung diterangkan guru
4. Bagaimana sikap guru jika ada siswa yang bertanya ?
a. Selalu menjawab dengan jelas
b. Kadang – kadang menjawab
c. Tidak menjawab
5. Apakah guru anda menggunakan metode yang bervariasi ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
6. Bagaimana guru anda dalam menerangkan pelajaran ?
a. Sangat jelas
b. Kurang jelas
c. Tidak jelas
7. Bagaimana suasana belajar mengajar yang anda rasakan ?
a. Menyenangkan, sebab penjelasan guru mudah dipahami
b. Membosankan, sebab guru kurang menguasai materi
c. Majemuk, sebab penjelasan guru monoton
8. Dalam menerangkan pelajaran, apakah anda menyukai cara - cara mengajar
guru anda ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
9. Apakah guru anda dapat mengelola kelas dengan baik ?
a. Ya
b. Kadang –kadang
c. Tidak pernah
10. Apakah guru anda sering memberikan tugas kepada anda ?
a. sering
b. Kadang – kadang
c. Tida pernah
11. Apakah guru anda setelah mengajar memberikan evaluasi ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
12. Apakah guru anda tepat waktu dalam mengajar ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
13. Setiap masuk kelas apakah guru anda selalu mengabsen ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
14. Menurut anda apakah guru menguasai materi yang disampaikan ?
a. Ya
b. Kurang menguasai
c. Tidak menguasai
15. Apakah anda dapat menyerap materi yang disampaikan guru ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
Variabel 2 Motivasi Belajar Siswa
1. Apakah anda tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
2. Apabila anda ada halangan tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasa dalam
hal ini, apakah anda minta izin kepada Bapak / Ibu guru ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
3. Pada waktu pelajaran apakah anda memperhatikan ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
4. Apakah anda membaca materi dirumah, sebelum disampaikan guru dikelas?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
5. Apakah anda meluangkan waktu belajar ketika dirumah ?
a. Ya
b. Kadang kadang
c. Tidak pernah
6. Apakah anda berusaha untuk melengkapi catatan materi ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
7. Apakah anda berusaha untuk mempunyai buku –buku pelajaran ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
8. Apabila diberi tugas rumah dari guru, apa yang anda lakukan ?
a. Segera mengerjakan
b. Menunda - nunda
c. Tidak mengerjakan
9. Apabila diberi tugas apakah anda mengumpulkan tepat waktu ?
a. Ya
b. Kadang –kadang
c. Tidak pernah
10. Apabila guru sedang menjelaskan pelajaran apa yang anda lakukan ?
a. Memperhatikan
b. Bengong
c. Ngobrol dengan teman
11. Apa yang anda lakukan ketika sulit memahami pelajaran ?
a. Bertanya pada guru
b. Belajar bersama teman
c. Diam saja
12. Apakah anda mengajukan pertanyaan setiap selesai pembelajaran ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
13. Ketika belajar apakah ada paksaan dari orang tua ?
a. Tidak pernah
b. Kadang – kadang
c. Ya
14. Apakah yang membuat anda semangat dalam belajar ?
a. Agar pandai
b. Agar dipuji teman
c. Hadiah yang diberikan guru
15. Apakah anda mencatat semua materi pelajaran ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
2. Struktur Organisasi
Kepala Sekolah
Dra.Hj.Ety Rustiati
Wakil Kepala Sekolah
Sutoro S.Pd
Laboran
Astri Lestyorini
Wali Kelas VII
A
Ngatini S.Pd
Kurikulum
Sutoro S.Pd
Wali Kelas VII B
Sriwahyuni
Kesiswaan
Sutoro S.Pd
Sarana Prasarana
Astri Styorini
Wali Kelas VIII
A
Arin Nurfida
S.Pd
Wali Kelas VIII
B
Badrotin Ni’am
SISWA
Humas
Sutoro S.Pd
Wali Kelas IX A
Titin Suryani
S.Pd
Perpustakaan
Sriwahyuni
Wali Kelas IX B
Romzatun S.Pd
DAFTAR NILAI SKK
NAMA
: Nur Siti Asiyah
NIM
: 1108096
JURUSAN
: PAI
DOSEN PA
: Dr. Adang Kuswaya, M. Ag.
NO NAMA KEGIATAN
WAKTU
STATUS SKOR
1
OSPEK 2008
27-08-2008
Peserta
3
2
Pra-DM bersama Kammi Indahnya 04-09-2008
Peserta
2
Peserta
2
pemuda 20-09-2008
Peserta
3
Bedah Film Laskar Pelangi Dan 04-04-2009
Peserta
2
Peserta
6
Peserta
3
Peserta
3
Kebersamaan Di Bulan Ramadhan
3
Perjumpaan Indah Dengan Ramadhan 15-09-2008
Penuh Berkah
4
Pelatihan
Kepemimpinan
Islam, KAMMI
5
Penggalangan Dana Untuk Korban
Situ Gintung
6
Seminar
Nasional
Membudayakan 06-11-2010
Sebuah Pendidikan BerkarakterKeIndonesi-an Dalam Pendidikan Formal
7
Praktikum Telaah Pendidikan Agama 25-11-2010
Islam
8
Praktikum
Metodologi
Pendidikan 01-12-2010
Agama Islam
9
Praktikum baca tulis Al Qu’an
22-06-2011
Peserta
2
10
Pelatihan Kewirausahaan Cah Ayu
25-09-2011
Peserta
3
11
Seminar pendidikan HMI - Menuju 28-12-2011
Peserta
3
Panitia
3
Pendidikan Yang Ideal
12
Pelatihan
Ustadz/
Ustadzah
Sekelurahan Cebongan
TPQ 17-03-2012
13
Seminar Nasional Entrepreneuship 21-04-2012
Peserta
6
Peserta
4
Peserta
6
Peserta
4
Peserta
2
2012
14
Seminar Regional Urgensi Media 30-04-2012
Dalam Mencerahkan Umat
15
Seminar Nasional berpolitik untuk 02-05-2012
kesejahteraan Indonesia
16
Seminar Regional Peran Mahasiswa 03-05-2012
Dalam mengawal BLSM [BLT] Tepat
Sasaran
17
Bedah Buku Sang Maha Segalanya 15-05-2012
Mencintai Sang Maha Siswa
57
TOTAL
Salatiga, 15 Agustus 2012
Mengetahui
Pembantu ketua III
Bidang kemahasiswaan
H. AGUS WALUYO, M.Ag.
NIP. 19975211 200003 1 001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nur Siti Asiyah
Tempat / Tgl lahir
: Kab. Semarang / 09 Juli 1987
Alamat
: Singojayan Rt 1 Rw 11 Tingkir Tengah Kec. Tingkir Kota
Salatiga
Pendidikan :
SD Tingkir Tengah 02 Salatiga
MTs Al – Zaytun Indaramayu
MA Al – Zaytun Indramayu
Download