Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Model

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada pembelajaran IPA, pemahaman terhadap konsep-konsep esensial
sangat penting. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial yang baik akan
membuat siswa menempatkan konsep-konsep tersebut dalam memori jangka
panjang (long term memory) dan dapat menggunakannya untuk berfikir pada
tingkatan yang lebih tinggi (higher level thinking) seperti pemecahan masalah dan
berfikir kreatif. Pemahaman konsep-konsep esensial yang baik semestinya akan
mempermudah mereka dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
telah ditetapkan oleh sekolah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan Sekolah Dasar dan MI oleh Refandi (2006: 37) mengemukakan bahwa
mata pelajaran IPA untuk siswa SD/MI bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan rasa ingin
tahu,sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Berdasarkan observasi yang di lakukan di kelas V SD Negeri
Kutowinangun 11 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga masih jauh dari kondisi ideal
tersebut. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial pada mata pelajaran IPA
untuk materi Pesawat Sederhana masih rendah. Hal ini tampak pada hasil ulangan
harian yang di berikan oleh guru, dimana kebanyakan soal tidak bisa atau tidak
sempurna di jawab oleh siswa.
Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa tentang
materi Pesawat Sederhana sehingga berakibat pada rendahya nilai rata-rata kelas
dan ketuntasan klasikal yang tidak tercapai adalah: (1) kurangnya kemampuan
siswa membedakan jenis-jenis pesawat sederhana; (2) Siswa kurang terlibat dalam
mengikuti proses pembelajaran; (3) penjelasan guru kurang di terima siswa karena
pembelajaran IPA di rasa sulit; (4) strategi pembelajaran yang digunakan masih
belum cukup memfasilitasi pemerolehan pemahaman bagi siswa.
1
2
Kondisi demikian apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhaadap
kualitas pembelajaran mata pelajaran IPA di kelas V tersebut khususnya, dan di
SDN Kutowinangun 11 secara keseluruhan. Padahal, materi Pesawat Sederhana
merupakan salah satu materi esensial dalam kurikulum. Hal ini tercermin dari
termuatnya materi ini dalam Standar Kompetensi lulusan (SKL) untuk Ujian
Nasional (UN) pada 3 tahun terakhir ini.
Salah satu alternatif pemecahan masalah yang mungkin untuk dilaksanakan
oleh guru adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Metode Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis
dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini di kembangkan oleh
Lorna Currran (1994). Salah satu keunggulan teknik pembelajaran ini adalah
siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau atau topik
dalam suasana yang menyenangkan.
Sehubungan dengan kesenjangan antara kenyataan dan harapan baik dari
siswa maupun guru tersebut, maka penulis dan guru berkolaborasi memperbaiki
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “ Upaya
Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Make a Match Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 11
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan siswa membedakan jenis-jenis pesawat sederhana.
2. Siswa kurang terlibat dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Penjelasan guru kurang di terima siswa karena pembelajaran IPA di rasa sulit.
4. Strategi pembelajaran yang digunakan masih belum cukup memfasilitasi
pemerolehan pemahaman bagi siswa .
3
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan idenifikasi masalah, maka masalah penelitian ini dibatasi pada
beberapa hal, yaitu: Pertama, penelitian ini menggunakan desain penelitian
tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperaif tipe make a
mach. Kedua, mata pelajaran yang dipilih untuk diterapkan model pembelajaran
kooperaif tipe make a mach adalah mata pelajaran IPA materi Pesawat sederhana
KD: “Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih
mudah dan lebih cepat”. Ketiga, subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN
Kutowinangun 11 kecamatan Tingkir Kota salatiga. Keempat, penelitian ini
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Kelima, penelitian ini
dilaksanakan dalam rangka upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Kutowinangun 11
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Semester II tahun 2013/2014.
2) Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe make a match
dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Kutowinangun 11
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Semester II tahun 2013/2014.
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah:
1) Meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran kooperatif
tipe make a match pada siswa
kelas V SDN Kutowinangun 11
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Semester II tahun 2013/2014.
2) Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V semester 2 pada mata pelajaran IPA di SDN
Kutowinangun 11 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
4
1.6 Manfaat penelitian
1.6.1 Bagi siswa
1) Meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh
guru, agar siswa tidak merasa bosan dalam menerima pelajaran, karena
guru tidak menerapkan model yang monoton melainkan menerapkan
model yang menarik dan dapat merangsang kemauan siswa dalam belajar .
2) Meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran IPA untuk
belajar aktif dan kreatif khususnya materi pesawat sederhana.
1.6.2 Bagi Guru
1) Membantu guru menentukan atau menggunakan media yang tepat untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model
pembelajaran make a match.
2) Sebagai motivasi bagi guru/calon guru untuk meningkatkan keterampilan
yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga
dapat memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
3) Guru dapat semakin mantap dalam mempersiapkan diri dalam proses
pembelajaran.
4) Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat
memilih model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar
agar merangsang minat siswa dalam pembelajaran.
1.6.3 Bagi Kepala Sekolah
1) Memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses
pembelajaran para guru.
2) Kepala Sekolah bisa menambah sarana dan prasarana sehingga mutu
pendidikan dapat meningkat.
5
1.6.4 Bagi penulis
1) Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi bekal dan wawasan bagi
penulis sebagai calon guru yang professional dalam menerapkan model
belajar yang menarik di SD.
2) Melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian agar
dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
Download