NEGOSIASI YANG TEPAT Sebagai Teknik Komunikasi Public Relations Siti Maryam (Dosen Tetap Prodi Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jakarta) Abstract This article is aimed at describing one of main goal of public relations in doing lobby function, diplomacy, and negotiation towards the rest of stakeholder by focusing on people skills, such as communication, relationship, and persuasive. Public Relations is one of communicating activity along with the characteristics of two way traffic communication between institution or organization represented by its audiences. Negotiation is related to some way and attempts in building relationship with the rest of stakeholder (internal and external publics), influencing them persuasively via formal and informal communication so that the company and organization are able to gain the definition and supports by information and limited data within the relatively briefed of time. Negotiation is communication technical that is much used in settling the claim between two parties or more. The main core of effective negotiation is basically on the fixed preparation, the attempts to create friendly vibe and by applying the ability in interpersonal communication, the capacity of thinking, and critical analysis. If the negotiator is able to reach the personal pleasure within the negotiation situation, if they are able to combine the goal for gaining the best result together, so there would be the base to gain the success. Negotiation is talking about power and influence yet its effort to gain the agreement about main points that creates some conflicts among the party. Key words: communication, public relations, and negotiation. PENDAHULUAN negosiasi dengan baik maka bisa mengurangi kerugian yang terjadi bahkan bisa jadi beruntung A. Latar Belakang dibandingkan dengan apabila tidak dilakukan Komunikasi mempunyai banyak berbagai negosiasi. Apakah sebenarnya yang disebut ilmu praktika dan teknik. Public Relations adalah negosiasi itu? Bagaimanana kaidah, prinsip, dan salahsatu dari sekian banyak komunikasi praktika. tahap negosiasi yang baik? Inilah yang menjadi Publik Relations merupakan bentuk komunikasi permasalahan utama dalan penulisan ini. yang digunakan dalam rangka membina hubungan B. Tujuan Penulisan baik antara lembaga dengan publiknya. Dalam Berdasarkan belakang permasalahan beberapa teknik. Namun di antara semua teknik penulisan ini dirumuskan sebagai berikut: ini ada kesamaan yakni komunikasi dua arah. 1. Untuk mengetahui secara teoritis hubungan Salahsatu teknik komunikasi dua arah dalam rangka Komunikasi , Public Relations, dan negosiasi mencapai tujuan yang ditetapkan sebuah lembaga berdasarkan masing-masing definisinya. Negosiasi merupakan teknik komunikasi yang banyak digunakan dalam memecahkan persoalan perselisihan diantara dua pihak atau lebih. Dalam hal Publik Relations adalah perselisihan di antara lembaga. Lembaga yang dapat melakukan tersebut, maka dan teknik komunikasi, Publik Relations mempunyai (bahkan perorangan) adalah negosiasi. utama latar tujuan 2. Untuk mengetahui tahap-tahap negosiasi yang baik secara teoritis. 3. Untuk mengetahui gaya negosiasi yang dapat dilakukan dalam praktek. 4. Untuk mengetaui langkah-langkah dan prinsip negosiasi. 45 UPN "VETERAN" JAKARTA 5. Untuk mengetahui kaidah (hukum) dalam negosiasi lembaga atau organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut , pihak public KOMUNIKASI, PUBLIC RELATIONS, DAN relations menganalisa untuk mengetahui efeknya NEGOSIASI dan feedbacknya,apakah berdampak baik bagi citra atau sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang A. Definisi Komunikasi dan Public Relations Ada banyak ragam definisi komunikasi menguntungkan posisi organisasi atau lembaga yang bersangkutan di masyarakat. .Masing-masing definisi dilahirkan sesuai atau Mengapa menggunakan PR? Pertanyaan dipengaruhi bidang yang menjadi spesialisasi dari ini diajukan oleh Claire Austin (1993) dalam buku ahli yang mengeluarkan definisi tersebut. Berikut Public Relations yang ini adalah salah satu definisi komunikasi yang Ia menjawab, “ Individu dan organisasi memang relevan dengan pembahasan. dapat saja lestari tanpa PR, tetapi dengan program Menurut Berelson dan Steiner (1964), komunikasi adalah PR yang terencana,mereka bisa mengharapkan penyampaian hasil yang lebih baik dan reputasi yang semakin informasi, gagasan, emosi,keahlian dan lain-lain, meningkat.” Austin menambahkan bahwa PR melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata- sebaik apapun tidak akan bisa menyembunyikan kata,gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. produk yang buruk atau melindungi sebuah Dan menurut Miller (1966) Komunikasi pada perusahaan yang tidak etis . Sepaya PR bisa sukses dasarnya penyampaian pesan yang disengaja maka organisasi harus bisa dipercaya. Yang bisa dari sumber terhadap penerima dengan tujuan dilakukan PR adalah membantu peningkatan citra untuk mempengaruhi tingkah laku pihak-pihak yang positif dan menekan sampai batas minimal penerima. kerusakan yang terjadi kalau sesuatu berjalan Sementara –proses sukses dalam sepekan. itu tujuan komunikasi secara tidak semestinya. menurut Zainal Abidin (2006 : 51) adalah untuk Renald Kasali dalam bukunya Management mempengaruhi, menarik perhatian, menarik simpati, Public Relations (Soleh Sumirat 89), mengatakan menimbulkan empati dan menyampaikan informasi manajemen dan PR adalah dua bidang ilmu yang dari dan/atau ke seseorang, kelompok,organisasi berkembang secara terpisah. Akan tetapi seperti atau perusahaan. kita saksikan perkembangannya pada akhir abad Dari berbagai definisi di atas maka dapat ke-20, manajemen akhirnya berhasil meningkatkan disimpulkan bahwa Komunikasi adalah proses peranannya pada hampir setiap bidang kehidupan. penyampaian informasi dari seseorang/kelompok, Seperti pada hubungan antara menajemen dan organisasi rangka bidang-bidang lainnya, manajemen telah menyatu mempengaruhi tingkah laku pihak-pihak yang dengan PR. Artinya manajemen telah memberi menerima informasi tersebut. kontribusi yang sangat besar bagi penerapan atau perusahaan dalam Kegiatan Public relations pada hakekatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan konsepsi PR dalam kehidupan manusia. Manajemen, dalam konteks strategi, berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua mempunyai peran untuk membantu perusahaan arah (two way traffic communication) antara 46 menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan UPN "VETERAN" JAKARTA dalam lingkungan usaha. Misalnya perubahan- perusahaan harus segera membayar bunga kreditnya perubahan peraturan, kegiatan politik, situasi sementara saat itu perusahaan sedang dalam ekonomi, perkembangan teknologi/komunikasi kesulitan keuangan. Ada saat lain manakala pihak dan perkembangan penduduk. supplier menyatakan akan mengalihkan bisnisnya Perubahan lingkungan tentu mempengaruhi tidak lagi mengeluarkan produk yang justru prestasi perusahaan dalam meraih keuntungan atau menjadi bahan baku utama kita, atau mungkin dia memberi kontribusi terhadap pihak-pihak yang meningkatkan spesifikasi teknisnya sehingga kita terkait. PR mempunyai peranan yang penting dalam tidak bisa lagi menggunakan jasanya.Di sinilah mengefektifkan organisasi dengan membangun peran PR untuk melakukan negoisasi kepada pihak- hubungan jangka panjang dengan lembaga-lembaga pihak tersebut. strategis. Dalam lobi, diplomasi maupun bernegosiasi, Oleh karena itu, bagi seorang PR, manakala umumnya bentuk komunikasi yang dominan perusahaan sedang menghadapi krisis, justru di dipergunakan adalah komunikasi interpersonal, situlah pekerjaan mereka yang sesungguhnya. dan lebih spesifik lagi adalah komunikasi persuasif. Pekerjaan mereka bukan hanya menyiapkan Asal kata persuasif adalah (to) persuade. Artinya, sebuah event untuk melakukan launching produk membujuk, merayu. Tujuan dari komunikasi persuasi baru, membina hubungan dengan pemerintah dan adalah untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan menjalin kerjasama dengan selebritis. Pada saat tingkah laku seseorang atau sekelompok orang, krisis, pada saat seluruh anggota atau staf dan lalu kemudian berbuat sebagaimana dikehendaki pimpinan organisasi dilanda kekalutan, mereka (Ton Kertapati, 1981). hadir menjadi juru bicara yang percaya diri Dibutuhkan beberapa persyaratan dalam untuk menjelaskan seluruh duduk perkara yang melakukan persuasi, saat mempraktikkannya perlu menimpa organisasi atau perusahaan mereka. PR memanfaatkan berbagai macam data dan fakta harus bekerja keras karena arus informasi cepat psikologis maupun sosiologis dari orang yang mau beredarnya, dan sewaktu-waktu dapat berubah. dipengaruhi. Sebagai bentuk komunikasi persuasif, Skenario penanggulangan krisis harus selalu di- dalam mempengaruhi mereka, kita harus mengerti up date, tidak hanya setiap hari, jam, atau menit, dan memahami dengan benar field of experience bahkan hingga hanya dalam bilangan detik. (luas pengalaman) sasaran lobi kita, dan frame of PR tidak bisa bekerja sendiri. Di sinilah reference (kerangka referensi) yang dimilikinya. fungsi lobi, diplomasi, dan negosiasi berperan. Di samping itu kita harus pula mengetahui Fungsi lobi, diplomasi, dan negosiasi di sini adalah expectation of reward (harapan akan keuntungan) bagaimana membangun hubungan dengan seluruh yang menguasainya. stakeholder, mempengaruhi mereka secara persuasif Manajemen diri tidak sekedar bermakna lewat komunikasi informal sehingga organisasi pengelolaan pribadi (self manajemen) melalui atau perusahaan bisa mendapatkan pengertian keterampilan intrapersonal semata, tetapi juga dan dukungan dengan data dan informasi terbatas mencakup keterampilan interpersonal (people dalam waktu yang relatif singkat. skills) yang lebih fokus pada kemampuan kita untuk Krisis yang terutama terjadi misalnya antara berkomunikasi (to communicate), berhubungan lain, manakala pihak perbankan memutuskan (relationship) dan mempengaruhi (leadership) 47 UPN "VETERAN" JAKARTA orang lain. Dalam konteks ini negosiasi merupakan atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama penerapan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dengan dari keterampilan interpersonal tersebut. pihak lain. Banyak orang mengatakan negosiasi sebagai suatu kemampuan (skill) untuk membujuk B. Definisi Negosiasi Oxford orang lain tersebut berkenaan untuk menerima cara dictionary mendefinisikan pandang kita. Oleh karena itu, seseorang dikatakan “negosiasi sebagai pembicaraan dengan orang sebagai “negosiator yang baik” apabila orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi tersebut mendapatkan kesepakatan yang terbaik atau kesepakatan dari sebuah perundingan. ... untuk mengatur atau mengemukakan” Berdasarkan uraian tersebut, negosiasi Dengan kata lain, negosiasi adalah kegiatan berarti teknik pengoperan lambang-lambang secara yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan dua arah dari satu pihak (komunikator/negosiator) yang dapat diterima keduabelah pihak. Negosiasi kepada pihak lain (komunikan/negosiator). Teknik diperlukan ketika kepentingan seseorang atau suatu negosiasi ini bisa digunakan oleh Publik Relations kelompok tergantung pada perbuatan orang atau dalam rangka memelihara image baik lembaga kelompok lain yang juga memiliki kepentingan- (mendapatkan kesepakatan terbaik) bagi lembaga. kepentingan lain. Kepentingan-kepentingan tersebut harus dicapai dengan jalan mengadakan TAHAP, LANGKAH, GAYA, DAN KAIDAH kerjasama. Ron Ludlof NEGOSIASI &Fergus Panton (1996 :141) Telah dibahas bahwa negosiasi yang baik Negosiasi adalah pertemuan antara dua pihak akan menghasilkan kesepakatan terbaik. Lalu, dengan tujuan mencapai kesepakatan atas pokok- kesepakan terbaik itu yang bagaimana? Maka pokok masalah yang : 1) penting dalam pandangan perlu diketahui kemungkinan-kemungkinan hasil kedua belah fihak, 2) dapat menimbulkan konflik negosiasi tersebut. diantara keduabelah pihak dan 3) membutuhkan kerjasama keduabelah pihak untuk mencapainya. Negosiasi biasa terjadi antara majikan dan karyawan (upah, fasilitas); antara duta penjualan Setiap negosiasi akan selalu berakhir dengan salah satu dari kemungkinan: - Lose/lose; di mana tidak ada satu pihak pun yang berhasil mencapai tujuannya dengan pembeli di seputar harga dan kontrak; - Lose/win atau sebaliknya; di mana satu pihak antar departemen sehubungan dengan alokasi berhasil mencapai tujuannya sedangkan yang sumberdaya. Negosiasi tidaklah untuk mencari lain tidak pemenang atau pecundang (the loser); dalam setiap negosiasi terdapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan sosial dan komunikasi efektif dan kreatif untuk membawa keduabelah pihak ke arah hasil yang positif bagi kepentingan bersama. - Tanpa hasil; di mana tidak ada satu pihak pun yang menang atau kalah - Win/win; di mana tujuan dari kedua pihak berhasil tercapai melalui kesepakatan Hasil terbaik yang diharapkan tentunya Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa win-win. Karena dalam Publik Relations apabila Indonesia), negosiasi diartikan sebagai proses tawar- terjadi “lose” salah satu pihak, akan menyisakan menawar dengan jelas berunding untuk memberi 48 permasalahan lanjutan. UPN "VETERAN" JAKARTA A. Tahapan Negosiasi sangat singkat; beberapa detik atau menit. Suasana Intisari negosiasi yang efektif terletak pada dipengaruhi oleh hubungan antara pihak-pihak persiapan yang matang, upaya untuk menciptakan pada waktu lampau, harapan mereka saat ini,sikap suasana yang akrab dan dengan menerapkan persepsi dan keahlian yang mereka miliki dalam kemahiran komunikasi antar pribadi, daya pikir bernegoisasi. Suasana dipengaruhi oleh konteks serta analisa kritis. Jika para negosiator mampu pertemuan,lokasi, penataan tempat duduk, tingkat mencapai kepuasan pribadi dalam situasi negosiasi formalitas dan penataan domestik. yang ada, jika mereka dapat memadukan tujuan Pada periode ‘ice-breaking’, Anda demi tercapai hasil terbaik bersama, maka terdapat hendaknya berupaya untuk menciptakan suasana dasar untuk mencapai keberhasilan. yang hangat, bersahabat, panuh kerja sama dan praktis. Komunikasi verbal maupun non-verbal 1. Mempersiapkan Negosiasi (seperti kontak mata) yang bersahabat dapat sangat Persiapan yang efektif sangat penting jika membantu menciptakan kondisi yang membuat anda ingin mencapai hasil terbaik. Para negosiator orang-orang termotivasi untuk bekerja sama yang sukses memiliki tujuan-tujuan umum maupun demikian pula sebaliknya. khusus dan telah menyusun rencana bagaimana Gerakan-gerakan pembukaan ini (seperti mencapai tujuan-tujuan tersebut sebelum berada di dalam permainan catur) menciptakan suasana meja negoisasi. yang memungkinkan negosiasi berjalan maju dan Pada tahap persiapan, jangan terlalu terikat menolong anda mendapatkan informasi mengenai pada suatu tindakan atau kebijakan yang kukuh. karakter, sikap dan maksud pihak lain. Berusahalah Jika pihak lain dapat membaca hal ini, dan bahwa untuk mencari tanda-tanda yang dapat memberi hanya itu hasil yang anda cari dan anda terima, petunjuk tentang pengalaman, keahlian dan gaya maka kompromi sudah terjadi sejak awal negosiasi. negosiasi mereka. Negosiator yang berpengalaman Sinergi dan situasi negosiasi yang berhasil lebih akan mencari kerja sama dalam topik-topik mungkin terjadi bila anda bersedia (dan mampu) yang netral; negosiator yang mencari kekuasaan memikirkan kembali tujuan-tujuan dan strategi akan berusaha untuk mengetahui kekuatan dan anda selama negosiasi berlangsung, sesuaikan kelemahan Anda, serta prioritas dan perhatian informasi dan sikap yang dinyatakan pihak lain Anda. Tanda-tanda ini memungkinkan Anda kepada anda. Situasi menang/kalah atau kalah/ untuk menilai dan mempertimbangkan bagaimana kalah tidak menguntungkan siapapun; pemenang memvariasikan strategi Anda dalam tahap-tahap dan pecundang harus hidup berdampingan sesudah negosiasi selanjutnya. itu, dan negoisasi-negoisasi selanjutnya akan Pada bagian lain, negosiasi menurut Bill dipenuhi dengan prejudis terhadap salah satu hasil Scott (1990), adalah sebuah bentuk pertemuan di atas. Ludlow & Fergus (1992 : 145) antara dua belah pihak (pihak kita dengan pihak lain) yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah 2. Menciptakan Suasana yang Tepat Suasana negosiasi persetujuan bersama. Agar tercipta persetujuan berpengaruh besar bersama, langkah-langkah negosiasi, menurut Bill terhadap perkembangan ke arah hasil-hasil yang Scott, membutuhkan beberapa persyaratan, metode, positif. Suasana diciptakan dalam waktu yang taktik, dan strategi. 49 UPN "VETERAN" JAKARTA Guna mencapai persetujuan bersama yang 3. Tahap Negosiasi ditaati kedua belah pihak, para pihak yang akan Tahap selanjutnya menurut Bill Scott adalah melakukan nagosiasi harus melakukan beberapa tahap negosiasi. Pada tahapan ini tahapan-tahapan tahapan dalam negosiasi. Negosiasi dimulai lewat yang harus dilalui ada 5, yaitu : penciptaan iklim, yaitu iklim kerja sama. Bila iklim 1.Eksplorasi, tahapan dimana masing-masing kerja sama ini telah terbentuk maka selanjutnya pihak berusaha untuk memahami tuntutan pihak akan tercipta situasi kerja sama yang harmonis dan lain dan merasakan bersama perjanjian seperti kreatif. Setelah situasi kerja sama ini terbentuk, apa yang mungkin dapat mereka hasilkan. barulah tahapan negosiasi atau pelaksanaan 2.Penawaran, pada tahap ini dianjurkan agar negosiasi berjalan. Pada saat negosiasi berlangsung, penawaran awal diberikan pada batas tertinggi menurut Bill Scott suasananya bisa mengasyikkan, agar pihak negosiator lebih leluasa untuk bisa pula menegangkan. Pada saat negosiasi menurunkan harga. Bila penawaran awal rendah berlangsung hasil akhirnya bisa diramalkan atau tidak mungkin untuk dinaikkan lagi. bisa dikendalikan, namun bisa pula berkembang liar 3.Tawar menawar, tahapan ini harus mempunyai sehingga sulit untuk dikendalikan. Baru kemudian pedoman yang jelas, yaitu transaksi harus pada akhirnya tercapai kesepakatan di antara kedua diarahkan pada transaksi yang lebih adil. Kedua belah pihak. pihak harus sama-sama puas atau sama-sama tidak Iklim kerja sama yang baik menurut Bill puas. Hal yang harus diperhatikan dalam tahap Scott adalah bila tercipta situasi yang penuh dengan ini adalah, pertama harus mendapat gambaran keramahan, dipenuhi dengan semangat kerja sama, yang jelas tentang yang ditawarkan; kedua segala sesuatu yang berfungsi untuk mendorong menilai sesuatu yang dihadapi (menghindari terciptanya kerjasama, serta persetujuan bersama informasi yang bersifat spekulatif); terakhir, berjalan lancar dan bersifat bisnis. Bersifat bisnis di setiap jawaban yang diberikan pihak lain harus sini maksudnya adalah bernuansa bisnis. Agar tidak dicatat. terjadi batu sandungan, Anda perlu juga menyadari 4.Penyelesaian. Proses penutupan dilakukan dengan bahwa dalam menciptakan iklim ini situasi yang beberapa tindakan positif yang menunjukan akan dihadapi sangat bervariasi dan variabelnya tetap terbinanya persahabatan, hasil yang sama sangat banyak. Ada saat-saat tegang dan tidak kenal memuaskan buat kedua belah pihak. kompromi ketika awal-awal membentuk iklim kerja 5.Pengesahan, dapat dilakukan dengan sama ini. Ada juga suasana yang dirasa berjalan penandatanganan perjanjian jual beli,perjanjian lamban, membosankan dan memakan banyak kerjasama, dan sebagainya. waktu. Namun, tidak tertutup pula kemungkinan munculnya suasana yang berjalan dengan hangat, B. Langkah-Langkah dan Prinsip Negosiasi kreatif dan ramah. Kondisi ini perlu disadari agar Sementara itu, langkah-langkah yang lebih apapun suasana dan situasi yang timbul, pelobi baik dalam melakukan negosiasi adalah dengan yang melakukan negosiasi tetap fokus pada tujuan melalui pendekatan: dan strategi yang telah dirancang sebelumnya. Soft Bargaining. Pendekatan ini melibatkan bentuk negosiasi yang menitikberatkan pada posisi menang/kalah. 50 UPN "VETERAN" JAKARTA Pendekatannya lawan bicaranya seperti sebagai memperlakukan teman, terakhir, para anggora kelompok masing-masing mencari saling berbicara satu dengan yang lainnya, di mana kesepakatan dengan harga apapun dan menawarkan kesalahpahaman dan salah interpretasi mungkin sebuah hasil perundingan atas dasar penciptaan saja terjadi. hubungan yang baik dengan lawan bicara. Hard Negosiator dengan negosiasi mengenai hal-hal yang benar-benar sangatlah bersifat dibutuhkan dan diinginkan oleh orang-orang, kemenangan bukan apa yang mereka katakan mereka inginkan sebagai satu-satunya tujuan akhir. Mereka akan atau butuhkan. Hal ini biasanya dilakukan sebagai memberlakukan trik dan tekanan dalam usaha tindakan balasan terhadap lawan bicara mereka mereka untuk menang. untuk mendapatkan sesuatu yang kompatibel bukan pendekatan Bargaining. Negosiasi terhadap kepentingan berarti semacam kompetitif,dengan Bilamana perunding ini melihat mereka lunak,maka berhadapan perunding dengan keras mutually exklusive. ini Dengan berfokus pada kepentingan, para cenderung untuk selalu menang. Lain halnya jika negoisator akan dapat dengan mudah memenuhi berhadapan dengan perunding keras lainnya, di prinsip dasar yang ketiga yaitu, menciptakan pilihan mana ada kemungkinan tidak tercapainya kata yang bersifat mutual,artinya para negoisator harus sepakat sama sekali (no outcome). berusaha untuk mendapatkan solusi-solusi baru Principled Negosiation. Negosiator yang untuk masalah yang dibicarakan dan membuat menganut empat prinsip dasar dalam negosiasi: kedua belah pihak untuk menang, bukan berusaha 1) Memisahkan antara pelaku dengan masalah, menang dan lainnya harus kalah. 2) Fokus pada kepentingan, bukan posisi, Prinsip yang keempat adalah untuk 3) Menciptakan pilihan untuk hasil yang mutual, menekankan pada kriteria yang objektif.Hal ini 4) Menekankan pada kriteria yang bersifat akan sangat memudahkan proses negoisasi karena objektif. kriteria objektif akan memberikan kedua belah Memisahkan pelaku dari masalah berarti meniadakan hal-hal yang berhubungan dengan pihak tuntunan terhadap keadilan. INLINE (http:// www.inline.or.id) masalah. Tiga macam masalah komunikasi. Yang pertama, para pelaku perundingan mungkin C. Gaya Negosiasi Gaya yang kita gunakan dapat tidak berbicara satu dengan yang lainnya. Di mempertahankan suasana yang tercipta pada bagian mana komentar-komentar mereka secara formal awal atau dapat mengubah suasana persaingan, ditujukan kepada lawan bicara mereka, akan tetapi konflik dan pertikaian pribadi. sebenarnya mereka sedang membicarakan pihak Setelah pada permulaan negosiasi kita lain di luar pelaku perundingan yang yang hadir mengidentifikasi dan menyepakati tujuan, prosedur pada saat itu. Yang kedua timbul ketika di antara dan proses yang digunakan, batas waktu dan kelompok tidak saling mendengar. Seharusnya kedudukan masing-masing pihak dalam negosiasi, mereka menyeluruh maka secara bersamaan kita perlu mengidentifikasi terhadap apa yang dibicarakan, malahan mereka pokok-pokok yang hendak dibahas dan kepentingan- merencanakan kepentingan yang hendak dinegosiasikan. Jenis 51 mendengarkan respons secara masing-masing. Yang UPN "VETERAN" JAKARTA gaya yang digunakan dapat dijelaskan dalam dua 4. Ajukan pertanyaan dimensi yaitu arah dan kekuatan. 5. Mendengar. Jika mendengar dengan baik, Arah, berbicara tentang cara kita menangani Anda tidak hanya mendapatkan ide-ide informasi. Kita dapat mendorong, mengajukan baru untuk menciptakan win/win tetapi juga usul,melalaikan kontribusi orang lain, mengkritik, membuat lawan bicara Anda merasa bahwa bertindak sebagai pengganggu- semua taktik yang mereka diperhatikan dan dihargai. berlaku tergantung sifat dan konteks negosiasi. 6. Atau kita dapat menarik; mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi, meminta saran, Tentukan target untuk setiap kesepakatan. Targetkan aspirasi Anda setinggi mungkin 7. Kembangkan pilihan-pilihan dan strategi. memastikan pemahaman, meminta kejelasan dan Negosiator yang sukses adalah mereka yang menyatakan perasaan kita. memiliki strategi yang baik untuk mengubah Kekuatan berbicara tentang keluwesan kita untuk beranjak dari kedudukan kita yang semula. pilihan-pilihan mereka menjadi kenyataan. 8. Pikirlah layaknya seekor dolphin. Dolphin Kita dapat bersikap keras; kita ingin menang mampu untuk mengadaptasikan strategi- berapapun harganya,tidak akan mengalah atau strateginya dan kebiasaannya pada lawan mundur, tidak akan menerima tawaran apapun- mereka. Ingatlah, bahkan ketika berunding kita mengejar sasaran yang tinggi, atau kita dapat Anda masih memiliki pilihan – Anda dapat bersikap lunak; kita mengalah, ragu-ragu, sulit berjalan menjauhinya! mengatakan tidak, menyesuaikan diri – sasaran 9. Jujur dan adil. Tujuan yang ingin dicapai di yang kita kejar rendah. Kita dapat mengambil dalam menciptakan hasil win/win adalah sikap keras dalam beberapa persoalan dan bersikap supaya kedua pihak dapat merasa bahwa lunak dalam persoalan-persoalan yang lain; hal ini kebutuhan dan tujuan mereka masing-masing memberikan petunjuk jelas mengenai hasil yang telah tercapai, sehingga mereka berkenan menjadi prioritas kita. untuk datang lagi dan melakukan perundingan lainnya. D. Kaidah Negosiasi Berikut 10. Jangan pernah menerima penawaran pertama. adalah 15 Kaidah (hukum) Penawaran tersebut hanya untuk melihat Negosiasi yang perlu diperhatikan seberapa kuat pemahaman Anda terhadap hal 1. pokok. Ingat selalu bahwa segala sesuatu dapat dinegosiasikan. mungkin Kembangkan ide-ide pokok sebanyak yang dapat dinegosiasikan. 2. Kristalisasikan memungkinkan. 12. Jika tidak mungkin, setidaknya ciptakan visi Anda mengenai kesepakatan tersebut 3. 11. Rundingkan dengan kekuatan/kuasa jika penampilan yang berkuasa. 13. Temukan apa yang diinginkan oleh pihak Persiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. lawan Dapatkan sebanyak mungkin informasi yang 14. Koperatif dan bersahabat bisa anda dapatkan. Ingatlah,sangat sedikit 15. Gunakan kekuatan kompetisi perundingan yang mulai seketika juga pada saat pihak lawan sudah tiba di meja. 52 UPN "VETERAN" JAKARTA K E S I M P U LA N tergantung pada kekuatan relatif mitra yang terlibat. Usahakan kekuatan tawar menawar Berdasarkan keseluruhan bahasan dalam penulisan ini, dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai sebelum negosiasi dimulai. 7. Kekuatan tawar menawar dapat bervariasi berikut: menurut A. Komunikasi adalah proses penyampaian dinegosiasikan. informasi dari seseorang, kelompok, organisasi 8. pokok permasalahan yang Pengembangan dan penggunaan keahlian atau perusahaan dalam rangka mempengaruhi negosiasi dapat membawa pengaruh yang tingkah laku pihak-pihak yang menerima besar terhadap hasil informasi tersebut. Public Relations adalah bentuk 9. Menciptakan hubungan baik dan komunikasi.. Dalam Public Relations, Negosiasi suasanakerja sama pada awal negosiasi merupakan salahsatu teknik komunikasi PR membantu anda ke arah hasil positif. (Public Relations) 10. Pelajari kembali kinerja anda dan amati apa B. Sama halnya dalam lobi dan diplomasi, negosiasi yang perlu anda lakukan dengan lebih baik berkaitan dengan cara-dan upaya membangun pada kali berikutnya (baik tugas maupun hubungan dengan seluruh stakeholder (publik proses) internal dan eksternal), mempengaruhi mereka secara persuasif lewat komunikasi formal maupun informal sehingga organisasi atau perusahaan bisa mendapatkan pengertian dan dukungan dengan data dan informasi terbatas dalam waktu yang relatif singkat. C. Pokok-pokok penting mengenai negosiasi 1. Negoisasi berbicara tentang kekuasaan dan pengaruh serta upaya mencapai kesepakatan mengenai pokok-pokok yang menimbulkan konflik antar pihak. 2. Negosiasi tidak harus mencapai situasi menang/kalah. 3. Upayakan tercipta situasi menang/ menang. Kedua pihak setelah negoisasi berakhir masih akan saling berhubungan dan melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat. 4. Bangunlah negosiasi yang memuaskan kedua pihak 5. Negosiasi efektif membutuhkan persiapan matang 6. Sebagian besar hasil negosiasi sangat DAFTAR PUSTAKA Abidin. Zainal Partao. 2006. Teknik Lobi & Diplomasi, untuk insan public relations. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Austin. Claire. 1992. Sucsessful Public Relations in a week. The British Institute of Management . Hodder & Stoghton. Diterjemahkan oleh Anton Adiwiyoto. 1993 .Public Relations yang sukses dalam seminggu. Megapoin PT Kesaint Blanc Indah Corp. Jakarta. INLINE (http://www.inline.or.id) Ludlow. Ron & Panton Fergus. The Essence of Effective Communication. 1992. Prentice Hall International (UK) Ltd. Diterjemahkan oleh Deddy Jacobus. 1996. Penerbit ANDI and Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Jogjakarta. Rachmadi. F. 1992. Public Relations, dalam Teori dan Praktek. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Ruslan. Rosady. 2000. Kampanye Public Relations, Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Scott. Bill. 1990. Strategi dan Teknik Negosiasi. Jakarta: PPM Soemirat Soleh & Elvinaro Ardianto. 2004. Dasar-Dasar Public Relations. PT Remaja Rosdakarya. Bandung 53 UPN "VETERAN" JAKARTA