Teori transformasi konflik

advertisement
Dimensi Struktur dan Kultur dalam Konflik
PERSPEKTIF KONFLIK
REALITAS
PEMICU
PENYEBAB DASAR
KONFLIK DATA
KONFLIK HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA
KONFLIK KEPENTINGAN
KONFLIK STRUKTURAL
KONFLIK NILAI
L
A
T
E
N
T
E
R
B
U
K
A
Peta Konflik di Sektor Pertanian

Moore (1986)
1.
Konflik data: kurang informai, salah faham, perbedaan pandangan tentang
data yang relevan, perbedaan interpretasi dan perbedaan penilaian atas
prosedur .
Solusi: cari data penting, sepakati cara pengumpulan data, tetapkan
kriteria untuk mengakses data, panggil pisak ketiga.
2. Konflik kepentingan: persaingan untuk memperoleh sumberdaya,
kepentingan prosedural, dan kepentingan psikologis
Solusi: Fokus pada ketertarikan pihak lain (jangan oposisi), mencari kriteria
objektif, cari solusi integratif, dan mencari kesenjangan
3. Konflik struktural: pola kelakuan yang mengekang, ketidakseimbangan kontrol,
kepemilikan dan distribusi SDA
Solusi: definisikan dan rubah peran, rombak pola kelakuan yang merusak,
realokasi kontrol atau kepemilikan sumberdaya, bangun proses pengambilan
keputusan yang tepat, rubah proses negosiasi, rubah pendekatan negosiasi, rubah
hubungan fisik dan lingkungan hubungan sosial, modifikasi tekanan struktural,
atur ritme (waktu)
4. Konflik nilai: perbedaan kriteria dalam menilai ide or gagasan, Ekslusifitas,
perbedaan pandangan hidup, ideologi dan agama.
Solusi: jangan mendefinisikan masalah berdasarkan nilai, biarkan “setuju or
tidak” setuju, ciptakan lingkungan pengaruh diman salah satu nilai dominan.
5. Konflik hubung anntar manusia: Emosional, mispresepsi streotipes,
miskomunikasi, pengulangan tindakan yangtak terpuji
Solusi: kontrol emosi, bangun persepsi positif, intensifkan komunikasi, “block
negative repetitive”, ciptakan sikap pemecahan masalah yang positif.
Mengapa Orang Berkonflik
(1) S-Daya itu sifatnya terbatas,
(2) Seringkali berada dalam status “opened acces”, sehingga berbagai
kepentingan mudah masuk dan tak terhindarkan.
(3) Tuntutan atas S-Daya terus mengalami perkembangan, sehingga
secara kontekstual kepentingan para pihak berbeda antar waktu.
(4) Dampak dari penggunaannya melampaui batas-batas wilayah
dimana pusat aktivitas atas S-Daya tersebut berada.
(5) Masing-masing pihak yang berbeda kepentingan memberikan
intepretasi simbolik
Perspektif dan Teori Konflik




KONFLIK (CONFLICT )
HUBUNGAN YANG TIDAK COCOK ANTARA DUA ORANG ATAU
DUA KELOMPOK ATAU DUA MASYARAKAT ATAU LEBIH DAN
JUGA ANTARA DUA NEGARA ATAU LEBIH, TERMASUK :
(i) TUJUAN/SASARAN YANG AKAN DICAPAI,
(ii) DALAM CARA MENCAPAI SASARAN/TUJUAN TERSEBUT





KEKERASAN (VIOLENCE)
TINDAKAN KEKERASAN, SIKAP BERBAGAI STRUKTUR ATAU
SISTEM YANG MENYEBABKAN KERUSUHAN SECARA FISIK,
MENTAL, SOSIAL/LINGKUNGAN DAN ATAU MENGHALANGI
SESEORANG ATAU KELOMPOK ORANG UNTUK MERAIH
POTENSINYA SECARA PENUH
(FISHER dkk, 2000:4)
Kategori/Tipologi Konflik
1.



Berdasarkan PENAMPAKANNYA
Konflik laten, yaitu konflik yang memiliki sejarah
lama dan yang sifatnya tersembunyi serta tidak
kelihatan;
Konflik terbuka, yaitu konflik yang memiliki sifatnya
terbuka dan memiliki akar yang dalam dan sangat
nyata;
Konflik permukaan, yaitu konflik yang memiliki akar
dangkal atau tidak berakar dan muncul hanya karena
kesalahan-pahaman mengenai sasaran, dan yang
sifatnya lebih mudah di atasi melalui komunikasi.
2. Berdasarkan Penyebab Konflik



Teori hubungan masyarakat yang menganggap bahwa konflik
disebabkan karena adanya polarisasi di masyarakat yang terus
terjadi, menyertai ketidak-percayaan dan permusuhan di antara
mereka yang terlibat konflik.
Teori negosiasi yang menganggap bahwa konflik disebabkan
karena posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan
mengenai konflik oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.
Teori kebutuhan manusia yang menganggap bahwa konflik
berakar pada persoalan tidak terpenuhinya atau terhalanginya
pemenuhan kebutuhan dasar manusia-- fisik, mental dan sosial.
Masalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi dan otonomi
sering merupakan inti masalah konflik dalam perspektif teori ini.



Teori identitas, yang menganggap bahwa konflik disebabkan
karena identitas terancam, yang hal ini sering berakar pada
hilangnya sesuatu yang dianggap bernilai atau suatu penderitaan di
masa lalu, yang hingga saat ini tidak kunjung terjadi
penyelesaiannya.
Teori kesalahpahaman sosial-budaya. Teori ini menganggap
bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara
komunikasi karena sebab-sebab perbedaan latar belakang sosial
budaya di antara mereka yang terlibat konflik.
Teori transformasi konflik yang berasumsi bahwa konflik
disebabkan karena masalah-masalah ketidaksetaraan dan
ketidakadilan sosial, budaya, dan ekonomi dari pihak-pihak yang
terlibat konflik.
MODEL TIGA DIMENSI DARI WUJUD ATAU SUMBER
KEKERASAN
KEKERASAN FISIK SECARA LANGSUNG: PERILAKU
● PEMBUNUHAN
● PEMUKULAN
● INTIMIDASI
● PENYIKSAAN
● EKSPLOITASI KAYU HUTAN, FLORA DAN FAUNA SECARA LIAR (ILLEGAL)
● EKSPLOITASI KAYU HUTAN, FLORA DAN FAUNA SECARA SAH (LEGAL)

KEKERASAN YANG
TERLIHAT
KEKERASAN YANG
TIDAK TERLIHAT
SUMBER-SUMBER KEKERASAN: SIKAP, PERASAAN,
NILAI-NILAI:
● KEBENCIAN
● KETAKUTAN, KETIDAKPERCAYAAN
● RASISME, SEKSISME
● KETIDAKMAMPUAN BERTOLERANSI
(KETIDAKTOLERANAN)
● KESERAKAHAN
● MEMANDANG HUTAN HANYA SEBAGAI KOMODITAS
EKONOMI YG DAPAT DIEKPLOITASI SEMAUNYA
UNTUK KEPENTINGAN EKONOMI
KEKERASAN STRUKTUR ATAU KEKERASAN YANG
MELEMBAGA: KONTEKS, SISTEM, STRUKTUR
● DISKRIMINASI DALAM PENDIDIKAN, PEKERJAAN,
PELAYANAN KESEHATAN,
● GLOBALISASI EKONOMI
● PENYANGKALAN HAK DAN KEMERDEKAAN
● PEMISAHAN (misalnya: APARTHEID).
● MEMBERIKAN HAK PENGELOLAAN HUTAN HANYA
PADA KELOMPOK TERTENTU DAN
MEMARGINALKAN PENDUDUK LOKAL
PenangananKonflik
1.
2.
3.
4.
5.
Pencegahan konflik,
serangkian tindakan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang
keras;
Penyelesaian konfik,
serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengakhiri perilaku konflik
(kekerasan) melalui persetujuan atau kesepakatan bersama;
Pengelolaan konflik,
serangkaian tindakan yang bertujuan untuk membatasi dan menghindari konflik
dengan mendorong perubahan perilaku yang positif dari pihak-pihak yang
terlibat;
Resolusi konflik,
serangkaian tindakan yang bertujuan untuk menangani sebab-sebab konflik dan
berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama di antara pihakpihak yang terlibat konflik.
Transformasi konflik,
serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengatasi sumber-sumber konflik
sosial-budaya, ekonomi dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah
kekuatan negatif konflik dan kekerasan menjadi kekuatan sosial-budaya, ekonomi
dan politik yang positif.
Berbagai Upaya Resolusi Konflik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melakukan upaya-upaya untuk terjadinya penyelesaian
konflik tanpa kekerasan
Fasilitasi (penguatan/pemberdayaan kelompok lokal atau
masyarakat terkena dampak)
Mediasi (lobbying dan negosiasi kepada para pihak yang
berkepentingan)
Informasi dan komunikasi (diseminasi dan dinamisasi
penerapan upaya penyelesaian konflik)
Penelitian dan pengembangan (upaya dan strategi alternatif
resolusi konflik)
Mendorong upaya-upaya untuk kolaborasi penyelesaian
konflik bersama pemerintah,
MENYERTAKAN Masyarakat
Aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan dalam kerangka resolusi
konflik mencakup:
(i)
community mapping,
(ii)
training resolusikonflik,
(iii)
training negosiasi,
(iv)
Temu kampung/dialog publik hearing dan loby antar pihak.
Download