STRATEGI MEMILIH SALURAN PEMASARAN DAN PENJUALAN ECERAN M. Suyanto www.msuyanto.com 1.2. Strategi Memilih dan Mengelola Saluran Pemasaran Keputusan-keputusan saluran pemasaran merupakan keputusan yang sangat kompleks dan penuh tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Setiap sistem saluran menciptakan tingkatan penjualan dan biaya yang berbeda. Setelah saluran pemasaran tertentu dipilih, perusahaan biasanya harus setia menganutnya selama periode tertentu. Saluran yang telah dipilih dengan jelas akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dalam bauran pemasaran. Pedagang perantara bisa dimanfaatkan bila mereka mampu melaksanakan fungsi saluran lebih efisien ketimbang yang dapat dilaksanakan perusahaan. Fungsi arus dan saluran yang paling penting adalah informasi, promosi, negosiasi, pembiayaan, pengambilan risiko, possesi fisik, pembayaran dan kepemilikan. Fungsi-fungsi pemasaran ini adalah yang paling mendasar bagi intuisi grosir dan pengecer tertentu yang bisa saja terjadi setiap waktu. Perusahaan memiliki banyak saluran kuat yang memungkinkan mereka meraih pasar. Mereka dapat memutuskan penjualan langsung, atau menggunakan satu, dua, tiga, bahkan lebih banyak lagi tingkat saluran perantara tadi. Disain saluran mengharuskan ditetapkannya output jasa (ukuran jumlah, waktu menunggu, kemudahan ruang dan keragaman produk), menetapkan tujuan saluran dan kendalanya, mengidentifikasi alternatif saluran penting (jenis dan jumlah perantara, intensif khusus, ekslusif, atau distribusi elektif), dan syarat-syarat serta tanggung jawab saluran setiap alternatif saluran harus dievaluasi sesuai dengan kriteria. Gambar 1.10. menggambarkan beberapa saluran pemasaran pelanggan dengan berbagai macam panjangnya dan Gambar 1.11. menunjukkan saluran pemasaran industri. Saluran nol tingkat terdiri dari seorang produsen yang menjual langsung kepada pelanggan. Saluran satu tingkat mempunyai satu perantara penjualan. Dalam pasar pelanggan perantara itu sekaligus pengecer, sedangkan dalam pasar industri seringkali perantara bertindak sebagai agen. Saluran dua tingkat mempunyai dua perantara. Dalam pasar pelanggan perantara itu adalah grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer, sedangkan dalam pasar industri seringkali perantara bertindak sebagai penyalur tunggal atau penyalur industri. Pompa Sanyo merupakan produk yang sukses dan menjadi Top Brand peringkat pertama sangat menonjol di saluran pemasarannya, yaitu mempunyai lebih dari 30 dealer dan lebih dari 300 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Coca-Cola minuman Top Brand mempunyai 11 pabrik, ribuan truk dan sekitar 450 ribu pengecer. Demikian juga Philip dengan lampunya yang menjadi Top Brand juga mengandalkan puluhan distributornya Saluran tiga tingkat mempunyai tiga perantara penjualan. Dalam pasar pelanggan perantara adalah grosir pemborong dan sekaligus pengecer, sedangkan dalam pasar industri seringkali produsen itu sendiri dengan menggunakan wiraniaga atau distributor industri. Tingkat nol Produsen Tingkat satu Produsen Tingat dua Produsen Tingkat tiga Produsen Grosir Grosir Pelanggan Pemborong Pengecer Pengecer Pengecer Pelanggan Pelanggan Pelanggan Sumber :Philip Kotler and Kevin Keller, Marketing Management, 2006. Gambar 1.10. Saluran Pemasaran Pelanggan Tingkat nol Tingkat satu Produsen Produsen Tingat dua Produsen Tingkat tiga Produsen Perwakilan Produsen Wiraniaga Cabang Produsen Pelanggan Industri Pelanggan Industri Distributor Industri Pelanggan Industri Pelanggan Industri Sumber :Philip Kotler and Kevin Keller, Marketing Management, 2006. Gambar 1.10. Saluran Pemasaran Industri Manajemen saluran mewajibkan seleksi perantara tertentu dan memotivasi mereka dalam bauran hubungan usaha dengan biaya efektif. Tujuannya adalah membangun 'kebersamaan' perasaan dalam mengelola distribusi patungan. Agen penjualan perlu dievaluasi secara periodik sesuai dengan saluran gugus wiraniaga perusahaan dan anggota penjualan saluran lainnya. Modifikasi saluran harus dilakukan secara berkala karena adanya perubahan lingkungan pemasaran yang berkesinambungan. Lebih lanjut, perusahaan harus mengevaluasi penambahan atau pengurangan perantara maupun setiap saluran serta kalau mungkin memodifikasi sistem saluran secara keseluruhan. Saluran pemasaran merupakan ciri perubahan dramatik baik yang bersifat sementara maupun kontinyu. Kita memiliki tiga pertumbuhan masa depan yang paling penting, yaitu sistem pemasaran vertikal, horisontal dan saluran ganda. Masa depan pertumbuhan pemasaran ini mempunyai implikasi penting bagi koperasi, konflik dan persaingan saluran. 1.3. Strategi Memilih Penjualan Eceran Penjualan eceran dan partai besar dari banyak organisasi telah dirancang untuk membawa barang dan pelayanan dari tempat produksi ke tempat pemakai. Penjualan eceran mencakup semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa langsung kepada pelanggan akhir untuk penggunaan non-bisnis, pribadi. Penjualan eceran nerupakan salah satu industri besar di Amerika Serikat. Para pengecer bisa digolongkan dalam beberapa hal: pengecer bukan toko, dan organisasi pengecer. Pengecer toko mencakup banyak jenis, seperti misalnya toko barang khusus, toko serba ada, pasar swalayan, toko buka lama (convenience store), superstore/toko kombinasi/hypermarch, toko potongan harga, toko gudang dan ruang pamer katalog. Daur hidup masing-masing jenis toko ini berbeda-beda dan masing-masing jenis berada pada tahap yang berbeda-beda pula dalam daur hidup penjualan eceran. Kesemuanya tergantung pada perputaran roda penjualan eceran, beberapa jenis akan menuju kepunahan karena mereka tidak mampu bersaing dalam mutu, jasa atau harga. Penjualan eceran bukan toko kini tumbuh lebih pesat ketimbang penjualan pesanan lewat pos, pos langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran lewat televisi, belanja secara elektronis, penjualan langsung (dari pintu ke pintu, penjualan ke pestapesta/party selling), penjualan dengan mesin otomatis dan jasa pembelian. Tidak sedikit penjualan eceran ini berada di tangan organisasi pengecer seperti misalnya mata rantai korporasi corporate chains), mata rantai suka rela (voluntary chains) dan koperasi pengecer, koperasi pelanggan, organisasi franchise dan konglomerat dagang (merchandizing conglomerates). Dewasa ini semakin banyak pengecer berantai yang bersedia mensponsori beragam lono dan bentuk pengecer, bukan hanya mempertahankan satu bentuk saja, seperti misalnya toko serba ada. Pengecer, seperti halnya produsen harus mempersiapkan rencana pemasaran yang mencakup keputusan-keputusan tentang segmen pasar sasaran, bauran produk dan jasa, penetapan harga, promosi dan tempat. Ada tanda-tanda jelas bahwa pengecer tengah berupaya memperbaiki menajemen profesional dan produktivitas mereka, sehubungan dengan perkembangan memendeknya daur hidup penjualan eceran, munculnya bentuk-bentuk penjualan eceran baru, meningkatnya persaingan antar-jenis, berkembangnya teknologi-teknologi penjualana eceran baru dan lain sebagainya. Penjualan partai besar mencakup semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada pelanggan denga tujuan untuk dijual kembali atau untuk bisnis. Para grosir membantu seorang produsen mengirimkan produl-produknya secara efisien ke banyak pengecer dan pemakai barang industri di seluruh negeri. Para grosir mempunyai banyak fungsi, termasuk penjualan dan promosi, pembelian san pemilihan barang pembagian kemasan besar, pergudangan, pengangkutan, pembiayaan, penanggungan resiko,memberikan informasi pasar dan memberikan pelayanan dan penyuluhan manajemen. Grosir dibagi menjadi empat kelompok. Grosir pedagang yang memiliki barang. Mereka bisa digolongkan lagi menjadi grosir dengan pelayanan penuh (pedagang grosir, penyalur industri) dan grosir dengan pelayanan terbatas, grosir yang menjual secara tunai, grosir dengan truk, pengusaha ekspedisi, pemborong rak, koperasi produsen dan grosir yang melayani lewat pos. Agen dan makelar tidak memiliki barang, tetapi dibayar dengan komisi karena memudahkan pembelian dan penjualan. Kantor dan cabang pengecer serta produsen adalah operasi penjualan partai besar yang dilaksanakan oleh non grosir agar tidak menggunakan grosir. Grosir serbaneka termasuk pengumpul hasil pertanian, terminal dan pabrik minyak, dan perusahaan pelanggan. Pedagang besar pun harus mengambil keputusan yang tepat tentang segmen pasar sasaran, bauran produk dan jasa penerapan harga, promosi dan tempat. Pedagang besar yang tidak memiliki bauran dan inventaris memadai serta tidak memberikan jasa yang menuaskan, sudah tentu akan ditunjang produsen. Di lain pihak, pedagang besar yang progresif tentu saja akan menyesuaikan konsep-konsep pemasarannya dan merampingkan biaya-biaya pelaksanaan usaha mereka Konsep pemasaran perlu menaruh perhatian lebih besar terhadap konsep distribusi fisik. Distribusi fisik merupakan bagian penghematan biaya yang potensial dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Bila pengolah pesanan, perancang gudang, manajer sediaan, dan manajer transportasi membuat keputusan, mereka saling mempengaruhi dalam hal biaya dan kapasitas permintaan. Konsep distribusi fisik perlu menjalankan semua keputusan ini dalam kerangka kerja yang terpadu. Tugasnya adalah merancang pelaksanaan distribusi fisik dan menghemat sebanyak mungkin biaya total serta memberikan tingkat pelayanan kepada konseumen seperti yang diinginkan. Sistem distribusi fisik merupakan biaya distribusi total yang dirumuskan : D = T + FW + VW + S D = biaya distribusi total dari sistem yang diusulkan T = biaya pengangkutan total dari sistem yang diusulkan FW = biaya gudang tetap total dari sistem yang diusulkan VW = biaya gudang tidak tetap dari total yang diusulkan S = biaya total dari penjualan yang merugi yang disebabkan oleh penundaan pengiriman rerata dari sistem yang diusulkan DAFTAR PUSTAKA Alsem, Karl Jan. 2007. Strategic Marketing : An Applied Perspective. New York : McGraw-Hill. Arens, William F. 2002. Contemporary Advertising. New York : McGraw-Hill Bearden, W.O., Ingram, T. N. and LaForge, R. W. 2007. Marketing : Principles and Perspectives. Fifth Edition. New York : McGraw-Hill. Cateora, Philip R. and Graham, John L. 2002. International Marketing, Eleventh Edition. New York : McGraw-Hill Cravens, David W. and Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition. New York : McGraw-Hill Cristine Y. Chen. 2002. The Wold’s Most Admired Companies 2002. March 11. Fortune. David Martin, Marc Ryan. 2002. Fortune 500 Companies Grow Fonder of Internet Advertising. Jupiter Media Metrix David Miller. 1996. Web Multimedia Development. New Riders.. Dooly, Michael. 1992. Kicking Up A Little Dust: Print, September. Seventh Edition. New York : McGraw-Hill Dwyer, F. Robert and Tanner, John F. 2006. Business Marketing : Connecting Strategy, Relationship and Learning. Third Edition. New York : McGraw-Hill. Elliot, Stuart. 1996. Big, Bold, Outside and in Fashion. The New York time, 11 Juli, C1. Elsom Cook. 2001. Principles of Interactive Multimedia. New York : McGrawHill. England, E. and Finney. A. 2002. Managing Multimedia : Project Management for Web and Convergent Media. Addison Wesley Publishers. Etzel, M. J., Walker, B. J. and Stanton, W. J. 2007. Marketing. Fourteenth Edition. New York : McGraw-Hill. Ferrell, O.C. and Hartline, Michael D. 2005. Marketing Strategy. Fourth Edition. Natorp Boulevard Mason : Thomson SouthWestern. Fisher, Christy. 1995. King of Road : American Demographics. Agustus, hal.55 Friedman, Mildred,. 1989. Graphic Design In America : A Visual History. Mineapolis, MN, Walker Art Center and New York, Harry N. Abrams. Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGrawHill Goldfarb, Roz. 1997. Careers by Design : A Headhunter’s Secrets for Succes and Survival in Graphic Design. New York, Allworth. George E. Belch, Michael A. Belch. 2004. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communications Perspective, Fourth Edition. New York : McGraw-Hill Goldman, Kevin. 1994. Spending On Billboards Is Rising: Video Tool Makes Buying Easier. Wall Street Journal, 27 Juni. B6. Gonnella, Rose, Anderson, Landa. 2000. Creative Jolt Inspirations. Cincinnati, OH, North Light Books. Grover, Ronald. 1998. Billboard Aren’t Boring Anymore. Business Week 21 September, hal. 88-89 Heller, Steven. 1993. Graphic Design, New York, Rockport, Allworth Press Holland, Bierut, Drenttel. 1993. Graphic Design : America, New York, Rockport, Allworth Press Jeff Foster. 1997. Photoshop Web Magic. Hayden Books. Johansson, Johny K. 2006. Global Marketing : Foreign Entry, Local Marketing & Global Management. Fourth Edition. New York : McGraw-Hill Keegan, Warren J. And Green, Mark S. 2000. Global Marketing. Second Edition. New Jersey : Printice-Hall. Keyes, J. 1990. Multimedia Offers Managers Multiple Business Solutions. Computer World. Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12th Edition. New Jersey : Pearson Education. Labuz, Ronald. 1991. Contemporary Graphic Design, New York, Van Nostrand Reinhold Landa, Robin, 1998. Thinking Creatively, Cincinnati, North Light Books. Landa, Robin, 2001. Graphic Design Solutios, Cincinnati, North Light Books Majalah Marketing. 2004. Majalah Pemasaran dan Penjualan, No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2005. Inspiring The Leadership, No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2006. Inspiring The Leadership, No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2007. Inspiring The Leadership, No.1-8. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2007. Top Brand 2000-2007, Edisi Khusus No.1. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2007. 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia, Edisi Khusus. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Swa Sembada. 2004. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Majalah Swa Sembada. 2005. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Majalah Swa Sembada. 2006. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Majalah Swa Sembada. 2007. No.1-15. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Meggs, Philip B. 1983. A History of Graphic Design. New York, Van Nostrand Reinhold Michael E. Porter, 1985. Competitive Advantages. Free Press. Miller, Cyndee. 1995. Outdoor Gets a Makeover. Marketing News, 10 April, hal. 26. Nichols, John. 1995. Outdoor New York Tops Ideas, Gannetteer, September, hal.8 Nielson, J. 1995. Multimedia and Hypertext : The Internet and Beyond. New York. Harcourt Braco. Neubourne, Ellen. 2000. Road Show : The New Face of Billboards. Business Week, 8 Mei hal.75 OAAA. 2005. Introduce Yourself to Outdoor Advertising. OAAA. New York OAAA. 2000. Creating Award Winning Outdoor. OAAA. New York Peter, J. Paul and Donnelly, James H. 2006. A Preface to Marketing Management.Tenth Edition. New York:McGraw-Hill Richardson, Margaret. 1993. Best Selling Design : Book Jackets andCovers, Three Case Study, U&lc, Vol.20, No.2, Summer / Fall Robert Levering, Milton Moskowitz. 2002. The 100 Best Companies To Work For . March 11. Fortune Ries, Al dan Jack Trout. 2001. Positioning : The Battle for Your Mind. New York : McGraw-Hill. Ries, Al and Jack Trout. 1993. The 22 Immutable Laws of Marketing, New York, Harper Business. Robisn Landa. 2001. Graphic Design Solutions. Second Edition. OnwordPress-Thomson Learning Richard Raysman & Jeffrey D. Neuburger. 2003. Multi-media Publishing: Legal Issues To Consider. Published in MusiCopyright Intelligence Shamms Moprtier. 2001. Flash 5 : Weekend Crash Shimp,Terence A. 2000. Advertising and Promotion : Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications, Fifth Edition. The Dryden Press Sloane, A. 1996. Multimedia Communication. . New York : McGraw-Hill Publishing. Suyanto, M.. 2007. Strategic Management : The Most Admired Companies. Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2005. Strategi Periklanan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2003. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2003. Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Andi Yogyakarta Suyanto, M. 2003. Multimedia alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2002. Strategi Pemasaran Global Berbasis Internet. Jurnal DASI Vol. III No. 1. AMIKOM Yogyakarta. Suyanto, M.. 2002. Evaluasi Efektivitas Periklanan Berbasis Internet. Jurnal DASI Vol. III. No. 2. AMIKOM Yogyakarta Suyanto, M.. 2001. Manajemen Periklanan. Jurnal DASI Vol. II No. 4. Desember. AMIKOM Yogyakarta The Editors of PC Magazine. 2002. Top 100 Undiscovered Web Sites. PC Magazine The Editors of PC Magazine. 2002. The Best Product for 2002. PC Magazine The Editors of PC Magazine. 2002. The Eighteenth Annual Awards for Technical Excellence. PC Magazine. Thomas J. Kueglen, Jr. 2000. Web Advertising and Marketing : Make The Web Work for You. Third Edition. A Devision of Prima Publishing Thomas Russel, W. Ronald Lane. 1999. Kleppner’s Advertising Procedure, Fourteenth Edition. Prentice-Hall Walker, O. C., Mullins, J. W., Boyd, H. W. and Larreche, J. L. 2006. Marketing Strategy. Fifth Edition. New York : McGrawHill Ward Hanson. 2000. Principles of Internet Marketing. South Western College Publishing. White, Roderick. 2005. Best Practice – Outdoor Advertising : Solus or Support ?. Admap. Mei. Hal.12-14. Williams, Roy H. 2003. Outdoor Ads That Get Results. Sales & Marketing. 4 Agustus. Wong, Wucius, Benjamin, 1994. Visual Design on the Computer. New York, Design Books WWW.CAKRAM.CO.ID Yin, Sandra. 2002. Counting Eyes On Billboards. American Demographic. Desember