MODUL 3 – 4 MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : STRATEGI PENYEDIAAN BARANG DAN PENGISIAN KEMBALI PERSEDIAAN DOSEN PENGAMPU : HARTRI PUTRANTO, SE.,MM. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2012 ‘12 1 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.” II. PRINSIP - PRINSIP MANAJEMEN PERSEDIAAN Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1.Fungsi Persediaan Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan: Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran. Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factorfaktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan (manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masingmasing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen. Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu. Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. ‘12 3 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini. 2. RESIKO PERSEDIAAN Pengadaan persedian untuk mencapai salah satu dari fungsi tersebut di atas adalah riskan. Adalah penting untuk dipahami bahwa sifat dan besarya resiko ini berbeda – beda menurut posisi perusahaan dalam saluran distribusi. 2.1 Resiko persediaan toko eceran Bagi pengecer, manajemen persediaan itu pada dasarnya adalah proses membeli dan menjual. Pengecer itu membeli berbagai produk dan menanggung resiko besar dalam proses pemasarannya. Resiko pengecer dalam persediaan itu dapat dianggap luas tetapi tidak dalam. Karena tingginya biaya lokasi tokonya, maka pengecer itu akan mengutamakan perputaran atau kecepatan penjualan. 2.2 Resiko persediaan grosir Risiko grosir itu lebih sempit, tetapi lebih dalam dan lebih daripada risiko para pengecer. Pedagang grosir membeli dalam jumlah besar dari para pengusaha dan menjualnya dalam jumlah – jumlah kecil kepada para pengecer. Alas an ekonomis dari grosir ini adalah kemampuannya untuk menyediakan segolongan barang yang dihasilkan oleh berbagai pengusaha. Sering kali apabila produknya adalah musiman, grosir ini terpaksa mengadakan posisi persediaan jauh – jauh hari sebelum musim penjualan, sehingga meningkatkan kedalaman dan lamanya risikonya. Salah satu risiko terbesar grosir adalah perluasan garis produk sampai mencapai titik dimana keluasan risiko persediaannya mendekati risiko pengecer, sedangkan kedalaman dan lamanya risikonya tetap khas grosir. ‘12 5 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id