Teologi Pembebasan dan Oksidentalisme ( Hasan Hanafi )

advertisement
Teologi Pembebasan
( Hasan Hanafi )
Oleh : Zainul Adzvar
Keimanan adalah gabungan konsep
yang menentukan manusia tentang
dunia dan memberi dorongan untuk
bertindak
 ia merupakan “komitmen”
Teologi tradisional punya asal-usul
“sejarah”, yaitu Transenden Tuhan.
Dialektika dan Pengetahuan
transendental
• Pengetahuan Dialektika dibangun untuk
•
•
•
mempertahankan / menyangkal “the other” --dengan dialektika kata-kata, bukan konsep.
Dialektika yang muncul adalah “dialektika
politik” - kenyataannya Islam = kalah.
Dialektika merupakan kepentingankepentingan dari berbagai lini, sehingga
rekontruksi teologi harus dilakukan untuk
memperoleh kesuksesan di dunia ini.
Teologi sebagai “ilmu Pertama”  tindakan
ilmu pengetahuan sosial = sejalan.
“Logos” dan “theos” bukan ilmu Tuhan, tapi ilmu
Kalam sebab Tuhan memanifestasikan diri lewat
“wahyu”
 Ilmu Kalam = Hermeneutika sebab ia
adalah ilmu analisis percakapan.
 Wahyu = Firman yang relevan dengan
manusia.
 Teologi = Antropologi, ia tidak sakral 
buktinya adanya konflik-konflik.
Pengetahuan yang mendasari
ilmu kalam dan teologi.
ada 2 (dua):
• 1. Pengetahuan alam --- melekat sejak
lahir, dari panca indera (potensi
keimanan).
• 2. Teori --- pemikiran yang datang dari
“pengalaman” panca indra.
• Tanggapan adalah sumber pengetahuan
 ia “menegaskan”
Proyeksi akal merupakan sumber bukti
kedua yang mecakup aksioma, dalil-dalil,
ide-ide dasar  ia bisa menarik
kesimpulan dari keterangan lain melalui
“kesimpulan”
Daya rasa adalah sumber pengetahuan
ketiga, emosi semestinya adalah
pengalaman kemanusiaan yang
transenden wahyu datang lewat
“bentuk” ini.
Teks hanya argumen yang
otoritas, bukan argumen
untuk beralasan.
Misalnya: “Tuhan ber Firman…/ Nabi
bersabda….”
Firman dan sabda tidak sama dengan berkatakata, bertutur dll.
---- ini argumen keyakinan (penuh dengan
pengertian)
Being –”wujud”





Teori pengetahuan menuju pada akal,
being tertuju pada alam.
:: Dunia mendahului Tuhan, eksistensi
Tuhan tidak bisa dibuktikan secara
apriori, tapi harus dengan aposteriori,
yaitu :
Kosmologis  essensi, inti.
Obyektif.
Ilmiah.
Mengungkapkan keagamaan:
akal dan alam
Konsep dan realitas
kategori dan alam
Untuk mempertahankan Transendental
Eskatologi merupakan
“Teologi harapan” – ;;
sebab ketidakadilan di
dunia ini selalu ada
Oleh karena itu ketika dunia
sudah rusak (kiamat), maka yang
berlaku adalah hukum Universal.
Teologi adalah “Pembebasan”




Melawan  Islam sebagai reformer.
Di dalam  Semua Nabi adalah Islam.
Di atas  Islam adalah pokok dari semua
agama.
Bersama  Prinsip-prinsip universal.
Download