3315

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG GIZI
DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PEGANDON
KABUPATEN KENDAL
Setyaningsih, Niken1), Chicik Nirmasari2), Auly Tarmali3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN
BBLR DI PUSKESMAS PEGANDON KABUPATEN KENDAL. Angka kematian bayi di Jawa
Tengah kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Kematian bayi yang dilahirkan akibat pola
hidup ibu hamil yang kurang sehat dan kurang dinamis yang mana hal itu mempengaruhi pada janin
yang dikandungnya. Bayi yang dilahirkan, kebanyakan tidak sehat dan berat badannya sangat
kurang ideal. Ibu hamil perlu mengatur pola makan dan merencanakan menu gizi seimbang. Untuk
memperkecil resiko BBLR adalah ibu harus bisa mengatur pola makan saat hamil.Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu bersalin tentang gizi dengan kejadian
BBLR di Puskesmas Pegandon.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross secsional menggunakan
pendekatan retrosprektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan pada bulan Mei
tahun 2013 sebanyak 53 orang di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan didapatkan responden sebanyak 53
responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan ibu bersalin tentang gizi termasuk kategori
cukup sebanyak 30 responden (56,6%), sebagian besar mengalami BBLR sebanyak 33 responden
(62,3%) dan ada hubungan pengetahuan ibu bersalin dengan kejadian BBLR di Puskesmas
Pegandon Kabupaten Kendal dengan nilai ρ value sebesar 0,001 dan nilai ρ < 0,05.
Diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil agar meningkatkan pengetahuan tentang gizi sehingga
diharapkan dapat mengatur pola makan dan merencanakan menu gizi seimbang dan segera
memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya BBLR dan komplikasi
yang lain.
Kata Kunci : pengetahuan, ibu bersalin, gizi, kejadian BBLR.
Kepustakaan : 12 (1998-2010).
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
1
ABSTRACT
THE CORRELATION OF DELIVERY MOTHER KNOWLEDGE ABOUT NUTRIENT
WITH LOW BIRTH WEIGHT PHENOMENON AT HEALTH CENTRE KENDAL
REGENCY. Baby Mortality Rate In Central Java Increase Year By Year. Baby death in birthing is
consequence of pregnant mother pattern unhealthy and less dynamic which that thing influence in
fetus borns. Majority of baby is unhealthy and their weight is very less ideal. Pregnant mother need
to regulate eat patterns and plan balanced nutrition menu. Mother should be able to organize eat
patterns during pregnancy to minimize the risk of low birth weight.The purpose of this research is
to detect the correlation of delivery mother knowledge about nutrient with low birth weight (BBLR)
phenomenon at Puskesmas Pegandon.
This research was quantitative with research design cross sectional by using retrospektif approach.
Population of this research was the delivery mother on may 2013 as many as 53 persons at
Puskesmas Pegandon Kendal district. Sample of this research uses total sampling techniques and
got 53 respondens.
Research result shows that the delivery mother knowledge about nutrient includes as many as 30
respondents (56,6 %), most of them have low birth weight (BBLR) as many as 33 respondents
(62,3 %) and there is the corelation of delivery mother knowledge about nutrient with low birth
weight phenomenon at Puskesmas Pegandon Kendal district with p value as big as 0,001 and p
value < 0,05.
The community especially pregnant mother is expected to increase the knowledge of nutrient so can
organize eat patterns and plan balanced nutrition menu and examine their pregnancy soon to health
work force to prevent low birth weight (BBLR) phenomenon and other complication.
KeyWords
: knowledge, delivery mother, nutrient, low birth weight inciden.
Bibliographies :12 (1998-2010)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKI
di Indonesia 228 per 100.000 KH (kelahiran
hidup), AKB 34 per 1000 KH. Upaya
menurunkan angka kematian bayi harus
melalui jalan yang terjal terlebih kala itu
dikaitkan
dengan
target
Millenium
Development Goals (MDGs) 2015 yakni
menurunkan angka kematian bayi (AKB)
menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup yang
harus dicapai.
Angka kematian bayi di jawa tengah
kecenderungan meningkat dari tahun ke
tahun. Dari data tahun 2009 sedikitnya 9,7
bayi meninggal di setiap 1000 kelahiran
hidup. Jumlah itu meningkat di tahun 2010
angkanya menjadi 10,2 tiap 1000 kelahiran
hidup, untuk menekan angka kematian bayi di
jawa
tengah
salah
satunya
dengan
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
meningkatkan ketahanan tubuh bayi bisa
dilakukan dengan pemberian ASI ekslusif.
Bayi yang meninggal di jawa tengah
disebabkan karena infeksi, ketahanan fisik
yang rendah dan banyak yang tidak
mendapatkan ASI Ekslusif (Moch.Kundori,
2011).
Berdasarkan studi pendahuluan di
Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal pada
bulan Desember tahun 2012 jumlah ibu hamil
ada 684,yang mempunyai bayi BBLR
sebanyak 32 orang (4,9%), dari survey awal
terhadap 10 orang ibu yang melahirkan pada
bulan Mei (31,25%) terdapat 2 orang yang
mengetahui tentang gizi ibu hamil dan 8
orang tidak mengetahui tentang gizi ibu
hamil. Ibu mengatakan pada waktu hamil pola
makan tidak seimbang yaitu mereka hanya
makan 2 kali sehari dengan nasi,tempe,tanpa
sayur, dalam 1 minggu makan ayam hanya 1
kali
tanpa
mereka
memperdulikan
perkembangan janin yang dikandungnya dan
mereka juga beranggapan bahwa makan yang
2
penting kenyang sehingga gizi ibu kurang.
Pendidikan dan pengetahuan ibu rendah
sehingga tidak bisa memilih dan memasak
makanan secara benar.Jadi asupan gizi pada
waktu hamil kurang, sehingga masalah yang
timbul yaitu terjadinya BBLR (Waryana
SKM,M.Kes 2010).
Sejumlah kasus yang terjadi di Kendal,
kematian bayi yang dilahirkan akibat pola
hidup ibu hamil yang kurang sehat dan kurang
dinamis yang mana hal itu mempengaruhi
pada janin yang dikandungnya. Bayi yang
dilahirkan, kebanyakkan tidak sehat dan berat
badannya sangat kurang ideal.
Hasil
penelitian
menunjukkan
mayoritas pengetahuan ibu bersalin
termasuk kategori cukup sebanyak 30
responden (56,6%), pengetahuan ibu
kurang sebanyak 17 responden (32,1%)
dan pengetahuan ibu bersalin baik
sebanyak 6 responden (11,3%).
b. Kejadian BBLR
Tabel 2 Distribusi Kejadian BBLR di
Puskesmas
Pegandon
Kabupaten Kendal Tahun 2013
Kejadian
BBLR
Frekuensi
Persenta
se (%)
Metode Penelitian
BBLR
33
62,3
Desain penelitian cross secsional yaitu
rancangan penelitian yang pengukurannya
atau pengamatannya dilakukan secara
simultan pada satu saat atau sekali waktu
(Hidayat, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
yang melahirkan pada bulan Mei tahun 2013
sebanyak 53 orang di Puskesmas Pegandon
Kabupaten Kendal. Sampel yang diambil
adalah ibu yang melahirkan pada bulan Mei
tahun 2013 sebanyak 53 orang. Teknik
pengambilan sample dalam penelitian ini
dengan cara total sampling.
Analisis data yang digunakan adalah
analisis univariat dan analisis bivariat.
BBLN
20
37,7
Total
53
100,0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
Analisis Univariat
a. Pengetahuan Ibu Bersalin
Tabel 1 Distribusi Ibu Bersalin
Berdasarkan Pengetahuan
Ibu Tentang Gizi Di
Puskesmas
Pegandon
Kabupaten Kendal Tahun
2013
Pengetahuan
ibu bersalin
Baik
Cukup
Kurang
Total
Frekuensi
6
30
17
53
Persentase
(%)
11,3
56,6
32,1
100,0
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
Hasil
penelitian
menunjukkan
mayoritas kejadian BBLR sebagian besar
mengalami BBLR sebanyak 33 responden
(62,3%) dan yang mengalami kejadian
BBLN sebanyak 20 responden (37,7%).
Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin
Tentang Gizi dengan Kejadian BBLR.
Tabel 3 Distribusi
Hubungan
Pengetahuan
Ibu
Bersalin
Tentang Gizi Dengan Kejadian
BBLR di Puskesmas Pegandon
Kabupaten Kendal.
Kejadian BBLR
BBLR
BBLN
F
%
F
%
Baik
0
0,0 17 70,0
Cukup
27 90,0 3 10,0
Kurang
6 100,0 0
0,0
Total
33 62,3 20 37,7
OR 0,083
ρ Value 0,001
Pengetahuan
ibu bersalin
Total
F
17
30
6
53
%
100,0
100,0
100,0
100,0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu bersalin tentang gizi
kategori baik dengan kejadian BBLR
tidak ada, pengetahuan ibu bersalin
tentang gizi kategori baik dengan kejadian
BBLN sebanyak 17 responden (70,0%),
pengetahuan ibu bersalin cukup dengan
kejadian BBLR sebanyak 27 responden
3
(90,0%), pengetahuan ibu cukup dengan
kejadian BBLN sebanyak 3 responden
(10,0%) dan pengetahuan ibu bersalin
tentang gizi kurang dengan kejadian
BBLR sebanyak 6 responden (100,0%)
dan pengetahuan ibu bersalin kurang
dengan kejadian BBLN tidak ada.
Berdasarkan uji statistik menggunakan
chi square dengan diketahui bahwa nilai ρ
value sebesar 0,001 dan nilai ρ < 0,05. Ho
ditolak Sehingga Ha diterima artinya ada
hubungan pengetahuan ibu bersalin
dengan kejadian BBLR di Puskesmas
Pegandon Kabupaten Kendal.
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
OR = 0,083, artinya responden yang
pengetahuan ibu bersalin tidak baik
mempunyai peluang 0,083 kali mengalami
kejadian BBLR dibandingkan responden
yang pengetahuan ibu baik.
Pembahasan
Analisis Univariat
a. Pengetahuan Ibu Bersalin tentang gizi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar pengetahuan ibu bersalin
tentang gizi termasuk kategori cukup
sebanyak 30 responden (56,6%). Hal ini
terjadi karena pemahaman responden
cukup tentang pengertian gizi ibu hamil,
manfaat kandungan zat gizi untuk ibu
hamil, dan macam-macam kandungan zat
gizi.
Dari jawaban pertanyaan menunjukkan
bahwa pertanyaan responden tentang
pengetahuan ibu bersalin tentang gizi dapat
di ketahui terdapat 8 item yang di jawab
tidak tepat oleh responden dan menjadi
masalah karena kurangnya pengetahuan
ibu bersalin tentang gizi antara lain 40 ibu
bersalin (75,4%) tidak mengetahui
pentingnya gizi pada ibu hamil, 30 ibu
bersalin (56,6%) tidak mengetahui
makanan yang tidak boleh di konsumsi ibu
hamil, 44 ibu bersalin (83,0%) tidak
mengetahui kebutuhan kalori pada ibu
hamil, 39 ibu bersalin (73,5%) tidak
mengetahui makanan sebagai sumber
tenaga,
46 ibu bersalin (86,7%) tidak
mengetahui makanan yansag mengandung
protein, 43 ibu bersalin (81,1%)tidak
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
mengetahui manfaat kalsium untuk janin,
45 ibu bersalin (84,9%) tidak mengetahui
kebutuhan protein ibu hamil, 41 ibu
bersalin (77,3%) tidak mengetahui
makanan yang mengandung sumber
protein hewani. Dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang gizi pada ibu
hamil maka kemungkinan terjadi BBLR
semakin besar.
b. Kejadian BBLR
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon
Kabupaten Kendal sebanyak 33 responden
(62,3%).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya berat badan lahir rendah
(BBLR) adalah faktor ibu yang meliputi
gizi saat hamil yang kurang. umur kurang
dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak
hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit
menahun ibu : hipertensi, jantung,
gangguan pembuluh darah (perokok),
faktor pekerja yang terlalu berat. Faktor
Kehamilan
meliputi
hamil
dengan
hidramnion, hamil ganda, perdarahan
antepartum, komplikasi hamil : preeklampsia atau eklampsia, ketuban pecah
dini. Faktor
janin meliputi cacat
bawaandan infeksi dalam rahim (H.Aziz
alimul hidayat 2008 ).
Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin
Tentang Gizi Dengan Kejadian BBLR
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan antara pengetahuan ibu
bersalin tentang gizi dengan kejadian
BBLR dengan nilai ρ value 0,001 (ρ
<0,05).
Semakin pengetahuan ibu tentang gizi
ibu hamil kurang maka peluang mengalami
kejadian BBLR semakin besar.
Pada ibu hamil perlu mengatur pola
makan dan merencanakan menu gizi
seimbang.
Dalam
menu
seimbang
perbandingan antara protein, lemak dan
karbohidrat dalam pengaturan menu harian
harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan
tubuh, oleh karena itu diperlukan
konsultasi dan bimbingan dengan ahli gizi.
Status gizi ibu sebelum hamil juga cukup
4
berperan penting dalam pancapaian gizi
ibu saat hamil (Roosmeri, 2003).
Hasil penelitian sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Cicik
Handayani (2012), tentang hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang anemia
kehamilan dengan kejadian anemia
menunjukkan bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang anemia
kehamilan dengan kejadian anemia,itu di
sebabkan karena kurangnya asupan gizi
yang di konsumsi oleh ibu saat hamil. Zat
besi tersebut juga bisa di dapat dari tablet
FE dan secara alami juga dapat di peroleh
dari makanan. Karena kurangnya asupan
gizi pada ibu saat hamil maka
kemungkinan ibu mengalami anemia lebih
besar.
2. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat terutama ibu hamil
agar lebih meningkatkan
pengetahuan
tentang gizi pada ibu hamil melalui
penyuluhan yang di adakan di desa
maupun di puskesmas.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian disarankan dapat
digunakan sebagai bahan acuan untuk
dilakukan
penelitian
selanjutnya,
khususnya tentang pengetahuan ibu
bersalin dengan kejadian BBLR dan
disarankan untuk meneliti dengan
menggunakan variabel yang berbeda
untuk mendapatkan hasil yang maksimal
misalnya
dengan
mengikutsertakan
variable karakteristik responden, jarak
kehamilan, penyakit menahun ibu dan
faktor kehamilan
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada 53 ibu bersalin di
Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal di
peroleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan ibu bersalin tentang gizi di
Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
sebagian besar kategori cukup sebanyak
30 responden (56,6%)
2. Sebagian
besar mengalami BBLR
sebanyak 33 responden (62,3%)
3. Dimana hasil penelitian di dapatkan ibu
yang berpengetahuan cukup sebanyak 30
responden (56,6%) mempunyai peluang
lebih besar mempunyai bayi BBLR,
sehingga ada hubungan pengetahuan ibu
bersalin tentang gizi dengan kejadian
BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten
Kendal dengan nilai ρ value sebesar 0,001
dan nilai ρ < 0,05.
Saran
1. Bagi Bidan
Dapat meningkatkan penyuluhan
tentang gizi pada ibu hamil pada saat di
adakannya posyandu supaya komplikasi
yang mungkin terjadi dapat segera di
antisipasi dengan segera.
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
Dewi, Meichati Candra. Mengenal Menu
Sehat Ibu Hamil. Yogyakarta : Diva
Press ; (2009).
Hidayat, A.Aziz Alimul. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika ; (2007).
Krinadi, Prof.DR.dr.Sofie R., Effendi,
DR.dr.Jusuf., & Pribadi, Dr.Adhi.
Prematuritas. Bandung : PT Refika
Aditama ; (2009).
Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : Penertbit Buku Kedokteran
EGC ; (1998).
Manuaba,
Prof.dr.I.B.G.,
Manuaba,
Chandranita.dr.I.A.,
&
Manuaba,
Fajar.dr. I.B.G. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : Penertbit Buku
Kedokteran EGC ; (2007).
Notoatmodjo,
Dr.Soekidjo.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta ; (2005).
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian.
Jakarta, Salemba Medika ; (2003).
5
Proverawati,
Atikah.SKM.MPH.,
&
Sulistyorini, Cahyo Ismawati,S.Kep.Ns.
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Yogyakarta : Nuha Medika ; (2010).
Saryono, Skp.M.Kes. Metodologi Penelitian
Kesehatan Penuntun Praktis Bagi
Pemula. Yogyakarta : Mitra Cendekia
Press ; (2010).
Setiawan, Ari,. & Saryono. Metodologi
Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan
S2. Yogyakarta : Nuha Medika ; (2010).
Suyanto,
S.Kp,M.Kep,.
&
Salamah,
Ummi.M,S.ST.
Riset
Kebidanan.
Yogyakarta : Mitra Cendikia Press ;
(2009).
Waryana, SKM.M.Kes. Gizi Reproduksi.
Yogyakarta : Pustaka Rihama ; (2010).
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
6
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG GIZI
DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PEGANDON
KABUPATEN KENDAL
ARTIKEL PENELITIAN
Disusun Oleh :
NIKEN SETYANINGSIH
NIM. 0101287
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr
di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal
7
Download