HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PEGANDON KABUPATEN KENDAL Setyaningsih, Niken1), Chicik Nirmasari2), Auly Tarmali3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PEGANDON KABUPATEN KENDAL. Angka kematian bayi di Jawa Tengah kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Kematian bayi yang dilahirkan akibat pola hidup ibu hamil yang kurang sehat dan kurang dinamis yang mana hal itu mempengaruhi pada janin yang dikandungnya. Bayi yang dilahirkan, kebanyakan tidak sehat dan berat badannya sangat kurang ideal. Ibu hamil perlu mengatur pola makan dan merencanakan menu gizi seimbang. Untuk memperkecil resiko BBLR adalah ibu harus bisa mengatur pola makan saat hamil.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu bersalin tentang gizi dengan kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross secsional menggunakan pendekatan retrosprektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan pada bulan Mei tahun 2013 sebanyak 53 orang di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan didapatkan responden sebanyak 53 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan ibu bersalin tentang gizi termasuk kategori cukup sebanyak 30 responden (56,6%), sebagian besar mengalami BBLR sebanyak 33 responden (62,3%) dan ada hubungan pengetahuan ibu bersalin dengan kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal dengan nilai ρ value sebesar 0,001 dan nilai ρ < 0,05. Diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil agar meningkatkan pengetahuan tentang gizi sehingga diharapkan dapat mengatur pola makan dan merencanakan menu gizi seimbang dan segera memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya BBLR dan komplikasi yang lain. Kata Kunci : pengetahuan, ibu bersalin, gizi, kejadian BBLR. Kepustakaan : 12 (1998-2010). Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal 1 ABSTRACT THE CORRELATION OF DELIVERY MOTHER KNOWLEDGE ABOUT NUTRIENT WITH LOW BIRTH WEIGHT PHENOMENON AT HEALTH CENTRE KENDAL REGENCY. Baby Mortality Rate In Central Java Increase Year By Year. Baby death in birthing is consequence of pregnant mother pattern unhealthy and less dynamic which that thing influence in fetus borns. Majority of baby is unhealthy and their weight is very less ideal. Pregnant mother need to regulate eat patterns and plan balanced nutrition menu. Mother should be able to organize eat patterns during pregnancy to minimize the risk of low birth weight.The purpose of this research is to detect the correlation of delivery mother knowledge about nutrient with low birth weight (BBLR) phenomenon at Puskesmas Pegandon. This research was quantitative with research design cross sectional by using retrospektif approach. Population of this research was the delivery mother on may 2013 as many as 53 persons at Puskesmas Pegandon Kendal district. Sample of this research uses total sampling techniques and got 53 respondens. Research result shows that the delivery mother knowledge about nutrient includes as many as 30 respondents (56,6 %), most of them have low birth weight (BBLR) as many as 33 respondents (62,3 %) and there is the corelation of delivery mother knowledge about nutrient with low birth weight phenomenon at Puskesmas Pegandon Kendal district with p value as big as 0,001 and p value < 0,05. The community especially pregnant mother is expected to increase the knowledge of nutrient so can organize eat patterns and plan balanced nutrition menu and examine their pregnancy soon to health work force to prevent low birth weight (BBLR) phenomenon and other complication. KeyWords : knowledge, delivery mother, nutrient, low birth weight inciden. Bibliographies :12 (1998-2010) PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKI di Indonesia 228 per 100.000 KH (kelahiran hidup), AKB 34 per 1000 KH. Upaya menurunkan angka kematian bayi harus melalui jalan yang terjal terlebih kala itu dikaitkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yakni menurunkan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup yang harus dicapai. Angka kematian bayi di jawa tengah kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Dari data tahun 2009 sedikitnya 9,7 bayi meninggal di setiap 1000 kelahiran hidup. Jumlah itu meningkat di tahun 2010 angkanya menjadi 10,2 tiap 1000 kelahiran hidup, untuk menekan angka kematian bayi di jawa tengah salah satunya dengan Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal meningkatkan ketahanan tubuh bayi bisa dilakukan dengan pemberian ASI ekslusif. Bayi yang meninggal di jawa tengah disebabkan karena infeksi, ketahanan fisik yang rendah dan banyak yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif (Moch.Kundori, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal pada bulan Desember tahun 2012 jumlah ibu hamil ada 684,yang mempunyai bayi BBLR sebanyak 32 orang (4,9%), dari survey awal terhadap 10 orang ibu yang melahirkan pada bulan Mei (31,25%) terdapat 2 orang yang mengetahui tentang gizi ibu hamil dan 8 orang tidak mengetahui tentang gizi ibu hamil. Ibu mengatakan pada waktu hamil pola makan tidak seimbang yaitu mereka hanya makan 2 kali sehari dengan nasi,tempe,tanpa sayur, dalam 1 minggu makan ayam hanya 1 kali tanpa mereka memperdulikan perkembangan janin yang dikandungnya dan mereka juga beranggapan bahwa makan yang 2 penting kenyang sehingga gizi ibu kurang. Pendidikan dan pengetahuan ibu rendah sehingga tidak bisa memilih dan memasak makanan secara benar.Jadi asupan gizi pada waktu hamil kurang, sehingga masalah yang timbul yaitu terjadinya BBLR (Waryana SKM,M.Kes 2010). Sejumlah kasus yang terjadi di Kendal, kematian bayi yang dilahirkan akibat pola hidup ibu hamil yang kurang sehat dan kurang dinamis yang mana hal itu mempengaruhi pada janin yang dikandungnya. Bayi yang dilahirkan, kebanyakkan tidak sehat dan berat badannya sangat kurang ideal. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuan ibu bersalin termasuk kategori cukup sebanyak 30 responden (56,6%), pengetahuan ibu kurang sebanyak 17 responden (32,1%) dan pengetahuan ibu bersalin baik sebanyak 6 responden (11,3%). b. Kejadian BBLR Tabel 2 Distribusi Kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Tahun 2013 Kejadian BBLR Frekuensi Persenta se (%) Metode Penelitian BBLR 33 62,3 Desain penelitian cross secsional yaitu rancangan penelitian yang pengukurannya atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan pada bulan Mei tahun 2013 sebanyak 53 orang di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Sampel yang diambil adalah ibu yang melahirkan pada bulan Mei tahun 2013 sebanyak 53 orang. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini dengan cara total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. BBLN 20 37,7 Total 53 100,0 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian Analisis Univariat a. Pengetahuan Ibu Bersalin Tabel 1 Distribusi Ibu Bersalin Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Tahun 2013 Pengetahuan ibu bersalin Baik Cukup Kurang Total Frekuensi 6 30 17 53 Persentase (%) 11,3 56,6 32,1 100,0 Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Hasil penelitian menunjukkan mayoritas kejadian BBLR sebagian besar mengalami BBLR sebanyak 33 responden (62,3%) dan yang mengalami kejadian BBLN sebanyak 20 responden (37,7%). Analisis Bivariat a. Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin Tentang Gizi dengan Kejadian BBLR. Tabel 3 Distribusi Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin Tentang Gizi Dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Kejadian BBLR BBLR BBLN F % F % Baik 0 0,0 17 70,0 Cukup 27 90,0 3 10,0 Kurang 6 100,0 0 0,0 Total 33 62,3 20 37,7 OR 0,083 ρ Value 0,001 Pengetahuan ibu bersalin Total F 17 30 6 53 % 100,0 100,0 100,0 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu bersalin tentang gizi kategori baik dengan kejadian BBLR tidak ada, pengetahuan ibu bersalin tentang gizi kategori baik dengan kejadian BBLN sebanyak 17 responden (70,0%), pengetahuan ibu bersalin cukup dengan kejadian BBLR sebanyak 27 responden 3 (90,0%), pengetahuan ibu cukup dengan kejadian BBLN sebanyak 3 responden (10,0%) dan pengetahuan ibu bersalin tentang gizi kurang dengan kejadian BBLR sebanyak 6 responden (100,0%) dan pengetahuan ibu bersalin kurang dengan kejadian BBLN tidak ada. Berdasarkan uji statistik menggunakan chi square dengan diketahui bahwa nilai ρ value sebesar 0,001 dan nilai ρ < 0,05. Ho ditolak Sehingga Ha diterima artinya ada hubungan pengetahuan ibu bersalin dengan kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,083, artinya responden yang pengetahuan ibu bersalin tidak baik mempunyai peluang 0,083 kali mengalami kejadian BBLR dibandingkan responden yang pengetahuan ibu baik. Pembahasan Analisis Univariat a. Pengetahuan Ibu Bersalin tentang gizi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu bersalin tentang gizi termasuk kategori cukup sebanyak 30 responden (56,6%). Hal ini terjadi karena pemahaman responden cukup tentang pengertian gizi ibu hamil, manfaat kandungan zat gizi untuk ibu hamil, dan macam-macam kandungan zat gizi. Dari jawaban pertanyaan menunjukkan bahwa pertanyaan responden tentang pengetahuan ibu bersalin tentang gizi dapat di ketahui terdapat 8 item yang di jawab tidak tepat oleh responden dan menjadi masalah karena kurangnya pengetahuan ibu bersalin tentang gizi antara lain 40 ibu bersalin (75,4%) tidak mengetahui pentingnya gizi pada ibu hamil, 30 ibu bersalin (56,6%) tidak mengetahui makanan yang tidak boleh di konsumsi ibu hamil, 44 ibu bersalin (83,0%) tidak mengetahui kebutuhan kalori pada ibu hamil, 39 ibu bersalin (73,5%) tidak mengetahui makanan sebagai sumber tenaga, 46 ibu bersalin (86,7%) tidak mengetahui makanan yansag mengandung protein, 43 ibu bersalin (81,1%)tidak Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal mengetahui manfaat kalsium untuk janin, 45 ibu bersalin (84,9%) tidak mengetahui kebutuhan protein ibu hamil, 41 ibu bersalin (77,3%) tidak mengetahui makanan yang mengandung sumber protein hewani. Dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi pada ibu hamil maka kemungkinan terjadi BBLR semakin besar. b. Kejadian BBLR Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal sebanyak 33 responden (62,3%). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) adalah faktor ibu yang meliputi gizi saat hamil yang kurang. umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok), faktor pekerja yang terlalu berat. Faktor Kehamilan meliputi hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum, komplikasi hamil : preeklampsia atau eklampsia, ketuban pecah dini. Faktor janin meliputi cacat bawaandan infeksi dalam rahim (H.Aziz alimul hidayat 2008 ). Analisis Bivariat a. Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin Tentang Gizi Dengan Kejadian BBLR Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu bersalin tentang gizi dengan kejadian BBLR dengan nilai ρ value 0,001 (ρ <0,05). Semakin pengetahuan ibu tentang gizi ibu hamil kurang maka peluang mengalami kejadian BBLR semakin besar. Pada ibu hamil perlu mengatur pola makan dan merencanakan menu gizi seimbang. Dalam menu seimbang perbandingan antara protein, lemak dan karbohidrat dalam pengaturan menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh, oleh karena itu diperlukan konsultasi dan bimbingan dengan ahli gizi. Status gizi ibu sebelum hamil juga cukup 4 berperan penting dalam pancapaian gizi ibu saat hamil (Roosmeri, 2003). Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cicik Handayani (2012), tentang hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia kehamilan dengan kejadian anemia menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia kehamilan dengan kejadian anemia,itu di sebabkan karena kurangnya asupan gizi yang di konsumsi oleh ibu saat hamil. Zat besi tersebut juga bisa di dapat dari tablet FE dan secara alami juga dapat di peroleh dari makanan. Karena kurangnya asupan gizi pada ibu saat hamil maka kemungkinan ibu mengalami anemia lebih besar. 2. Bagi Masyarakat Agar masyarakat terutama ibu hamil agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil melalui penyuluhan yang di adakan di desa maupun di puskesmas. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian disarankan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk dilakukan penelitian selanjutnya, khususnya tentang pengetahuan ibu bersalin dengan kejadian BBLR dan disarankan untuk meneliti dengan menggunakan variabel yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang maksimal misalnya dengan mengikutsertakan variable karakteristik responden, jarak kehamilan, penyakit menahun ibu dan faktor kehamilan PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Kesimpulan Dari hasil penelitian pada 53 ibu bersalin di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal di peroleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu bersalin tentang gizi di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal sebagian besar kategori cukup sebanyak 30 responden (56,6%) 2. Sebagian besar mengalami BBLR sebanyak 33 responden (62,3%) 3. Dimana hasil penelitian di dapatkan ibu yang berpengetahuan cukup sebanyak 30 responden (56,6%) mempunyai peluang lebih besar mempunyai bayi BBLR, sehingga ada hubungan pengetahuan ibu bersalin tentang gizi dengan kejadian BBLR di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal dengan nilai ρ value sebesar 0,001 dan nilai ρ < 0,05. Saran 1. Bagi Bidan Dapat meningkatkan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil pada saat di adakannya posyandu supaya komplikasi yang mungkin terjadi dapat segera di antisipasi dengan segera. Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal Dewi, Meichati Candra. Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. Yogyakarta : Diva Press ; (2009). Hidayat, A.Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika ; (2007). Krinadi, Prof.DR.dr.Sofie R., Effendi, DR.dr.Jusuf., & Pribadi, Dr.Adhi. Prematuritas. Bandung : PT Refika Aditama ; (2009). Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penertbit Buku Kedokteran EGC ; (1998). Manuaba, Prof.dr.I.B.G., Manuaba, Chandranita.dr.I.A., & Manuaba, Fajar.dr. I.B.G. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penertbit Buku Kedokteran EGC ; (2007). Notoatmodjo, Dr.Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta ; (2005). Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta, Salemba Medika ; (2003). 5 Proverawati, Atikah.SKM.MPH., & Sulistyorini, Cahyo Ismawati,S.Kep.Ns. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta : Nuha Medika ; (2010). Saryono, Skp.M.Kes. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press ; (2010). Setiawan, Ari,. & Saryono. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Yogyakarta : Nuha Medika ; (2010). Suyanto, S.Kp,M.Kep,. & Salamah, Ummi.M,S.ST. Riset Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press ; (2009). Waryana, SKM.M.Kes. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama ; (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal 6 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PEGANDON KABUPATEN KENDAL ARTIKEL PENELITIAN Disusun Oleh : NIKEN SETYANINGSIH NIM. 0101287 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2013 Hubungan Pengetahuan Ibu Bersalin tentang Gizi dengan Kejadian Bblr di Puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal 7