ARTIKEL PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP

advertisement
ARTIKEL
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN
PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI
RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL
OLEH
SAIKHUL HUDA
010214B045
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
AGUSTUS, 2016
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN
PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI
RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL
Saikhul Huda *)
Abdul Wakhid, S.Kep. Ns. M. Kep., Sp. Kep. J **)
Eko Susilo, S. Kep., Ns., M. Kep **)
*) Mahasiswa PSIK Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
**) Dosen PSIK Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK
Latar belakang : Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi
kecemasan sebelum operasi sectio caesaria dengan terapi musik klasik, terapi
musik klasik yaitu bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan
telinga atau dapat menkomunikasikan telinga, perasaan dan suasana hati. Musik
terbukti menunjukkan efek antara lain menurunkan frekuensi denyut jantung,
mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan
darah, dan mengubah persepsi waktu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pasien pre operasi
sectio caesaria di kamar operasi.
Metode : Penelitian kuasi eksperimen dengan desain pre post test design with
control group, sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 yang diambil dari total
populasi. Kuesioner kecemasan diukur menggunakan kriteria HARS (Hamilton
Anxiety Rating Scale). Analisis data menggunakan program Statistic Package for
the Social Science (SPSS). Analisis bivariat menggunakan uji wilxocon.
Hasil : Sebelum diberikan terapi musik klasik mengalami cemas sedang sebanyak
7 (58,4%), setelah diberikan terapi musik klasik mengalami cemas ringan
sebanyak 8 (66,6%). Ada perbedaan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan
terapi musik klasik pasien pre operasi sectio caesaria (p value : 0,017 <0,05).
Simpulan : Ada perbedaan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi
musik klasik pasien pre operasi sectio caesaria (p value : 0,017 <0,05).
Saran : Hasil penelitian ini sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan
mengenai manfaat terapi musik klasik pada pasien pre operasi sehingga dapat
dikembangkan dan diaplikasikan.
Kata kunci : musik klasik, kecemasan, sectio caesaria
Daftar pustaka : 39 (2005-2016)
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC THERAPY TOWARD PATIENTS
ANXIETY ON PRE SECTIO CAESARIA AT OPERATION ROOM OF RSUD
Dr. H. SOEWONDO KENDAL
ABSTRACT
Background : One therapy that can be used to decrease anxiety before sectio
caesarea with classical music therapy, classical music therapy is a set of pattern
that can be pleasing to the ears or can communicate about the feelings and moods.
Music is proven to show an effect among others lowers the heart rate, reduce
anxiety and depression, relieve pain, lower blood pressure, and change the
perception of time. Objectives : This study aims to know the effect of classical
music therapy toward patients anxiety on pre sectio caesaria at operation room of
RSUD dr. H. Soewondo Kendal.
Method : The research was Quasi-experimental with pre post test design with
control group, samples in this study were 12 from total population. Anxiety
questionnaires was measured by using HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale
criteria). Analysis of the data used program Statistic Package for the Social
Science (SPSS). Bivariat analysis used wilxocon.
Results : Before therapy, the patients experienced anxiety before the therapy as
many as 7 (58.4%), after being given classical music therapy experienced mild
anxiety as many as 8 (66.6%). There is a difference of anxiety before and after
classical music therapy on preoperative sectio caesaria patients (p value: 0,017
<0.05).
Conclusion : There is difference of anxiety before and after classical music
therapy on preoperative sectio Caesaria patients (p value: 0,017 <0.05).
Suggestion : The results of this study as a means to provide knowledge about the
benefits of classical music therapy in pre operation patients that can be developed
and applied.
Keyword: classical music, anxiety, sectio caesarea
Biliographies: 39 (2005-2016)
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
PENDAHULUAN
Sectio caesaria merupakan
suatu jenis pembedahan, yaitu suatu
stressor yang bisa menimbulkan stres
fisiologis (respon neuroendokrin) dan
stres psikologis (cemas dan takut)
(Baradero et al, 2009). Beberapa
permasalahan
keperawatan
yang
berhubungan dengan klien yang
menjalani
prosedur
pembedahan,
adalah kurang pengetahuan, risiko
kerusakan integritas kulit, resiko
infeksi, nyeri dan kecemasan. Hasil
yang diharapkan ditetapkan untuk
masalah yang sudah teridentifikasi dan
intervensi perioperatif direncanakan
untuk mengatasi masalah dan mencapai
hasil yang diharapkan (Gruendeman,
2006). Kecemasan adalah perasaan
yang cemas dan tegang saat
menghadapi situasi yang mengancam
atau stres (Lukluk, 2011). Kecemasan
ibu yang mengalami sectio caesaria
disebabkan oleh faktor fisik. Pikiran
dan tubuh senantiasa saling berinteraksi
dan dapat menyebabkan timbulnya
kecemasan (Ramaiah, 2013).
Cemas
merupakan
reaksi
normal terhadap ancaman pembedahan.
Orang yang sangat cemas dan mencoba
menyesuaikan diri dengan kecemasan
sebelum operasi sering kali menderita
kesukaran pada pasca operasi. Mereka
cenderung banyak marah, kesal, dan
bingung (Ellis dan Nowlis, 2010).
Menurut Sawitri & Sudaryanto (2010),
berbagai alasan yang melatarbelakangi
kecemasan pada pasien pra bedah
antara
lain
cemas
menghadapi
pembiusan, takut mati saat operasi,
cemas menghadapi body image yang
berupa cacat yang akan menganggu
fungsi peran pasien, dan cemas
masalah biaya perawatan yang
membengkak. Selain itu pandangan
bahwa
pembedahan
akan
menimbulkan kerusakan pada bagian
tubuh tertentu serta nyeri yang hebat
menyebabkan klien pada umumnya
merasa takut atau cemas. Kecemasan
pre operatif memiliki sifat subyektif,
dan secara sadar perasaan tentang
kecemasan serta ketegangan yang
disertai perangsangan sistem saraf
otonom menyebabkan peningkatan
tekanan darah, denyut jantung dan
tingkat respirasi.
Salah satu terapi yang dapat
digunakan
untuk
mengurangi
kecemasan adalah dengan terapi musik
klasik, yaitu bunyi yang diatur menjadi
pola yang dapat menyenangkan telinga
atau dapat menkomunikasikan telinga,
perasaan dan suasana hati (Sulastianto,
2007). Musik terbukti menunjukkan
efek antara lain menurunkan frekuensi
denyut jantung, mengurangi kecemasan
dan depresi, menghilangkan nyeri,
menurunkan tekanan darah, dan
mengubah persepsi waktu (Price,
2006). Musik bersifat nyaman,
menenangkan,
membuat
rileks,
berstruktur, dan universal sehingga
dapat digunakan sebagai terapi. Terapi
musik sangat mudah diterima organ
pendengaran dan kemudian melalui
saraf pendengaran disalurkan ke bagian
otak yang memproses emosi (sistem
limbik) (Sulastianto, 2007). Cemas
merupakan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya, dialami secara subyektif
dan dikomunikasikan dalam hubungan
interpersonal. Tingkatan kecemasan
yang mana dapat diatasi dengan teknik
distraksi, salah satunya dengan
mendengarkan musik. Terapi musik
adalah sebuah terapi kesehatan yang
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
menggunakan musik bertujuan untuk
meningkatkan
atau
memperbaiki
kondisi fisik, emosi, kognitif, dan
sosial bagi individu dari berbagai
kalangan usia. Musik juga memiliki
kekuatan untuk mengobati penyakit
dan meningkatkan kemampuan pikiran
seseorang.
Terapi musik adalah usaha
meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri
dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
bentuk dan gaya yang diorganisir
sedemikian rupa hingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik
dan mental. Musik bekerja pada sistem
saraf otonom yaitu bagian sistem saraf
yang bertanggung jawab mengontrol
tekanan darah, denyut jantung dan
fungsi otak, yang mengontrol perasaan
dan emosi. Kedua sistem tersebut
bereaksi sensitif terhadap musik.
Ketika kita merasa sakit, kita menjadi
takut, frustasi dan marah yang
membuat kita menegangkan otot-otot
tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi
semakin parah. Mendengarkan musik
secara teratur membantu tubuh relaks
secara fisik dan mental, sehingga
membantu menyembuh kan dan
mencegah rasa sakit. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh terapi musik klasik terhadap
kecemasan pasien pre operasi sectio
caesaria di kamar operasi RSUD Dr.
H. Soewondo Kendal.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak
12
responden.
Pengambilan
menggunakan purposive sampling
karena teknik pengambilan sampel
dengan pertimbangan tertentu sesuai
tujuan penelitian,
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuasi
eksperimen dengan desain pre post test
design. Populasi dalam penelitian ini
adalah pasien yang akan menjalani
sectio caesaria sebanyak 35 pasien.
Cemas responden sesudah terapi musik
klasik
Cemas
Jumlah
Total %
responden
responden
sesudah
Tidak cemas
2
16,7
Cemas ringan
8
66,7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Umur
Umur
< 20 tahun
20-35
tahun
Total
Pendidikan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Total
Jumlah
responden
2
10
12
Jumlah
responden
2
8
2
10
Total %
16,7
83,3
100,0
Total %
16,7
66,7
16,7
100,0
Cemas responden sebelum terapi musik
klasik
Cemas
Jumlah
Total %
responden
responden
sebelum
Tidak cemas
1
8,3
Cemas ringan
4
33,3
Cemas
7
58,4
sedang
Total
12
100,0
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
Cemas
sedang
Total
2
16,7
12
100,0
Pengaruh Terapi Musik Klasik
terhadap kecemasan pasien pre operasi
Sectio Caesaria
Variabel
Perlakuan
Kecemasan Sebelum
Sesudah
pvalue
12 19,25 2,701 0,017
12 17,67 2,934
n Mean
SD
cemas sedang sebanyak 7 responden,
hal ini karena kecemasan biasanya
berhubungan dengan segala macam
prosedur asing yang harus dijalani
pasien dan juga ancaman terhadap
keselamatan jiwa akibat prosedur
pembedahan dan tindakan pembiuasan.
Pasien yang mengalami kecemasan
menunjukkan
gejala
mudah
tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu,
mudah menangis dan tidur tidak
nyenyak. Ada 1 responden (8,3%) yang
tidak mengalami cemas hal ini
dikarenakan responden sudah pernah
melakukan sectio caesaria sebelumnya
dan ini merupakan operasi sectio
caesaria
yang
kedua
sehingga
responden mempunyai pengalaman
tentang operasi sectio caesaria. Terapi
musik
adalah
sebuah
aktivitas
terapeutik yang menggunakan musik
sebagai media untuk memperbaiki,
memelihara, mengembangkan mental,
fisik dan kesehatan emosi (Djohan,
2016)
Menurut
Carpenito
(1999),
menanyakan 90% pasien pre operatif
berpotensi mengalami kecemasan.
Menurut Long (2006) kecemasan
(ansietas) adalah respon psikologik
terhadap stres yang mengandung
komponen fisiologik dan psikologik.
Reaksi fisiologis terhadap kecemasn
merupakan reaksi yang pertama timbul
pada sistem saraf otonom, meliputi
peningkatan frekuensi nadi dan
repirasi, pergeseran tekanan darah dan
suhu, relaksasi otot polos pada kandung
kemih dan usus, kulit dingin dan
lembab. Musik adalah segala sesuatu
yang menyenangkan, mendatangkan
keceriaan, mempunyai irama (ritme),
melody, timbre (tone colour) tertentu
untuk membantu tubuh dan pikiran
Berdasarkan
uji
Wilcoxon,
didapatkan p-value sebesar 0,017.
Terlihat bahwa p-value 0,017 < 
(0,05), ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan secara bermakna antara
tingkat kecemasan pasien preoperasi
sebelum dan sesudah diberikan terapi
musik
klasik.
Hal
ini
juga
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan terapi musik klasik
terhadap kecemasan pasien pre operasi
Sectio Caesaria di Kamar Operasi
RSUD Dr. H. Soewonodo Kendal.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
mengalami cemas sedang sebanyak 7
(58,4%) dan sebagian kecil responden
tidak merasa cemas sebanyak 1 (8,3%).
Cemas merupakan reaksi normal
terhadap ancaman pembedahan. Orang
yanng sangat cemas dan mencoba
menyesuaikan diri dengan kecemasn
sebelum operasi sering kali menderita
kesukaran pada pasca operasi. Mereka
cenderung banyak marah, kesal, dan
bingung (Ellis Nowlis, 2010). Ansietas
atau kecemasn adalah respon emosi
tanpa objek yang spesifik yang secara
subjektif dialami dan dikomunikasikan
secara interpersonal (Suliswati, 2010).
Sebelum diberikan terapi musik
klasik pasien yang akan menjalani
operasi sectio caesaria mengalami
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
saling bekerja sama (Fauzi, 2009).
Musik memberi nuansa yang bersifat
menghibur, menumbuhkan suasana
yang menenangkan dan menyenangkan
seseorang, sehingga musik tidak hanya
berpengaruh
terhadap
kecerdasan
berfikir saja tetapi juga kecerdasan
emosi (Sari, 2014).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
mengalami cemas ringan sebanyak 8
(66,7%) dan sebagian kecil responden
tidak cemas dan mengalami cemas
sedang sebanyak 2 (16,7%). Salah satu
terapi yang dapat digunakan untuk
mengurangi kecemasan adalah dengan
terapi musik klasik, yaitu bunyi yang
diatur menjadi pola yang dapat
menyenangkan telingan atau dapat
menkomunikasikan telingan, perasaan
dan suasana hati (Sulistianto, 2007).
Terapi
alternatif
atau
komplementer yang dapat dilakukan
perawat untuk mengatasi kecemasan
pasien yang akan menjalani operasi
sectio caesaria dalah satunya terapi
musik. Terapi musik adalah terapi yang
menggunakan musik yang bertujuan
untuk meningkatkan atau memperbaiki
kondisi fisik, emosi, kognitif dan sosial
bagi individu dari berbagai kalangan
(Solehati&Kosasih, 2015). Terapi
musik yang lembut dapat mengurangi
stres, persepsi nyeri, cemas dan
perasaan teriolasi. Manfaat yang pasti
dirasakan setelah melakukan terapi
musik adalah perasaan rileks, tubuh
lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh.
Terapi musik memberikan kesempatan
bagi tubuh dan pikiran untuk
mengalami relaksasi yang sempurna.
Kondisi relaksasi (istirahat) yang
sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh
akan
mengalami
re-produksi,
penyembuhan alami berlangsung,
produksi hormon tubuh diseimbangkan
dan pikiran mengalami penyegaran
(Sari, 2009).
Hasil
penelitian
didapatkan
bahwa rata-rata nilai kecemasan pasien
sebelum terapi musik klasik sebesar
19,25 kemudian berkurang menjadi
17,67 sesudah diberikan terapi musik
klasik. Berdasarkan uji Wilcoxon,
didapatkan p-value sebesar 0,017.
Terlihat bahwa p-value 0,017 < 
(0,05), ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan secara bermakna antara
tingkat kecemasan pasien preoperasi
sebelum dan sesudah diberikan terapi
musik klasik. Salah satu terapi yang
dilakukan
untuk
mengurangi
kecemasan pada pasien yang akan
menjalani
operasi
dengan
menggunakan metode terapi musik.
Saat
musik
dimainkan
akan
mengahsilkan stimulus yang dikirim
dari akson-akson dari serabut sensori
asenden
skeneuron-neuron
dari
reticularactivating system (RAS).
Stimulus kemudian ditansmisikan ke
buclei spesifik dari thalamus melewati
area-area kortes serebal, sitem limbik
dan korpuscollosum dan melalui areaarea sistem saraf otonom dan sistem
neoroendokrim. Sistem saraf berisi
saraf simpatik dan parasimpatik. Musik
dapat memberikan rangsangan pada
saraf simpatik dan parasimpatik untuk
mengahsilkan
respon
ralaksasi.
Karekteristik repon relaksasi yang
ditimbulkan
berupa
penurunan
frekuensi nadi, relaksasi otot, tidur
(Synder&Linquits, 2002).
Hal ini telah dibuktikan dalam
penelitian U.S. National Libarryof
Medicine National Institutes Of
Healthy melaporkan tentang hasil suatu
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
studi terapi musik klasik di Cina, yang
menemukan bahwa terapi musik
memiliki efek positif pada penurunaan
tingkat depresi pada pasien wanita
dengan kanker payudara. Dan dalam
penelitian yang dilakukan texas,
menemukan bahwa setengah dari ibuibu hamil yang mendengarkan musik
klasik selama kelahiran anaknya tidak
membutuhkan anastesi. Rangsangan
musik
meningkatkan
pelepasan
endofrin
dan
ini
menurunkan
kebutuhan akan obat-obatan. Pelepasan
tersebut juga memberikan suatu
pengalihan perhatian dari rasa sakit dan
dapat
mengurangi
kecemasan
(Campbell, 2001). Hal tersebut
didukung oleh hasil penelitian Devi
Darliana
(2008)
yang
berjudul
pengaruh terapi musik terhadap respon
stres psikologis pasien yang menjalani
coronary anghioraphy di pelayanan
jantung terpadu rumah sakit umum
Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan
metode quasi
eksperiment
non
equivalent pretest-postest with control
group dengan 60 responden. Kelompok
kontrol 30 responden dan 30 responden
untuk kelompok intervensi di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta
didapat nilai p < 0,001 bahwa ada
perbedaan kecemasan secara signifikan
pada pasien sebelum dan sesudah
intervensi pada kelompok intervensi.
SIMPULAN
Sebagain besar responden sebelum
diberikan
terapi
musik
klasik
mengalami cemas sedang sebanyak 7
(58,4%), sebagian besar responden
setelah diberikan terapi musik klasik
mengalami cemas ringan sebanyak 8
(66,6%), Ada perbedaan kecemasan
sebelum dan sesudah diberikan terapi
musik klasik pasien pre operasi sectio
caesaria di kamar operasi RSUD Dr. H.
Soewondo Kendal (p value : 0,017
<0,05).
DAFTAR PUSTAKA
Baradero et al, 2009. Prinsip dan
Praktek Keperawatan Perioperatif.
Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
Gruendeman, 2006. Buku Ajar
Keperawatan Operatif. Vol.2.
Jakarta: EGC. Gumelar.
Lukluk, 2011. Psikologi Kesehatan,
Nuha Offset, Jogjakarta
Ramaiah,
2013.
Kecemasan,
bagaimana
mengatasi
penyebabnya. ed 1. Jakarta:
Pustaka Populer,
Ellis dan Nowlis, 2010. Modules for
basic nursing skills. (six edition).
Philadelphia:
Lipicont-Reven
Publisher
Sulistianto, 2007. Kecemasan Ibu
Menanti
Persalinan.
http:www.titian
amalia.wordpress.com,
diperoleh 8 Agustus 2016
Price, 2006. Patofisiologi : Konsep
Klinis Proses-. Proses Penyakit,
Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC
Suliswati, 2010. Konsep Dasar
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Long (2006). Perawatan Medikal
Bedah,
(Volume
2),
Penerjemah:
Karnaen,
Adam, Olva, dkk, Bandung:
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
Yayasan Alumni Pendidikan
Keperawatan
Sari, 2014. Pengaruh Terapi Musik
Klasik Terhadap Penurunan Nyeri
Pada Pasien Post Sectio Caesarea
Di Bangsal Kenanga RSUD
Karanganyar
Synder&Linquits,
2002.
Complementary/alternative
therapies in nursing, (4th
ed). New York : Springer
Publishing Company.
Campbell,
2001.
Efek Mozart:
Memanfaatkan
kekuatan
musik untuk mempertajam
pikiran,
meningkatkan
kreativitas, dan menyehatkan
tubuh Jakarta: Gramedia
Djohan, 2016. Psikologi musik.
Yogyakarta.
Indonesia
cerdas
Hanifa, 2010. Ilmu Kebidanan, Edisi
Ketiga, Jakarta : YBP-SP.
Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan.
Jakarta:
Yayasan
Bina
Pustaka
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP KECEMASAN PASIEN
PRE OPERASI SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. H.
SOEWONDO KENDAL
Download