BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder tindakan Sectio Caesaria dari RS Bhayangkara tahun 2015. Pada penelitian ini peneliti menganalisis unit cost tidakan Sectio Caesaria yang tanpa penyulit dengan metode Activity Based Costing (ABC) di RS Bhayangkara Yogyakarta. B. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dalam pelayanan tindakan Sectio Caesaria yang tanpa penyulit di RS Bhayangkara Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah seluruh aktivitas yang terjadi di dalam pelayanan tindakan Sectio Caesaria tanpa penyulit di RS Bhayangkara Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga Februari 2016 di RS Bhayangkara Yogyakarta. C. Definisi Operasional Definisi operasional pada penelitian ini adalah: 1. Biaya satuan (unit cost) adalah yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan produk atau layanan jasa 44 45 2. Clinical pathway adalah standar pelayanan yang merangkum setiap langkah yang seharusnya diberikan kepada pasien untuk suatu kasus tertentu 3. Metode ABC adalah metode yang menggunakan aktivitas sebagai dasar penggolongan biaya dalam menentukan tarif. Metode ABC membebankan activity cost ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi yang digunakan sehingga memberikan informais tarif yang lebih akurat. 4. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya pada aktivitas maupun konsumsi yang digunakan yang dapat dibebankan secara langsung. 5. Biaya overhead adalah biaya yang tidak dapat dihubungkan secara langsung pada aktivitas maupun konsumsi yang digunakan sehingga membutuhkan cost driver untuk membagi pembebanan biaya ke masing-masing unit terkait. 6. Cost driver adalah pembagi untuk membagi pembebanan biaya overhead pada tiap aktivitasnya 7. Sectio Caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh bila ada indikasi medis. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer adalah informasi langsung yang didapat dari responden, sedangkan data sekunder adalah informasi yang didapat dari penelusuran dokumen berupa 46 rekam medis pasien, serta biaya yang ditimbulkan dari seluruh aktivitas yang terjadi. Data primer diperoleh melalui pengamatan aktivitas Sectio Caesaria milik RS. Bhayangkara Yogyakarta pada bulan Desember 2015 hingga Februari 2016 dan wawancara dengan dokter spesialis Obsgyn berkaitan dengan Clinical Pathway untuk kasus Sectio Caesaria milik RS. Bhayangkara Yogyakarta. Data sekunder dalam penelitian ini adalah: 1. Clinical Pathway untuk kasus Sectio Caesaria milik RS. Bhayangkara Yogyakarta 2. Buku laporan keuangan RS. Bhayangkara Tahun 2015, untuk mengumpulkan data keuangan yang dibutuhkan 3. Buku rekam medis pasien RS. Bhayangkara, untuk digunakan sebagai data pendukung tindakan yang dilakukan terhadap pasien untuk tindakan Sectio Caesaria. 4. Laporan tahunan RS. Bhayangkara Yogyakarta Tahun 2015, digunakan untuk mengetahui struktur organisasi, data jumlah pagawai, data investasi gedung, data investasi medis dan data investasi non medis, data pemeliharaan yang ada di RS Bhayangkara Yogyakarta. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dimulai dengan meneliti data yang ada di RS. Bhayangkara dari bulan januari 2015 sampai Desember 2015, kemudian ditelusuri dengan mencatat dan mengisi formulir yang sudah disiapkan. 47 Selain itu juga dilakukan wawancara singkat dengan petugas terkait sesuai dengan bagiannya untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang data yang ada.data sekunder dari rekam medis, laporan tahunan, laporan keuangan, laporan bagian kamar bedah, laporan bagian Renmin RS. Bhayangkara Yogyakarta. F. Analisis data Metode analisis biaya yang digunakan adalah metode ABC. Biaya yang digunakan adalah biaya langsung yaitu biaya yang terdapat pada aktivitas yang berhubungan langsung dengan pelayanan Sectio Caesaria yang tanpa adanya penyulit, serta biaya tidak langsung yaitu biaya yang berhubungan secara tidak langsung dengan pelayanan Sectio Caesaria tanpa penyulit. Langkah-langkah perhitungan unit cost layanan tindakan section caesariadi rumah sakit Bhayangkara Yogyakarta menggunakan metode Roztocki (2004) sebagai berikut: 1. Menentukan kategori biaya, yaitu kelompok biaya yang menimbulkan biaya layanan di instalasi Poliklinik dan Rawat Inap. 2. Mengidentifikasi aktivitas. Aktivitas yang terjadi pada setiap kelompok biaya di identifikasi dan didefinisikan sesuai dengan kegiatan pelayanan masing-masing pusat aktivitas. Aktivitas adalah peristiwa, tugas, atau satuan pekerjaan dengan tujuan tertentu (Mulyadi,2003). 48 3. Menghubungkan biaya dan aktivitas dengan membuat matriks EAD (Expense Activity Dependence). Langkah ini mengidentifikasi aktivitas yang berkontribusi dengan masing-masing biaya. Kategori biaya ditampilkan sebagai kolom dari matriks EAD dan aktivitas ditampilkan pada lajur dari matriks EAD. 4. Membuat tanda centang (checkmarks) secara proporsional dalam matriks EAD. Setiap sel berisi tanda centang yang diletakkan secara proporsional. Masing-masing kolom pada matriks EAD dijumlahkan sampai bernilai 1. 5. Menentukan nilai rupiah terhadap aktivitas-aktivitas. 6. Menghubungkan aktivitas dan produk dengan membuat matriks APD (Activity Product Dependence). Langkah ini untuk mengidentifikasi aktivitas yang dikonsumsi oleh tiap produk. Aktivitas ditampilkan pada kolom matriks APD dan produk ditampilkan pada lajur matriks APD. 7. Membuat tanda centang (checkmarks) secara proporsional dalam matriks APD. Setiap sel berisi tanda centang yang diletakkan secara proporsional. Masing-masing kolom pada matriks APD dijumlahkan sampai bernilai 1. 8. Menentukan nilai rupiah masing-masing produk. G. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi terhadap aktivitas dan biaya pada pelayanan Sectio Caesaria tanpa penyulit, sehingga etika 49 penelitian tidak akan dilanggar dikarenakan peneliti tidak melakukan eksperimen ataupun kontak langsung kepada pasien.