8 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292 KAJIAN AWAL PENGEMBANGAN METODE DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM PENGUJIAN MPN COLIFORM DAN COLITINJA PADA MATA KULIAH MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN PRODI KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN(STTL) MATARAM TAHUN 2015 Oleh : Anak Agung Istri Agung Trisnawati Widyaiswara Muda BPTK Mataram Abstrak Kajian ini merupakan penelitian survey bersifat deskriptif yaitu penelitian yang mencoba meggambarkan atau menguraikan pengembangan metode dan alat bantu pembelajaran dalam pengujian MPN Coliform dan Colitinja pada mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan Prodi Kesehatan Lingkungan Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan(STTL) Mataram yang dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2015. Pembelajaran teori maupun praktik laboratorium disampaikan dengan metode konvensional yaitu ceramah. Siswa sulit memahami konsep-konsep abstrak , 85% menyatakan sulit memahami konsep-konsep materi teori dan praktik . Bagian tersulit dipahami adalah tahapan - tahapan pemeriksaan , perhitungan MPN Coliform dan Colitinja . Penyebab sulitnya materi dipahami adalah 1) penyediaan alat bantu pembelajaran yang kurang, 2) pemilihan metode belajar yang kurang tepat, 3) alokasi waktu teori dan praktik yang kurang dan 4) Penguasaan materi oleh pengajar . Siswa menginginkan praktik laboratorium disertai dengan penayangan teknik pemeriksaan 3 dimensi, penayangan video pemeriksaan dan diskusi kelompok serta 94,3% siswa menyatakan penggunaan tabel MPN Formula Thomas dalam perhitungan menyulitkan dan membutuhkan ketelitian serta memerlukan waktu lama dalam penyelesaian hasil.Siswa menyatakan perlu adanya pengembangan dari tabel Thomas menjadi software yang aplikasi penggunaannya dalam bentuk offline agar mempermudah perhitungan .Perlu penelitian lanjutan terkait mengenai penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum dengan berbantuan kamputer pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep pemeriksaan MPN Coliform dan Colitinja . SDM Instruktur laboratorium perluditingkatkan melalui On The Job Training (OJT) atau pelatihan teknis terkait materi yang diampu . Kata kunci : Metode , alat bantu pembelajaran, MPN Coliform dan Colitinja PENDAHULUAN Memasuki abad dua puluh satu ini, guru sebagai sumber belajar baik dalam penyampaian teori dan praktikum dirasa tidak memadai lagi, sumber belajar guru harus terintegrasi dengan sumber belajar lain, yaitu sumber belajar cetak, audia, audio visual, dan komputer. Guru masa depan dalam kegiatan pembelajaran dapat berfungsi sebagai seniman (artist) dan ilmuwan (scientist) dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dan mengelola sumber-sumber belajar . Oleh karena itu diperlukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran terutama dalam praktikum laboratorium . Agar kualitas pembelajaran dalam pemahaman dan keterampilan konsep siswa meningkat dan sensitif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbantukan komputer maka pembelajaran bukan hanya berbasis pada tatap muka secara konvensial , Volume 1, No. 3, Desember2015 tetapi dikombinasikan dengan sumber yang bersifat Offline maupun Online. Kondisi pasif mahasiswa karena kurang menariknya materi dan cara penyampaian dapat menyebabkan ketercapaian penguasaaan konsep materi kuliah oleh mahasiswa sangat rendah. Kondisi seperti itu juga dapat ditemukan pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan yang banyak mempelajari hal-hal yang sulit dipahami secara abstrak dan banyak materi yang harus di praktikkan, seperti materi pemeriksaan bakteriologis air , makanan dan minuman. Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan merupakan salah satu Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) dengan kode KL.2.02 dan wajib ditempuh oleh mahasiswa Prodi Diploma III Kesehatan Lingkungan pada semester I dengan bobot 2 SKS terbagi 1 SKS teori dan 1 SKS praktik http://www.untb.ac.id ISSN No. 2355-9292 dan termasuk dalam kurikulum inti dengan salah satu kompetensi kritis yaitu mampu melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air (Pusdiknakes, 2011). Berdasarkan silabus, mata kuliah ini mencakup pokok bahasan cara desinfeksi, cara pengambilan dan pengiriman sampel air dan makanan-minuman, serta cara pemeriksaan bakteriologis air dan makanan – minuman sesuai analisis. Dari cakupan materi tersebut, dapat kita ketahui bahwa beberapa karakteristik materi yang dibahas bersifat abstrak, khususnya materi tentang pemeriksaan bakteriologis air serta makananminuman. Untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep - konsep yang abstrak tersebut, perlu diterapkan suatu strategi pembelajaran yang sesuai disertai dengan media yang tepat dalam mengkonkretkan konsep abstrak yang akan dipelajari. Menurut Gunawan (2015:13) , karakteristik konsep-konsep yang abstrak tersebut dapat disampaikan dengan lebih baik kepada peserta didik dengan memanfaatkan berbagai jenis media komputer dan agar konsep-konsep yang bersifat abstrak dapat dipahami oleh peserta didik maka diperlukan kreativitas guru maupun dosen untuk menyajikan pembelajaran yang lebih mudah dipahami. Selain itu visualisasi yang disajikan pada multimedia memungkinkan pembelajarakan lebih mudah memahami materi melalui penambahan animasi, video, teks dan audio. Pembelajaran menggunakan media animasi komputer akan mempermudah guru dalam menyampaikan bahan pengajaran, mengurangi keabstrakan konsep dari suatu materi. Di samping itu, hal tersebut akan membuat proses belajar menjadi lebih hidup, interaktif dan tidak membosankan bagi siswa. Dengan media animasi komputer, siswa memiliki penguasaan yang lebih mendalam mengenai konsep yang diajarkan selain itu resiko atau kemungkinan gagal dalam praktikum tidak memberikan efek yang dapat mungkin berbahaya bagi lingkungan.Konsep-konsep materi praktik terutama kegiatan tahap-tahapan pemeriksaan dan perhitungan MPN Coliform dan Colitinja karena pada pemeriksaan MPN Coliform dan Colitinja membutuhkan pengenceran dalam pengerjaannya yang berbeda untuk jenis sampel yang berbeda pula. Adanya rasa jenuh siswa dengan metode ceramah klasikal dan pengulangan materi yang disebabkan oleh pembelajaran yang belum tuntas , sehingga membuat suasana kelas kurang menyenangkan. Pemanfaatan Tabel formula Thomas dalam perhitungan Indeks MPN Coliform http://www.untb.ac.id Jurnal Sangkareang Mataram | 9 dan Colitinja membutuhkan ketelitian dengan terlebih dahulu mengalikan angka yang tertera pada Tabel Thomas dengan faktor perkalian dari pengenceran sampel sebelum diperoleh hasil akhir dari indeks MPN . Untuk mengetahui apakah perlu adanya pengembangan metode belajar dan alat bantu pembelajaran pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep pemeriksaan MPN Coliform dan Colitinja maka diadakan survey pendahuluan terkait hal tersebut di atas. METODOLOGI PENELITIAN Metode survei yang digunakan sebagai teknik penelitian yaitu pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui pedoman wawancara, yaitu angket . Survey ini merupakan jenis penelitian survey bersifat deskriptif yaitu penelitian yang mencoba meggambarkan atau menguraikan Pengembangan Metode dan Alat Bantu Belajar Dalam Pengujian MPN Coliform dan Colitinja Pada Mata Kuliah Mikrobiologi Air Prodi Kesehatan Lingkungan Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan(STTL) Mataram (Notoatmodjo,2005:26). Sampel penelitian ini berjumlah 35orang mahasiswa semester V yang telah mengikuti perkuliahan praktik pemeriksaan Bakteriologi Air dan 3 orang instruktur laboratorium . Adanya keterbatasan waktu dan biaya, maka data gambaran terkait Pengembangan Metode dan Alat Bantu Belajar Dalam Pengujian MPN Coliform dan Colitinja Pada Mata Kuliah Mikrobiologi Air Prodi Kesehatan Lingkungan Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan(STTL) Mataram dikumpulkan melalui penyebaran angket pada tanggal 15 Desember 2015. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik Responden Karakteristik sampel menunjukkan bahwa 65,8% peserta berjenis kelamin perempuan dan 34,2% laki-laki dengan latar belakang pendidikan atas adalah Sekolah Menengah Umum dan sederajat dengan perincian 71,4% dari jurusan IPA dan 28,6% dari IPS. b. Kajian awal pengembangan metode dan alat bantu pembelajaran dalam pengujian MPN Coliform dan Colitinja Volume 1, No. 3, Desember 2015 10 | Jurnal Sangkareang Mataram Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di STTL Mataram, ternyata proses pembelajaran teori maupun praktik laboratorium masih didominasi dengan metode konvensional, proses pembelajaran masih sepenuhnya dilakukan oleh guru dengan metode ceramah , siswa tidak sepenuhnya dilibatkan, penggunaan sumber belajar yang hanya mengandalkan pedoman praktik laboratorium yang cenderung kurang menarik, sehingga siswa cepat jenuh dan bosan.Minimnya media pembelajaran yang dipakai mengakibatkan siswa sulit mencerna konsep-konsep abstrak untuk diterjemahkan menjadi kemampuan dalam suatu pemeriksaan bakteriologis.Berbagai permasalahan di atas menuntut penyelesaian segera sehingga kualitas lulusan yang dihasilkan dapat terjaga. Dari hasil wawancara dengan intstruktur praktik laboratorium dan penyebaran angket kepada siswa yang telah mengikuti pembelajaran pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan diperoleh informasi permasalahan yang dialami siswa terkait penguasaan materi pada Mikrobiologi Lingkungan terutama pemeriksaan bakteriologis air, 85% menyatakan sulit memahami konsep-konsep materi teori dan praktik . Perincian bagian tersulit dipahami secara berurutan adalah tahap-tahapan pemeriksaan , perhitungan MPN Coliform dan Colitinja dan persiapan alat dan bahan pemeriksaan . Penyebab sulitnya dipahami pemeriksaan pengujian MPN Coliform dan Colitinja adalah 1) penyediaan alat bantu pembelajaran yang kurang, 2) pemilihan metode belajar yang kurang tepat, 3) alokasi waktu teori dan praktik yang kurang , 4) Penguasaan materi oleh pengajar ,5)lingkungan belajar yang tidak nyaman. Menurut siswa, agar materi mudah dipahami maka penyampaian materi pemeriksaan sebaiknya diberikan dalam bentuk praktik laboratorium yang disertai dengan penayangan teknik pemeriksaan 3 dimensi, penayangan video pemeriksaan, diskusi kelompok dan terakhir adalah kuliah Tanya jawab . Metode pemeriksaan MPN Coliform dan Colitinja dengan fermentasi tabung ganda secara teori membutuhkan pengenceran dalam pengerjaannya yang berbeda untuk tiap jenis sampel . Pemilihan ragam pemeriksaan dan pengenceran sampel yang tepat sangat perlu dilakukan . Pengenceran yang dipilih merupakan penentu faktor perkalian yang akan dipakai dalam perhitungan MPN Coliform dan Colitinja berdasarkan tabel MPN Formula Thomas sesuai ragam terpilih. Pemanfaatan Tabel formula Thomas dalam perhitungan Indeks MPN Coliform dan Colitinja membutuhkan ketelitian dengan terlebih dahulu Volume 1, No. 3, Desember2015 ISSN No. 2355-9292 mengalikan angka yang tertera pada Tabel Thomas dengan faktor perkalian dari pengenceran sampel sebelum diperoleh hasil akhir dari indeks MPN . Keadaan tersebut menyebabkan walaupun kombinasi hasil positif terdapat dalam tabel Formula Thomas , 94,3% siswa menyatakan penggunaan pembacaan tabel dan perhitungan tetap menyulitkan sehingga membutuhkan waktu lama dalam penyelesaian hasil.Jika kombinasi hasil positif tidak terdapat dalam tabel maka Indeks MPN diperoleh dari perhitungan rumus , 65,7% siswa menyatakan selalu membutuhkan hasil pembanding dari perhitungan mahasiswa lain, 31,4% menyatakan kadang-kadang membutuhkan pembanding dan hanya 2,9% yakin mengerjakan sendiri. Menurut Jamie Bartram et.al (1996), teknik Fermentasi Tabung Ganda pada pemeriksaan MPN Coliform dan Colitinja pada sampel air memiliki cara analisis yang berbeda – beda tergantung jenis dari sampel air. Analisis yang berbeda mengakibatkan pemilihan ragam pemeriksaan dan pengenceran pun berbeda.Prosedur yang rumit ini membutuhkan kepekaan dan ketelitian dari tenaga laboratorium pemeriksa sampel air yang ada. Berdasarkan hal tersebut , siswa menyatakan perlu adanya pengembangan dari tabel Thomas menjadi software yang aplikasi penggunaannya dalam bentuk offline agar mempermudah perhitungan . Adanya rasa jenuh siswa dengan metode ceramah klasikal dan pengulangan materi yang disebabkan oleh pembelajaran yang belum tuntas , sehingga membuat suasana kelas kurang menyenangkan.Siswa berlatar belakang pendidikan IPS yang biasanya bergelut dengan materi pengetahuan sosial tentunya sangat kebingungan dengan materi pengujian MPN Coliform dan Colitinja bila disajikan dengan metode yang kurang menarik. Menurut Gunawan ( 2015: 16-17), setting pembelajaran dengan komputer disebut Computer Assisted Instruction (CAI) yaitu pembelajaran dengan bantuan komputer di mana komputer hanya sebagai alat bantu saja. Alasan penggunaan komputer dalam pembelajaran antara lain : 1)kemampuan komputer untuk menyajikan informasi dalam bentuk multimedia (teks, gambar, audio, video, animasi, simulasi) dan aspek interaktif 2) komputer dapat diprogram untuk melakukan perhitungan, memeriksa hasil tes dan memberikan umpan balik.Pembelajaran berbantuan komputer dapat dilakukan dengan Model percobaan dan eksperimen mirip dengan model simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, Biologi atau Kimia. Program http://www.untb.ac.id ISSN No. 2355-9292 menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian peserta didik bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut.Diharapkan pada akhirnya peserta didik dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang dilakukan secara maya tersebut. Media pembelajaran berbasis CAI ini jika digunakan dalam proses belajar mengajar akan lebih menarik perhatian siswa dan materi pembelajaran juga akan lebih dipahami oleh para siswa, sehingga memungkinkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan ( Azmi dkk, tanpa tahun). Sudjana & Rivai (2007) dalam Firmantika dkk(2014 :157-158) memaparkan bahwa pemberdayaan komputer dalam pembelajaran memiliki beberapa keuntungan diantaranya: (1) cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi siswa dalam belajar; (2) warna, musik dan grafis animasi dapat menambahkan kesan realisme pada siswa; (3) respon pribadi yang cepat dalam kegiatan-kegiatan belajar siswa akan menghasilkan penguatan yang tinggi; (4) kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah lampau direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya dikemudian hari; (5) kemampuan daya rekam komputer memudahkan dalam pengajaran individual bagi semua taraf intelektual siswa. Salah satu media pembelajaran berbantuan komputer yang dapat digunakan berupa CD pembelajaran. CD pembelajaran merupakan salah satu alat bantu pembelajaran memiliki peranan yang sangat membantu dalam menjelaskan hal-hal abstrak menjadi jelas dan sederhana serta lebih efisien dalam waktu. CD pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui inovasi dan penerapan teknologi informasi. Sehingga CD interaktif ini akan menjadi mitra dan penyedia solusi teknologi pembelajaran dan pelatihan berbantuan komputer . Di Indonesia, pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sudah dikenal sejak akhir tahun seribu sembilan ratus delapan puluhan. Awalnya, dikenal satu istilah untuk penggunaan komputer dalam bidang pembelajaran, yaitu Pembelajaran Berbantuan Komputer disingkat PBK.Perkembangan PBK pada awalnya belum begitu pesat, hal ini tampak dari sedikitnya publikasi tentang itu.Pihak swasta justru sudah banyak melakukan pengembangan PBK.Sampai pertengahan tahun seribu sembilan ratus sembilan http://www.untb.ac.id Jurnal Sangkareang Mataram | 11 puluhan, berbagai produk PBK yang tersimpan dalam disket beredar di pasaran. Pembelajaran berhitung permulaan untuk anak sekolah dasar, pembelajaran mengenal huruf dan angka, pembelajaran pengenalan binatang dan tumbuhan, serta banyak paket pembelajaran lain yang diproduksi untuk umum saat itu. PBK saat itu masih didominasi tampilan teks dan gambar, sehingga tampak masih sederhana.Perkembangan teknologi multimedia (multymedia), yang merupakan kombinasi teknologi komputer, teknologi video, teknologi audio serta teknologi komunikasi telah memacu perkembangan pemanfaatan komputer dalam pembalajaran.Berbagai perangkat lunak pengolah video, pengolah gambar, serta pembuat animasi sudah dikembangkan. Perangkat lunak dimaksud antara lain Photoshop, Corel Draw, dan Paint Brush untuk mengolah gambar atau foto, Adobe Flash atau sebelumnya dikenal dengan Macromedia Flash untuk membuat animasi, Adobe Premiere, Adobe After Effect, Ulead Video Studio, dan Sony Video untuk mengolah video, serta Sound Forge, FL Studio, Nuendo Steinberg, Camtasia Studio, dan Audacity untuk mengolah suara atau audio. Teknologi multimedia telah menjadikan paket pembelajaran berbasis komputer menjadi lebih menarik dan informasi yang ditampilkan lebih lengkap karena disajikan dalam wujud kombinasi teks, gambar, video, audio, dan bahkan disertai animasi (Candiasa, 2012 : 6-7).Hermansyah dkk (2014:100) menyimpulkan dalam penelitiannya, terdapat perbedaan atau peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan laboratorium virtual. Peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif yang dialami siswa setelah melalui proses belajar disebabkan karena siswa yang belajar pada kelas eksperimen dirangsang secara aktif untuk mempelajari konsep yang ada. Setiawan,H.(2011 :85 )memperkuat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya , dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mata pelajaran IPS ekonomi pada pokok bahasan pelaku ekonomi Indonesia juga dapat menggunakan media animasi komputer program Macromedia Flash Mx dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena melalui pembelajaran menggunakan media animasi komputer program Macromedia Flash Mx keaktifan siswa dalam proses pembelajaran semakin baik yang pada akhirnya hasil yang dicapai siswa menjadi optimal. Volume 1, No. 3, Desember 2015 12 | Jurnal Sangkareang Mataram Penerapan pembelajaran Mikrobiologi Lingkungan dengan metode inkuiri terbimbing berbasis praktikum dapat dipilih sebagai alternative pemecahan masalah pembelajaran di STTLMataram tersebut. Praktik dengan inkuiri terbimbing membuat siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran sehingga konsep yang didapat akan lebih mudah diingat serta membantu dalam melatih keterampilanketerampilan siswa. Hal yang terpenting lainnya yaitu dengan pembelajaran inkuiri berbasis praktikum , penyampaian materi menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran berbasis praktikum dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan pengusaan konsep siswa. Menurut Wulandari (2011:6) pengembangan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep perlu dilakukan agar siswa lebih memahami konsep pelajaran dan juga lebih mengoptimalkan keterampilan dasar tersebut. Secara tidak langsung, dengan meningkatkannya keterampilan proses sains maka penguasaan konsep siswa juga dapat meningkat. Dalam proses belajar mengajar terutama peyampaian materi praktikum , apabila seorang guru menggunakan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar, dan dapat berkomunikasi dengan baik pada saat menyajikan pelajaran, siswa akan lebih mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dan membuat keseragaman pengamatan, membangkitkan motivasi belajar siswa.dan konsep dasar dapat dijelaskan secara benar, konkrit dan realistik. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar .Dalam hal ini animasi prosedur pemeriksaan bakteriologis air dan software Tabel MPN Formula Thomas adalah salah satu media pembelajaran yang diharapkan akan menjadi media yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam menerima materi kuliah Mikrobiologi Lingkungan terutama dalam pemeriksaan kualitas bakteriologis air pada parameter MPN Coliform dan Colitinja. Dalam proses belajar mengajar berbantuan komputer ,siswa akan dapat belajar sambil mengetahui gambar secara langsung, siswa juga tidak merasa jenuh dengan materi yang disampaikan oleh guru. Manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yangdidengar dan dilihat (audio visual), sedangkandari yang dilihatnya hanya 30%, dari yang didengarnyahanya 20%, dan dari yang dibaca Volume 1, No. 3, Desember2015 ISSN No. 2355-9292 hanya10%. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang laboratorium pengujian , saat ini penggunaan alat bantu menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Kegiatan laboratorium pengujian kualitas air secara bakteriologi merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh aktivitas, kreativitas dan intelektualitas petugas laboratorium penguji (Rahayuningsih dkk, 2005, Trianto, 2007). Keterampilan merencanakan suatu pemeriksaan berdasarkan jenis sampel yang akan diuji, meliputi keterampilan menentukan alat dan bahan pemeriksaan ,menentukan variable pengganggu dan mengontrol agar variable pengganggu tersebut tidak mempengaruhi hasil pengujian, menentukan hal-hal yang perlu diamati dan dicatat, menentukan langkah kerja, serta cara pengolahan data untuk menarik kesimpulan atau interpretasi hasil dengan menbandingkan hasil pengujian dengan standart yang berlaku (Rahayuningsih dkk, 2005). Siswa akan lebih aktif dalam belajar memahami dan mengetahui langsung tentang materi yang akan dipraktikan dalam praktikum riil. Siswa akan merasa senang dan bergairah dalam belajar. Melalui pengalaman langsung siswa akan memperoleh perhatian yang lebih baik untuk sesuatu yang dilihatnya dari pada sesuatu yang didengarnya. Indeks MPN Coliform dan Colitinja tidak akan menjadi suatu beban karena adanya perhitungan dengan software yang dapat diakses secara offline sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa. PENUTUP a. Simpulan Proses pembelajaran teori maupun praktik laboratorium didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah.Siswa sulit mencerna konsep-konsep abstrak untuk diterjemahkan menjadi kemampuan dalam suatu pemeriksaan bakteriologis. 85% menyatakan sulit memahami konsep-konsep materi teori dan praktik . Bagian tersulit dipahami adalah tahapan - tahapan pemeriksaan , perhitungan MPN Coliform dan Colitinja . Penyebab sulitnya dipahami pemeriksaan pengujian MPN Coliform dan Colitinja adalah 1) penyediaan alat bantu pembelajaran yang kurang, 2) pemilihan metode belajar yang kurang tepat, 3) alokasi waktu teori dan praktik yang kurang , 4) Penguasaan materi oleh pengajar ,5)lingkungan belajar yang tidak nyaman. Siswa menginginkan praktik laboratorium disertai http://www.untb.ac.id ISSN No. 2355-9292 dengan penayangan teknik pemeriksaan 3 dimensi, penayangan video pemeriksaan dan diskusi kelompok .94,3% siswa menyatakan penggunaan pembacaan tabel dan perhitungan tetap menyulitkan dan membutuhkan waktu lama dalam penyelesaian hasil. b. Saran Perlu diadakannya suatu penelitian lanjutan dari survey ini terkait mengenai penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum dengan berbantuan kamputer pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep pemeriksaan MPN Coliform dan Colitinja pada siswa STTL Mataram . Instruktur laboratorium STTL Mataram perlu melaksanakan On The Job Training (OJT) atau pelatihan terkait dalam meningkatkan pemahaman materi praktik yang akan disampaikan. Pihak yayasan bagian pengembangan pendidikan hendaknya merencanakan pengadan alat dan bahan yang belum dimiliki dalam pemeriksaan bakteriologi air. DAFTAR PUSTAKA Azmi I.Astawa K,D. Prantiasih,A.tanpa tahun.Pengembangan Media Pembelajaran PKN Berbasis CAI (Computer AAsited Instruction) Siswa Kelas VIII di SMPN 1 Kutorejo Kabupaten Mojokerto : Universitas Negeri Malang. Jamie Bartram and Balance Richard.1996.Water Quality Monitoring – A Practical Guide To The Design and Implementation of Freshwater Quality Studies and Monitoring Programmes Chapter 10Microbiological Analyses : UNEP/WHO Candiasa Made, I.2012.Pembelajaran Berbasis Komputer .Singaraja : Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pasca Sarjana Undiksha. Firmantika, Lusty.Mukminan. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Kamputer Untuk Menanamakan Kesadaran Lingkungan bagi Siswa SMP. Jurnal.Harmoni sosial vol.1 No.2. http://www.untb.ac.id Jurnal Sangkareang Mataram | 13 Gunawan, 2015.Model Pembelajaran Berbasis ICT. Mataram : Mataram Sains FKIP Hermansyah.Gunawan & Herayati,L.2015. Penguasaan Konsep dan kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang.Jurnal Pendidikan Fisika danTeknologi, vol.1(2). Notoatmodjo , S. 2005 Cetakan-5. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta. Acid-base concepts.APFSLT, vol.13(1) : 1-20 Pusdiknakes.2011. Kurikulum Pendidikan Diploma III Kesehatan Lingkungan. Jakarta Rahayuningsih, E. dan Dwiyanto, D. 2005.Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Setiawan , H.2011. Efektivitas Penggunaan animasi Komputer Program MacroMedia Flas MX Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pokok bahasan Pelaku Ekonomi Indonesia Pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Ambara Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi S1.Universitas Negeri Semarang. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wulandari Putri, VC.Masjhudi &Balqis.2014 .Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas XI IPA1 di SMA Muhammadiyah 1 Malang.Artikel: 1-8. Volume 1, No. 3, Desember 2015