JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN SEKRETARI Volume 1 Nomor 1 Agustus 2016, Halaman 20-26 ISSN: 2528-231X Analisis Efektivitas Iklan Produk Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Sufyan, SE, MM Akademi Sekretari Manajemen (ASM) Nusantara Banda Aceh Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas iklan mobil toyota Avanza di Kota Banda Aceh. Responden penelitian sebanyak 94 orang pengguna mobil tersebut yang diambil secara convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis secara deskriptif mengacu pada AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) sebagai tolok ukur efektifitas iklan. Penelitian ini menemukan bahwa iklan mobil Toyota Avanza sudah efektif. Iklan mobil tersebut mampu membuat konsumen untuk memberikan perhatian terhadap iklan dan produk yang diiklankan. Iklan produk tersebut juga sudah mampu menimbulkan minat konsumen terhadap produk, membangkitkan kebutuhan/keinginan konsumen terhadap manfaat produk, dan selanjutnya iklan mobil Toyota Avanza juga mampu mendorong konsumen untuk mengambil tindakan yang mengarah pada pembelian produk Kata Kunci : Efektivitas Iklan, Attention, Interest, Desire, dan Action Latar Belakang Iklan memegang peranan yang sangat penting dalam pemasaran barang dan jasa. Hal ini disebabkan iklan dapat membuat produk barang dan jasa yang diproduksikan oleh perusahaan dikenal oleh calon konsumen. Sekalipun tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa iklan yang disampaikan melalui berbagai media (cetak dan elektronik), suatu produk juga dapat dikenal oleh calon konsumennya. Namun penyampaian informasi melalui iklan dinilai lebih cepat agar calon konsumen dapat sesegera mungkin mengenal produk yang diiklankan. Sesuai dengan tujuannya, keberadaan iklan sendiri tidak lain adalah untuk mendorong calon konsumen mengikuti pesan yang disampaikan melalui iklan itu sendiri. Lebih tepatnya, penayangan iklan dimaksudkan untuk menimbulkan niat beli calon konsumen terhadap produk yang diiklankan. Dengan demikian efektifitas suatu iklan dapat dilihat dari sejauhmana iklan yang disampaikan tersebut dapat menimbulkan niat beli bagi calon konsumen produk itu sendiri. Karena itu, perusahaan sebagai pemasang iklan selalu berusaha memilih media yang dinilai tepat untuk pemasangan iklan. Salah satu media yang sampai saat ini dinilai efektif untuk pemasangan iklan adalah media televisi. Hal ini disebabkan penayangan iklan melalui media televisi tidak hanya menampilkan kegunaan produk yang disampaikan, akan tetapi lebih dari itu, iklan televisi juga disertai dengan tampilan warna dan pengulangan tampilan iklan, sehingga 20 isi informasi yang disampaikan lebih cepat masuk dalam ingatan konsumen. Selain itu, media televisi juga disertai dengan peran seorang ”pemeran iklan” seperti artis terkenal yang selama ini telah banyak dikenal oleh calon konsumen. Semua ini membuat produk yang diiklan melalui televisi lebih masuk dalam ingatan calon konsumen. Evaluasi terhadap efektifitas penayangan iklan melalui media televisi tentunya tidak hanya dapat dilihat dari besarnya biaya pemasangan iklan setelah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Akan tetapi lebih penting lagi, efektifitas iklan dapat dilihat dari sejauhmana iklan yang disampaikan dapat menimbulkan niat beli dikalangan konsumen. Berapa pun kecilnya biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan iklan, namun apabila iklan tersebut tidak dapat menimbulkan niat beli dikalangan konsumen, maka iklan tersebut dinilai belum efektif. Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas iklan adalah AIDA (attention, interest, desire, action). Attention merupakan perhatian yang diberikan oleh konsumen terhadap iklan suatu produk. Suatu iklan dikatakan efektif apabila dapat menarik perhatian calon konsumen. Sebaliknya apabila informasi yang disampaikan melalui iklan tidak mampu menarik perhatian konsumen, maka iklan tersebut dapat dikatakan tidak efektif. Interest berhubungan dengan minat atau rasa ketertarikan terhadap produk yang diiklankan. Interest merupakan kelanjutan dari adanya atention. Suatu Analisis Efektivitas Iklan Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Sufyan, SE, MM iklan dikatakan efektif apabila mampu menimbulkan minat calon konsumen terhadap produk. Selanjutnya desire merupakan berhubungan dengan kebutuhan atau keinginan yang timbul dalam diri calon konsumen terhadap produk yang diiklankan. Suatu iklan dikatakan efektif apabila mampu menimbulkan keinginan atau kebutuhan calon konsumen terhadap produk. Hal ini disebabkan, pada dasarnya tujuan iklan tidak hanya menyampaikan informasi kepada konsumen, akan tetapi mampu membantu konsumen untuk membuat keputusan pembelian melalui adanya keinginan atau kebutuhan akan produk yang diiklankan. Terakhir, adalah action berhubungan dengan tindakan (pembelian). Ukuran terakhir adalah efektifitas suatu iklan adalah adanya tindakan nyata dari konsumen. Suatu iklan dinyatakan efektif apabila mampu mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian terhadap produk yang diiklankan. Mobil toyota merupakan salah satu mobil yang diminati oleh masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Kota Banda Aceh pada khususnya. Hingga saat ini, mobil toyota yang diminati oleh masyarakat terdiri dari berbagai jenis dan merek mulai dari mobil jenis sedan, minibis hingga jenis truk. Adanya kecenderungan peningkatan permintaan konsumen terhadap mobil toyota Avanza tentunya tidak terlepas dari gencarnya promosi mobil tersebut, baik melalui iklan maupun melalui bauran promosi lainnya. Yang pasti keberadaan iklan mobil toyota Avanza telah dilakukan melalui berbagai media terutama media televisi. Sehingga terjadinya peningkatan penjualan mobil tersebut diduga tidak terlepas dari peran iklan sebagai alat untuk memperkenalkan produk, sekaligus membujuk dan meyakinkan konsumen akan informasi yang disampaikan melalui iklan. Efektivitas iklan mobil toyota Avanza melalui media televisi tentunya juga dapat diukur dengan AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action). Hal ini disebabkan, iklan produk tersebut tidak hanya berusaha untuk menyampaikan informasi kepada konsumen mengenai keberadaan produk, akan tetapi juga berusaha untuk memberikan keyakinan dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Sehingga iklan yang disampaikan tersebut sebenarnya merupakan bagian dari usaha perusahaan untuk menimbulkan niat beli masyarakat sebagai calon konsumennya. Kendatipun mobil Toyota merek Avanza merupakan sangat banyak diminati oleh masyarakat Kota Banda Aceh, namun pada kenyataannya masih banyak kendaraan roda empat sejenis yang dapat menjadi produk subsitusi (pengganti) jenis kendaraan tersebut, seperti Suzuki, Nissan, Mitsubishi yang juga dapat dijadikan pilihan bagi konsumen dalam membeli kendaraan roda empat. Bahkan keberadaan mobil tersebut juga diiklankan melalui media televisi. Akibatnya masyarakat sebagai konsumen mobil juga memiliki keputusan yang berbeda dalam memilih kendaraan. Karena itu tidak lah mengherankan kalau di Kota Banda Aceh terdapat berbagai merek dan jenis kendaraan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi. Dilihat dari segi iklan yang disampaikan melalui media televisi, toyota Avanza pernah diiklankan dalam berbagai kesempatan. Bahkan iklan produk perbankan pun seperti halnya ”fiesta mandiri” yang diiklankan oleh Bank Mandiri juga menawarkan mobil Toyota Avanza sebagai hadiah bagi nasabah tabungannya. Hal ini secara tidak langsung juga dapat dilihat sebagai penyampaian informasi mengenai mobil Toyota Avanza, karena iklan yang ditayangkan menampilkan model, warna dan tampilan mobil tersebut. Bagaimanapun usaha periklanan yang dilakukan oleh pemasar produk yang dalam hal ini adalah produk mobil Toyota Avanza, tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan informasi tentang keberadaan produk bagi calon konsumen dan selanjutnya membujuk calon konsumen tersebut untuk melakukan pembelian. Karena itu keberhasilan sebuah iklan dapat diukur dari efektifitas iklan dalam membentuk menyampaikan pesan, memperkenalkan merek kepada konsumen dan menimbulkan keyakinan pada diri konsumen pada segala sesuatu yang berkaian dengan produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas iklan mobil toyota Avanza di Kota Banda Aceh. Tinjauan Kepustakaan Kedudukan Iklan Dalam Sistem Pemasaran Periklanan adalah suatu alat komunikasi pemasaran yang utama. Seorang manajer komunikasi pemasaran perlu mengetahui bagaimana menyusun tim yang dapat menciptakan iklan yang berhasil, karena iklan diharapkan dapat memainkan peranan kunci dalam pemasaran strategis (Morissan, 2008:210). Iklan (periklanan) adalah salah satu unsur pokok dari bauran promosi (promotion mix) disamping ketiga unsur lainnya; penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan 21 JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN SEKRETARI Volume 1 Nomor 1 Agustus 2016, Halaman 20-26 publisitas (publicity). Selanjutnya promosi eksplisit (explicit promotion) merupakan salah satu unsur pokok yang bersama ketiga unsur lainnya; produk (product), distribusi (place) dan harga (price), membentuk bauran pemasaran (marketing mix). Mengevaluasi Efektivitas Iklan Kotler (2008:262) menyatakan, perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran efektifitas iklan. Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi suatu iklan-maksudnya, dampak potensialnya terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi. Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik sangat tergantung pada ukuran efektifitas periklanan. Namun jumlah riset dasar mengenai efektifitas periklanan sangat sedikit. Ukuran efektivitas periklanan umumnya bersifat terapan, berkaitan dengan iklan dan kampanye tertentu, umumnya periklanan perusahaan mengukur pengaruh komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi pengaruhnya pada kesadaran, pengetahuan atau preferensi. Mereka juga mengukur pengaruh iklan terhadap penjualan, tetapi merasa bawa itu terlalu sulit diukur, namun keduanya dapat diteliti. Khasali (2002:83-86) menyebutkan ada 4 karakter dasar yang dapat dijadikan standar efektif atau tidaknya suatu iklan. Keempat karakter tersebut dikenal dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action) a. Attention (Perhatian) Iklan harus menarik perhatian khlayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan, antara lain berupa ukuran (size untuk media cetak, atau air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full color), tata letak (layout), jenis-jenis huruf (tipografi) yang ditampilkan, serta berbagai suara khusus untuk iklan pada radio dan televisi. Disamping itu, ada hal lain yang sama pentingnya dengan alat-alat bantu tersebut memberikan kontribusi saling menunjang dalam overall effect. b. Interest (Minat) Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci dalam diri calon pembeli. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti 22 ISSN: 2528-231X pesan-pesan yang disampaikan. Dengan demikian, penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut. Bagi para eksportir atau perusahaan jasa freight forwarder, iklan semacam itu merupakan berita menggembirakan. Rangkaian kalimat pendek dalam bahasa Inggris yang sederhana seperti itu membuat pembaca ingin mengetahui lebih lanjut. c. Desire (Kebutuhan/Keinginan) Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. d. Action (Tindakan) Akhirnya kita sampai pada upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di show room terdekat, mengambil percontohan, mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan atau setidak-tidaknya menyimpan, dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah agar calon pembeli tergerak hatinya. Akan tetapi, harus juga dipikirkan dampak psikologis dari kata-kata perintah seperti itu. Seberapa jauh hal kata-kata tersebut berkenan dan tidak menyinggung perasaan calon pembeli atau menimbulkan antipati. Hasil Penelitian Sebelumnya Zuraida dan Uswatun (2001) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Efektivitas Iklan Rinso Soklin dan Attack Dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM) menyimpulkan sebagai berikut. 1. Pesan iklan berpengaruh signifikan terhadap pengenalan merek, keyakinan konsumen. 2. Pengenalan merek berpengaruh signifkan terhadap keyakinan konsumen dan sikap konsumen. 3. Keyakinan dan sikap konsumen berpengaruh singnifikan terhadap niat beli. Analisis Efektivitas Iklan Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Sufyan, SE, MM 4. Pesan iklan dapat berpengaruh secara langsung terhadap niat beli tanpa melalui keyakinan konsumen sebagai variabel perantara. 5. Pesan iklan dapat berpengaruh secara langsung terhadap niat beli tanpa melalui sikap konsumen. 6. Pengenalan merek memperkuat pengaruh antara pesan iklan dan keyakinan konsumen, pengenalan merek sebagai variabel perantara. 7. Pengenalan merek memperkuat pengaruh antara variabel pesan iklan dan sikap konsumen, pengenalan merek sebagai variabel perantara. Albari (2007) mengadakan penelitian yang berjudul efektivitas iklan televisi sabun pembersih muka di Kota Banda Aceh (Pendekatan Consumer Decision Model). Produk sabun pembersih muka yang dimaksudkan terdiri dari tiga merek meliputi Biore, Pond’s dan Dove. Penelitian tersebut menemukan bahwa untuk sabun pembersih muka merek Biore, semua hipotesis yang diuji dengan pendekatan regresi yang signifikan. Hal itu berarti terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti, misalnya pesan iklan terhadap pengenalan merek. Metode Penelitian Penelitian ini diadakan di Kota Banda Aceh. Objek penelitian berhubungan dengan efektivitas iklan produk mobil Toyota Avanza yang diukur dengan menggunakan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada efektifitas iklan mobil Toyota Avanza dengan menggunakan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Iklan yang dimaksudkan adalah iklan mobil toyota Avanza yang disampaikan melalui media televisi. Populasi (universe) yang dipergunakan untuk pengambilan sampel (sampling) dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Banda Aceh yang membeli mobil Toyota Avanza yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti. Karena itu, sesuai dengan kepentinga penelitian, sampel penelitian dibatasi hanya pada 100 orang konsumen yang Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Untuk memperoleh data dalam rangka mempersiapkan penulisan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Hal ini dilakukan dengan mengedarkan kuesioner atau angket yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Responden diminta untuk menentukan alternatif pilihan jawaban yang mereka anggap paling cocok untuk masingmasing pernyataan terkait. Data yang diperoleh berhubungan dengan Attention, Interest, Desire, dan Action merupakan data kualitatif. Karena itu untuk keperluan analisis data kualitatif tersebut perlu dikuantitatifkan terlebih dahulu agar bisa dianalisis secara statistik. Untuk mengkuantitatifkan data kualitatif tersebut diperlukan skala pengukuran. Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval 1-5. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui efektivitas iklan mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh maka peralatan analisis data yang digunakan adalah AIDA (attention, interest, desire, and action). Kajian terhadap AIDA menggunakan statistik deskriptif dengan metode persentase dan rata-rata. Sehingga dapat melihat kecenderungan pilihan jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang berhubungan dengan setiap variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari AIDA yaitu attention (perhatian), interest (minat), desire (kenginan/kebutuhan) dan action (tindakan). Attention (perhatian) adalah perhatian yang ditimbulkan dilakukan melalui penggunaan headline, penebalan huruf, adanya selling point dan sub-sub judul iklan (Engel dan Miniar, 2002). Variabel ini terdiri dari 6 indikator meliputi Penggunaan headline Simbol yang mudah diingat Iklan berisi informasi bahwa mobil toyota irit bahan bakar Menonjolkan selling point produk toyota Iklan berisi informasi bahwa mobil toyota memiliki atribut yang baik Iklan menampilkan pilihan warna mobil toyota Avanza Interest (minat) adalah Keinginan untuk lebih mengetahui, merangsang untuk membaca, berisikan berita gembira, desain yang tepat dan bintang iklan (Engel dan Miniar, 2002). Variabel ini terdiri dari 5 indikator meliputi Keinginan untuk mengetahui lebih detail tentang mobil toyota Avanza Adanya rangsangan untuk mengikuti pesan iklan toyota Avanza Iklan berisi berita gembira Desain iklan terkomunikasi dengan baik Pameran iklan mendukung produk yang diiklankan 23 JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN SEKRETARI Volume 1 Nomor 1 Agustus 2016, Halaman 20-26 Selanjutnya variabel desire (kebutuhan/keinginan) adalah Hasrat untuk menikmati produk, memakai produk, membeli maupun memilih produk yang diiklankan (Engel dan Miniar, 2002). variabel ini terdiri dari 5 indikator meliputi Munculnya kebutuhan terhadap kendaraan Munculnya kebutuhan janji iklan Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang toyota Avanza Keinginan untuk memiliki mobil toyota Avanza Adanya perasaan butuh terhadap produk memiliki mobil toyota Avanza Terakhir, variabel action (tindakan) adalah Kecenderungan untuk membeli produk yang diiklankan. (Engel dan Miniar, 2002). Variabel ini terdiri dari 5 indikator meliputi Membujuk untuk segera mungkin menggunakan mobil toyota Avanza Rangkaian kata-kata iklan tersimpan dalam ingatan Keinginan untuk melihat mobil toyota Avanza di showroom toyota Keinginan untuk membeli mobil toyota Avanza Iklan mendorong konsumen untuk memilih mobil Toyota Avanza bila dibandingkan dengan merek lain. Hasil dan Pembahasan Analisis Attention (Perhatian) Konsumen Terhadap Iklan Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, cara umum pembeli mobil Toyota Avanza menyatakan setuju terhadap semua pernyataan yang berhubungan dengan variabel attention (perhatian). Konsumen setuju bahwa penggunaan headline toyota mengarah pada setiap iklan produk Toyota Avanza yang ditampilkan. Mereka juga setuju bahwa dengan adanya iklan Toyota Avanza, maka simbol toyota mudah diingat. Selanjutnya mereka juga setuju bahwa iklan mobil Toyota Avanza berisi informasi bahwa mobil toyota irit bahan bakar ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,180. Begitu juga halnya dengan kesetujuan bahwa iklan mobil Toyota Avanza menonjolkan selling point produk toyota dengan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,440, pernyataan yang menyatakan iklan mobil Toyota Avanza berisi informasi bahwa mobil toyota memiliki atribut yang baik dengan nilai raa-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,170, dan iklan mobil Toyota Avanza menampilkan pilihan warna mobil toyota Avanza dengan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,050. Dengan demikian bila dilihat dari 24 ISSN: 2528-231X kemampuan iklan mobil Toyota Avanza dalam menimbulkan perhatian konsumen, iklan produk tersebut sudah efektif. Karena dinilai mampu membuat konsumen untuk memberikan perhatian terhadap iklan yang ditampilkan. Analisis Interest (Minat) Konsumen Setelah Melihat Iklan Tolak ukur efektif iklan mobil Toyota Avanza juga dapat dilihat dari sejauhmana kemampuan iklan tersebut dalam menarik minat konsumen terhadap produk yang diiklankan. Tinggi rendahnya minat konsumen dalam hal ini dilihat dari adanya keinginan untuk mengetahui iklan, munculnya rangsangan dalam diri konsumen untuk membaca dan mengikuti pesanpesan yang disampaikan, pandangan konsumen terhadap berita yang disampaikan oleh iklan, dan tanggapan terhadap pemeran iklan bila dikaitkan dengan produk yang diiklankan. Indikator selanjutnya yang berhubungan dengan interest (minat) konsumen berhubungan dengan desain iklan, dan adanya pemeran iklan yang mendukung produk yang diiklankan. Sebagian besar konsumen juga menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa desain iklan mobil Toyota Avanza terkomunikasi dengan baik, ditunjukkan dengan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,110 . Selain itu, sebagian besar konsumen setuju bahwa pemeran iklan mobil Toyota Avanza mendu kung produk yang diiklankan ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 3,970. Berdasarkan uraian di atas jelaslah, bila dilihat dari kemampuan iklan dalam menimbulkan minat konsumen baik terhadap iklan maupun terhadap produk yang diiklankan, maka iklan produk mobil Toyota Avanza sudah efektif. Analisis Desire (Perasaan Butuh) Dalam Diri Konsumen Setelah Melihat Iklan Efektifitas iklan juga dapat dilihat dari kemampuan iklan untuk dapat menimbulkan kebutuhan/keinginan konsumen terhadap produk yang diiklankan. Tinggi rendahnya kebutuhan/keinginan konsumen terhadap mobil Toyota Avanza yang diiklankan dapat dilihat dari muncul kebutuhan terhadap kendaraan, muncul kebutuhan terhadap janji iklan tersebut, keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang toyota Avanza, keinginan untuk memiliki mobil toyota Avanza, dan kemampuan untuk mengenal merek Toyota Avanza ketika melihat iklan kendaraan roda empat. Analisis Efektivitas Iklan Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Sufyan, SE, MM Hasil penelitian menunjukkan, umumnya pembeli mobil toyota Avanza yang menjadi responden penelitian menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap masing-masing pernyataan yang berhubungan dengan indikator di atas. Konsumen menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa setelah melihat iklan mobil toyota Avanza muncul kebutuhan terhadap kendaraan ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,290. Mereka juga menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa setelah mereka melihat iklan mobil toyota Avanza muncul kebutuhan terhadap janji iklan tersebut, ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,210. Demikian pula halnya dengan kesetujuan terhadap keinginan untuk mememiliki mobil Toyota Avanza dan kemampuan mengenal merek Toyota Avanza ketika melihat iklan kendaraan roda empat. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa dilihat dari desire (kebutuhan/ keinginan) konsumen maka iklan mobil Toyota Avanza dinilai sudah efektif, karena tidak hanya mampu membangkitkan kebutuhan/keinginan mereka terhadap produk yang diiklankan. Akan tetapi juga mampu membuat konsumen punya keinginan untuk memiliki mobil tersebut. Analisis Action (Mengarah Tindakan) Konsumen Setelah Melihat Iklan Tolak ukur berikutnya dalam menganalisis efektifitas iklan dengan menggunakan AIDA adalah action (tindakan). Hasil penelitian menunjukkan, umumnya konsumen menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa iklan membujuk mereka untuk segera mungkin mau menggunakan mobil Toyota Avanza, ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,030. Selain itu, mereka juga setuju bahwa rangkaian kata-kata iklan tersimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membeli kelak ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,140. Selanjutnya, konsumen juga menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa mereka memiliki keinginan untuk membeli mobil Toyota Avanza ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tiingkat kesetujuan sebesar 4,560. Demikian pula halnya dengan pernyataan yang menyatakan, iklan mobil Toyota Avanza mendorong mereka untuk memilih mobil Toyota Avanza bila dibandingkan dengan mobil merek lain. Secara umum konsumen juga menyatakan setuju dan sangat setuju ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,410. Uraian di atas menjelaskan bahwa iklan mobil Toyota Avanza sudah mampu membuat konsumen untuk segera melakukan tindakan yang mengarah pada pembelian produk tersebut. Dengan demikian, dilihat dari kemampuan iklan mendorong konsumen untuk mengambil tindakan, maka iklan mobil Toyota Avanza dinilai sudah efektif. Simpulan dan Saran Iklan mobil Toyota Avanza yang disampaikan melalui media televisi sudah efektif, bila diukur dengan menggunakan AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action). Iklan mobil tersebut mampu membuat konsumen untuk memberikan perhatian terhadap iklan dan produk yang diiklankan. Iklan produk tersebut juga sudah mampu menimbulkan minat konsumen terhadap produk, membangkitkan kebutuhan/keinginan konsumen terhadap manfaat produk, dan selanjutnya iklan mobil Toyota Avanza juga mampu mendorong konsumen untuk mengambil tindakan yang mengarah pada pembelian produk. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebaiknya produsen mobil Toyota dapat mempertahankan keberadaan iklan produk tersebut di televisi. Hal ini disebabkan, iklan mobil Toyota Avanza dinilai sudah efektif sehingga dapat membimbing konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk mobil toyota yang diiklankan. Upaya mempertahankan iklan mobil tersebut harus difokuskan pada upaya untuk menimbulkan perhatian dan minat dikalangan konsumen. Hal ini disebabkan, diantara empat variabel yang diteliti, nilai ratarata skor respon dalam bentuk tingkat kesetujuan responden terhadap variabel attention dan interest lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai ratarata skor tingkat kesetujuan dua variabel lainnya. Upaya untuk meningkatkan perhatian konsumen upaya yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Perbanyak penggunaan simbol toyota dalam mengiklankan produk tersebut, agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Selain itu, tingkatkan itensitas berita atau informasi melalui iklan bahwa mobil Toyota Avanza hemat bahan bakar. 2. Sampaikan informasi yang berhubungan dengan atribut-atribut produk mobil toyota yang dapat menjadi daya tarik bagi konsumen, dan tampilkan pilihan warna pada setiap penayangan iklan dan sampaikan. Dengan demikian iklan yang disampaikan akan lebih mendapat perhatian dikalangan masyarakat sebagai calon konsumen. 25 JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN SEKRETARI Volume 1 Nomor 1 Agustus 2016, Halaman 20-26 Selanjutnya upaya untuk meningkatkan minat konsumen dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut 1. Upayakan untuk memilih bintang iklan yang lebih sesuai produk mobil Toyota Avanza Karena bintang iklan yang mendukung akan sangat menentukan tinggi rendahnya minat konsumen terhadap iklan yang ditayangkan. 2. Pertahankan desain iklan yang selama ini sudah dinilai baik oleh konsumen. Hal ini akan dapat meningkatkan minat konsumen terhadap produk yang diiklankan. Daftar Pustaka Albari., (2007), Efektivitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka di Kota Banda Aceh (Pendekatan Consumer Decision Model). Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, 9(1), 1-21. Assael, H., (2002), Consumer Behavior & Marketing Action. International Thomson Publishing. Cincinnati Ohio. Assauri, Sofyan., (2007), Manajemen Pemasaran, Edisi I, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Azwar, Saifuddin., (2005), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Engel, James F, Blackwell, Ronger D, dan Miniard, Paul W., (2002), Perilaku Konsumen, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta. George, Belch. & Belch, Michael. A., (2001), Advertising and Promotion An Integreted Marketing Communication Perspective. 5th Edition, McGraw-Hill. Kasali, Rhenald., (2002), Manajemen Periklanan dan Applikasinya di Indonesia, Edisi Keempat, Pustaka Utama Grafika, Jakarta. 26 ISSN: 2528-231X Kotler, Philip., (2001), Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip and Kevin Keller., (2007), Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, PT Indeks, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat., (2003), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis ?, Erlangga, Jakarta. Lee, Monle dan Carla Johnson., (2004), Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, Terjemahan: Haris Munandar dan Dudy Priatna, Prenada Media, Jakarta. Malhotra, Naresh K., (2005), Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan, Alih Bahasa, Rusyadi Maryam, Edisi Keempat, Indeks, Jakarta. Morisson., (2008), Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, Edisi Pertama, Cetakan Ke-1 Prenada Media Group, Jakarta. Mowen dan Minor., (2002), Perilaku Konsumen, Jilid 1, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Payne, Adrian., (2002), The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa, Terjemahan: Fandy Tijiptono, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suliyanto., (2006), Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suyanto., (2007), Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Penerbit Andi, Yogyakarta. Umar, Husein., (2005), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Zuraida, Ludika dan Uswatun., (2001), Analisis Efektivitas Iklan Rinso Soklin dan Attack Dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM), Manajemen Usahawan Indonesia No. 04 TH. XXX April 2001.