OKTOBER 2011, VOLUME 12 NOMOR 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA BANJARMASIN Lydia Goenadhi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin Jalan H. Hasan Basri No. 9 – 11 Kayu Tangi Banjarmasin Abstract: This research was conducted in the city of Banjarmasin in order to determine the effect of product, price, and promotion, towards consumer behavior in purchasing decisions of Toyota Avanza in Banjarmasin. The population in this study is the consumer who uses a Toyota Avanza. Because the population infinitive, then deliberately determined based on certain considerations (purposive sampling) even as many as 50 respondents, while sampling techniques using acidental sampling techniques. Based on the results of multiple regression that the product factors, pricing, and promotion simultaneously influence the consumer behavior in purchasing decisions. These three independent variables are product factors, pricing, and promotions that are able to explain consumer behavior in purchasing decisions amounted to 58.9% while the remaining 41.1% is influenced by other factors not included in this study. Partially that the variables product, price, and promotion affect consumer behavior in purchasing decisions of Toyota Avanza in Banjarmasin. On the basis of the three independent variables that are influential, it turns out the price variable is the dominant variable affecting consumer behavior in purchasing decisions of Toyota Avanza in Banjarmasin, because it has the largest regression coefficient (4.074). Suggestions of research is the need for consideration of the marketing factors that be the deciding factor in the Toyota Avanza car purchasing decisions, by providing the affordable pricing for selling a product with a good quality as well as to intensify promotion of the Toyota Avanza in Banjarmasin. Kata kunci: perilaku konsumen, keputusan pembelian PENDAHULUAN Konsumen memutuskan membeli dan mengkonsumsi produk bukan sekedar karena nilai fungsi awalnya, tetapi juga karena nilai sosialnya. Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu-individu yang berbeda. Individu adalah konsumen yang potensial untuk membeli suatu produk tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan atau ditemukan di pasar. Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau diinginkan. Pasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen harus dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian, mengetahui persepsi konsumen dalam menilai sesuatu yang berpe- ngaruh dalam pembelian sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dewasa ini industri otomotif di Indonesia terlihat sangat maju pesat mengikuti zaman, hal ini dikarenakan penduduk Indonesia yang sangat konsumtif akan suatu barang/produk. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan luar negeri maupun dalam negeri yang ada di Indonesia bersaing untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan memahami perilaku para konsumen. Untuk menciptakan daya saing yang tinggi diperlukan kecanggihan dalam konsep mutu dan konsep pemasaran produk. Gencarnya arus masuk produk asing ke Indonesia adalah contoh dari konsep mutu dan konsep pemasaran yang canggih. Produk 155 JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI bermutu dapat dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal karena pemasaran langsung yang mereka lakukan. Hal ini membawa pada harga akhir produk yang tidak terlalu tinggi, sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai. Tujuan kegiatan pemasaran pada dasarnya adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli produk perusahaan disamping produk lain pada saat mereka membutuhkan. Di dalam strategi bauran pemasaran, strategi ini merupakan unsur yang paling penting sebab dengan produk inilah perusahaan pertama kali akan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian produk yang dihasilkan atau yang akan dipasarkan akan menemukan penetapan harga, menentukan kegiatan promosi, dan acara penyalurannya. Jika keputusan produk sangat baik, maka sangat menguntungkan bagi perusahaan dan memudahkan perusahaan dalam menetapkan keputusan tentang variabel lainnya. Tjiptono (2007, 467) Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat. Ini dikarenakan adanya sejumlah dimensi strategik harga dalam hal: a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk. b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal-hal teknis pada pembelian produk otomotif dan elektronik, kerap kali harga menjadi satu-satunya faktor yang dapat mereka mengerti. Tidak jarang pula harga dijadikan semacam indikator kualitas. c. Harga adalah determinan utama permintaan. Berdasarkan hukum permintaan, besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas produk yang dibeli konsumen. Semakin mahal harga, semakin sedikit jumlah permintaan atas produk bersangkutan dan sebaliknya. d. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan bagi perusahaan yang pada 156 gilirannya berpengaruh pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh. e. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan cepat. Dari empat unsur bauran pemasaran tradisional, harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar. f. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Dalam pemasaran produk prestisius yang mengutamakn citra kualitas dan eksklusivitas, harga menjadi unsur paling penting. g. Harga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi manajer. Peranan strategi promosi dalam usaha untuk meningkatkan omset penjualan adalah sangat penting, sehingga sering dikatakan sebagai proses yang berkelanjutan, karena promosi dapat menimbulkan rangsangan kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Dengan kata lain promosi merupakan suatu kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Menurut Swastha dan Irawan (2005, 349). Promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan menyakinkan calon konsumen tenaga barang dan jasa. Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Menurut Alma (2005, 179). Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan pemberitahuan kepada masyarakat luas tentang hasil produksi oleh perusahaan baik melalui media elektronik maupun media cetak (surat kabar). Promosi juga dipergunakan sebagai alat komunikasi antara promosi produsen dan konsumen. Promosi adalah merupakan masalah penting dalam menunjang kegiatan usaha dalam rangka meningkatkan omzet penjualan, dan paling tidak dapat mempertahankan tingkat penjualan yang telah dicapai. Bagi suatu perusahaan, kegiatan promosi mempunyai arti penting dalam mendorong permintaan atau tingkat penjualan dengan cara mengarahkan serta komunikasi secara tepat kepada calon pembeli. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA BANJARMASIN Lydia Goenadhi OKTOBER 2011, VOLUME 12 NOMOR 2 Perilaku Konsumen Menurut Swastha dan Handoko (2000, 25) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut diatas atau kegiatan mengevaluasi. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang kese-muanya itu melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa secara ekonomis. Individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangganya dapat dinamakan konsumen akhir. Tetapi bukan berarti orang lain tidak terlibat dalam proses terjadinya pembelian, bagaimanapun juga banyak orang yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Sikap dan perilaku konsumen merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku konsumen dapat dilakukan dengan model multiatribut. Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap multiatribut dari Fishbein. Model sikap Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong (2001, 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang dipergunakan. Sektor perdagangan di kota Banjarmasin semakin maju dari tahun ke tahun seiring dengan semakin kompleknya kebutuhan hidup masyarakat dan meningkatnya permintaan seiring dengan bertambahnya penduduk. Kota Banjarmasin secara geografis cukup strategis bagi perusahaan yang memasarkan produknya, dimana berdasarkan hasil pengamatan penulis, terlihat adanya suatu fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sebuah mobil dan gengsi sebuah merek mobil. Fenomena perilaku tersebut disebabkan oleh beberapa aspek seperti masalah produk, harga, promosi dan distribusi. Semua aspek tersebut memang secara realita sangat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Dalam beberapa tahun belakangan ini mobil Toyota buatan Jepang mampu bersaing mengikuti mobil-mobil buatan Eropa yang ada di Kota Banjarmasin, hal ini nampak terlihat jelas pada banyaknya pengguna mobil Toyota Avanza di jalan-jalan seputaran Kota Banjarmasin. Melihat dari realita yang ada, banyaknya pengguna Toyota Avanza di Kota Banjarmasin maka penelitian ini diteliti untuk mengetahui “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Kota Banjarmasin”. METODE PENELITIAN Model Penelitian Faktor Produk (X1) Faktor Harga (X2) Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Toyota Avanza (Y) Faktor Promosi (X3) Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Adapun unsur variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perilaku Konsumen (Y) Yaitu sikap/tingkah laku konsumen dalam membeli kendaraan Toyota Avanza. 2. Produk (X1) Merupakan produk yang telah dibuat oleh merek kendaraan Toyota dilihat dari mo- 157 JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI del/bentuk dan jenis dari produk dalam hal ini dikhususkan Toyota Avanza. 3. Harga (X2) Merupakan harga Toyota Avanza di Kota Banjarmasin. 4. Promosi (X3) Merupakan promosi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan di Kota Banjarmasin. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan kendaraan Toyota Avanza di Kota Banjarmasin, karena jumlah penggunanya berkembang terus maka disebut populasi infinitif. Sampel yang diambil adalah sebagian dari jumlah pengguna Toyota Avanza di Kota Banjarmasin, yaitu sebanyak 50 orang dari 5 Kecamatan di Kota Banjarmasin. Teknik Pengambilan Sampel adalah dengan menggunakan purposive sampling (berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana hanya dipilih orang yang menggunakan kendaraan merek Toyota Avanza) dan menggunakan accidental sampling (sampel ditentukan berdasarkan faktor kebetulan/incidental serta cocok untuk dijadikan sampel). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Untuk menguji validitas instrumen, yang umum digunakan adalah Korelasi Pearson (Korelasi Sederhana, Korelasi Produk Momen, Korelasi Momen Tangkar). Caranya dengan menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut, nilai koefisien ini diuji signifikansinya dan dapat digunakan uji r atau uji t. 2. Uji Reliabilitas Yang diuji reliabilitasnya hanyalah pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Metode yang digunakan ada 2 macam, yaitu :teknik ukur ulang dan teknik sekali ukur. Kedua uji instrument ini dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian.Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan soft- 158 ware SPSS for windows versi 16 untuk memperoleh hasil yang terarah. Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengolah data, yang diperoleh melalui beberapa pertanyaan melalui beberapa pengukuran. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan teknik regresi linear berganda untuk menguji hipotesis dengan paket program SPSS for Windows versi 16. Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = + β1. X1- β2.X2 + β3.X3 + ε di mana : Y = Perilaku Konsumen X1 = Produk X2 = Harga X3 = Promosi = Konstanta Β1,2,3 = Slope regresi/koefisienregresi e = Faktor kesalahan (error) Untuk menguji hipotesa, maka dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan alat uji yaitu: 1. Uji F Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen/bebas (X) terhadap variabel dependen/terikat (Y) secara simultan/bersama-sama. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan derajat kebebasan (df)=(n-k) (k-1), di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel. Kreteria hipotesis adalah: jika F hitung>F tabel maka H0 ditolak pada tingkat signifikan () = 5%. 2. Uji t Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen/bebas (X) terhadap variabel dependen/terikat (Y) secara parsial. Uji hipotesis yang digunakan adalah: H0 : β1, β2, β3, β4 = 0, HA: β1, β2, β3, β4 ≠ 0 Kriteria hipotesis tersebut adalah: jika thitung>ttabel maka H0 ditolak pada tingkat signifikan (α) = 5%. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DI KOTA BANJARMASIN Lydia Goenadhi