use style: paper title

advertisement
JPGSD Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015,
PENGGUNAAN MEDIA JAM SUDUT TERHADAP HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
Novike Utami
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected])
Purwanto
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Latar belakang penelitian ini yaitu dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas V SD ini,
terdapat materi menentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua jarum jam. Tujuan dari penelitian ini
peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan media jam sudut terhadap peningkatan hasil belajar
menentukan besar sudut pada siswa kelas V SDN Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo. Penelitian ini
menggunakan metode Eksperimen kuantitatif yang menggunakan jenis quasi eksperimen design dengan
model Desain Kelompok Kontrol Prates-Pascates Berpasangan. Hasil rata-rata pretes dan postes di kelas
kontrol yaitu 49.36 dan 70.31, sedangkan di kelas eksperimen 52.81 dan 80.63. Hasil uji hipotesis yaitu r
hitung (2,50)> r tabel (1,99). Dapat disimpulkan penggunaan media jam sudut dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa dalam menentukan besar sudut pada jam di kelas V SDN Keboan Anom,
Gedangan, Sidoarjo.
Kata kunci : Matematika, hasil belajar, media jam sudut
Abstract
This research is conducted since there is a learning material of acquiring the types and the degrees of
angles created by the hands of clock within mathematics subject in the fifth grade. The purpose of this
study is to describe the effect of Clock of Angle media to improve the learning output of determining the
degrees of angles of the fifth graders of SDN Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo. This is a quasi
eksperimen design with quantitative approach; it uses Joined Pre-test – Post-test Control Group
Design. The mean scores during the pre-test and the post-test in the control group are 49.36 and 70.31,
rescpectively, while the mean scores during the pre-test and the post-test in the experimental group are
52.81 and 80.63, respectively. The result of hypothesis test is given as r computation (2.50) > r table
(1.99). It can be concluded that the implementation of Clock of Angles media has a significant effect
toward the learning output of determining degrees of angels of the fifth graders of SDN Keboan Anom,
Gedangan, Sidoarjo.
Key terms: Mathematics, learning output, Clock of Angles media
PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang masih dirasa sulit oeh sebagian besar siswa
terutama siswa sekolah dasar. Dimana, pembelajaran
yang terkandung didalamnya selalu berhubungan dengan
angka yang masih dirasa susah untuk dipelajari. Mata
pelajaran Matematika di Sekolah Dasar bertujuan untuk
mendidik
siswanya
agar
mampu
memahami
pembelajaran yang terkandung di dalamnya agar mampu
menghadapi perkembangan zaman. Siswa diharapkan
mampu berkembang baik dalam kognitif, afektif, maupun
psikomotornya dalam bidang matematika. Demi tercapai
tujuan tersebut, guru maupun siswa diharapkan dapat
saling berkolaborasi dalam
pembelajaran agar
pembelajaran dalam kelas dapat berlangsung secara baik
dan menyenangkan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Demi mewujudkan pembelajaran yang baik dan
menyenangkan, perlu beberapa metode dan stategi yang
harus dilakukan oleh guru. Metode dan strategi tersebut
bertujuan untuk menyampaikan materi agar mudah
dipahami dan dipelajari oleh siswa. Metode dan strategi
yang telah berkembang saat ini sangatlah bervariasi dan
sangat mudah untuk diterapkan. Guru harus mampu
menggunakan metode dan stategi guna mencapai tujuan
yang diharapkan. Salah satu metode dan stategi dalam
menyampaikan
pelajaran
matematika
adalah
menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat bantu yang
digunakan
guru
guna
mempermudah
dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah,
2010:121). Dalam hal ini, guru dapat dipermudah dalam
memberikan pengajaran kepada siswa. Siswa juga akan
mudah memahami materi yang diberikan guru dengan
bantuan media pembelajaran. Dengan adanya media,
1976
Media Jam Sudut terhadap Hasil Belajar
keabstrakan materi dapat dikonkretkan sehingga siswa
lebih mudah mengerti apa yang dijelaskan oleh guru.
Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan
pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan
bantuan alat bantu (Djamarah, 2010:3) Siswa juga akan
lebih semangat belajar karena media akan menghilangkan
kebosanan siswa dalam pembelajaran di kelas. Meskipun
begitu, penggunaan media tidak hanya sesuai keinginan
guru, karena guru harus mampu mempertimbangkan
tujuan yang ingin dicapai dengan kemampuan peserta
didik.
Di SDN Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo ini
guru masih kurang menggunakan media pembelajaran
dalam memberikan materi. Guru masih menggunakan
media papan tulis dalam mengajarkan materi. Sehingga,
pemahaman materi yang diterima siswa masih bersifat
abstrak yang menyebabkan siswa kurang bersemangat
dalam pembelajaran serta kurang maksimalnya
pemahaman yang diterima siswa. Dibutuhkan alat bantu
guna meningkatkan semnagat serta pemahaman siswa
dalam menerima materi pembelajaran. Karena
matematika adalah mata pelajaran yang masih dirasa sulit
dipelajari, maka menggunakan media pembelajaran dapat
membantu mempermudah pemahaman siswa dalam
menerima materi pelajaran.
Dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan
di kelas V SD ini, terdapat materi menentukan besar
sudut. Sudut yang dipelajari dalam materi ini adalah
sudut yang dibentuk oleh kedua jarum jam. Akan tetapi
yang menjadi permasalahan, siswa masih susah
memahami jenis sudut yang ditunjukkan oleh jarum jam
dan besar sudutnya. Untuk mempermudah materi
mengenal sudut melalui ukuran sudutnya, diperlukan
media yang menarik dan mudah digunakan siswa tanpa
membebani guru dalam hal pembuatannya. Maka,
ditawarkan media pembelajaran berupa Jam Sudut yang
diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Jam sudut putar merupakan sebuah media
pembelajaran berupa tiruan jam yang menggunakan
jarum jam nya sebagai media utama dalam pembelajaran.
Dalam penggunaanya, jarum jam diputar sesuai yang
diinginkan guru. Kedua jarum jam yang diputar akan
membentuk sudut yang ingin diketahui besar sudut yang
dihasilkan. Dengan memberikan perputaran kedua sudut
yang berbeda-beda, maka siswa akan lebih mudah
mengerti dan mampu menghitung sudut yang ditunjukkan
oleh jarum jam.
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan,maka peneliti tertarik dengan hasil belajar
siswa setelah diberi pengajaran menggunakan jam sudut
putar. Dengan demikian, maka peneliti mengambil judul
“Pengaruh Penggunaan Media Jam Sudut terhadap
hasil belajar siswa dalam Menentukan Besar Sudut
pada Jam di Kelas V SDN Keboan Anom, Gedangan,
Sidoarjo”.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah (1) Apakah penggunaan media jam
sudut dapat meningkatkan hasil belajar menentukan besar
sudut pada siswa kelas V SDN Keboan Anom,
Gedangan, Sidoarjo?
Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui
penggunaan media jam sudut dapat meningkatkan hasil
belajar menentukan besar sudut pada siswa kelas V SDN
Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
bagi guru, (1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam
mengajar melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif;
(1)
Meningkatkan
kemampuan
guru
dalam
mengembangkan pembelajaran di kelas secara inovatif
dengan menggunakan media pembelajaran; (3)
Memudahkan guru dalam mengajarkan materi sudut
kepada siswa dengan menggunakan media pembelajaran.
Bagi siswa : (1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengukur sudut jam khususnya dalam pelajaran
matematika; (2) Meningkatkan semangat belajar siswa di
dalam kelas maupun di rumah; (3) Meningkatakan
prestasi belajar sebagai tujuan utama dalam pembelajaran
Bagi penulis : (1) Memberikan pengalaman berkaitan
dengan pembelajaran menentukan besar sudut pada jam
dengan menggunakan media jam sudut.;(2) Menambah
daya kreatifitas berkaitan dengan inovasi dalam
pembelajaran di kelas terutama matematika ;(3)
Memberikan sumbangan ide yang positif terhadap
kemajuan pendidikan di bidang matematika.
Untuk melaksanakan penelitian ini, dipelukan asumsi
bahwa Media telah dibuat dan dikonsultasikan kepada
ahli media sehingga media dapat digunakan untuk
mengajarkan pengukuran sudut kepada siswa kelas V
SDN Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : (1)
Penelitian difokuskan pada mata pelajaran Matematika
materi menentukan besar sudut pada jam. Standar
kompetensi “mengunakan pengukuran waktu, sudut,
jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah” dengan
kompetensi dasar “ 2.3 melakukan pengukuran sudut”
di kelas V semester 1 SDN Keboan Anom, Gendangan,
Sidoarjo
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian
ini maka perlu didefinisikan hal – hal sebagai berikut :
(1) Media jam sudut adalah media berbentuk bulat mirip
jam yang terbuat dari kertas duplek. Di atas duplek
terpasang 2 jarum jam yang terbuat dari stik es krim.
Media kertas duplek dilapisi kertas yang berbeda warna
antar angka. Sehingga akan memudahkan siswa
mengingat sudut antar angka dan memudahkan mereka
1977
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,
membaca sudut jam; (2) Menentukan besar sudut pada
jam adalah menentukan suatu besar sudut dengan alat
ukur yang disebut dengan busur derajat. Sehingga siswa
dapat mengetahui sudut yang dibentuk jarum jam ketika
pukul jam tertentu. Dibutuhkan pemahaman yang baik
dalam mengukur sudut. Akan tetapi, dalam pembelajaran
menentukan sudut pada jam ini, siswa dituntut untuk bisa
mengetahui besar sudut pada pukul jam tertentu tanpa
menggunakan busur derajat. (3) Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22). (3)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar
bilangan dan cara menyelesaikan operasi bilangan.
Secara sederhana menurut Soedjadi (2007:8) matematika
memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus yang amat
ketat, yaitu (a) Matematika memiliki objek kajian yang
abstrak (hanya ada dipikiran), (b) Bertumpu pada
kesepakatan, (c) Berpola pikir deduktif, (d) Konsisten
dalam sistemnya, (e) Memiliki/menggunakan symbol
yang “kosong” dari arti, (f) Memperhatikan semesta
pembicaraan. Adapun Langkah-langkah Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar menurut Heruman dalam
Jaya (2011:19) konsep-konsep matematika dalam
kurikulum matematika sekolah dasar dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu (1) Penanaman Konsep Dasar, yaitu
pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa
belum pernah mempelajari konsep tersebut. (2)
Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih
memahami suatu konsep matematika. (3) Pembinaan
Keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep.
Dalam menyusun penelitian, peneliti menemukan
beberapa penelitian relevan terkait dengan media jam
sudut yaitu sebagai berikut : (1) Noresa Aprilianti (2012)
mengadakan penelitian yang berjudul “ Pembelajaran
Penulisan Tanda Waktu dan Pengukuran Sudut dengan
Media Jam Dinding dari Kardus Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN PUTAT GEDE
II/95SURABAYA” . Salah satu tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VA
SDN PUTAT GEDE II/95 dengan mengunakan media
jam dinding dari kardus. Dengan metode penelitian
deskriptif kuantitatif, hasil penelitian ini yaitu ketuntasan
belajar siswa pada siklus kedua 91,43% sehingga
dikatakan berhasil. (2) penelitian dilakukan oleh Mulia
Sari (2014) yang berjudul “Penggunaan Media Jarum
Jam Kertas Segitiga dan Busur Derajat pada Materi Sudut
di Kelas V SD Negeri 37 Banda Aceh”. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui siswa dapat
mencapai ketuntasan belajar pada materi sudut melalui
penggunaan media jarum jam, kertas segitiga dan busur
derajat di kelas V SD Negeri 37 Banda Aceh”. Dengan
pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya bersifat
eksperimen, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswax
⃐=71,4. dilakukan oleh Mulia Sari (2014) yang berjudul
“Penggunaan Media Jarum Jam Kertas Segitiga dan
Busur Derajat pada Materi Sudut di Kelas V SD Negeri
37 Banda Aceh”. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui siswa dapat mencapai ketuntasan
belajar pada materi sudut melalui penggunaan media
jarum jam, kertas segitiga dan busur derajat di kelas V
SD Negeri 37 Banda Aceh”. Dengan pendekatan
kuantitatif dan jenis penelitiannya bersifat eksperimen,
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswax ⃐=71,4.
Berdasarkan nilai KKM di SD Negeri 37 Banda Aceh
yaitu 65, maka data diperoleh α = 0,05 dan dk = 29
sebesar 1,70, sehingga thitung > ttabel atau 2,863 > 1,70,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa siswa dapat mencapai
ketuntasan belajar pada materi sudut melalui penggunaan
media jarum jam, kertas segitiga dan busur derajat di
kelas V SD Negeri 37 Banda Aceh. (3) Penelitian yang
dilakukan Dimin Sehat dkk (2013) yang berjudul
Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran materi
pengukuran waktu dengan pemanfaatan media jam serta
didaptkan hasil bahwa pada siklus I peningkatan hasil
belajar siswa dari 60% menjadi 75%, siklus 2 dari 75%
menjadi 85.83%. hal ini berarti media jam dinding dapat
meningkatkan hasil belajar.
Dari hasil beberapa penelitian relevan tersebut
didapat media jam sudut atau pun sejenisnya dapat
meningkatkan hasil belajar.
Hipotesis dalam penelitian ini , yakni: (1) Hipotesis
penelitian : Penggunaan media jam sudut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa dalam menentukan besar
sudut pada jam kelas V SDN Keboan Anom, Gedangan,
Sidoarjo. (2) Hipotesis Statistik : (a) H0 : 1 = 2 berarti
tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar
siswa kelas eksperimen (menggunakan media jam sudut)
dengan kelas kontrol (pembelajaran tanpa media jam
sudut); (b) H1 : 1
2 berarti terdapat perbedaan
signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen
(menggunakan media jam sudut) dengan kelas kontrol
(pembelajaran tanpa media jam sudut).
Dengan 1 adalah rata-rata nilai kelas kontrol dan
adalah nilai rata-rata kelas eksperimen.
2
METODE
Metode penelitian yang digunakan penelitian
kuantitatif. Menurut Margono (2010:105) penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu
penelitian eksperimen. Menurut Margono (2010:110)
penelitian eksperimen mengunakan suatu percobaan yang
dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang
1978
Media Jam Sudut terhadap Hasil Belajar
dipelukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan quasi eksperimen design dengan model
Desain Kelompok Kontrol Prates-Pascates Berpasangan .
Eksperimen kuasi (quasi experimental design)
merupakan sebuah desain dengan kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi
pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2013:114).
Model eksperimen ini sama dengan Desain Kelompok
Kontrol Prates-Pasca Tes beracak, tetapi pengambilan
kelompoknya tidak dilakukan secara acak penuh, hanya
satu karakteristik saja, atau diambil dengan
dipasangkan/dijodohkan (Sukmadinata 2010:207).
Berikut bagan Desain Kelompok Kontrol PratesPascates Berpasangan :
Kelompok
Pasangan A
(KE)
Pasangan B
(KK)
Prates
Perlakuan
Pascates
0
X
0
0
0
Keterangan:
Pasangan A (KE) : Kelompok Eksperimen (Perlakuan)
Pasangan B (KK) : Kelompok Kontrol
X : perlakuan menggunakan media jam sudut
Penelitian ini dilakukan di SDN Keboan Anom,
Gedangan, Sidoarjo pada semester genap tahun ajaran
2014/2015 pada bulan April 2015.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
(Arikunto, 2010:173). Sedangkan menurut Sugiyono
(2013:117) populasi adalah wilayah geneneralisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Keboan
Anom, Gedangan Sidoarjo.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimilki oleh populasi tersebut (Sugiyono,
2013:118). Sedangkan sampel yang digunakan dalm
penelitian ini adalah siswa kelas Vb dan Vc.
Dalam menentukan sampel menggunakan cara yang
dinamakan teknik sampling. Teknik sampling merupakan
metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel
(Martono, 2011:75). Teknik sampling yang digunakan
dalam penenlitian ini adalah probability sampling.
Menurut (Sugiyono, 2013:120) probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampling. Dalam probability
sampling peneliti menggunakan teknik simple random
sampling. Menurut (Martono, 2011:75) simple random
sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Teknik simple random sampling
dipilih dalam probability sampling ini karena sampel
yang akan digunakan diambil secara acak tanpa
memperhatikan jenis, strata, maupun tingkat prestasi ratarata tiap kelas dalam satu sekolah yang sama.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60).
Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variable, yaitu
variable bebas dan variable terikat.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbul variabel terikat (Sugiyono, 2013:61).
Variabel bebas pada penelitian ini adalah media jam
sudut. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2013:61). Variabel terikat pada penelitian ini
adalah hasil belajar siswa pada materi mengetahui besar
sudut pada jam.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah
diolah (Arikunto, 2010:203). Instrumen penelitian terdiri
dari dua yaitu, tes dan nontes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu (Arikunto, 2010:193). Bentuk tes
yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes pilihan ganda
ini adalah tes yang memliki beberapa pilihan jawaban
yang akan dipilih salah satu jawaban paling benar. Dalam
teknik tes menggunakan pre-tes dan post-tes.
Instrumen non-tes yang digunakan dalam penenlitian
ini adalah dokumentasi. Dokumentasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2010: 221).
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data berupa nama siswa, jenis kelamin,
serta tanggal lahir mereka. Identitas siswa ini digunakan
untuk mengetahui umur siswa yang kemudian digunakan
sebagai acuan asumsi homogenitas sampel.
1979
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,
Sebelum instrument dijadikan alat pengukur data,
instrument haruslah diuji terlebih dahulu. Menurut
Arikunto (2010:211) instrument yang baik haruslah
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabel, maka harus diuji validitas dan reabilitasnya
terlebih dahulu.
Validitas instrument adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrument (Arikunto, 2010:211). Untuk menguji
validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut :
digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali
hasilnya sama atau relative sama. Karena dalam
penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda , maka
untuk mengetahui reliabilitas soal digunakan rumus K- R
20 (Arikunto, 2010:231) sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = reabilitas yang dicari
k = banyak butir pertanyaan
rxy=
= varians total
p = proporsi subjek yang menjawab betul
q = proporsi subjek yang mendapat skor 0
Keterangan :
rxy =
koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y
N=
banyaknya siswa
X=
skor siswa pada butir soal
Y=
skor total siswa
Kaidah keputusan
:
jika rhitung > rtabel maka reliable sedangkan rhitung < rtabel
maka tidak reliable.
Penentuan koefisien reliabilitas instrumen mengacu
pada pengklasifikasian Guilfrod (Nurcahyanto dalam
Ambami, 2013:36) yaitu sebagai berikut:
Kaidah keputusan :
Jika r
0,3 berarti instrumen tersebut valid
Tabel 2
Klasifikasi Koefisien Realibilitas
Realibilitas
Klasifikasi
jika r 0,3 berarti instrument tidak valid.
(Purwanto, 2011:122)
Arikunto
(2012:89)
koefisien
negatif
menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan
koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran
untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya
koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Klasifikasi koefisien korelasi
Angka korelasi
Klasifikasi
0,800 – 1,00
Sangat tinggi
0,600 – 0,800
Tinggi
0,400 – 0,600
Cukup
0,200 – 0,400
Rendah
0,00 – 0,200
Sangat rendah
0,80 <
1,00
Reliabilitas Sangat Tinggi
0,60 <
0,80
Realibilitas Tinggi
0,40 <
0,60
Realibilitas Sedang
0,20 <
0,40
Realibilitas Rendah
- 1<
Setelah menguji validitas instrumen selanjutnya
yaitu
menguji
reabilitas
instrument.
Menurut
Sukmadinata (2010:229) suatu instrument memiliki
tingkat reabilitas yang memadai, bila instrument tersebut
0,20
Reliabilitas Sangat
Rendah (Tidak Reliabel)
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunkan tes dan dokumentasi. Dalam teknik tes
peneliti menggunakan pretes dan postes. Tes berfungsi
sebagai alat untuk mengukur ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti (Arikunto,
2010:266). Tes yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas pre-tes dan post-tes.
1980
Media Jam Sudut terhadap Hasil Belajar
Pre-tes adalah tes awal yang diberikan kepada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes ini
diberikan sebelum diberi perlakuan menggunakan media
jam sudut berupa tes esai. Sedangkan Post-test
merupakan tes yang diberikan setelah pembelajaran
berakhir. Post-tes diberikan kepada kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Tes ini diberikan
setelah mendapat perlakuan tanpa media jam sudut pada
kelompok kontrol dan perlakuan menggunakan media
jam sudut pada kelompok eksperimen.
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah terhadap
data siswa mengenai nama, jenis kelamin, dan tanggal
lahir. Data yang dieproleh kemudian dibuat dalam bentuk
tabel berupa tabel data diri siswa di kelas kelompok
kontrol maupun kelas kelompok eksperimen.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis.
Dalam penenlitian ini, uji normalitas menggunakan
rumus Chi-kuadrat. Teknik Chi-kuadrat ini memiliki
fungsi mengadakan estimasi dan menguji hipotesis
(Winarsunu, 2012:87). Berikut adalah rumus untuk
mencari nilai chi-kuadrat sebagai alat estimasi adalah
sebagai berikut.
=
fo
fe
= nilai chi-kuadrat
= frekuensi yang diperoleh
= frekuensi yang diharapkan
Dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat tersebut
didapat bahwa jika harga
yang diperoleh lebih besar
dari harga kritik
yang ada pada tabel maka data yang
diperoleh tidak beretribusi normal. Dan sebaliknya jika
harga
lebih kecil dari harga
dalam tabel, justru
data yang kita peroleh tersebar dalam distribusi normal
(Arikunto, 2010:363).
Di samping melakukan uji normalitas, dalam
pengujian sampel perlu mengadakan uji homogenitas
yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang
diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2010: 363364). Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan
didasarkan atas asumsi bahwa apabila varian yang
dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak
jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup
homogen (Arikunto, 2010:364). Pengujian homogenitas
didasarkan pada teori Piaget dalam Nursalim (2007:30)
bahwa anak umur 7-11 tahun merupakan tahap
operasional konkret dimana anak-anak pada tahap ini
dapat memahami objek atau kejadian-kejadian konkret,
tetapi belum dapat memahami pernyataan-pernyataan
verbal.
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tes
yang berasal dari pre-tes dan post-tes maka analisis data
yang digunakan utuk menguji hipotesis adalah teknik Ttest. Teknik t-Test adalah teknik statistik yang
dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan 2
buah mean yang berasal dari dua buah distribusi
(Winarsunu, 2012:81). Berikut rumus t-Test yang
digunakan :
Keterangan :
M
= nilai rata-rata hasil perkelompok
N
= banyaknya subjek
X
= deviasi setiap x2 dan x1
y
= deviasi setiap nilai y2 dari mean Y1
Kriteria penilaian :
Jika thitung < ttabel H0 diterima,
\Jika thitung > ttabel H0 ditolak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menghitung validasi instrument tes yang akan
digunakan, maka peneliti menguji validasi soal
menggunakan rumus korelasi product moment dengan
angka kasar. Jika nilai rxy > r tabel maka soal dikatakan
valid dengan taraf signifikan 5%. Diketahui harga ttabel
untuk taraf signifikan 5% dengan N=29 yaitu 0,367.
Dalam uji validitas instrument ini, peneliti menguji 30
butir soal, dan mendapatkan 24 butir soal yang valid.
Dari 24 soal yang valid tersebut, peneliti hanya
mengambil 20 soal yang diperlukan untuk diberikan
kepada siswa dalam bentuk pretes.
Untuk mengetahui reabilitas instrument, peneliti
menggunakan rumus K-R20. Hasil r11 yang diperoleh
berdasarkan perbandingan dengan rtabel dengan taraf
signifikan 5% yaitu jika r11 > rtabel maka instrument
tersebut reliabel sedangkan sebalikanya, jika r11 < rtabel
maka instrument tersebut tidak reliabel.
Dari perhitungan reabilitas tersebut di dapat bahwa
nilai r11 adalah 0, 89 dan nilai rtabel jika dikonsultasikan
dengan tabel korelasi product moment untuk taraf
signifikan 5% dengan N= 29 maka rtabel 0,367. Sehingga
diketahui bahwa r11(0,89) > rtabel (0,361) dan instrument
dikatakan realibel. Hal itu menunjukkan bahwa reabilitas
instrument tersebut tergolong tinggi dilihat dari
klasifikasi pada tabel.
1981
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,
Dari perhitungan menggunakan rumus chi-kuadrat
untuk menghitung normalitas diperoleh hasil sebagai
berikut
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
So
al
Pre
tes
Post
tes
Kelas
hitung
Kontrol
6,48
15,5
Normal
Eksperi
men
10,55
14,1
Normal
Kontrol
8,18
14,1
Normal
Eksperi
men
7,02
11,1
Normal
tabel
Ketera
ngan
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa hasil
uji normalitas di pretes maupun postes di kelas
eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.
Berikut data siswa menjelaskan usia rata-rata
siswa di kelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 3
Data Rata-rata Usia Siswa
Kelas

Usia
RataRata
(Tahun)
Tahap
perkembang
an kognitif
Kontrol
10,63
Operasional
konkret
Eksperi
men
10,69
Operasional
konkret
Keterangan
Homogen
Dari data tersebut diketahui bahwa usia rata-rata
di kelas kontrol 10,63 dan kelas eksperimen 10,69. Hal
ini menunjukkan bahwa sampel yang diambil homogen
dilihat dari segi usia, dan diasumsikan bahwa sampel di
kelas kontrol dan eksperimen memiliki tingkat
kemampuan berpikir yang sama yakni berpikir konkret.
Setelah semua data tekumpul, langkah
selanjutnya yakni menyajikan data dan menguji hipotesis
menggunakan rumus T-tes.
Dari hasil perhitungan di atas, di dapat d.b= 62
ttabel untuk taraf signifikan 5% adalah 1,989 sedangkan
serta hasil thitung = 2,500. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa thitung > ttabel yakni 2,500 > 1,989. Hal ini
menunjukkan bahwa media jam sudut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada materi sudut pada jam.
Penelitian eksperimen dilaksanakan di SDN Keboan
Anom, Gedangan, Sidoarjo. Pelaksanaan dilaksanakan di
kelas Vc sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32,
dan di kelas Vb sebagai kelas eksperimen dengan jumlah
siswa 32. Di kelas eksperimen dilakukan perlakuan
berupa pembelajaran menggunakan media jam sudut
sedangkan di kelas kontrol diberikan perlakuan
pembelajaran tanpa menggunakan media.
Instrumen penelitian berupa pilihan ganda berjumlah
20 soal yang sebelum diberikan sudah diuji validitas serta
reabilitasnya terlebih dahulu. Soal yang berjumlah 20
tersebut diambil dari 24 soal valid yang telah di uji
validitasnya dari soal keseluruhan yang diujikan 30 butir
menggunakan rumus korelasi product moment..
Peneliti melakukan tes uji validitas dan reabilitas
instrumen di MIN Seduri, Mojosari, Mojokerto. Tes uji
validitas dan reabilitas ini diberikan kepada siswa kelas
Va dengan jumlah siswa 29 orang. Tes uji validitas dan
reabilitas instrument dilaksanakan pada hari Senin, 23
Maret 2015 yakni pukul 08.00 - 08.40.
Setelah pengujian validitas dan reabilitas maka
selanjutnya dilakukan uji homogenitas.uji homogenitas
ini dilakukan berdasarkan asumsi. Untuk menguji
homogenitas didasarkan pada asumsi teori Piaget yaitu
anak pada usia7-11 tahun merupakan tahap operasional
konkret. Karena usia anak pada kelas V adalah berkisar
antara 10-11 tahun sehingga diasumsikan bahwa sampelsampel tersebut cukup homogen dilihat dari usia serta
kemampuan mereka dalam berpikir yakni masih
memahami objek atau kejadian yang konkret.
Setelah diperoleh data siswa, diketahui bahwa usia
rata-rata di kelas kontrol 10,63 dan kelas eksperimen
10,69. Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diambil
homogen dilihat dari segi usia, dan diasumsikan bahwa
sampel di kelas kontrol dan eksperimen memiliki tingkat
kemampuan berpikir yang sama yakni berpikir konkret.
Setelah mengetahui data tersebut cukup homogen,
maka peneliti memberikan soal yang valid ke siswa
dalam bentuk pretes. Pada uji pretes ini, peneliti
melaksanakan pretes di kelas kontrol pada Rabu, 1 April
2015 pukul 08.00 sampai 09.10 dengan jumlah siswa 32
orang.
Sedangkan pelaksanaan pretes di kelas
eksperimen yakni pada hari Kamis, 2 April 2015 pukul
07.00 sampai 08.10. Dalam kegiatan ini didapat hasil tes
1982
Media Jam Sudut terhadap Hasil Belajar
kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan atau
pembelajaran menggunakan media jam sudut.
Setelah melaksanakan pretes, selanjutnya peneliti
memberi perlakuan atau pembelajaran mengenai materi
sudut pada jam. Peneliti memberi perlakuan kepada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dengan perlakuan yang
berbeda. Di kelas kontrol peneliti memberikan perlakuan
berupa pengajaran materi sudut selama 2 hari yakni pada
Senin dan Selasa tanggal 6-7 April 2014 dari pukul 08.00
hingga 09.10 tanpa menggunakan media jam sudut.
Sedangkan di kelas eksperimen peneliti memberi
perlakuan berupa pengajaran materi jam sudut
menggunakan media jam sudut selama 2 hari yakni pada
Rabu dan Kamis tanggal 8-9 April 2015 dari pukul 07.00
hingga 08.10.
Postes dilakukan setelah siswa diberi perlakuan.
Postes ini dilaksanakan saat pertemuan terakhir
pemberian perlakuan. Untuk kelas kontrol uji posttes
dilaksanakan hari Selasa, yakni tanggal 7 April 2015
pukul 09.10 sampai 09.50. Sedangkan untuk kelas
Eksperimen, uji posttes dilaksanakan pada hari Kamis, 9
April 2015 yakni pukul 08.10 hingga 08.50. Soal posttes
yang diberikan berupa pilihan ganda dengan jumlah soal
20 butir.
Berdasarkan hasil pretes dan postes didapat bahwa
media jam sudut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dibandingkan tanpa menggunakan media. Hal ini terbukti
dari kenaikan nilai dari pretes ke postes kelompok
eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol. Berikut adalah data rata-rata kelompok kontrol
dan eksperimen yang disajikan dalam bentuk tabel.
Kontrol

Pretes 
49.36
70.31
Pretes 
52.81
80
80,63
70,31
70
60
49,38
52,81
50
40
30
20
Pretes
Postes
10
0
Grafik 1
Hasil rata-rata postes dan pretes
Selain dilihat dari kenaikan nilai pretes ke nilai
posttes di kelas kontrol dan eksperimen, pengaruh jam
sudut terhadap hasil belajar juga terbukti dari pengujian
hipotesis menggunakan rumus T-tes yakni thitung > ttabel
yakni 2,500 > 1,989. Hal ini menunjukkan bahwa media
jam sudut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
Tabel 1
Tabel nilai rata-rata siswa
Eksperimen
Post-tes 
90
Post-tes
materi sudut pada jam. Ha
yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar
siswa kelas eksperimen (menggunakan media jam sudut)
dengan kelas kontrol (tanpa menggunakan media jam
80.63
Selain itu, data nilai rata-rata kelompok pretes dan
postes disajikan juga dalam bentuk diagram batang.
Berikut penyajian dalam bentuk diagram batang :
sudut) diterima; dan Ho (
yang menyatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil
belajar siswa kelas eksperimen (menggunakan media jam
sudut) dengan kelas kontrol (tanpa menggunakan media
jam sudut) ditolak. Ha
yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar
siswa kelas eksperimen (menggunakan media jam sudut)
dengan kelas kontrol (tanpa menggunakan media jam
sudut) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
media jam sudut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
1983
JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,
dalam menentukan besar sudut pada jam di kelas V SDN
Keboan Anom, Gedangan, Sidoarjo.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa media jam sudut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa dalam menentukan besar
sudut pada jam kelas V SDN Keboan Anom, Gedangan,
Sidoarjo. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan yang
signifikan dari nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan
menggunakan media jam sudut yakni 52, 81 dengan
sesudahnya yakni 81,56. Dari hasil uji hipotesis yakni
ttabel untuk taraf signifikan 5% adalah 1,989 serta hasil
thitung = 2,500. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
thitung > ttabel yakni 2,500 > 1,989. Dengan perhitungan ini
membuktikan bahwa media jam sudut berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada materi sudut pada jam
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, Nouresa. 2012. Pembelajaran Penulisan
Tanda Waktu dan Pengukuran Sudut dengan
Media Jam Dinding dari Kardus untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA
SDN Putat Gede II/95 Surabaya. Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya: PGSD UNESA.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Musfiqon, 2012. Pengembangan Media dan Sumber
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka
peneliti memberi saran sebagai berikut :Bagi guru (1)
Bagi guru sebaiknya menggunakan media jam sudut
dalam pembelajaran di kelas pada materi menentukan
besar sudut pada jam.karena media jam sudut
berpengaruh tehadap hasil belajar siswa terutama pada
materi menentukan besar sudut pada jam; (2)Dalam
mengajarkan media jam sudut, guru sebaiknya menuntun
siswa untuk menggunakan media tersebut dalam
menentukan besar sudut pada jam secara baik agar media
tersebbut bermanfaat secara maksimal dan siswa benarbenar mampu mngaplikasikan media jam sudut.Bagi
sekolah (1) Hendaknya sekolah mendukung terhadap
materi menentukan besar sudut pada jam menggunakan
media jam sudut dengan menyediakan media sebanyak
yang dibutuhkan siswa; (2) Sekolah sebaiknya lebih
inovatif dalam memberikan materi tes kepada siswa agar
siswa lebih kreatif dalam menggunakan media untuk
membantu menyelesaikan soal. Bagi peneliti lain (1)
Bagi peneliti lain agar bisa lebih kreatif dalam
mengembangkan media ja msudut yang telah saya buat,
agar penggunaanya semakin baik dan tujuan yang
diharapkan semakin dapat tercapai. (2)Peneliti hanya
meneliti pengaruh penggunaan media jam sudut terhadap
hasil belajar siswa. Peneliti lain agar dapat
mengembangkan tujuan penggunaan media jam sudut
tidak sebatas untuk mencari pengaruh terhadap hasil
belajar siswa. .
Sari, Mulia. 2014. Penggunaan Media Jarum Jam Kertas
Segitiga dan Busur Derajat pada materi sudut di
Kelas V SD Negeri 37 Banda Aceh.
(http://jurnal.untan.ac.id.diunduh 17 Februari
2015).
Sehat, Dimin, Sukmawati & Fadilah. 2013. Peningkatan
Hasil Belajar pada Pembelajaran materi
pengukuran waktu dengan pemanfaatan media
jam. (http://jurnal.untan.ac.id. diunduh 20
Februari 2015).
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode
Bandung: Alfabeta.
Penelitian
Pendidikan.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Psikologi &
Pendidikan. Malang: UMM Press.
Soedjadi, R. 2007. Masalah Konstekstual Sebagai Batu
Sendi Matematika Sekolah. Surabaya: Pusat Sains
dan Matematika Sekolah Unesa.
Jaya, Aji Lukman. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar
“Identifikasi
Sifat-Sifat
Bangun
Datar”
Menggunakan Media Kertas Lipat pada Mata
Pelajaran Matematika bagi Siswa Kelas V SDN
Bangkingan II/442 Surabaya. Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya. PGSD UNESA.
1984
Media Jam Sudut terhadap Hasil Belajar
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Pengembangan
Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
Ambami, Syarifah. 2013. Peningkatan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas
V Melalui Metode Penemuan Terbimbing. Skripsi
tidak diterbitkan. Bandung: PPs Universitas
Pendidikan Indonesia.
Nursalim, Mochamad, dkk. 2007.Psikologi Penddidikan.
Surabaya: Unesa University Press.
1985
Download