pengaruh komunikasi dan motivasi kerja terhadap

advertisement
PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. CIPTA PERDANA
SIDOARJO
Edi Kurniawan dan Durinta Puspasari
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan hubungan komunikasi dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan CV. Cipta Perdana Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh komunikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan CV. Cipta Perdana
Sidoarjo.Sedangan hipotesis penelitian ini yaitu komunikasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan, motivasi terhadap kinerja karyawan serta komunikasi dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, dokumentasi dan kuesioner. Responden dalam penelitian ini sebanyak 77
responden dengan kriteria memiliki usia 19 tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
komunikasi dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan CV. Cipta Perdana Sidoarjo, hal ini berarti bahwa variabel bebas positif dan
berpengaruh terhadap signifikan variabel terikat.
Kata Kunci: Komunikasi, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan
ABSTRACT
This study describes the relationship of communication and work motivation on
employee performance CV. Cipta Perdana Sidoarjo. This study aims to determine the
effect of communication and work motivation on employee performance CV. Cipta
Perdana Sidoarjo.Whereas research hypothesis is that communication significantly
influence employee performance, motivation on employee performance as well as
communication and work motivation on employee performance. Data collection
technique used observation, documentation and questionnaires. Respondents in this study
were 77 respondents to the criteria of having the age of 19 years The results showed that
communication and work motivation positive and significant impact on employee
performance CV. Cipta Perdana Sidoarjo, this means that the independent variable
positive and significant effect on the dependent variable.
Keywords:Communication, Work Motivation, Employee Performance
Pada
masa
modernisasi
ini
dapat dilakukan untuk memenangkan
ketatnya persaingan terjadi bukan hanya
persaingan adalah dengan mengelola
pada tingkatan negara, tetapi sekaligus
dan
merambah pada tingkatan perusahaan.
manusia secara tepat dan optimal.
memanfaatkan
sumber
daya
Kondisi seperti ini menuntut setiap
Sehingga sangat penting untuk
perusahaan di dalam negeri untuk
diketahui bahwa ada cara – cara yang
berbenah diri. Salah satu upaya yang
dapat memelihara dan mempertahankan
1
loyalitas anggota perusahaan antara lain
kue mempunyai ketergantungan yang
adalah dengan pemberian motivasi. Hal
cukup tinggi terhadap sumber daya
ini menunjukkan bahwa manajemen
manusia. Hal ini dikarenakan tugas
sumber daya manusia merupakan kunci
pekerjaan dibidang manufaktur makanan
pokok yang harus diperhatikan dengan
ini sangatlah komplek, setiap karyawan
segala kebutuhannya. Oleh karena itulah
dituntut untuk mampu menjalankan
tidak heran banyak karyawan yang
tugas pokok dan fungsi dengan baik
memiliki kinerja yang sangat tinggi.
dalam menghadapi ketatnya persaingan
Untuk itu motivasi kerja karyawan perlu
usaha
dibangkitkan agar gairah kerja karyawan
beberapa sumber yang telah ditemui
dapat dilakukan secara maksimal.
penulis yaitu karyawan CV. Cipta
Untuk
membentuk
suatu
manufaktur
makanan.Menurut
Perdana, CV. Cipta Perdana masih
kerjasama yang baik jelas perlu adanya
memiliki
komunikasi yang baik antara unsur-
menjalankan
tugas
unsur yang ada di dalam organisasi
karyawannya.
Kondisi
tersebut. Komunikasi yang baik akan
menimbulkan
menimbulkan saling pengertian dan
melakukan komunikasi dan turunnya
kenyamanan
motivasi kerja karyawan.
dalam
bekerja.
Sesuai
berbagai
kendala
dalam
dan
fungsi
ini
kesulitan
dapat
dalam
dengan kenyataan tersebut seberapa
Dari latar belakang tersebut,
besar fungsi komunikasi berperan dalam
maka rumusan masalah dalam penelitian
organisasi
ini
ini adalah (1) Bagaimakah pengaruh
memberikan pengertian bahwa dalam
komunikasi terhadap kinerja karyawan
organisasi
telah
di CV. Cipta Perdana Sidoarjo, (2)
menggunakan alat-alat komunikasi yang
Bagaimakah pengaruh motivasi kerja
modern dan pimpinan yang pandai
terhadap kinerja karyawan di CV. Cipta
berbicara
Perdana
sering
diabaikan.Hal
perusahaan
dapat
saja
yang
terjadi
miss
comunication dan miss undertsanding.
Sidoarjo,
(3)
Bagaimakah
pengaruh komunikasi dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan di CV. Cipta
Salah Satu perusahaan yang
Perdana Sidoarjo?
berupaya untuk selalu berbenah diri
untuk menjadi perusahaan yang dapat
Komunkasi
mengelola sumber daya manusia dengan
Komunikasi merupakan suatu
baik adalah CV. Cipta Perdana Sidoarjo.
proses
CV. Cipta Perdana Sidoarjo sebagai
penyampaian
pesan
melalui
lambing-lambang tertentu, mengandung
perusahaan yang bergerak dalam bidang
arti, dan pengoperan perangsang untuk
manufaktur makanan berupa roti dan
mengubah tingkah laku individu yang
2
lain. Dalam perusahaan atau instansi,
horisontal dan komunikasi diagonal
komunikasi
(Riva’i dan Sagala, 2011:809).Arus
kehidupan
menjadi
dan
sumber
kedinamisan
bagi
usaha
Komunikasi
Vertikal
ke
karena komunikasi menjadi sarana yang
BawahKomunikasi model ini dimana
menghubungkan semua individu dalam
merupakan wahana bagi manajemen
perusahaan atau instansi untuk mencapai
untuk
tujuannya.
informasi kepada bawahannya
Menurut Handoko (2011:272),
menyampaikan
perintah,
instruksi,
berbagai
seperti
kebijakan
baru,
“komunikasi adalah proses pemindahan
pengarahan, pedoman kerja nasihat dan
pengertian dalam bentuk gagasan atau
teguran.Adapun
informasi dari seseorang ke orang lain”.
komunikasi tersebut dapat dijelaskan
Kemudian menurut Colquit, LePine dan
sebagai berikut (1) Komunikasi Vertikal
Wesson yang dikutip oleh Wibowo
dari Bawah ke Atas. Komunikasi model
(2013:241)
ini
mengatakan
bahwa
dimana
keempat
para
arus
anggota
dalam
“komunikasi adalah proses dengan mana
perusahaan
informasi dan arti atau makna ditransfer
keluhan-keluhan atau inspirasi mereka
dari
oleh
sender
Sedangkan
kepada
atasan,
(2)
didengan
Komunikasi
Horisontal, berlangsung antara orang-
Kinicki komunikasi adalah pertukaran
orang yang berada pada level yang sama
informasi antara sender dan receiver dan
dalam dalam sebuah perusahaan, (3)
menarik kesimpulan sebagai persepsi
Komunikasi
tentang makna sesuatu antara individual
antara dua satuan kerja yang berada
yang terlibat. Juga dikatakan sebagai
pada jenjang perusahaan yang berbeda
pertukaran interpersonal dari informasi
tetapi pada perusahaan sejenis.
pengertian
Kreitner
para
ingin
dan
dan
menurut
receiver”.
selalu
(dalam
Diagonal,
berlangsung
Wibowo,
2013:241).
Saluran Komunikasi Formal
Saluran
komunikasi
formal
mengikuti rantai komando atau struktur
Arus Komunikasi
Komunikasi sebagai hubungan
organisasi. Pesan dikomunikasikan pada
lisan maupun tulisan dua orang atau
saluran formal dipandang resmi dan
lebih
dikirimkan melalui saluran vertikal,
yang
pemahaman
dapat
dalam
menimbulkan
suatu
masalah.
horizonal
dan
eksternal
Dalam praktiknya terdapat empat arus
2013:251).
komunikasi dalam suatu perusahaan
masing-masing
yaitu komunikasi vertikal kebawah,
sebagai berikut(a) Komunikasi Vertikal,
komunikasi vertikal keatas, komunikasi
aliran informssi antara orang pada
3
Adapun
(Wibowo,
penjelasan
saluran
dari
komunikasi
tingkat organisasi yang berbeda. Distorsi
diketahui secara pasti, (2) Seyogyannya
komunikasi
terjadi
harus ada saluran komunikasi formal
apabila informasi diteruskan melalui
pada setiap anggota organisasi, (3) Jalur
beberapa tingkat organisasi. Komunikasi
komunikasi itu seharusnya langsung dan
vertikal
sependek
lebih
dapat
mungkin
bersifat
communication
upward
atau
downward
mungkin,
komunikasi
communication,
formal
(4)
Garis
keseluruhannya
hendaknya dipergunaan secara formal,
(b).KomunikasiHorizontal,
mengalir
(5) Orang-orang yang bekerja sebagai
diantara rekan sekerja dan diantara unit
pusat pengatur komunikasi haruslah
kerja yang berbeda dan untuk itu
orang-orang yang cakap, (6) Garis
diperlukan
Selama
komunikasi seharusnya tidak mendapat
komunikasi ke samping, pekerja berbagi
gangguan sementara organisasi sedang
informasi
berfungsi,
koordinasi.
dan
praktik
terbaik,
mengkoordinasi aktivitas pekerjaan dan
skedule,
menyelesaikan
(7)
Setiap
komunikasi
haruslah disahkan.
masalah,
Hambatan Komunikasi
menawarkan nasihat dan coaching dan
menyelesaikan masalah, (c) Komunikasi
Kegagalandalam berkomunikasi
Eksternal, informasi dua arah antara
sering terjadi karena banyak hambatan-
pekerja
berbagai
stakeholder
hambatan. Salah satu hambatan yang
termasuk
pelanggan,
pemasok,
ditimbulkan dari unsur manusia yang
pemegang
saham/pemilik,
serikat
terlibat didalamnya ialah karena persepsi
pekerja, pejabat pemerintah, masyarakat
yang berbeda. Dimana dalam persepsi
dan seterusnya.
ada
dan
kecenderungan
menghambat
informasi baru, terutama jika informasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
iti
bertentangan
dengan
apa
yang
Komunikasi
diyakini. Persepsepsi pada hakekatnya
komunikasi
adalah proses kognitif yang dialami oleh
yang efektif perlu diperhatikan faktor-
setiap orang didalam memakai informasi
faktor yang mempengaruhi. Menurut
tentang
Bernard
penglihatan, pendengaran, penghayatan,
Untuk
yang
mencapai
dikutip
oleh
Thoha
lingkungannya,
lewat
(2012:169) “tujuh faktor komunikasi
perasaan
yang berperan dalam menciptakan dan
Robbins dan Judge yang dikutip oleh
memelihara otoritas yang obyektif di
Wibowo (2013:255) ”beberapa faktor
dalam organisasi”. Tujuh faktor tersebut
yang
secara singkat dapat dijelaskan sebagai
komunikasi yaitu, filtering, selective
berikut (1) Saluran komunikasi harus
perception,
4
dan
penciuman.
menjadi
hambatan
information
Menurut
dalam
overload,
emotions,
language,
silence,
terhadap tujuan dan reward atas perilaku
apperhetion,
gender
yang diharapkan, semua menstimulasi
politically
correct
motivasi dan memerlukan komunikasi,
communication”. Sementara menurut
(3) Emotional expression, Komunikasi
Kreitner dan Kinicki yang dikutip oleh
dalam kelompok adalah mekanisme
Wibowo (2013:255) menyatakan bahwa
fundamental
“hambatan
menunjukkan kepuasan dan frustasi
communication
differencies
dan
komunikasi
terdiri
dari
personal barriers, physical barriers dan
mereka.
Semantic Barriers”.
memberikan
dengan
Karena
mana
anggota
itu,
komunikasi
ekspresi
perasaan
emosional dan pemenuhan kebutuhan
Fungsi Komunikasi
Judge
sosial, (4) Information, Komunikasi juga
Menurut Menurut Robbins dan
memfasilitasi pengambilan keputusan.
yang
Komunikasi
(2013:242)
dikutip
oleh
Wibowo
“komunikasi
dalam
informasi
menyediakan
individual
kebutuhan
dan
kelompok
organisasi mempunyai empat fungsi
untuk
yaitu control, motivation, emotional
mengirimkan
expression dan information” Adapun
mengidentifikasi dan evaluasi pilihan.
membuat
keputusan
dengan
data
untuk
dari masing-masing dapat dijelaskan
adalah sebagai berikut (1) Contro,
Komunikasi
bertindak
Indikator Komunikasi
mengontrol
Indikator dari komunikasi antara
perilaku anggota dalam beberapa cara.
lain (1) Komunikasi vertikal yaitu
Organisasi
wahana
mempunyai
hierarki
bagi
manajemen
untuk
kewenangan dan pedoman formal yang
menyampaikan
harus diikuti pekerja. Ketika pekerja
kepada bawahannya
diperlukan
berkaitan
instruksi, kebijakan baru, pengarahan,
dengan pekerjaan tentang keluhan pada
pedoman kerja nasihat dan teguran, (2)
atasan langsung, mengikuti tugas atau
Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
tunduk dengan kebijakan organisasi,
yaitu komunikasi dari bawahan kepada
komunikasi
atasan
berkomunikassi
bekerja
sebagai
fungsi
berbagai
langsung,
informasi
seperti perintah,
(3)
Komunikasi
kontrol, (2) Motivation, Komunikasi
horisontal yaitu komunikasi model ini
memperkuat motivasi dengan klarifikasi
berlangsung antara orang-orang yang
pada pekerja apa yang harus mereka
berada pada level yang sama dalam
kerjakan,
dalam
seberapa
baik
mereka
sebuah
perusahaan,
(4)
melakukan dan bagaimana memperbaiki
Komunikasi diagonal yaitu komunikasi
apabila dibawah standar. Pembentukan
model ini berlangsung antara dua satuan
tujuan spesifik, umpan balik progress
kerja
5
yang
berada
pada
jenjang
perusahaan yang berbeda tetapi pada
Teori-teori
perusahaan sejenis.
motivasi
dapat
dikelompokkan dalam dua kategori yaitu
(1)
Teori
Kepuasan,
memusatkan
Motivasi
faktor
teori
perhatian pada
dalam
diri
ini
faktor-
orang
yang
Seorang manajer adalah orang
menguatkan, mengarahkan,mendukung
yang bekerja dengan bantuan orang lain.
dan menghentikan perilakunya, mereka
Manajer tidak bisa menjalankan atau
mencoba menentukan kebutuhan apa
mengerjakan
yang
pekerjaannya
sendirian
memuaskan
dan
mendorong
saja melainkan meminta bantuan orang
semangat bekerja seseorang, (2) Teori
lain untuk mengerjakannya. Sedangkan
Motivasi
disisi lain manajer tidak bisa begitu saja
memusatkan perhatiannya bagaimana
mendapatkan
motivasi terjadi. Dengan kata lain teori
diarahkan
bawahan
dan
perintahnya
yang
disuruh
begitu
dapat
mengikuti
saja
ini
Proses,
teori
menguatkan,
proses
ini
mengarahkan,
kecuali
memelihara dan menghentikan perilaku
bawahannya tersebut sudah dimotivasi
individu agar setiap individu bekerja
terlebih dahulu.
giat sesuai dengan keinginan manajer.
Menurut Robbins dan Judge
Teori proses ini disebut dengan teori
yang dikutip oleh Wibowo (2013:110)
harapan. Jika harapan itu dapat menjadi
”motivasi
kenyataan, seseorang akan cenderung
sebagai
proses
yang
memperhitungkan intensitas,arah dan
meningkatkan
ketekunan usaha individual terhadap
sebaliknya
pencapaian
tercapai ia akan menjadi malas.Ada tiga
umumnya
tujuan”.Motivasi
berkaitan
pada
dengan
setiap
teori
semangat
bila
motivasi
kerjanya,
harapan
proses
ini
yang
lazim
harapan,
teori
tujuan, sedangkan tujuan organisasional
dikenal,
memfokuskan
keadilan dan teori pengukuhan.
berkaitan
pada
dengan
perilaku
yang
tersebut
dapat
Faktor-Faktoryang
disimpulkan bahwa motivasi merupakan
bertindak
Mempengaruhi
Motivasi
terhadap
Menurut Maslow faktor-faktor
serangkaian proses perilaku manusia
yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu
dengan
arah,
(1) Kebutuhan Fisiologis (Physiological
pada
Needs),
intensitas
untuk
teori
pekerjaan.Dari
pendapat-pendapat
dorongan
yaitu
tidak
mempertimbangkan
dan
ketekunan
pencapaian tujuan.
Kebutuhan
untuk
mempertahankan hidup, yang termasuk
dalam kebutuhan ini adalah makan,
Teori – teori Motivasi
minum,
6
perumahan,
udara,
dan
sebagainya, (2) Kebutuhan Akan Rasa
yang
Aman (Safety and Security Needs),
pencapaian tugas, dengan informasi
Kebutuhan
yang jelas, pegawai akan lebih mudah
akan
kebebasan
dari
berhubungan
dengan
ancaman yakni rasa aman dari ancaman
dimotivasi
kecelakaan
dalam
Mengakui Andil Bawahan, Pemimpin
melaksanakan pekerjaan, (3) Kebutuhan
mengakui bahwa bawahan (pegawai)
Sosial
mempunyai
dan
atau
keselamatan
Afiliasi
(affiliation
or
kerjanya.
andil
(3)
usaha
Prinsip
didalam
usaha
acceptance Needs), Kebutuhan sosial,
pencapaian tujuan. Dengan pengakuan
teman afiliasi, interaksi, dicintai dan
tersebut, pegawai akan lebih mudah
mencintai,
dimotivasi
pergaulan
serta
diterima
kelompok
dalam
(4)
Pendelegasian
(4)
yang memberikan otoritas atau wewenang
Kebutuhan yang Mencerminkan Harga
kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-
Diri
waktu dapat mengambil keputusan terhadap
lingkungannya,
(Esteem
or
Status
Needs),
Wewenang,
Prinsip
dan
masyarakat
pekerja
kerjanya.
Kebutuhan akan penghargaan diri dan
pekerjaan
pengakuan serta penghargaan prestise
membuat pegawai bersangkutan menjadi
dari
karyawan
diri
dilakukannya,
akan
dan
masyarakat
termotivasi untuk mencapai tujuan yang
(5)
Kebutuhan
diharapkan oleh pemimpin. (5) Prinsip
(Self
Actualization),
lingkungannya,
aktualisasi
yang
Pemimpin
Memberi
Perhatian,
Pemimpin
Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
memberikan perhatian terhadap apa
menggunakan
yang diinginkan pegawai atau karyawan
kemampuan,
keterampilan dan potensi optimal untuk
sehingga
dapat
memotivasi
para
mencapai prestasi kerja yang sangat
pegawai bekerja sesuai dengan yang
memuaskan(Hasibuan, 2013:153).
diharapkan
oleh
pemimpin(Mangkunegara, 2005:111).
Prinsip-Prinsip dalam Motivasi Kerja
Karyawan
Terdapat
dalam
memotivasi
Proses Motivasi
beberapa
kerja
prinsip
Menurut Hasibuan (2013:150)
karyawan,
proses dari suatu motivasi secara umum
diantaranya (1) Prinsip Partipasi, Dalam
dapat digambarkan sebagai berikut:
upaya memotivasi kerja, pegawai perlu
1.
diberikan kesempatan ikut berpartisipasi
Kebutuhan yang
tidak terpenuhi
dalam menentukan tujuan yang akan
6.
dicapai oleh pemimpin. (2) Prinsip
Komunikasi,
mengkomunikasikan
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi dinilai kembali
oleh karyawan
2.
Mencari jalan Untuk
memenuhi
kebutuhan
Pemimpin
segala
sesuatu
7
5.
Imbalan atau
hukuman
4.
3.
Perilaku yang
berorientasi pada
tujuan
Hasil karya (evaluasi
dari tujuan yang
tercapai)
karyawan,
(4)
Mengefektifkan
pengadaaan karyawan, (5) Menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang baik,
(6) Meningkatkan loyalitas, kreatifitas,
Bagan tersebut menunjukan hal-hal
dan
sebagai berikut (1) Dalam kehidupan
Meningkatkan
manusia, selalu timbul kebutuhan dan
karyawan,
yang bersangkutan merasa perlu untuk
tanggung jawab karyawan terhadap
memuaskannya,
tugas-tugasnya,
hanya
dapat
(2)
Kebutuhan
dikategorikan
kebutuhan
apabila
ketegangan
dalam
itu
sebagai
sebagai
adalah
(1)
Asas
artinya
mengajak
bawahan untuk ikut berpartisipasi dan
tidak berlanjut, (5) Jika upaya mencari
memberikan kesempatan kepada mereka
jalan keluar yang diambil berhasil,
terpuaskan,
motivasi
berikut
mengikutsertakan,
keluar agar ketegangan yang dihadapi
mengajukan
(6)
pendapat,
rekomendasi
dalam proses pengambilan keputusan;
Kebutuhan yang berhasil dipuaskan
(2)
akan menurunkan ketegangan, akan
Asas
komunikasi,
artinya
menginformasikan secara jelas tentang
tetapi tidak menghilangkan sama sekali.
tujuan yang ingin dicapai, cara-cara
Alasannya adalah bahwa kebutuhan
mengerjakannya, dan kendala-kendala
yang sama cepat atau lambat akan
mungkin
rasa
Meningkatkan
(9)
Asas-asas
Sesuatu itu adalah upaya mencari jalan
kemudian,
Mempertinggi
Asas-Asas Motivasi
bersangkutan melakukan sesuatu, (4)
timbul
(8)
kesejahteraan
bahan baku (Hasibuan, 2013:146).
yang menimbulkan dorongan agar yang
kebutuhan
tingkat
(7)
yang
bersangkutan, (3) Ketegangan itulah
berarti
karyawan,
efisiensi penggunaan alat-alat dan
menimbulkan
diri
partisipasi
yang dihadapi; (3) Asas pengakuan,
dalam
artinya memberikan penghargaan, pujian
bentuk yang baru dan mungkin pula
dan pengakuan yang tepat serta wajar
dengan intensitas yang berbeda.
kepada bawahan atas prestasi kerja yang
dicapainya; (4) Asas wewenang yang
Tujuan Motivasi
Tujuan
didelegasikan,
kewenangan dan kepercayaan diri pada
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
bawahan, bahwa dengan kemampuan
karyawan,
dan
(2)
kerja
yaitu
memberikan
(1)
produktifitas
motivasi
artinya
Meningkatkan
karyawan,
kreativitasnya
mereka
mampu
(3)
mengerjakan tugas-tugas itu dengan
Mempertahankan kestabilan karyawan
baik;(5) Asas adil dan layak, artinya alat
perusahaan, Meningkatkan kedisiplinan
8
dan jenis motivasi yang memberikan
security needs), (3) Kebutuhan sosial
harus berdasarkan atas asas keadilan dan
atau afiliasi (affiliation or acceptance
kelayakan terhadap semua karyawan.
needs),
Misalnya
atau
mencerminkan harga diri (esteem or
hukuman terhadap semua karyawan
status needs), (5) Kebutuhan aktualisasi
harus adil dan layak kalau masalahnya
diri (self actualization).
pemberian
hadiah
(4)
Kebutuhan
yang
sama; (6) Asas perhatian timbal-balik,
artinya bawahan yang berhasil mencapai
Kinerja Karyawan
tujuan dengan baik maka pimpinan
Kinerja adalah kuantitas dan
harus bersedia memberikan alat dan
atau kualitas hasil kerja individu atau
jenis motivasi. Tegasnya kerja sama
sekelompok didalam organisasi dalam
yang saling menguntungkan kedua belah
melaksanakan tugas pokok dan fungsi
pihak (Hasibuan, 2013:146).
yang berpedoman pada norma, standar
operasional
Riva’i
dan
kriteria
dan
ukuran yang telah ditetapkan atau
Hubungan Motivasi dengan Kinerja
Menurut
prosedur,
Sagala
berlaku
dalam
organisasi
(Torang,
(2011:838), “Pada dasarnya motivasi
2013:74).Kinerja
dapat memacu karyawan untuk bekerja
diperoleh oleh suatu organisasi baik
keras sehingga dapat mencapai tujuan
organisasi
mereka. Hal ini akan meningkatkan
oriented dan non profit oriented yang
produktivitas kerja karyawan sehingga
dihasilkan selama satu periode waktu.
berpengaruh pada pencapaian tujuan
Kinerja juga merupakan hasil pekerjaan
perusahaan”.
diartikan
yang mempunyai hubungan kuat dengan
bahwa motivasi yang tepat akan dapat
tujuan strategis organisasi, kepuasan
meningkatka
konsumen dan memberikan kontribusi
Disini
dapat
prodiktifitas
kerja
karyawan sebagai salah satu implikasi
bersifat
yang
profit
Kinerja merupakan kondisi yang
sebagaimana salah satu tujuan dari
harus
motivasi
kepada
untuk
tersebut
hasil
ekonomi (Fahmi, 2011:2).
dari kinerja karyawan. Hal tersebut
yaitu
adalah
menigkatkan
kinerja karyawan.
diketahui
dan
pihak-pihak
diinformasikan
tertentu
untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil
suatu instansi dihubungkan dengan visi
yang diemban suatu organisasi serta
Indikator Motivasi Kerja
Indikator motivasi kerja dalam
mengetahui dampak positif dan negatif
penelitian ini adalahn (1) Kebutuhan
suatu
fisiologis (physiological needs), (2)
diambil.
Kebutuhan akan rasa aman (safety and
mengenai
9
kebijakan
Dengan
kinerja
operasional
adanya
suatu
yang
informasi
instansi
pemerintah, akan dapat diambil tindakan
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
yang diperlukan seperti koreksi atas
Karyawan
kebijakan,
meluruskan
kegiatan
utama,
dan
instansi,
bahan
untuk
menentukan
instansi
tugas
tingkat
untuk
kegiatan-
Dalam suatu organisasi, antara
pokok
karyawan yang satu dengan karyawan
perencanaan,
yang lainnya mempunyai kinerja yang
keberhasilan
berbeda. Menurut Devis kinerja yang
memutuskan
suatu
dihasilkan antara karyawan tersebut
tindakan, dan lain-lain.
berbeda karena adanya faktor-faktor
individu yang berbeda. Perbedaan ini
Dimensi Indikator Kinerja Karyawan
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu (1)
Kinerja merupakan suatu alat
Faktor kemampuan, diterangkan bahwa
manajemen
untuk
meningkatkan
kemampuan (ability) pegawai/karyawan
kualitas pengambilan keputusan dan
terdiri dari kemampuan potensi (IQ),
akuntabilitas. Hal ini membutuhkan
dan kemampuan reality (knowledge +
artikulasi yang jelas mengenai misi atau
skill), (2) Faktor motivasi, motivasi ini
organisasi khusus tujuan sasaran yang
terbentuk dari sikap (attitude) seorang
dapat diukur.
pegawai
Prawirosentono (2009:54) juga
dalam
komunikasi
pegawai
organisasi,
mempunyai
kesediaan
keahlian
untuk
imbalan/upah
mempunyai
Secara
baik,
jika
bekerja,
yang
harapan
teoritis
pegawai
yang
ada
layak
masa
tiga
yaitu:
variabel
variabel
organisasi,
adalah
perekat
menjadi
dalam
penghubung
tinggi,
mempererat rantai-rantai manajemen untuk
adanya
pergerakkan organisasi dalam mencapai
dan
tujuannya
depan”.
serta
meningkatkan
kinerja(Dwidjowijoto, 2004:265).
kelompok
variabel yang mempengaruhi kinerja
individu,
situasi
(situation) kerja. (3) Faktor komunikasi,
berpendapat bahwa “kinerja seorang
akan
menghadapi
Penelitian Terdahulu yang Relevan
individu,
Penelitian yang dilakukan oleh
variabel
Sriwidodo dan Haryanto (2010) dalam
dan
pisikologis. Kelompok variabel individu
jurnal
terdiri dari variabel kemampuan dan
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
keterampilan, latar belakang pribadi dan
berjudul,
demografis.Kinerja
Motivasi, Komunikasi, dan Kesejahteraan
karyawan
dapat
penelitian
Fakultas
“Pengaruh
Kinerja
Ekonomi
Kompetensi,
dinilai dari (1) Kualitas Kerja, (2)
terhadap
Kuantitas Kerja, (3) Tanggung Jawab,
Pendidikan”.Penelitian ini dilakukan di
(4) Kerjasama, (5) Inisiatif.
Kantor
Kecamatan
Pegawai
Bunut
Dinas
Hilir
Kabupaten Kapuas Hulu. Sampel dalam
10
penelitian ini adalah 75 responden. Hasil
penelitian
menunjukkan
pengaruh
bahwa
kompetensi,
Dalam
ada
menggunakan
penelitian
pendekatan
ini
kuatitatif.
motivasi,
Sedangkan jenis penelitian ini adalah
komunikasi, dan kesejahteraan terhadap
penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan
kinerja secara signifikan secara simultan
penelitian
atau bersama-sama dengan nilai R2
mengembangkan
sebesar 0,474 atau 47,40% variabel
model-model
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh
dan/atau
hipotesis
variabel
dengan
fenomena
kompetensi,
motivasi,
komunikasi, dan kesejahteraan.
kuantitatif
dan
adalah
menggunakan
matematis,
teori-teori
yang
berkaitan
alam.
Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral
Penelitian yang dilakukan oleh
dalam penelitian kuantitatif karena hal
Jayusman dan Khotimah (2012) dalam
ini
jurnal
Ekonomi
fundamental antara pengamatan empiris
Pamgakalan
dan ekspresi matematis dari hubungan-
Spread
Universitas
Fakultas
Antakusuma
memberikan
hubungan
yang
Bun tahun 2012, berjudul “Pengaruh
hubungan
Kepemimpinan, Komunikasi, Motivasi,
penelitian deskriptif adalah penelitian
Pengembangan
yang dimaksudkan untuk menyelidiki
Karir,
dan
Promosi
kuantitatif.
Jabatan terhadap Kinerja Pegawai Kantor
keadaan,
kondisi
Sekretariat
kemudian
dijelaskan
Daerah
Kotawaringin
Barat”.
Kabupaten
Penelitian
ini
laporan
Sedangkan
yang
hasilnya
dalam
penelitian.Dalam
bentuk
hal
ini
dilakukan di Kantor Sekretariat Daerah
pengujian variabel yang akan dilakukan
Kabupaten Kotawaringin Barat dengan
untuk menentukan besaran pengaruh
jumlah sample sebesar 81 responden.
variabel komunikasi dan motivasi kerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
yang
pengaruh yang siginifikan dari variabel
karyawan
kepemimpinan,
Sidoarjo.
komunikasi,
motivasi,
berpengaruh
di
CV.
terhadap
kinerja
Cipta
Pradana
pengembangan karir, dan promosi jabatan
terhadap kinerja secara simultan dengan
Teknik Pengumpulan Data
nilai R2 sebesar 0,445 atau 44,50%
variabel
kinerja
karyawan
Dalam penelitian ini ada beberapa
dapat
cara dalam pengambilan data yaitu (1)
dijelaskan oleh variabel kepemimpinan,
Observasi,
komunikasi,
(2010:199)
motivasi,
pengembangan
karir, dan promosi jabatan.
menurut
meliputi
Arikunto
“Kegiatan
pemuatan perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat
indra. Teknik ini dilakukan dengan cara
Metode Penelitian
mengamati dan mencatat secara teliti”.
11
(2) Dokumentasi, menurut Arikunto
keadaan
(2006:158)
dependen (kriterium), bila du atau
adalah
“Mencari
dan
(naik
turunnya)
mengumpulkan data mengenai hal-hal
variabel
yang berupa catatan, transkip, buku,
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
surat kabar, majalah, notulen, rapot,
nilainya). Jadi analisis regressi ganda
agenda dan sebagainya”. (3) Kuesioner,
dilakukan
menurut Arikunto (2006:151) adalah
independen
minimal
2
pernyataan
2013:275).
Untuk
mempermudah
untuk
tertulis
memperoleh
yang
digunakan
informasi
dari
independen
variabel
bila
sebagai
jumlah
faktor
variabel
(Sugiono,
penghitungan, maka digunakan bantuan
responden dalam arti laporan tentang
komputer
pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”.
(Statistical
Skala pengukuran yang digunakan
dengan
program
Product
SPSS
and
Servixe
Solution) versi 19.00.
pada penelitian ini adalah skala likert.
Hasil Penelitian
Skala likert adalah skala yang digunakan
Uji
secara luas yang meminta responden
Validitas
digunakan
atau
mengukur sejauh mana ketepatan dan
ketidaksetujuan terhadap masing-masing
kecermatan suatu alat ukur (dalam hal
dari serangkaian pernyataan mengenai
ini
objek
ukurnya.
menandai
derajat
stimulus.
persetujuan
Umumnya
masing-
kuesioner)
melakukan
Instrument
fungsi
penelitian
masing item scale mempunyai lima
dikatakan valid apabila P-value < α. Uji
kategori, yang berkisar antara sangat
validitas
ini
setuju sampai dengan sangat tidak setuju
program
SPSS
(Maholtra, 2010:298). Adapun skor
19dengan hasil sebagai berikut:
yang diberikan yaitu (STS) Sangat
Tabel
1
menggunakan
for
Hasil
paket
windows
versi
Uji
validitas
Tidak Setuju, (TS) Tidak Setuju, (S)
No
Nilai Sig.
Alpha
Keteranga
Setuju, (SS) Sangat Setuju.
Item
(2-tailed)
(α)
n
Teknik analis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis
X1.1
0,000
0,05
Valid
X1.2
0,000
0,05
Valid
X1.3
0,000
0,05
Valid
ini
X1.4
0,000
0,05
Valid
digunakan untuk menganalisa pengaruh
X2.1
0,000
0,05
Valid
beberapa variabel bebas atau independen
X2.2
0,000
0,05
Valid
variabel (X) terhadap satu variabel tidak
X2.3
0,000
0,05
Valid
X2.4
0,039
0,05
Valid
regresi
linier
berganda,
teknik
bebas atau dependen variabel (Y) secara
X2.5
0,000
0,05
Valid
bersama-sama. Analisis regressi ganda
Y1.1
0,000
0,05
Valid
digunakan oleh peneliti, bila peneliti
Y1.2
0,000
0,05
Valid
bermaksud
Y1.3
0,002
0,05
Valid
Y1.4
0,000
0,05
Valid
meramalkan
bagaimana
12
InstrumenSumber : data diolah dengan
komunikasi, Motivasi Kerja dan Kinerja
SPSS 19
Kayawan
Berdasarkan
diketahui
tabel
bahwa
1
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah reliabel, karena
dapat
memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih
masing-masing
besar dari 0,6.
indikator yang digunakan dalam variabel
komukasi , Motivasi Kerja dan Kinerja
Karyawan
karena mempunyai nilai
Analisis Data
signifikasi P-Value lebih kecil dari α
Uji
(0,05). Hal ini berarti indikator-indikator
Normalitas,
digunakan
untuk menguji apakah dalam model
yang digunakan dalam penelitian ini
regresi
layak atau valid digunakan sebagai
variabel
pengganggu
atau
residual memiliki distribusi normal atau
pengumpul data.
tidak. Model regresi yang baik adalah
Uji
Reliabilitas
untuk
distribusi data normal atau mendekati
menunjukkan sejauh mana suatu hasil
normal. Untuk menguji apakah sampel
pengukuran relatif konsisten. Suatu
dalam penelitian ini merupakan jenis
pernyataan yang baik adalah pernyataan
distribusi normal maka dapat dilihat
yang
jelas
memiliki
meskipun
digunakan
mudah
dipahami
interpretasi
yang
disampaikan
dan
sama
kepada
responden yang berbeda dan waktu yang
berlainan. Hasil pengujian reliabilitas
adalah sebagai berikut:
Tabel 2Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Nilai Alpha
Nilai
Cronbach’s
Kritis
0,811
0,6
Komunikasi
Keterangan
pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 1 : Normal P-P Plot of
Reliabel
Regression Standardized Residual
Motivasi
Kerja
0,753
0,6
Reliabel
0,7833
0,6
Reliabel
Dengan
melihat
tampilan
normal probability plot diatas maka
Kinerja
karyawan
dapat disimpulkan bahwa Pada garis
Sumber : data diolah dengan SPSS 19
Berdasarkan
disimpulkan
tabel
bahwa
2
probability
plot
terlihat
titik-titik
dapat
menyebar di sekitar garis diagonal, serta
variabel
mengikuti arah garis diagonal.maka
13
kedua
grafik tersebut menunjukkan
UjiHeteroskedastisitas,
bahwa model regresi memenuhi asumsi
digunakanUntuk melihat ada tidaknya
normalitas.
heterokedastisitas
dariscaterplot
Uji Multikolinieritas, bertujuan
dapat
antara
dilihat
ZPRED
dan
untuk menguji apakah pada model
SRESID dari analisis menggunakan
regresi ditemukan adanya korelasi antar
program SPSS for windows ver. 19.
variabel independen. Model regresi yang
Apabila titik-titik menyebar secara tidak
baik
teratur dan di atas dan dibawah titik nol
adalah
tidak
terjadi
korelasi
variabel bebas (independen). Pengujian
pada garis vertical, maka
dapat
multikolonieritas ini dapat dilihat dari
disimpulkan bahwa tidak mengandung
heterokedastisitas. Berikut ini hasil dari
Standardiz
uji heterokedastisitas:
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients
Collinearity
s
Std.
Model
B
Error
.340
1.349
Gambar 2 Heterokedastisitas
Statistics
Berdasarkan gambar tersebut
Tolera
Beta
T
Sig.
.252
.802
nce
tampak
VIF
bahwa
titik-titik
menyebar
tersebut dan dibawah titik nol pada
1 (Constant
sumbu vertikal dan tidak teraturatau
)
TOT_X1
.300
.125
.243
2.397
.019
.644
1.554
tidak membentuk suatu pola teratur
TOT_X2
.547
.103
.541
5.334
.000
.644
1.554
(bergelombang, menyebar, menyempit),
sehingga dapat disimpulkan pada model
nilai variance inflation factor (VIF).
Antara
variabel
bebas
regresi ini tidak terjadi heterokdastisitas
dikatakan
multikolonieritas apabila toleransinya >
0,1 dan VIF < 10. Hasil analisis sebagai
berikut:
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: data diolah dengan SPSS 19
Berdasarkan tabel 3 diperoleh
nilai VIF untuk Motiasi belajar (X1)
sebesar 1,554, Disiplin belajar (X2)
Analisis Regresi Linier Berganda
sebesar 1,554. Nilai VIF tersebut < 10
Untuk
mengetahui
pengaruh
dan nilai tolerance > 0,1, maka model
variabel independen komunikasi (X1),
regresi dapat dikatakan tidak terjadi
Motivasi Kerja (X2)terhadap variabel
multikolinieritas.
dependen kinerja karyawan (Y) maka
14
digunakan
analisis
berganda.
Data
regresi
linier
diolah
perubahan
atau
bersifat
konstan.
dengan
Koefisien bernilai positif artinya terjadi
menggunakan bantuan program SPSS
hubungan positif antara komunikasi
for windows ver.19 diperoleh hasil
dengan kinerja karyawan, semakin baik
sebagai berikut:
komunikasik karyawan maka semakin
baikkinerjanya.Nilai
regresi
(b2)
koefisien
X2Menunjukkan
apabila
motivasi kerjameningkat satu satuan,
maka tingkat kinerja karyawan akan
Tabel 4 Koefisien Regresi
meningkat sebesar 0,547 dengan asumsi
variabel yang lain tidak mengalami
Standar
perubahan
Unstandardiz
dized
ed
Coeffici
Collinearity
Coefficients
ents
Statistics
Std.
Model
B
Error
t
Sig.
ce
TOT_X
1
TOT_X
2
dengan
VIF
kinerja
karyawan,
semakin
tinggi motivasi kerja karyawan maka
.340 1.349
.252
.802
semakin tinggi kinerjanya.
.300
.125
.243 2.397
.019
.644 1.554
Pembahasan
.547
.103
.541 5.334
.000
.644 1.554
Penelitian ini bertujuan untuk
Sumber: data diolah dengan SPSS 19
Berdasarkan tabel 4 dapat dibuat
model
konstan.
hubungan positif antara motivasi kerja
1 (Constan
t)
bersifat
Koefisien bernilai positif artinya terjadi
Toleran
Beta
atau
persamaan
regresi
linear
menguji
pengaruh
motivasi
kerja
karyawan
berganda sebagai berikut :
Berdasarkan
CV.
data
komunikasi
terhadap
Cipta
dan
kinerja
Perdana.
penelitian
yang
dianalisis maka dilakukan pembahasan
Y= 0,340+(0,300)X1+(0,547)X2 + e
Nilai
(a)
0,340Menunjukkan
atau
jika
tentang hasil penelitian sebagai berikut:
konstanta=
(1) Dari hasil penelitian dapat dilihat
komunikasi
indikator-indikator
yang
sangat
(X1), motivasi kerja (X2), sama dengan
memengaruhi kinerja karyawan pada
nol, maka kinerja karyawan (Y)= 0,340.
variabel komunikasi, yaitu komunikasi
Nilai
regresi
vertikal antara atasan atau pimpinan
apabila
dengan
karyawan,
komunikasimeningkat satu satuan, maka
horisontal
antara
tingkat
akan
sesama karyawan berjalan sangat baik,
meningkat sebesar 0,300 dengan asumsi
sedangkan untuk komunikasi diagonal
variabel yang lain tidak mengalami
yang terjalin antar divisi terdapat sedikit
(b1)
koefisien
X1Menunjukkan
kinerja
karyawan
15
komunikasi
karyawan
dengan
hambatan dikarenakan tidak adanya
kebutuhan rasa aman dan kebutuhan
aturan
pengakuan atau apresiasi.
baku
yang
mengatur
pola
komunikasi tersebut. Dapat diartikan
sebenarnya karyawan sudah memiliki
Simpulan
pola komunikasi untuk meningkatkan
Komunikasi
kinerjanya. Akan tetapi perlu adanya
terhadap kinerja karyawan. Hal ini
perbaikan sistem komunikasi antar divisi
berarti dengan semakin meningkatnya
agar kerjasama dan kerja tim dapat
komunikasi
berjalan dengan bagus. (2) Indikator
dari hasil penelitian bahwa dalam
pada variabel motivasi kerja yaitu
variabel komunikasi indikator-indikator
kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan
yang
aktualisasi diri, kebutuhan fisiologis,
karyawan dengan sesama karyawan
ketika melaksanakan penyebaran angket,
berjalan sangat baik, sedangkan untuk
bahwa sebagian besar kayawan telah
komunikasi diagonal yang terjalin antar
ketika
divisi terdapat sedikit hambatan.
menjalankan tugas dengan baik sehingga
Motivasi
dapat memberikan kenyamanan kerja
kerja maka kinerja karyawan juga akan
menunjukan karyawan memiliki pola
meningkat. Pada variabel motivasi kerja
komunikasi yang baik pada aspek
indikator yang memengaruhi kinerja
komunikasi vertikal dan komunikasi
karyawan pada variabel motivasi kerja
horizontal namun kurang bagus pada
yaitu
komuniasi diagonal yang terjalin antar
kebutuhan
hubungan
sosial,
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan
divisi atau satuan kerja yang ada.
fisiologis, kebutuhan rasa aman dan
Apabila dilihat dari indikator motivasi
kebutuhan pengakuan atau apresiasi. Hal
kerja aspek yang paling berpengaruh
ini sesuai dengan fakta yang ditemui
adalah kebutuhan hubungan sosial dan
peneliti
kebutuhan kebutuhan aktualisasi diri.
ketika
melaksanakan
penyebaran angket, bahwa sebagian
Pada variabel Motivasi Kerja indikator
kebutuhan
berpengaruh
berarti semakin meningkat motivasi
Berdasarkan data di atas, hasil penelitian
indikator
kerja
terhadap kinerja karyawan. Hal ini
dan meningkatkan motivasi kerja. (3)
berpengaruh
kinerja
karyawan, komunikasi horisontal antara
dengan fakta yang ditemui peneliti
kurang
memengaruhi
antara atasan atau pimpinan dengan
pengakuan atau apresiasi. Hal ini sesuai
yang
sangat
karyawan, yaitu komunikasi vertikal
kebutuhan rasa aman dan kebutuhan
apresiasi
maka kinerja karyawan
juga akan meningkat. Ini bisa dilihat
yang memengaruhi kinerja karyawan
mendapatkan
berpengaruh
besar kayawan telah
adalah
apresiasi
fisiologis,
16
ketika
mendapatkan
menjalankan
tugas
dengan baik sehingga dapat memberikan
berperan
besar
kenyamanan kerja dan meningkatkan
motivasi kerja karyawan, upaya yang
motivasi kerja
dilakukan
bisa
dalam
berupa
penurunan
diadakannya
suatu forum bersama antara seluruh
karyawan dengan pimpinan perusahaan
Saran
Pihak
pimpinan
perusahaan
untuk
menampung
seluruh
aspirasi
hendaknya lebih berperan aktif dalam
karyawan agar apa yang ingin karyawan
membangun pola komunikasi yang baik
utarakan dapat langsung diterima oleh
dengan karyawan serta membangun
pimpinan dan juga dapat dilakukan
sistem komunikasi yang baik atau antar
pemberian reward atau penghargaan
divisi atau satuan kerja yang ada agar
kepada
kerjasama bisa berjalan dengan baik
menjalankan tanggung jawabnya dengan
sehingga
miss
baik. Penghargaan yang diberikan akan
persepsi
memicu rasa kompetitif antar karyawan
dalam menjalankan sebuah tugas yang
sehingga meningkatkan motivasi untuk
diberikan oleh pimpinan. Sehinga perlu
menyelesaikan
adanya
dengan baik.
menurunkan
communication
atau
tingkat
salah
upaya-upaya
dalam
memperbaiki pola komunikasi
karyawan
yang
tanggung
telah
jawabnya
dan
meningkatkan pemahaman antar satuan
kerja.
Misalnya,
peraturan
atau
Operational
dengan
membuat
SOP
(Standart
Procedure)
yang
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto,
Penelitian
akan
------------. 2010.Manajemen
Jakarta : Rineka Cipta
aktifitas perusahaan.
dilihat dari hasil penelitian karyawan
masih kurang dalam aspek kebutuhan
Penelitian,
Jayusman,
Hendra.
2012.
Pengaruh
Kepemimpinan,
Komunikasi,
Motivasi, Pengembangan Karir dan
Promosi Jabatan terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten
Kotawarngin
Barat.
Jurnal SPREAD, (online), Vol. 2
Nomor
2,
(http://jurnalstieikayutangi.ac.id/
downlot.php?file=Hendra%20Jayusm
an,%20Siti%20Khotimah1.pdf,
diakses 10 April 2014)
fisiologis, kebutuhan rasa aman dan
kebutuhan pengakuan atau apresiasi.
Apabila dilihat dari ketiga aspek yang
masih kurang peneliti menilai aspek
kebutuhan pengakuan atau apresiasi
adalah aspek yang harus dicermati dan
oleh
Pendekatan
Hasibuan, S.P. Malayu. 2013.Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Dari segi motivasi kerja apabila
dibenahi
Suatu
Prosedur
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
dijadikan dalam setiap kegiatan atau
segera
Suharsimi.2006.
pimpinan
Lugiatno. 2006.Pengaruh Motivasi dan
Kemampuan
terhadap
Kinerja
perusahaan. Karena aspek ini dinilai
17
karyawan di PT. Gelora Fajar Farma
Semarang, Jurnal Penelitian Fokus
Ekonomi Vol. 1 No. 1, Juni 2006: 112, Semarang : STIE Pelita
Nusantara
Prawirosentono.Suyadi. 2009, Manajemen
Produktivitas, PT. BumiAngkasa,
Jakarta
Rivai, Veithzal, & Sayala, Ella Jauvani.
2011.Manajemen
Sumber
Daya
Manusia untuk Perusahaan, Edisi
kedua, Cetakan keempat. Jakarta :
PT. Rajagrafindo Persada
Thoha, Miftah. 2012.Perilaku Organisasi
Konsep Dasar dan Aplikasinya,
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sugiyono.2013. Statistik untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
Wibowo, 2013, Perilaku dalam Organisasi,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Yoanne, Benedicta. 2013. Pengaruh Iklim
Komunikasi Organisasi PT. Djatim
Super Cooking Oil Surabaya
terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal eKomunikasi, (Online), Vol 1 Nomor
3,
(http://studentjournal.petra.ac.id
/index.php/ilmukomunikasi/article/do
wnload/938/838, diakses 10 April
2014)
18
Download