HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASUPAN NUTRISI DENGAN KEJADIAN IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun Oleh : NOVRISKA FATIMA NIM : 0121586 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2015 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASUPAN NUTRISI DENGAN KEJADIAN IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Novriska Fatima1, Heni Setyowati2, Eti Salafas3 1. Mahasiswa AKBID Ngudi Waluyo : [email protected] 2. Staff Pengajar dan Pembimbing AKBID Ngudi Waluyo : [email protected] 3. Staff Pengajar dan Pmbimbing AKBID Ngudi Waluyo : [email protected] ABSTRAK Fatima, Novriska. 2015;Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah. DIII Kebidanan Ngudi Waluyo. Pembimbing I: Heni Setyowati, S.SiT., M.Kes., II Eti Salafas, S.SiT. Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Pravelensi ibu hamil KEK di Kabupaten Semarang pada tahun 2014 adalah 8%. Dampak kekurangan energi kronis dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu dan janin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan asupan nutrisi dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Gedangan Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 139 ibu hamil di wilayah Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu secara acak masing-masing desa di wilayah Puskesmas Gedangan yang terdiri dari 6 desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Ibu hamil selama hamil di wilayah Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yaitu sebagian besar memiliki pengetahuan kurang 30 (51,7%) dan baik sebanyak 28 (48,3%). Ibu hamil yang berpengetahuan kurang yang mengalami KEK sebanyak 26 (63,4%) yang berpengetahuan baik mengalami KEK sebanyak 5 (29,4%). Diharapkan ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi pada masa kehamilan dengan banyak membaca serta mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan, sehingga ada pandangan tentang dampak kekurangan nutrisi agar dapat mengurangi kejadian seperti anemia, BBLR, kelahiran prematur, perdarahan dan pertumbuhan janin terhambat. Kata Kunci : pengetahuan, ibu hamil, nutrisi Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 2 ABSTRACT Fatima, Novriska. 2015; The Correlation between Level of Knowledge about Nutrition Intake and the Incidence of Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency at Gedangan Health Center Tuntang Sub-district Semarang Regency. Scientific Paper. Ngudi Waluyo Midwifery Academy. First Advisor: Heni Setyowati, S.SiT., M.Kes., Second Advisor: Eti Salafas, S.SiT. The nutritional status of pregnant women is an indicator to measure the nutritional status of the community. If the nutrition intake for pregnant women is not balanced with the needs of the body, there will be a nutrient deficiency. The maternal mortality rate is one of the important indicators in determining the degree of public health. In 2014, the prevalence of pregnant women with chronic energy deficiency in Semarang Regency was 8%. The chronic energy deficiency can cause risks and complications in the mother and fetus. The purpose of this study is to find the correlation between level of knowledge about nutrition intake and the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women at Gedangan Health Center. This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population in this study was 139 pregnant women at Gedangan Health Center Tuntang sub-district Semarang Regency. The sampling in this study used random sampling technique that was randomly taken for each village in the region of Gedangan health center that consisting of 6 villages. The results of this study indicate that the pregnant women knowledge about nutrition intake during pregnancy in the region of Gedangan Health Center Tuntang Sub-district Semarang Regency are in poor category as many as 30 respondents (51.7%) and good catefory as many as 28 respondents (48.3%). Pregnant women with poor knowledge and experiencing chronic energy deficiency are 26 respondents (63.4%), and with good knowledge are 5 respondents (29.4%). Pregnant women are expected to improve their knowledge about nutrition intake during pregnancy by reading and attending the counseling program by health personnel, so that they have insight about the impact of nutritional deficiencies in order to reduce the incidence of anemia, low birth weight, premature birth, bleeding and stunted fetal growth. Keywords: Knowledge, pregnant women, nutrition PENDAHULUAN Latar Belakang Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 di negara-negara maju angka kematian ibu berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara sedang berkembang berkisar antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup (Winkjosastro, 2005). Rata-rata pravelensi ibu hamil KEK sebesar 3,8% di Kota Semarang dan 10,28% di Kabupaten Semarang. Meskipun angka ini Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 3 telah menunjukkan perbaikan, namun perlu diperhatikan bahwa masih adanya ibu hamil KEK dapat diasumsikan sebagai puncak gunung es atau masalah gizi kurang pada ibu hamil. Dimana suatu saat jika kondisi rawan gizi memburuk, maka akan terjadi peningkatan kejadian ibu hamil KEK. Apabila ini terjadi maka dampak buruknya tidak saja dirasakan oleh ibunya, tapi juga akan ditanggung oleh anak yang dilahirkannya. Ibu yang selama kehamilannya kurang gizi, maka akan menyebabkan anaknya lahir dengan kurang gizi pula. Oleh karena itu upaya kesehatan yang ditujukan kepada ibu hamil harus dipertahankan dan ditingkatkan (Kepmenkes No. 564/Menkes/SK/VIII/2006). Menurut data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), pada tahun 2009 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 307/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 AKI menjadi 228/100.000 kelahiran hidup dan 2013 sekitar 4.792 ibu meninggal pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa AKI mengalami penurunan. AKI pada tahun 2014 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan survey SDKI 2013. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi. Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain adalah anemia (51%), KEK (kurang energi kronis) 30%, dan 4 terlalu (terlalu muda usia kawin, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu sering melahirkan) (Saifuddin, 2006). Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil adalah keadaan dimana pada ibu hamil mengalami kekurangan energi dan protein yang lama atau menahun (Harahap, 2009). Kekurangan energi kronis (KEK) adalah kekurangan energi kronis diderita ibu hamil dan wanita subur (WUS) yang diketahui dari hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) <23,5 cm. Di negara-negara berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar, Nepal Srilangka dan Thailand, prevalensi wanita yang mengalami KEK adalah 15-47% yaitu dengan BMI <18.5. Adapun negara yang mengalami prevalensi tertinggi adalah Bangladesh yaitu 47%, sedangkan Indonesia menjadi urutan ke empat terbesar setelah India dengan prevalensi 35.5% dan yang paling rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15-25%. Hal ini terjadi karena sebagian besar wanita yang mengalami kekurangan energi disebabkan kurangnya asupan makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan mereka (WHO, 1997). Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi. Menurut Depkes RI tahun 2012, prevalensi ibu hamil KEK yaitu 24,6%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2012 terdapat 13,91% ibu hamil KEK. Pravelensi ibu hamil KEK di kabupaten Semarang pada tahun 2014 adalah 8%. Adapun faktor penyebab terjadinya status gizi kurang (KEK) pada ibu hamil sangat kompleks diantaranya ketidak seimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorsi dan penyakit infeksi. Sedangkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil, diantaranya adalah berat badan, budaya pantang makan, status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan, umur, suhu lingkungan, aktivitas, serta status kesehatan (Proverawati, 2009 hal 51). Kurang energi kronis pada orang dewasa dapat diketahui dengan indeks massa tubuh (IMT). Penilaian indeks massa tubuh diperoleh dengan memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Jika indeks massa tubuh kurang dari 18,5 dikatakan sebagai kurang energi kronis. Pada ibu hamil kurang energi kronis dapat dilihat dari pengukuran lingkar lengan atas. Lingkaran lengan atas (LILA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan tubuh. Adapun ambang batas lingkar lengan atas ibu hamil dengan resiko kurang energi kronis di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran lingkar lengan kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko kurang energi Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 4 kronis, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah ( Arisman, 2007 Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 19 Maret 2015 di wilayah Puskesmas Gedangan dengan 10 responden ibu hamil terdapat 6 (60%) ibu hamil dengan LILA <23,5 cm, 2 (33%) ibu hamil dengan pola nutrisi yang kurang baik seperti ibu tidak suka mengkonsumsi makanan tambahan bagi ibu hamil seperti susu dan biskuit, pantangan makanan karena takut jika berat badannya naiknya sangat drastis, 1 (17%) ibu hamil dilihat dari segi sosial ekonomi juga masih rendah, pekerjaan ibu sebagai buruh pabrik, 2 (33%) ibu hamil tidak mengetahui kebutuhan nutrisi selama hamil, 1 (17%) ibu hamil makan sehari hanya 1 kali dengan menu nasi setengah porsi dan sayur saja tanpa ada lauk yang bergizi. Sedangkan 4 (40%) ibu hamil dengan LILA ≥ 23,5 cm yang baik dan ekonomi sosial yang kecukupan. Dampak ibu hamil LILA <23,5 cm yang dijumpai pada saat studi pendahuluan 4 dari 6 ibu hamil yang mengalami KEK, TFU tidak sesuai dengan usia kehamilannya. Berdasarkan data pada saat studi pendahuluan yang kedua di wilayah Puskesmas Gedangan, didapatkan 4 dari ibu hamil yang mengalami KEK yang sudah melahirkan 2 (50%) dari 4 ibu hamil yang melahirkan ternyata bayinya BBLR yaitu berat badan saat lahir < 2500gram sedangkan 1 (25%) dari 4 ibu hamil saat persalinan mengalami perdarahan sehingga harus dirujuk dan 1 (25%) dari 4 ibu hamil pada saat persalinan mengalami partus lama. Oleh sebab itu KEK perlu diteliti karena sangat berbahaya bagi ibu dan janin yang dikandungnya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap “Hubungan Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan”. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan asupan nutrisi dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Gedangan 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengetahuan asupan nutrisi ibu hamil di Puskesmas Gedangan b. Mengetahui kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan c. Mengetahui hubungan asupan nutrisi dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Gedangan Manfaat 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penilitian selanjutnya 2. Manfaat Aplikatif a. Bagi institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai asupan nutrisi dan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil b. Bagi profesi Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan c. Bagi masyarakat Meningkatkan pengetahuan khususnya tentang asupan nutrisi ibu hamil dan kejadian kekurangan energi kronik, sehingga meningkatkan kesadaran pada ibu hamil akan pentingnya menjaga asupan nutrisi sebelum dan selama hamil. METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 April-15 Mei 2015. Populasi yang digunakan pada penelitian ini seluruh ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Gedangan bulan Januari-April sebanyak 139 ibu hamil, sedangkan sempel yang digunakan sebanyak 58 ibu hamil. Hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel product moment, dimana instrumen dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari r tabel dengan n=20 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 5 pada taraf signifikasi 5% dan r tabelnya adalah 0.444. HASIL PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Pekerjaan Karakteristik Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ibu Hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Umur (tahun) 20-35 > 35 Jumlah Frekuensi Persentase (%) 57 1 58 98,3 1,7 100 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 58 responden ibu hamil di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, sebagian besar berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 57 orang (68,3%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengalaman (Gravida) Ibu Hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Gravida Frekuensi Primigravida Multigravida Jumlah 26 32 58 Tabel 3 Distribusi FrekuensiBerdasarkanPekerjaanIbu Hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Persentase (%) 44,83 55,17 100 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 58 responden ibu hamil di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, sebagian besar adalah multigravida yaitu hamil yang lebih dari 1 kali yaitu sebanyak 32 orang (55,17%). IRT Swasta Pedagang Jumlah Persentase (%) 19,0 63,8 17,2 100 Frekuensi 11 37 10 58 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 58 responden ibu hamil di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, sebagian besar bekerja sebagai swasta, yaitu sejumlah 37 orang (63,8%). Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Pendidikan Perguruan Tinggi SMA SMP SD Jumlah Frekuensi Persentase (%) 2 3,4 27 46,6 24 41,4 5 8,6 58 100 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 58 responden ibu hamil di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, sebagian besar pendidikan terakhir adalah tamat SMA, yaitu sejumlah 27 orang (46,6%). 2. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Ibu Hamil. Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Ibu Hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Pengetahuan Frekuensi Baik Kurang Jumlah 28 30 58 Persentase (%) 48,3 51,7 100 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 6 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi ibu hamil di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 30 orang (51,7%). 3. Kejadian KEK pada Ibu Hamil. Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Kejadian KEK KEK Tidak KEK Jumlah Frekuensi 31 27 Persentase (%) 53,4 46,6 58 100 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian ibu hamil di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK), yaitu sejumlah 31 orang (53,4%). Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi Ibu Hamil dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil Tabel 7 Hubungan Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi Ibu Hamil dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, 2015 Kejadian KEK pTidak ² value Total Pengetahuan KEK KEK F % f % F % Baik 5 29,4 12 70,6 17 100 4,301 0,038 Kurang 26 63,4 15 36,6 41 100 Total 31 53,4 27 46,6 58 100 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan kurang sebagian besar mengalami kejadian KEK sejumlah 26 orang (63,4%), sedangkan ibu dengan pengetahuan baik sebagian besar tidak mengalami kejadian KEK sejumlah 12 orang (70,6%). Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai ² hitung 4,301 dengan p-value 0,038. Oleh karena p-value 0,038 < (0,05), maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Pembahasan 1. Karakteristik Responden a. Usia Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian diketahui bahwa responden umur <20 tahun sebanyak 0 (0%), usia 20-35 tahun sebanyak 57 (98,3%), dan usia yang >35 tahun sebanyak 1(1,7%). Usia 20-35 tahun tersebut ialah usia seseorang memasuki masa psikologi yang paling tepat dimana secara fisik maupun psikologi telah siap untuk melaksanakan meneruskan keturunan. Menurut Cahyonoputra (2009), usia dapat mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. b. Pengalaman (Gravida) Tabel 2 mengenai distribusi frekuensi berdasarkan gravida menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah multigravida sejumlah 32 responden (55,2%) dan primigravida sejumlah 26 responden (44,8%). Dari hasil penelitian diperoleh responden sebagian besar adalah multigravida, semakin banyak gravida ibu maka biasanya pengetahuannya semakin tinggi, hal ini ada kaitannya dengan pengaruh pengalaman sendiri maupun orang lain. (Notoatmodjo, 2007). c. Pendidikan Berdasarkan tabel 3 mengenai distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan responden tamat SD sejumlah 5 responden (8,6%), SMP sejumlah 24 responden (41,4%), SMA 27 responden (46,6%), dan Perguruan Tinggi 2 responden (3,4%). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 7 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan responden paling banyak adalah tamat SMA karena pendidikan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang terhadap suatu hal. Dengan pendidikan yang tinggi diharapkan seseorang akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan gizinya (FKM UI,2007). d. Pekerjaan Tabel 4 mengenai distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebagai swasta sejumlah 37 responden (63,8%), IRT sejumlah 11 responden (19,0%), dan pedagang sejumlah 10 responden (17,2%). Berdasarkan hasil penelitian, pekerjaan sebagai swasta lebih banyak dibandingkan pekerjaan yang lain menjadikan ibu tersebut lebih banyak di luar rumah sehingga interaksi dengan masyarakat sekitar atau dengan ibu hamil yang lain juga kurang, karena sibuk bekerja. Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Semakin baik jenis pekerjaan seseorang, maka semakin baik pula status ekonominya sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dimana informasi ini nantinya akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007). 2. Analisis Univariat a. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Ibu Hamil Hasil penelitian di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, menyatakan bahwa responden memiliki pengetahuan kurang tentang nutrisi sebanyak 30(51,7%) responden, sedangkan yang memiliki pengetahuan baik tentang nutrisi sebanyak 28(48,3%) responden. Hal ini disebabkan karena dilihat dari karakteristik responden seperti pengalaman (paritas), pekerjaan dan pendidikannya masih sedikit pengetahuannya tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Dilihat dari pendidikan terakhir responden adalah sebagian besar digolongkan tinggi yaitu tamat SMA, meskipun dikatakan tinggi akan tetapi ternyata pengetahuannya masih kurang tentang nutrisi selama kehamilan. Pendidikan sangat mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasinya tentang gizi juga lebih baik sehingga asupan nutrisinya bisa dipenuhi (FKM UI,2007). Hasil penelitian inididukung olehteori yang menyatakan bahwa adapun factor-faktoryang mempengaruhi tingkatpendidikan seseorang yaitu antara lain umur,sikap, keterjangkauan fasilitas, statuspekerjaan, status sosial ekonomi, dan socialbudaya. Pendidikan secara langsung ataupuntidak langsung, secara implisit maupuneksplisit memainkan peran yang besar dalammasyarakat (Nursalam dan Effendi, 2008). Sebagian besar pekerjaan responden adalah sebagai karyawan swasta. Pekerjaan ibu hamil juga merupakan salah satu cara untuk melihat pengetahuan seseorang dari lingkungan tempat bekerja responden, kemudian cara responden mengakses pengetahuan mulai dari media elektronik atau media masa bahkan dari lingkungan sekitar. Selain itu jam kerja responden sebagai karyawan swasta juga mempengaruhi responden untuk mengakses ke pelayanan kesehatan juga terganggu sehingga untuk mendapatkan informasi tentang nutrisi selama kehamilan juga terhambat atau berkurang. b. Kejadian KEK pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil dari 58 responden terdapat 31(53,4%) orang yang mengalami kekurangan energi kronik dan 27(46,6%) orang yang tidak mengalami kekurangan energi kronik. Hal ini disebabkan karena dari karakteristik responden berdasarkan usia, pekerjaan dan pengalaman. Kurangnya pengetahuan tentang asupan nutrisi yang diperlukan selama hamil. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 8 Berdasarkan usia ibu hamil yang mengalami KEK adalah antara usia 20-35 tahun. Menurut teori biasanya ibu hamil yang mengalami KEK yaitu ibu hamil yang usianya <20 tahun, akan tetapi tidak menutup kemungkinan usia 20-35 tahun. Menurut teori resiko-resiko yang berhubungan dengan KEK yaitu berdiri lebih dari 3 jam, bekerja pada mesin pabrik, tugas-tugas fisik yang melelahkan, dan jam kerja yang panjang. Tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi. Pada penelitian ini tingkat pendidikannya tergolong tinggi, sehingga diharapkan ibu hamil pengetahuan tentang nutrisi lebih baik dan tingkat kejadian KEK lebih sedikit. Tetapi pada kenyataannya, tingkat pendidikan yang tinggi pun masih ada yang menderita KEK. 3. Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi Ibu Hamil dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Gedangan, menyatakan bahwa responden memiliki pengetahuan kurang yang mengalami kekurangan energi kronik sejumlah 27 (77,1%) orang, sedangkan ibu dengan pengetahuan baik sebagian besar tidak mengalami kejadian kekurangan energi kronik sejumlah 19 (82,6%) orang. Sedangkan responden yang berpengetahuan baik yang tidak mengalami KEK sebanyak 12 (70,6%), responden yang berpengetahuan kurang yang tidak mengalami KEK sebanyak 5 (29,4%). Ini menunjukkan bahwa kejadian energi kronik lebih banyak terjadi pada ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang dibanding dengan ibu hamil yang mempunyai pengetahuanyang baik. Menurut teori, pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi kejadian KEK karena apabila seseorang itu pengetahuannya baik tentang nutrisi maka ia akan memenuhi nutrisinya dengan baik dan sedikit kemungkinan mengalami KEK. Sebaliknya jika seseorang pengetahuannya rendah mengenai nutrisi maka ia akan enggan untuk memenuhi nutrisinya selama kehamilan dengan baik (FKM UI,2007) Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai 𝑥 hitung 4,301 dengan p-value 0,038. Oleh karena p-value 0,038 <𝛼 (0,05), maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang. 2 Kesimpulan 1. Pengetahuan tentang nutrisi ibu hamil sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 30 responden (51,7%) dan baik sebanyak 28 responden (48,3%). 2. Kejadian KEK di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dapat disimpulkan ibu hamil KEK sebanyak 31 responden (53,4%) sedangkan ibu hamil yang tidak KEK sebanyak 27 responden (46,6%). 3. Ada hubungan pengetahuan tentang nutrisi dengan kejadian ibu hamil KEK di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang (p-value : 0,038). Saran 1. Bagi Peneliti Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan acuan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian tentang nutrisi ibu hamil dengan memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu, memperluasan sampel dan variabel yang diteliti. 2. Bagi Ibu Hamil Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi pada masa kehamilan dengan banyak membaca dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan agar dapat mengurangi kejadian-kejadian yang diakibatkan oleh kekurangan nutrisi seperti anemia, BBLR, kelahiran prematur, perdarahan dan pertumbuhan janin terhambat. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya bidan diharapkan tetap memberikan suplementasi makanan tambahan yang disertai monitoring yang cukup intensif. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 9 Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan pada ibu hamil khususnya tentang nutrisi ibu hamil dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kader diharapkan dapat lebih dini mendeteksi ibu hamil yang mengalami KEK diwilayah sekitar. Bagi pihak Puskesmas diharapkan lebih rinci mendata ibu hamil di wilayah kerja, agar mempermudah dalam mendeteksi suatu permasalahan khususnya pada ibu hamil agar mengurangin resiko-resiko dan komplikasi pada saat hamil atau persalinan. 4. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai pengetahuan nutrisi ibu hamil pada masa kehamilan dengan kejadian KEK dan melengkapi sumber pustaka. Pertama. Jakarta : Salemba Medika. 2003 Proverawati, Atikah. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. 2009 Riyanto, Agus. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. 2010 Saifuddin, Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta,. 2010 Sulistyoningsih, Hariyani. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2011 Waryana., Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama. 2010 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. 2006. Wawan dan Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Medical Book. 2012 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Arisman, Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. 2004 Gizi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta : PT. Raja Gafindo. 2007 Gizi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta : PT. Raja Gafindo. 2012 Kristiyanasari, Weni., Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika. 2010 Mitayani. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika. 2013 Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. 2010 Nursalam. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Asupan Nutrisi dengan Kejadian Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang 10