HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS DI DESA TLOGO KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Siti Qomariyah 1), Chichik Nirmasari 2), Yuliaji Siswanto 3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo ABSTRAK Qomariyah, Siti. 2014. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Tentang Seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah. D III Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Pembimbing I : Chichik Nirmasari, S.SiT, M.Kes. Pembimbing II : Yuliaji Siswanto, S.KM.,M. Kes.(Epid) Kehamilan merupakan proses alami yang dialami oleh wanita dan menjadi suatu peristiwa yang penting dalam kehidupannya. Kondisi psikologi ibu hamil saat kehamilan pertama yang dialami oleh setiap wanita pasti akan menimbulkan banyak perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan fisik dan psikologi yang dialami ibu hamil menyebabkan ibu merasa cemas, yang dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas selama kehamilan di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan data menggunakan data primer (kuesioner). populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil primigravida yang ada di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada bulan Mei 2014 sebanyak 40 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu 40 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden (50,0%) berpengetahuan baik, dan sebanyak 18 responden (45,0%) mengalami kecemasan berat. Berdasarkan uji statistik Kendal Tau dengan nilai p (0,000 < 0,05) maka disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan nilai korelasi 0,507. Saran bagi ibu hamil diharapkan agar lebih peduli terhadap kesehatannya dan berupaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang hubungan seksual yang benar. Kata kunci 1 : Hubungan seksual, Pengetahuan, Tingkat Kecemasan. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS ABSTRACT Qomariyah, Siti. 2014. Relations of Knowledge and Anxiety Levels of Primigravida Mothers About Sexuality in Tlogo Tuntang District Semarang. Scientific Writing. D III of Midwifery Academy of Ngudi Waluyo Ungaran. Supervisor I : Chichik Nirmasari, S.SiT, M.Kes. Supervisor II : Yuliaji Siswanto, S.KM.,M.Kes.(Epid) Pregnancy is a natural process experienced by women and becomes an important event in the life. Psychological state of pregnant women at the first pregnancy will inevitably lead to many changes both physically and psychologically. The changes experienced by pregnant women cause mothers feel anxious, due to lack. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and anxiety level of primigravida about sexuality during pregnancy in Tlogo District of Tuntang Semarang regency. The design of study was correlational study with cross sectional approach.The data were collected with primary data (questionnaire). Population in this study were all primigravida mothers Tlogo, Tuntang District Semarang regency in May 2014 that was 40 responden. The sample in this study using total sampling of 40 respondents. The results showed that 20 respondents (50.0%) had good knowledge, and a total of 18 respondents (45.0%) experienced severe anxiety. Based on statistical tests Kendal Tau with a p value (0.000 <0.05), it could be concluded that there is a relationship between the knowledge and level of anxiety of primigravida mothers about sexuality in Tlogo Tuntang District Semarang regency with correlation 0,507. It is adviced for pregnant women to be more concerned about the health and seeks to enhance knowledge about the correct sexual intercourse. Keywords : Sexual intercourse, Knowledge, Anxiety Level PENDAHULUAN Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai keenam. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Sarwono, 2002). Kehamilan dimulai saat pertemuan (konsepsi) sperma dan sel telur (Tobing, 2002). Kehamilan merupakan proses alami yang dialami oleh wanita dan menjadi suatu peristiwa yang penting dalam kehidupannya (Manuaba, 2007). Kondisi psikologi ibu hamil saat kehamilan pertama yang dialami oleh setiap wanita pasti akan menimbulkan banyak perubahan baik fisik maupun psikologis. Bagi setiap wanita kehamilan yang dialaminya merupakan suatu kebahagiaan tersendiri yang mana dengan kehamilan tersebut secara psikologis 2 memberikan kepercayaan diri yang kuat bahwa ia adalah memang benar-benar telah menjadi wanita sejati. Secara sosial pun ia akan merasa lebih percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat. Tetapi di sisi lain kehamilan apalagi kehamilan pertama membawa perubahan yang tidak bisa begitu saja disepelekan. Secara fisik ibu hamil akan merasa letih, lesu payah dan sebagainya. Sedang secara psikologis ibu hamil akan dibayangi dan dihantui rasa cemas dan takut akan hal-hal yang mungkin akan terjadi baik pada dirinya sendiri maupun pada bayinya. Selama hamil, sangat normal apalagi calon ibu mengalami moodswing, emosi dan suasana hati yang naik turun secara fluktuatif. Sebagaian besar ibu hamil mengalaminya, hanya saja ada yang ringan, dan ada yang ekstrim. Hal tersebut juga berdampak pada hubungan antara suami dengan istri khususnya dalam hubungan seksual (Lusiandani, 2009). Pada wanita keinginan seks semasa hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil meningkat berkaitan dengan HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS meningkatnya hormon estrogen. Sementara itu pada beberapa pria juga relatif mengalami peningkatan gairah seksual pada wanita hamil (Hamilton, 2007). Meskipun demikian, sebagian besar dari pasangan muda menghindari hubungan seksual karena merasa takut mencederai bayinya. Pasangan yang sebelum masa kehamilan menjalani hubungan yang cukup harmonis, dalam arti bisa mengkomunikasikan semua perasaannya dengan baik, umumnya dapat menikmati kehidupan seksual mereka. Namun keadaan ini juga terkait dengan keluhan kehamilan yang dialami wanita tersebut. Wanita yang tidak mengalami keluhan kehamilan yang berat biasanya memang memiliki pola kehidupan seksual yang lebih teratur, sebaliknya wanita dengan keluhan kehamilan yang berat, membuat kondisi fisiknya menjadi lemah sehingga dapat menurunkan keinginannya untuk melakukan hubungan seksual (Indarti, 2004). Pasangan tersebut memiliki kekhawatiran terjadi komplikasi, kecemasan akan menyakiti bayi yang dikandungnya, menyebabkan keguguran, bayi lebih cepat lahir dari waktu yang ditentukan dan kekhawatiran ibu akan keselamatannya sendiri (Lees C dan Reynold K., 2003). Bahkan meskipun kehadiran seorang bayi begitu diinginkan, kehamilan adalah saat ketika seorang wanita mengalami berbagai jenis emosi dan salah satu yang paling penting menonjol adalah kecemasan (Nolan, 2003). Pada ibu primigravida, keluhan umum kehamilan seringkali dirasakan sebagai suatu hal yang menggangu kesehatan, keinginan untuk memperoleh anak yang lahir dengan sehatpun menjadi prioritas seorang ibu primigravida apalagi anak tersebut kehadirannya sangat ditunggu-tunggu. Jadi upaya ibu untuk menjaga keselamatan dan kesehatan janin sangat optimal. Keadaan ini tentu berpengaruh pada kehidupan seksual mereka dengan pasangan dan mereka cenderung untuk membatasi hubungan seksual dengan suami bahkan mereka tidak melakukan hubungan seksual selama hamil. Sayangnya, seringkali para suami tidak mengerti dengan keadaan istrinya sehingga sangat mungkin bagi mereka untuk mencari kepuasan hubungan seksual ditempat lain 3 selama istrinya hamil (Fadjari, 2002). Lain halnya dengan ibu multigravida, dimana keluhan umum pada kehamilan dirasakan sudah tidak terlalu mengganggu lagi, masalah dalam pola kehidupan seksualpun sudah dapat diatasi karena mereka telah memiliki pengalaman pada kehamilan yang terdahulu dan mereka telah mampu beradaptasi dengan kehamilannya (Hamilton, 2001). Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. Seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan- perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung (Cahyono, 2010). Kehamilan pertama, biasanya perempuan banyak mengalami kekhawatiran, takut bercampur was-was, juga bahagia. Kecemasan ibu yang sedang hamil biasanya sekitar hamilnya (Luluvikar, 2009). Salah satu masalah yang sering muncul adalah beberapa pasangan mengkhawatirkan kegiatan hubungan seksual mereka selama kehamilan. Mereka merasa takut bahwa hubungan seksual akan mengganggu pertumbuhan si cabang bayi (Huliana, 2007). Beberapa merasa gairah seksualnya menurun, karena tubuhnya melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang berkembang di rahim (Jones, 2001). Perubahan fisik dan psikologi yang dialami ibu hamil menyebabkan ibu merasa cemas, yang dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu hamil. Penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang permasalahan yang dapat timbul dalam kehamilan. Sehingga ibu tidak tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Solihah, 2008). Menurut Soewandi (2008), mengatakan bahwa pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress. Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh (Mitra riset, 2008). HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Oktober 2013 diperoleh jumlah ibu hamil primigravida di BPS Suparmi Hidayat Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ada sebanyak 20 orang yang melakukan ANC. Didapatkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang baik tentang seksualitas selama kehamilan dan dampaknya, manfaat dan kapan hubungan seksual dilarang sejumlah 8 orang (40%). Ibu hamil dengan pengetahuan baik yang mengalami tingkat kecemasan berat sejumlah 1 orang (5 %), tingkat kecemasan ringan sejumlah 3 orang (15%), dan yang mengalami tingkat kecemasan normal atau tidak ada kecemasan saat berhubungan seksual sejumlah 4 orang (20%). Sedangkan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang seksualitas selama kehamilan dan dampaknya, manfaat dan kapan hubungan seksual sejumlah 12 orang (60%). Sebanyak 7 orang (35%) mengalami tingkat kecemasan berat, sejumlah 3 orang (15%) mengalami tingkat kecemasan ringan dan sebanyak 2 orang (10%) tidak ada kecemasan atau mengalami kecemasan normal. Berdasarkan fenomena yang ada tersebut di atas peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan ibu primigravida tentang seksualitas selama kehamilan dengan tingkat kecemasan di BPS Suparmi Hidayat Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas selama kehamilan di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil primigravida tentang seksualitas selama kehamilan di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan dalam berhubungan seksual ibu primigravida di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu primigravida tentang 4 seksualitas selama kehamilan dengan tingkat kecemasan di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten. Manfaat 1. Bagi ibu hamil Hasil peneliti diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan informasi bagi ibu hamil khususnya ibu primigravida menganai seksualitas selama kehamilan. 2. Bagi institusi pendidikan Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi tentang penelitian kesehatan reproduksi khususnya hubungan seksual selama kehamilan dan sebagai dasar penelitian selanjutnya. 3. Bagi bidan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang berarti bagi bidan dalam upaya memberikan pendidikan kesehatan kepada PUS mengenai hubungan seksual selama hamil. 4. Bagi peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai media penerapan ilmu tentang kebidanan yang telah diperoleh dalam perkuliahan dan sebagai pedoman tindak lanjut bagi penelitian yang lain. METODE PENELITIAN Variabel independent (variable bebas) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil primigravida tentang seksualitas selama kehamilan, sedangkan variabel dependent (terikat)-nya adalah tingkat kecemasan ibu hamil primigravida. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ”ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan pada ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang”. Penelitian ini dilakukan di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada tanggal 10 Juni 2014 sampai tanggal 27 Juni 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan. Populasinya semua ibu hamil primigravida yang ada di Desa Tlogo HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada bulan Mei 2014 sebanyak 40 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, yang terdiri dari kuesioner I dan kuesioner II. Kuesioner I untuk mengukur pengetahuan ibu hamil dengan menggunakan pengembangan dari teori seksualitas selama kehamilan. Kuesioner ini terdiri dari 17 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Kuesioner II untuk mengukur tingkat Kecemasan dalam berhubungan seksual pada ibu hamil. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrument penelitian. Uji validitas ini dilakukan di Desa Karang Anyar Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan jumlah responden 20 orang. Dari uji reliabilitas didapatkan hasil sebesar 0,927, sehingga intrumen dikatakan reliable karena nilai reliabilitas intrument > 0,7. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisa Univariat Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan golongan umur ibu hamil primigravida Umur (tahun) < 20 20 - 35 Total Frekuensi 2 38 40 Berdasarkan tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden (32,5%) mempunyai pendidikan tamat SD. Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan pada ibu hamil primigravida di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Jenis pekerjaan IRT Petani Swasta PNS Total Frekuensi 11 8 14 7 40 Prosentase 27,5 20,0 35,0 17,5 100,0 Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa 14 responden (35,0%) bekerja sebagai karyawan swasta. Tabel 4 Distribusi Frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Frekuensi 10 10 20 Prosentase 25,0 25,0 50,0 40 100,0 Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan bahwa 20 responden (50,0%) termasuk dalam kategori kurang. Prosentase 5,0 95,0 100,0 Berdasarkan tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil primigravida termasuk umur 20-35 tahun sebanyak 38 responden (95%). Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu hamil primigravida di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Pendidikan SD SMP SMA PT Total 5 Frekuensi Prosentase 13 12 8 7 40 32,5 30,0 20,0 17,5 100,0 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Tabel 5 Distribusi frekuensi item soal pengetahuan Frekuensi Tahu % Tidak % tahu 1 Hubungan seksual pada 35 87,5 5 12,5 kehamilan adalah hubungan intim yang dilakukan suami istri pada waktu istri sedang hamil 2 Kebutuhan seksual 29 72,5 11 27,5 merupakan salah satu kebutuhan semua makhluk hidup 3 Hubungan seksual 16 40,0 24 60,0 suami istri tidak bisa menjaga keharmonisan rumah tangga 4 Hubungan seksual bisa 24 60,0 16 40,0 menjadi olah raga yang baik 5 Hubungan seksual 23 57,5 17 42,5 suami istri bisa membantu meredakan stress 6 Berhubungan seksual 27 67,5 13 32,5 selama kehamilan dilarang jika ibu hamil dengan janin kembar 7 Bila rasa kenceng25 62,5 15 37,5 kenceng di perut terlalu sering dan kuat bisa menimbulkan keguguran 8 Berhubungan seksual 25 62,5 15 37,5 selama kehamilan dilarang jika telah terjadi perdarahan 9 Hubungan seksual pada 24 60,0 16 40,0 ibu hamil normalnya 12 kali per minggu 10 Posisi dalam 24 60,0 16 40.0 berhubungan seksual selama kehamilan ibu harus di atas 11 Meniupkan udara 11 27,5 29 72,5 kejalan lahir saat seks oral tidak berbahaya 12 Suami berbaring diatas 23 57,5 17 42,5 ibu tetapi menopang tubuhnya sendiri saat berhubungan seksual diperbolehkan No 6 Pernyataan No Pernyataan 13 Dalam berhubungan seksual selama kehamilan sebaiknya perut ibu tidak tertekan 14 Hubungan seksual selama kehamilan dapat mengganggu pertumbuhan janin 15 Orgasme dapat menimbulkan kontraksi yang menyebabkan bayi lahir lebih awal 16 Hubungan seksual aman karena bayi terlindung selaput ketuban 17 Ibu biasanya takut berhubungan seksual pada usia kehamilan 7 9 bulan Frekuensi Tahu % Tidak % tahu 22 55,0 18 45,0 26 65,0 14 35,0 24 60,0 16 40,0 23 57,5 17 42,5 23 57,5 17 42,5 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa 72,5 % responden belum mengetahui tentang meniupkan udara ke jalan lahir saat seks oral tidak berbahaya, dan 45,0 % responden juga belum mengetahui tentang berhubungan seksual selama kehamilan sebaiknya perut ibu tidak tertekan. Tabel 6 Distribusi Frekuensi berdasarkan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Kecemasan Panik Berat Sedang Ringan Tidak ada Total Frekuensi 0 18 16 3 3 Prosentase 0 45,0 40,0 7,5 7,5 40 100,0 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa kecemasan ibu saat berhubungan seksual sebanyak 18 responden (45,0%) ibu mengalami cemas berat. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Tabel 7 Distribusi frekuensi item pertanyaan tingkat kecemasan Gejala No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Gejala perasaan cemas Gejala ketegangan Gejala ketakutan Gejala gangguan tidur Gejala gangguan kecerdasan Gejala perasaan depresi Gejala somatik/fisik (otot) Gejala somatik/fisik sensorik Gejala kardiovaskuler Gejala respiratori Gejala gastrointestinal Gejala urogenital Gejala autonomy Gejala tingkah laku (sikap) Tidak ada gejala 15,0% 10,0% 17,5% 10,0% 10,0% 17,5% 17,5% 22,5% 32,5% 12,5% 2,5% 40,0% 7,5% 0% Satu gejala Separuh gejala 30,0% 20,0% 17,5% 22,5% 15,0% 20,0% 17,5% 27,5% 17,5% 37,5% 35,5% 60,0% 30,0% 37,5% 25,0% 32,5% 35,5% 27,5% 40,0% 35,0% 27,5% 30,0% 15,0% 17,5% 27,5% 0% 35.0% 10,0% Lebih dari separuh 17,5% 15,0% 12,5% 15,0% 35,0% 15,0% 20,0% 10,0% 25,0% 22,5% 20,0% 0% 12,5% 17,5% Semua gejala 12,5% 22,5% 17,5% 25,0% 0% 12,5% 17,5% 10,0% 10,0% 10,0% 15,0% 0% 15,0% 35,0% Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa 35,0% responden mengalami gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) meliputi takikardi(denyut jantung cepat, berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung menghilang (berhenti sekejap), dan 52,5 % responden mengalami gejala tingkah laku (sikap) meliputi gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot tegang/mengeras, napas pendek dan cepat, dan muka merah. Analisis Bivariat Tabel 8 Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Pengetahuan Tingkat kecemasan Sedang Ringan Berat Kurang Cukup Baik Total f 13 3 2 18 % 65,0 30,0 20,0 45,0 f 7 7 2 16 % 35,0 70,0 20,0 40,0 f 0 0 3 3 % 0 0 30,0 7,5 P value Total Tidak ada kecemasan f % 0 0 0 0 3 30,0 3 7,5 f 20 10 10 40 % 50,0 25,0 25,0 100,0 0,507 0,000 Berdasarkan tabel 8 terdapat 20 responden (50,0%) ibu hamil primigravida dengan pengetahuan kurang tentang hubungan seksual selama kehamilan dengan tingkat kecemasan berat 13 responden (65,0%), kecemasan sedang 7 responden (35,0%). Dari tabel 8 dilakukan pengujian Kendall Tau didapat nilai korelasi (0,507) dengan p-value (0,000) < α (0,05), sehingga diperoleh hasil yang signifikan yaitu Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas. Nilai tho 0,507 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang (0,400,559). Koefesien korelasi dalam penelitian ini positif maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika pengetahuan ibu hamil primigravida tentang seksualitas baik semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil. 7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Pembahasan Analisis Univariat 1. Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 20 ibu hamil primigravida (50,0%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang hubungan seksual. Dari 40 ibu hamil primigravida yaitu sebanyak 29 responden (72,5 %) tidak tahu tentang pertanyaan mengenai meniupkan udara kejalan lahir saat seks oral tidak berbahaya. Serta sebanyak 18 responden (45,0 %) belum mengetahui berhubungan seksual selama kehamilan sebaiknya perut ibu tidak tertekan. Dari hasil pertanyaan tersebut didapatkan masih ada ibu hamil yang belum mengetahui tentang hubungan seksual. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu umur, pendidikan, pekerjaan. Pengetahuan yang diperoleh dari segi umur yaitu semakin bertambah umur semakin banyak pengetahuan yang diterima, kemudian pengetahuan yang dilihat dari segi pendidikan yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuannya pun semakin tinggi, lalu dari segi pekerjaan yaitu semakin rendah pekerjaan maka dalam menerima pesan atau informasi semakin sulit. Berdasarkan umur responden diketahui sebagian besar dalam penelitian ini adalah umur 20-35 tahun sebanyak 38 responden (95,0%). Pada umur ini semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Berdasarkan dari latar belakang pendidikan responden diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah lulusan SD sebanyak 13 responden (32,5 %). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seseorang mengenai hubungan seksual dipengaruhi oleh pendidikan seseorang. Berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 14 responden (35,0%). Pada dasarnya, pekerjaan adalah suatu 8 kegiatan yang dilakukan untuk mencari nafkah. Dalam kaitannya dengan pengetahuan, dia juga menambahkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan maka akan semakin tinggi pula derajat pekerjaannya. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab masalah yang timbul dalam penelitian ini berhubungan dengan pengetahuan yang kurang tepat tentang hal-hal yang disebutkan diatas. Pengetahuan ini dapat ditingkatkan dengan cara dari responden ataupun pihak terkait menyadari pentingnya pengetahuan sehingga secara aktif mencari berbagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang seksual selama kehamilan dan melakukan pelayanan yang maksimal bagi ibu hamil. 2. Kecemasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan berat sebanyak 18 responden (45,0%). Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang disertai gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan kecemasan terkandung unsur penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang disebabkan oleh kecemasan tersebut (Direja, 2011). Hasil analisis dari setiap item kuesioner kecemasan menunjukkan bahwa 18 responden (45,0%) mengalami cemas berat. Berdasarkan 35,0% responden mengalami gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) meliputi takikardi (denyut jantung cepat, berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung menghilang (berhenti sekejap), dan 52,5 % responden mengalami gejala tingkah laku (sikap) meliputi gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot tegang/mengeras, napas pendek dan cepat, dan muka merah. Penelitian ini sebagian besar rata-rata responden berumur sekitar 20 – 35 tahun dan masih dalam usia subur wanita. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Analisa Bivariat Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 mengenai distribusi frekuensi hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang diketahui dari 40 responden diketahui bahwa dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa ibu hamil dengan pengetahuan kurang mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 13 responden (65,0%) , dan tingkat kecemasan sedang sebanyak 7 responden (35,0%), serta tidak ada kecemasan 0 responden (0%). Tingkat pengetahuan cukup mengalami kecemasan berat sebanyak 3 responden (30,0%), dan tingkat kecemasan sedang sebanyak 7 responden (70,0%). Serta ibu dengan pengetahuan Baik mengalami kecemasan berat sebanyak 2 responden (20,0%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 2 responden (20,0%), tingkat kecemasan ringan sebanyak 3 responden (30,0%) dan tidak ada kecemasan sebanyak 3 responden (30,0%). Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual maka tingkat kecemasan ibu semakin berat. Berdasarkan uji korelasi Kendal Tau, diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 oleh karena p-value = 0,000 < α (0,05) didapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan nilai tho ( ) 0,507 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang (0,40 - 0,559). Koefesien korelasi dalam penelitian ini positif maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika pengetahuan ibu hamil primigravida tentang seksualitas baik semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil. 9 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas di Desa Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian bahwa sebanyak 20 responden (50,0%) termasuk dalam memiliki pengetahuan kurang tentang seksualitas selama kehamilan. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan ibu saat berhubungan seksual sebanyak 18 responden (45,0%) mengalami cemas berat. 3. Ada Hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida tentang seksualitas dengan pvalue = 0,000<0,05 dengan nilai korelasi 0,507. Saran Ibu hamil hendaknya ikut serta dalam kelas ibu hamil seehingga dapat menambah wawasan tentang hubungan seksualitas yang aman selama kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi, Prof. dr. 2006. Prosedur Pemilihan Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyono, Eko. 2010. Kecemasan Primigravida Menghadapi Proses Persalinan. Http://Organisasi.org/Kecemasan-primigravida-menghadapi-proses persalinanmelahirkan.com tanggal 12.01.2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS Direja, Ade H. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika. Hamilton, Persis Mary. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Alih Bahasa Asih, Ni Luh Gede Yasmin. Jakarta : EGC, 2007. Hawari, D. 2004. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Huliana, M. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan sehat.Http:// Panduan Kesehatan. blogspot.com tanggal 28.12.2013 Indarti, J. 2004. Panduan Kesehatan Wanita, Puspa Swara, Jakarta. Jones, D. 2001. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:Arcan. Luluvikar. 2009. Manajemen Asuhan pada Ibu Primigravida.Http:// luluvikar wordpress.com tanggal 28.12.2013 Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Maryoto. Seks During Pregnacy – HubunganSeksual Selama Kehamilan. Dari hhtp//idgmgarut.wordpress.com/2009/02/0 2/sex-during-pregnancy-hubungan seksual-selama kehamilan. Tanggal 28.12.2013 10 Mitra Riset. 2008. Kecemasan atau Ansietas. Http:// www.mitrariset.com. tanggal 12.01.2014 Nolan, M. 2003. Kehamilan dan Melahirkan.Jakarta :Arcan. Notoatmodjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Informedia. Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Riwidikdo, Handoko Skp. 2009. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisa Data Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Andika Press. Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka. Solihah, L. 2008. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta : DIVA press. Stuart G.W & Sundeen. 2005. Keperawatan Jiwa. Jakarta : Bina Pustaka. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Saryono. 2010. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Winkjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS DI DESA TLOGO KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Disusun oleh : SITI QOMARIYAH NIM. 0111490 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2014 11 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG SEKSUALITAS