Lutfi Wahyuni*, Ahmad Hidayat - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat

advertisement
ABSTRACT
THE CORRELATION OF NURSE KNOWLEDGE ABOUT INTERPRETATION OF THE
ELECTROCARDIOGRAM WITH THE ACCURACYIN IMPLEMENTING STANDARD
PROCEDURE OFOPERATIONALSYNDROME OF ACUTE CORONARY
IN INTEGRATED INTENSIVE CARE INSTALLATION ROOM
OF SIDOARJOREGIONAL PUBLIC HOSPITAL
By:
Lutfi Wahyuni*, Ahmad Hidayat**
A professional nurse should be able to interpret the data and the results of the study and
thepatient supporting data such as laboratory outcomes and interpret Electro cardiogram
(ECG).A skill of nurses in performing the interpretation of ECG results is needed in the
handling of cardiovascular distress.The purpose of the research is to know the correlation of
nurse knowledge about interpretation of the electrocardiogram with the accuracyin
implementing standard procedure of operationalsyndrome of acute coronaryin integrated
intensive care installation roomof SidoarjoRegional Public Hospital.This research design
used was Analytical Correlational, with cross sectionalapproach. Population in this research
were all nurses in the Intensive Care Installation Integrated Hospital Sidoarjo, samples in this
study were nurses in ICCU and ECU room of Sidoarjo General Public Hospital, sampling
techniques used were purposive Sampling .The majority of respondents' knowledge is good
that as many as 7 respondents (47%).Most respondents were correct in performing standard
operating procedures in patients with Acute Coronary Syndrome as many as 8 respondents
(53%).Statistictest used chi square with significance level of ρ = 0.05 obtained0.003 H1
unaccepted which means there is no correlation of nurse knowledge about interpretation of
the electrocardiogram with the accuracyin implementing standard procedure of
operationalsyndrome of acute coronaryin integrated intensive care installation roomof
SidoarjoRegional Public Hospital.Implementation of nursing care to emergency room
patients used the approach of the nursing process in accordance the emergency priority.It now
there has been the development of the nurse's role in developing duties from the level of
basic nursing towards complexmodern nursing.In the emergency service, Cognitive and
Psychomotor are not the only factor affecting the accuracy in implementing emergency
action.
Keyword : Knowledge, Electro Cardiogram, Accuracy & Acute Coronary Syndrome
dihasilkan oleh denyut jantung (Widjaja,
PENDAHULUAN
2009). Hasil catatan aktivitas bioelektris
Dalam menjalankan perannya di unit
pelayanan kesehatan seperti di rumah
sakit, perawat mempunyai tanggung jawab
yang besar karena tenaga kesehatan yang
selama 24 jam harus berada di sisi pasien
adalah tenaga keperawatan. Dari kondisi
tersebut maka seorang perawat dituntut
bertindak
profesional
dimana
dalam
memberikan suatu asuhan keperawatan
harus
menguasai
ilmu
keperawatan,
diantaranya dari segi pengetahuan dan juga
keterampilan dalam penanganan kasuskasus
tertentu,
salah
satunya
sistem
kardiovaskuler. Perawat memainkan peran
penting dalam asuhan keperawatan pasien
jantung
khususnya
penyakit
jantung
koroner baik aktual maupun potensial.
Perawat berada di baris terdepan dalam
pelayanan
kesehatan
kardiovaskuler
holistik dan memelopori banyak program
rehabilitasi
jantung
serta
pencegahan
sekunder lainnya. Strategi ini menekankan
pentingnya peran perawat dalam lingkup
praktik
pelayanan
mandiri
kolaborasi. Pengetahuan
sesuatu
yang telah
maupun
adalah
segala
diketahui.
Setiap
manusia memiliiki pengetahuan karena
setiap manusia pernah mengalami sesuatu,
dan setiap pengalamannya dapat dijadikan
landasan
berpikir
dan
bertindak.
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik
hasil
catatan
potensial
listrik
yang
(elektrogram) dari sel otot jantung yang
dirangsang terdiri dari dua fase yaitu
Depolarisasi
dan
Repolarisasi.
Fase
Depolarisasi yaitu bagian yang terjadi
akibat
penyebaran
rangsangan.
Fase
repolarisasi yaitu bagian yang terjadi bila
sel otot kembali ke keadaan intirahat. Arah
defleksi ditentukan oleh arah penyebaran
inpuls depolarisasi dan letak elektroda.
Saat otot jantung mengalami depolarisasi,
arus ekstraseluler antara sel-sel mengalami
depolarisasi
dan
istirahat
akan
menyebabkan potensial yang dapat diukur
pada permukaan tubuh. pengukuran ini
membentuk dasar dari EKG. Sindrom
koroner akut (acute coronary syndrome,
ACS) mengacu kepada seperangkat gejala
klinis yang diakibatkan oleh ruptura plak
yang rapuh didalam arteri koronaria.
Secara konseptual ACS dipandang sebagai
rangkaian yang menunjukkan hubungan
antara plak yang rapuh dengan arteri
koronaria.
Tujuan
mengetahui
Penelitian
untuk
hubungan
pengetahuan
tentang
interpretasi
perawat
elektrokardiogram
melaksanakan
adalah
dengan
standar
ketepatan
prosedur
operasional pada pasien Sindrom Koroner
Akut di ruang Instalasi Pelayanan Intensif
Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo.
METODE PENELITIAN
SPSS dengan tingkat kemaknaan ρ = 0,05
Desain yang digunakan dalam penelitian
menggunakan uji statistik chi square.
ini adalah Analitik Corelational, dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan
cross
sectional
yang
1. Pengetahuan
merupakan
suatu
penelitian
untuk
mempelajari
hubungan
dinamika
antar
korelasi
atau
faktor-faktor
resiko
dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi dan pengumpulan data sekaligus
Perawat
Interpretasi
tentang
Elektrokardiogramdi
Instalasi Pelayanan Intensif Terpadu
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Sidoarjo.
Tabel 1
pada suatu saat (point time approach).
N
Tingkat
Frekuens
Prosentas
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
o
Pengetahua
i
e
perawat di ruang IPIT RSUD Sidoarjo
yang
berjumlah
Dalam
1
Baik
7
47 %
yang
2
Cukup
6
40%
digunakan adalah Purposive Sampling.
3
Kurang
2
13 %
Jumlah
15
100%
penelitian
ini
60
teknik
orang.
n
sampling
Pengambilan sampel secara purposive
didasarkan
pada
pertimbangan
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui
tertentu yang di buat oleh peneliti sendiri,
bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan
berdasarkan ciri atau sifat – sifat populasi
responden adalah baik yaitu 7 responden (
yang
47 %) sedangkan pengetahuan cukup
sudah
suatu
diketahui
sebelumnya.
sampelnya adalah sebagian perawat di
sebanyak
ruang IPIT RSUD Sidoarjo. Penelitian
pengetahuan kurang 2 responden (13%).
dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2015.
2. Ketepatan
6
responden
melakukan
(40%)
dan
standart
Variabel independen dalam penelitian ini
prosedur operasional pada pasien
adalah
tentang
Sindrom Koroner Akutdi Instalasi
dependen
Pelayanan Intensif Terpadu Rumah
Pengetahuan
interpretasi
EKG.
perawat
Variabel
dalam penelitian ini adalah ketepatan
Sakit Daerah Sidoarjo.
melakukan
Tabel 2
pertolongan
pertama
pada
Sindrom Koroner Akut . Analisis data
No Ketepatan Frekuensi Prosentase
yang telah diperoleh dengan tabulasi data
1
Tepat
8
53 %
sesuai
2
Tidak
7
47 %
15
100%
dengan
tujuan
penelitian
dan
disajikan dalam bentuk tabulasi silang
Tepat
antara Variabel independen dan Variabel
Jumlah
dependen Hasil analisis menggunakan
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui
Akut,
bahwa sebagian besar responden Tepat
responden 1 (7%) Tepat dan 5 responden
dalam
prosedur
(33 %) Tidak Tepat dalam melakukan
operasional pada pasien Sindrom Koroner
standart prosedur operasional pada pasien
Akut yaitu sebanyak 8 responden atau 53
Sindrom Koroner Akut dan responden
% dan yang tidak Tepat dalam melakukan
yang
standart prosedur operasional pada pasien
semua Tidak tepat
Sindrom Koroner Akut yaitu sebanyak
standart prosedur operasional pada pasien
melakukan
standart
7
responden (47%).
3. Hubungan
Sedangkan
memiliki
pengetahuan
pengetahuan
cukup
Kurang
dalam melakukan
Sindrom Koroner Akut yaitu 2 responden
Pengetahuan
tentang
Perawat
Interpretasi
(13%).
PEMBAHASAN
ElektrokardiogramDenganKetepatan
Berdasarkan
melakukan
prosedur
didapatkan 7 responden yang memiliki
Sindrom
pengetahuan
operasional
standart
pada
pasien
tabulasi
baik,
silang
semua
tabel
3
responden
Koroner Akutdi Instalasi Pelayanan
(100%) tepat dalam melakukan standart
Intensif
prosedur operasional pada pasien Sindrom
Terpadu
Rumah
Sakit
Koroner Akut, sedangkan pengetahuan
Daerah Sidoarjo.
cukup 2 responden
responden
Tabel 3
Ketepatan
Pengetahuan
Tepat
Cukup
Kurang
Jumlah
Tidak
Jumlah
pada pasien Sindrom Koroner Akut.
Sedangkan
responden yang memiliki
7
0
7
( 47 % )
( 0% )
( 47 % )
1
5
6
( 7% )
( 33 % )
(40%)
0
2
2
( 0% )
( 13% )
(13%)
Berdasarkan hasil dari uji statistik chi
8
7
15
square dengan tingkat kemaknaan  0,05
( 53 % )
( 47% )
(100%)
didapatkan hasil 0,003 yang berarti H0
pengetahuan kurang sebanyak 2 responden
semuanya (100%) tidak tepat
bahwa pengetahuan baik semua tepat
melakukan
standart
prosedur
operasional pada pasien Sindrom Koroner
dalam
melakukan standart prosedur operasional
pada pasien Sindrom Koroner Akut.
ditolak
Dari tabulasi silang diatas dapat diketahui
dalam
(66 %) Tidak Tepat dalam
melakukan standart prosedur operasional
Tepat
Baik
(34%) Tepat dan 4
yang artinya Ada Hubungan
Pengetahuan tentang interpretasi EKG
dengan
Ketepatan
dalam
melakukan
standart prosedur operasional pada pasien
Sindrom
Koroner
Akut
Instalasi
Perawat juga menjadi Caring Role, peka,
Pelayanan Intensif Terpadu Rumah Sakit
tanggap dan peduli terhadap keselamatan
Daerah Sidoarjo.
pasien
Perawat berada di baris terdepan dalam
ketepatan dalam melaksanakan tindakan
pelayanan
sesuai
kesehatan
di
kardiovaskuler
sehingga
dapat
dengan
strandart
holistik dan melopori banyak program
operasional yang ada.
rehabilitasi
KESIMPULAN
jantung
serta
pencegahan
prosedur
sekunder lainnya. Strategi ini menekankan
Ada
pentingnya peran perawat dalam lingkup
tentang
praktik
maupun
Dengan Ketepatan melakukan standart
kolaborasi (Ester at all,2010). Perawat
prosedur operasional pada pasien Sindrom
bertanggung jawab dalam memberikan
Koroner Akut di Instalasi Pelayanan
pelayanan
Intensif Terpadu
pelayanan
mandiri
keperawatan
sederhana
sampai
individu,
keluarga,
dari
kompleks
yang
kepada
kelompok
atau
Hubungan
mempengaruhi
Pengetahuan
Interpretasi
Perawat
Elektrokardiogram
Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo berdasarkan hasil dari uji
statistikchi
square
dengan
tingkat
masyarakat. Ini merupakan peran utama
kemaknaan < 0,05 didapatkan hasil 0,003
dari
SARAN
perawat,
dimana
perawat
dapat
memberikan asuhan keperawatan yang
profesional,
menerapkan
ilmu/teori,
1. Bagi Perawat di Instalasi Pelayanan
Intensif Terpadu
Rumah Sakit
prinsip, konsep dan menguji kebenarannya
Umum Daerah Sidoarjo
dalam
Mengingat
situasi
pelaksanan
pasien
yang
asuhan
gawat
nyata.
keperawatan
darurat
Dalam
pada
jumlah
semakin
kasus
meningkatnya
kedaruratan
jantung
digunakan
khususnya sindrom koroner akut maka
pendekatan proses keperawatan sesuai
diharapkan semua perawat di Instalasi
prioritas
pelayanan Intensif Terpadu agar lebih
kegawatannya.Pada
masa
sekarang telah terjadi perkembangan peran
meningkatkan
perawat dalam mengembangkan tugas dari
keterampilan dalam menganagani kasus
tingkat basic nursing yang paling dasar
kasus kedaruratan jantung khususnya
menuju
sindrom koroner akut.
keperawatan
kompleks.
modern
Dalam
yang
satu
mempengaruhi
satunya
dan
pelayanan
kegawatdaruratan,Kognitif dan Psikomotor
bukan
pengetahuan
faktor
ketepatan
yang
2. Bagi Badan Diklat Rumah Sakit
Umum Daerah Sidoarjo
dalam
Dalam rangka lebih meningkatkan mutu
melaksanakan tindakan kegawatdaruratan.
pelayanan maka perlunya pelatihan yang
lebih intensif kepada petugas instalasi
Ester Chang (2010), Patofisiologi
gawat darurat secara berkala dan Pelatihan
Aplikasi Pada Praktik Keperawatan,
tentang
alih bahasa Andri Hartono, EGC,
peran
perawat
secara
komprehensih di Unit Kegawatdaruratan.
Jakarta
Engram, Barbara (1999), Rencana Asuhan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Adanya penelitian yang lebih lanjut dan
Keperawtan Medikal Bedah vol. 2,
lebih mendalam tentang peran perawat
alih bahasa Suharyati Samba, EGC,
dengan menggunakan peran yang lain
Jakarta. (hal 438-455)
seperti sebagai peran koordinasi atau
pengelola dan pendidik.
E-Medicine
(2003),Triage
In
Emergency
The
Department,
http//www.emedicine.com. (hal 3).
FK-UNAIR
Daftar Pustaka
Agus
Subagjo (2012),
Buku Panduan
(2002),
Materi
Pelatihan
Perawat Intensive Care Unit (ICU)
Kursus Bantuan Hidup Jantung
Tingkat
Dasar, FIHA at all Perhimpunan
Anastesiologi
Dokter
FK.UNAIR – RSUD Dr. Soetomo
Spesialis
Kardiovaskuler
Dasar,
Lab/SMF
&
Reanimasi
Surabaya. (hal 20 – 27).
Indonesia Jakarta
Aaronson & Jeremy (2010), At a Glance
Jhon M. Field,( 2010), Resuscitation and
Sistem kardiovaskuler, edisi 3 Erlangga,
Emergency Cardiovascular Care
Jakarta
Circulation. Part 1: Executive Summary:
Adipranoto, (2006), Standar Diagnosis
American Heart Association Guidelines
Ali,
dan Terapi, Penyakit Jantung dan
for Cardiopulmonary
Pembuluh Darah, SMF Kardiologi
Jusrafli
(2007)
Resusitasi,
Dan Kedokteran Vaskular
Penanggulangan Penderita Gawat
FK.UNAIR – RSUD Dr. Soetomo
Darurat (diktat tidak dipubliksikan),
Surabaya
Perhimpunan Critical Care Medicine
Zaidin
(2002),
Dasar-dasar
Keperawatan Profesional, Widya
Medika, Jakarta. (hal 47 – 49).
Doheny,
Cook
Discipline
Introduction.
Publishing
Company.
Stoper
Karim, Sjukri, (2010) Gawat Darurat
Jantung, Penanggulangan Penderita
(2002),
The
of
Nursing
an
A
Prentice,
Hall
and
Indonesia
Communication
Gawat
Darurat
dipublikasikan),
(diktat
tidak
Perhimpunan
Critical Care Medicine Indonesia.
Kelliat, Budi Anna (1994), Gangguan
Konsep Diri, EGC, Jakarta.
Madame,
Netty
(2001),
Buku
Ajar
Keperawatan Kardiovaskuler (tidak
dipublikasikan), Pusat
Jantung
dan
Kesehatan
Pembuluh
Darah
Nasional, Jakarta. (hal 101 – 103).
Notoatmodjo,
Soekidjo
Nurmala Dewi, EGC, Jakarta. (hal
74 – 79).
Sugiyono (2001), Statistik Nonparametrik
Untuk Penelitian, CV. Alfabeta,
Bandung. (hal 228 – 237)
(2002),
Tucker, S.M, Canabbio, M.M, Paquetta,
Metodologi Penelitian Kesehatan,
E.V, Wells, M.F (1998), Standar
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. (hal
Perawatan
79 – 88)
Keperawatan,
Pasien,
Proses
Diagnosis
dan
Notoatmodjo, Soekidjo (1993), Pengantar
Evaluasi, alih bahasa Yasmin Asih,
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
EGC, Jakarta. (hal 97-103, 124-
Perilaku, Andi Offset, Yogyakarta.
127).
(hal 94 – 96).
Widiasih, Ni Luh (2003), Peran Perawat
Nursalam (2002), Manajemen
Anastesi Dalam Kegawatdaruratan,
Keperawatan, Aplikasi dalam
Surabaya
praktik Keperawtan Profesional,
pada Seminar Kursus Penyegaran
Salemba Medica, Jakarta
Keperawatan Anastesi). (hal 27 –
Nursalam & Pariani (2003), Pendekatan
Praktis;
Metodologi
Riset
Widjaja Soetopo (2009), EKG Praktis,
Bina
(hal 64 – 66)
Tangerang
Medicine, Erlangga, Jakarta
Perry Potter (2004),
Ketrampilan
&
Prosedur Dasar, EGC, Jakarta.
Priyanto,
Ade
(2001),
Buku
Ajar
Keperawatan Kardiovaskuler (tidak
dipublikasikan), Pusat
Jantung
dan
Kesehatan
Pembuluh
Darah
Nasional, Jakarta. (hal 119 – 122)
Skeet, Muriel (2005), Tindakan Paramedis
terhadap
Kegawatan
dan
Pertolongan Pertama, Edisi 2, alih
bahasa Silvana Evi Linda dan Indah
disampaikan
34).
Keperawatan, Sagung Seto, Jakarta.
Patrick Davey (2006), At a Glance
(Makalah
Rupa
Aksara,
Ciputat-
Download