“HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN SEHAT DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER” Oleh, PUTRI PERTIWI ANANDITA 2011-31-048 FAKULTAS KESEHATAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013 HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN SEHAT dengan PENYAKIT JANTUNG KORONER A. Masalah Adakah hubungannya antara Pola Makan yang sehat dengan Penyakit Jantung Koroner ? B. Kerangka teori 1. Pola makan yang sehat (Factor independent) ”Pola makan dalam penelitian adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makanan yang di konsumsi yaitu banyaknya makanan yang harusnya seimbang antara jumlah makanan yang masuk dan energy yang dikeluarkan.”1 “Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.”2 “Beberapa saran yang berhubungan dengan pola makan yang sehat adalah sebagai berikut: 1. Konsumsi makanan yang rendah kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya, seperti: Buah-buahan dan sayur-sayuran, daging tanpa lemak dan daging unggas seperti daging ayam tanpa kulit Dewi, Lanny, “Pola Makan yang Sehat” www.rumahsakitmitrakemayoran.com/pola-makan-sehat, Diunduh pada tanggal 12 April 2013 2 Syakira Husada, “Pola Makan”, http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/pola-makan-1, Diunduh pada tanggal 18 Januari 2009 2. Hindarkan makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya, seperti: Mentega, kuning telur dan keju; Organ dalam seperti hati, ginjal dan otak; daging berlemak; makanan yang digoreng. 3. Saran untuk mengolah makanan: Hindari penggunaan minyak yang berlebihan, Gunakan telur putih dan hindarkan bahagian kuning, Gunakan keju rendah lemak, yang dibuat dari susu skim.”3 2. Penyakit Jantung Koroner (Factor dependent) “Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan karena pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung menyempit atau tersumbat. Karena penyumbatan itu maka aliran darah yang membawa oksigen dan zat gizi untuk otot jantung itu berkurang, akibatnya sebagian otot jantung yang tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi itu akan rusak (infark myocard) sehingga penderita mengalami nyeri dada.”4 “Salah satu faktor penyebab tingginya prevalensi penyakit jantung ini akibat dari bergesernya pola makan orang Indonesia ke arah pola barat yang rendah serat dan tinggi lemak yang didukung dengan makin berkembangnya restoran dan outlet makanan siap saji.”5 “Penyebab terjadinya Penyakit Jantung Koroner karena kurang serat sebab serat sangat dibutuhkan untuk mendukung tingkat kesehatan yang optimal walaupun tidak dapat dicerna dan tidak menghasilkan energi namun serat mempunyai fungsi yang bermanfaat, salah satunya yaitu dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Selain serat, makanan tinggi kandungan kolesterol akan mempengaruhi kadar kolesterol total dan kadar trigliserida. Hal tersebut akan membentuk plak yang lama kelamaan menumpuk di dalam pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan aliran darah (atherosclerosis). Makanan mempengaruhi kadar kolesterol 3 Elvira, Syamsir, “Makanan dan Kesehatan Jantung”. http://seafast.ipb.ac.id/articles/121-makanan-dan- kesehatan-jantung/ Diunduh pada tanggal 30 Agustus 2010 4 Mansjoer, Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran jilid 1, ( Jakarta : Media Aesculapius, 2000 ). h. 437 5 Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama,2004) total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri koroner.”6 3. Hipotesis Dari variable independent dan dependent mengarah kepada hipotesis H1 dimana ADA HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN SEHAT dengan PENYAKIT JANTUNG KORONER 6 Tirtawinata, “Penyebab PJK”. http://digilib.unimus.ac.id/pdf Diunduh pada tanggal 12 April 2013