TUGAS KASUS SUMBER DAYA MANUSIA “Shiftin Burden Helps Employers Cut Health Costs” DEWI SYAFRINA EFA RIZKI PUTRI FITRI JUNI ASTUTI MEGA TANJUNG BETY KUSUMA DEWI R. AJENG K ROSCHA MARGHANA YOGI PERMADI CHOSSY SEPTANU ROBBY AL FAJRI HARIADI PASCA SARJANA MAGISTER MANAGEMENT UNIVERSITAS TRISAKTI Studi Kasus : Shifting Burden Helps Employers Cut Health Costs Latar Belakang Masalah Rata-rata biaya rencana kesehatan pengusaha meningkat 10% per karyawan pada tahun 2003, kurang dari 14% yang diprediksikan tertinggi pada tahun 2003. Sebuah survei baru dari 3000 pengusaha yang ditemukan. Survei awal tahun mengindikasikan bahwa setelah mencapai puncak, biayabiaya akhirnya melambat setelah beberapa tahun dari kenaikan-kenaikan yang meningkat. Perusahaan Murray Hill N.J, menyatakan bahwa setelah mengamati pengeluaran-pengeluaran keuntungan kesehatan pada titik 50% dalam 5 tahun terakhir, perusahaan tidak memiliki pilihan. Sedangkan pada perusahaan Lucent Technologies Inc, keuntungan kesehatan bagi pensiunan membebani perusahaan sebesar 850 juta dollar setahun, sekitar 10% dari keuntungan tahunan perusahaan. Banyak perusahaan telah mengurangi bahkan menghapuskan secara bertahap keuntungan pensiun untuk beberapa tahun. Berdasarkan survei, hanya 21% dari pengusaha-pengusaha besar tetap memberikan perlindungan medis, turun dari 40% stau dekade yang lalu. Hanya 28% memberikan perlindungan pada pensiun dini dibandingkan dengan 46% pada 10 tahun lalu. Penggeseran biaya oleh pengusaha mendorong beberapa karyawan untuk memangkas kembali penggunaan dari obat-obat resep dokter dan perawatan medis lainnya daripada menyerap biaya-biaya tambahan. Dalam suatu studi dari dua rencana pengusaha yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, dalam banyak kasus sebanyak setengah dari karyawankaryawan mengganti dari obat-obat yang mahal ke obat-obat generik yang lebih murah setelah para pengusaha merubah rencana yang membebani biaya yang lebih pada obat-obat bermerek. 2 I. Identifikasi 5W 1H (What, Who, When, Where, Why, How) Shifting Burden Helps Employers Cut Health Costs Identifikasi ini bertujuan menguraikan unsur 5W 1 H yang terdapat di dalam studi kasus dari judul di atas, dengan berpedoman dari kerangka penulisan sebagai berikut : WHAT : Tentang Apa Studi Kasus Ini Biaya kesehatan yang meningkat memaksa perusahaan memangkasnya, dan bahkan beberapa perusahaan menghapus biaya pensiunan ini karena besarnya presentase biaya ini dari total keuntungan perusahaan. WHO : Pelaku dalam Studi Kasus Pelaku dalam kasus ini adalah : Perusahaan –perusahaan yang memangkas dana kesehatan bagi karyawan dan pensiunan karyawannya. WHEN : Kapan kasus ini terjadi Kasus ini terjadi sejak terjadi peningkatan biaya kesehatan karyawan dan pensiunan karyawan. WHERE : Di mana kasus ini terjadi Kasus ini terjadi di hampir setiap perusahaan yang sekarang mulai mengurangi biaya kesehatan. WHY : Latar belakang kasus Besarnya biaya kesehatan karyawan dan pensiunan karyawan yang meningkat cukup besar memaksa para pengusaha untuk mengurangi dan bahkan menghapus dana pensiun karyawan. Kebijakan perusahaan ini mendorong beberapa karyawan untuk memangkas kembali penggunaan dari obat-obat resep dokter dan perawatan medis lainnya daripada menyerap biaya-biaya tambahan. 3 HOW : Bagaimana kasus ini terjadi Rata-rata biaya rencana kesehatan pengusaha meningkat 10% per karyawan pada tahun 2003, kurang dari 14% yang diprediksikan tertinggi pada tahun 2003. hal ini menyebabkan perusahaan terpaksa mengurangi biaya kesehatan yang presentase nya meningkat tiap tahunnya. Dengan kebijakan perusahaan yang baru mengenai biaya kesehatan, para karyawan mulai berpikir kritis dan memangkas penggunaan biaya kesehatan dengan cara mengganti obat- obatan mahal menjadi obat generik. II. ANALISIS SWOT 1. Strength (Kekuatan) Dengan adanya pengurangan biaya kesehatan dari total keuntungan perusahaan, dana tersebut dapat dialokasikan untuk keperluan pengembangan perusahaan lebih lanjut. Biaya rencana kesehatan pengusaha perkaryawan pada tahun 2003. meningkat 10% 2. Weakness (Kelemahan) Kemungkinan adanya penurunan kepuasan kebutuhan individu pada setiap karyawan. Penurunan biaya dalam pengobatan.banyaknya karyawan yang mengganti dari obat – obatan resep dokter beralih menjadi obat-obatan generik yang lebi h murah. pemenuhan 3. Opportunities (Kesempatan) Buat karyawan, tunjangan kesehatan tetap ada, walaupun ada beberapa biaya yang dikurangkan. Buat perusahaan, dari potongan biaya tersebut dipergunakan untuk biaya – biaya operasional lainya. bias 4. Threats (Ancaman) Karyawan dalam bekerja mengharapkan sesuatu dari perusahaan tempatnya bekerja, salah satunya adalah fasilitas tunjangan-tunjangan. Dengan pemberian tunjangan yang 4 memadai, maka mereka akan menjadi loyal kepada perusahaan, namun jika tunjangan ini semakin kecil besarnya atau bahkan mungkin dihapuskan maka akan berdampak berkurangnya “komitmen” mereka terhadap perusahaan. Karyawan akan beralih keperusahaan lain, dan mencari yang lebih baik. Total Quality Management Pertanyaan Analysis kasus di atas dengan TQM ? Pendekatan Total Quality Management adalah salah satu upaya untuk meraih nilai yang optimal dengan melibatkan keseluruhan unsur perusahaan, di bawah satu visi bersama. Proses kerja yang lebih efektif dan efisien, diikuti oleh sumber daya manusia yang berkompeten dengan loyalitas dan daya juang yang tinggi, akan menghasilkan peningkatan kinerja yang berujung pada kepuasan konsumen. Total Quality Management didefinisikan juga sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen (Dipietro,1993;Greg et al,1994). Definisi lainnya menyatakan TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2001 : 4). 5 Dari kasus ini peenrapan TQM yang bisa dilakukan adalah : 1. Kejahteraan karyawan yang harus dipertahankan. Agar motivasi karyawan tidak menurun. 2. Menaikan gaji karyawan sebagai kompensasi penurunan tunjangan kesehatan karyawan. 6