perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : BINAR ROSVITA SARI K7108104 FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commiti to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Binar Rosvita Sari NIM : K7108104 Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, Juni 2012 Yang membuat pernyataan Binar Rosvita Sari commitiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : BINAR ROSVITA SARI K7108104 Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012 commitiiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Juni 2012 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. NIP. 19561009 198012 1 001 Idam Ragil W.A, S.Pd.,M.Si. NIP.19830813 200912 1 004 commitivto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret a.n Dekan commitv to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri. (John Jay Chapman) Seorang pemenang yang sesungguhnya adalah seseorang yang mampu melawan amarahnya dengan kesabarannya, memaafkan dengan ketulusan, dan melepaskannya dengan keikhlasanya. Karena sabar adalah kunci segalanya. Tuhan tidak menurunkan takdir begitu saja. Tuhan memberikan takdir sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jika kita maju dan berusaha, Tuhan akan memberikan takdir kesuksesan. Jika kita lengah dan malas, maka Tuhan akan memberikan takdir kegagalan. Mengajar bukan profesi. Mengajar adalah kegemaran.( Haim Ginott) commitvito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini Kepada: Kedua orang tuaku (Rustinah dan Slamet) tersayang yang selalu memberi dukungan, semangat, bantuan, serta doa yang tiada henti demi lancarnya tugas skripsi ini. Suamiku (Akhmad Tsabit) tercinta yang selalu mendampingiku, mendukungku, memberi semangat, serta doa yang tiada henti demi lancarnya tugas skripsi ini. Anakku (Nada Salsabila Indahati) terkasih yang selalu membuatku bangkit dan ingin terus maju untuk meraih yang terbaik. Kakakku (Agung Kurniawan) tersayang yang selalu memberi semangat dan doa. Sahabatku (Dian K) yang memberikan semangat, dorongan dan motivasi. Teman-temanku (Kos Bu Gun) yang selalu menemani dan memberikan semangat. Semua teman-teman mahasiswa S1 PGSD kelas B angkatan 2008 yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada peneliti. commit viito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK Binar Rosvita Sari. PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya dalam mata pelajaran IPA melalui metode role playing di kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap sikuls terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap yang berjumlah 26 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles & Huberman) yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi,dan tes. Uji validitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat menunjukkan bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan penguasaan konsep tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai peguasaan konsep tata surya siswa pada setiap siklus yaitu nilai rata-rata penguasaan konsep tata surya siswa sebelum tindakan (prasiklus) hanya sebesar 70,5, pada siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep siswa menjadi 75,6, dan pada siklus II meningkat menjadi 79,11. Sebelum dilaksanakan tindakan, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ( 5) hanya sebanyak 14 siswa (53,84%), pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa (76,92%), dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 22 siswa (84,61%). Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: penguasaan konsep, metode role playing commit viiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT Binar Rosvita Sari. THE IMPROVEMENT OF SOLAR SYSTEM CONCEPT MASTERY USING ROLE PLAYING METHOD IN THE VI GRADERS OF SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, June 2012. The objective of research is to improve the solar system concept mastery in science subject using role playing method in the VI graders of SD Negeri (Public Elementary School) Pekuncen 04 Kroya Cilacap in the school year of 2011/2012. This study was a classroom action research (CAR). The research was conducted in two cycles, each of which consisted of planning, acting, observing, and reflecting. The subject of research was the VI graders of SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap consisted of 26 students. Technique of analyzing data used was an interactive model of analysis (Miles & Huberman) consisting of three components: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. Techniques of collecting data used were observation, interview, documentation, and test. The data validation test in this research was conducted using data and method triangulations. The result of research that had been conducted could showed that the application of role playing method could improve the solar system concept mastery using role playing method in the VI graders of SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap in the school year of 2011/2012. It could be seen from the increase (pre-cycle), to 75.6 in cycle I and to 79.11 in cycle II. In prior condition, only 14 students obtained value higher than KKM ( to 20 students (76.92%), and in cycle II, it increased to 22 students (84.61%). The conclusion of research was that the application of role playing method could improve the solar system concept mastery using role playing method in the VI graders of SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap in the school year of 2011/2012. Keywords: concept mastery, role playing method commitixto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan sekripsi dengan judul PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 . Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagaian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada program PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Idam Ragil, M.Si. selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala Sekolah SD Negeri 04 Pekuncen Kroya Cilacap, yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian. 7. Yuswanti, S.Pd. selaku guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian. 8. Bapak/Ibu Guru SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap, yang banyak memberikan bantuan dan dorongan. commitx to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9. Para siswa SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini. 10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebut satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Surakarta, Juni 2012 Penulis commitxito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... . ii HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................... . iii HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... . v HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. . vi HALAMAN MOTTO .................................................................................. . viii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... . xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ . xv BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakan Masalah ........................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6 LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 8 1. Hakekat Penguasaan Konsep Tata Surya ......................... 8 a. Pengertian Penguasaan .............................................. 8 b. Pengertian Konsep ..................................................... 9 c. Pengertian Penguasaan Konsep ................................. 10 d. Tinjauan Tentang Materi Tata Surya .......................... 11 commit xiito user perpustakaan.uns.ac.id BAB III BAB IV digilib.uns.ac.id e. Penguasaan Konsep Tata Surya ................................ . 19 2. Hakekat Metode Role playing ........................................... 20 a. Pengertian Metode ...................................................... 20 b. Pengertian Metode Pembelajaran .............................. 20 c. Jenis-jenis Metode Pembelajaran ............................... 21 d. Pengertian Metode Role playing ................................ 22 e. Tujuan Metode Role playing ...................................... 25 f. Alasan Menggunakan Metode Role playing .............. 26 g. Manfaat Metode Role playing .................................... 26 h. Langkah-langkah Metode Role playing ................... . 27 i. Metode Pembelajaran Role playing ......................... .. 28 B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 29 C. Kerangka Berfikir ................................................................... 30 D. Hipotesis ................................................................................. 31 METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 32 B. Subjek Penelitian ................................................................... 33 C. Bentuk Penelitian ................................................................... 33 D. Sumber Data ........................................................................... 35 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 35 F. Validitas Data ......................................................................... 37 G. Teknik Analisis Data .............................................................. 38 H. Indikator Kinerja .................................................................... 40 I. Prosedur Penelitian ................................................................. 41 HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pratindaka .............................................................. 50 B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... . 52 1. Siklus I ........................................................................... 52 2. Siklus II ......................................................................... . 61 3. Antarsiklus ..................................................................... 70 C. Pembahasan .......................................................................... . 72 commit xiiito user perpustakaan.uns.ac.id BAB V digilib.uns.ac.id SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................... 74 B. Implikasi .............................................................................. 74 C. Saran .................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77 LAMPIRAN ................................................................................................. .. 80 commit xivto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel halaman 3.1. Indikator ketercapaian tujuan penelitian .................................................... 41 4.1. Data Nilai Materi Tata Surya Pada Kondisi Awal ..................................... 51 4.2. Data Nilai Materi Tata Surya Mata Pada Siklus I ..................................... 60 4.3. Data Nilai Materi Tata Surya Mata Pada Siklus II.................................. ...... 69 4.4. Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ................................................ 71 commit xvto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar halaman 2.1. Tata Surya .................................................................................................... 12 2.2. Matahari ....................................................................................................... 13 2.3. Merkurius ..................................................................................................... 14 2.4. Venus ........................................................................................................... 15 2.5. Bumi .............................................................................................................. 16 2.6. Mars .............................................................................................................. 17 2.7. Jupiter ........................................................................................................... 17 2.8. Saturnus ........................................................................................................ 18 2.9. Uranus .......................................................................................................... 18 2.10. Neptunus .................................................................................................... 19 2.11. Bagan Kerangka Berfikir .......................................................................... 31 3.1. Siklus Penelitian Tindakan .......................................................................... 34 3.2. Komponen-komponen Analisis Data .......................................................... 40 3.3. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 42 4.1. Grafik 1. Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Kondisi Awal ..................... 51 4.2. Grafik 2 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus I ............................... 60 4.3. Grafik 3 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajarn IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus II ............................. 70 4.4. Grafik 4 Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya saat Pratindakan, Siklus I dan Siklus II ...................................................... 71 commit xvito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran halaman 1. Rincian Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ................................. 80 2. Deskripsi Wawancara Sebelum Tindakan .................................................... 81 3. Deskripsi Wawancara Siswa Sebelum Tindakan .......................................... 83 4. Daftar Nilai Penguasaan Konsep Tata surya pada Kondisi Awal ............... 85 5. Silabus Kelas VI ................................................................................................ 87 6. Kisi kisi soal Siklus 1 ............................................................................. 91 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 .......................... 93 8. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...................... 132 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 .......................... 137 10. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ................... 153 11. Nilai Penguasaan Konsep Tata Surya Siklus I ........................................ 157 12. Silabus Kelas VI ..................................................................................... 159 13. Kisi-kisi soal silkus II .............................................................................. 163 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 .................... 165 15. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ................. 181 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 .................... 186 17. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ................. 203 18. Nilai Penguasaan Konsep Tata Surya Siklus II ....................................... 209 19. Deskripsi Wawancara Sesudah Tindakan ................................................ 211 20. Deskripsi Wawancara Siswa Sesudah Tindakan ..................................... 213 21. Lembar Pengamatan Kinerja Guru .......................................................... 215 22. Dokumentasi Penelitian .................................................................................. 228 23. Surat Perijinan .................................................................................................. 235 commit to user xvii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Tujuan dari pembelajaran IPA adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. IPA menawarkan cara-cara agar kita dapat memahami kejadian-kejadian di alam dan agar kita dapat hidup di alam ini. IPA sebagai disiplin ilmu dan perannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting (Srini M. Iskandar, 2001:16). Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Agar tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai, maka pembelajaran IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, dan merupakan upaya untuk membangkitkan minat siswa serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran IPA akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempunyai kecakapan dan keterampilan yang baik. Siswa sekolah dasar perlu diberi kesempatan untuk mempelajari, berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA. Banyaknya konsep-konsep dan penerapan IPA dalam kehidupan, sehingga penerapan pada pendidikan di sekolah harus disesuaikan. Srini M. Iskandar (2001: 2) menegaskan bahwa IPA untuk siswa SD harus dimodifikasi agar siswa dapat menguasai konsep IPA dengan baik. Mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan agar dapat mengimbangi perkembangan teknologi. Tujuan utama pembelajaran IPA adalah agar siswa memahami konsepkonsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam. Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Pembelajaran IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA juga mengandung pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia. Sehingga fakta penemuannya dapat dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan yang terjadi, pembelajaran IPA kurang dikaitkan dengan isu sosial dan teknologi yang ada di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan kehadiran produk-produk teknologi di masyarakat, serta akibat yang ditimbulkannya. Pembelajaran IPA di sekolah semata-mata hanya berorientasi pada tuntutan kurikulum yang telah dituangkan di dalam buku teks. Pembelajaran di kelas juga masih didominasi oleh ceramah dari guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru hanya menjelaskan sebatas produk dan sedikit proses. Sehingga mata pelajaran IPA kurang diminati dan kurang disukai oleh siswa. Bahkan sebagian besar siswa beranggapan mata pelajaran IPA sulit untuk dipelajari. Sehingga penguasaan konsep mata pelajaran IPA sangat kurang dikuasai oleh siswa dan mengakibatkan nilai mata pelajaran IPA lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Hasil dari pengalaman guru kelas VI dari tahun ke tahun pembelajaran IPA materi tata surya tergolong sulit dipelajari oleh siswa dan hasil dari pembelajaran tata surya masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas, siswa kelas VI masih belum dapat menerima secara maksimal pembelajaran IPA konsep tata surya yang diajarkan. Pembelajaran yang dilaksanakan belum memperhatikan segi penyampaian materi yang dapat membuat siswa mudah dan senang belajar IPA. Perhatian terhadap minat belajar sains siswa masih kurang. Dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, diperoleh bahwa penguasaan konsep tata commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 surya masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat pada hasil nilai mata pelajaran IPA khususnya pada materi Tata Surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04. Siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 14 siswa (53,84%) mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) dan 12 siswa (46,16%) mendapat nilai dibawah KKM, dari data tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep tata surya siswa masih rendah. KKM mata pelajaran IPA SD Negeri Pekuncen 04 yaitu 65 dan hal ini menunjukkan bahwa penguasaan konsep IPA tata surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 masih belum maksimal dan perlu ditingkatkan agar mencapai angka kriteria ketuntasan mengajar. Dari hasil wawancara dan observasi (lampiran 2 halaman 81) dengan guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 diperoleh permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA, yaitu 1) Interaksi siswa kurang dalam proses pembelajaran, hal tersebut terlihat pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak diam mendengarkan penjelasan guru 2) Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA kerap kali menjadi sesuatu hal yang dibenci dan menakutkan bagi para siswa. Sebagian besar siswa masih memiliki pandangan bahwa mata pelajaran IPA merupakan materi yang sulit. 3) Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA. Media-media yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran masih terbatas sekali. 4) Pembelajaran IPA lebih menekankan pada menghafal sejumlah konsep dan kurang menekankan pada penguasaan konsep belajar IPA. Guru cenderung mementingkan agar siswa mengetahui sesuatu dan mengesampingkan siswa dapat melakukan sesuatu. 5) Ketidaktepatan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar mengajar dan merupakan salah satu parameter utama keberhasilan guru dalam mengajar. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi tercapainya sasaran belajar sehingga guru perlu memilih metode yang tepat. Pemilihan metode pembelajaran tidak hanya didasarkan pada kebiasaan, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 melainkan pada bagaimana cara membuat siswa menjadi aktif dan memiliki minat belajar tinggi. Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan kurang bermaknanya pelajaran IPA saat ini, sehingga menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah dan pembelajaran cenderung pasif. Padahal, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendekatan pengajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seharusnya siswa diposisikan sebagai pusat perhatian atau dengan kata lain siswa yang aktif. Permasalahan yang muncul, jika dibiarkan berlanjut tidak hanya bermasalah pada penguasaan konsep tata surya yang menyebabkan hasil pembelajaran IPA rendah akan tetapi berdampak kepada pola pikir siswa yang tidak akan segera berkembang tentang pengetahuan sains yang tentunya sangat penting bagi kehidupan sehari-hari nantinya. Selain itu juga dapat berpengaruh terhadap pembelajaran tata surya pada tingkat sekolah yang lebih tinggi yaitu pembelajaran tata surya akan di pelajari lagi ditingkat SMP dan SMA. Jika pada pembelajaran tata surya tingkat dasar belum tuntas maka ditingkat selanjutnya akan lebih tidak memahami materi tata surya. Salah satu solusi yang dapat ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan variasi pembelajaran melalui suatu strategi pembelajaran aktif atau disebut juga active learning. Belajar aktif merupakan cara yang baik untuk membekali siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar mandiri. Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sangat diperlukan untuk menggali potensi siswa, pembelajaran aktif menuntut peran serta siswa secara utuh dalam proses pembelajaran agar siswa mendapatkan pengalaman belajar dan mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki. Dengan adanya pengalaman belajar akan mempermudah siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga tercapainya prestasi belajar yang sesuai standar. Pengalaman belajar siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif akan membuat siswa lebih mengerti dan menguasi konsep pembelajaran. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 Dari permasalahan tersebut, peneliti menitikberatkan pada penerapan penggunaan metode role playing (bermain peran), pemilihan metode ini berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingkan bila mereka hanya melihat materi atau konsep. Penerapan pengajaran berdasarkan pengalaman salah satunya yaitu dengan metode role playing. Pembelajaran aktif dapat dilakukan dengan kegiatan menghadapi suatu bentuk permasalahan. Pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dapat direkayasa dalam suatu bentuk peran tertentu. Metode role playing merupakan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat pada kehidupan nyata (Sudjana, 2001: 134). Metode ini menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar aktif, serta dalam proses belajar mengajar akan terjalin komunikasi dua arah sehingga dapat meningkatkan peluang bagi guru untuk memperoleh balikan dalam rangka menilai efektivitas pengajarannya. Pembelajaran dengan metode role playing diharapkan dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya dalam mata pelajaran IPA di kelas VI SD Negeri C. Tujuan Penelitian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 Berdasarkan rumusan masalah tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas yaitu: an konsep tata surya dalam mata pelajaran IPA melalui metode role playing D. Manfaat Penelitian Setiap penelitian harus bermanfaat terhadap para pembaca maupun peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan pengetahuan kepada pendidik untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar melalui metode role playing dan menambah pengembangan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, aktif dan menyenangkan. b. Membantu pembinaan peserta didik untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat bermanfaat : a. Bagi Guru Bagi guru hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengalaman guru pada proses pembalajaran yaitu membantu guru dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran konsep-konsep IPA. b. Bagi siswa Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk membantu memudahkan siswa dalam rangka mengingat, memahami, dan menerima pelajaran sehingga dapat meningkatnya penguasaan konsep IPA. Membuat siswa tidak merasa jenuh, lebih aktif, dan semangat dalam belajar karena siswa tidak hanya sekadar menghafal, akan tetapi siswa dapat mengalami sendiri. c. Bagi sekolah Diharapkan metode role playing ini dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah dasar dan juga commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 dapat bermanfaat untuk menumbuhkan inovasi sekolah. Memberikan masukan pada sekolah bahwa pembelajaran IPA melalui metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep-konsep IPA pada siswa sekolah dasar. d. Bagi peneliti Bagi peneliti hasil penalitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai penggunaaan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dan memperoleh bukti bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hakekat Penguasaan Konsep Tata Surya a. Pengertian Penguasaan Penguasaan merupakan kemampuan untuk menguasai dan memahami sesuatu dengan pikiran untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, dalam belajar berarti harus mengerti maksud dan implikasinya, sehingga menyebabkan pembelajar dapat menguasai suatu materi tertentu. Penguasaan dapat diartikan proses, cara, atau perbuatan menguasai atau menguasakan dapat juga berarti kemampuan untuk memahami atau menerapkan pengetahuan, dan kepandaian. Sedangkan, menguasai berarti mampu dalam suatu bidang (Peter Salim dan Yenni, 1991:769). Menurut Abin Syamsuddin (2009:187) menyatakan bahwa menguasai adalah melakukan tindakan untuk dapat menggunakan sesuatu dengan tepat, dan dapat memberikan contoh-contoh. Menurut Winkel (2005:463) penguasaan berarti siswa dituntut supaya siswa mencapai tujuan intruksional yang pertama lebih dahulu, sebelum siswa diperbolehkan mempelajari unit pelajaran yang baru untuk mencapai tujuan intruksional yang kedua, tujuan intruksional kedua harus tercapai lebih dahulu, sebelum siswa maju lebih lanjut dan seterusnya. Tujuan intruksional harus dikuasai sebelum melanjutkan materi berikutnya, begitu seterusnya, dengan kata lain yang berikutnya tidak dimulai jika yang sebelumnya dikuasai oleh siswa. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa penguasaan adalah kemampuan seseorang untuk memahami atau menerapkan pengetahuan, kepandaian dengan suatau cara, proses atau perbuatan dengan contoh-contoh. commit to user 8 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 b. Pengertian Konsep Secara harfiah kata konsep mempunyai arti mempunyai keunggulan kecakapan dalam ilmu pengetahuan. Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu objek. Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:42) menyatakan bahwa konsep mempunyai lima elemen yaitu: nama, contoh-contoh (positif dan negatif), atribut (esensial dan non-esensial), nilai-nilai atribut, dan aturan. Ciri-ciri konsep antara lain: 1) atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep satu dengan konsep yang lainnya; 2) atribut nilainilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut; 3) jumlah atribut yang bermacam-macam satu konsep dengan konsep lainnya; 4) kedominan atribut, menunjukan pada kenyataan bahwa beberapa atribut lebih dominan dari pada yang lainnya (Oemar Hamalik, 2002: 162) Menurut Oemar Hamalik (2003: 165) belajar konsep berguna dalam rangka pendidikan siswa atau paling tidak punya pengaruh tertentu. Adapun kegunaan konsep antara lain: 1) Mengurangi kerumitan lingkungan. 2) Membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar kita. 3) Membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas, dan lebih maju. 4) Mengarahkan kegiatan instrumental. 5) Memungkinkan pelaksanaan pengajaran. Selanjutnya menurut Oemar Hamalik (2004:162-163), yang disebut konsep atau ciri konsep itu adalah : 1) Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep satu dengan konsep lainnya. 2) Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat dalam suatu atribut. 3) Jumlah atribut yang bermacam-macam antara satu konsep dengan konsep lainnya. 4) Kedominanan atribut, menunjuk pada kenyataan bahwa beberapa atribut lebih dominan (abvious) daripada yang lainnya. Konsep merupakan suatu abstraksi dari pemikiran (ide) yang merupakan generalisasi dari sesuatu yang khusus atau spesifik. Konsep commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada aneka objek dalam lingkungan fisik. Sedangkan, konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbeda (Menurut Winkel, 2005:113). Sedangkan, menurut Oemar Hamalik (2010:162) konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli merupakan obyek-obyek atau orang (person). Konsep-konsep tidak terlalu kongruen dengan pengalaman pribadi kita tetapi menyajikan usaha-usaha manusia untuk mengklasifikasikan pengalaman kita. Konsep adalah suatu yang sangat luas. Oleh karena itu konsep-konsep itu merupakan penyajian-penyajian internal dari sekelompok stimuli, konsep-konsep itu tidak dapat diamati, konsep-konsep harus disimpulkan dari perilaku. Walaupun kita tidak dapat memberikan suatu definisi verbal dari suatu konsep, suatu definisi tidak mungungkapkan semua hubungan-hubungan antara konsep itu dengan konsep yang lain. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep adalah sesuatu penyajian atau gagasan yang umum mengenai sesesutu yang dapat berupa benda, peristiwa, atau kegiatan, yang di dalamnya terkandung makna yang luas. c. Pengertian Penguasaan Konsep Penguasaan konsep berarti memahami benar atau menyanggupi untuk menggunakan pengetahuan maupun kepaindaian. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik konsep teori maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:41) mendifinisikan penguasaan konsep adalah individu mampu menyebutkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan dari contoh-contoh yang menyajikan informasi tentang karakteristik dan nilai atribut dari konsep, kemudian dirumuskan kembali tentang konsep itu. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui keberhasilan siswa memahami suatu konsep yaitu: (1) dapat menyebutkan contoh konsep; (2) dapat menyatakan ciri-ciri konsep; (3) dapat memilih dan membedakan antara contoh dari yang bukan konsep; (4) dapat memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep. (Oemar Hamalik, 2002:166). Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep adalah suatau proses atau cara untuk menguasai sesuatu yang merupakan alat untuk membantu kegiatan berfikir yang berupa ide atau gagasan dengan stimuli yang memiliki ciri umum guna untuk memecahkan suatu masalah. d. Tinjauan Tentang Materi Tata Surya Tata surya merupaka suatu kumpulan dari benda-benda langit dan matahari sebagai pusatnya. Tata surya juga memiliki anggota, selain matahari sebagai pusatnya anggota tata surya di antaranya adalah planet-planet, bulan, asteroid, meteroid, komet. Sulistyanto (2008 :133) menyatakan bahwa tata surya adalah bendabenda langit yang terdiri dari matahari, planet, dan benda langit lainnya. Sedangkan, menurut Rositawaty (2008:154) tata surya adalah kumpulan benda langit yang berpusat mengelilingi matahari. Benda-benda langit itu adalah bulan, asteroid, meteroid, komet, dan planet-planet. Tata surya terletak di dalam satu galaksi yang disebut Bimasakti. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet, benda langit lainnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 Susunan Tata Surya dilihat pada gambar 2.1, sebagai berikut : Gambar 2.1 Tata Surya (Heri Sulistyanto:2008 ) 1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya Matahari memancarkan cahaya dan panasnya karena pada inti matahari terjadi reaksi fusi yang menghasilkan energi yang sangat besar. Suhu inti matahari ± 15 juta °C dan suhu di permukaan kurang lebih 6.000 °C. Panas yang dipancarkan matahari merupakan sumber energi utama di bumi. Jika dibandingkan dengan bumi, ukuran matahari sangat besar. matahari bentuknya menyerupai bola gas dengan diameter ±1,4 juta kilometer. Volume matahari hampir 1 juta kali volume bumi. Dengan ukuran matahari yang sangat besar seperti dijelaskan di atas, maka commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 matahari memiliki gaya gravitasi yang sangat besar. Dengan gaya gravitasi tersebut terjadi gaya tarikmenarik antara matahari dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal ini yang menyebabkan planet-planet dan benda langit lainnya selalu beredar mengelilingi matahari. Gambar matahari dapat dilihat pada gambar 2.2, sebagai berikut : Gambar 2.2 Matahari (Heri Sulistyanto:2008 ) 2. Planet-Planet Berbeda halnya dengan matahari, planet tidak dapat bercahaya. Planet termasuk benda langit yang selalu berputar pada orbitnya dalam mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Planet berputar pada masingmasing garis edarnya. Garis edar planet disebut orbit. Sampai saat ini planet yang ditemukan dalam tata surya ada delapan buah planet, yaitu Merkurius, Venus, bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus. Berdasarkan letak planet terhadap bumi, planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan planet luar. Planet dalam terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua planet ini berada di dalam orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet luar karena berada di luar orbit bumi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 a. Merkurius Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari dengan jarak ± 58 juta kilometer. Karena jaraknya yang dekat dengan matahari serta tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan Merkurius pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada malam hari turun hingga minus 200 °C. Permukaan Merkurius pertama kali dipotret dari pesawat ruang angkasa Marinir 10 pada tahun 1974. Berdasarkan hasil pemotretan tersebut pada permukaan Merkurius banyak terdapat kawah. Merkurius merupakan planet kecil dengan diameter kurang lebih 4.879 km. Merkurius mendapat julukan bintang fajar atau bintang senja karena kadangkadang terlihat menjelang matahari terbit atau beberapa saat setelah matahari terbenam. Gambar planet merkurius dapat dilihat pada gambar 2.3, sebagai berikut : Gambar 2.3 Merkurius (Heri Sulistyanto:2008 ) b. Venus Venus adalah planet kedua dari matahari. Jarak Venus dari matahari kurang lebih 108 juta km. Planet Venus merupakan planet terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, Venus tampak paling jelas dari bumi. Pada pagi hari, Venus terlihat jelas seperti bintang di ufuk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 timur, sehingga banyak orang menyebutnya bintang timur, bintang barat, bintang malam, bintang pagi atau bintang kejora. Venus memiliki atmosfer yang terdiri atas gas, kabut tebal berupa uap asam dan debu sehingga permukaannya sulit diamati. Foto-foto yang didapatkan oleh pesawat ruang angkasa milik Uni soviet, Venera-9 dan Venera-10, memperlihatkan permukaan venus terdiri dari batu dan suhu permukaannya kurang lebih 500 °C. Keadaan atmosfer Venus yang panas ini disebabkan oleh kandungan gas karbon dioksida yang sangat tinggi sehingga menghasilkan efek rumah kaca. Ukuran Venus hampir sebesar bumi dengan diameter kurang lebih 12.104 km. Gambar planet venus dapat dilihat pada gambar 2.4, sebagai berikut : Gambar 2.4 Venus (Heri Sulistyanto:2008 ) c. Bumi Bumi adalah planet ketiga pada tata surya denga jarak dari matahari kurang lebih 150 juta km. Bumi yang kita tempati ini memiliki faktor-faktor pendukung bagi kehidupan makhluk hidup sebagai berikut: 1) Bumi cukup menerima sinar matahari sehingga suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Dengan suhu tersebut memungkinkan makhluk hidup melakukan proses kehidupannya. Karena suhu tersebut tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. 2) Bumi mempunyai atmosfer yang mengandung oksigen. Atmosfer ini commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 melindungi bumi dari jatuhnya benda langit yang lain. Selain itu, atmosfer yang menyelimuti bumi berperan menahan panas dan cahaya matahari yang berlebihan dan membahayakan, seperti sinar ultraviolet. 3) Permukaan bumi terdiri dari daratan dan perairan. Perairan di bumi lebih luas dari pada daratannya. Dengan demikian dapat menyediakan air sebagai sumber kehidupan. Bumi merupakan planet ke lima terbesar dari sembilan planet lainnya. Diameter bumi kurang lebih 12.756 km. Orbit bumi berbentuk elips. Bumi memiliki satu satelit, yaitu Bulan. Gambar planet bumi dapat dilihat pada gambar 2.5, sebagai berikut : Gambar 2.5 Bumi (Heri Sulistyanto:2008 ) d. Mars Planet keempat ini berukuran kecil, diameternya hanya berukuran kurang lebih 6.800 km. Atmosfer yang menyelimuti Mars sangat tipis sehingga permukaan Mars dapat diamati dari bumi dengan menggunakan teropong. Mars adalah planet yang berwarna merah. Pesawat ruang angkasa Viking I dan Viking II milik Amerika Serikat berhasil mengamati permukaan Mars. Permukaan Mars berupa ribuan kawah, lembah-lembah besar dan gunung berapi. Kawah Olympus Mars yang berdiameter kurang lebih 700 km dan tinggi 25 km merupakan kawah terbesar di tata surya. Pada siang hari suhu permukaan Mars sekitar 20 °C sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C. Planet Mars commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Gambar planet mars dapat dilihat pada gambar 2.6, sebagai berikut : Gambar 2.6 Mars (Heri Sulistyanto:2008 ) e. Jupiter Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Diameter Jupiter 11 kali diameter bumi atau sekitar 141.700 km. Jupiter memiliki 17 satelit, dan yang terbesar di antaranya adalah Ganymedes. Sebagian besar Jupiter tersusun atas gas, terutama hidrogen dan helium. Gambar planet jupiter dapat dilihat pada gambar 2.7, sebagai berikut : Gambar 2.7 Jupiter (Heri Sulistyanto:2008 ) f. Saturnus Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan. Gambar planet saturnus dapat dilihat pada gambar 2.8, sebagai berikut: Gambar 2.8 Saturnus (Heri Sulistyanto:2008) g. Uranus Sampai tahun 1781, orang mengira Saturnus adalah planet terjauh dari bumi. Akan tetapi, William Herschel menemukan planet Uranus. Uranus mempunyai suhu lebih dingin dari Saturnus. Pada planet ini tidak ada oksigen dan selalu dikelilingi awan yang tebal. Hal ini yang menyebabkan sinar matahari terhalangi untuk mencapai Uranus. Uranus merupakan planet ketiga terbesar setelah Jupiter dan Saturnus. Diameter Uranus hampir empat kali diameter bumi atau kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi serta atmosfernya sangat tebal, Uranus angat sulit diamati dari bumi. Uranus dikelilingi lima buah satelit dan yang paling besar adalah Titania. Gambar planet uranus dapat dilihat pada gambar 2. 9, sebagai berikut : Gambar 2.9 Uranus (Heri Sulistyanto:2008 ) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 h. Neptunus Neptunus pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh observatorium Berlin. Planet ini tampak seperti kembaran Uranus karena ukurannya yang hampir sama. Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. Pada planet Neptunus tidak ada oksigen, penuh dengan awan yang tebal, dan tidak ada kehidupan. Neptunus memiliki dua buah satelit, yaitu Triton dan Nereid. Triton adalah satelit terbesar. Gambar planet neptunus dapat dilihat pada gambar 2.10, sebagai berikut : Gambar 2.10 Neptunus (Heri Sulistyanto:2008 ) e. Penguasaan Konsep Tata Surya Penguasaan konsep adalah suatau proses atau cara untuk menguasai sesuatu yang merupakan alat untuk membantu kegiatan berfikir yang berupa ide atau gagasan dengan stimuli yang memiliki ciri umum guna untuk memecahkan suatu masalah. Sedangkan tata surya adalah susunan bendabenda langit yang terdiri dari matahari, planet,dan benda langit lainnya. Planet dan benda-benda langit lainnya secara teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Jadi penguasaan konsep tata surya adalah suatau proses atau cara untuk menguasai materi tata surya yang merupakan alat untuk membantu kegiatan berfikir yang berupa ide atau gagasan dengan stimuli yang memiliki ciri commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 umum guna untuk memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan bendabenda langit yang terdiri dari matahari, planet,dan benda langit lainnya. 2. Hakekat Metode Role Playing a. Pengertian Metode Metode berasal dari Bahasa Latin yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Martinis Yamin (2010:58) menyatakan bahwa metode merupakan bagian dari stategi yang berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Wina Sanjaya (2006:126) metode adalah upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode merupakan cara atau suatu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu guru harus menggunakan metode yang menunjang kegiatan pembelajaran, sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Menurut Syaiful B. Djamarah dkk (2006:82), metode berkedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran, mensiasati perbedaan individual anak didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari berbagai pengertian metode yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara atau jalan untuk menyajikan atau melaksanakan kegiatan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal diperlukan metode pembelajaran yang tepat. b. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran merupakan suatu cara untuk melaksanakan proses pembelajaran. Nana Sudjana (1995:76) menyatakan bahwa metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengandalkan hubungan dengan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode mengajar sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini membuat guru sebagai komponen pendidikan yang memiliki tugas utama mengajar untuk menguasai metode. Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi intruksional, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Martinis Yamin, 2009:145). Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000: 76) menjelaskan bahwa metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Ahli lain, yakni Hamzah B. Uno (2007:2), juga menjelaskan bahwa metode pembelajaran sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari beberapa pengertian dari para ahli mengenai metode pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru saat berlangsungnya pembelajaran guna mencapai suatu tujuan pembelajaran. c. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Jenis-jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, diantaranya yaitu: metode caramah (lecture), metode demonstrasi dan ekspserimen, metode tanya jawab, metode penampilan, metode diskusi, metode studi mandiri, metode pembelajaran terprogram, metode latihan bersama teman, metode simulasi, metode pemecahan masalah, metode studi kasus, metode insiden, metode pratikum, metode proyek, metode bermain peran, metode seminar, metode simposium, metode tutorial, metode deduktif, dan metode induktif (Martinis Yamin, 2010: 64). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 Sedangkan Menurut Wina Sanjaya (2006:147) terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru di dalam pembelajaran, diantaranya adalah: 1) Metode ceramah, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. 2) Metode demonstrasi, yaitu metode pembelajaran yang menyajikan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa tentang sesuatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. 3) Metode diskusi, yaitu metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. 4) Metode simulasi, metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menyajikan pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Jenis-jenis simulasi yaitu sosiodrama, psikodrama, dan role playing. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis metode sangat banyak diantaranya adalah metode caramah, metode demonstrasi dan ekspserimen, metode tanya jawab, metode penampilan, metode diskusi, metode studi mandiri, metode pembelajaran terprogram, metode latihan bersama teman, metode simulasi, metode pemecahan masalah, metode studi kasus, metode insiden, metode pratikum, metode proyek, metode bermain peran, metode seminar, metode simposium, metode tutorial, metode deduktif, dan metode induktif. d. Pengertian Metode Role Playing Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas atau pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap sesuatu. Metode role playing merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui Pengembangan pengembangan imajinasi dan imajinasi penghayatan dan penghayatan dilakukan siswa siswa. dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Role playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berpikir orang lain (Husein Achmad, 1981:80). Mann (Michael Hitchens and Anders Drachen, 2008:6): A role-playing situation is here defined as a situation in which an individual is explicitly asked to take a role not normally his own, or if his own in a setting not normal for the enactment of the role. Pendapat di atas berarti, menurut Mann (Michael Hitchens and Anders Drachen, 2006: 6) menyatakan bahwa situasi bermain peran didefinisikan sebagai situasi di mana seorang individu secara eksplisit diminta untuk mengambil peran dan biasanya tidak sendiri, atau jika sendiri dalam lingkungan tidak normal untuk berlakunya peran. Syaiful Bahri Djamarah (2000: 199) menyatakan bahwa metode bermain peran ( role playing ) ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan dilakukan oleh anak didik. Role playing adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasikan peristiwa sejarah, mengkreasikan peristiwaperistiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. (Wina Sanjaya, 2006:161) Henriksen (Michael Hitchens and Anders Drachen, 2008: 6): role-play is a media, where a person, through immersion into a role and the world of this role, is given the opportunity to participate in and interact with the contentsof this world. Pendapat di atas berarti, menurut Henriksen (Michael Hitchens and Anders Drachen, 2006: 6) menyatakan bahwa bermain peran adalah sebuah media, ketika seseorang mulai mengawalinya dari dalam peran dan dunia dari peran ini, diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan berinteraksi dengan isi dunia ini. Sedangkan, menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2008: 98) menyatakan bahwa role playing adalah suatu aktivitas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Selain itu Ronald L. Partin (2009: 182) menyatakan bahwa bermain peran adalah teknik yang berharga untuk menstimulasi situasi kehidupan nyata. Hitchens and Drachen (Jonne Arjoranta, 2010: 4 ): A role-playing game is a game set in an imaginary world. Players are free to choose how to explore the game world, in terms of the path through the world they take, and may revisit areas previously explored. The amount of the game world potentially available for exploration is typically large. Pendapat di atas berarti, menurut Hitchens and Drachen (Jonne Arjoranta, 2010: 4) menyatakan bahwa role playing adalah suatu permainan ditetapkan dalam sebuah dunia imajiner. Pemain bebas untuk memilih cara untuk menjelajahi dunia permainan, dalam hal dari jalur melalui dunia mereka ambil, dan dapat mengunjungi daerah yang sebelumnya dieksplorasi. Itu jumlah permainan dunia berpotensi tersedia untuk eksplorasi biasanya besar. Bermain peran menyediakan lingkungan yang aman bagi siswa untuk mengeksperimen dengan perilaku dan keterampilan baru. Bermain peran dapat membangkitkan minat dalam sebuah topik, maupun menyemangati siswa untuk berempati dengan sudut pandang berbeda. Karena siswa menjadi sepenuhnya terlibat di dalam peran mereka, maka pembelajaran itu bersifat holistik, melibatkan wilayah emosi dan psikomotor maupun kognitif mereka. Bermain peran adalah aktivitas yang di dalamnya siswa tidak perlu merasa cemas karena harus siap dengan jawaban tunggal yang benar. Mengizinkan mereka untuk mencetak kesalahan akan lebih mendorong untukmengambil resiko dan bereksperimen. Bahkan siswa berkemampuan rendah dapat merasakan sukses. Kreativitas dari semua siswa dapat terlepas melalui aktivitas bermain peran. Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli mengenai metode role playing dapat disimpulkan bahwa metode role playing merupakan suatu metode yang digunakan dalam pembelajaran dimana siswa memerankan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 sesuatu yang bertujuan agar siswa lebih mengembangkan kemampuan berimajinasi, menanamkan kemampuan bertanggungjawab dalam bekerjasama dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain dan belajar mengambil keputusan. e. Tujuan Metode Role Playing Metode Bermain Peran digunakan dengan tujuan agar memahami sebab akibat suatu kejadian, membantu siswa dalam memperjelas pola berpikir, berbuat, dan memiliki keterampilan dalam membuat atau mengambil keputusan menurut caranya sendiri, membina kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, berpikir, kritis, dapat hidup dalam kelompok, dan sebagai alat mendiagnosa keadaan, kemampuan, dan kebutuhan siswa. Menurut Oemar Hamalik (2003: 199) tujuan role playing sesuai dengan jenis belajar adalah sebagai berikut: (1) Belajar dengan berbuat yaitu siswa melakukan peranan tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan interaktif atau reaktif. (2) Belajar melalui peniruan yaitu pengamat (siswa) menyamakan diri dengan pelaku dan tingkah laku pemeran. (3) Belajar melalui balikan, pengamat menanggapi perilaku para pemain peran yang telah ditampilkan. (4) Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan yaitu pemeran dapat memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya. Sedangkan, menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2008:101) bahwa role playing untuk tujuan yang spesisfik ada empat pokok yaitu role playing berbasis keterampilan (skill-based), berbasis isu (issues-based), berbasis problem (problems-based), dan berbasis spekulasi (speculative-based). Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan role playing adalah siswa dapat belajar dari pengalaman yang diperankannya. Bermain peran dapat meningkatkan dan menumbuhkan kerja commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 sama siswa dalam proses belajar. Kerja sama merupakan kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Melalui kerja sama manusia dapat membangkitkan rasa kebersamaan yang berarti. Metode role playing diterapakan dengan cara bekerja sama antarsiswa. f. Alasan Metode Role Playing Herman J.Waluyo (2002:189) mengatakan bahwa dari role playing dapat dicapai aspek perasaan, sikap, nilai, persepsi, keterampilan pemecahan masalah, dan pemahaman terhadap permasalahan. Sedangkan, menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2008:99) role playing dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario). Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa alasan menggunakan metode role playing adalah karena keterlibatan siswa dalam kegiatan role playing yang sangat maksimal sehingga proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik, dari aspek perasaan, sikap, nilai, persepsi, keterampilan pemecahan masalah, dan pemahaman terhadap permasalahan dalam pembelajaran. g. Manfaat Metode Role Playing Manfaat penggunaan metode bermain peran atau Role Playing dalam proses belajar mengajar adalah membangkitkan minat siswa, memupuk dan mengembangkan rasa kerjasama siswa, mengembangkan kreatifitas, serta memberi pengalaman bekerjasama dalam memecahkan masalah. Manfaat role playing bergantung pada kualitas pemeranan dan khususnya analisis yang mengiringinya. Manfaat ini juga ditentukan oleh persepsi siswa mengenai peran yang juga terdapat dalam situasi kehidupan nyata. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 Manfaat role playing menurut Bruce Joyce, et al (2009: 341), adalah sebagai berikut : 1) Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan memperhitungkan perasaannya sendiri serta perasaan orang lain. Siswa bisa memiliki perilaku baru dalam menghadapi situasi sulit yang tengah dihadapi, dan siswa meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. 2) Role playing bisa merangsang timbulnya beberapa aktivitas siswa menikmati tindakan atau pemeranan. Role playing adalah salah satu sarana untuk mengembangkan materi instruksional. Tingkatan dalam metode ini tidakakan pernah berakhir dengan sendirinya, tetapi hanya membantu siswa untuk mengekspos nilai-nilai, perasan, solusi masalah, dan tingkah laku yang ada dan terpendam dalam diri siswa. Sedangkan Fannie R. Shaftel dan George Shaftel (dalam Abdul Azis Wahab, 2009: 109) mengemukakan bahwa role playing memiliki dua manfaat education for citizen group counseling manfaat tersebut masih terdapat beberapa manfaat lainnya. Penggunaan metode ini akan memberikan manfaat apabila dilakukan dengan langkahlangkah yang benar. Berpijak dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat role playing adalah untuk membantu siswa untuk mengembangkan keberaniannya untuk bekerjasama dan mengungkapkan apa yang siswa kuasai. h. Langkah-langkah Metode Role Playing Menurut Oemar Hamalik (2003: 215) dalam rangka menyiapkan suatu situasi role playing (bermain peran) di dalam kelas, guru mengikuti langkahlangkah sebagai berikut : 1) Persiapan dan Instruksi a. Guru memiliki skenario bermian peran. b. Sebelum pelaksanaan bermian peran, siswa harus mengikuti latihan pemanasan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28 c. Guru memberikan instruksi khusus kepada peserta bermain peran stelah memberuikan penjelasan pendahuluan kepada keseluruhan kelas. d. Guru memberitahukan peran-peran yang akan diamainkan serta memberikan instruksi-instruksi yang berhubungan dengan masingmasing peran kepada para siswa. 2) Tindakan Dramatik dan Diskusi a. Para siswa terus melakukan perannya sepanjang situasi bermain peran. b. Bermain peran harus berhenti pada titik-titik penting atau apabila terdapat tingkah laku tertentu yang menuntut diberhentikannya permainan tersebut. c. Keseluruhan kelas selanjutnya berpartisipasi dalam diskusi yang terpusat pada situasi bermain peran. 3) Evaluasi Bermain Peran a. Siswa memberikan keterangan baik secara tertulis maupun dalam kegiatan diskusi tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bermain peran. b. Guru menilai efektifitas an keberhasilan bermain peran. c. Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah dinilai. Sedangkan menurut Sri Anitah (2009:112) langkah-langkah pelaksanaan role playing adalah sebagai berikut : 1) guru menerangkan teknik baru ini dengan cara sederhana. 2) guru menceritakan kisah yang akan diperankan. 3) guru menunjukan beberapa orang pelaku untuk melaksanakan tugas bermain peran. 4) guru menetapkan dengan jelas masalah dan peranan yang harus dimainkan oleh para pelaku. 5) guru menetapkan peranan pendengar. 6) guru menyarankan kalimat pertama. 7) guru mengentikan role playing pada detik-detik masalah diskusi umum. 8) guru memberi kesempatan kepada pendengar untuk memeberikan pendapat atau mencari pemecahan dengan cara-cara lain, kemudian diambil kesimpulan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkahlangkah dalam proses belajar mengajar menggunakan metode role playing diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia, terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik. i. Metode Pembelajaran Role Playing Metode role playing adalah metode atau suatu cara penguasaan bahanbahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai sesuatu benda atau hal. Dalam pembelajaran metode role playing, interaksi sosial menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Ketika pembelajaran siswa ikut berperan aktif dan dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses dari suatu kegiatan dalam pembelajaran. Diharapkan lebih bermakna bagi siswa untuk memecahkan persoalan berfikir kritis dan melakukan observasi serta menarik kesimpulan. B. Penelitian yang Relevan Heny Susilowati (2011) dalam skripsinya yang berjudul peningkatan penguasaan konsep gaya magnet melalui pembelajaran Guided Inquiry Method Sisiwa kelas V SD Negeri 2 Ampel Boyolali tahun pelajaran 2010/ 2011. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Guided Inquiry dapat meningkatkan penguasaan konsep gaya magnet pada siswa kelas V SD Negeri 2 Ampel Boyolali tahun pelajaran 2010/ 2011. Hal ini dilihat dari prosentase per siklus kenaikan penguasaan konsep IPA siswa kelas V dari siklus I sampai siklus II. Pada pembelajaran sebelum ada tindakan siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 16 siswa (47,37%) dari 34 siswa. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 24 siswa (70,59%) dari 34 siswa. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 31 siswa (91,18%) dari 34 siswa. Kesimpulannya yaitu bahwa penguasaan konsep siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode tersebut. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian milik Sutino (2011), yang berjudul peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing pada siswa kelas V SD Negeri Pandak 1 Sidoharjo Sragen tahun ajaran 2010/2011. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kualitas hasil keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri Pandak 1 Sidoharjo Sragen. Hal ini ditandai dengan nilai ratarata keterampilan berbicara siswa yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu pada siklus I sebesar 66,09 dan siklus II sebesar 73,33. Dilihat commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 dari hasil tes berbicara pada siklus I diketahui 15 siswa (71,42%) dari 21 siswa telah mencapai KKM (62) dan meningkat pada siklus II sebanyak 18 siswa (85,72%) dari 21 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM. Kesimpulannya bahwa penggunaan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Persaaman dari penelitian yang relevan tersebut adalah penggunaan metode dalam suatu pembelajaran dapat meningkathan hasil belajaran siswa. Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian yang pertama menggunakan metode Guided Inquiry untuk meningkatkan penguasaan konsep gaya magnet dan penelitian kedua menggunakan metode role playing untuk meningkatankan keterampilan berbicara. C. Kerangka Berpikir Survei awal yang peneliti lakukan sebelum tindakan dilaksanakan, yaitu diperoleh gambaran bahwa penguasaan konsep siswa pada materi tata surya dalam belajar IPA belum maksimal, hal ini disebabkan bahwa cara mengajar guru yang kurang maksimal. Pembelajaran IPA di SD Negeri Pekuncen 04 khususnya kelas VI, selama ini masih menggunakan pembelajaran konvensional yaitu masih menggunakan metode ceramah. Inilah yang membuat siswa kurang termotivasi mengikuti pembelajaran sehingga berakibat pada rendahnya penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran tata surya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal siswa yang sering tidak memperhatikan guru ketika guru meyampaikan pelajaran seperti siswa sering mengobrol dengan siswa lain. Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut perlu dilakukan usaha pemecahan. Supaya penguasaan konsep siswa dalam materi tata surya meningkat, maka peneliti memberikan solusi berupa penggunaan metode pembelajaran. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA materi tata surya adalah dengan menggunakan metode role playing. Metode role playing ini merupakan suatu metode pembelajaran dimana siswa bermain peran menjadi bahan materi yang diajarkan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 Metode role playing merupakan metode yang tetap berpusat pada siswa karena siswa dapat menemukan sendiri pengalaman belajarnya untuk meningkatkan keaktifan siswa sehingga penguasaan konsep siswa khususnya dalam pokok bahasan tata surya pada mata pelajaran IPA meningkat. Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat dibuat alur sistematis seperti pada gambar 2.11, sebagai berikut : Kondisi Awal1. Tindakan Kondisi Akhir Pebelajaran yang bersifat konvensional Penggunaaan Metode Role Playing Penguasaan konsep tata surya pada siswa meningkat Penguasaan konsep tata surya rendah Siklus I Pembelajaran dilakukan dengan Metode Role Playing Siklus II Refleksi dari siklus I Pembelajaran dilakukan dengan Metode Role Playing Gambar 2.11 Bagan kerangka berpikir D. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : role playing dapat meningkatkan penguasaan terhadap konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/ 2012. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pekuncen 04 yang terletak di kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Alasan yang mendasari penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pekuncen 04, yaitu situasi pembelajaran IPA di SD Negeri Pekuncen 04 yang belum optimal karena masih menggunakan metode ceramah dan penugasan, penghematan waktu dan biaya, dan lokasi penelitian dekat dengan tempat tingggal peneliti. SD Negeri Pekuncen 04 terletak di desa Pekuncen, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. SD Negeri Pekuncen 04 berdiri pada tahun 1979. Ketika berdiri memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS): 101030107027. Sejak awal berdirinya SD dari tahun 1979 sampai sekarang telah mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah. Kepala Sekolah yang menjabat saat ini adalah Bapak Sadirun, S.Pd. Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 telah terakreditasi. Hal ini mendorong pihak sekolah untuk berusaha dalam meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Secara geografis Sekolah Negeri Pekuncen 04 berada di wilayah Kabupaten Cilacap, tepatnya terletak di desa Pekuncen Kecamatan Kroya. Letak SD Negeri Pekuncen 04 sangat strategis karena dekat dengan pemukiman, selain itu SD Negeri Pekuncen 04 terletak jauh dari jalan utama, sehingga proses belajar tidak terganggu oleh suara bising kendaraan. Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap pada tahun 2011/2012 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan memiliki 5 guru yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang tenaga pengajar masih Wiyata Bakti dan 1 penjaga sekolah. Jumlah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 pada tahun 2011/2012 adalah 143 commit to user 32 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 siswa yang terdiri dari 73 siswa laki-laki dan 70 siswa perempuan. Siswa terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I sebanyak 23 siswa, kelas II sebanyak 19 siswa, kelas III sebanyak 22 siswa, kelas IV sebanyak 23 siswa, kelas V sebanyak 30 siswa, kelas VI sebanyak 26 siswa. Siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda. Bangunan gedung Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 berdiri di atas tanah seluas 3020 meter persegi, dengan luas bangunan 837 meter persegi. Bangunan yang ada adalah 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 gudang, perpustakan, UKS, tempat parkir dan 3 kamar mandi. Selain mempunyai beberapa ruangan, SD Negeri Pekuncen 04 juga mempunyai halaman yang luas yang biasanya digunakan untuk upacara, olahraga dan berbagai ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah serta tempat bermain para siswa waktu istirahat. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian diadakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/ 2012 selama 4 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2012 sampai dengan April 2012. Secara rinci jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian pada lampiran 1 halaman 80. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Di kelas tersebut kondisi siswa heterogen dengan kata lain kemampuannya berbeda-beda (lampiran 4 halaman 85). C. Bentuk Penelitian Bentuk Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action research). Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 empat tahap, yaitu perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan refleksi (reflecting). Secara jelas langkah-langkah dalam PTK dapat diperlihatkan pada gambar 3.1 di bawah ini : Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Tindak Lanjut Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan (Suharsimi Arikunto & Sugiyanto, 2009: 12) Keterangan : a. Perencanaan : Berisi hal-hal yang diperlukan guru untuk mengajar serta segala sesuatu yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya dengan metode role playing. b. Tindakan : Pelaksanaan pembelajaran tata surya dengan metode role playing. c. Pengamatan (observasi) : Pengamatan terhadap proses penerapan metode role playing terhadap pembelajaran IPA materi tata surya. d. Refleksi (analisis dan refleksi) : Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan penerapan metode role playing yang telah dilakukan pada siklus I ke siklus II. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 D. Sumber Data Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Informasi data ini diperoleh dari berbagai macam sumber data. Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Informasi data yang diperoleh dari narasumber yang terdiri atas peserta didik kelas VI Semester II SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap TahunAjaran 2011/2012 yang berjumlah 26 siswa dan guru kelas VI SDN 4 Pekuncen Kroya Cilacap. 2. Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru kelas VI. 3. Dokumen, arsip nilai ulangan harian terkait materi tata surya kelas VI tahun ajaran 2011/2012. 4. Informasi lain tentang kondisi SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang relevan dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data yang relevan perlu digunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Teknik obsevasi langsung Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai partisipan pasif (observer) sedangkan guru kelas sebagai pelaksana penelitian. Observasi dilakukan oleh peneliti (observer) dan guru kelas (pelaksana penelitian). Observasi dalam penelitian ini berupa observasi langsung yaitu pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan kelas tempat berlangsungnya pembelajaran mulai dari awal hingga akhir. Pengamatan tersebut, disertai dengan pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan siswa dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 guru dalam proses pembelajaran. Data ini digunakan dalam menyusun langkah-langkah perbaikan yang efektif. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti. Observasi dipusatkan pada kegiatan siswa dan kegiatan guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap selama pembelajaran IPA materi tata surya. 2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara yang dilakukan oleh peniliti bersifat fleksibel. Tidak berstruktur ketat, tidak dalam suasana formal, dan dapat dilakukan berulang pada informan yang sama. Wawancara ini lebih tepat disebut mendalam (in-depth interviewing) yang dilakukan pada semua informan. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan subjek penelitian yang terbatas. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan siswa kelas VI, yaitu memperoleh data tentang latar belakang siswa, pendidikan, orangtua, perhatian, nilai hasil pembelajaran dan sikap terhadap sesuatu. Teknik ini dilakukan kepada guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04. Dengan wawancara mendalam berharap akan memperoleh informasi yang rinci dan mendalam mengenai bagaimana proses pembelajaran IPA materi tata surya dan teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA materi tata surya. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi kelemahan dan kesulitan yang ada dalam pembelajaran IPA materi tata surya, sehingga dengan informasi tersebut commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 dapat diketahui langkah-langkah perbaikan dalam pembelajaran IPA materi tata surya yang lebih efektif. 3. Metode Dokumentasi Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dokumen resmi dan dokumen pribadi. Dengan melakukan pengamatan terhadap dokumen-dokumen dan catatan sekolah mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Digunakan untuk memperoleh data berupa nama siswa kelas VI, data nilai siswa, dan sejarah perkembangan SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap. Selain itu, saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa pengambilan vidio oleh orang lain. 4. Metode Tes Tujuan penggunaan teknik ini adalah mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA pada setiap siklus dengan menggunakan metode role playing. Tes dilakukan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan tes dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar tata surya mata pelajaran IPA siswa pada setiap siklus. F. Validitas Data Di dalam penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakan triangulasi data. Adapun yang dimaksud hal tersebut adalah: Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Melalui teknik triangulasi data diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat sesuai keadaan siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04, misalnya pada saat mengumpulkan data di SD Negeri Pekuncen 04, dilakukan dengan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 membandingkan hasil pengamatan langsung dari peneliti dengan isi dokumen yang terkait (arsip nilai yang sesuai dengan KKM, absensi harian siswa dan lainnya). Triangulasi data (sumber) yang diteliti akan sama tetapi data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda, sumber dari penelitian ini adalah dari guru dan siswa. G. Teknik Analisis Data Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data dan menganalisis data dengan menggunakan model analisis interaktif. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Untuk menguji validitas data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari dokumen. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Milles dan Huberman (2007: 20). Kegiatan pokok analisa model ini meliputi : reduksi data, penyajian data, kesimpulankesimpulan penarikan atau verifikasi (Milles dan Huberman, 2007: 20). Adapun langkah-langkah analisis interaktif adalah sebagai berikut : 1. Reduksi data Data yang direduksi dalam penelitian ini disederhanakan dan mengarah pada pengetahuan mengenai seberapa jauh penguasaan konsep tata surya siswa, dalam mata pelajaran IPA. Langkah yang dilakukan berupa pencatatan data yang diperoleh dari hasil observasi. Dalam pencatatan tersebut dilakukan seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan data, data mana yang akan diambil. Proses reduksi data dilakukan dengan mengumpulkan hasil observasi dan wawancara. 2. Penyajian data Penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks deskripsi dalam bentuk narasi. Melalui sajian data, data yang telah terkumpul commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 dikelompokkan dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis permasalahannya supaya mudah dilihat dan dimengerti, sehingga mudah dianalisis. Penyajian data ditulis dalam bentuk paparan data serta tabel hasil observasi dan tabel hasil penilaian kemampuan membaca siswa. Dalam penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya, gambar, grafik, chart network, diagram, matrik, dan sebagainya. 3. Penarikan simpulan Data-data yang telah didapatkan dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu : pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian. Sedangkan kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya merupakan validitasnya. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu dilakukan verifikasi yang merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. Penarikan simpulan dilakukan dengan mengecek kembali data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara, observasi, tes dan dokumentasi, disesuaikan dengan tujuan dan rumusan masalah. Sehingga dapat menjawab hipotesis. Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sebagai suatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan siklus dan interaktif. Oleh karena penelitian ini sifatnya kualitatif maka diperlakukan adanya objektifitas, subjektifitas, dan kesepakatan intersubjektifitas dari peneliti agar commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40 hasil penelitian tersebut mudah dipahami bagi para pembaca secara mendalam. Secara visual dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini : Pengumpulan Data (Data Collection) Penyajian Data (Data Display) Reduksi Data (Data Reduction) Kesimpulan-Kesimpulan Penarikan / Verifikasi Gambar 3.2 Komponen-Komponen Analisis Data : Model interaktif (Milles dan Huberman, 2007:19) H. Indikator Pencapaian Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing. Indikator kinerja dalam penelitian ini bersumber dari silabus KTSP IPA kelas VI dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65. Siswa dikatakan berhasil apabila siswa mendapat nilai di atas 65. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41 Indikator ketercapaian tujuan penelitian akan dijelaskan secara lebih rinci pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian Pencapaian Siklus Indikator Cara Mengukur Terakhir Penguasaan konsep IPA Minimal 75% siswa telah Dihitung pokok bahasan tata surya. mencapai batas Kriteria siswa Ketuntasan dari jumlah yang telah Minimum mencapai nilai (KKM). batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 65. Penelitian ini akan dihentikan apabila sudah mencapai indikator, yaitu I. Prosedur Penelitian Peningkatkan Penguasaan Konsep Tata Surya Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap merupakan penelitian penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan 2 siklus), yang dalam setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (tindakan), (3) observasi, dan (4) refleksi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42 Adapun rancangan (desain) PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Permasalahan Siklus I Permasalahan baru hasil refleksi Siklus II Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I Refleksi I Pengamatan atau pengumpulan data Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Refleksi II Pengamatan atau pengumpulan data II Gambar 3.3 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto dkk, 2006: 74) Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai berikut: Gambar 3.3 menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal. 1. Rancangan Siklus Pertama ( Siklus I ) a. Tahap Persiapan atau Perencanaan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut : Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan KD Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. 1) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya buku-buku penunjang, dan alat tulis. 2) Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera 3) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. 4) Membuat lembar observasi. 5) Menyiapkan modul pembelajaran. 6) Menyiapkan buku reward individu dan kelompok siswa. 7) Menyiapkan lembar penilaian. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran IPA dengan KD Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Untuk apersepsi guru mengajak siswa-siswi bertanyajawab tentang tata surya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 Pada tahap inti (pelaksanaan pembelajaran) siswa diberi penjelasan mengenai metode pembelajaran role playing. Kemudian siswa diberi naskah dialog anggota tata surya oleh guru. Setelah itu siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing sambil membaca dialog. Selanjutnya, guru menilai pekerjaan siswa dari kegiatan role playing sampai evaluasi. c. Tahap Observasi dan Interpretasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Peneliti sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan guru kelas VI sebagai kolabolator melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru (peneliti). Dilaksanakan juga penilaian pada saat melaksanakan pembelajaran dengan metode role playing sebagai nilai kombinasi evaluasi. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator : 1) Indikator keberhasilan guru yang sudah dicapai adalah: guru berhasil menyampaikan materi pelajaran IPA pada siklus I namun masih perlu ditingkatkan lagi pada pelaksanaan siklus berikutnya. Ketepatan pelaksanaan metode pembelajaran role playing masih kurang maksimal, pada pertemuan pertama penyampaian materi dan langkah role playing masih terlalu cepat dan suara kurang lantang, lalu masih ada kesalahpahaman pada pemberian informasi arah revolusi. Guru sudah memberikan variasi dalam pembelajaran namun perlu ditingkatkan lagi, agar pembelajaran pada siklus berikutnya lebih menarik dan tidak membosankan. Kesesuaian dalam menyampaikan bimbingan kelas yang dibutuhkan sudah dilaksanakan oleh guru, namun guru harus lebih meningkatkan bimbingan bagi siswa yang kurang jelas pada siklus berikutnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 2) Indikator-indikator keberhasilan siswa yang sudah dicapai adalah: Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran IPA meningkat namun masih belum maksimal. Siswa aktif dalam pembelajaran IPA namun belum semua siswa berani menyatakan pendapat atau menjawab pertanyaan. Peningkatan penguasaan konsep tata surya siswa sudah lebih baik namun masih ada siswa yang belum menguasai pembelajaran dengan baik. Penguasaan konsep tata surya siswa meningkat namun harus lebih ditingkatkan lagi pada pelaksanaan siklus berikutnya. Pelaksanaan siklus pertama sudah memenuhi target, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM atau sama dengan KKM sudah lebih dari 75%. Akan tetapi untuk memenuhi target pada siklus kedua maka harus dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Hal yang dirasa kurang dalam pembelajaran pada pelaksanaan siklus I adalah : 1) Keaktifan siswa selama pembelajaran masih belum maksimal, 2) Penjelasan guru yang masih terlalu cepat, sehingga membuat siswa masih kebingungan, 3) Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa, sehingga masih banyak siswa yang kurang termotivasi selama pembelajaran, 4) Media pembelajaran yang digunakan hanya satu, jadi hanya sebagian siswa saja yang mengerti terhadap materi yang diajarkan guru, 5) Pengkondisian kelas kurang. Suara guru kurang keras. d. Tahap Analisis dan Refleksi Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil menentukan perlu ada pelaksanaan siklus berikutnya. Dalam siklus pertama peneliti sudah berhasil mencapai KKM yaitu 76,92% akan tetapi peneliti belum yakin apakah hasil itu hanya kebetulan atau memang benar-benar hasil penguasaan konsep tata surya siswa yang meningkat, maka peneliti melaksanakan siklus kedua. Dalam siklus kedua membahas yang harus diperbaiki oleh peneliti adalah : 1) Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru harus mengutamakan cara pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center). 2) Memberikan reward pada siswa diberikan langsung. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 3) Memperbanyak media pembelajaran. 4) Pengkondisian kelas yang lebih baik, mencakup keseluruhan kelas dan siswanya. 5) Suara guru harus lebih nyaring dan tegas, jangan ragu-ragu untuk menegur anak yang ramai sendiri. 2. Rancangan Siklus Kedua ( Siklus II ) a. Tahap Persiapan Tindakan pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I diketahui bahwa perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran, maka dari itu peneliti mempersiapkan rancangan pembelajaran pada siklus II. Adapun rancangan tindakan pada siklus II, meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan KD Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. 3) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya bukubuku penunjang, dan alat tulis 4) Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera. 5) Menyiapkan media pembelajaran dengan baik. 6) Menyiapkan reward. 7) Menyiapkan lembar penilaian. 8) Membuat lembar observasi untuk menilai keaktifan siswa dalam pembelajaran. 9) Mempersiapkan penampilan guru di kelas agar suasana kelas menjadi kondusif. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran IPA dengan KD Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Sebelum mengajar guru mengawalinya dengan membuka pelajaran dengan salam, absensi siswa dan pengkondisian kelas. Untuk memusatkan perhatian siswa sebelum masuk pada inti pelajaran guru menyampaikan apersepsi yaitu menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan bertanya jawab tentang tata surya. Pada kegiatan inti siswa diberi penjelasan mengenai pembelajaran dengan metode role playing dan dijelaskan penilaian pada penerapan pembelajaran dengan metode role playing. Siswa juga diberi contoh cara bagamana proses pembelajaran dengan metode role playing, yaitu bagaiman arah revolusi dan rotasi planet . Siswa kemudian dibagi menjadi tiga kelompok besar. Tiap kelompok terdiri dari 9 siswa, yang satu siswa diambilkan dari kelompok lain secara bergantian. Ketika kelompok 1 maju, salak satu anggota kelompok 2 menjadi bulan dalam kelompok 1. Lalu ketika kelompok 2 maju salah satu anggota kelompok 3 menjadi bulan kelompok 2. Dan ketika kelompok 3 maju salah satu anggota kelompok 1 menjadi bulan kelompok 3. Kemudian siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode role playing dimana selain berevolusi siswa juga melakukan rotasi. c. Tahap Observasi dan Interpretasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPA dengan KD Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Peneliti bertugas sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan guru kelas VI sebagai kolabolator melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru (peneliti). Dilaksanakan juga tes sebagai evaluasi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator : 1) Indikator keberhasilan yang sudah dicapai adalah: Keberhasilan penyampaian materi pelajaran IPA, ketepatan penggunaan metode role playing dengan jumlah kelompok, variasi dalam pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan kondusif, kesesuaian dalam menyampaikan bimbingan kelas yang dibutuhkan oleh setiap siswa. 2) Indikator-indikator keberhasilan siswa yang sudah dicapai adalah: Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran IPA meningkat, keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA meningkat, peningkatan penguasaa konsep siswa dalam pelajaran IPA materi Tata Surya meningkat dibandingkan pada siklus sebelumnya. Siswa telah berhasil mendapatkan nilai di atas atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Pada siklus kedua pertemuan satu siswa sebagian besar sudah memenuhi target, siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan KKM lebih dari 80%. Siswa aktif dalam pembelajaran, berani maju ke depan kelas, berani menjawab pertanyaan dari guru dan penguasaan konsep tata surya meningkat. Selanjutnya, pada siklus kedua pertemuan kedua 85% siswa sudah mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM. Kedua nilai tersebut kemudian dirata-rata, dan siswa pada siklus II yang mendapat nilai di atas KKM sudah lebih dari 80%. d. Tahap Analisis dan Refleksi Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil yang diperoleh menentukan tidak perlu melaksanakan siklus berikutnya, karena dalam siklus kedua peneliti sudah berhasil. Pada siklus kedua peneliti sudah berhasil memenuhi target dari indikator yang ingin dicapai yaitu lebih dari 75% dari keseluruhan siswa sudah mendapat nilai di atas atau sama dengan KKM. Penguasaan konsep tata surya meningkat dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 memenuhi target yang ingin dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role playing tersebut telah berhasil dan penelitian dapat dihentikan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melaksanakan kegiatan survei awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observasi, siswa banyak menemui kesulitan dalam pelajaran IPA, keadaan seperti ini terjadi pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 yaitu pada penguasaan konsep tata surya. Siswa masih menemui kesulitan karena guru belum mengupayakan metode pembelajaran yang tepat dan menarik untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh pun juga belum maksimal. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan pra siklus 12 siswa atau sekitar 46,16% siswa yang nilainya belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65, dengan perolehan nilai terendah 40 dan 14 siswa atau 53,84% mendapat nilai diatas KKM dengan nilai tertinggi 91. Sedangkan rata-rata nilai kelas 70,5 (lampiran 4 halaman 85). Untuk mengantisipasi hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian di kelas VI dengan menerapkan metode pembelajaran role playing. Rendahnya penguasaan konsep tata surya siswa dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan kepada 26 siswa kelas VI SDN 04 Pekuncen dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 89. Agar lebih jelas maka kondisi awal (pre tes) hasil belajar materi tata surya mata pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 dapat dilihat dari tabel 4.1 dan grafik 1 di bawah ini : commit50to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51 Tabel 4.1. Tabel Distribusi Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 Interval Nilai 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Jumlah Frekuensi Nilai (fi) Tengah (xi) fi.xi 1 44,5 44,5 6 54,5 333 5 64,5 322,5 6 74,5 447 7 84,5 591,5 1 94,5 94,5 26 1833 Nilai rata-rata = 1833 : 26 = 70.5 Persentase (%) 3,84 23,08 19,24 23,08 26,92 3,84 100 Dari tabel 4.1 nilai IPA materi tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 sebelum diadakan tindakan melalui penerapan metode role playing, dapat disajikan dalam bentuk grafik 1 pada gambar 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1. Grafik 1 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Kondisi Awal Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 40-49 sebanyak 1 siswa, interval 50-59 sebanyak 6 siswa, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 interval 60- 69 sebanyak 6 siswa, interval 70-79 sebanyak 5 siswa, interval 80-89 sebanyak 7 siswa, dan interval 90-99 sebanyak 1 siswa. Dari data pada tabel 4 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 12 siswa atau 46,16% dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 14 orang atau 53,84%. Jadi ketuntasan klasikal hanya 53,84%. Pada tabel 4 dapat dilihat rata-rata kelas adalah 70,5. Berdasarkan kondisi awal, kemudian peneliti mencari solusi untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04, sehingga dicapailah kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya dakan ini difokuskan pada peningkatan penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing. B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Tindakan Siklus I Tindakan siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan selama dua pertemuan yaitu pada tanggal 17 Maret dan 19 Maret 2012. Adapun tahapantahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan Peneliti menggunakan acuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dalam pembelajaran. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut : 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran IPA materi tata surya dengan metode role playing. 2) Membuat lembar observasi siswa dan observasi guru untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas ketika diajarkan dengan metode pembelajaran role playing. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 3) Menyiapkan media atau peralatan yang digunakan dalam pembelajaran dan menyiapakan sumber-sumber pelajaran yang diperlukan dalam menunjang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang akan diajarkan. Dan membuat lintasan orbit tata surya di halaman sekolah untuk media pembelajaran menggunakan metode role playing. 4) Menyiapkan instrumen penilaian dalam pembelajaran role playing untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. 1) Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2012. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah Pengertian tata surya , anggota tata surya, dan macam-macam planet yang mengitari matahari dengan menggunakan metode role playing. Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama : Mengucapkan salam kepada siswa. Setelah guru mengucapkan salam guru memperkenalkan diri kepada siswa. Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan guru membagikan buku modul untuk panduan siswa saat pembelajaran berlangsung. Setelah itu guru menjelaskan mengenai tata surya berupa pengertian dan macam-macam anggota tata surya. Tindakan selanjutnya guru menjelaskan manfaat dari modul yang diberikan dan buku reward yang diberikan untuk penghargaan siswa yang aktif dan dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik. Kegiatan selanjutnya yaitu guru bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam tata surya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 Kegiatan selanjutnya siswa menyimak penjelasan dari guru tentang metode yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu metode role playing. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap kelompok besar terdiri dari 9 siswa. Setiap kelompok besar dibagi menjadi tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Guru membagi siswa dalam bermain peran, guru memilih siswa mana yang akan berperan menjadi Matahari, planet Merkurius, planet Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Setelah semua terbagai guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan oleh siswa. Guru menaskan tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai dan untuk selanjutnya setelah selesai masing-masing kelompok bergantian bermain peran. Setelah menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju ke lapangan. Saat berada di lapangan guru langsung mendemonstrasikan kegiatan yang akan berlangsung dan guru juga membagikan media dalam bermain peran yaitu kalung tata surya. Guru memberikan contoh bagaimana siswa akan belajar dengan metode role playing. Guru menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu sebagai pusat tata surya sehingga yang berperan sebagai matahari hanya diam dan yang berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari layaknya planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur, kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur menuju barat. Pada saat kelompok satu bermain peran kelompok dua meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan yang dilakukan oleh kelopok satu. Setelah semua kelompok seslesai bermain peran guru memerintahkan siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 Setelah itu guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada setiap keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada masing-masing kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru memberikan evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman tentang materi. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari sebagai bentuk refleksi. Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu giat belajar menuruti nasihat orang tua dan guru. Terakhir guru menutup proses pembelajaran dengan salam. 2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2012. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah Pengertian tata surya, macammacam anggota tata surya, ciri-ciri planet-planet. Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua : Pada tindakan awal guru mengucapkan salam kepada siswa. Setelah guru mengucapkan salam guru memperkenalkan diri kepada siswa. Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti guru menjelaskan mengenai tata surya berupa pengertian dan macam-macam anggota tata surya. Tindakan selanjutnya yaitu dengan pendalaman materi kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu guru bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam tata surya. Kemudian siswa menyimak penjelasan dari guru tentang metode yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu metode role playing. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 kelompok besar terdiri dari 9 siswa. Setiap kelompok besar dibagi menjadi tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Guru menjelaskan tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai dan untuk selanjutnya masing-masing kelompok bertukar tugas. Setelah menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju kelapangan. Saat berada di lapangan guru langsung mendemonstrasikan kegiatan yang akan berlangsung dan guru juga membagikan media dalam bermain peran yaitu kalung tata surya. Guru memberikan contoh bagaimana siswa akan belajar dengan metode role playing. Guru menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu sebagai pusat tata surya sehingga yang berperan sebagai matahari hanya diam. Dan yang berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari layaknya planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur, kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur menuju barat. Saat kelompok satu bermain peran kelompok dua meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan yang dilakukan oleh kelopok satu. Setelah semua kelompok selesai bermain peran, guru menugaskan kepada siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada setiap keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada masing-masing kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan dialog dalam naskah yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 masih sulit dibaca. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari. Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu giat belajar, menuruti nasihat orang tua dan guru. Dan guru memberikan salam serta berdoa bersama setelah pembelajran usai. c. Observasi Peneliti melalui pengamat (observer) melakukan pemantauan dalam pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Observasi aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04. Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut: 1) Kedisiplinan siswa dalam memulai pembelajaran cukup disiplin namun keadaan siswa lebih dikondisikan agar suasana kelas menjadi lebih kondusif. 2) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran masih kurang terutama pada saat proses diskusi kelompok. 3) Keaktifan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sudah cukup baik akan tetapi belum maksimal. 4) Kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan berkelompok masih kurang. 5) Kemampuan siswa berbicara dalam kegiatan kelompok masih rendah. 6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran cukup maksimal karena siswa sudah mengenal lingkungan belajarnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 7) Kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi cukup baik namun masih ada beberapa siswa yang nilainya masih kurang maksimal. Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti sebagai guru. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai aktivitas peneliti dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang disusun dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari data observasi aktivitas guru dalam siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran cukup baik. 2) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah cukup baik. 3) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah cukup baik, meskipun belum maksimal. 4) Kemampuan guru dalam pelaksanaan konsep pembelajaran cukup baik. 5) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik, guru tepat waktu memulai pelajaran dan memberi batasan waktu dalam melakukan diskusi. 6) Kemampuan guru mengelola kelas belum cukup baik. 7) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah cukup baik. 8) Perhatian guru terhadap seluruh siswa cukup baik, meskipun masih ada beberapa yang belum berperan aktif dalam kelompok. 9) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah cukup baik meskipun siswa belum maksimal dalam mengerjakan soal. 10) Kemampuan menutup pelajaran sudah cukup baik dengan memberi pesan, motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama dengan siswa. d. Refleksi Analisis data dari kolaborasi dengan guru kelas, bahwa beberapa siswa belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara optimal karena guru belum dapat menyampaikan informasi secara jelas. Hal ini membuat kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang belum menunjukkan keaktifan dalam bertanya. Mereka belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 kreatifitas dan inisiatif siswa kurang karena mereka belum mampu mengembangkan ide yang dimiliki. Beberapa siswa masih ada yang berbicara dengan temannya diluar materi pelajaran dan masih ada yang belum mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya karena belum begitu memahami peranannya dalam kelompok. Perolehan hasil nilai kemampuan menulis deskripsi siswa pada siklus I yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (65) sebanyak 6 siswa dengan perolehan nilai terendah 45 dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM (65) sebanyak 20 siswa atau 76,92% dengan perolehan nilai tertinggi 95. Sedangkan rata-rata nilai kelas yaitu 75,6. Dari data tersebut masih ada 13 siswa dari 30 siswa yang nilainya di bawah KKM (65). Belum tuntasnya siswa sesuai dengan KKM dalam menyelesaikan tugas pada saat proses pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal sebagai berikut : 1) siswa belum berani mengungkapkan pendapat/ide mereka dalam kelompok, 2) siswa belum mampu bekerjasama dengan kelompoknya, 3) siswa belum memahami langkah-langkah atau tahapan pembelajaran yang masih tergolong baru bagi mereka, 4) masih ada siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga menghambat konsentrasi dalam bermain peran, dan 5) siswa kurang konsentrasi dan teliti dalam mengerjakan soal. Hal tersebut terjadi karena siswa belum memahami perannya dalam kelompok dan kurangnya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Dengan demikian dapat direnungkan bahwa penelitian dalam siklus I belum menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti mencari solusi dengan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang tentang penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing. Selain itu guru lebih meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelas yaitu perhatian guru lebih menyeluruh ke seluruh siswa dan mengadakan interaksi langsung. Hal ini dilakukan dengan alasan agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dengan menggunakan metode role playing. Dengan beberapa hal commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 tersebut maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya untuk memperbaiki proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih baik untuk mendapatkan hasil yang meningkat. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 dan grafik 2 di bawah ini: Tabel 4.2. Tabel Distribusi Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 Interval Nilai 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Jumlah Frekuensi Nilai fi.xi (fi) Tengah (xi) 1 44,5 44,5 3 54,5 163,5 3 64,5 193,5 9 74,5 670,5 5 84,5 422,5 5 94,5 472,5 26 1967 Nilai rata-rata = 1967 : 26 = 75,6 Persentase (%) 3,84 11,53 11,53 34,61 19,23 19,23 100 Dari tabel 4.2 nilai IPA materi tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 setelah diadakan tindakan melalui penerapan metode role playing, dapat disajikan dalam bentuk grafik 2 pada gambar 4.2 sebagai berikut : Gambar 4.2. Grafik 2 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus I Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 40-49 sebanyak 1 siswa, interval 50-59 sebanyak 3 siswa, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 interval 60- 69 sebanyak 3 siswa, interval 70-79 sebanyak 9 siswa, interval 80-89 sebanyak 5 siswa, dan interval 90-99 sebanyak 5 siswa. Dari data pada tabel 5 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 6 siswa atau 23,08% dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 20 orang atau 76,92%. Jadi ketuntasan klasikal hanya 76,92%. Pada tabel 5 dapat dilihat rata-rata kelas adalah 75,6. Berdasarkan kondisi siklus I, kemudian peneliti mencari solusi untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04, sehingga dicapailah kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan selanjutnya yaitu melakukan tindakan siklus II. 2. Tindakan Siklus II Tindakan siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan selama satu minggu yaitu pada tanggal 21 Maret 2012 dan 22 Maret 2012. Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan Peneliti mengadakan koordinasi dengan guru kelas VI dan Kepala Sekolah untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya dengan mengoptimalkan metode pembelajaran role playing. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus KTSP. Perencanaan pada siklus II yaitu sebagai berikut: 1) Menentukan pokok bahasan. Pokok bahasan disesuaikan dengan Standar Kompetensi yaitu Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya. Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan. Pemilihan materi ini berdasarkan pokok bahasan yang terdapat pada silabus KTSP kelas VI semester 2. 2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk tiga jam pelajaran yaitu 3x35 menit. RPP dibuat secara rinci meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, model, dan penilaian. 3) Mempersiapkan metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya adalah metode role playing. 4) Mempersiapkan sumber belajar Sumber belajar terdiri dari buku-buku pelajaran IPA Kelas VI, silabus KTSP kelas VI semester 2, modul pembelajaran, buku reward, artikel dari internet, serta lingkungan belajar siswa. 5) Menyusun lembar kerja siswa Lembar kerja siswa menyatu dengan RPP disusun untuk mengukur penguasaan konsep tata surya siswa. 6) Mengembangkan soal evaluasi pembelajaran. Siswa menggambarkan lintasan orbit tata surya lalu menjelaskan ciri-ciri planet. 7) Menyiapkan instrumen penilaian penguasaan konsep tata surya siswa sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. 8) Menyiapkan bahan untuk membuat lintasan orbit tata surya, yaitu gamping tabur untuk melukis lintasan orbit pada lapangan. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing dengan pemantapan dari siklus I yaitu pada materi pokok tata surya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. 1) Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2012. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah Pengertian tata surya, anggota tata surya, ciri-ciri planet, rotasi planet dan revolusi planet dan penambahan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63 materi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I yaitu ciri-ciri planet. Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama : Pada tindakan awal guru mengucapkan salam kepada siswa. Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan guru membimbing siswa untuk menyiapkan alat pembelajaran. Kegiatan selanjutnya guru mengulas untuk menjelaskan mengenai tata surya berupa pengertian dan macam-macam anggota tata surya. Selain mengulas untuk pematangan guru juga menambahkan materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan dicapai yaitu memberika materi tentang revolusi dan rotasi. Kegiatan selanjutnya yaitu guru bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam tata surya dan berapa lama rotasi dan revolusinya. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap kelompok besar terdiri dari 9 siswa seperti kelompok sebelumnya pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok besar dibagi menjadi tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Setelah semua terbagai guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan oleh siswa. Guru menjelaskan tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai dan untuk selanjutnya masing-masing kelompok bertukar tugas. Setelah menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju kelapangan. Saat berada di lapangan guru langsung mengajak siswa utuk membuat lintasan orbit tata surya yang berbentuk elips setelah selesai membuat lintasan guru mendemonstrasikan kegiatan yang akan berlangsung. Guru memberikan contoh bagaimana siswa akan belajar dengan metode role playing. Guru menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu sebagai pusat tata surya sehingga yang berperan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64 sebagai matahari hanya diam. Dan yang berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari layaknya planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur, kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur menuju barat. Selain berevolusi planet juga melakukan rotasi, sehingga siswa yang sedang bermain peran selain mengelilingi matahari juga berputar pada porosnya dan berjalan sambil mengitari matahari. Selagi kelompok satu bermain peran dengan menggunakan media kalung tata surya dan topi tata surya, kelompok dua meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan yang dilakukan oleh kelopok satu. Setelah semua kelompok selesai bermain peran guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengerjakan lembar kerja kelompok setelah selesai ketua kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada setiap keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada masingmasing kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan dialog dalam naskah yang masih sulit dibaca. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari. Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu giat belajar, menuruti nasihat orang tua dan guru. Dan guru memberikan salam serta berdoa bersama setelah pembelajran usai. 2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2012. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah menjelaskan arah revolusi dan menjelaskan berapa lama waktu revolusi dan rotasi planet, menjelaskan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65 planet yang lama planet berevolusi dari yang tercepat sampai yang terlambat dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua : Pada tindakan awal guru mengucapkan salam kepada siswa. Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan guru membimbing siswa untuk menyiapkan alat pembelajaran berupa buku modul, pulpen, pensil dan perlengkapan lainnya yang menunjang pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan yang mengetahui macam-macam planet yang mengitari matahari untuk berevolusi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengulas untuk menjelaskan mengenai tata surya berupa pengertian dan macam-macam anggota tata surya. Selain mengulas untuk pematangan guru juga menambahkan materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan dicapai yaitu memberikan materi tentang revolusi dan rotasi. Kegiatan selanjutnya yaitu guru bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam tata surya dan berapa lama rotasi dan revolusinya. Kemudian siswa menyimak penjelasan dari guru tentang metode yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu metode role playing. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap kelompok besar terdiri dari 9 siswa seperti kelompok sebelumnya pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok besar dibagi menjadi tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Setelah semua terbagai guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan oleh siswa. Guru menjelaskan tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai dan untuk selanjutnya masing-masing kelompok bertukar tugas. Setelah menjelaskan tugas masing-masing commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66 kelompok, guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju kelapangan. Saat berada di lapangan guru langsung mendemonstrasikan kegiatan yang akan berlangsung. Guru memberikan contoh bagaimana siswa akan belajar dengan metode role playing. Guru menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu sebagai pusat tata surya sehingga yang berperan sebagai matahari hanya diam. Dan yang berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari layaknya planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur, kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur menuju barat. Selain berevolusi planet juga melakukan rotasi, sehingga siswa yang sedang bermain peran selain mengelilingi matahari juga berputar pada porosnya dan berjalan sambil mengitari matahari. Selanjutnya guru juga menjelaskan bahwa bumi itu selain mengitari matahari tapi juga bumi diitari oleh bulan karena bulan itu merupakan satelit alami bumi. Selain adanya rotasi dan revolusi, siswa juga dijelaskan lama planet berevolusi sehingga dalam bermain peran kecepatan planet pada saat mengitari matahari berbeda-beda. Selagi kelompok satu bermain peran dengan menggunakan media kalung tata surya dan topi tata surya, kelompok dua meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan yang dilakukan oleh kelopok satu. Setelah semua kelompok seslesai bermain peran guru memerintahkan siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengerjakan lembar kerja kelompok setelah selesai ketua kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada setiap keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada masing-masing kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67 Pada akhir kegiatan guru memberikan evaluasi dengan siswa maju berkelompok untuk dinilai. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari sebagai bentuk refleksi. Guru tidak lupa memberikan pesan moral agar siswa selalu giat belajar, menuruti nasihat orang tua dan guru. Terakhir guru menutup proses pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama. c. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas untuk mengadakan pengamatan terhadap sikap, perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung serta kemampuan guru dalam mengajar dengan metode pembelajaran role playing materi tata surya. Dari hasil observasi aktivitas siswa dan kegiatan pembelajaran siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Kedisiplinan siswa dalam memulai pembelajaran sudah baik suasana kelas menjadi lebih kondusif. 2) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah baik terutama pada saat proses diskusi kelompok. 3) Keaktifan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sudah baik. 4) Kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan kelompok sudah baik dan aktif. 5) Kemampuan siswa berbicara dalam kegiatan kelompok sudah baik. 6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran sudah maksimal karena siswa sudah sangat mengenal lingkungan belajarnya. 7) Kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi sudah baik. Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti sebagai guru. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai aktivitas peneliti dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang disusun dengan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68 pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari data observasi aktivitas guru dalam siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran sudah baik. 2) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah baik. 3) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik, guru tepat waktu memulai pelajaran dan memberi batasan waktu dalam melakukan diskusi. 4) Kemampuan guru mengelola kelas sudah baik. 5) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah baik, meskipun belum maksimal. 6) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik. 7) Kemampuan guru dalam pelaksanaan konsep pembelajaran sudah baik 8) Perhatian guru terhadap seluruh siswa sudah baik, meskipun masih ada beberapa yang belum berperan aktif dalam kelompok. 9) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah baik meskipun siswa belum maksimal dalam mengerjakan soal. 10) Kemampuan menutup pelajaran sudah baik dengan memberi pesan, motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama dengan siswa. d. Refleksi Pada siklus II juga dilakukan diskusi yang mendalam terhadap penguasaan konsep tata surya seperti yang dilakukan pada siklus I. Pada lembar observasi aktivitas siswa terjadi perubahan cara menjawab pertanyaan pada proses belajar dan jawaban yang benar cukup berarti. Pada siklus I siswa masih ragu-ragu dalam berbicara, namun pada siklus II siswa sudah mempunyai keberanian untuk berbicara dengan lafal yang jelas dan intonasi disertai dengan jawaban yang baik. Demikian juga dalam mengerjakan tugas kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan aktivitas yang baik. Perolehan nilai materi tata surya siswa pada siklus II yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (65) sebanyak 4 siswa atau 15,38% dengan perolehan nilai terendah 50 dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM (65) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69 sebanyak 22 siswa atau 84,61% dengan perolehan nilai tertinggi 95. Sedangkan rata-rata nilai kelas yaitu 79,11. Dari data tersebut hanya ada 4 siswa dari 26 siswa yang nilainya di bawah KKM (65), jadi ada peningkatan 7,65% dari siklus I ke siklus II yaitu siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pada siklus I 76,92% meningkat menjadi 84,61% pada siklus II. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 dan grafik 3 di bawah ini: Tabel 4.3. Tabel Distribusi Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus II Interval Nilai No 1 2 3 4 5 6 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Jumlah Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) 44,5 54,5 64,5 74,5 84,5 94,5 fi.xi Persentase (%) 0 0 0 4 218 15,38 0 0 0 4 298 15,38 16 1352 61,53 2 189 7,6 26 2057 100 Nilai rata-rata = 2057 : 26 = 79,11 Dari tabel 4.3 nilai IPA materi tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 setelah diadakan tindakan melalui penerapan metode role playing, dapat disajikan dalam bentuk grafik 3 pada gambar 4.3 sebagai berikut: Gambar 4.3. Grafik 3 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajarn IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus II commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 70 Berdasarkan gambar 4.3 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 40-49 sebanyak 0 siswa, interval 50-59 sebanyak 4 siswa, interval 60- 69 sebanyak 0 siswa, interval 70-79 sebanyak 4 siswa, interval 8089 sebanyak 16 siswa, dan interval 90-99 sebanyak 2 siswa. Dari data pada tabel 7 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 4 siswa atau 15,38 % dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 22 orang atau 84,61%. Jadi ketuntasan klasikal hanya 84,61%. Pada tabel 7 dapat dilihat rata-rata kelas adalah 79,11. Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti menyimpulkan bahwa dilihat dari nilai rata-rata kelas pembelajaran IPA materi tata surya dengan metode pembelajaran role playing sudah berhasil tetapi apabila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masih ada siswa yang belum tuntas. Dengan mempertimbangkan temuan nyata selama proses pembelajaran serta diskusi dengan observer dan siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing menyenangkan karena dapat meningkatakan antusias siswa dalam proses pembelajaran dan lebih memperkaya rasa tanggungjawab siswa baik terhadap dirinya maupun orang lain. Selain hal tersebut, ditunjukkan pula peningkatan terhadap konsep tata surya siswa yang signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II. 3. Perbandingan Antar Siklus Berdasakan hasil pengamatan dan analisa data yang telah diperoleh dapat diketahui meningkatnya penguasaan konsep tata surya siswa pada proses pembelajaran melalui metode role playing. Peningkatan dapat dilihat pada data perkembangan hasil belajar IPA materi tata surya, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal yang dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71 Tabel 4.4. Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No Pembelajaran IPA materi Tata Surya Sebelum Tindakan (Pra Siklus) Sesudah dilaksanakan tindakan 1 Nilai Terendah 40 Siklus I 45 Siklus II 50 2 Nilai Tertinggi 91 95 95 3 4 Nilai rata-rata Persentase ketuntasan klasikal 70,11 53,89 % 75,6 76,92 % 79,11 84,61 % Untuk memperjelas data perkembangan hasil belajar IPA materi tata surya dan ketuntasan klasikal pada saat pratindakan, siklus I dan siklus II, dapat disajikan dalam gambar 4.4 sebagai berikut : Gambar 4.4. Grafik 4 Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya saat Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4, dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA materi tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 mengalami peningkatan mulai dari saat pratindakan, siklus I dan siklus II. Dengan adanya perkembangan hasil belajar IPA materi tata surya tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 72 belajar IPA materi tata surya siswa sudah mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai terendah mengalami kemajuan atau peningkatan, yaitu pada kondisi awal 40 dan pada siklus II menjadi 50. 2. Nilai tertinggi mengalami peningkatan, yaitu dari 91 menjadi 95. 3. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan, yaitu dari 70,11 menjadi 79,11. 4. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan sebesar 30,72%, yaitu dari 53,89% menjadi 84,61%. C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2003: 199) yang menyatakan bahwa tujuan dari role playing (1) Belajar dengan berbuat yaitu siswa melakukan peranan tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan interaktif atau reaktif. (2) Belajar melalui peniruan yaitu pengamat (siswa) menyamakan diri dengan pelaku dan tingkah laku pemeran. (3) Belajar melalui balikan, pengamat menanggapi perilaku para pemain peran yang telah ditampilkan. (4) Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan yaitu pemeran dapat memperbaiki keterampilanketerampilan mereka dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya. Dari ketrampilan-ketrampilan tersebut siswa akan lebih menguasai materi, pembelajaran, pada penelitian ini khususnya materi tata surya. Melalui metode role playing guru dapat mentranfer ilmu kepada siswa secara baik karena siswa tidak merasa jenuh ketika belajar dan siswa akan lebih berpartisipasi dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dengan peningkatan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 yaitu commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 73 hasil belajar IPA materi tata surya meningkat hingga 30,72% dengan penggunaan metode role playing. Kenyataan tersebut sehubungan dengan pendapat Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2008:99) yang menyatakan bahwa role playing dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario). Pada penelitian ini selain penguasaan konsep meningkat, terlihat pula siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar. Hal tersebut berkaitan dengan pendapat Bruce Joyce, et al (2009: 341), yang menyatakan manfaat dari role playing adalah sebagai berikut : a. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan memperhitungkan perasaannya sendiri serta perasaan orang lain. Siswa bisa memiliki perilaku baru dalam menghadapi situasi sulit yang tengah dihadapi, dan siswa meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. b. Role playing bisa merangsang timbulnya beberapa aktivitas siswa menikmati tindakan atau pemeranan. Role playing adalah salah satu sarana untuk mengembangkan materi instruksional. Tingkatan dalam metode ini tidakakan pernah berakhir dengan sendirinya, tetapi hanya membantu siswa untuk mengekspos nilai-nilai, perasan, solusi masalah, dan tingkah laku yang ada dan terpendam dalam diri siswa. Dalam penelitian terdapat siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa, 2 siswa diantaranya adalah siswa berkebutuhan khusus. Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah merundingkannya dengan guru kelas kemudian guru kelas meminta peneliti untuk mengembalikan masalah ini kepada guru kelas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 74 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 70,11 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 53,84%, siklus I nilai rata-rata kelas 75,6 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 76,92%, dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 79,11 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 84,61%. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran role playing dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012 karena metode pembelajaran role playing merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan, bekerja secara kelompok tetapi lebih menekankan pada keterampilan setiap individu. B. Implikasi Berdasarkan simpulan penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012. Implikasi dari simpulan penelitian dapat dikaji sebagai berikut : 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012 dari segi proses maupun hasil. Segi proses dapat dilihat kegiatan siswa yang meningkat dalam pembelajaran pada setiap siklusnya. Sedangkan untuk segi hasil dapat dilihat dari nilai penguasaan konsep tata surya yang meningkat pada setiap siklusnya. commit to user 74 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75 Dengan demikian penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk guru lain yang ingin menerapkan metode sejenis sebagai metode pembelajaran. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian secara praktis dapat diterapkan pada kegiatan belajar mengajar di SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap, yakni bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan adanya upaya penerapan metode pembelajaran yang tepat. C. Saran Berdasarkan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain: a. Bagi siswa Siswa hendaknya lebih berperan secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tata surya melalui metode pembelajaran role playing, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil yang diharapkan dapat tercapai secara optimal. Di samping itu siswa perlu memberikan masukan ataupun saran apabila siswa kurang setuju terhadap cara mengajar guru yang bersangkutan, sehingga pembelajaran dengan metode role playing dapat berlangsung secara efektif dan efisien. b. Bagi guru Guru hendaknya mengembangkan dan memanfaatkan pembelajaran dengan merancang proses pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan salah satunya dengan metode pembelajaran role playing dalam pembelajaran tata surya. Siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi dan tercipta suasana pembelajaran yang baru dan kondusif. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. c. Bagi kepala sekolah Kepala Sekolah hendaknya memotivasi guru guna meningkatkan kompetensinya agar lebih memperluas wawasan mengenai model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Untuk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 76 itu Peneliti menyarankan penggunaan metode pembelajaran role playing sebagai metode pembelajaran alternatif dalam pembelajaran tata surya di kelas tinggi sekolah dasar. Disamping itu, Kepala sekolah meningkatkan kompetensi guru, karena kompetensi tersebut berpengaruh pada kinerja guru dalam pembelajaran di kelas. d. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang sama agar lebih cermat mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran yang menerapkan metode role playing. Jika ada permasalahan yang sama pada materi yang berbeda peneliti lain dapat menerapkan metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77 DAFTAR PUSTAKA Abdul Azis Wahab. 2009. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta. Anders Drachen and Michael Hitchens. 2008. The Many Faces of Role- Playing Games. International Journal of Role-Playing, issue 1, 3-21. Bruce Joyce, Weil Marsha., & Calhoun Emily. 2009. Models of Teaching ModelModel Pengajaran Edisi Delapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hamzah B. Uno. 2007. Belajar dengan Menggunakan Pailkem. Jakarta. Heny Susilowati. 2011. Judul : peningkatan penguasaan konsep gaya magnet melalui pembelajaran Guided Inquiry Method Sisiwa kelas V SD Negeri 2 Ampel Boyolali tahun pelajaran 2010/ 2011. Surakarta.Skripsi.Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Herman J.Waluyo. 2002. Drama : Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : PT. Hanindita Graha Widya. Hisyam Zaini., Bermawy Munte., & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani. Jonne Arjoranta.2010. Defining Role-Playing Games as Language-Games. International Journal of Role-Playing, issue 2, 3-17. Martinis Yamin. 2009. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press Martinis Yamin. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press Miles, M.B & Huberman, A.M. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : Rosdakarya commit to user 77 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78 Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : PT. Sinar Bandung : ALGESINDO Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi Akasara Peter Salim dan Yenni. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press Popham. W.J dan Baker. E.L. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta. Ronald L. Partin.2009. Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas. Jakarata:Indeks Rositawaty,S.2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Mata Padi Presindo. Sri Anitah. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi . 2008. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 79 Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: CV. Rajawali. Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. Sulistyanto, Heri.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sutino 2011. Judul: peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing pada siswa kelas V SD Negeri Pandak 1 Sidoharjo Sragen tahun ajaran 2010/2011.Surakarta.Skripsi.Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Syaiful Bahri Djamarah .2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukasi. Jakarta:Rineka Cipta Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mangajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 80 Lampiran 1 RINCIAN WAKTU DAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN Bulan No 1 Kegiatan Januari Februari Maret April Mei 2012 2012 2012 2012 2012 1 2 Penyusunan dan x x 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 pengajuan proposal 2 Mengurus izin penelitian 3 Persiapan penelitian 4 Pelaksanaan siklus I 5 Pelaksanaan siklus II 6 Analisis data 7 Penyusunan laporan 8 Juni Ujian skripsi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 81 Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SEBELUM DITERAPKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI MATERI TATA SURYA 1. Bagaimana pengajaran IPA yang ibu lakukan di SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap selama ini? Ya Seperti pelajaran lain pada umumnya mba, terutama pada pelajaran IPA terutama materi tata surya, saya lebih sering menggunakan metode ceramah kemudian saya variasikan dengan metode tanya jawab. Ya hanya sepeti itu mba, untuk mengejar materi kan untuk kelas VI waktunya lebih pendek dibanding kelas lain. 2. Kendala apa saja yang sering ibu temui saat pengajaran berlangsung? Kendalanya adalah jika terdapat beberapa siswa yang kurang paham mengenai penjelasan saya dan mereka tidak bertanya, ya mereka hanya diam saja karena merasa malu jika bertanya. Hal itu baru saya ketahui setelah saya mengadakan evaluasi. Kemudian kendala lain yang saya alami adalah jika terdapat peserta didik yang mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung, lalu berbicara dengan teman sebangku atau mainan benda yang tidak terkait dengan pembelajaran. 3. Apakah dalam pembelajaran ibu sudah menggunakan metode tertentu? Paling saya ya menggunakan metode yang biasa, saya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 82 4. Bagaimana keaktifan siswa saat proses pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran IPA ? Gimana ya mba? Keaktifan siswa dalam kelas itu cukup kurang, hanya beberapa saja yang aktif bertanya dan menjawab. Biasanya peserta didik yang aktif merupakan peserta didik yang memang menonjol di kelas ya yang dapat peringkat 1,2 dan 3 paling mba. 5. Apakah dengan pembelajaran yang ibu lakukan tersebut, penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran IPA khususnya materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit pada siswa sudah baik? Pada pembelajaran IPA mengenai tata surya penguasaan konsep siswa masih tergolong rendah, karena banyak peserta didik yang nilainya masih berada di bawah KKM Kesimpulan hasil wawancara: Pembelajaran IPA terutama mengenai tata surya, selama ini guru masih menggunakan metode ceramah, tanya-jawab, diskusi dan penugasan. Kendala yang ditemui adalah jika terdapat siswa yang kurang paham mengenai penjelasan guru, namun mereka tidak bertanya, serta jika ditemui siswa ada yang mengantuk, dan berbicara sendiri. Keaktifan siswa masih kurang. Nilai siswa dalam pembelajaran IPA mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit masih rendah. Narasumber Pewawancara, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 83 Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA SEBELUM DITERAPKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI MATERI TATA SURYA Hari/ Tanggal : Sabtu / 4 Februari 2012 1. Apakah kamu senang dengan mata pelajaran IPA? 2. Apakah kamu senang saat mempelajari IPA dengan materi tata surya ? 3. Kenapa kamu merasa kesulitan saat mempelajari materi tata surya? 4. Apakah kamu selalu aktif bertanya saat proses pembelajaran IPA berlangsung? 5. Apa kesanmu terhadap pembelajaran IPA materi tata surya yang diajarkan oleh gurumu selama ini? Kesimpulan hasil wawancara: Hasil dari jawaban siswa bermacam-macam, ringkasan jawabannya adalah sebagai berikut: Ringkasan jawaban pertanyaan pertama (1): Hampir seluruh peserta didik dalam kelas senang dengan mata pelajaran IPA. Hanya 10 anak yang tidak senang dengan mata pelajaran IPA Ringkasan jawaban kedua (2): 16 peserta didik tidak senang dengan materi tata surya, 10 peserta didik senang dengan materi tata surya. Ringkasan jawaban ketiga (3): 9 peserta didik merasa kesulitan karena kurang bisa memahami maksud dari soal evaluasi yang diberikan oleh guru, 1 peserta didik mengantuk saat pembelajaran commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 84 IPA materi tata surya berlangsung, 4 peserta didik tidak mengerti dengan penjelasan guru dan sebagian dari peserta didik tersebut tidak berani untuk bertanya, 3 siswa menjawab tidak tahu serta 9 peserta didik tidak merasa kesulitan saat mempelajari materi tata surya. Ringkasan jawaban keempat (4): 19 peserta didik menjawab tidak, dengan alasan malu, takut (tidak berani), 4 peserta didik menjawab jarang serta 3 peserta didik menjawab sering bertanya. Ringkasan jawaban kelima (5): Hampir seluruh peserta didik yakni 19 anak menjawab menyenangkan dengan alasan guru jelas dalam menyampaikan materi dan sisanya 7 peserta didik menjawab tidak menyenangkan. Kesimpulan hasil wawancara: Hampir seluruh peserta didik senang dengan pembelajaran IPA. Akan tetapi, dalam materi tata surya siswa merasa kesulitan. Gurupun sudah menjelaskan materi sedetail mungkin. Adapun alasan siswa merasa kesulitan diantaranya adalah karena siswa kurang bisa memahami maksud dari soal evaluasi yang diberikan oleh guru, siswa mengantuk saat pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit berlangsung, siswa kurang mengerti dengan penjelasan guru serta siswa tidak berani untuk bertanya. Pewawancara, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 85 Lampiran 4 Nilai Penguasaan Konsep Materi Tata Surya Siswa Kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap Sebelum Tindakan No Nama Nilai KKM (65) 1 HA 40 Tidak Tuntas 2 DIS 89 Tuntas 3 EFN 60 Tidak Tuntas 4 NR 70 Tuntas 5 RR 57 Tidak Tuntas 6 ST 63 Tidak Tuntas 7 SS 52 Tidak Tuntas 8 VEL 80 Tuntas 9 WN 78 Tuntas 10 AP 60 Tidak Tuntas 11 DAL 84 Tuntas 12 DJS 64 Tidak Tuntas 13 IS 86 Tuntas 14 RP 75 Tuntas 15 RPW 91 Tuntas 16 SPN 84 Tuntas 17 S 70 Tuntas 18 SCI 56 Tidak Tuntas 19 SP 86 Tuntas 20 SL 60 Tidak Tuntas 21 VSS 57 Tidak Tuntas 22 VDS 76 Tuntas 23 YA 77 Tuntas 24 TNF 86 Tuntas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86 25 AP 57 Tidak Tuntas 26 AAI 50 Tuntas Skor rata-rata kelas 70,5 Ketidaktuntasan : (12:26) x 100% = 46,16% Ketuntasan Klasikal : (14:26) x 100% = 53,84% commit to user Lampiran 5 : VI / 2 : 9. : 9.1 Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar surya. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata : Ilmu Pengetahuan Alam : Sekolah Dasar Mata Pelajaran Satuan Pendidikan SIKLUS I SILABUS PEMBELAJARAN 87 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user commit to user benda langit yang ada di galaksi bimasakti. planet dan yang ada di galaksi matahari. n planet- macam-macam planet mengelilingi Menyebutkan benda- Menyebutkan beredar 2. Mencontohka matahari. langit yang bimasakti. mengelilingi benda-benda Produk langit yang beredar planet dan tentang planet-planet Bertanya jawab KEGIATAN PEMBELAJARAN dan benda-benda Surya. Tata MATERI asi planet- 1. Mengidentifik Proses Kognitif INDIKATOR x menit 6 35 ALOKASI WAKTU 4. Bentuk tes : n) (pengamata nontes Tes dan 3. Teknik tes : dan tertulis perbuatan 2. Jenis tes : tes akhir proses dan : tes dalam 1. Prosedur tes PENILAIAN 2008. Ilmu b. IBAYATI, Yayat. Pendidikan Nasional. Departemen Pusat Perbukuan, Ibtidaiyah. Jakarta: Dasar/Madrasah untuk Kelas VI Sekolah Pengetahuan Alam 6 belajar Ilmu dkk. 2008. Senang a. ROSITAWATY, S, 1. Sumber belajar SUMBER BELAJAR DAN MEDIA 88 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peran dimana siswa menjadi planet-planet mengelilingi matahari. dengan bermain peran untuk menyebutkan ciri-ciri yang mengelilingi matahari. commit to user terhadap planet-planet an lintasan 4. Menggambark planet yang tentang ciri-ciri membuat ringkasan Diskusi kelompok perankan. planet mereka Diskusi kelompok planet-planet Psikomotorik matahari. ciri-ciri dari yang mengelilingi dengan bermain yang beredar 3. Menjelaskan Diskusi kelompok benda benda tersebut! planet dari khusu ciri Sebutkan planet .... g adalah disampin Planet 5. Contoh soal Subjektif a. Kalung Tata Surya 2. Media Pendidikan Nasional. Departemen Perbukuan, VI. Jakarta : Pusat untuk sd dan mi kelas pengetahuan alam 6 2008. Ilmu c. SULISTYANTO, Heri. Pendidikan Nasional. Departemen Perbukuan, Jakarta: Pusat SD/MI Kelas VI. Pengetahuan Alam: 89 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id alam lingkungan terhadap menghargai sikap 5. Menunjukkan Afektif matahari. matahari. mengelilingi surya b. Gambar-gambar Tata 90 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user commit to user kan sistem tata surya dan posisi penyusun tata sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya surya. Mendeskripsi 9.1 planet dan benda benda mencontohkan planet- 2. Siswa dapat dengan benar. mengelilingi matahari langit yang beredar planet dan benda-benda mengidentifikasi planet- 1. Siswa dapat Indikator kerja ujuk dan Bentuk Penilai an Isian : Kelas / Semester Kompetensi Dasar Ikmu Pengetahuan Alam : Mata Pelajaran VI / 2 Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 KISI-KISI SOAL TES Satuan Pendidikan : matahari 9. Memahami Standar Kompetensi Lampiran 6 Terlampir Jumlah Penilaian 2 1 No butir Terlampir Contoh soal Terlampir Kunci Jawaban 91 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user lingkungan alam menghargai terhadap 5. Menunjukkan sikap matahari. planet-planet terhadap 4. Menggambarkan lintasan matahari dengan benar. yang mengelilingi ciri-ciri dari planet-planet 3. Siswa dapat menjelaskan matahari dengan tepat. yang beredar mengelilingi 5 5 3, 4 92 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 93 Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan : SD Negeri Pekuncen 04 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VI / 2 Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan) I. Standar Kompetensi 9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya. II. Kompetensi Dasar 9.1 Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. III. Indikator Kognitif Proses 9.1.1 Mengidentifikasi planet-planet dan benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari. Produk 9.1.2 Mencontohkan planet-planet dan benda benda yang beredar mengelilingi matahari. 9.1.3 Menjelaskan ciri-ciri dari planet-planet yang beredar mengelilingi matahari. Psikomotorik 9.1.4 Menggambarkan lintasan matahari. Afektif commit to user planet-planet terhadap perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94 9.1.5 Menunjukkan sikap menghargai terhadap lingkungan alam. Nilai Karakter : Kerja keras, Disiplin, Rasa ingin tahu, Mandiri, Komunikatif, Ketelitian, Keberanian dan cinta tanah air. IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif Proses 1. Melalui ceramah bervariasi siswa dapat mengidentifikasi planet-planet dan benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari dengan benar. Produk 2. Melalui tanya jawab siswa dapat mencontohkan planetplanet dan benda benda yang beredar mengelilingi matahari dengan tepat. 3. Melalui penugasan siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari planet-planet yang beredar mengelilingi matahari dengan benar. Psikomotorik 4. Melalui role playing siswa dapat menggambarkan lintasan planet-planet terhadap matahari dengan baik. Afektif 5. Melalui penugasan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai terhadap lingkungan alam dengan tepat. V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat menguasai konsep tata surya dengan baik. Sehingga Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan tata surya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. VI. Materi Pembelajaran TATA SURYA commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 95 Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet,dan benda langit lainnya. Planet dan benda-benda langit lainnya secara teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya. 1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya Matahari bentuknya menyerupai bola gas dengan diameter ±1,4 juta kilometer. 3. Planet-Planet Planet berputar pada masing-masing garis edarnya. a. Merkurius b. Venus c. Bumi d. Mars e. Jupiter f. Saturnus g. Uranus h. Neptunus VII. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Cooperative Learning (STAD) 2. Metode Pembelajaran : a. Role playing b. Demonstrasi c. Penugasan d. Tanya jawab commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96 e. Ceramah bervariasi VIII. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Metode Nilai Karakter 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Salam pembuka Ceramah Religius Ceramah Disiplin Tanya jawab Rasa ingintahu Ceramah Rasa ingin b. c. Mengatur tempat duduk, presensi siswa, dan persiapan saran pelajaran. d. Apersepsi guru berupa Tanya jawab mengenai bangun ruang. Apa nama benda yang menyinari bumi kita saat siang hari? Merkurius itu termasuk ? Contoh benda-benda lain yang ada di langit kecuali matahari dan planet? tahu e. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yaitu Siswa diharapkan dapat penguasai konsep tata surya dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ceramah Rasa ingin tahu f. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan di bahas pada pertemuan kali ini. 2. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru commit to user Ceramah Disiplin perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 97 tentang pengertian tata surya. bervariasi (elaborasi) 2. Siswa mencontohkan benda-benda Tanya jawab Keberanian Demonstrasi Ketelitian Tanya jawab Rasa ingintahu Tanya Jawab Rasa ingintahu Ceramah Rasa ingin bervariasi tahu Tanya jawab Rasa ingin yang ada di luar angkasa. ( Eksplorasi) Misal : matahari, bulan,planet dan bintang. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang macam-macam planet yang ada di galaksi bima sakti. (Elaborasi) 4. Siswa bertanya jawab dengan guru untuk mengulas kembali tentangmacam-macam planet. ( Konfirmasi) 5. Siswa dan guru Tanya jawab tentangurutan planet yang berada di galaksi bimasakti. (Eksplorasi) 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang ulasan singkat ciri-ciri planet. (elaborasi) 7. Siswa memperhatikan contoh gambargambar planet yang ada digalaksi bimasakti. (elaborasi) Contoh : commit to user tahu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 98 Penugasan keberanian Tanya jawab Demokratif Tanya jawab Mandiri, kerja 8. Beberapa siswa maju (setiap kali jedepan diwakili oleh 2siswa) kedepan untuk menjawab soal latihan yang diberikan oleh guru berupa menyebutkan nama planet yang ditunjuk oleh teman. (konfirmasi) 9. Siswa bersama guru membahas jawaban dari siswa yang maju ke depan. (konfirmasi) keras 10. Siswa bersama guru membahas materi yang belum dipahami. (konfirmasi) Penugasan Kerja keras Penugasan Kerja keras, 11. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pembagian kelompok. Dimana siswa dibagi menjadi 3 kelompok. (elaborasi) mandiri, 12. Siswa memperhatikan penjelasan guru Komunikatif tentang tugas dari setiap kelompok. (elaborasi) (kelompok pertama bermain peran,kelompok kedua meringkas materi yang dijelaskan oleh kelompok pertama, kelompok ke tiga menilai penampilan kelompok pertama dan bergantian tugas dari setiap Penugasan kelompok) commit to user Kerja keras perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 99 13. Siswa memperhatikan penjelasan guru Role playing tentang tata cara bermain peran.(elaborasi) (kelompok siswa yang bermain peran akan diberi kalung dan topi tata surya dan akan berada di lintasan orbit tata surya dan mereka yang menjadi planet yang akan menelilingi matahari berajalan mengitari matahari sambil berputar seperti planet yang berotasi, selain mengitari sambil berputar siswa juga melakukan dialog sesuai dengan skenario yang tersedia.) 14. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. (eksplorasi) (siswa yang berperan sebagai matahari tetap pada sumbu lintasan, siswa yang berperan sebagai planetplanet menggelilingi matahari sesuai dengan arah revolusi yaitu dari arah barat ke timur atau berlawanan arah dengan jarum jam. Kecuali pada planet venus dan uranus arah revolusinya berlawanan dengan arah revolusi planet lain yaitu searah jarum jam dari timur kebarat. Siswa yang berperan sebagai bumi selain mengelilingi matahari juga dikelilingi commit to user Penugasan Role playing Kerja keras perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 100 oleh bulan.) Penugasan Demokratif Tanya jawab Demokratif Penugasan Bekerja keras Tanya Jawab Komunikatif Tanya Jawab Demokratif Penugasan Bekerja keras Ceramah Komunikatif Ceramah Komunikatif Tanya jawab Religius 15. Setiap siswa dari masing-masing kelompok membuat ringkasan materi yang dijabarkan pada waktu bermain peran. (Eksplorasi) 16. Perwakilan tiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya. (elaborasi) 17. Seluruh Siswa melaporkan ringkasan materi yang telah dilaksanakan. (Konfirmasi) 18. Siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dibahas. (konfirmasi) 19. Siswa dibimbing oleh guru menyimpulkan hasil dari pembelajaran tata surya. (konfirmasi) 20. Siswa mengerjakan soal evaluasi. (Konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. Refleksi memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar yaitu mengingat kembali materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan PR tentang tata surya. 3. Salam penutup IX. Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber belajar. 1. Silabus kelas VI commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 101 2. ROSITAWATY, S, dkk. 2008. Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6 untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. IBAYATI, Yayat. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. SULISTYANTO, Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 6 untuk sd dan mi kelas VI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. B. Media Pembelajaran. 1. Gambar Planet-planet. 2. Kalung tata surya. 3. Topi tata surya. X. Penilaian A. Prosedur : Tes proses dan tes akhir B. Teknik tes : Tes dan non tes C. Jenis : Tulis dan perbuatan D. Bentuk : Subjektif E. Instrumen : Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 102 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 103 Petunjuk Bermain Peran! 1. Ketua kelompok menentukan peran pada setiap anggotanya! 2. Setelah semua mendapat perannya ambillah kalung tata surya sebagai media pendukung, kalungkan media sebagai ciri khas peran yang dimainkan. 3. Masuklah kedalam area elips bermain peran dan berdirilah pada posisi masing-masing! 4. Matahari sebagai pusat tata surya, pemeran matahari tetaplah pada titik matahari akan tetapi siswa yang berperan sebagai planet berjalan mengelilingi matahari dan juga berputar seperti melakukan rotasi. 5. Planet-planet mengelilingi matahari sesuai dengan arah revolusi yaitu dari arah barat ke timur kecuali planet venus dan uranus mengelilingi matarahari dari arah timur ke barat. 6. Siswa yang berperan sebagai bumi selain mengelilingi matahari juga dikeliling oleh bulan. 7. Kecepatan siswa dalam berperan sebagai planet ketika mengelilingi matahari disesuaikan dengan lamanya revolusi planet-planet tersebut sesuia dengan data dibawah ini : Planet Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Lama 88 hari 365,25 Hari 687 11,9 29,5 84 hari hari tahun tahun 164,8 tahun Cepat Cepat Paling Cepat Cepat keenam ketujuh lambat revolusi 225 hari Kecepatan Cepat ke Cepat dua ketiga Keempat kelima cepat commit to user Paling perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 104 8. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus berada pada lintas elips sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Mereka sebagai planet-planet, memutari matahahari sambil berdialog. 9. Dialog pada kegiatan bermain peran! Matahari : Perkenalkan nama saya Matahari. Planet : oh iya....salam kenal. Matahari : saya berbentuk menyerupai bola gas, tubuh saya sangat besar dan sangat panas. Planet : seberapa besar? Matahari : saya memiliki diameter ±1,4 juta kilometer. Sangat besar kan? Planet : lalu seberapa suhu kamu? Matahari : Suhu permukaan saya adalah 5.000 6.000 derajat Celsius dan suhu di inti matahari 15 juta derajat Celsius. Planet : untuk apa fungsinya? Matahari : itu berfungsi untuk memberikan sumber energi kepada kalian semua. Saya juga memiliki gaya gravitasi, dengan gaya gravitasi ini terjadi gaya tarikmenarik antara aku dengan kalian semua. Hal ini yang menyebabkan kalian semua selalu beredar mengelilingi matahari. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 105 Merkurius : kalau saya merkurius. Saya planet terdekat dengan matahari lho.... Matahari : iya kamulah yang palin dekat denganku. Berapa jarakmu terhadap aku? Merkurius : jarak ku kurang lebih 58 juta kilometer. Matahari : lalu berapa ukuranmu? Merkurius : saya merupakan planet kecil, diameterku kurang lebih 4.879 km. Planet : lalu berapa suhu kamu? Karena jaraknya saya yang dekat dengan matahari serta saya juga tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan saya pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada malam hari turun hingga minus 200 °C. Venus : hai.... Perkenalkan namaku venus. Saya adalah planet kedua dari matahari. Planet : berapa jarakmu? Venus : Jarakku dari matahari kurang lebih 108 juta km. Matahari : lalu berapa besar kamu? Venus : diameter saya kurang lebih 12.104 km. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 106 Planet : berapa suhu kamu? Venus : suhu permukaannya kurang lebih 500 °C. Matahari : ohh... Bumi : perkenalkan nama saya bumi. Saya adalah planet ketiga pada tata surya. Matahari : memang jarakmu dari ku berapa? Bumi : jarak ku dari matahari kurang lebih 150 juta km. Dan Suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Planet : lalu seberapa besar kamu? Bumi : Diameter saya kurang lebih 12.756 km. Mars : saya adalah Planet keempat ini berukuran kecil, diameternya hanya berukuran kurang lebih 6.800 km. Nama saya mars. Matahari : berapa suhu kamu? Mars : Pada siang hari suhu permukaan Mars sekitar 20 °C sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C. Jupiter : perkenalkan nama saya jupiter. Planet : kamu tampak sangat besar? commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 107 Jupiter : ya, saya merupakan planet terbesar dalam tata surya. Diameter saya 11 kali diameter kamu bumi atau sekitar 141.700 km. Bumi : waw, lalu berapa sushu kamu? Jupiter : Suhu saya adalah 150 °C. Dan jarak saya dari matahari adalah 778 juta Km. Saturnus : nama saya Saturnus. Saya merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter bumi. Matahari : sepertinya kamu lain dari pada yang lain. Apa keistimewaan kamu? Saturnus : Keistimewaan saya yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Planet : lalu berapa suhu kamu? Saturnus : Suhu saya sangat dingin mencapai -180 C. Dan Diameter Saya 120.000 km. Matahari : lalu berapa jarakmu terhadapku? Satuirnus : Jarakku dari matahari adalah 1.427.000.000 km commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 108 Uranus : perkenalkan nama saya uranus. Saya merupakan planet ke tujuh dari tata surya, Jarakku dari matahari adalah 2.869.6000 km. Sedangkan Diameterku kurang lebih 50.800 km. Matahari : lalu berapa suhu kamu? Uranus : Suhu permukaanku sekitar 214 C. Neptunus : kalau aku Neptunus. Jarakku dari matahari adalah 4.497.000.000 km. Dan berdiameterku kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. (planet yang sedang memperkenalkan diri sambil berputar mengelilingi matahari) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 109 Petunjuk Penilaian Bermain Peran! Penilaian oleh Siswa (teman sekelas) 1. Nilailah teman ada yang sedang melakukan kegiatan bermain peran! 2. Isilah tabel penilaian dibawah ini dengan memberi tanda centang (V) pada setiap kolom ! Aspek Ketepatan No Nama siswa Peran Volume dalam suara memerankan Intonasi Kekompakan Penjelasan planet 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 3. Kriteria Penilaian Volume Suara : 3 = Suara Sangat Keras 2 = Suara Keras 1 = Suara sulit didengar / kecil Ketepatan : 3 = Dalam melakukan peran sangat tepat 2 = Dalam melakukan peran tepat 1 = Dalam melakukan peran kurang tepat Kekompakan : 3 = Sangat Kompak 2 = Kompak 1 = Cukup Kompak Intonasi : 3 = Penjalasan Mudah didengar dan sangat mudah dipahami 2 = Penjalsan Mudah didengar dan cukup mudah didengar 1 = Penjalsan cukup mudah didengar commit to user 2 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110 Penilaian Observer (guru) Isilah tabel penilaian dibawah ini dengan memberi tanda centang (V) pada setiap kolom ! Kriteria Penilaian Aspek Ketepatan No Nama siswa Peran Jumlah dalam Suara Sikap memerankan Penjelasan planet 3 Suara 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 : 3 = Suara Sangat Keras dan intonasi pembacaan dialog sangat baik 2 = Suara Keras dan intonasi pembacaan dialog baik 1 = Suara sulit didengar / kecil dan intonasi pembacaan dialog cukup baik Ketepatan : 3 = Dalam melakukan peran sangat tepat 2 = Dalam melakukan peran tepat 1 = Dalam melakukan peran kurang tepat Sikap : 3 = Sikap atau perilaku ketika bermain peran sangat sopan 2 = Sikap atau perilaku ketika bermain peran sopan 1 = Sikap atau perilaku ketika bermain peran cukup sopan commit to user skor perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111 Penjelasan : 3 = Penjalsan Mudah didengar dan sangat mudah dipahami 2 = Penjalsan Mudah didengar dan cukup mudah didengar 1 = Penjalsan cukup mudah didengar Nilai 80 keatas = Skor 8 12 = skor 4 7 64 kebawah = skor 1 3 65-79 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 112 Soal Evaluasi Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan benda-benda apa saja yang berada di tata surya? 2. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari? 3. Planet disamping adalah planet .... Sebutkan ciri khusus dari planet tersebut! 4. Sebutkan ciri-ciri matahari, bumi, dan merkurius? 5. Jelaskan urutan planet yang ada di galaksi bimasakti? Sesuai pada gambar dibawah ini, isilah nama planet sesuai dengan arah garis yang ditunjuk pada gambar! commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 113 Kunci Jawaban 1. Matahari, planet-planet, bulan, bintang, asteroid, komet dan meteroid. 2. Merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus. 3. Planet saturnus Memiliki cincin yang mengelilinginya yang diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. 4. a. Matahari = bintang besar yang paling dekat bumi, memiliki gaya gravitasi, dengan gaya gravitasi terjadi gaya tarikmenarik antara matahari dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal ini yang menyebabkan planet-planet dan benda langit lainnya selalu beredar mengelilingi matahari. b.bumi = merupakan planet urutan ketiga yang paling dekat matahari, memiliki atmosfir. c.merkurius = merupakan planet urutan pertama yang paling dekat dengan matahari, permukaan merkurius banyak terdapat kawah. 5. 1. Merkurius 2. Venus 3. Bumi 4. Mars 5. Jupiter 6. Saturnus 7. Uranus 8. neptunus. Kriteria Penilaian Setiap jawaban benar = 20 Skor = jumlah jawaban benar x 20 = 5 x 20 = 100 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 114 Penilaian Proses Berilah tanda cek (v) sesuai dengan pernyataan di bawah ini ! Kriteria Penilaian 1. Kerjasama 3 = kerjasama baik 2 = kerjasama cukup baik 1 = kerjasama kurang baik 2. Volume dan intonasi saat bermain peran 3 = Volume dan intonasi saat bermain peran sangat baik 2 = Volume dan intonasi saat bermain peran baik 1 = Volume dan intonasi saat bermain peran sangat baik 3. Sikap 3 = sangat aktif 2 = aktif 1 = cukup aktif Nama Siswa Aspek No Kerjasama nilai 3 2 1 1. commit to user Jumlah Volume 3 2 Sikap 1 3 2 Skor 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 115 Jumlah Rata-rata Nilai 85 = Skor 7 9 70-84 = skor 4 commit to user 6 69 = skor 1 3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 116 MODUL PEMBELAJARAN TATA SURYA UNTUK KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 BINAR ROSVITA SARI K7108104 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 117 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan modul pembelajaran Tata Surya. Modul ini merupakan penunjang untuk melakukan penelitian Peningkatkan Penguasaan Konsep Tata Surya Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 4 Pekuncen Kroya Cilacap Dalam menyusun proposal ini, tentunya penulis tidak lepas dari bantuan maupun kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 11. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta serta selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini. 12. Idam Ragil, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini. 13. Dr. Peduk Rintayati, M. Pd selaku nara sumber dalam seminar proposal. 14. Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pekuncen Kroya Cilacap yang telah memberikan ijin penelitian. 15. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 4 Pekuncen Kroya Cilacap yang banyak memberikan bantuan dan dorongan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan modul ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan tugas ini. Penulis berharap semoga modul pembelajaran ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca. Surakarta, Maret 2012 Penulis commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 118 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................ iv INDIKATOR PEMBELAJARAN ......................................................... 1 MATERI TATA SURYA ........................................................................ 2 LANGKAH BERMAIN PERAN ........................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 12 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 119 Indikator Pembelajaran Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi planet-planet dan benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari. Produk 2. Mencontohkan planet-planet dan benda benda yang beredar mengelilingi matahari. 3. Menjelaskan ciri-ciri dari planet-planet yang mengelilingi matahari. Psikomotorik 4. Menggambarkan lintasan planet-planet terhadap matahari. Afektif 5. Menunjukkan sikap menghargai terhadap lingkungan alam commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 120 MATERI TATA SURYA Pernahkah kamu memandang langit pada malam hari? Pada malam hari di langit ada bulan dan bintang. Pandanglah langit pada malam hari yang cerah. Bintang-bintang menghiasi langit. Bintang adalah benda langit yang bercahaya. Bintang di langit tampak seperti titik-titik cahaya. Kamu dapat mengamati pada Gambar 1.1 taburan bintang di angkasa. Pada siang hari di langit kamu dapat melihat matahari. Di mana sebenarnya keberadaan bumi tempat kita berpijak? Bumi merupakan planet. Bumi mengelilingi matahari bersama planet-planet lainnya. Bagaimana peredaran planet-planet di dalam tata surya? Perhatikan uraian berikut ini. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang berputar mengelilingi matahari. Benda-benda langit itu adalah bulan, asteroid, meteoroid, komet, dan planet-planet. 1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya commit to user Suhu inti matahari ± 15 juta °C Suhu di permukaan kurang lebih 6.000 °C. Diameter ±1,4 juta kilometer. Panasnya = > sumber energi utama di bumi. Gaya gravitasinya menyebabkan planet-planet dan benda langit perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 121 2. Planet Tahukah kamu??? Planet itu berputar pada masing-masing garis edarnya. Sampai saat ini planet yang ditemukan dalam tata surya ada delapan buah planet, yaitu Merkurius, Venus, bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus. a. Merkurius jarak ± 58 juta kilometer. suhu pada siang hari kurang lebih 340 °C pada malam hari turun hingga minus 200 °C diameter kurang lebih 4.879 km. Revolusinya adalah 88 hari dan rotasinya 59 hari. b. Venus Jarak Venus dari matahari adalah 108 juta km. suhu permukaannya kurang lebih 500 °C diameter kurang lebih 12.104 km. Lama revolusi planet venus adalah 225 hari. Arah rotasi planet ini searah jarum commit to user jam atau planet ini arah rotasinya berbeda dengan planet lainnya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 122 c. Bumi jarak dari matahari kurang lebih 150 juta km. suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Diameter bumi kurang lebih 12.756 km. Kala revolusi bumi adalah 365 hari dan kala rotasinya adalah 24 jam. d. Mars diameternya hanya berukuran kurang lebih 6.800 km. suhu permukaan Mars sekitar 20 °C sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C. Planet Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos. e. Jupiter Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Diameter Jupiter 11 kali diameter bumi atau sekitar 141.700 km. Revolusinya adalah 11,86 tahun dan rotasinya adalah 10 jam. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 123 f. Saturnus Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan. Jarak dari matahari adalah 1.425. juta km. Diameternya 120.000 km. Suhu rata-rata -190 C. g. Uranus Diameter Uranus kurang lebih 50.800 km. Arah revolusi planet uranus sama dengan planet venus yaitu searah jarum jam. Lama revolusinya adalah 84 tahun dan lama rotasinya 17 jam h. Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya sekitar minus 200° C. Neptunus memiliki dua buah satelit, yaitu Triton dan Nereid. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 124 3. Data Ukuran Planet commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 125 LANGKAH BERMAIN PERAN Petunjuk Bermain Peran! 10. Buatlah kelompok kelas menjadi tiga kelompok sesuia dengan warna kertas yang diperoleh ketika pembagian kelompok. 11. Kelompok pertama bermain peran, kelompok kedua meringkas materi yang dijelaskan oleh kelompok pertama, kelompok ke tiga menilai penampilan kelompok pertama dan bergantian tugas dari setiap kelompok. 12. Ketua kelompok menentukan peran pada setiap anggotanya! 13. Setelah semua mendapat perannya ambillah kalung tata surya sebagai media pendukung, kalungkan media sebagai ciri khas peran yang dimainkan. 14. Masuklah kedalam lintasan orbit tata surya dan berdirilah pada posisi masing-masing! 15. Siswa yang menjadi planet yang akan menelilingi matahari berajalan mengitari matahari sambil berputar seperti planet yang berotasi. 16. Matahari sebagai pusat tata surya, pemeran matahari tetaplah pada titik matahari akan tetapi siswa yang berperan sebagai planet berjalan mengelilingi matahari dan juga berputar seperti melakukan rotasi. 17. Planet-planet mengelilingi matahari sesuai dengan arah revolusi yaitu dari arah barat ke timur kecuali planet venus dan uranus mengelilingi matarahari dari arah timur ke barat. 18. Siswa yang berperan sebagai bumi selain mengelilingi matahari juga dikeliling oleh bulan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 126 19. Kecepatan siswa dalam berperan sebagai planet ketika mengelilingi matahari disesuaikan dengan lamanya revolusi planet-planet tersebut sesuia dengan data dibawah ini : Planet Merku Venus Bum Mars Jup Sat Ura Nep Lama 88 hari 225 365,2 5 hari 687 11,9 29,5 84 tahun hari hari tahun 164,8 tahun Ke empat Ke lima Paling Ke tujuh Paling lambat revolusi Kecepa hari ke dua tan Ke tiga cepat Ke enam 20. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus berada pada lintas elips sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Mereka sebagai planet-planet, memutari matahahari sambil berdialog 21. Dialog pada kegiatan bermain peran! Matahari : Perkenalkan nama saya Matahari. Planet : oh iya....salam kenal. Matahari : saya berbentuk menyerupai bola gas, tubuh saya sangat besar dan sangat panas. Planet : seberapa besar? Matahari : saya memiliki diameter ±1,4 juta kilometer. Sangat besar kan? Planet : lalu seberapa suhu kamu? commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 127 Matahari : Suhu permukaan saya adalah 5.000 6.000 derajat Celsius dan suhu di inti matahari 15 juta derajat Celsius. Planet : untuk apa fungsinya? Matahari : itu berfungsi untuk memberikan sumber energi kepada kalian semua. Saya juga memiliki gaya gravitasi, dengan gaya gravitasi ini terjadi gaya tarikmenarik antara aku dengan kalian semua. Hal ini yang menyebabkan kalian semua selalu beredar mengelilingi matahari. Merkurius : kalau saya merkurius. Saya planet terdekat dengan matahari lho.... Matahari : iya kamulah yang palin dekat denganku. Berapa jarakmu terhadap aku? Merkurius : jarak ku kurang lebih 58 juta kilometer. Matahari : lalu berapa ukuranmu? Merkurius : saya merupakan planet kecil, diameterku kurang lebih 4.879 km. Planet : lalu berapa suhu kamu? Karena jaraknya saya yang dekat dengan matahari serta saya juga tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan saya pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada malam hari turun hingga minus 200 °C. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 128 Venus : hai.... Perkenalkan namaku venus. Saya adalah planet kedua dari matahari. Planet : berapa jarakmu? Venus : Jarakku dari matahari kurang lebih 108 juta km. Matahari : lalu berapa besar kamu? Venus : diameter saya kurang lebih 12.104 km. Planet : berapa suhu kamu? Venus : suhu permukaannya kurang lebih 500 °C. Matahari : ohh... Bumi : perkenalkan nama saya bumi. Saya adalah planet ketiga pada tata surya. Matahari : memang jarakmu dari ku berapa? Bumi : jarak ku dari matahari kurang lebih 150 juta km. Dan Suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Planet : lalu seberapa besar kamu? Bumi : Diameter saya kurang lebih 12.756 km. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 129 Mars : saya adalah Planet keempat ini berukuran kecil, diameternya hanya berukuran kurang lebih 6.800 km. Nama saya mars. Matahari : berapa suhu kamu? Mars : Pada siang hari suhu permukaan Mars sekitar 20 °C sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C. Jupiter : perkenalkan nama saya jupiter. Planet : kamu tampak sangat besar? Jupiter : ya, saya merupakan planet terbesar dalam tata surya. Diameter saya 11 kali diameter kamu bumi atau sekitar 141.700 km. Bumi : waw, lalu berapa sushu kamu? Jupiter : Suhu saya adalah 150 °C. Dan jarak saya dari matahari adalah 778 juta Km. Saturnus : nama saya Saturnus. Saya merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter bumi. Matahari : sepertinya kamu lain dari pada yang lain. Apa keistimewaan kamu? Saturnus : Keistimewaan saya yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Planet : lalu berapa suhu kamu? Saturnus : Suhu saya sangat dingin mencapai -180 C. Dan Diameter Saya 120.000 km. Matahari : lalu berapa jarakmu terhadapku? Satuirnus : Jarakku dari matahari adalah 1.427.000.000 km commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 130 Uranus : perkenalkan nama saya uranus. Saya merupakan planet ke tujuh dari tata surya, Jarakku dari matahari adalah 2.869.6000 km. Sedangkan Diameterku kurang lebih 50.800 km. Matahari : lalu berapa suhu kamu? Uranus : Suhu permukaanku sekitar 214 C. Neptunus : kalau aku Neptunus. Jarakku dari matahari adalah 4.497.000.000 km. Dan berdiameterku kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. (planet yang sedang memperkenalkan diri sambil berputar mengelilingi matahari) commit to user