perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17
Karanganyar dengan pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total
sampling sebanyak 52 mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
mengetahui deskripsi data responden.
A. Deskripsi Data
Hasil deskripsi data variabel penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.1.
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel
N
Minimal
Motivasi Belajar
52
70.00
Kemampuan Awal
52
2,67
Prestasi Belajar
52
2,25
Sumber : data primer diolah, 2015
Maksimal RataRata
146.00
130,33
3,50
3.24
3,75
3,17
Standar
Deviasi
16,98
0,21
0,38
Hasil statistik deskriptif variabel motivasi belajar diketahui bahwa
skor tertinggi = 146,0, skor terendah = 70,0, rata-rata = 130,3 dengan
standar deviasi = 16,98.
Hasil statistik deskriptif variabel kemampuan
awal diketahui bahwa skor tertinggi = 3,50 , skor terendah = 2,67, rata-rata
= 3,24 dengan standar deviasi = 0,32. Hasil statistik deskriptif prestasi
belajar diketahui bahwa skor tertinggi = 3,75, skor terendah = 2,25, ratarata = 3,17, dengan standar deviasi = 0,38.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
B. Hasil Penelitian
1. Uji Prasyarat Penelitian
Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas dan uji linieritas. Dalam pelaksanaan uji
prasyarat ini menggunakan program komputer SPSS. Ketiga persyaratan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan kolmogorov
smirnov. Jika kolmogorov-smirnov hitung lebih besar dari 0,05, maka
sebaran data dikatakan mendekati dsitribusi normal atau normal.
Sebaliknya, jika kolmogrov-smirnov lebih kecil dari 0,05 maka sebaran
data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui hasil seperti yang terlihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2.
Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
Uji
p value
Keterangan
Kolmogorov Smirnov
0,942
0,05 Terdistribusi normal
Sumber : data primer diolah, 2015
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai p value yaitu
sebesar 0,942 > 0,05 berarti sebaran data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas
model
regresi
memperhatikan
digunakan untuk
ada korelasi antar
nilai
menguji
apakah
variabel bebas,
dengan
tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor). Sebagai prasyarat model regresi harus mempunyai nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.3.
Uji Multikolinearitas
Variabel
Colinearity
Statistics
Tolerance
VIF
Motivasi Belajar
.877
1.140
Kemampuan awal
.877
1.140
Kesimpulan
Tidak terjadi
Multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber: data primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji di atas diketahui bahwa nilai VIF < 10
dan nilai tolerance > 0,10 berarti tidak terjadi multikolonieritas atau
hubungan antar variabel bersifat independen.
c. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sesuai garis linear atau tidak. Model regresi linear
menggunakan tingkat alpha 0,05, dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear bila nilai signifikansi dari Defiation of Linearity
lebih besar dari 0,05. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4.
Hasil Uji Linearitas
Keterangan
F hitung
Sig
Alpha
Keterangan
Motivasi*Prestasi
1.720
.090
0,05
Linier
Kemampuan*Prestasi
1.761
.082
0,05
Linier
Sumber : data primer diolah, 2015
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa masingmasing variabel bebas yaitu motivasi belajar dan kemampuan awal
diperoleh p value > 0,05 sehingga variabel motivasi belajar dan
kemampuan awal mempunyai hubungan yang liner dengan prestasi
belajar.
3. Uji Hipotesis
a. Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan
motivasi belajar dan kemampuan awal dengan prestasi belajar
mahasiswa. Perhitungan menggunakan program SPSS. Hasil persamaan
regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5.
Regresi Linear Ganda
Variabel
Koefisien Regrsi
(Constant)
.062
Motivasi Belajar
.009
Kemampuan Awal
.639
Sumber : data primer diolah, 2015
Standar
error
.686
.003
.223
Beta
.397
.346
Berdasarkan hasil analisis persamaan regresi linier berganda
tersebut dapat diineterpretasikan sebagai berikut :
1) Koefisien regresi X1 adalah (0,009), hasil ini menunjukkan bahwa
nilai koefisien regresi variabel motivasi belajar bernilai positif
(0,009), hal ini berarti apabila motivasi belajar meningkat sebesar
satu satuan maka prestasi belajar mahasiswa juga meningkat sebesar
0,009 dengan asumsi kemampuan awal dianggap tetap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
2) Koefisien regresi X2 adalah (0,639), hasil ini menunjukkan bahwa
nilai koefisien regresi variabel kemampuan awal bernilai positif
(0,639), hal ini berarti apabila kemampuan awal semakin meningkat
sebesar satu satuan maka prestasi belajar mahasiswa juga meningkat
sebesar 0,639 dengan asumsi motivasi belajar dianggap tetap.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi hubungan
variabel motivasi kerja (X1) dan kemampuan awal (X2) dengan prestasi
belajar mahasiswa (Y) secara parsial. Langkah-langkah pengujian
adalah sebagai berikut:
1) Menyusun formulasi hipotesis nihil dan alternatif
Ho:
= 0,
berarti tidak terdapat hubungan motivasi belajar dan
kemampuan awal dengan prestasi belajar mahasiswa
secara parsial.
Ha :
0,
berarti terdapat hubungan motivasi belajar dan
kemampuan awal dengan prestasi belajar mahasiswa
secara parsial.
2) Menentukan level of significance, yaitu
0,05 atau 5 %.
3) Menentukan kriteria pengujian yaitu
Ho diterima bila p value
0,05
Ho ditolak bila p value < 0,05
4) Perhitungan uji t
Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Tabel 4.6
Nilai Uji t
Koefisien
Nilai t
Variabel
Regresi
hitung
Motivasi belajar
.009
3.289
Kemampuan awal
.639
2.865
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Keterangan :
* signifikan pada level of significance 0,05 (5%)
Signifikansi
.002
.006
2) Kesimpulan
a) Hasil perhitungan uji t variabel motivasi belajar diperoleh nilai
t hitung sebesar 3,289 dengan p value 0,002 < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya motivasi belajar berhubungan
positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa.
b) Hasil perhitungan uji t variabel
kemampuan awal diperoleh
nilai t hitung sebesar 2,865 dengan p value 0,006 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya kemampuan
awal
berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar
mahasiswa.
c. Uji F
Uji F digunakan digunakan untuk mengetahui hubungan variabel
motivasi belajar dan kemampuan awal dengan prestasi belajar
mahasiswa secara bersama-sama. Langkah pengujian :
1)
Menentukan Ho dan Ha
Ho :
1= 2=0,
artinya tidak ada hubungan variabel
bebas
(motivasi belajar dan kemampuan awal) secara
bersama-sama terhadap variabel terikat (prestasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
belajar)
Ha:
1
2
0,
artinya ada hubungan variabel bebas (motivasi
belajar dan kemampuan awal) secara bersamasama terhadap variabel terikat (prestasi belajar)
2) Level of significance ( ) = 0,05
Menentukan level of significance, yaitu
0,05 atau 5 %.
3) Menentukan kriteria pengujian yaitu
Ho diterima bila p value
0,05
Ho ditolak bila p value < 0,05
4) Hasil uji F
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
Tabel 4.7
Nilai Uji F
Keterangan
F
Uji F
14.604
Sumber: Data primer diolah, 2015
Sig.
.000a
5) Kesimpulan
Hasil uji F diperoleh p value sebesar 0,000 < 0,05 sehingga
artinya ada artinya ada hubungan variabel motivasi belajar dan
kemampuan awal sama dengan prestasi belajar mahasiswa secara
bersama-sama.
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
besar sumbangan pengaruh variabel bebas (motivasi belajar dan
kemampuan awal) dalam menerangkan variasi variabel terikat (prestasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
belajar mahasiswa). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.
Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran regression pada kolom
Ajusted R Square (R2). Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 4.8.
Koefisien Determinasi
Adjusted R
Square
R
R Square
.611a
.373
.348
Sumber : data primer diolah, 2015
Std. Error of the
Estimate
.30890
Hasil penelitian diperoleh nilai 0,348 yang artinya bahwa
variabel motivasi belajar dan kemampuan awal mempunyai pengaruh
terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar 34,8%, sedangkan sebesar
65,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian,
misalnya adalah lingkungan kampus, lingkungan masyarakat dan
lingkungan keluarga.
C. Pembahasan
1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t variabel motivasi belajar
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,289 dengan p value 0,002 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya motivasi belajar berhubungan positif
dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Nilai koefisien regresi
variabel motivasi sebesar 0,009 dan bertanda positif, hasil ini
menunjukkan bahwa apabila motivasi belajar meningkat sebesar satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
satuan maka prestasi belajar mahasiswa juga meningkat sebesar 0,009
dengan asumsi kemampuan awal dianggap tetap.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Bael et al.,
(2014) motivasi intrinsik mempengaruhi prestasi belajar. Nursamiaji dan
Kurniawan (2015) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang kuat antara motivasi belajar dengan pre stasi akademik
mahasiswa.
Ahmadi dan Supriyono (2004) menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan eksternal. Salah
satu faktor internal adalah faktor psikologis yang terdiri dari motivasi.
Dalyono (2009) menyatakan bahwa dalam usaha untuk mencapai prestasi
belajar yang optimal dipengaruhi oleh faktor internal yaitu minat dan
motivasi. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang
tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah dan kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi
keberhasilannya.
Pada diri mahasiswa terdapat kekuatan mental yang menjadi
penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai
sumber. Mahasiswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.
Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita -cita.
Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli
psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong
terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar (Dimyati dan Mujiono, 2006). Dalam
motivasi
terkandung
adanya
keinginan
yang
mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar (Dimyati dan Mujiono, 2006).
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Widayatni (2013) bahwa
motivasi merupakan dorongan yang akan dapat merangsang siswa untuk
melakukan aktivitas tertentu. Motivasi yang ada pada diri mahasiswa
dapat muncul karena adanya faktor dari dalam dan faktor dari luar siswa.
Faktor dari dalam karena adanya ketertarikan dan keingintahuan siswa
lebih jauh terhadap mata pelajaran tertentu dalam hal ini lebih mengarah
pada kesadaran diri mahasiswa untuk memahami dan mengetahui lebih
jauh tentang materi
pelajaran
yang
disampaikan untuk
dapat
meningkatkan prestasi yang dapat dicapai.
2. Hubungan Kemampuan Awal dengan Prestasi Belajar
Hasil perhitungan uji t variabel kemampuan awal diperoleh nilai t
hitung sebesar 2,865 dengan p value 0,006 < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya kemampuan awal berhubungan positif dan signifikan
dengan prestasi belajar mahasiswa. Koefisien regresi kemampuan awal
sebesar 0,639 dan bertanda positif, hasil ini menunjukkan bahwa apabila
kemampuan awal semakin meningkat sebesar satu satuan maka prestasi
belajar mahasiswa juga meningkat sebesar 0,639 dengan asumsi motivasi
belajar dianggap tetap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Hasil ini mendukung penelitian terdahulu dari Astuti (2015) terdapat
pengaruh kemampuan awal terhadap prestasi belajar dan terdapat pengaruh
minat belajar terhadap prestasi belajar. Bael et al., (2014) menunjukkan
bahwa kemampuan awal mempengaruhi prestasi belajar. Yulistri, et al.,
(2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa.
Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlainan. Hal
ini perlu
diperhatikan
oleh
dosen
karena
hasil-hasil
penelitian
menunjukkan adanya hubungan positif antara kemampuan mahasiswa
dengan hasil belajarnya. Dengan asumsi bahwa mahasiswa tentu
mempunyai IQ di atas rata-rata sehingga mereka tidak akan mengalami
kesulitan dalam menerima pelajaran, maka disini perhatian dosen dapat
diarahkan kepada kemampuan awal manusia.
Astuti (2015) menyatakan bahwa kemampuan awal merupakan
kemampuan yang telah dipunyai oleh mahasiswa sebelum mengikuti
pembelajaran
yang
akan diberikan.
Kemampuan
awal
ini
menggambarkan kesiapan mahasiswa dalam menerima pelajaran yang
akan disampaikan oleh dosen. Kemampuan awal mahasiswa penting
untuk diketahui dosen, karena pengetahuan awal menjadi prasyarat
mahasiswa untuk dapat mengikuti,
menerima dan
memahami
pembelajaran.
3. Hubungan Motivasi Belajar dan Kemampuan Awal dengan Prestasi
Belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Motivasi belajar dan kemampuan awal mempunyai hubungan
dengan prestasi belajar mahasiswa secara bersama-sama, dimana diperoleh
hasil p value sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini juga diperkuat dari hasil
koefisien deterimasi yang diperoleh nilai 0,348 berarti bahwa motivasi
belajar dan kemampuan awal berpengaruh sebesar 34,8% terhadap prestasi
belajar mahasiswa sedangkan sebesar 65,2% dipengaruhi oleh variabel lain
di luar model penelitian, misalnya adalah lingkungan kampus, lingkungan
masyarakat dan lingkungan keluarga.
Hasil ini sesuai dengan pernyataan dari Astuti (2015) bahwa
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam
belajar, diantaranya faktor internal yang meliputi kemampuan awal,
tingkat kecerdasan, motivasi belajar, kebiasaan belajar, kecemasan belajar,
minat belajar, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan
sosial ekonomi, dan sebagainya.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu pertama ada
banyak hal lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa
dimana dalam penelitian ini hanya dilakukan penelitian dari faktor internal
mahasiswa yaitu kemampuan awal dan motivasi belajar, oleh karena itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
masih terbuka kesempatan bagi peneliti lain dalam mengembangkan
penelitian ini. Kedua, instrumen penelitian menggunakan kuesioner sehingga
hanya membahas tentang metode statistikal dari pengaruh faktor motivasi
belajar dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar mahasiswa, sehingga
kurang melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap mahasiswa.
commit to user
Download