HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS MAN PURWOREJO Nurul Amalia, Zaini Rohmad, dan Slamet Subagya Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] ABSTRACT The purposes of this research are to know: (1) A relationship between learning dicipline with academic achievement of Sociology at XI grade student of Social Science Program at MAN Purworejo. (2) A relationship between learning motivation with academic achievement of Sociology at XI grade student of Social Science Program MAN Purworejo. (3) A relationship between learning dicipline and learning motivation with academic achievement of Sociology at XI grade student of Social Science Program at MAN Purworejo.The method used in this research is descriptive correlational. The population in this study was all students of class XI Social Science Program of MAN Purworejo which consists of 93 students. The sample used some 63 students were taken by sampling random sampling. Data was collected by questionnaire and documentation. Data analysis technique used is multiple regression analysis.The conclusions of this study are: (1) There is a positive and significant relationship between learning dicipline with academic achievement of Sociology at XI grade student of Social Science Program, MAN Purworejo. (2) There is a positive and significant relationship between learning motivation with academic achievement of Sociology at XI grade student of Social Science Program, MAN Purworejo. (3) There is a positive and significant relationship between learning dicipline and learning motivation with academic of Sociology at XI grade student of Social Science Program, MAN Purworejo. So it can be stated that learning dicipline and learning motivation equally have positive and significant relation with the academic achievement of Sociology at XI grade student of Social Science Program of MAN Purworejo . Keywords: Quantitative, Sociology Academic Dicipline, Learning Motivation. Achievement, Learning HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS MAN PURWOREJO Nurul Amalia, Zaini Rohmad, dan Slamet Subagya Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] ABSTRAK Nurul Amalia. K8412062. HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2016. Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Purworejo. (2) Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Purworejo. (3) Hubungan antara kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Sosiologi soiswa kelas XI IPS MAN Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS MAN Purworejo yang berjumlah 93 siswa. Sampel yang digunakan sejumlah 63 siswa diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Kesimpulan penelitian ini bahwa : (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Purworejo. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Purworejo. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Purworejo. Jadi dapat dinyatakan bahwa kedisiplinan belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Purworejo. Kata kunci : Kuantitatif, Prestasi Belajar Sosiologi, Kedisiplinan Belajar , Motivasi Belajar. yang A. PENDAHULUAN diberikan dan mengukur Peningkatan kualitas sumber keberhasilan program pembelajaran, daya manusia merupakan prasyarat maka diadakanlah suatu evaluasi mutlak tujuan dimana nilai evaluasi inilah yang pembangunan. Salah satu wahana digambarkan sebagai prestasi belajar untuk meningkatkan kualitas sumber siswa. Prestasi belajar yang didapat daya setelah melalui evaluasi dinyatakan untuk mencapai manusia tersebut adalah pendidikan. Menurut Jean Piaget dalam dalam 2010:1) mencerminkan potensi siswa tersebut penghubung setelah melalui proses pembelajaran. dua sisi, disatu sisi individu yang Dalam pendidikan formal di sekolah, sedang tumbuh dan disisi lain nilai prestasi sosial, intelektual, dan moral yang sebagai gambaran dari kecerdasan menjadi tanggung jawab pendidik siswa untuk mendorong individu tersebut. secara Pendidikaan digolongkan kedalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. kebutuhan Diantaranya adalah bukunya “Pendidikan (Sagala sebagai primer karena pada bentuk angka, belajar siswa tersebut, dianggap beberapa khusus yang faktor dapat kedisiplinan dasarnya setiap individu perlu untuk dalam belajar, agar dapat menjawab rasa siswa,minat keingintahuan terhadap sesuatu hal pengajaran oleh guru dalam kelas yang baru. dan sarana prasarana dalam kegiatan Secara formal, kegiatan belajar belajar, yang motivasi belajar, belajar metode pembelajaran. berlangsung di sekolah dan setiap Disiplin diri yaitu kesadaran diri individu atau siswa diberikan materi akan tugas dan tanggung jawab serta disesuaikan dengan tingkat usia, kemampuan seseorang untuk patuh lingkungan sosial serta dan taat terhadap peraturan yang kebijakan pemerintah. Untuk berlaku, jadi disiplin diri sangat mengetahui sejauh mana tingkat penting sebagai upaya membentuk pemahaman siswa terhadap materi sikap dan kepribadian siswa agar budaya, dapat bertanggung menerima tugas jawab yang dalam diberikan satu karakteristik mempengaruhi yang aspek dapat afektif. pendidik. Sikap disiplin siswa dapat Motivasi dapat berupa keinginan dilihat dari intensitas, kontuinitas, untuk menjadi juara kelas, keinginan tepat waktu dan tanggung jawab. untuk mendapat beasiswa, keinginan Sikap disiplin belajar siswa akan untuk membahagiakan orang tua dan lebih mengasah daya ingat siswa lain terhadap pelajaran. keinginan itu sangat kuat, otomatis Kedisiplinan belajar sering dikaitkan akan membangkitkan tenaga yang dengan ketundukan pada peraturan luar biasa dalam diri untuk dapat atau kebiasaan yang telah disepakati mencapai keinginan terse but. Siswa untuk Untuk yang memiliki motivasi belajar akan menciptakan kedisiplinan yang tinggi memperhatikan dan berusaha untuk maka diperlukan peran serta guru mengingat apa yang telah diajarkan dalam rangka membiasakan siswa oleh guru, karena semua itu untuk disiplin dalam belajar. Guru dapat mencapai mempengaruhi tingkat kedisiplinan belajar tidak hanya dipengaruhi oleh siswa, dalam bahasa jawa ada istilah faktor intern (dari dalam diri), tetapi “guru digugu lan ditiru” berarti guru juga dipengaruhi oleh faktor ekstern menjadi contoh baik yang nantinya yaitu dari lingkungan keluarga dan akan lingkungan sekolah. suatu dilaksanakan. ditiru oleh peserta didik. sebagainya. Jika cita-citanya. Motivasi Dengan guru menerapkan disiplin Sosiologi yang tinggi otomatis mau tidak mau pengetahuan peserta jaringan hubungan antara manusia didik juga akan mengikutinya. dalam Motivasi juga sangat berpengaruh belajar siswa. pengetahuan Motivasi untuk belajar adalah dimana kondisi psikologis yang mendorong masyarakat seseorang kekuatan, belajar. Motivasi belajar merupakan salah ilmu mempelajari Sedangkan secara luas sosiologi merupakan ilmu prestasi mau yang bermasyarakat. terhadap untuk adalah semua tentang sosiologi sebagai hubungan, masyarakat mempelajari kompleks jaringan interaksi, serta sebagai kompleks lembaga atau pranata. Dalam belajar belajar merupakan pernyataan sikap sosiologi disamping harus banyak diri yang spesifik untuk mendorong membaca dan maka juga harus memberikan arah terhadap memahami kejadian yang ada di perilaku atau perbuatan kita untuk masyarakat sekitar. Karena sosiologi mencapai tujuan tertentu. Berangkat mempelajari dari tidak jauh dari permasalahan kehidupan kita yang dapat diterapkan kedisiplinan dalam diri sendiri. sangat mempengaruhi proses belajar Berdasarkan pengamatan dan tersebut, motivasi akan yang mengajar di kelas. Dengan demikian telah dilakukan, maka terlihat siswa- akan sangat mempengaruhi prestasi siswi belajar siswa, demikian juga dapat dalam mengikuti proses belajar mengajar pelajaran sosiologi mempengaruhi masih kurang disiplin dan kurang pendidikan di Indonesia. motivasi belajar. Hal ini terlihat saat mutu Berdasarkan tidaknya uraian diatas, pelajaran berlangsung sedikit siswa penulis merasa tertarik untuk yang antusias dalam proses belajar. mengadakan penelitian dengan Serta dalam mematuhi tata tertib memilih siswa masih banyak yang melanggar kedisiplinan belajar siswa dan misalnya, masih ada siswa yang motivasi belajar dengan Prestasi terlambat masuk kelas, pemakaian Belajar Sosiologi Siswa kelas XI seragam yang kurang rapi serta IPS di MAN Purworejo”. judul “Hubungan terlambatnya mengumpulkan tugas. Selain itu nilai ulangan harian B. KAJIAN PUSTAKA mereka masih banyak batas KKM. Pengertian Belajar Hal ini terjadi karena siswa kurang Menurut Slameto (2010:2) disiplin, baik dalam mengikuti proses “belajar ialah suatu proses usaha belajar mengajar khususnya pada yang dilakukan seseorang untuk pelajaran sosiologi maupun disiplin memperoleh suatu perubahan tingkah di luar jam pelajaran, selain itu laku yang baru secara keseluruhan, kurang motivasi diri siswa dalam sebagai hasil pengalamannya sendiri belajar. Kedisiplinan dan motivasi dalam interaksi dengan bentuk skor yang diperoleh dari hasil lingkungannya”. tes Tujuan Belajar pelajaran tertentu”. Belajar memiliki manfaat besar mengenai sejumlah materi Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi anak untuk meningkatkan mutu prestasi belajar pendidikan yang dijalaninya selama Menurut Muhibbin Syah, ini. Dengan belajar kemungkinan (2008:132) secara global, faktor- besar anak akan mendapatkan suatu faktor yang mempengaruhi belajar pelajaran baru dari apa yang dia siswa dapat kita bedakan menjadi pelajari. tiga macam, yaitu : Menurut Sardiman (2011: 2628) tujuan belajar dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: a. Untuk mendapakan pengetahuan b. Penanaman konsep dan keterampilan c. Pembentukan sikap Dapat disimpulkan menurut penulis bahwa tujuan belajar yaitu harapan seseorang mendapatkan merubah untuk pengalaman pengetahuan baru atau yang dan dapat membentuk pola Muhibbin Syah (2008:91) “Prestasi belajar adalah keberhasilan mempelajari sekolah materi yang Menurut Panji Anoraga (2009:46) “Disiplin adalah suatu perbuatan untuk selalu menaati tata tertib. Pada disiplin ada Prestasi Belajar taraf Disiplin Belajar sikap, perilaku sesuai sasaran belajar. Menurut a. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa. b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa. c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. murid dalam pelajaran dinyatakan di dalam dua faktor terpenting yaitu faktor waktu dan kegiatan atau perbuatan”. Macam-macam disiplin Dalam bukunya Jamal Ma’mur (2009:87-96) disebutkan beberapa macam kedisiplinan di antaranya : a. Disiplin waktu b. Disiplin mengakkan aturan c. Disiplin sikap d. Disiplin dalam hal beribadah Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar Menurut Elizabeth B. Hurlock (1999:221) faktor mempengaruhi kedisiplinan yang di antaranya : a. Sikap teman sebaya Sikap teman sebaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar sisw. Hubungan yang terjalin dengan baik dan sikap teman yang memberi arahan serta dukungan dan motivasi dalam kegiatan sekolah akan menujukkan sikap disiplin belajar bagi siswa tersebut. b. Sikap orang tua Sikap orang tua dapat mempengaruhi cara belajar anak. Perhatian orang tua merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memndidik anak. Anak akan merasa terdorong untuk belajar karena orang tuanya selalu memberi dorongan atau motivasi untuk belajar dan mengawasi kegiatan belajarnya. Dengan adanya perhatian dan pengawasan orang tua maka siswa akan menunjukkan sikap disiplin belajar. c. Sikap guru Hubungan yang terjadi antara guru dengan siswa akan berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa. Siswa akan merasa senang bila guru brsikap baik terhadap dirinya. Siswa yang merasa diperhatikan dengan baik akan bersikap baik dengan guru. Dengan demikian siswa akan menunjukkan keadaan pada perintah guru dan melaksanaknan disiplin belajar sehingga dapat mencapai prestasi yang baik. d. Nilai Nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan siswa dalam berbagai kegiatan akademis dapat mempengaruhi sikap siswa dalam belajar. Nilai-nilai akademis yang buruk dapat memacu siswa untuk belajar dengan disiplin agar mendapatkan nilai yang baik. Motivasi belajar “Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan kepencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya” (Hamzah B.Uno, 2007:7). Jenis-Jenis Motivasi Menurut Oemar Hamalik (2007: 162-163)membagi motivasi menjadi C. METODE PENELITIAN 2 macam yaitu: Dalam penelitian yang berjudul a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijasah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman. Fungsi motivasi dalam belajar Hubungan kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa kelas XI IPS di MAN Purworejo merupakan tipe penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif model korelasi. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas XI IPS di MAN Purworejo. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 dan kelas X IPS 3. Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi Teknik sampling pengambilan sampel atau dalam motivasi menurut Oemar Hamalik, penelitian ini menggunakan Teknik (2007: 161) meliputi : adalah a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan simpel Teknik cluster sampling. pengambilan menggunakan angket data (kuesiner). Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji analisis regresi ganda. dan XI IPS 3 berjumlah 31 siswa D. HASIL PENELITIAN yang seluruh sampelnya berjumlah Penyusunan Instrumen Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa angket (kuesioner). 63 siswa. Pengujian Prasyarat Analisis Angket Hasil Uji Normalitas kedisiplinan belajar dan motivasi belajar diberikan dalam tipe soal pilihan ganda (multiple choice). Instrumen peneltian berupa angket atau kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengukur kedisiplinan belajar dan motivasi belajar siswa, maka digunakan skala Likert untuk mengukur kedisiplinan dan motivasi belajar Pertanyaan terdiri dari tersebut. 40 soal mengenai kedisiplinan belajar siswa dan 40 soal mengenai motivasi belajar siswa dengan 4 alternatif jawaban. Soal diklasifikasikan berdasarkan masing-masing variabel. Jawaban soal bernilai antara 1 sampai dengan 4. Angket disebarkan pada tiga kelas XI IPS MAN Purworejo antara lain XI IPS1, XI IPS 2, XI IPS3. Kelas XI IPS 2 untuk angket sebanyak 30 siswa dijadikan sebagai uji coba/try out dan untuk kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 dijadikan sampel dengan masingmasing XI IPS 1 berjumlah 32 siswa Kedisiplinan belajar di MAN Purworejo diperoleh angka statistic sebesar 0,67 kebebasan (df) dengan 63 derajat dan harga signifikansinya menunjukkan angka 0,200. Berdasarkan sigifikansi tersebut disimpulkan bahwa pada harga maka dapat kedisiplinan belajar siswa di MAN Purworejo Ho diterima karena 0,200>0,05. Kemudian untuk motivasi belajar siswa di MAN Purworejo diperoleh angka statistic 0,76 dengan derajat kebebasan (df) 63 dan untuk harga signifikasnsi angka 0,200. Harga menunjukkan signifikansi tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima karena 0,200>0,05. Untuk prestasi belajar kelas X I IPS di MAN Purworejo diperoleh angka statistic sebesar 0,85 dengan df atau derajat kebebasan 63 dan harga signifikansinya 0,200. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima dikarenakan 0,200>0,05. Uji Linieritas Hasil Uji Multikolonieritas pengujian linieritas Hasil pengujian dari Uji kedisiplinan belajar (X1) dengan multikolinieritas pada variabel bebas prestasi belajar (Y), didapatkan nilai Kedisiplinan ρ sebesar 0,313 dan nilai F sebesar motivasi belajar (X2) didapatkan nilai 1,190. Sebagaimana kriteria diatas Tolerance pada variabel Kedisiplinan bahwa jika ρ>0,05 maka dinyatakan sebesar 0,719 dengan nilai VIF berkorelasi linier. Dengan nilai ρ sebesar 1,390. Sebagaimana telah yang didapatkan sebesar 0,313 maka disebutkan kriteria jika Tolerance > dapat dinyatakan bahwa X1 dan Y 0,10 tidak terjadi Multikolinieritas berkorelasi linier. Sehingga dapat dan VIF < 10,00 tidak terjadi disimpulkan Multikolinieritas. terdapat hubungan Belajar (X1) Sementara dan itu, antara masing-masing variabel bebas dengan nilai Tolerance 0,719 > 0,10 dengan variabel terikat dalam bentuk dan nilai VIF sebesar 1,390<10,00 linier (hubungan garis lurus). maka dapat dinyatakan X1 dengan X2 Kemudian linieritas hasil motivasi pengujian belajar (X2) dengan (Y), didapatkan nilai ρ sebesar 0,150 dan nilai F sebesar 1,452. Sebagaimana kriteria diatas bahwa jika ρ >0,05 maka dinyatakan berkorelasi linier. Dengan nilai ρ yang di dapatkan sebesar 0,154>0,05 maka dapat dinyatakan X2 dan Y berkorelasi linier. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas terikat dalam masing-masing dengan bentuk (hubungan garis lurus) variabel linier Tidak terjadi Multikolinieritas. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Hipotesis Pertama (hubungan antara X1 dengan Y) Hasil pada penelitian besar koefisiensi menunjukkan regresi untuk variabel kedisiplinan belajar adalah 0,281 dengan parameter positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan tanda positif (+) kedisiplinan belajar mampu mengoptimalkan prestasi belajar. Kedisiplinan belajar siswa berpengaruh bagi siswa di dalam menerima materi pelajaran, karena dengan disiplin belajar masing- masing siswa maka mempengaruhi tatanan kehidupan daya serap atau daya ingat siswa tercipta sebuah keteraturan dan sikap terhadap materi pelajaran yang ada. disiplin Jadi disiplin belajar siswa memiliki belajar menjadi salah satu faktor hubungan positif dengan prestasi yang belajar rendahnya prestasi yang dicapai. yang maka tinggi. akan Disiplinan mempengaruhi tinggi Hasil penelitian menunjukkan Dengan disiplin belajar siswa juga nilai korelasi sebesar 0,723 dengan akan mudah mengikuti proses belajar angka signifikansi 0,000. Dan 0,000 disekolah. Kedisiplinan belajar siswa < 0,01 dengan arti kedisiplinan menjadikan siswa akan bersungguh- belajar memiliki hubungan yang sungguh sangat signifikan dengan prestasi prestasi yang didapatkan sehingga belajar Sosiologi. Hasil sumbangan akan mudah menyerap materi yang efektif sebesar disampaikan guru serta bertanggung 43,7%, artinya kedisiplinan belajar jawab dengan tugas yang diberikan memberikan guru. yang didapatkan kontribusi sebesar 43,7% dalam meningkatkan prestasi belajar sosiologi. membuktikan bahwa Hal ini dalam meningkatkan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa “ada kedisiplinan hubungan yang positif dan sangat belajar memiliki hubungan sangat signifikan antara kedisiplinan belajar signifikan dengan prestasi belajar dengan prestasi belajar Sosiologi sosiologi. Kedisiplinan belajar adalah siswa kelas XI IPS MAN Purworejo” suatu kondisi belajar yang tercipta diterima. karena adanya suatu ketentuan yang 2. Hipotesis Kedua (hubungan harus ditaati dan dipatuhi sehingga antara X2 dengan Y) tercipta keteraturan belajar. Seperti Berdasarkan hasil perhitungan pendapat Syaiful Bahri (2002:12) yang diperoleh menunjukkan besar mengemukakan bahwa “Disiplin koefisien regresi untuk variabel adalah suatu tata tertib yang dapat motivasi belajar diperoleh 0,130 mengatur tatanan kehidupan pribadi dengan parameter positif. Hal ini maupun kelompok”. Dengan adanya berarti setiap penambahan (tanda +) pada variabel motivasi belajar maka sesuai prestasi akan motivasi dari McDonald mengatakan meningkat. Hasil pada penelitian ini bahwa : “Motivation is a energy membuktikan change belajar motivasi sosiologi bahwa belajar variabel siswa memiliki dengan with in teori the person characterized by affective arousal hubungan yang erat dengan prestasi and belajar. Motivasi Motivasi pendapat antisipatory goal belajar adalah kuat untuk energi dalam diri seseorang yang melakukan kegiatan belajar dengan ditandai dengan timbulnya efektif penuh kesadaran dari dalam diri. (perasaan) Motivasi menjadi salah satu faktor mencapai tujuan”. dalam menentukan tinggi rendahnya motivasi dari dalam diri yang kuat prestasi belajar. maka dorongan yang Hasil penelitian ini adalah satu reaction. dan reaksi keras untuk Dengan adanya individu berusaha perubahan tersebut untuk akan mencapai menunjukkan nilai korelasi sebesar tujuannya. Melalui motivasi belajar, 0,544 dengan angka signifikansi seorang siswa akan belajar giat 0,000 <0,01 berarti motivasi belajar dengan memiliki tujuannya yaitu prestasi belajar yang hubungan yang sangat signifikan dengan prestasi belajar sebesar motivasi kontribusi peningkatan sosiologi. sebesar Jadi hipotesis yang dihasilkan berbunyi “ada hubungan positif dan memberikan sangat signifikan antara motivasi 12,2% prestasi Dalam tercapai artinya 12,2%, belajar agar baik. Sosiologi. Hasil sumbangan yang efektif sendirinya dalam belajar belajar sosiologi Siswa kelas XI IPS di peningkatan dengan prestasi belajar MAN Purworejo. prestasi belajar yang diharapkan 3. Hipotesis Ketiga (hubungan motivasi sangat diperlukan, karena antara X1 dan X2 dengan Y) Berdasarkan hasil perhitungan siswa yang memiliki motivasi kuat energi yang diperoleh menunjukkan Fhitung dalam belajar sehingga menghasilkan 38,020 dengan signifikansi 0,000 prestasi yang optimal. Hal tersebut yang akan mempunyai banyak berarti bahwa variabel independen {kedisiplinan (X1) dan Motivasi secara belajar belajar ( X2)} bersama-sama apabila ia mematuhi mau menaati dan yang telah pertaturan memiliki ditetapkan dengan penuh kesadaran hubungan yang signifikan dengan dan menerima konsekuensi apabila variabel melakukan prestasi sosiologi. Hal prestasi ini belajar membuktikan pelanggaran. Kedisiplinan perlu ditanamkan sedini bahwa gabungan kedua variabel akan mungkin saling kesadaran yang terbiasa. mendukung dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil koefisien determinasi sehingga akan timbul Selain itu, motivasi belajar juga berhubungan dengan tinggi (R2)diperoleh sebesar 0,748. Hal ini rendahnya prestasi belajar. Siswa berarti yang variabel independen memiliki harapan untuk (kedisiplinan belajar dan motivasi berprestasi baik, maka akan ada belajar) memberi dorongan dalam dirinya sendiri untuk sumbangan berupa peningkatan atau selalu meningkatkan segala sesuatu penurunan prestasi belajar Sosiologi. dalam kegiatan belajarnya baik di Variabel independen (kedisiplinan sekolah maupun di rumah. Motivasi belajar masing-masing dan memberika motivasi belajar) yang tinggi baik dari dalam maupun kontribusi sebesar luar mempengaruhi prestasi belajar 55,9%, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang memiliki faktor unik. yang didapatkan. Prestasi belajar dapat dilihat dari pengetahuan dan hasil yang Berdasarkan hal diatas dapat didapatkan Sesuai pendapat dari Nur diketahui bahwa kedisiplinan belajar Gufron dan Rini Risnawita (2012:8) akan sangat mempengaruhi siswa Prestasi belajar adalah hasil yang agar dapat termotivasi dirinya untuk diperoleh siswa setelah melakukan mencapai prestasi belajar yng baik di aktifitas belajarnya yang dinyatakan sekolah. terbentuk dalam bentuk angka atau huruf. melalui perilaku taat, patuh, teratur Prestasi belajar itulah yang dijadikan dan tertib. Seorang siswa dikatakan sebagai gambaran kecerdasan siswa, Kedisiplinan memiliki kedisiplinan yang tinggi akan tetapi sikap juga menentukan sosiologi siswa kelas XI IPS di prestasi yang didapat. MAN Dalam memperbaiki prestasi purworejo pelajaran tahun 2015/2016. Jadi, belajar, anak dapat dibimbing dengan kedisiplinan memberikan aturan yang mendidik meningkatkan prestasi belajar serta nasehat agar mau memperbaiki sosiologi kelas XI IPS MAN prestasi belajarnya. Hal ini dapat Purworejo. diperkuat dengan hasil penelitian 2. Terdapat belajar dapat hubungan yang bahwa ada hubungan yang positif positif dan sangat signifikan antara dan antara motivasi belajar dengan motivasi belajar dengan prestasi prestasi belajar sosiologi siswa belajar. Hipotesis berbunyi “Ada kelas hubungan yang positif purworejo kedisiplinan belajar dan sangat XI IPS di MAN tahun pelajaran Jadi, motivasi signifikan antara kedisiplinan belajar 2015/2016. dan motivasi belajar dengan prestasi belajar belajar sosiologi kelas XI IPS MAN prestasi belajar sosiologi kelas Purworejo”. XI IPS MAN Purworejo. 3. Terdapat E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil meningkatkan hubungan yang penelitian dan positif dan sangat signifikan yang telah antara kedisiplinan belajar dan perhitungan dilakukan dapat mengenai hubungan motivasi belajar dengan kedisiplinan belajar dan motivasi prestasi belajar sosiologi siswa belajar kelas dengan prestasi belajar XI IPS MAN sosiologi siswa kelas XI IPS di MAN purworejo Purworejo tahun ajaran 2015/2016, 2015/2016. Jadi, kedisiplinan maka belajar dan motivasi belajar dapat peneliti simpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat tahun di pelajaran dapat meningkatkan prestasi hubungan yang belajar sosiologi kelas XI IPS positif dan sangat signifikan MAN Purworejo. antara kedisiplinan belajar DAFTAR PUSTAKA dengan prestasi belajar A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Hamalik. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sagala,Syaiful. (2010).Konsep dan Anoraga, Pandji. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta:Rineka Cipta. Asmani,Jamal Oemar Ma’mur. (2009). Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Menjadi Guru Inspiratif, Mengajar. Bandung: Alfabeta Kretatif dan Inovatif. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Jogjakarta:Diva Press Faktor Hamzah B. Uno. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara Hurlock, B Elizabeth. Psikologi Anak (1999). Perkembangan Didik 2. Jakarta:Erlangga Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta yang Jakarta: