analisis strategi pemasaran warung bakso katon netro wong solo di

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 705 - 716
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2017
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO
KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG
KALI KABUPATEN PASER
Analisis Strategi Pemasaran Warung Bakso Katon Netro Wong
Solo di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser
Riski Kurniasih 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Strategi
Pemasaran yang dilakukan oleh warung bakso Katon Netro Wong Solo di
Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Penelitian ini menggunakan analisis
matriks EFE, matriks IFE, dan matriks SWOT untuk menentukan strategi
pemasaran pada warung bakso Katon Netro Wong Solo. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian
yaitu informan kunci dan informan pendukung. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada matriks EFE dengan Total skor bobot yang dimiliki oleh
warung bakso katon netro wong solo adalah sebesar 3,153 dengan peluang
utama dengan skor sebesar (0,540) dan ancaman utama skor sebesar (0,405).
Hasil pada matriks IFE yang dimiliki oleh warung bakso katon netro wong solo
adalah sebesar 3,290 dengan kekuatan utama dengan skor sebesar (0,492) dan
kelemahan utama dengan skor sebesar (0,480). Hasil analisis matriks SWOT,
alternatif strategi pemasaran yang tepat digunakan pada warung Bakso Katon
Netro Wong Solo dalam meningkatkan penjualan adalah strategi SO (Strengths –
Opportunity) yaitu Menjalankan promosi produk dengan menggunakan paket
hemat makan + minum, pengembangan pada outlet warung Bakso Katon Netro
Wong Solo, difersifikasi produk yang ditawarkan dengan menyediakan varian
produk bakso (contoh bakso frozen).
Kata Kunci : strategi pemasaran, SWOT
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang
sering bertambah serta permintaan barang konsumsi yang besar dan beragam,
sehingga terdapat peluang bisnis bagi setiap perusahaan. Salah satu bisnis yang
dapat berkembang di Indonesia adalah UKM, salah satunya yaitu UKM kuliner.
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Usaha kuliner yang saat ini tingkat persaingannya mengalami peningkatan yaitu
usaha kuliner bakso, salah satunya yaitu bakso Solo. Bakso Solo memiliki ciri
khas yang berbeda, menyebabkan usaha bakso solo banyak ditemukan diberbagai
daerah di Indonesia, salah satunya yaitu di desa Long Kali, kecamatan Long Kali
kabupaten Paser. Bakso di desa Long Kali ini yaitu “Bakso Katon Netro Wong
Solo” milik Bapak Nuryanto yang sudah berdiri sejak tahun 2004 hingga
sekarang, warung bakso tersebut menjadi usaha kuliner bakso yang memiliki
banyak konsumen karena konsistensi citarasa yang tetap dipertahankan hingga
saat ini.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh warung bakso katon netro
wong solo yaitu kendala eksternal seperti : Dengan sesama penjual bakso dan
usaha kuliner lain, adanya persaingan antara sesama penjual, kenaikan harga
daging yang tidak menentu juga mengakibatkan usaha bakso mengalami
untung rugi, dan kenaikan harga BBM. Kendala internal yaitu : Tidak adanya
sistem manajemen dalam kegiatan operasional yang berlaku pada usaha
warung Bakso Katon Netro Wong Solo, Metode pemasaran yang digunakan
oleh usaha bakso katon netro wong untuk mempromosikan produk masih
minim, minimnya kepemilikan alat operasional untuk kelancaran produksi
yang digunakan dalam proses penggilingan daging, terbatasnya tenaga kerja
juga menghambat kelancaran usaha, dan sedikitnya varian produk yang
dihasilkan.
Berdasarkan kondisi diatas, adanya kendala eksternal dan internal yang
harus dihadapi oleh Warung Bakso Katon Netro Wong Solo. Serta adanya
banyak pesaing usaha dibidang yang sama setelah melihat perkembangan
UKM yang ada dan resiko bersaing dengan pemilik usaha lainnya. Maka
peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran
warung bakso katon netro wong solo di kecamatan Long Kali Kabupaten
paser”.
Kerangka Dasar Teori
Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 6 ) “Pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan
yang lain”.
Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2008 : 5), “Manajemen pemasaran adalah
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan menciptakan, menjaga dan
menumbuhkan pelanggan, dengan menciptakan, menyerahkan dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.
706
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Strategi Pemasaran
Menurut Assauri (2008:168) “strategi pemasaran adalah Serangkaian
tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usahausaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing
tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah”.
Bauran Pemasaran
Menurut Fandy Tjiptono (2006 : 30), “Bauran Pemasaran merupakan
seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik
barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan”.
Matriks EFE dan Matriks IFE
Menurut David (2010 : 229), metode matriks Eksternal Factor Evaluation
(EFE) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi-informasi tentang
faktor demografi, faktor ekonomi, faktor alam, faktor teknologi, faktor
politik/pemerintahan/hukum, faktor sosial/budaya.
Sedangkan, matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk
meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area
fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengindentifikasi serta
mengevaluasi hubungan diantara area tersebut (David, 2010 : 158).
Matriks SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari Strenght
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats
(ancaman).
1. Kekuatan adalah kondisi suatu perusahaan yang mampu untuk melakukan
semua tugasnya secara baik dikarenakan sarana dan prasarananya sangat
mencakupi (umumnya di atas rata-rata industri) Rangkuti (2006:18).
2. Kelemahan adalah sebagai analisis lingkungan internal perusahaan yang
membantu manajemen untuk membantu adanya kelemahan-kelemahan atau
penyimpangan yang membuat posisi perusahaan tidak menguntungkan
sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan bersaing dengan para pesaing
dalam industri manufaktur. Rangkuti (2006:19).
3. Peluang adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal prusahaan yang
membantu manajemen dalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi
peluang dan kesempatan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
sehingga perusahaan tersebut dapat meraih pangsa pasar dengan keuntungan
yang lebih besar,Rangkuti (2006:19).
4. Ancaman adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang
membantu manajemen untuk mengetahui tantangan yang akan dan telah
dihadapi perusahaan yang timbul karena adanya suatu kecenderungan atau
707
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
perkembangan yang tidak menguntungkan diluar perusahaan. Rangkuti
(2006:19).
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Berdasarkan penelitian yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Fokus Penelitian
Fokus penelitian memiliki kegunaan untuk membatasi objek penelitian
yang akan dilaksanakan. Manfaat lainnya dari fokus penelitian yaitu agar peneliti
tidak terjebak pada banyaknya data yang diperoleh di lapangan. Dalam Penelitian
ini, Penentuan fokus penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi
yang akan diperoleh dari situasi sosial/lapangan (Sugiyono 2015 : 209).
Subyek Penelitian
Dalam penelitian Kualitatif ini tidak menggunakan istilah “Populasi”,
tetapi oleh Spardley dalam Sugiyono (2015:215) dinamakan situasi sosial yang
terdiri dari tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai
objek penelitian yang ingin kita ketahui.
Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dari
sumber data primer dan sekunder.
1. Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data
kepada pengumpul data, menurut Sugiyono (2015:225). Sumber primer ini
berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang
penulis lakukan.
2. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan
informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder
ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang
disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain, menurut Sugiyono
(2015:225).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan, Sugiyono
(2015:224). Menurut Sugiyono (2015:225) teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:246) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
708
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Artinya dalam analisis data perlu adanya penggalian informasi secara terus
menerus agar informasi yang didapatkan benar-benar lebih mendalam dan sudah
sampai titik pusat terhadap informasi yang kita inginkan.
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:247) aktivitas dalam
analisis data memiliki 3 tahap:
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil analisis SWOT
Analisis SWOT pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo di Kecamatan
Long Kali Kabupaten Paser
PELUANG
ANCAMAN
1. Target pasar sasaran pada semua
1. Meningkatnya persaingan pada
kalangan usia
produk usaha lain
2. Tingginya loyalitas konsumen
2. Munculnya bisnis produk bakso
terhadap produk bakso katon netro
sejenis
wong solo
3. Kenaikan harga daging yang tidak
3. Bertambahnya populasi penduduk
stabil
4. Ketersediaan bahan baku yang
4. Kenaikan harga BBM yang
melimpah untuk digunakan
mempengaruhi kenaikan harga bahan
5. Pola hidup masyarakat yang sudah
baku
modern
KEKUATAN
KELEMAHAN
1. Produk yang berkualitas
1. Minimnya sistem manajemen dalam
2. Harga pasar yang bersaing
kegiatan operasional
3. Lokasi / tempat usaha strategis
2. Minimnya kegiatan promosi yang
4. Modal usaha sendiri
digunakan
5. Bahan baku mudah didapatkan
3. Minimnya tenaga kerja karyawan
4. Minimnya kepemilikan alat
operasional
5. Minimnya variasi produk
Sumber : Data diolah, 2017
709
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Hasil analisis matriks EFE
Hasil analisis matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Faktor Eksternal
Bobot
Rating
Peluang
1. Target pasar sasaran pada semua
0,132
3,5
kalangan usia
2. Tingginya loyalitas konsumen terhadap
0,135
4
produk bakso katon netro wong solo
3. Bertambahnya populasi penduduk
0,105
3
4. Ketersediaan bahan baku yang
melimpah untuk digunakan
5. Pola hidup masyarakat yang sudah
modern
Subtotal
Ancaman
1. Meningkatnya persaingan pada produk
usaha lain
2. Munculnya bisnis produk bakso sejenis
Skor
0,462
0,540
0,315
0,119
4
0,476
0,102
3,5
0,357
0,593
18
2,150
0,079
2
0,158
0,108
2,5
0,270
3. Kenaikan harga daging yang tidak
0,135
3
0,405
stabil
4. Kenaikan harga BBM yang
0,085
2
0,170
mempengaruhi kenaikan harga bahan
baku
Subtotal
0,407
9,5
1,003
Total
1
27,5
3,153
Sumber : Data diolah (2017)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks EFE
diperoleh total skor yang dimiliki oleh warung Bakso Katon Netro Wong Solo
sebesar 3,153. Skor bobot total yang dimiliki memperoleh hasil diatas (2,5)
menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah diatas rata-rata, skor tersebut
mengindikasikan bahwa usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo mampu
merespon dengan baik faktor eksternal tersebut dengan memanfaatkan atau
merespon peluang yang ada dalam mengatasi ancaman.
710
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Hasil analisis matriks EFE
Hasil analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Faktor Internal
Bobot
Rating
Skor
Kekuatan
1. Produk yang berkualitas
0,123
4
0,492
2. Harga pasar yang bersaing
0,085
3
0,255
3. Lokasi / tempat usaha strategis
0,120
3,5
0,420
4. Modal usaha sendiri
0,096
4
0,384
5. Bahan baku mudah didapatkan
0,101
4
0,404
Subtotal
Kelemahan
1. Minimnya sistem manajemen dalam
kegiatan operasional
2. Minimnya kegiatan promosi yang
digunakan
3. Minimnya tenaga kerja karyawan
0,525
18,5
1,955
0,099
2
0,198
0,075
2
0,150
0,120
4
0,480
4. Minimnya kepemilikan alat
operasional
5. Minimnya variasi produk
0,109
3
0,327
0,072
2,5
0,180
Subtotal
0,475
13,5
1,335
Total
1
32
3,290
Sumber : Data diolah (2017)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks IFE diatas,
diperoleh total skor yang dimiliki oleh warung Bakso Katon Netro Wong Solo
sebesar 3,290. Skor bobot total yang dimiliki memperoleh hasil diatas (2,5)
menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah diatas rata-rata, skor tersebut
mengindikasikan bahwa usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo dapat
memanfaatkan atau merespon kekuatan yang dimilikinya untuk mengatasi
kelemahan yang ada.
Hasil identifikasi matriks SWOT
Dari hasil analisis identifikasi faktor EFE (eksternal Factor Evaluation)
untuk faktor peluang (opportunity) mempunyai total skor 2,150 dan faktor
ancaman (threat) dengan total skor rating 1,003. Selisih dari faktor eksternal
(peluang - ancaman) adalah 1,15, dalam selisih ini menunjukkan bahwa pengaruh
peluang lebih besar dibandingkan pengaruh ancaman yang ada terhadap warung
711
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Bakso Katon Netro Wong Solo. Sama halnya dengan faktor EFE, dari hasil
analisis identifikasi faktor IFE (Internal Factor Evaluation) untuk faktor kekuatan
(strength) mempunyai skor 1,955 dan faktor kelemahan (weakness) dengan total
skor 1,335. Selisih dari faktor internal (kekuatan - kelemahan) adalah 0,62, dalam
selisih ini menunjukkan bahwa pengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan
pengaruh kelemahan yang ada pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo.
Berdasarkan dari penggabungan yang membandingkan faktor EFE dan
IFE tersebut diperoleh selisih faktor EFE yaitu 1,15 dan faktor IFE yaitu 0,62.
Dari selisih tersebut mendapatkan posisi strategi pemasaran pada warung Bakso
Katon Netro Wong Solo. Posisi strategis pemasaran dianalisis dengan
menggunakan matriks posisi, sehingga akan menghasilkan titik koordinat (x,y).
Nilai x diperoleh dari selisih faktor internal (kekuatan - kelemahan) dan nilai y
diperoleh dari selisih faktor eksternal (peluang - ancaman). Posisi titik koordinat
dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut :
Diagram Hasil Analisis SWOT
Y (+) Peluang (2,150)
Kuadran 1 Strategi
Agresif
Kuadran 3 Strategi
Turn-Around
1,15
X (-) Kelemahan (1,335)
X (+) Kekuatan (1,955)
0,62
Kuadran 4 Strategi
Defensif
Kuadran 2 Strategi
Diversifikasi
Y (-) Ancaman (1,003)
Sumber : Data diolah (2017)
Dari gambar diagram cartesius diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa
usaha warung Bakso Katon Netro wong Solo berada pada kuadran 1 (strategi
agresif), artinya bahwa posisi ini memperoleh situasi usaha yang menguntungkan.
Usaha Bakso Katon Netro wong Solo memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.
712
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Hasil Analisis Matriks SWOT warung Bakso Katon Netro Wong Solo
Faktor Kekuatan (S)
Internal 1. Produk yang berkualitas.
(S1)
2. Harga pasar yang
bersaing. (S2)
3. Lokasi tempat usaha
strategis. (S3)
4. Modal usaha sendiri. (S4)
5. Bahan baku mudah
didapatkan. (S5)
Kelemahan (W)
1. Minimnya sistem
manajemen dalam
kegiatan operasional.
(W1)
2. Minimnya kegiatan
promosi yang
digunakan. (W2)
3. Minimnya tenaga kerja
karyawan. (W3)
4. Minimnya kepemilikan
alat operasional. (W4)
5. Minimnya variasi
Faktor
produk. (W5)
Eksternal
Peluang (O)
STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO)
1. Target pasar
1. Menjalankan promosi
1. Menjalankan sistem
sasaran pada
produk dengan
manajemen dalam
semua kalangan
menggunakan paket
kegiatan operasional
usia. (O1)
hemat makan + minum
untuk meningkatkan
2. Tingginya
(S1, S2, O4).
loyalitas pelanggan
loyalitas
2. Pengembangan pada
(W1, O2, O4, O5).
konsumen
outlet warung Bakso
2. Menambahkan tenaga
terhadap produk
Katon Netro Wong Solo
kerja karyawan untuk
bakso katon
(S3, O3, O5).
meningkatkan kualitas
netro wong solo. 3. Difersifikasi produk yang
pelayanan dengan tujuan
(O2)
ditawarkan dengan
meningkatkan
3. Bertambahnya
menyediakan varian
pelanggan (W3, O1, O2,
populasi
produk bakso (contoh
O3).
penduduk. (O3)
bakso frozen) (S4, S5, O1, 3. Melengkapi alat
4. Ketersediaan
O2, O4).
operasional guna
bahan baku yang
meningkatkan kualitas
melimpah untuk
produk yang akan
digunakan. (O4)
ditawarkan untuk
5. Pola hidup
menarik pelanggan baru
masyarakat yang
(W4, O1, O3, O5).
sudah modern.
(O5)
713
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Ancaman (T)
STRATEGI (ST)
STRATEGI (WT)
1. Meningkatnya
1. Menjaga kualitas produk
1. Kegiatan promosi dan
persaingan pada
untuk mempertahankan
varian produk baru lebih
produk usaha
konsumen (S1, S3, S5,
ditingkatkan untuk
lain. (T1)
T1, T2).
menarik pelanggan (W2,
2. Munculnya
2. Menjaga kestabilan harga
W5, T1, T2).
bisnis produk
dengan bekerjasama pada 2. Sebaiknya cukup
bakso sejenis.
supplier (S2, T3, T4).
mengurangi margin
(T2)
keuntungan jika harga
3. Kenaikan harga
bahan baku sedang tidak
daging yang
stabil agar tidak
tidak stabil. (T3)
mengurangi kualitas
4. Kenaikan harga
produk (W1, T3, T4).
BBM yang
mempengaruhi
kenaikan harga
bahan baku.
(T4)
Sumber : Data diolah (2017)
Keempat berbagai alternatif strategi diatas tidak digunakan seluruhnya
dalam strategi pemasaran pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo, melainkan
disesuaikan dengan posisi yang telah diketahui dalam matriks posisi SWOT pada
diagram cartesius diatas. Dalam penelitian yang dilakukan pada usaha warung
Bakso Katon Netro Wong Solo, diagram menunjukkan posisi berada pada kuadran
1 sehingga dalam pemasaran bakso Katon Netro Wong Solo, strategi yang tepat
digunakan dalam posisi tersebut adalah strategi agresif. Strategi agresif adalah
strategi yang berfokus pada strategi SO (Strenghts - Opportunities) yaitu strategi
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. Sehingga kemungkinan alternatif strategi yang tepat
digunakan oleh usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo yaitu :
1. Menjalankan promosi produk dengan menggunakan paket hemat makan +
minum (S1, S2, O4).
2. Pengembangan pada outlet warung Bakso Katon Netro Wong Solo (S3, O3,
O5).
3. Difersifikasi produk yang ditawarkan dengan menyediakan varian produk
bakso (contoh bakso frozen) (S4, S5, O1, O2, O4).
Penutup
Strategi pemasaran yang telah diterapkan selama berdirinya usaha bakso
yaitu dengan strategi produk yang menggungulkan kualitas produk, serta dengan
strategi tempat yang mengunggulkan tempat usaha lebih luas dibandingkan
dengan usaha bakso lain.
714
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa peluang utama bakso
katon netro wong solo adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk
bakso katon netro wong solo, sedangkan ancaman utama adalah kenaikan harga
daging yang tidak stabil. Total skor bobot matriks EFE sebesar 3,153,
mengindikasikan bahwa kondisi eksternal warung Bakso Katon Netro Wong Solo
diatas rata-rata. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa kekuatan utama
bakso katon netro wong solo adalah produk yang berkualitas, sedangkan
kelemahan utama adalah minimnya tenaga kerja karyawan yang dimiliki warung
bakso katon netro wong solo. Total skor bobot matriks IFE yaitu sebesar 3,290,
mengindikasikan bahwa kondisi internal dapat memanfaatkan kekuatan yang
dimilikinya untuk mengatasi kelemahan.
Dari hasil analisis matriks SWOT, dapat dilihat bahwa kemungkinan
alternatif strategi pemasaran yang tepat digunakan adalah strategi SO (Strengths –
Opportunity), yaitu SO-1 : Menjalankan promosi produk dengan menggunakan
paket hemat makan + minum, SO-2 : Pengembangan pada outlet warung Bakso
Katon Netro Wong Solo, SO-3 : Difersifikasi produk yang ditawarkan dengan
menyediakan varian produk bakso (contoh bakso frozen)
a. Saran Praktis
Hendaknya warung Bakso Katon Netro Wong Solo melakukan berbagai inovasi
baru sebagai halnya meningkatkan promosi dengan memanfaatkan teknologi
informasi media massa dan internet untuk mempromosikannya, yang dapat
mendorong konsumen agar tertarik untuk berkunjung kembali.
b. Saran akademis
Disarankan bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lebih mendalam
tentang strategi pemasaran diberbagai objek lainnya. Selain itu, diharapkan
peneliti juga menggunakan analisis swot agar lebih memperbanyak lagi sumber
referensi yang akurat terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam
penelitian.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta
______. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta
Assauri, Sofian. 2008. Manajemen Pemasaran. Dasar, konsep, dan Strategi.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
David, Fred R. 2010. Strategic Management. Manajemen Strategis. Edisi
Keduabelas, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas konsumen. Bandung :
Alfabeta
715
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Kotler, Philip. dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran. Jilid 1.
Edisi Keduabelas. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Index
Radiany, Rahmady dan Sularso, Andi. 2007. Konsentrasi Pemasaran. Surabaya :
Badan Penerbit Mahardhika
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :
Gramedia
______. 2014. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia
Saputra, Hendra. 2008. Analisis pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian teh celup sariwangi oleh konsumen rumah tangga di
kota Medan. Medan : Tesis Universitas Sumatera Utara
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sulistiono, Ari Budi. 2010. Pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas, dan lokasi
dalam keputusan menginap. Semarang : Skripsi Universitas Diponegoro
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia
Sumber internet :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, Kecamatan Long Kali Dalam Angka 2016
https://paserkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kecamatan-Long-Kali-DalamAngka-2016.pdf di akses 4 Agustus 2016
Sumber lainnya:
Arik Adi Wijaya. 2013. “Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional (Studi
Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru Di
Kabupaten Banyuwangi)”. Skripsi. Di ambil dari
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/6659/Arik%20Adi%20W
ijaya%20-%20090810201168.pdf?sequence=1 pada 14 Maret 2016
Machfira Ernisolia P, 2014. “Stategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian di
Kota Medan”. Skripsi. Di ambil dari
http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/MACHFIRA%20ERN
ISOLIA%20P.pdf pada 14 Maret 2016
Robi Setyawan. 2015. “Penerapan Analisis SWOT sebagai Landasan
Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil
“AMAN_AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta”. Skripsi di ambil dari
http://eprints.uny.ac.id/14778/1/skripsiku%20full_robi%20setyawan_0940424103
6.pdf pada 14 Maret 2016
716
Download