BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Kehidupan manusia tidak dapat di lepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian vital dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan atau masyarakat. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama 1 . Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti. sementara komunikasi menjadi unik karena kemampuannya yang istimewa untuk menciptakan dan menggunakan lambing-lambang, sehingga dengan kemampuan ini manusia dapat berbagi pengalaman secara tidak langsung maupun memahami pengalaman orang lain2. Sementara itu menurut Carl I. Hovand, komunikasi adalah usaha untuk mengubah perilaku orang lain. Akan tetapi, seseorang akan mengubah sikap. pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasi berjalan dengan 1 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi : Teori dan Public Relations praktek Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005 hal 9 2 Tubbs, Stewart L., dan Sylvia Moss. Human Communication : Public relations prinsip-prinsip dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000 hal 164 7 komunikatif. Dari tulisan di atas dapat di simpulkan bahwa komunikasi adalah kegiatan interaksi manusia satu dengan manusia lainnya, dimana hubungannya dengan penelitian ini adalah setiap orang termasuk para public relations officer pria metroseksual. 2.2 Tujuan Komunikasi Ketika seseorang atau komunikator melakukan komunikasi, maka materi pesan yang di sampaikan sebisa mungkin mendapatkan feedback yang positif dari penerimanya. Untuk itu setiap proses komunikasi memiliki tujuan yang efisien serta keefektifitasan agar menghasilkan hasil yang optimal. Efektivitas di artikan sebagai cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikasi. Tujuan komunikasi adalah sebagai berikut3: 1. Perubahan sikap (attitude change). Perubahan sikap di sini dimaksudkan bahwa komunikan yang telah mendapatkan atau mendengar atau merespon pesan dari komunikato dapat merubah sikap menjadi yang lebih baik untuk kedepannya. 2. Perubahan pendapat (opinion change). 3 Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi : Teori dan praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,Hal 8 8 Berpendapat adalah hak semua orang. Seperti komunikator yang memiliki tujuan untuk menangkap pendapat dari komunikan yang ia hadapi. Perubahan pendapat atau opini ini bisa terjadi ketika komunikator mengantarkan pesan dan langsung di serap oleh komunikan. 3. Perubahan perilaku (behavior change). Prilaku yang berubah setelah merespon dan menyerap berbagai informasi atau pesan yang telah di sampaikan 4. Perubahan sosial (social change). Di sini bukanlah satus sosial yang berubah melainkan perubahan sosial dari diri komunikan. Berdasarkan rician definisi di atas, maka penulis menyimpulkan tujuan komunikasi adalah memastikan agar pesan yang di sampaikan oleh komunikator ke komunikan bisa di mengerti atau ada feedbacknya atau umpan balik, sehingga tujuan yang ingin di inginkan tercapai. 2.3 Fungsi Komunikasi William I.gorden mengkategorikan komunikasi menjadi 44, yaitu: 4 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu pengantar. Bandung Remaja Rosdakarya 2005 hal 5-30 9 1. Fungsi pertama sebagai komunikasi sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan. Dari rangkaian pengertian diatas dapat di pahami secara jelas bahwa komunikasi bisa menyatukan suatu hubungan dengan orang lain dan mencapai suatu tujuan. 2. Fungsi kedua sebagai komunikasi ekspresif Manusia adalah makhluk sosial. Dalam hal ini manusia hidup berdampingan dengan manusia lainnya dan melakukan aktifitas komunikasi sosial. Dalam setiap tindakan komunikasi yang di lakukan terdapat ekspresi tertuang dalam proses komunikasi tersebut. Komunikasi ekspresi tersebut menyampaikan pesan perasaan-perasaan yang bersifat emosi (seperti; marah, rindu, gembira, sedih, prihatin, benci dan lainnya) manusia yang lebih mengrucut ke pada pesan-pesan non-verbal. 3. Fungsi ketiga sebagai komunikasi ritual Suatu komunikasi sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun, sepanjang hidup yang sering di sebut oleh antrolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang 10 tahun, pertunangan, pernikahan, hingga upacara kematian. Selain itu dalam dunia olah raga dan dunia hiburan juga seering orang-orang mengucapkan atau menampilkan perilaku-perilaku khusus ataupun yang khas dan bersifat simbolik. 4. Fungsi keempat sebagai komunikasi instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, seperti menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan serta mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan yang bertujuan untuk menghibur. Bila kita tarik satu garis merah dari keseluruhan tujuan diatas bisa dikatakan bersifat persuasif atau membujuk. Sesuai dengan fungsi komunikasi diantaranya to inform, to entertain di dalamnya menganduk makna membujuk serta mengajak secara tidak langsung. Penulis bisa menyimpulkan bahwa fungsi komunikasi yang terpapar di atas memiliki keterkaitan satu sama lain di dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia yang dapat mengubah sikap dan perilakunya. 2.4 Komunikasi non-verbal Komunikasi berlangsung bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga dengan bantuan tindakan, gerak isyarat, ekspresi wajah dan gambar yang merupakan lambang makna. Lambang atau gerak isyarat atau gestures, kalau di 11 gunakan untuk melengkapi komunikasi ujaran, menerangkan arti yang mungkin di salah artikan. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikais non-verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang di hasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima5. Hal yang menarik dari kode non verbal adalah studi Albert rabian pada tahun 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang adalah 7% dari bahasa verbal; 38% dari vokal suara; dan 55% dari ekspublic relations officeresi muka. 2.4.1 Fungsi komunikasi nonverbal Dalam hubungannya dengan perilaku verbal, perilaku nonverbal mempunyai beberapa fungsi, diantaranya: 1. Perilaku noverbal dapat mengulangi atau repitisi perilaku verbal. Kita menaikan alis atau mengkerutkan alis jika kita mengerti atau merasa tidak paham tentang sesuatu terhadap apa yang kita lihat ataupun kita tonton. 2. Memperteguh, menekankan, atau melengkapi perilaku verbal. 5 Riswandi, Ilmu Komunikasi. Jakarta: graha ilmu dan Universitas mercubuana 2008 hal 69 12 Kita akan melambaikan tangan jika kita akan berpisah sraya berkata sampai jumpaaa atau selamat jalan. 3. Perilaku nonverbal dapat menggantikan atau subtitusi perilaku verbal Kita akan menyalakan korek api ketika kita akan memanggil pelayan saat berada di club. 4. Perilaku non verbal dapat meregulasi perilaku verbal Kita akan meberi kode tertentu seperti melihat jam dan resah jika menjelang jam perkuliahan akan berakhir, sehingga dosen segera akan mengakhiri perkuliahan tersebut. 5. Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal Misalnya seorang suami mengatakan “bagus! Bagus!” ketika di mintai komentar oleh istrinyamengenai baju yang baru di belinya, seraya terus membaca surat kabar di tangannya. 2.5 Public Relations 2.5.1 Definisi Public Relations Semakin berkembangnya zaman dan majunya teknologi serta dinamisnya perubahan sosial di lingkungan sekitar, mau tak mau ikut mengembangkan definisi dari public relations. 13 Ada beberapa definisi tentang Public relations diantaranya menurut John E. Marston 6 mengatakan bahwa “Public relations is planned, persuasive communication designed to influence significant pubic.” Public relations adalah perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada target-target publik tertentu. Umumnya Public relations melakukan komunikasi dengan cara membujuk / persuasive. Webster’s New World Dictionary 7mendefinisikan Public relations sebagai hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas; khususnya fungsifungsi korperasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Sedangkan menurut Public relations News 8didefinisikan Public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi public, mengidentifikasi kebijakan dan Public relationssedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan Public relationsgram aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik. Dari definisi di atas, penulis dapat menrima gambaran mengenai fungsi public relations. Dari kondisi di lapangan, fungsi public relations di setiap perusahaan berbeda-beda. Menurut Scott M.Cutlip dan Allen H.Center Public 6 Kasali, Rhenald. Manajemen Public relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia . Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 2006 hal 6 7 Moore, H.Frazier. Humas: Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005 hal 6 8 Cutlip, Scott M., Allen H.Center., dan Glen M.Broom. Effective Public relations. Jakarta : Kencana Public relationsenada Media Grup, 2006 hal 5 14 relatio 9 merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu pogram kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya. Beragam definisi yang telah diungkapkan untuk menangkap esensi dari Public relations mendorong Rex F.Harlow untuk mengidentifikasi elemen-elemen utamanya untuk menunjukkan apa itu Public relations, tidak hanya sekedar apa yang dilakukan oleh Public relations. Definisi tersebut mencakup elemen konseptual dan operasional. 10 Rex F.Harlow mendefinisikan Public relations yaitu sebagai fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya; Public relations melibatkan manajemen Public relationsblem atau manajemen isu; Public relations membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik; Public relations mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; Public relations membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif, dan Public relations dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan 9 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public relations. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2008 hal 6-7 10 Cutlip, Scott M., Allen H.Center., dan Glen M.Broom. Effective Public relations. Jakarta : Kencana Public relationsenada Media Grup, 2006 hal 5 15 Public relations menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya. Public relations merupakan cara unik untuk mewujudkan pengertian publik yang lebih baik dan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap suatu perushaan. Public relations merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik kepada perusahaan. Dari definisi-definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya Public relations merupakan suatu fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua organisasi harus memperhatikan Public relations, yang dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan publik. Public relations merupakan unsur yang cukup penting di dalam sebuah perusahaan untuk mendukung di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Setiap usaha yang dilakukan oleh Public relations tentunya untuk menciptakan hubungan yang harmanis, saling mempercayai, dan meningkatkan citra yang posiitf antara suatu perusahaan dengan publiknya. Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan akan sangat bergantung pada hubungannya dengan publik. Komunikasi mengambil peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan Public relations. Melalui komunikasi inilah setiap informasi tentang perusahaan dapat disebarkan kepada publik yang menciptakan image terhadap perusahaan tersebut. 16 2.5.2 Fungsi dan Peran Public relations 2.5.2.1 Fungsi Public relations Berbicara fungsi artinya berbicara mengenai kegunaan Public relations dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga. Fungsi dalam hal ini menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang jelas dan dapat dibedakan, bahkan terpisah dari tahapan dengan pekerjaan lain. Public relations dapat dikatakan berfungsi di dalam suatu organisasi atau perusahaan apabila Public relations tersebut telah menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan dapat dibedakan dari kegiatan lainnya. 11 Menurut Djanalis Djanaid (1993) di dalam buku Public relations : Teori dan praktek, ada dua fungsi Public relations, yaitu : 1. Fungsi Konstruktif Peranan Public relations dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi/lembaga, Public relations menyiapkan “mental” organisasi/lembaga untuk memahami kepentingan publik, Public relations mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, Public relations menyiapkan public relationsakondisi untuk mencapai saling pengertian, saling percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik organisasi/lembaga yang diwakilinya. Fungsi ini mendorong Public relations membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, 11 Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Bogor : Ghalia Indonesia, 2004 hal 23 17 berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif, termasuk disini bertindak secara preventif/mencegah. 2. Fungsi Korektif Apabila sebuah organisasi/lembaga di dalamnya terjadi masalah-masalah/krisis dengan publik, maka Public relations harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut. Fungsi ini memang menjadi berat, karena apabila Public relations gagal untuk menyelesaikan krisis tersebut, maka akan menyebabkan hancurrnya sebuah organisasi/lembaga. Di dalam konsepnya, fungsi Public relations ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik itu sebagai komunikator dan mediator, juga organisator maka menurut Onong Uchjana Effendy fungsi Public relations 12 yaitu sebagai berikut : a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 12 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public relations. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2008 hal 9-10 18 d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. e. Operasionalisasi dan organisasi Public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. Sementara Cutlip and Center mengatakan bahwa fungi Public relations13 meliputi hal-hal berikut : 1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan. 3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum. 4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal. 2.5.2.2 Peran Public relations Peran seorang Public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Public relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public relations 13 Frida, op.cit., 23-24 19 bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. 14 Peranan Public relations dapat dibedakan menjadi dua, yaitu peranan managerial dan peranan teknis. Peranan manajerial dikenal dengan peranan di tingkat manajemen dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yaitu expert preciber communication, problem solving process facilitator, dan communication facilicator. Sehingga bila dijelaskan lebih jauh terdapat empat peranan, yaitu sebagai berikut : a. Expert preciber communication Public relations dianggap sebagai orang yang ahli. Public relations menasihati pimpinan perusahaan/organisasi. Hubungan ini diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien. b. Problem Solving process facilitator Public relations sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peranan ini Public relations melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Public relations menjadi anggota tim, bahkan bila memungkinakan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen. c. Communication Facilitator Public relations sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan organisasi dengan publik, baik dengan publik eksternal maupun internal. Istilah yang paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara 14 Frida, op.cit., 24-25 20 publik dengan perusahaan, dan sebagai media atau penengah bila terjadi miscommunication. d. Technician Communication Public relations dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Pubic Relations menyediakan layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan Public relations, melainkan keputusan manajemen dan petugas Public relations yang melaksanakannya. Selain peranan Public relations di atas, ada empat peran Public relations yang lain yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. 2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan back up management, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. 4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. 15 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipaparkan secara rinci, maka peranan Public relations adalah sebagai berikut : 15 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public relations. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2008 hal 10-11 21 Pertama, yaitu komunikasi bertindak pada sebagai organisasi communicator perusahaan, Public dalam kegiatan relationssesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik. Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan bentuk penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik. Kedua, membangun atau membina hubungan yang positif dan baik dengan pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan eksternl. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai dan saling memperoleh manfaat bersama antara lembaga/organisasi perusahaan dan publiknya. Ketiga, peranan backup management karena fungsi Public relations melekat pada fungsi manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam fungsi manajemen, menurut teori bahwa Public relationsses tersebut melalui tahapan yang terkenal POAC yaitu singkatan dari Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggiatan), dan Controlling (Pengawasan). Kemudian diikuti oleh unsur lain yang terlibat dalam Public relationsses melakukan komunikasi dua arah untuk menunjang kegiatan bagian/departemen lainnya. Keempat, menciptakan citra perusahaan atau lembaga yang merupakan tujuan akhir dari suatu aktivitas Public relationsgram kerja Public relations campaign (kampanye Public relations), baik untuk keperluan publikasi maupun Public relationsmosi. Peranan Public Realtions 22 mencakup bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk relations arti sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam melakukan kampanye Public relations. 16 Untuk mencapai hasil yang optimal maka peranan Public relations harus mencakup empat tanggung jawab umum, yaitu : a. Analyzing Menganalisis masalah sosial, ekonomi, politik dan lingkungan sosial dalam operasional bisnis atau lembaga serta mampu mengantisipasinya. b. Counseling Menjadi penasihat pimpinan dalam pembuatan kebijakan dan tatanan operasional agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik yang terkait. c. Communicating Mengkomunikasikan informasi inti tentang kebijakan dan public relations secara manajerial, dan jasa-jasa yang menjadi perhatian publik. d. Evaluating Mengevaluasi dan mengkaji apa yang sudah baik dilakukan, apa yang masih salah dilakukan, berapa banyak kemampuan yang telah 16 Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2005 hal 175-176 23 diperoleh dan bagaimana meningkatkan kinerja yang lebih Public relationsduktif di masa mendatang. Peranan mana yang paling sering dilakukan oleh Public relations tentunya tergantung dari beberapa hal, antara lain sistem budaya organisasi / perusahaannya, tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, struktur organisasi / perusahaan yang menentukan wewenang dan kewajiban Public relations, serta ciri khas Public relations sebuah organisasi / perusahaan. 2.6 Tujuan Public Relations Tujuan kegiatan public relations dapat di kelompokkan sebagai berikut17: 1. Performance objective Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya atau stakholders. 2. Support of Consumer Market Objective Mengidentifikasikan permasalahan perusahaan yang sering timbul sehubungan dengan terjadinya komunikasi yang di lakukan oleh perusahaan terhadap konsumennya dengan cara menelaah tingkat dari kesadaran serta persepsi mereka atas Public relations officerduk ataupun pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 17 Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta : PT. Grasindo hal 40 24 Public relations pada hakikatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan Public relations dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi, yaitu adanya penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya. Oleh karena itu tujuan Public relations officer adalah terjaga dan terbentuknya kognisi, afeksi, dan perilaku positif publik terhadap organisasi / lembaga. Meskipun Public relations officer pada dasarnya bekerja pada organisasi / lembaga yang dinaunginya, namun Public relations officer juga hendaknya dipandang sebagai tujuan yang netral antara tujuan organisasi / lembaga dengan tujuan publik sehingga tercipta simbiosis mutualistik. 18Berdasarkan hal ini maka dapat dilihat juga tujuan Public relations officer yang dapat dirumuskan dalam tiga tujuan yaitu sebagai berikut : 1. Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian (Aspek Kognisi) Saling pengertian dimulai dari saling mengetahui atau mengenal. Tujuan Public Relations pada akhirnya adalah membuat publik dan organisasi / lembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian aktivitas Public Relations haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja. Public Relations mempertemukan dua kepentingan untuk saling mengerti. 2. Menjaga dan Membentuk Saling Percaya (Aspek Afeksi) 18 Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Bogor : Ghalia Indonesia, 2004 hal 20-22 25 Tujuan ini lebih mengarah kepada tujuan emosi, yakni pada sikap (afeksi) saling percaya (mutual confidence), dan untuk mencapai tujuan ini maka harus menerapkan prinsip-prinsip komunikasi persuasif. Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat laten/tersembunyi, yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan kebaikan orang lain (organisasi / lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi / lembaga akan kebaikan publiknya. Public Relations mempersuasi publik untuk percaya kepada organisasi / lembaga, sebaiknya juga organisasi / lembaga untuk percaya kepada publiknya. 3. Memelihara dan Menciptakan Kerjasama (Aspek Psikomotoris) Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerjasama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu. Berdasarkan pada tiga tujuan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa setelah pengetahuan / pikiran dibuka, emosi / kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih besar, yaitu kepada terbentuknya citra / image yang favourable terhadap organisasi / lembaga dimana Public Relations tersebut berada. 26 2.7 Sasaran Kegiatan Public relations Kegiatan Public Relations tergantung dari karakter organisasi dalam menjalankan visi, misi organisasi serta tujuan yang akan dicapai. Semakin luas komponen publik yang berkepentingan terhadap organisasi, maka elemen publiknya juga akan semakin luas, semakin beragam dan permasalahannya pun semakin kompleks. Ruang lingkup organisasi, khalayak organisasi juga akan menentukan peranan yang harus dijalankan oleh Public Relations. Kegiatan Public Relations pada hakikatnya adalah kegaiatn berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal19. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pers (press release), membuat rekomendasi, dan sebagainya. Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, guest guide/open house, announcer, presenter, desk informations, dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran, seminar, special event, riset/penelitian, pers kliping, dan sebagainya Kegiatan komunikasi dapat pula berarti kegiatan dalam proses komunikasi itu sendiri. Meliputi mencari informasi (fact finding), mengolah informasi, kemudian mendistribusikan informasi baik secara verbal tulis maupun verbal lisan, dan nonverbal. Semua itu adalah kegiatan berkomunikasi, yakni kegiatan 19 Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Bogor : Ghalia Indonesia, 2004 hal 27 27 yang berkaitan dengan proses pentransferan dan penerimaan ide, gagasan, dan segala macam informasi dengan tujuan tertentu. Setiap ruang lingkup publik suatu perusahaan memiliki kegiatannyamasing-masing. Selain kegiatan tersebut di atas, menurut CutlipCenter-Broom, sesuai dengan perkembangan mutakhir maka kegiatan Public Relations mencakup enam bidang pekerjaan, yaitu sebagai berikut : 1. Publisitas Kata publisitas berasal dari bahasa Inggris yaitu publicity. 20 Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut. Publisitas adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Public Relations, yaitu kegiatan menimpatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa 21 . Dengan kata lain publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas 20 Cutlip, Scott M., Allen H.Center., dan Glen M.Broom. Effective Public relations officer. Jakarta : Kencana Public relations officerenada Media Grup, 2006 hal 12 21 M.A., Morissan. Manajemen Public relations officer: Strategi Menjadi Humas Public relations officerfesional . Jakarta : Kencana Public relations officerenada Media Group, 2008 hal 14 28 lebih menekankan kepada proses komunikasi satu arah, sedangkan Public Relations adalah komunikasi dua arah. Informasi disampaikan kepada media massa melalui berbagai cara, misalnya dengan press release dan press conference. Keberhasilan kegiatan publisitas suatu organisasi akan bergantung dari nilai berita dari informasi yang disampaikan yang dapat menarik redaktur media massa (gatekeepers). 2. Pemasaran / Advertising Dalam praktiknya pekerjaan bagian pemasaran meliputi antara lain melakukan penelitian, mendesain produk, mendesain produk, mengemas produk, menentukan harga, melakukan promosi dan distribusi produk22. Pemasaran melahirkan bidang kekhususan yang disebut dengan marketing relations (disebut juga marketing communication) dan customer relations yang khusus melayani khalayak konsumen dan pelanggan. Iklan adalah alat yang sangat penting dalam pemasaran. Advertising atau iklan adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut 23 . Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media. Advertising digunakan untuk menjangkau 22 M.A., Morissan, op.cit., 20-22 23 Cutlip, op.cit., 14 29 audien yang lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing. 3.Public Affairs Public Affairs adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik 24 . Public affairs juga dapat dikatakan sebagai taktik Public Relations yang diterapkan pada strategi Government Relations untuk menghasilkan kebijakan publik yang sangat baik. Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan25. Public affairs bertugas untuk mempengaruhi kebijakan publik yang dapat mendukung tujuan perusahaan. Bagian public affairs juga harus meyakinkan masyarakat sekitar mengenai manfaat yang dapat diperoleh mereka jika perusahaan beroperasi di daerah tersebut tanpa menimbulkan efek yang merugikan. 24 Cutlip, op.cit., 20 25 Morissan, op.cit., 24-25 30 4.Manajemen Isu Manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan pulik mereka26. Ada dua esensi manajemen isu yaitu identifikasi dini atas isu yang berpotensi mempengaruhi organisasi, dan respons strategis yang didesain untuk mengurangi atau memperbesar konsekuensi dari isu tersebut.Lobi Lobi adalah bagian khusus dari Public Relations yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan untuk mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi27 . Dalam praktiknya, lobi harus bekerja sama dengan kegiatan Public Relations lainnya yang ditujukan pada publik non-pemerintah. 5.Hubungan Investor Hubungan Investor adalah bagian dari Public relations dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunitas keuangan dalam 26 Cutlip, op.cit., 24 27 Cutlip, op.cit., 20 31 rangka memaksimalkan nilai pasar 28 . Spesialis hubungan investor selalu memberi informasi kepada pemegang saham dan loyal kepada perusahaan dalam rangka mempertahankan nilai saham yang layak. Menurut H.Fayol beberapa sasaran kegiatan public relations officer adalah sebagai berikut29: 1. Membangun Identitas dan Citra Perusahaan (Building corporate identity and image) : a. Menciptakan identitas perusahaan yang positif b. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Menghadapi krisis (facting of crisis) Menangani keluhan atau komplen dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. 3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan a. Mempublikasikan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik 28 Cutlip, op.cit., 25 29 Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta : PT. Grasindo hal 43 32 b. Mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti merokok, menghindari obat-obatan terlarang, dan lainnya. 2.8 Public relations officer 2.8.1 Definisi Public relations officer PRO atau dapat dikatakan Public relations officer yang menggeluti bidang public relations pun cukup menarik, karena perlu kegigihan untuk membangun citra yang baik, agar timbul kesan dan saling pengertian antara kedua belah pihak. Kegiatan melobi dengan menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi, atas dasar kepentingan publik pun tidak mudah. Namun diperlukan kesabaran tentunya. Begitu pula dengan bidang-bidang komunikasi lainnya. Public relations officer, maupun bidang yang lain pada dasarnya mengacu pada ilmu komunikasi, karena masing-masing memerlukan komunikasi yang efektif. Agar informasi yang disampaikan efektif, diperlukan keahlian (skill) dalam berkomunikasi. Karena itu, kita harus dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang dapat dimengerti oleh orang lain. Bila kita sudah memahami tentang makna ilmu komunikasi secara rinci, komunikasi yang efektif pun tercipta. Dari komunikasi itu, seseorang akan merasakan adanya rasa kepuasan akan keberhasilannya. 33 Pekerjaan seorang public relations officer tidak terlepas pada pengabdiannya demi kepentingan umum selain kepentingan perusahaannya. Berkaitan dengan Kode Etik Asosiasi Perhumasan International atau International Public relations officer Association Code of Cunduct30 yang menegaskan bahwa setiap public relations officer tidak di benarkan untuk mengangkat suatu konflik yang terjadi atau hal yang sengaja di paparkan kepada publik tanpa seizin dari mereka yang berkepentingan atau bersangkutan. Sebaliknya public relations officer tidak di benarkan dengan sengaja untuk menutupi maslah atau krisis yang tengah terjadi dilembaga yanag bersangkutan dengan cara mengelabui publik. Sehingga perlu di ingat kunci kerja seorang public relations officer menghadapi situasi yang penting atau krusial, seperti konflik, pertikaian, hingga terjadi suatu krisis maka fungsi dan tugas public relations officer adalah wajib menjelaskan secara jujur dan terbuka. Hal tersebut di karenakan di satu pihak humas atau public relations officer bertindak sebagai perantara atau mediator. Sedangkan di lain pihak, ia mempunyai tanggung jawab sosial atau sosial responsibility dan dalam menjalankan perannya harus berlandaskan kejujuran, etika, dan moral yang tinggi sebagai penyandang Public relations officer profesional. 30 Code of Athens Adopted in 1965 and amended in 1968 and 2009, The Code of Athens is an undertaking of ethical behaviour by members of the International Public Relations Association and recommended to Public Relations practitioners worldwide. 34 Dalam hal peran ganda yang bersifat dilematik tersebut, public relations officer berperan sebagai komunikator, mediator, persuator, organisator, dan konsultan sering terjadi di tengah masyarakat dalam era globalisasi penuh kompetitif sekarang ini. Dalam berbagai situasi kondisi yang penuh tantangan, pihak public relations officer akan menghadapi beban tugas yang cukup berat. Dalam iklim kompetitif tersebut yang bersangkutan mempunyai fungsai pokok utama yaitu bertindak sebagai komunikator, mediator kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen atau back up management, dan tujuan akhirnya adalah bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang di wakilinya. Pekerjaan inti public relations officer sebenarnya adalah Human Relations (HR) yang bukan hanya sekedar hubungan antar manusia. Tetapi lebih bersifat interaksi antara seseorang dengan orang lain, memperhatian orang lain, dan bersikap ramah serta jujur. Jika setiap public relations officer mempunyai public relations officer yang baik yang mencerminkan sikap tersebut, di jamin akan membuat orang lain yang di hadapinya senang dan puas. Dalam arti luas, komuninaksi yang persuasif yang dilakukan olehs eseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan rasa kepuasan kedua belah pihak. 35 Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi atau kelompok bertujuan memancing kegairahan nuntuk bekerja dan kerjasama yang Public relations officerduktif dengan tujuan menimbulkan kerjasama positif dan menghindari salah komunikasi dan menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi. 36