TUGAS UTS BAHASA INDONESIA PUBLIC RELATIONS Disusun oleh: Jhenika Tiara Tanca 14030114120025 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015 A. Definisi Public Relations Public Relations memiliki berbagai macam definisi. Dari ribuan definisi tersebut para ahli melihat hal sangat mencolok yakni, “Konsepnya menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dengan publiknya.”1 J.C Siedel dan W. Emerson Rech mengatakan bahwa PR adalah proses seni berkesinambungan, seni menanamkan suatu rencana dan sebagainya.2 Apabila ditinjau dari aspek komunikasi yang khas, yaitu komunikasi dua arah. Situs internet IPR mendefinisikan PR berkaitan dengan reputasi ˗ hasil dari apa yang Anda lakukan, apa yang Anda katakan, dan apa yang orang lain katakan tentang Anda. Selanjutnya IPR (Instituse of Public Relations) menjelaskan, Public Relations adalah disiplin ilmu yang menangani reputasi, dengan tujuan memperoleh pemahaman, dukungan, dan mempengaruhi opini serta perilaku. Public relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebuah organisasi dengan publiknya.3 The International Public Relations Association (IPRA) menyatakan definisi resmi Public Relations sebagai berikut, Public Relations is a distinctive management function which helps establish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperations between an organisation and its publics; involves the management of problems or issues; helps mangement to keep informed or and responsive to public opinion; defines and emphasises the responsibility of management to serve the public interest; helps management keep abrease of effectively utilise change, serving as an early warning system to help anticipate trends, and uses as research and sound and ethical communication techniques as its principle tools. (Public relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perbahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan; 1 Sr.Maria Assumta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relation : Teori dan Praktik (Jakarta, 2004), hal.10. 2 Ibid. 3 Anne Gregory, Public Relations Dalam Praktik, terj. Sigit Purwanto (Jakarta, 2005), hal. 15. dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama)4 Definisi fungsi dasar PR menurut The British Institute Of Public Relations, It is a planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding, between an organization and its public. Jadi kata kunci aktivitas PR adalah untuk membangun pengertian yang saling menguntungkan antara publik dan organisasi yang diwakili oleh Public Relations.5 Dengan kata lain, yang menjadi landasan definsi Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.6 Definisi tersebut menempatkan PR sebagai sebuah fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua organisasi harus memperhatikan PR. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara organisasi dengan publik dengan basis moral dan etis dari profesi PR. Definisi ini mengungkapkan kriteria untuk membentuk itu PR dan apa yang bukan PR. Terakhir, definisi ini mendefinisikan konsep praktik yang ada. Dapat disimpulkan bahwa konsep Public Relations dalam praktik adalah konsep kebijaksanaan sosial, penerapan falsafah sosial; konsep manajemen atau administrasi atau fungsional; konsep operasional atau konsep integrasi; konsep ekologi atau lingkungan atau relasi; konsep sistem komunikasi atau teori atau teknik komunikasi atau pola berpikir. Roberto Simoёs menyatakan bahwa cara berpikir seorang PR adalah PR merupakan suatu proses atau integrasi; PR merupakan fungsi manajemen; PR merupakan suatu kegiatan, kreativitas; PR merupakan suatu profesi; PR merupakan suatu tugas dalam mendisiplinkan ilmu.7 4 Op.cit., hal. 12. 5 Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relations (Jakarta, 2006), hal. 307. 6 Scott M. Cutlip, et al., Effective Public Relations, terj. Tri Wibowo (Jakarta, 2009), hal. 6. 7 Sr.Maria Assumta Rumanti, Dasar-dasar Public Relation : Teori dan Praktik (Jakarta, 2004), hal. 67. B. Perbedaan Antara Public Relations dan Marketing Banyak orang yang keliru menyamakan PR dengan fungsi manajemen lainya yaitu marketing. Kerancuan ini terjadi dalam organisasi nirlaba dan agen pemerintah dimana “marketing nirlaba” dan “marketing sosial” sering kali mengacu pada pembentukan dan pemeliharaan hubunganya dengan masyarakat. Para praktisi PR juga menambah kerancuan antara pengertian PR dan marketing. Dalam kenyataanya, banyak yang bekerja di posisi PR menghabiskan waktu mereka untuk mengerjakan laporan marketing, dan mendukung program marketing secara umum. Marketing dan PR dapat dibedakan secara konseptual dan hubunganya dijelaskan. Pertama, keinginan dan kebutuhan orang adalah aspek fundamental bagi konsep marketing. Menurut ahli pemasaran Philip Kotler mengatakan bahwa pertukaran yang merupakan inti dari konsep marketing adalah proses mendapatkan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalanya.8 Transaksi ini yang membedakan fungsi marketing, yaitu dua pihak saling saling menukar sesuatu yang bernilai bagi kedua belah pihak. Marketing menciptakan hubungan dimana pertukaran terjadi-kepemilikan berpindah tangan. Tujuan marketing adalah menarik dan memuaskan konsumen secara terus menerus dalam rangka mengamankan dan mencapai tujuan ekonomi perusahaan. Public relations yang efektif memberi kontribusi kepada upaya marketing dengan cara menjaga lingkungan politik dan sosial agar tetap ramah kepada perusahaan atau organisasi. Misalnya, rumah sakit yang mempertahankan hubungan baik dengan relawan, perawat, dokter dan pemerintah daerah kemungkinan besar akan mendapat kesuksesan dalam menarik pasien, dokter dan sebagainya. Demikian pula, marketing yang sukses dan konsumen yang puas akan membantu menjaga hubungan yang baik dengan publik lain, seperti karyawan, investor , pemerintah dan tokoh masyarakat. C. Publik dalam Public Relations Public dalam Public Relations apabila diartikan kedalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai Publik. Namun hingga kini masih belum ada keseragaman dalam menerjemahkan istilah “public” ke dalam bahasa Indonesia. 8 Anne Gregory, Public Relations Dalam Praktik, terj. Sigit Purwanto (Jakarta, 2005), hal. 15. Menurut J. Handly Wright dan Byron H. Christian dalam bukunya yang berjudul Public Relations in Management mengatakan bahwa untuk menerangkan publik dapat ditinjau dari segi geografis dan segi psikologis. Secara geografis publik dapat diartikan sebagai sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama disuatu tempat tertentu. Maka terjadilah pembagian publik menjadi publik nasional, regional dan lokal. Secara psikologis publik adalah orangorang yang sama-sama menaruh perhatian terhadap suatu kepentingan yang sama tanpa ada sangkut-pautnya dengan tempat dimana mereka berada.9 Pengertian publik menurut Cutlip dan Center yakni, “Publik untuk mudahnya adalah sebuah kata benda kolektif bagi suatu kelompok ˗ sekelompok orang-orang yang sama-sama terikat oleh suatu kepentingan yang sama ˗ dan mempunyai perasaan yang sama.”10 Jadi kelompok orang-orang yang sama-sama terikat perhatiannya oleh kepentingan yang sama itu, adalah publik. Publik sifatnya anonim, tidak saling mengenal. Dalam Public Relations pengertian publik adalah kelompok. Publik dalam Public Relation dapat diklasifikasikan dalam berbagai kategori yaitu, 1. Publik Internal dan Publik Eksternal Internal publik yaitu publik yang berada didalam organisasi atau perusahaan seperti supervisor, karyawan pelakasana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok. 2. Publik Primer, Sekunder, dan Marginal Publik primer bisa sangat membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal adalah publik yang tidak begitu penting. 3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan Karyawan dan pelanggan adalah publik tradisional, mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen, dan pejabat pemerintah adalah publik masa depan. 4. Proponents, Opponents, dan Uncommitted Seitel mengatakan bahwa diantara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli 9 Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations (Bandung, 1993), hal. 132. 10 Ibid., hal. 133. (uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.11 5. Silent Majority dan Vocal Minority Kasali menyatakan bahwa dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan keluhan atau mendukung perusahaan dapat dibedakan antara yang aktif dan yang pasif. Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahny tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya.12 D. Peran dan Fungsi Public Relations John Marston, Profesor dalam bidang komunikasi, mengemukakan bahwa definisi Public Relations berdasarkan empat fungsi khusus, yaitu research (penelitian), action (kegiatan), communication (komunikasi), dan evaluation (evaluasi), yang biasa disebut R-A-C-E. 13 Peran dan fungsi utama public relations antara lain sebagai: Images maker, Communicater/ Mediator, Backup Management. Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan perusahaan berkomunikasi dengan pasarnya, pelanggan atau calon pembeli. Public relations berperan pula dalam mempromosikan perusahaan.14 (1) Image maker; menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif. (2) Communicator/Mediator; melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah bagi stakeholders lembaga yang berdimensi vertikal, horizontal, internal dan eksternal, sehingga terbina hubungan yang harmonis/ serasi antara organisasi dan publiknya. (3) Back-up management; memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap departemen dalam perusahaan untuk mencapai misi atau sasarannya. Mengacu pada pendapat Gruning & Hunt, serta Dozier bahwa peran Public Relations dikategorikan kedalam dua peranan yakni sebagai peranan manajerial (public relations 11 Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung, 2012), hal. 15-16. 12 Ibid. 13 Firsan Nova, Crisis public relations: bagaimana PR menangani krisis perusahaan (Jakarta, 2009), hal.32. 14 T.E. Ardhoyo, “Peran dan Strategi Humas (Public Relations) Dalam Mempromosikan Produk Perusahaan”, Jurnal ilmiah WIDYA [online], Vol 1, No.1 (Mei-Juni,2013), hal.15. manager atau communication manager role) dan peranan teknis (public relations technician atau communication technician role). 15 Sejalan dengan peran dan fungsinya tersebut, PR juga merupakan bagian keseluruhan kegiatan bisnis perusahaan seperti fungsi perencanaan, finance, produksi dan marketing. PR menjembatani keterkaitan kegiatan perdagangan dengan lingkungannya yang tercermin pada produk yang terutama ditujukan untuk memenuhi keperluan pasar dan untuk memajukan kehidupan masyarakat. PR dapat berfungsi secara efektif apabila kegiatannya dikaitkan dengan kualitas product, customer service dan corporate identity.16 Aktivitas Public Relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two ways traffic communications) antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapinya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Kegiatan Public Relations erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap masyarakatnya. Dalam hal ini, tugas seorang PR berkaitan dengan kode etik Asosiasi Public Relations Internasional (International Public Relations Association Code of Conduct). Kode etik tersebut menegaskan bahwa seorang PR tidak dibenarkan untuk mengangkat suatu konflik yang terjadi atau secara sengaja memaparkan kepada publik tanpa izin dari pihak yang berkepentingan. Sebaliknya, seorang Public Relations juga tidak dibenarkan sengaja menutupi masalah atau krisis yang sedang terjadi untuk mengelabui politik. Jika menghadapi situasi yang genting (crucial) seperti timbul masalah, konflik, pertikaian hingga terjadi suatu krisis maka seorang Public Relations harus menjelaskan secara jujur dan terbuka (open communication). Hal tersebut dikarenakan di satu pihak Public Relations bertindak sebagai perantara (mediator) dan di pihak lain seorang Public Relations juga mempunyai tanggung jawab sosial (social responsibility). Peran yang dijalankan harus didasarkan pada kejujuran dan etika yang dipegang teguh. 15 Kirana Ambarwati, “Peran dan Strategi Public Relations dalam Membangun Citra: Studi Deskriptif Pada PT (Persero) Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto” (Skripsi S1 Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009), hal. 16. 16 Loc.cit. Hal yang sama juga diungkapkan dalam penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981. Dalam penelitian tersebut dikemukakan fungsi umum Public Relations masa kini yang meliputi, Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia. Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi dan memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh. Mencegah konflik dan salah pengertian. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasok, dan konsumen. Memperbaiki hubungan industrial. Menarik tenaga kerja yang baik agar menjadi anggota dan mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi. Memasyarakatkan produk atau layanan. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. Menciptakan jati diri institusi. Memupuk minat mengenai masalahmasalah nasional maupun internasional. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.17 Dalam bukunya, Building Public Relations 1988, Robert F. Harlow menyatakan bahwa fungsi Public Relations dibedakan menjadi dua yaitu PR sebagai method of communication, dan PR sebagai state of being (perwujudan).18 Sebagai method of communication, Fungsi Public Relations mengandung pengertian bahwa PR merupakan rangkaian atau sistem kegiatan komunikasi yang khas. Sebagai state of being, Public Relations merupakan perwujudan kegiatan komunikasi yang dilembagakan ke dalam suatu bentuk bagian atau biro. Ini berarti ada orang yang memimpin lembaga tersebut. Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi PR yakni, “Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public’s interest), Memelihara komunikasi yang baik (maintain good communication), Menitik-beratkan [sic!] moral dan tingkah-laku [sic!] yang baik (and stress good morals and manners).”19 Salah satu tugas PR ialah sebagai sumber informasi (source of information) dan sebagai saluran informasi (channel of information). 17 Firsan Nova, Crisis public relations: bagaimana PR menangani krisis perusahaan (Jakarta, 2009), hal. 39-40. 18 Aji Sularso, “Profesionalisme Humas dalam Menghadapi Tantangan”, Komunika: Warta Ilmiah Populer Komunikasi dalam Pembangunan, Vol. 9, No. 2 (April,2006), hal. 23-24. 19 Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations (Bandung, 1993), hal. 137-138. Berdasarkan ciri khas kegiatan PR, Cutlip and Center pakar internasional dalam buku Effective Public Relations menyebutkan fungsi Public Relations sebagai berikut, Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi), Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran, Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya, Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada top management untuk mencapai tujuan dan manfaat bersama, Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi, serta pesan dari badan/organisasi ke publik atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.20 Fungsi-fungsi tersebut memperlihatkan bahwa PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan yang bertujuan menciptakan saling pengertian (mutual understanding), saling menghargai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual confidence), dan menciptakan goodwill untuk memperoleh dukungan publik demi terciptanya coorperate image bagi suatu organisasi atau perusahaan. Gambaran fungsi Public Relations menurut Edwin Emery dalam bukunya Introduction to Mass Communications menyatakan bahwa Public Relations merupakan upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya.21 Dengan fungsi PR tersebut, hubungan atau kerjasama , relasi dan kepercayaan antara orgnisasi dan lingkungannya, kebutuhan publik, bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Fungsi Public Relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif, peka terhadap karyawan untuk diberikan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. E. Tujuan Kegiatan Public Relations 20 Loc.cit. 21 Sr.Maria Assumta Rumanti, Dasar-dasar Public Relation : Teori dan Praktik (Jakarta, 2004), hal. 32. Tujuan utama kegiatan Public Relations adalah membangun kredibilitas dan membangkitkan motivasi guna meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer komunikasi. Tujuan kegiatan Public Relations dapat dikelompokan sebagai berikut, 1. Performance Objective Public Relations Merupakan kegiatan komunikasi yang mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas, serta citra perusahaan di mata stakeholders. 2. Support of Consumer Market Objective Kegitan Public Relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi atau pendekatan yang sesuai. Edward L. Berneys dalam bukunya Public Relations menyatakan bahwa PR bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, mempersuasi masyarakat untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan dua belah pihak dan sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya. 22 Dari sekian banyaknya tugas yang diemban oleh seorang Public Relations, tujuan yang ingin dicapai dalam bidang Public Relations adalah komunikasi internal dan komunikasi eksternal. 1. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi) a. Memberikn informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi b. Menciptakan kesadaran anggota atau personil mengenai peran institusi dalam masyarakat c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya 2. Komunikasi eksternal (masyarakat) a. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik F. Strategi Public Relations 22 Ibid., hal. 23. Peran Public Relations dalam membangun reputasi perusahaan dapat terlaksana dan terealisasi dengan adanya strategi yang terencana dan matang. Strategi itu sendiri menurut Ahmad S. Adnanputra, seorang pakar humas dalam naskah workshop berjudul PR Strategy mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen. Strategi yakni proses penentuan “apa dan bagaimana” yang digunakan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan.23 Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula strategi Public Relations merupakan paduan dari perencanaan PR (public relation planning) dan manajemen (management communication) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi Public Relations harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung pada situasi dan kondisi. Ruslan menyatakan bahwa strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations adalah publications, events, news, community involvement (kepedulian pada komunitas), inform or image (memberitahukan atau meraih citra), lobbying and negotiation, dan social responsibility.24 1. Publications Setiap fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. 2. Event 23 Kirana Ambarwati, “Peran dan Strategi Public Relations dalam Membangun Citra: Studi Deskriptif Pada PT (Persero) Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto” (Skripsi S1 Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009), hal. 20. 24 Firsan Nova, Crisis public relations: bagaimana PR menangani krisis perusahaan (Jakarta, 2009), hal. 41 et seq. Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat memengaruhi opini publik. 3. News (menciptakan berita) Berupaya menciptakan berita melalui press release, newsletter, bulletin, dll. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas. 4. Community Involvement (kepedulian pada komunitas) Tugas seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. 5. Inform or image (memberitahukan atau meraih citra) Ada dua fungsi utama dari Public Realtions, yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif. 6. Lobbying and Negotiation Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. 7. Social Responsibility Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas PR menunjukan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Daftar Pustaka Ambarwati, Kirana. 2009. “Peran dan Strategi Public Relations dalam Membangun Citra: Studi Deskriptif Pada PT (Persero) Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto” Skripsi S1 Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ardhoyo, T. E. 2013. “Peran dan Strategi Humas (Public Relations) Dalam Mempromosikan Produk Perusahaan”, Jurnal ilmiah WIDYA [online], vol. 1 MeiJuni, hal. 15-24. Tersedia: http://e-journal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnalilmiah/article/view/100.html. Diakses pada 12 April 2015. Cutlip, Scott M., et al. 2009. Effective Public Relations, terj. Tri Wibowo. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju. Gregory, Anne. 2005. Public Relations Dalam Praktik, terj. Sigit Purwanto. Jakarta: Erlangga. Nova, Firzan. 2009. Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Grasindo. Rumanti, Sr.Maria Assumta. 2004. Dasar-Dasar Public Relation: Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2012. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sularso, Aji. 2006. “Profesionalisme Humas dalam Menghadapi Tantangan”, Komunika: Warta Ilmiah Populer Komunikasi dalam Pembangunan, vol. 9 no. 2 (April), hal. 21-31. Wasesa, Silih Agung. 2006. Strategi Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.