Chapter II

advertisement
7
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1. Kerangka Teori
Kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam
pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah
dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulisan dalam membahas
masalah yang diteliti. Kerangka teori itu harus dapat menggambarkan tata kerja
teori itu. (Arifin,2008:56)
Dibagian penjelasan aliran jalan pemikiran disesuaikan ke dalam kerangka
teori yang logis dan sesuai agar masalah-masalah yang diidentifikasi menjadi
jelas.Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya
hubungan diantara konsep-konsep tersebut membantu memahami sebuah
fenomena(West dan Turner,2008:49). Adapun teori yang dianggap relevan untuk
penelitian ini adalah :
2.1.1. Komunikasi
2.1.1.1.Pengertian Komunikasi
Komunikasi menurut West dan Turner (2008:5) adalah proses sosial
dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan
menginteroretasikan makna dalam lingkungan mereka.
Kata komunikasi berasal dari kata latin cummunio yang dalam bahasa
inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan hubungan. Kata kerja dari communion adalah communicar
yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar-menukar, bertukar pikiran
berhubungan. Kata kerja tersebut dijadikan kata kerja benda communicatio yang
bahasa inggrisnya communication dan dalam bahasa indonesia diserap menjadi
komunikasi (Hardjana,2003:10).
Menurut
Bernard
Berelson
dan
Gary
A.
Steiner
(1964:527)
mendefinisikan komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol
dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
8
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.
(Wiryanto,2004:7).
Wiryanto (2004:7) dalam bukunya juga mengutip definisi komunikasi
Hoveland. Hoveland (1948:371) mendefinisikan komunikasi adalah proses di
mana individu mentransmisikan stimulus utnuk mengubah perilaku individu yang
lain.
Menurut Harold D. Lasswell, sebagaimana dikutip oleh sendjaja(1999:7)
cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan berikut : Who Says what In which Channel To Whom With What
Effect? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek
bagaimana?) (Wiryanto,2004:6). Model komunikasi Laswell diperjelas oleh
Wiryanto (2004:17) sebagai berikut :

Unsur sumber (who) mengundang pertanyaan mengenai pengendalian
pesan

Unsur pesan (says what)merupakan bahan untuk analisis isi.

Saluran komunikasi (in which channel) menarik untuk mengkaji
mengenai analisis media.

Unsur penerima (to whom) banyak digunakan untuk studi analisis
khalayak.

Unsur pengaruh (with what effect) berhubungan erat dengan kajian
mengenai efek pesan pada khalayak.
2.1.1.2. Unsur-Unsur Komunikasi
Unsur adalah hal-hal yang diperlukan untuk mewujudkan terjadinya
fenomena atau kejadian. Maka dari itu unsur-unsur komunikasi merupakan hal-hal
yang diperlukan keberadaannya untuk terjadinya sebuah komunikasi.
Berdasarkan definisi Lasswell dapat dijabarkan lima unsur komunikasi
sebagai berikut :
1. Sumber (source)
Sumber atau komunikator dalam definisi Lasswell sebagai who merupakan
pihak yang berinisiatif melakukan kegiatan berkomunikasi. Komunikator tidak
hanya sebagai individu namun dapat sebagai kelompok ataupun organisasi. Untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
9
menyampaikan perasaan atau pikiran, komunikator harus mengubah perasaan atau
pikiran tersebut ke dalam simbol verbal atau non-veerbal yang diharapkan dapat
dipahami oleh penerima pesan. Proses perubahan perasaan atau pikiran ke simbol
ini disebut encoding. Pengalaman (Field of experience) dan Pengetahuan (frame
of reference) merupakan sumber dalam perumusan pesan.
2. Pesan
Pesan merupakan apa yang dikomunikasikan dari sumber (komunikator)
kepada penerima pesan (komunikan). Pesan merupakan seperangkat simbol verbal
dan atau non-verbal yang mewakili perasaan, informasi, nilai, gagasan atau hal
lainnya yang disampaikan sumber.
3. Media
Media atau saluran merupakan alat atau wahana yang digunakan untuk
mendukung penyampaikan suatu pesan. Media dalam komunikasi massa
merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak
banyak dan dibedakan menjadi media cetak dan media elektronik.
4. Penerima
Penerima atau sasaran komunikasi (to whom) merupakan pihak yang
menerima pesan dari sumber. Berdasarkan Field of experience dan frame of
reference penerima menerjemahkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang diterima dari sumber. Proses merupakan proses decoding.
5. Efek
Efek merupakan perbedaan apa yang terjadi pada pengetahuan, pemikiran,
perasaan, perlakuan penerima setelah menerima pesan dari sumber. Contoh dari
efek ini seperti penambahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan nilai dan
sebagainya.
6. Umpan balik
Kritik muncul terhadap model Lasswell yaitu umpan balik atau feedback.
Umpan balik merupakan respon terhadap pesan yang dikirimkan kepada sumber
dari penerima.
7. Gangguan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
10
Gangguan atau kendala komunikasi merupakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi.
2.1.1.3. Konteks Komunikasi
Konteks adalah lingkungan di mana komunikasi terjadi (West dan
Turner,2008:33). Konteks situasional lingkungan yang dibatasi oleh beberapa hal,
termasuk orang, jarak atau ruang, dan umpan balik. Terdapat tujuh konteks
komunikasi sebagai berikut:

Komunikasi Intrapersonal (intrapersonal communication) merupakan
komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri

Komunikasi Interpersonal (interpersonal communication) merujuk pada
komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang yang berhadap
langsung

Komunikasi Kelompok Kecil merupakan komunikasi dengan sekelompok
orang, jumlah yang ditetapkan paling tidak harus ada tiga orang dalam
kelompok tersebut.

Komunikasi
Organisasi
(organizational
communication)
mencakup
komunikasi yang terjadi di dalam dan di antara lingkungan besar dan luas.

Komunikasi Publik/ Retorika merupakan penyebaran informasi dari satu
orang kepada banyak orang.

Komunikasi Massa merupakan komunikasi kepada khalayak dalam jumlah
besar melalui media

Komunikasi Lintas Budaya merupakan komunikasi antara orang-orang
dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2.1.2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi melalui media massa (media
cetak dan elektronik). Komunikasi massa berasal dari kata media of mass
communication (media komunikasi massa). Arti massa dalam pengertian
komunikasi massa lebih menunjuk kepada penerimaan pesan yang berkaitan
dengan media massa. Massa pada komunikasi masa lebih menunujuk kepada
khalayak,audience, penonton, pemirsa, atau pembaca.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
11
Menurut Nurudin (2007:5) mass communications (dengan s) dengan mass
communication (tanpa s) dibedakan. Jay Back dan Frederick C. Whitney (1988)
mengatakan bahwa mass communications lebih menunjuk pada media mekanis
yang digunakan dalam komunikasi massa yakni media masa. Sementara mass
communication lebih menunjuk pada teori atau proses teoretik atau bisa dikatakan
lebih menunjuk pada proses dalam komunikasi massa.
Nurudin (2007:8) mengutip pendapat Michael W. Gamble dan Teri Kwal
Gamble (1986) bahwa sesuatu yang bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa
jika mencakup hal hal sebagai berikut :
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan
mordern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat
kepada khalayak yang luas dan tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan khalayak luas yang
tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3. Pesan dalam komunikasi massa adalah milik publik yang artinya pesan
bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang.
4. Sebagai sumber komunikator massa biasanya tidak berasal dari
seseorang tetapi lembaga.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).
Artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh
lembaga yang mengelola media massa sendiri sebelum disiarkan pada
media massa.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda (delayed).
Sedangkan Ciri-ciri komunikasi massa yang dirumuskan oleh Nurudin
(2007:19-32) adalah sebagai berikut :
1. Komunikator
dalam
komunikasi
massa
melembaga
artinya
komunikator bukan merupakan individu melainkan lembaga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
12
2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen atau yang
beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi,
jabatan, agama dan kepercayaan yang tidak sama.
3. Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum.
4. Komunikasi berlangsung satu arah dan memberikan feedback yang
bersifat tertunda (delayed feedback)
5. Komunikasi massa akan menimbulkan keserempakan dalam arti
menerima pesan secara bersamaan.
6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis atau media massa
sebagai alat utama menyampaikan pesan kepada khalayak.
7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper adalah
orang orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui
media massa. Gatekeeper merupakan orang yang ikut menambah atau
mengurangi, mengemas informasi yang disebarkan.
Bagi Nabeel Jurdi (1983) menyebutkan bahwa “in mass communication,
there is no face-to-face contact (dalam komunikasi massa, tidak ada tatap muka
antarpenerima pesan). Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) menyebutkan
komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi
secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang
luas, anonim, dan heterogen (Nurudin, 2007:10,12).
2.1.3. Komunikasi Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai
(Suyanto,2004:1).
Komunikasi pemasaran adalah sebuah proses penyampaian pesan kepada
publik terutama calon konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.
Melihat keinginan manusia terhadap barang dan atau jasa , pemasar menggunakan
daya upaya untuk meningatkan, menginformasikan dan mempersuasi konsumen
utnuk melakukan pembelian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
13
Proses komunikasi pemasaran pertama datang dari sumber (source)
sebagai pemasar. Dalam melakukan komunikasi pemasaran, pemasar menentukan
tujuan dari pesan yang ingin disampaikan. Selanjutnya, pemasar menerjemahkan
tujuan dan target konsumen dalam bentuk format pesan. Proses ini disebut
encoding. Proses berikutnya yaitu transmisi merupakan proses penyampaian pesan
pada target konsumen melalui suatu media yang idealnya sesuai dengan
karakteristik target pemasar. Pesan yang disampaikan oleh pemasar diterima oleh
konsumen diharapkan mempengaruhi perilaku konsumen. Penerima pesan akan
menerima respons yang merupakan proses menginterpretasikan pesan yang
diterima disebut proses decoding. Respons dapat bersifat positif, negatif ataupun
netral. Proses terakhir merupakan umpan balik (feedback) terhadap pesan yang
dikirim. Mendapat umpan balik dari penerima memberikan peluang pemasar
mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan yang diharapkan.
McCarty mengidentifikasi komponen yang dapat dipengaruhi dan
dimanipulasi dalam cara pemasaran menjadi empat komponen terdiri dari 4P
yaitu:
1. Product (produk) mengacu pada pengembangan produk atau jasa
2. Price (harga) mengacu pada biaya produksi produk atau jasa dan
ditentukan oleh permintaan pasar.
3. Promotion (promosi) terdiri atas seluruh pengkomunikasian produk
yang ditawarkan kepada target pasar.
4. Place (tempat) merujuik kepada tempat, termasuk juga distribusi.
Agus Hermawan dalam buku komunikasi pemasarannya (2002:33)
menyebutkan 3P selain dari 4P diatas yang dapat ditambahkan yaitu :
1. People (orang) mengacu kepada orang-orang yang berkaitan dengan
hubungan pelanggan untuk membentuk loyalitas.
2. Physical evidence (bukti fisik) mengacu kepada kondisi lingkungan
fisik perusahaan.
3. Process (proses) mengacu kepada apa yang dialami dan dirasakan oleh
pelanggan sampai setelah pembelian terjadi.
Dari sudut pandang konsumen hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemasaran adalah 4C yaitu :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
14
1. Costumer needs and wants (kebutuhan dan keinginan konsumen)
2. Cost to the customer (Biaya konsumen)
3. Convenience (kenyamanan)
4. Communication (Komunikasi)
Beberapa alat promosi dalam pemasaran atau lebih dikenal bauran promosi
(promotion mix) terdiri atas variabel berikut :
1. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah komunikasi nonindividu yang dibayar untuk
mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu.
Iklan adalah media komunikasi pemasaran yang telah menjadi bagian dari
sistem ekonomi manusia.
2. Penjualan personal (personal selling)
Penjualan personal merupakan komunikasi langsung antara penjual
dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk dan membentuk
pemahaman calon pelanggan sehingga menimbulkan keinginan untuk
mencoba dan membeli produk.
Penjualan personal adalah interaksi antar individu yang saling
bertemu muka dengan tujuan menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pihak lain. Penjualan personal mampu mendekatkan pelanggan dan
penjualan lewat penggunaan jalur distribusi produk yang ada.
3. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah aktivitas pemasaran yang mengusulkan
nilai lebih dari produk dalam jangka waktu tertentu yang digunakan untuk
mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan atau mendorong
upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan.
Promosi
penjualan
merupakan
aktivitas
pemasaran
yang
mengusung nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu
untuk mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau
mendorong upaya tenaga penjualan. Sales promotion memiliki efek
singkat yang menstimulasi tekanan pada sikap pembelian.
4. Hubungan masyarakat (public relations)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
15
Public relations adalah upaya komunikasi dari suatu perusahaan
dengan tujuan memengaruhi persepso, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Hubungan masyarakat
adalah fungsi manajemen terencana dan berkelanjutan melalui organisasi
atau lembaga untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari
mereka yang terkait.
5. Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung adalah pendekatan pemasaran ytang bersifat
bebas
dalam
menggunakan
saluran
distribusi
dan
komunikasi
pemasarantanpa distributor, pengecer, atau pihak diantara perusahaan dan
konsumen.
Strategi
pemasaran
mengacu
kepada
rencana
perusahaan
dalam
menggunaka sumber daya dalam menghasilkan keuntungan dengan memosisikan
produk atau jasa dan menargetkan kepada target pasar. Arti luasnya strategi
pemasaran terdiri dari tujuan, strategi, dan taktik.tujuan adalah hasil yang
diingainkan yang dicari dan ditetapkan dalam suatu pemasaran. Strategi
merupakan sarana untuk mencapai tujuan, sedangkan taktik merupakan tindakan
spesifik yaitu, pelaksanaan tindakan.
2.1.4. Periklanan
Advertising adalah jenis komunikasi pemasaran, yang merupakan semua
bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau
konsumennya dan menyampaikan pesannya. Periklanan merupakan bentuk
komunikasi dengan biaya yang biasanya dilakukan tidak oleh individu. Iklan
dianggap sebagai managemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara
makna dalam benak konsumen dengan tujuan dapat memengaruhi perilaku
konsumen.
Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi. Dalam satu pengertian, iklan
merupakan pesan tentang suatu produk yang disampaikan kepada konsumen.
Iklan akan menarik perhatian, memberi informasi, dan terkadang sedikit
menghibur, dan dimaksudkan untuk menimbulkan respons, seperti penjualan
(Moriarty, dkk, 2009:12).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
16
Menurut Rangkuti (2009:24), periklanan dapat disajikan dalam berbagai
bentuk dan media sebagai berikut :
a. Media Cetak

Surat Kabar
Suratk kabar merupakan media periklanan yang efektif karena media surat
kabar dibaca oleh masyarakat luas. Periklanan di media ini mencakup
khalayak luas namun kurang mendapat perhatian dari pembaca.

Majalah
Media cetak yang diterbitkan untuk khalayak khusus yang mempunyai
rasa dan perhatian yang sama pada segmen tertentu saja.

Brosur dan Leaflet
Brosur adalah selembaran yang diberikan ke berbagai perusahaan maupun
perorangan yang dianggap sebagai konsumen potensial. Leaflet berisikan
informasi mengenai produk dan harga.

Direct Mail
Surat
penawaran
yang
dikirim
kepada
pembeli
potensial
dan
mencantumkan fasilitas yang tersedia dengan penawaran dan harga
khusus.
b. Media Elektronik

Media Audio
Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar, dalan hal
pemasaran adalah radio dan telepon. Media audioyang digunakan dalam
pengiklanan adalah radio karena biaya yang relatif murah.

Media Audio Visual
Media Audio visual merupakan media yang dapat didengan dan dilihat.
Yang termasuk media audio visual adalah televisi, internet, dan bioskop.
Iklan pada media-media tersebut harga relatif mahal sehingga benarbenar
memerlukan
keterampilan
dan
kecakapan
khusus
dalam
penyampaian pesannya.
c. Media Luar Ruangan

Billboard
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
17
Billboardadalah iklan yang dipasang di papan besar di tempat yang
dianggap strategis dan mudah dilihat di jalan raya.
a. Signboard
Media yang berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah
lokasi tertentuk. Media ini ditempatkan di jalan menuju lokasi tersebut.
b. Umbul-umbul
Merupakan media yang menampilkan gambar dengan warna mencolok
dan memberikan suasana meriah.
c. Sticker
Sticker merupakan iklan yang dipasang di kendaraan-kendaraan seperti
bus kota. Umumnya dipasang pada kendaraan umum yang melalui jalur
padat.
Adapun sifat-sifat dari periklanan menurut Rangkuti (2009:258-259)
sebagai berikut :
a. Presentasi umum (Public Presentation) : Periklanan adalah cara komunikasi
yang sangat umum. Sifatnya yang umum memberikan keabsahan produk dan
penawaran yang terstandarisasi. Karena banyak orang menerima pesan yang
sama, pembeli tahu bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan
dimaklumi oleh umum.
b. Tersebar luas (Pervasiveness) : periklanan adalah medium berdaya sebar luas
yang memungkinkan penjual mengulang satu pesan berkali-kali. Iklan juga
memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai
pesaing. Skala iklan memberikan kesan terhadap ukuran, kekuatan,
kesuksesan dan gengsi perusahaan.
c. Memperkuat ekspresi (Amplified Expressiveness) : periklanan memberikan
peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
d. Tidak bersifat pribadi (impersonalitas) : Periklanan tidak memiliki
kemampuan untuk memaksa seperti wiraniaga perusahaan. Audiens tidak
merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu
melakukan monolog, bukan dialog dengan audiens.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
18
Periklanan bertujuan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan.
Menginformasikan dalam arti memberitahukan pasar tentang suatu produk,
kegunaan produk, cara kerja produk. Membujuk dalam periklanan berbentuk
membujuk pembeli untuk mengkonsumsi produk. Sedangkan mengingatkan yaitu
mengingatkan konsumen bahwa produk tersebut mungkin dibutuhkan, di mana
dapat membeli produk, dan sebagai usaha mempertahankan kesadaran konsumen
terhadap produk.
Sebuah iklan yang bagus harus memiliki SUPER “A”. SUPER “A”
merupakan rumusan dasar untuk menilai iklan Setiap hurufnya mengandung
makna yang menjadikan iklan yang bagus. SUPER “A” diungkapkan oleh
Djokolelono (Creative director Grey Advertising) yaitu sebagai berikut :
a. Simple : Kata simple sering diartikan orang sebagai sesuatu yang sederhana
dan dapat dimengerti sekali lihat. Pengertian simple dalam konteks ini lebih
tepat diartikan tidak banyak elemen dan komunikatif.
b. Unexpected : Ide unik akan membuat sebuah iklan menjadi tidak terduga.
Iklan yang tidak disangka-sangka akan jauh lebih diingat oleh konsumen.
Unexpected merupakan kemampuan iklan untuk menempatkan diri dalam otak
dikarenakan ide-nya yang unik dan menarik perhatian
c. Persuasive : disebut juga dengan daya bujuk. Iklan dengan daya bujuk yang
kuat hampur pasti akan menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri
dengan produk dan tertarik mencobanya.
d. Entertaining : berarti iklan harus mampu mempermainkan emosi atau
mengangkat simpati dan menghibur konsumennya.
e. Relevant : seunik apapun sebuah ide harus tetap ada rasionalisasi dan korelasi
dengan produk.
f. Acceptable : Iklan yang dibuat harus dapat diterima masyarakat karena iklan
dapat mengundang reaksi masyarakat karena dianggap melampaui nilai dan
norma yang dianut masyarakat. (Budiman Hakim, 2006:50-69)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
19
2.1.5. Televisi Sebagai Media Periklanan
Televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi
(suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang
dapat didengar (KBBI).
Periklanan televisi disertakan dalam acara, sehingga sebagian besar
perhatian pembeli media difokuskan pada peforma berbagai acara dan bagaimana
acara
itu
menarik
penonton(Moriarty,dkk,2009:319).
Prinsipnya
adalah
advertising televisi dikaitkan dengan acara televisi dan efektivitasnya ditentukan
berdasarkan popularitas acara televisi.
Televisi memiliki keuntungan sebagai media periklanan yang baik
dikarenakan terdapatnya televisi di mana-mana, bahkan hampir di setiap rumah.
Jumlah penonton televisi sangat tinggi dan menjangkau audiensi nasional massal
meskipun dapat juga ditargetkan kepada audiensi tertentu. Televisi dibandingkan
dengan media massa lain memiliki keuntungan dengan paduan unsur audio, video,
gerak, musik, warna, dan drama.
Kelemahan periklanan pada televisi paling besar adalah biaya produksinya
yang tinggi. Selain biaya produksi, jangkauan televisi yang sangat luas memiliki
sisi negatifnya yaitu jangkauan yang sia-sia. Arti dari jangkauan yang sia-sia
adalah di mana komunikasi yang ditujukan kepada audiensi mungkin tidak sesuai
dengan pasar sasaran pengiklan. Iklan di televisi bersifat intrusif dan karena itu
beberapa audiensi menolak iklan dengan cara mengganti saluran.
2.1.6. Teori AIDDA
Konsep komunikasi AIDDA merupakan singkatan dari attention
(perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan action
(kegiatan). AIDDA disebut juga A-A Procedure atau From Attention to Action
Procedure, yang maksudnya untuk timbulnya action terlebih dahulu harus
dibangkitkan attention. (Effendi, 2007:51-52).
Konsep AIDDA dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Attention (Perhatian)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
20
Perhatian merupakan kondisi di mana suatu hal dilihat dan
diperhatikan oleh khalayak.
2. Interest (Ketertarikan / Minat)
Yaitu keadaan di mana perhatian khalayak terfokus pada iklan yang
ditampilkan dan menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh tentang
produk yang diiklankan
3. Desire (Keinginan / Hasrat)
Keinginan atau hasrat khalayak untuk mengkonsumsi suatu produk
akan timbul dari rasa ketertarikan terhadap iklan produk tersebut.
Timbulnya keinginan untuk mengkonsumsi dan mendapatkan manfaat
dari suatu produk.
4. Decision (Keputusan)
Keputusan merupakan fase dimana calon konsumen memutuskan
untuk bertindak untuk mendapatkan produk yang diiklankan.
5. Action (Tindakan)
Tindakan merupakan wujud dari keseluruhan tahapan konsep yang
menghasilkan suatu aksi atau tindakan nyata yakni melakukan
transaksi atau mengabaikan produk yang diiklankan.
Proses tahapan komunikasi ini mengandung bahwa komunikasi hendaknya
dimulai dengan membangkitkan attention (perhatian) calon konsumen. Perhatian
merupakan sebuah langkah awal komunikasi yang apabila dapat dibangkitkan
dapat menumbuhkan minat yang merupakan lanjutan dari tahap perhatian.
Bila dikaitkan dengan periklanan, minat adalah kondisi dimana sikap ingin
tahu timbul pada konsumen setelah membaca, mendengar, menonton, melihat
suatu iklan. Tujuan pengiklan adalah action yang menguntungkan baginya, maka
dari itu tahap-tahap konsep AIDDA dapat dilewati oleh iklan yang produksi.
Namun dalam penelitian ini, tahapan action tidak menjadi prioritas dan tujuan
dilakukannya penelitian, melainkan Interest atau Minat.
2.1.7. Minat
Minat digambarkan sebagai situasi yang menimbulkan keinginan,
perhatian, rasa ingin tahu lebih dalam diri seseorang. Minat merupakan tahap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
21
setelah komunikator berhasil menimbulkan perhatian pada komunikan. Minat
bersifat sangat pribadi (personal) dan merupakan keinginan yang kuat, gairah,
kecenderungan hati yang sangat kuat terhadap sesuatu.
Menurut Moriarty dan kawan-kawan (2009:332) minat timbul ketika
adanya sesuatu yang menarik individu dan bersifat situasional juga temperal.
Minat tidak berdiri sendiri melainkan selalu mengandung reaksi dengan stimulus
maupun objek. Objek minat dapat berupa suatu hal dan dapat juga merupakan
kumpulan dari hal-hal tersebut. Artinya objek minat bisa tidak hanya satu hal,
melainkan kumpulan dari hal-hal yang membentuk sesuatu. Sebagai contoh iklan
televisi yang merupakan kumpulan atau paduan dari gambar, suara, warna, gerak,
dan drama
Minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang yang menimbulkan
rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakan orang
tersebut. Minat dapat menyebabkan seseorang berusaha melakukan sesuatu yang
telah menarik perhatiannya. Minat merupakan salah satu dasar dari pengambilan
keputusan. Minat dan sikap sangat erat hubungannnya, sikap akan timbul dari
adanya minat.
Penjelasan diatas dapat mendukung pendapat yang dikemukakan oleh
Salim dan Salim (Muniarti, 2004:24) bahwa minat akan timbul dari unsur – unsur
berikut :
a. Ketertarikan (interest) yang menunjukan adanya pemusatan perhatian dan
perasaan senang.
b. Keinginan (desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin
memiliki.
c. Keyakinan (conviction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri
individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk.
2.2.Kerangka Konsep
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang sama
dimana dapat dipakai untuk menggambarkan fenomena yang sama (Bungin,
2011:148). Konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
22
variabel-variabel yang akan diteliti. Karena itu, konsep memiliki tingkat
generalisasi yang berbeda satu dengan yang lainnya, bila dilihat dari kemungkinan
dapat diukur atau tidak. Selain itu, konsep harus merupakan atribut berbagai
kesamaan dari fenomena yang berbeda (Bungin, 2010:57).
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Variabel X
Variabel Y
Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn”
Minat Menonton
Gambar 2.1
Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau independent variable sering disebut sebagai variabel
predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi.
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Iklan Film Bioskop “Warkop DKI Reborn”
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Bebas). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton
2.3.Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan
diatas, maka untuk memudahkan penelitian ini, perlu dibuat variabel penelitian
yaitu sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
23
Tabel 1.1
Variabel Operasional
Variabel Teoritis
1. Variabel Bebas (X)
Variabel Operasional
a. Simple
Iklan Film Bioskop “Warkop DKI Reborn”
-
Dimengerti
-
Diterima
b. Unexpected
-
Unik
-
Menarik perhatian
c. Persuasive
-
Daya bujuk
-
Pendekatan diri
d. Entertaining
-
Mengangkat simpati
-
Menghibur
e. Relevant
f.
2. Variabel Terikat (Y)
Minat Menonton
-
Rasionalitas
-
Korelasi
Acceptable
-
Nilai
-
Norma
a. Ketertarikan (interest)
-
Pemusatan perhatian
-
Perasaan senang
b. Keinginan (desire)
-
Rasa ingin tahu
-
Hasrat menonton
c. Keyakinan (Conviction)
3. Karakteristik Responden
-
Kualitas
-
Kepuasan
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Pekerjaan
d. Frekuensi Menonton
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
24
2.4.Definisi Operasional
Definisi istilah diperlukan apabila dipikirkan akan timbul perbedaan
pemikiran atau kekurang-jelasan makna, seandainya batasan itu tidak diberikan.
Penyusunan definisi operasional dilakukan karena dengan teramatinya konsep
atau konstruksi yang diselidiki, maka akan memudahkan proses penyukurannya.
Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X), yaitu Iklan Film Bioskop “Warkop DKI Reborn”
, yang terdiri dari :
a. Simple : Kesederhanaan Iklan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn” dalam penyampaian yang memiliki beberapa elemen
dan mudah dimengerti, dipahami dan diterima.
-
Dimengerti : Sejauh mana responden mengerti cerita dalam
Iklan Film Bioskop “Warkop DKI Reborn” .
-
Diterima :.Bagaimana penerimaan responden terhadap
tulisan yang ada di Iklan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn”
b. Unexpected : yaitu kemampuan Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn” dalam membuat aspek yang tidak unik dan
menarik perhatian untuk menarik khalayak.
-
Unik : bagaimana keunikan Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn” menurut responden.
-
Menarik perhatian : bagaimana ketertarikan responden
terhadap informasi tentang Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn” dalam iklan film tersebut.
c. Persuasive : yaitu daya Iklan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn”
dalam membujuk khalayak untuk melakukan
pergerakan dan pendekatan diri untuk menonton film tersebut.
-
Daya bujuk : sejauh mana daya bujuk Iklan Film Bioskop
“Warkop DKI Reborn” dapat mempengaruhi responden.
-
Pendekatan diri : bagaimana Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn” dapat menggerakkan responden untuk
melakukan usaha mencari informasi lebih lanjut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
25
d. Entertaining : yaitu kemampuan Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn” dalam mempermainkan emosi atau mengangkat
simpati dan menghibur penontonnya.
-
Mengangkat simpati : bagaimana adegan dalam Iklan Film
Bioskop “Warkop DKI Reborn”mempengaruhi responden
secara emosional
-
Menghibur : bagaimana humor dalam Iklan Film Bioskop
“Warkop DKI Reborn”menghibur responden.
e. Relevant : yaitu rasionalitas dan korelasi Iklan Film Bioskop
“Warkop DKI Reborn” dengan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn” yang menjadi produk yang diiklankan.
-
Rasionalitas : bagaimana Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn” sejalan dengan nalar dan logika responden.
-
Korelasi : bagaimana hubungan Iklan Film Bioskop
“Warkop DKI Reborn” dengan kehidupan sehari-hari
responden.
f. Acceptable : yaitu kemampuan Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn” untuk dapat diterima oleh nilai dan norma
masyarakat.
-
Nilai : bagaimana humor Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn”dapat diterima oleh nilai-nilai yang dianut
responden
-
Norma : Apakah adegan dalam Iklan Film Bioskop
“Warkop DKI Reborn”sesuai dengan norma yang dianut
responden.
2. Variabel Terikat (Y) , yaitu Minat Menonton Masyarakat
a. Ketertarikan (interest) : yaitu pemusatan perhatian dan perasaan
senang penonton terhadap gambar, suara, warna, gerak, dan
drama dalam Iklan Film Bioskop “Warkop DKI Reborn”.
- Pemusatan perhatian : seberapa besar pemusatan perhatian
respoden terhadap Iklan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn”.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
26
- Perasaan senang : seberapa besar perasaan senang
responden melihat Iklan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn”.
b. Keinginan (desire) : yaitu dorongan untuk ingin tahu lebih
lanjut dan hasrat untuk menonton Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn” yang timbul dari menonton iklannya.
- Rasa ingin tahu : sejauh mana rasa ingin tahu responden
terhadap film yang diiklankan Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn”.
- Hasrat Menonton : seberapa besar hasrat respoden
menonton film yang diiklankan Iklan Film Bioskop
“Warkop DKI Reborn”.
c. Keyakinan (Conviction) : yaitu rasa percaya diri individu
terhadap kualitas, keuntungan Film Bioskop “Warkop DKI
Reborn” yang akan ditonton.
- Kualitas : seberapa besar keyakinan responden terhadap
kualitas film yang diiklankan Iklan Film Bioskop “Warkop
DKI Reborn”.
- Kepuasan : seberapa besar keyakinan responden terhadap
kepuasan yang akan diperoleh bila menonton Film
Bioskop “Warkop DKI Reborn”.
3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah vairasi
responden yang beragam dibedakan atas jenis kelamin, usia, penghasilan,
dan frekuensi menonton iklan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
27
2.5.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Hipotesis diperlukan sebagai kesimpulan penelitian yang belim sempurna
sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu
melalui penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha
:
Terdapat pengaruh iklan film bioskop “Warkop DKI Reborn” di
RCTI terhadap minat menonton masyarakat di kecamatan medan
area”
Ho
:
Tidak terdapat pengaruh iklan film bioskop “Warkop DKI Reborn”
di RCTI terhadap minat menonton masyarakat di Kecamatan
Medan Area”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA |
Universitas Sumatera Utara
Download