De…nisi Ruang Vektor dan Subruang Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Oktober – November 2015 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 1 / 72 Acknowledgements Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut: 1 Aplikasi Matriks dan Ruang Vektor, Edisi 1 2014, oleh Adiwijaya. 2 Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010, oleh H. Anton dan C. Rorres. 3 Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom University oleh Jondri. 4 Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UI oleh Kasiyah M. Junus dan Siti Aminah. 5 Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UI oleh L. Y. Stefanus. Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukan untuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Anda memiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirim email ke <pleasedontspam>@telkomuniversity.ac.id. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 2 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 3 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 4 / 72 Pendahuluan Pada kajian terakhir, kita telah melakukan generalisasi terhadap konsep vektor yang telah kita pelajari di sekolah menengah ke vektor di ruang berdimensi n. Di Rn , vektor tidak lain merupakan suatu entitas matematika yang dinyatakan memakai n tupel, matriks kolom, atau matriks baris. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 5 / 72 Pendahuluan Pada kajian terakhir, kita telah melakukan generalisasi terhadap konsep vektor yang telah kita pelajari di sekolah menengah ke vektor di ruang berdimensi n. Di Rn , vektor tidak lain merupakan suatu entitas matematika yang dinyatakan memakai n tupel, matriks kolom, atau matriks baris. Mulai dari kajian ini, kita akan melakukan perumuman lebih lanjut mengenai konsep vektor. Kita akan melakukan sedikit abstraksi terhadap konsep vektor. Vektor dan Ruang Vektor MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 5 / 72 Pendahuluan Pada kajian terakhir, kita telah melakukan generalisasi terhadap konsep vektor yang telah kita pelajari di sekolah menengah ke vektor di ruang berdimensi n. Di Rn , vektor tidak lain merupakan suatu entitas matematika yang dinyatakan memakai n tupel, matriks kolom, atau matriks baris. Mulai dari kajian ini, kita akan melakukan perumuman lebih lanjut mengenai konsep vektor. Kita akan melakukan sedikit abstraksi terhadap konsep vektor. Vektor dan Ruang Vektor Vektor merupakan suatu anggota (elemen/ unsur) dari suatu himpunan yang dinamakan ruang vektor. Ruang vektor merupakan suatu himpunan yang dilengkapi dengan aksioma-aksioma tertentu. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 5 / 72 Pendahuluan Pada kajian terakhir, kita telah melakukan generalisasi terhadap konsep vektor yang telah kita pelajari di sekolah menengah ke vektor di ruang berdimensi n. Di Rn , vektor tidak lain merupakan suatu entitas matematika yang dinyatakan memakai n tupel, matriks kolom, atau matriks baris. Mulai dari kajian ini, kita akan melakukan perumuman lebih lanjut mengenai konsep vektor. Kita akan melakukan sedikit abstraksi terhadap konsep vektor. Vektor dan Ruang Vektor Vektor merupakan suatu anggota (elemen/ unsur) dari suatu himpunan yang dinamakan ruang vektor. Ruang vektor merupakan suatu himpunan yang dilengkapi dengan aksioma-aksioma tertentu. Aksioma-aksioma yang digunakan untuk memperumum gagasan ruang vektor diperoleh dari sifat-sifat vektor di R2 , R3 , dan Rn . Dengan demikian apabila kita ingin menyelesaikan permalasahan pada jenis vektor yang baru ini, kita dapat menganalogikan permasalahan tersebut dengan masalah serupa yang ada pada ruang vektor Euclid. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 5 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: suatu matriks persegi, MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: suatu matriks persegi, suatu fungsi dari R ke R, MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: suatu matriks persegi, suatu fungsi dari R ke R, suatu polinom (suku banyak), MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: suatu matriks persegi, suatu fungsi dari R ke R, suatu polinom (suku banyak), atau suatu bilangan real positif. Aplikasi dari penggunaan vektor yang lebih umum ini dapat dijumpai pada kajian lanjut yang berhubungan dengan MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: suatu matriks persegi, suatu fungsi dari R ke R, suatu polinom (suku banyak), atau suatu bilangan real positif. Aplikasi dari penggunaan vektor yang lebih umum ini dapat dijumpai pada kajian lanjut yang berhubungan dengan 1 transformasi Fourier, yang dipakai pada pengolahan sinyal digital, MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Motivasi Mulai saat ini, suatu vektor dapat berupa: suatu matriks persegi, suatu fungsi dari R ke R, suatu polinom (suku banyak), atau suatu bilangan real positif. Aplikasi dari penggunaan vektor yang lebih umum ini dapat dijumpai pada kajian lanjut yang berhubungan dengan 1 transformasi Fourier, yang dipakai pada pengolahan sinyal digital, 2 transformasi wavelet, yang dipakai pada pengolahan citra digital. Dalam kedua bahasan tersebut, vektor yang ditinjau berupa fungsi dari R ke R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 6 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 7 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) operasi yang disebut perkalian skalar. Struktur atau himpunan tersebut dikatakan sebagai ruang vektor atas R apabila memenuhi aksioma-aksioma berikut untuk setiap ~u; ~v ; w ~ 2 V dan ; 2 R (Aksioma terkait operasi +) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) operasi yang disebut perkalian skalar. Struktur atau himpunan tersebut dikatakan sebagai ruang vektor atas R apabila memenuhi aksioma-aksioma berikut untuk setiap ~u; ~v ; w ~ 2 V dan ; 2 R (Aksioma terkait operasi +) A1 Untuk setiap ~u; ~v 2 V haruslah ~u + ~v 2 V . Ini berarti V tertutup terhadap operasi +. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) operasi yang disebut perkalian skalar. Struktur atau himpunan tersebut dikatakan sebagai ruang vektor atas R apabila memenuhi aksioma-aksioma berikut untuk setiap ~u; ~v ; w ~ 2 V dan ; 2 R (Aksioma terkait operasi +) A1 Untuk setiap ~u; ~v 2 V haruslah ~u + ~v 2 V . Ini berarti V tertutup terhadap operasi +. A2 ~u + ~v = ~v + ~u (sifat komutatif penjumlahan) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) operasi yang disebut perkalian skalar. Struktur atau himpunan tersebut dikatakan sebagai ruang vektor atas R apabila memenuhi aksioma-aksioma berikut untuk setiap ~u; ~v ; w ~ 2 V dan ; 2 R (Aksioma terkait operasi +) A1 Untuk setiap ~u; ~v 2 V haruslah ~u + ~v 2 V . Ini berarti V tertutup terhadap operasi +. A2 ~u + ~v = ~v + ~u (sifat komutatif penjumlahan) A3 (~u + ~v ) + w ~ = ~u + (~v + w) ~ (sifat asosiatif penjumlahan) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) operasi yang disebut perkalian skalar. Struktur atau himpunan tersebut dikatakan sebagai ruang vektor atas R apabila memenuhi aksioma-aksioma berikut untuk setiap ~u; ~v ; w ~ 2 V dan ; 2 R (Aksioma terkait operasi +) A1 Untuk setiap ~u; ~v 2 V haruslah ~u + ~v 2 V . Ini berarti V tertutup terhadap operasi +. A2 ~u + ~v = ~v + ~u (sifat komutatif penjumlahan) A3 (~u + ~v ) + w ~ = ~u + (~v + w) ~ (sifat asosiatif penjumlahan) ~ A4 Terdapat suatu objek 0 2 V yang disebut vektor nol dengan sifat: ~u + ~0 = ~u = ~0 + ~u untuk sembarang ~u 2 V MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 De…nisi Ruang Vektor Real Suatu ruang vektor dapat dide…nisikan atas Q, R, C, atau bahkan Zp . Namun pada kuliah ini kita hanya akan membahas ruang vektor atas R saja. De…nisi (De…nisi ruang vektor atas R) Misalkan (V; +; ) adalah suatu struktur matematika yang terdiri atas: (1) himpunan tak kosong V , (2) operasi + yang disebut sebagai operasi penjumlahan, dan (3) operasi yang disebut perkalian skalar. Struktur atau himpunan tersebut dikatakan sebagai ruang vektor atas R apabila memenuhi aksioma-aksioma berikut untuk setiap ~u; ~v ; w ~ 2 V dan ; 2 R (Aksioma terkait operasi +) A1 Untuk setiap ~u; ~v 2 V haruslah ~u + ~v 2 V . Ini berarti V tertutup terhadap operasi +. A2 ~u + ~v = ~v + ~u (sifat komutatif penjumlahan) A3 (~u + ~v ) + w ~ = ~u + (~v + w) ~ (sifat asosiatif penjumlahan) ~ A4 Terdapat suatu objek 0 2 V yang disebut vektor nol dengan sifat: ~u + ~0 = ~u = ~0 + ~u untuk sembarang ~u 2 V A5 Untuk setiap ~u 2 V terdapat ~u 2 V yang disebut negatif dari ~u dengan sifat: ~u + ( ~u) = ( ~u) + ~u = ~0 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 8 / 72 (Aksioma terkait operasi ) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 9 / 72 (Aksioma terkait operasi ) A6 Untuk setiap ~u 2 V dan terhadap operasi . MZI (FIF Tel-U) 2 R haruslah De…nisi RV dan Subruang ~u 2 V . Ini berarti V tertutup Oktober – November 2015 9 / 72 (Aksioma terkait operasi ) A6 Untuk setiap ~u 2 V dan terhadap operasi . 2 R haruslah ~u 2 V . Ini berarti V tertutup A7 1 ~u = ~u, angka 1 di sini merupakan bilangan real 1. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 9 / 72 (Aksioma terkait operasi ) A6 Untuk setiap ~u 2 V dan terhadap operasi . 2 R haruslah ~u 2 V . Ini berarti V tertutup A7 1 ~u = ~u, angka 1 di sini merupakan bilangan real 1. A8 ( ~u) = ( ) ~u (Aksioma terkait sifat distributif vektor dan distributif skalar) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 9 / 72 (Aksioma terkait operasi ) A6 Untuk setiap ~u 2 V dan terhadap operasi . 2 R haruslah ~u 2 V . Ini berarti V tertutup A7 1 ~u = ~u, angka 1 di sini merupakan bilangan real 1. A8 ( ~u) = ( ) ~u (Aksioma terkait sifat distributif vektor dan distributif skalar) A9 (~u + ~v ) = MZI (FIF Tel-U) ~u + ~v De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 9 / 72 (Aksioma terkait operasi ) A6 Untuk setiap ~u 2 V dan terhadap operasi . 2 R haruslah ~u 2 V . Ini berarti V tertutup A7 1 ~u = ~u, angka 1 di sini merupakan bilangan real 1. A8 ( ~u) = ( ) ~u (Aksioma terkait sifat distributif vektor dan distributif skalar) A9 (~u + ~v ) = ~u + ~v A10 ( + ) ~u = ~u + ~v Catatan MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 9 / 72 (Aksioma terkait operasi ) A6 Untuk setiap ~u 2 V dan terhadap operasi . 2 R haruslah ~u 2 V . Ini berarti V tertutup A7 1 ~u = ~u, angka 1 di sini merupakan bilangan real 1. A8 ( ~u) = ( ) ~u (Aksioma terkait sifat distributif vektor dan distributif skalar) A9 (~u + ~v ) = ~u + ~v A10 ( + ) ~u = ~u + ~v Catatan Ketika operasi perkalian skalar sudah jelas, atau objek vektor yang ditinjau sudah jelas, maka operasi ~u cukup ditulis dengan ~u saja. Demikian pula dengan operasi-operasi lain yang melibatkan perkalian skalar. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 9 / 72 Catatan Dalam beberapa buku tertentu, operasi penjumlahan vektor secara umum ditulis dengan (atau ) dan operasi perkalian skalar secara umum ditulis dengan (atau ). Kita tidak akan melakukan hal ini, kecuali jika memang diperlukan. Catatan Mengingat objek vektor yang ditinjau di sini tidak selamanya merupakan vektor di Rn , kita tidak selamanya menggunakan notasi ~v untuk menyatakan suatu vektor. Ketika suatu vektor berupa matriks, kita akan menotasikannya dengan huruf kapital cetak tebal (seperti A atau B), dan ketika vektor berupa fungsi atau polinom, kita cukup menuliskan f , p, f (x), atau p (x). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 10 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor Permasalahan Diberikan suatu himpunan V dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar . Bagaimana cara yang sistematis untuk memeriksa apakah V merupakan suatu ruang vektor atas R? MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 11 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. 2 Identi…kasi operasi dan yang ada. MZI (FIF Tel-U) dan operasi . Pahami baik-baik de…nisi dari operasi De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. 2 Identi…kasi operasi dan yang ada. 3 Veri…kasi aksioma A1 dan A6. Aksioma A1 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . Aksioma A6 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . MZI (FIF Tel-U) dan operasi . Pahami baik-baik de…nisi dari operasi De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. 2 Identi…kasi operasi dan yang ada. 3 Veri…kasi aksioma A1 dan A6. Aksioma A1 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . Aksioma A6 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . 4 Jika A1 sudah terpenuhi, periksa apakah (aksioma A2 dan A3). MZI (FIF Tel-U) dan operasi . Pahami baik-baik de…nisi dari operasi De…nisi RV dan Subruang bersifat komutatif dan asosiatif Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. 2 Identi…kasi operasi dan yang ada. 3 Veri…kasi aksioma A1 dan A6. Aksioma A1 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . Aksioma A6 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . 4 Jika A1 sudah terpenuhi, periksa apakah (aksioma A2 dan A3). 5 Jika A1, A2, dan A3 sudah dipenuhi, tentukan vektor nol di V dan tentukan bentuk negatif dari setiap vektor di V (aksioma A4 dan A5). MZI (FIF Tel-U) dan operasi . Pahami baik-baik de…nisi dari operasi De…nisi RV dan Subruang bersifat komutatif dan asosiatif Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. 2 Identi…kasi operasi dan yang ada. 3 Veri…kasi aksioma A1 dan A6. Aksioma A1 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . Aksioma A6 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . 4 Jika A1 sudah terpenuhi, periksa apakah (aksioma A2 dan A3). 5 Jika A1, A2, dan A3 sudah dipenuhi, tentukan vektor nol di V dan tentukan bentuk negatif dari setiap vektor di V (aksioma A4 dan A5). 6 Selanjutnya periksa apakah A7 dan A8 dipenuhi (berkaitan dengan perkalian skalar). MZI (FIF Tel-U) dan operasi . Pahami baik-baik de…nisi dari operasi De…nisi RV dan Subruang bersifat komutatif dan asosiatif Oktober – November 2015 12 / 72 Langkah-langkah Veri…kasi Ruang Vektor 1 Identi…kasi objek-objek di V yang merupakan vektor yang kita tinjau. Vektor dapat berupa: matriks m n, fungsi, polinom, atau bilangan real positif. 2 Identi…kasi operasi dan yang ada. 3 Veri…kasi aksioma A1 dan A6. Aksioma A1 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . Aksioma A6 mengharuskan bahwa V tertutup terhadap . 4 Jika A1 sudah terpenuhi, periksa apakah (aksioma A2 dan A3). 5 Jika A1, A2, dan A3 sudah dipenuhi, tentukan vektor nol di V dan tentukan bentuk negatif dari setiap vektor di V (aksioma A4 dan A5). 6 Selanjutnya periksa apakah A7 dan A8 dipenuhi (berkaitan dengan perkalian skalar). Terakhir, periksa sifat distributif vektor dan sifat distributif skalar (A9 dan A10). 7 dan operasi . Pahami baik-baik de…nisi dari operasi bersifat komutatif dan asosiatif Pemeriksaan bisa dilakukan secara tidak berurut, terutama ketika kita ingin memberi contoh penyangkal (counter example). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 12 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 13 / 72 Bahasan 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 14 / 72 Ruang Vektor Nol Teorema Misalkan V nmerupakan himpunan yang hanya memuat satu anggota saja, yaitu ~0. o Maka V = ~0 adalah suatu ruang vektor atas R. Bukti Latihan. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 15 / 72 Bahasan 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 16 / 72 Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Teorema Misalkan V = Rn dan n 1 merupakan suatu bilangan bulat. Himpunan V dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang dide…nisikan seperti biasa (lihat slide kuliah sebelumnya) jelas merupakan ruang vektor atas R. Jadi kita memiliki sifat bahwa Rn adalah ruang vektor atas R. Bukti Jelas. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 17 / 72 Teorema Misalkan V adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya adalah tupel tak hingga (u1 ; u2 ; : : :) , dengan ui 2 R untuk setiap i 2 N. Selanjutnya untuk ~u = (u1 ; u2 ; : : :) ; ~v = (v1 ; v2 ; : : :) 2 V dan 2 R de…nisikan ~u + ~v = ~u = (u1 + v1 ; u2 + v2 ; : : :) ( u1 ; u2 ; : : :) . V merupakan ruang vektor atas R. Lebih jauh, kita akan menotasikan V sebagai R1 . Bukti Latihan. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 18 / 72 Contoh (Contoh aritmetika di R1 ) Misalkan kita memiliki ~u = (1; 0; 1; 0; 1; 0; 1; jelas bahwa ~u; ~v 2 R1 . Kita memiliki ~u + ~v = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang ), ~v = (0; 2; 0; 2; 0; 2; 0; : : :), Oktober – November 2015 19 / 72 Contoh (Contoh aritmetika di R1 ) Misalkan kita memiliki ~u = (1; 0; 1; 0; 1; 0; 1; ), ~v = (0; 2; 0; 2; 0; 2; 0; : : :), jelas bahwa ~u; ~v 2 R1 . Kita memiliki ~u + ~v = (1; 2; 1; 2; 1; 2; 1; : : :), 2~u = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 19 / 72 Contoh (Contoh aritmetika di R1 ) Misalkan kita memiliki ~u = (1; 0; 1; 0; 1; 0; 1; ), ~v = (0; 2; 0; 2; 0; 2; 0; : : :), jelas bahwa ~u; ~v 2 R1 . Kita memiliki ~u + ~v = (1; 2; 1; 2; 1; 2; 1; : : :), 2~u = (2; 0; 2; 0; 2; 0; 2; : : :), dan 2~u ~v = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 19 / 72 Contoh (Contoh aritmetika di R1 ) Misalkan kita memiliki ~u = (1; 0; 1; 0; 1; 0; 1; ), ~v = (0; 2; 0; 2; 0; 2; 0; : : :), jelas bahwa ~u; ~v 2 R1 . Kita memiliki ~u + ~v = (1; 2; 1; 2; 1; 2; 1; : : :), 2~u = (2; 0; 2; 0; 2; 0; 2; : : :), dan 2~u ~v = (2; 2; 2; 2; 2; 2; 2; : : :). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 19 / 72 Bahasan 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 20 / 72 Ruang Matriks Persegi Berorde 2 Teorema Himpunan V yang berisi seluruh matriks berukuran 2 2 dengan entri-entri bilangan real merupakan suatu ruang vektor apabila penjumlahan vektornya dide…nisikan sebagai penjumlahan matriks dan perkalian skalarnya dide…nisikan sebagai perkalian matriks oleh suatu skalar. Bukti 0 0 2 V . Kita akan membuktikan bahwa V 0 0 merupakan ruang vektor atas R dengan membuktikan aksioma A1–A10 secara a11 a12 b11 b12 c11 c12 terurut. Misalkan A = ,B= , dan C = a21 a22 b21 b22 c21 c22 adalah vektor di V serta ; 2 R. Jelas bahwa V 6= ; karena MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 21 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 A+B= MZI (FIF Tel-U) a11 + b11 a21 + b21 a12 + b12 a22 + b22 2V De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 a11 + b11 a12 + b12 a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena A+B= MZI (FIF Tel-U) 2V De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 3 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= (A + B) + C = A + (B + C) karena MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 3 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= (A + B) + C = A + (B + C) karena penjumlahan matriks bersifat asosiatif. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= 3 (A + B) + C = A + (B + C) karena penjumlahan matriks bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 3 4 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= (A + B) + C = A + (B + C) karena penjumlahan matriks bersifat asosiatif. 0 0 Vektor nol di V adalah O = yang merupakan unsur identitas 0 0 penjumlahan matriks. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 3 4 5 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= (A + B) + C = A + (B + C) karena penjumlahan matriks bersifat asosiatif. 0 0 Vektor nol di V adalah O = yang merupakan unsur identitas 0 0 penjumlahan matriks. a11 a12 Diberikan A = 2 V , maka A = a21 a22 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 3 4 5 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= (A + B) + C = A + (B + C) karena penjumlahan matriks bersifat asosiatif. 0 0 Vektor nol di V adalah O = yang merupakan unsur identitas 0 0 penjumlahan matriks. a11 a12 a11 a12 Diberikan A = 2 V , maka A = 2 V dan a21 a22 a21 a22 kita memiliki MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait penjumlahan vektor. 1 2 3 4 5 a11 + b11 a12 + b12 2V a21 + b21 a22 + b22 A + B = B + A karena penjumlahan matriks bersifat komutatif. A+B= (A + B) + C = A + (B + C) karena penjumlahan matriks bersifat asosiatif. 0 0 Vektor nol di V adalah O = yang merupakan unsur identitas 0 0 penjumlahan matriks. a11 a12 a11 a12 Diberikan A = 2 V , maka A = 2 V dan a21 a22 a21 a22 kita memiliki A + ( A) = ( A) + A = O. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 22 / 72 Aksioma terkait perkalian skalar. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 23 / 72 Aksioma terkait perkalian skalar. 1 A= a11 a21 MZI (FIF Tel-U) a12 a22 2V. De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 23 / 72 Aksioma terkait perkalian skalar. 1 2 A= a11 a21 ( A) = ( MZI (FIF Tel-U) a12 a22 2V. ) A (dari sifat perkalian matriks dengan skalar). De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 23 / 72 Aksioma terkait perkalian skalar. 1 2 3 A= a11 a21 ( A) = ( a12 a22 2V. ) A (dari sifat perkalian matriks dengan skalar). 1A = A (dari sifat perkalian matriks dengan bilangan real 1). Aksioma terkait sifat distributif vektor dan sifat distributif skalar). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 23 / 72 Aksioma terkait perkalian skalar. 1 2 3 A= a11 a21 ( A) = ( a12 a22 2V. ) A (dari sifat perkalian matriks dengan skalar). 1A = A (dari sifat perkalian matriks dengan bilangan real 1). Aksioma terkait sifat distributif vektor dan sifat distributif skalar). 1 (A + B) = A + B (dari sifat distributif pada perkalian matriks dengan skalar). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 23 / 72 Aksioma terkait perkalian skalar. 1 2 3 A= a11 a21 ( A) = ( a12 a22 2V. ) A (dari sifat perkalian matriks dengan skalar). 1A = A (dari sifat perkalian matriks dengan bilangan real 1). Aksioma terkait sifat distributif vektor dan sifat distributif skalar). 1 (A + B) = A + B (dari sifat distributif pada perkalian matriks dengan skalar). 2 ( + ) A = A + B (dari sifat distributif pada perkalian matriks dengan skalar). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 23 / 72 Catatan Secara umum kita memiliki sifat bahwa himpunan seluruh matriks berukuran m n dengan entri-entri bilangan real merupakan suatu ruang vektor atas R dengan MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 24 / 72 Catatan Secara umum kita memiliki sifat bahwa himpunan seluruh matriks berukuran m n dengan entri-entri bilangan real merupakan suatu ruang vektor atas R dengan 1 operasi penjumlahan vektornya merupakan operasi penjumlahan matriks, MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 24 / 72 Catatan Secara umum kita memiliki sifat bahwa himpunan seluruh matriks berukuran m n dengan entri-entri bilangan real merupakan suatu ruang vektor atas R dengan 1 operasi penjumlahan vektornya merupakan operasi penjumlahan matriks, 2 operasi perkalian skalarnya merupakan operasi perkalian matriks oleh suatu skalar, MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 24 / 72 Catatan Secara umum kita memiliki sifat bahwa himpunan seluruh matriks berukuran m n dengan entri-entri bilangan real merupakan suatu ruang vektor atas R dengan 1 operasi penjumlahan vektornya merupakan operasi penjumlahan matriks, 2 operasi perkalian skalarnya merupakan operasi perkalian matriks oleh suatu skalar, 3 vektor nolnya adalah matriks O berukuran m MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang n; Oktober – November 2015 24 / 72 Catatan Secara umum kita memiliki sifat bahwa himpunan seluruh matriks berukuran m n dengan entri-entri bilangan real merupakan suatu ruang vektor atas R dengan 1 operasi penjumlahan vektornya merupakan operasi penjumlahan matriks, 2 operasi perkalian skalarnya merupakan operasi perkalian matriks oleh suatu skalar, 3 vektor nolnya adalah matriks O berukuran m 4 apabila vektor ~a adalah matriks A yang berukuran m merupakan matriks A. n; n, maka ~a Ruang vektor yang berisi matriks berukuran m n yang dijelaskan di atas dinotasikan dengan Mmn . Ruang vektor seperti ini akan dinamakan sebagai ruang matriks. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 24 / 72 Contoh Aritmetika Vektor pada M22 Jika M22 = fA j A matriks 2 2 atas Rg, maka penjumlahan vektor pada M22 adalah penjumlahan matriks dan perkalian skalarnya adalah perkalian matriks 1 1 dengan skalar. Sebagai contoh, misalkan A = dan 0 1 1 2 B= . Jelas bahwa A; B 2 M22 . Kita memiliki 0 3 A+B = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 25 / 72 Contoh Aritmetika Vektor pada M22 Jika M22 = fA j A matriks 2 2 atas Rg, maka penjumlahan vektor pada M22 adalah penjumlahan matriks dan perkalian skalarnya adalah perkalian matriks 1 1 dengan skalar. Sebagai contoh, misalkan A = dan 0 1 1 2 B= . Jelas bahwa A; B 2 M22 . Kita memiliki 0 3 A+B = 0 0 1 2 , 3A = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 25 / 72 Contoh Aritmetika Vektor pada M22 Jika M22 = fA j A matriks 2 2 atas Rg, maka penjumlahan vektor pada M22 adalah penjumlahan matriks dan perkalian skalarnya adalah perkalian matriks 1 1 dengan skalar. Sebagai contoh, misalkan A = dan 0 1 1 2 B= . Jelas bahwa A; B 2 M22 . Kita memiliki 0 3 A+B = 3A = 0 0 1 2 3 0 , 3 3 , 2A + 3B = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 25 / 72 Contoh Aritmetika Vektor pada M22 Jika M22 = fA j A matriks 2 2 atas Rg, maka penjumlahan vektor pada M22 adalah penjumlahan matriks dan perkalian skalarnya adalah perkalian matriks 1 1 dengan skalar. Sebagai contoh, misalkan A = dan 0 1 1 2 B= . Jelas bahwa A; B 2 M22 . Kita memiliki 0 3 A+B = MZI (FIF Tel-U) 0 0 1 2 , 3A = 3 0 3 3 2A + 3B = 5 0 8 11 De…nisi RV dan Subruang , Oktober – November 2015 25 / 72 Bahasan 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 26 / 72 Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Polinom/ Suku Banyak Suatu polinom berderajat n dalam x adalah fungsi yang dapat ditulis dalam bentuk p (x) = a0 + a1 x + + an xn dengan ai 2 R untuk setiap 1 polinom berderajat MZI (FIF Tel-U) i n. Sebagai contoh p (x) = 2 + x adalah De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 27 / 72 Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Polinom/ Suku Banyak Suatu polinom berderajat n dalam x adalah fungsi yang dapat ditulis dalam bentuk p (x) = a0 + a1 x + + an xn dengan ai 2 R untuk setiap 1 polinom berderajat 1. De…nisi Diberikan dua polinom p (x) = bilangan real , maka Pn p (x) + q (x) MZI (FIF Tel-U) n. Sebagai contoh p (x) = 2 + x adalah i j=0 aj xj dan q (x) = Pm j=0 bj x j , serta sebuah = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 27 / 72 Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Polinom/ Suku Banyak Suatu polinom berderajat n dalam x adalah fungsi yang dapat ditulis dalam bentuk p (x) = a0 + a1 x + + an xn dengan ai 2 R untuk setiap 1 polinom berderajat 1. De…nisi Diberikan dua polinom p (x) = bilangan real , maka n. Sebagai contoh p (x) = 2 + x adalah i Pn j=0 aj xj dan q (x) = Pm j=0 bj x j , serta sebuah maxfm;ng p (x) + q (x) = X (aj + bj ) xj j=0 p (x) MZI (FIF Tel-U) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 27 / 72 Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Polinom/ Suku Banyak Suatu polinom berderajat n dalam x adalah fungsi yang dapat ditulis dalam bentuk p (x) = a0 + a1 x + + an xn dengan ai 2 R untuk setiap 1 polinom berderajat 1. De…nisi Diberikan dua polinom p (x) = bilangan real , maka n. Sebagai contoh p (x) = 2 + x adalah i Pn j=0 aj xj dan q (x) = Pm j=0 bj x j , serta sebuah maxfm;ng p (x) + q (x) p (x) = = X j=0 n X aj xj = j=0 MZI (FIF Tel-U) (aj + bj ) xj De…nisi RV dan Subruang n X aj xj . j=0 Oktober – November 2015 27 / 72 De…nisi Himpunan seluruh polinom yang berderajat paling tinggi n dinotasikan dengan Pn . Contoh (Contoh aritmetika pada P2 ) Kita memiliki P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Elemen-elemen P2 contohnya adalah 0, 1 + x, 1 + x2 , dan 2015 + 2016x + 2017x2 . Misalkan p (x) = 1 + 2x dan q (x) = 3x + 4x2 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 28 / 72 De…nisi Himpunan seluruh polinom yang berderajat paling tinggi n dinotasikan dengan Pn . Contoh (Contoh aritmetika pada P2 ) Kita memiliki P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Elemen-elemen P2 contohnya adalah 0, 1 + x, 1 + x2 , dan 2015 + 2016x + 2017x2 . Misalkan p (x) = 1 + 2x dan q (x) = 3x + 4x2 . Jelas bahwa p (x) ; q (x) 2 P2 . Kita memiliki p (x) + q (x) MZI (FIF Tel-U) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 28 / 72 De…nisi Himpunan seluruh polinom yang berderajat paling tinggi n dinotasikan dengan Pn . Contoh (Contoh aritmetika pada P2 ) Kita memiliki P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Elemen-elemen P2 contohnya adalah 0, 1 + x, 1 + x2 , dan 2015 + 2016x + 2017x2 . Misalkan p (x) = 1 + 2x dan q (x) = 3x + 4x2 . Jelas bahwa p (x) ; q (x) 2 P2 . Kita memiliki p (x) + q (x) = 3p (x) = MZI (FIF Tel-U) (1 + 2x) + 3x + 4x2 = 1 + 5x + 4x2 , De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 28 / 72 De…nisi Himpunan seluruh polinom yang berderajat paling tinggi n dinotasikan dengan Pn . Contoh (Contoh aritmetika pada P2 ) Kita memiliki P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Elemen-elemen P2 contohnya adalah 0, 1 + x, 1 + x2 , dan 2015 + 2016x + 2017x2 . Misalkan p (x) = 1 + 2x dan q (x) = 3x + 4x2 . Jelas bahwa p (x) ; q (x) 2 P2 . Kita memiliki p (x) + q (x) = (1 + 2x) + 3x + 4x2 = 1 + 5x + 4x2 , 3p (x) = 3 (1 + 2x) = 3 + 6x, 4q (x) = 2p (x) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 28 / 72 De…nisi Himpunan seluruh polinom yang berderajat paling tinggi n dinotasikan dengan Pn . Contoh (Contoh aritmetika pada P2 ) Kita memiliki P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Elemen-elemen P2 contohnya adalah 0, 1 + x, 1 + x2 , dan 2015 + 2016x + 2017x2 . Misalkan p (x) = 1 + 2x dan q (x) = 3x + 4x2 . Jelas bahwa p (x) ; q (x) 2 P2 . Kita memiliki p (x) + q (x) = (1 + 2x) + 3x + 4x2 = 1 + 5x + 4x2 , 3p (x) = 3 (1 + 2x) = 3 + 6x, 4q (x) = 2 (1 + 2x) = 2 + 4x 2p (x) 4 3x + 4x2 12x 16x2 = 2 8x 16x2 . Teorema Pn yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dengan bilangan real merupakan suatu ruang vektor atas R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 28 / 72 Bahasan 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 29 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 x 2 y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 . 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 . 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 . 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = 1 x = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = 1 x = 1 x untuk setiap x 2 R+ . 5 Jika x 2 R+ , maka ( x) := MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = 1 x = 1 x untuk setiap x 2 R+ . 5 Jika x 2 R+ , maka ( x) := x1 2 R+ . Tinjau bahwa x ( x) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = 1 x = 1 x untuk setiap x 2 R+ . 5 Jika x 2 R+ , maka ( x) := x1 2 R+ . Tinjau bahwa x ( x) = x x1 = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = 1 x = 1 x untuk setiap x 2 R+ . 5 Jika x 2 R+ , maka ( x) := x1 2 R+ . Tinjau bahwa x ( x) = x x1 = 1 = x1 x = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Ruang Vektor (?) Ruang Vektor (?) Misalkan V = R+ , yaitu V mencakup semua bilangan real positif. Untuk setiap x; y 2 V dan 2 R kita de…nisikan dua operasi berikut: 1 2 x y = xy x=x Apakah V merupakan ruang vektor atas R? Solusi: V adalah ruang vektor atas R. Jelas bahwa V 6= ; karena 1 2 V . Selanjutnya tinjau bahwa. Terhadap operasi himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: 1 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap operasi . 2 Jika x; y 2 R+ , maka x y = xy = yx = y x. Jadi bersifat komutatif. 3 Jika x; y; z 2 R+ , maka (x y) z = (xy) z = x (yz) = x (y z). Jadi bersifat asosiatif. 4 Vektor nol di V adalah 1. Tinjau bahwa x 1 = x 1 = x = 1 x = 1 x untuk setiap x 2 R+ . 5 Jika x 2 R+ , maka ( x) := x1 2 R+ . Tinjau bahwa x ( x) = x x1 = 1 = x1 x = ( x) x. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 30 / 72 Terhadap operasi 1 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan MZI (FIF Tel-U) 2 R, maka x= De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x= MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( De…nisi RV dan Subruang x) = Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = ( x). x= De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = ( x). 1 x=x = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan (x x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = ( x). 1 x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. y) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan (x = ( x) = ( x). 1 x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. y) = MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap (xy) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan (x = ( x) = ( x). 1 x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. y) = MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap (xy) = (xy) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan (x = ( x) = ( x). 1 x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. y) = MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap (xy) = (xy) = x y = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan (x = ( x) = ( x). 1 x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. y) = MZI (FIF Tel-U) x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap (xy) = (xy) = x y = ( De…nisi RV dan Subruang x) ( y) = Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 ( 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = x). x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. (x y) = (xy) = (xy) = x y = ( x) ( y). ( + ) ( 1 x) ( y) = x= MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x 1 ( dan x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = x). x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. (x y) = (xy) = (xy) = x y = ( x) ( y). ( + ) ( 1 Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: x=x MZI (FIF Tel-U) + x) ( y) = = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 ( 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = x). x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. (x y) = (xy) = (xy) = x y = ( x) ( y). ( + ) ( 1 x=x MZI (FIF Tel-U) + = (x ) x x) ( y) = = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 ( 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = x). x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. (x y) = (xy) = (xy) = x y = ( x) ( y). ( + ) ( 1 x=x MZI (FIF Tel-U) + = (x ) x = ( x) ( De…nisi RV dan Subruang x) ( y) = x) = Oktober – November 2015 31 / 72 Terhadap operasi 1 2 3 Jika x 2 R+ dan 2 R, maka operasi . Jika x 2 R+ dan ; 2 R, maka ( ) x = x( ) = x( ) = x Jika x 2 R+ , maka 1 Operasi 1 ( 2 himpunan V memenuhi sifat-sifat berikut: dan x = x 2 R+ . Jadi V tertutup terhadap = ( x) = x). x = x = x. terkait oleh sifat distributif berikut. (x y) = (xy) = (xy) = x y = ( x) ( y). ( + ) ( 1 x=x MZI (FIF Tel-U) + = (x ) x = ( x) ( De…nisi RV dan Subruang x) ( y) = x) = ( x) ( Oktober – November 2015 y). 31 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 32 / 72 Teorema berikut dapat (dan harus) dibuktikan hanya dengan memakai aksioma A1–A10 saja. Teorema Misalkan V adalah ruang vektor atas R, maka 1 0~u = ~0, untuk setiap ~u 2 V 2 3 4 ~0 = ~0, untuk setiap ( 1) ~u = ~u ~ Jika ~u = 0, maka 2R = 0 atau ~u = ~0. Bukti Lihat Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010, oleh H. Anton dan C. Rorres. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 33 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 34 / 72 Latihan Latihan Periksa apakah masing-masing himpunan berikut merupakan ruang vektor atas R. Berikan bukti atau contoh penyangkal. 1 2 3 V = R2 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut. Jika ~u = (u1 ; u2 ) ; ~v = (v1 ; v2 ) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (u1 + v1 ; u2 + v2 ) ~u = ( u1 ; 0). V = R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut. Jika ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) ; ~v = (v1 ; v2 ; v3 ) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (u1 + v1 ; u2 + v2 ; u3 + v3 ) ~u = ( u1 ; u2 ; u3 ). V = R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut. Jika ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) ; ~v = (v1 ; v2 ; v3 ) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (u1 + v1 ; u2 + v2 ; u3 + v3 ) ~u = (0; 0; 0). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 35 / 72 Solusi Soal 1, 2, dan 3 Soal 1: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 36 / 72 Solusi Soal 1, 2, dan 3 Soal 1: Kita memiliki V = R2 dengan ~u = ( u1 ; 0) untuk setiap ~u 2 R2 . Perhatikan bahwa MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 36 / 72 Solusi Soal 1, 2, dan 3 Soal 1: Kita memiliki V = R2 dengan ~u = ( u1 ; 0) untuk setiap ~u 2 R2 . Perhatikan bahwa 1 (1; 1) = (1 1; 0) = (1; 0) Jadi MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 36 / 72 Solusi Soal 1, 2, dan 3 Soal 1: Kita memiliki V = R2 dengan ~u = ( u1 ; 0) untuk setiap ~u 2 R2 . Perhatikan bahwa 1 (1; 1) = (1 1; 0) = (1; 0) Jadi 1 (1; 1) 6= (1; 1) . Akibatnya (V; +; ) bukan ruang vektor atas R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 36 / 72 Soal 2: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 37 / 72 Soal 2: Kita memiliki V = R3 dengan ~u = ( u1 ; u2 ; u3 ) untuk setiap ~u 2 R3 . Perhatikan bahwa MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 37 / 72 Soal 2: Kita memiliki V = R3 dengan ~u = ( u1 ; u2 ; u3 ) untuk setiap ~u 2 R3 . Perhatikan bahwa (1 + 1) (1; 1; 1) = (2) (1; 1; 1) = (2; 1; 1) Sedangkan MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 37 / 72 Soal 2: Kita memiliki V = R3 dengan ~u = ( u1 ; u2 ; u3 ) untuk setiap ~u 2 R3 . Perhatikan bahwa (1 + 1) (1; 1; 1) = (2) (1; 1; 1) = (2; 1; 1) Sedangkan 1 (1; 1; 1) + 1 (1; 1; 1) = (1; 1; 1) + (1; 1; 1) = (2; 2; 2) . Jadi MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 37 / 72 Soal 2: Kita memiliki V = R3 dengan ~u = ( u1 ; u2 ; u3 ) untuk setiap ~u 2 R3 . Perhatikan bahwa (1 + 1) (1; 1; 1) = (2) (1; 1; 1) = (2; 1; 1) Sedangkan 1 (1; 1; 1) + 1 (1; 1; 1) = (1; 1; 1) + (1; 1; 1) = (2; 2; 2) . Jadi (1 + 1) (1; 1; 1) 6= 1 (1; 1; 1) + 1 (1; 1; 1) . Akibatnya (V; +; ) bukan ruang vektor atas R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 37 / 72 Soal 3: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 38 / 72 Soal 3: Kita memiliki V = R3 dengan ~u = (0; 0; 0) untuk setiap ~u 2 R3 . Perhatikan bahwa MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 38 / 72 Soal 3: Kita memiliki V = R3 dengan ~u = (0; 0; 0) untuk setiap ~u 2 R3 . Perhatikan bahwa 1 (1; 1; 1) = (0; 0; 0) 6= (1; 1; 1) . Akibatnya (V; +; ) bukan ruang vektor atas R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 38 / 72 Latihan Periksa apakah masing-masing himpunan berikut merupakan ruang vektor atas R. Berikan bukti atau contoh penyangkal. 4 V = f(x; 0) j x 2 Rg dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagaimana penjumlahan dan perkalian skalar pada R2 . 5 V = f(1; y) j y 2 Rg, dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut. Jika ~u = (1; u) ; ~v = (1; v) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (1; u + v) ~u = (1; u). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 39 / 72 Solusi Soal 4 dan 5 Soal 4: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 40 / 72 Solusi Soal 4 dan 5 Soal 4: V = f(x; 0) j x 2 Rg dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagaimana penjumlahan dan perkalian skalar pada R2 merupakan ruang vektor atas R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 40 / 72 Solusi Soal 4 dan 5 Soal 4: V = f(x; 0) j x 2 Rg dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagaimana penjumlahan dan perkalian skalar pada R2 merupakan ruang vektor atas R. Vektor nol di V adalah (0; 0) dan negatif dari (x; 0) adalah ( x; 0). Bukti detail diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Soal 5: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 40 / 72 Solusi Soal 4 dan 5 Soal 4: V = f(x; 0) j x 2 Rg dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagaimana penjumlahan dan perkalian skalar pada R2 merupakan ruang vektor atas R. Vektor nol di V adalah (0; 0) dan negatif dari (x; 0) adalah ( x; 0). Bukti detail diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Soal 5: V = f(1; y) j y 2 Rg, dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut: jika ~u = (1; u) ; ~v = (1; v) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (1; u + v), ~u = (1; u), adalah ruang vektor atas R. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 40 / 72 Solusi Soal 4 dan 5 Soal 4: V = f(x; 0) j x 2 Rg dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagaimana penjumlahan dan perkalian skalar pada R2 merupakan ruang vektor atas R. Vektor nol di V adalah (0; 0) dan negatif dari (x; 0) adalah ( x; 0). Bukti detail diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Soal 5: V = f(1; y) j y 2 Rg, dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut: jika ~u = (1; u) ; ~v = (1; v) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (1; u + v), ~u = (1; u), adalah ruang vektor atas R. Vektor nol di V adalah (1; 0) karena kita memiliki (1; 0) + (1; u) = (1; u) dan (1; u) + (1; 0) = (1; u) untuk setiap (1; u) 2 V . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 40 / 72 Solusi Soal 4 dan 5 Soal 4: V = f(x; 0) j x 2 Rg dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagaimana penjumlahan dan perkalian skalar pada R2 merupakan ruang vektor atas R. Vektor nol di V adalah (0; 0) dan negatif dari (x; 0) adalah ( x; 0). Bukti detail diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Soal 5: V = f(1; y) j y 2 Rg, dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut: jika ~u = (1; u) ; ~v = (1; v) 2 V dan 2 R, maka ~u + ~v = (1; u + v), ~u = (1; u), adalah ruang vektor atas R. Vektor nol di V adalah (1; 0) karena kita memiliki (1; 0) + (1; u) = (1; u) dan (1; u) + (1; 0) = (1; u) untuk setiap (1; u) 2 V . Negatif dari (1; u) adalah (1; u) karena kita memiliki (1; u) + (1; u) = (1; 0) dan (1; u) + (1; u) = (1; 0) . Bukti detail diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 40 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 41 / 72 Subruang Pada latihan sebelumnya, kita telah melihat bahwa himpunan V = f(x; 0) j x 2 Rg adalah suatu ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada R2 . Perhatikan pula bahwa V R2 . Jadi kita memiliki sifat: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 42 / 72 Subruang Pada latihan sebelumnya, kita telah melihat bahwa himpunan V = f(x; 0) j x 2 Rg adalah suatu ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada R2 . Perhatikan pula bahwa V R2 . Jadi kita memiliki sifat: 1 V adalah himpunan bagian (tak kosong) dari R2 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 42 / 72 Subruang Pada latihan sebelumnya, kita telah melihat bahwa himpunan V = f(x; 0) j x 2 Rg adalah suatu ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada R2 . Perhatikan pula bahwa V R2 . Jadi kita memiliki sifat: 1 2 V adalah himpunan bagian (tak kosong) dari R2 . V adalah suatu ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada R2 . Pada keadaan seperti ini, kita sebut V sebagai subruang dari R2 . De…nisi (Subruang) Misalkan V adalah ruang vektor atas R dan W himpunan bagian dari V yang tidak kosong. Himpunan W dikatakan subruang dari V apabila W juga merupakan ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada V . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 42 / 72 Memeriksa Sifat Subruang Jika diberikan suatu ruang vektor V , kita dapat memeriksa apakah W merupakan subruang dari V dengan cara: 1 2 V menunjukkan bahwa W 6= ;, menunjukkan bahwa W adalah ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada V . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 43 / 72 Memeriksa Sifat Subruang Jika diberikan suatu ruang vektor V , kita dapat memeriksa apakah W merupakan subruang dari V dengan cara: 1 2 V menunjukkan bahwa W 6= ;, menunjukkan bahwa W adalah ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada V . Mengingat ada 10 aksioma yang harus kita periksa, tentunya sangat wajar bila kita bertanya, “Adakah cara praktis untuk memeriksa apakah suatu himpunan bagian dari suatu ruang vektor adalah subruang atau bukan?” MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 43 / 72 Misalkan W V dengan V adalah ruang vektor. Kita akan memeriksa apakah W subruang dari V atau bukan. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 44 / 72 Misalkan W V dengan V adalah ruang vektor. Kita akan memeriksa apakah W subruang dari V atau bukan. Jika kita dapat menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V , maka W 6= ;. Jadi untuk membuktikan bahwa W 6= ; kita dapat melakukannya dengan menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V . Vektor nol pada W dan V haruslah sama, mengingat operasi penjumlahan yang digunakan pada W dan V juga sama. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 44 / 72 Misalkan W V dengan V adalah ruang vektor. Kita akan memeriksa apakah W subruang dari V atau bukan. Jika kita dapat menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V , maka W 6= ;. Jadi untuk membuktikan bahwa W 6= ; kita dapat melakukannya dengan menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V . Vektor nol pada W dan V haruslah sama, mengingat operasi penjumlahan yang digunakan pada W dan V juga sama. Perhatikan bahwa operasi + bersifat komutatif dan asosiatif pada V . Karena setiap anggota W juga anggota V , maka pastilah sifat komutatif dan asosiatif untuk + juga berlaku di W . Dalam keadaan seperti ini, kita mengatakan bahwa sifat komutatif dan asosiatif untuk + “diwariskan” (inherited) dari V ke W . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 44 / 72 Misalkan W V dengan V adalah ruang vektor. Kita akan memeriksa apakah W subruang dari V atau bukan. Jika kita dapat menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V , maka W 6= ;. Jadi untuk membuktikan bahwa W 6= ; kita dapat melakukannya dengan menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V . Vektor nol pada W dan V haruslah sama, mengingat operasi penjumlahan yang digunakan pada W dan V juga sama. Perhatikan bahwa operasi + bersifat komutatif dan asosiatif pada V . Karena setiap anggota W juga anggota V , maka pastilah sifat komutatif dan asosiatif untuk + juga berlaku di W . Dalam keadaan seperti ini, kita mengatakan bahwa sifat komutatif dan asosiatif untuk + “diwariskan” (inherited) dari V ke W . Dengan argumen serupa, karena ~0 2 V memenuhi ~0 + ~v = ~v = ~v + ~0 untuk setiap ~v 2 V maka pastilah ~0 + w ~ =w ~ =w ~ + ~0 untuk setiap w ~ 2W V. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 44 / 72 Misalkan W V dengan V adalah ruang vektor. Kita akan memeriksa apakah W subruang dari V atau bukan. Jika kita dapat menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V , maka W 6= ;. Jadi untuk membuktikan bahwa W 6= ; kita dapat melakukannya dengan menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V . Vektor nol pada W dan V haruslah sama, mengingat operasi penjumlahan yang digunakan pada W dan V juga sama. Perhatikan bahwa operasi + bersifat komutatif dan asosiatif pada V . Karena setiap anggota W juga anggota V , maka pastilah sifat komutatif dan asosiatif untuk + juga berlaku di W . Dalam keadaan seperti ini, kita mengatakan bahwa sifat komutatif dan asosiatif untuk + “diwariskan” (inherited) dari V ke W . Dengan argumen serupa, karena ~0 2 V memenuhi ~0 + ~v = ~v = ~v + ~0 untuk setiap ~v 2 V maka pastilah ~0 + w ~ =w ~ =w ~ + ~0 untuk setiap w ~ 2W V. Sifat yang juga diwariskan dari V ke W adalah sifat: 1~v = ~v , ( ~v ) = ( ) ~v , (~v + w) ~ = ~v + w, ~ dan ( + ) (~v ) = ~v + ~v . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 44 / 72 Sejauh ini, dari 10 aksioma yang harus diperiksa, yang tidak perlu kita periksa adalah A2, A3, A4, A7, A8, A9, dan A10. Kita tinggal memeriksa: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 45 / 72 Sejauh ini, dari 10 aksioma yang harus diperiksa, yang tidak perlu kita periksa adalah A2, A3, A4, A7, A8, A9, dan A10. Kita tinggal memeriksa: 1 A1: W tertutup terhadap penjumlahan: untuk setiap w ~ 1; w ~ 2 2 W maka w ~1 + w ~2 2 W . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 45 / 72 Sejauh ini, dari 10 aksioma yang harus diperiksa, yang tidak perlu kita periksa adalah A2, A3, A4, A7, A8, A9, dan A10. Kita tinggal memeriksa: 1 2 A1: W tertutup terhadap penjumlahan: untuk setiap w ~ 1; w ~ 2 2 W maka w ~1 + w ~2 2 W . A5: untuk setiap w ~ 2 W maka MZI (FIF Tel-U) w ~ 2 W. De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 45 / 72 Sejauh ini, dari 10 aksioma yang harus diperiksa, yang tidak perlu kita periksa adalah A2, A3, A4, A7, A8, A9, dan A10. Kita tinggal memeriksa: 1 2 3 A1: W tertutup terhadap penjumlahan: untuk setiap w ~ 1; w ~ 2 2 W maka w ~1 + w ~2 2 W . A5: untuk setiap w ~ 2 W maka w ~ 2 W. A6: W tertutup terhadap perkalian skalar: untuk setiap w ~ 2 W dan maka w ~ 2 W. 2R Berdasarkan teorema sebelumnya, kita memiliki ( 1) w ~ = w. ~ Jadi jika kita telah membuktikan bahwa W tertutup terhadap perkalian skalar, kita tidak perlu membuktikan bahwa A5 berlaku. Jadi pemeriksaan aksioma A5 dan A6 bisa dilakukan sekaligus dengan hanya memeriksa A6 saja. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 45 / 72 Teorema Pemeriksaan Subruang Teorema Jika W subhimpunan dari V yang tidak kosong, maka W adalah suatu subruang dari V jika dan hanya jika 1 2 untuk setiap w ~ 1; w ~ 2 2 W berlaku w ~1 + w ~ 2 2 W (W tertutup terhadap operasi penjumlahan) untuk setiap 2 R dan w ~ 2 W berlaku w ~ 2 W (W tertutup terhadap operasi perkalian skalar) Operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar pada W sama dengan operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar pada V . Dengan perkataan lain (W; +; :) subruang dari ruang vektor (V; +; :) apabila 1 2 ;= 6 W V w ~1 + w ~ 2 2 W untuk setiap w ~ 1; w ~ 2 2 W dan ; MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang 2 R. Oktober – November 2015 46 / 72 Permasalahan Diberikan sembarang ruang vektor V atas R yang memuat lebih dari satu vektor. Carilah setidaknya dua subruang dari V . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 47 / 72 Permasalahan Diberikan sembarang ruang vektor V atas R yang memuat lebih dari satu vektor. Carilah setidaknya dua subruang dari V . n o Perhatikan bahwa V pasti memuat vektor nol. Dari hasil sebelumnya, ~0 adalah ruang vektor. Akibatnya kita memiliki dua subruang dari V , yaitu MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 47 / 72 Permasalahan Diberikan sembarang ruang vektor V atas R yang memuat lebih dari satu vektor. Carilah setidaknya dua subruang dari V . n o Perhatikan bahwa V pasti memuat vektor nol. Dari hasil sebelumnya, ~0 adalah n o ruang vektor. Akibatnya kita memiliki dua subruang dari V , yaitu ~0 dan V . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 47 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: A bukan subruang dari R2 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: A bukan subruang dari R2 . Tinjau bahwa (1; 0) 2 A, tetapi 1 (1; 0) = ( 1; 0) 62 A. Jadi A tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 2: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: A bukan subruang dari R2 . Tinjau bahwa (1; 0) 2 A, tetapi 1 (1; 0) = ( 1; 0) 62 A. Jadi A tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 2: B adalah subruang dari R2 . Tinjau bahwa: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: A bukan subruang dari R2 . Tinjau bahwa (1; 0) 2 A, tetapi 1 (1; 0) = ( 1; 0) 62 A. Jadi A tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 2: B adalah subruang dari R2 . Tinjau bahwa: (1) B 6= ; karena (0; 0) 2 B. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: A bukan subruang dari R2 . Tinjau bahwa (1; 0) 2 A, tetapi 1 (1; 0) = ( 1; 0) 62 A. Jadi A tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 2: B adalah subruang dari R2 . Tinjau bahwa: (1) B 6= ; karena (0; 0) 2 B. (2) B tertutup terhadap operasi penjumlahan: untuk (0; y1 ) ; (0; y2 ) 2 B, maka (0; y1 ) + (0; y2 ) = (0; y1 + y2 ) 2 B. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Latihan Latihan Diberikan ruang vektor R2 dan R3 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar. 1 2 3 4 Apakah A = f(x; 0) j x 0g subruang dari R2 ? Apakah B = f(0; y) j y 2 Rg subruang dari R2 ? Apakah C = f(a; 1; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Apakah D = f(a; a; 0) j a 2 Rg subruang dari R3 ? Solusi soal 1: A bukan subruang dari R2 . Tinjau bahwa (1; 0) 2 A, tetapi 1 (1; 0) = ( 1; 0) 62 A. Jadi A tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 2: B adalah subruang dari R2 . Tinjau bahwa: (1) B 6= ; karena (0; 0) 2 B. (2) B tertutup terhadap operasi penjumlahan: untuk (0; y1 ) ; (0; y2 ) 2 B, maka (0; y1 ) + (0; y2 ) = (0; y1 + y2 ) 2 B. (3) B tertutup terhadap operasi perkalian skalar: untuk (0; y) 2 B dan 2 R maka (0; y) = (0; y) 2 B. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 48 / 72 Solusi soal 3: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Solusi soal 3: C bukan subruang dari R3 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Solusi soal 3: C bukan subruang dari R3 . Tinjau bahwa (0; 1; 0) 2 C, tetapi 2 (0; 1; 0) = (0; 2; 0) 62 C. Jadi C tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 4: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Solusi soal 3: C bukan subruang dari R3 . Tinjau bahwa (0; 1; 0) 2 C, tetapi 2 (0; 1; 0) = (0; 2; 0) 62 C. Jadi C tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 4: D adalah subruang dari R3 . Tinjau bahwa MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Solusi soal 3: C bukan subruang dari R3 . Tinjau bahwa (0; 1; 0) 2 C, tetapi 2 (0; 1; 0) = (0; 2; 0) 62 C. Jadi C tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 4: D adalah subruang dari R3 . Tinjau bahwa 1 D 6= ; karena (0; 0; 0) 2 D. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Solusi soal 3: C bukan subruang dari R3 . Tinjau bahwa (0; 1; 0) 2 C, tetapi 2 (0; 1; 0) = (0; 2; 0) 62 C. Jadi C tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 4: D adalah subruang dari R3 . Tinjau bahwa 1 2 D 6= ; karena (0; 0; 0) 2 D. D tertutup terhadap operasi penjumlahan: untuk (a; a; 0) ; (b; b; 0) 2 D maka (a; a; 0) + (b; b; 0) = (a + b; (a + b) ; 0) 2 D. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Solusi soal 3: C bukan subruang dari R3 . Tinjau bahwa (0; 1; 0) 2 C, tetapi 2 (0; 1; 0) = (0; 2; 0) 62 C. Jadi C tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar. Solusi soal 4: D adalah subruang dari R3 . Tinjau bahwa 1 2 3 D 6= ; karena (0; 0; 0) 2 D. D tertutup terhadap operasi penjumlahan: untuk (a; a; 0) ; (b; b; 0) 2 D maka (a; a; 0) + (b; b; 0) = (a + b; (a + b) ; 0) 2 D. D tertutup terhadap operasi perkalian skalar: untuk (a; a; 0) 2 D dan k 2 R maka k (a; a; 0) = (ka; (ka) ; 0) 2 D. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 49 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 50 / 72 Latihan Periksa apakah himpunan-himpunan berikut merupakan subruang dari M22 (ruang matriks yang anggotanya adalah matriks 2 2). 1 2 Himpunan S yang beranggotakan matriks 2 2 yang semua entri diagonalnya adalah nol. Dengan perkataan lain 0 p S = A j A 2 M22 dan A = , p; q 2 R . q 0 Himpunan T yang beranggotakan matriks 2 2 yang determinannya 0. Dengan perkataan lain T = fA j A 2 M22 dan det (A) = 0g. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 51 / 72 Solusi: Soal 1: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena maka A = 0 a2 a1 0 dan B = 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya A+B= MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 a1 dan B = a2 0 0 a1 0 b1 A+B= + a2 0 b2 0 0 misalkan A 2 S dengan A = a2 maka A = 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya = 0 a2 + b2 a1 + b1 0 a1 0 dan k 2 R, maka 2 S. Terakhir, kA = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. a2 0 ka2 0 maka A = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. Akibatnya S adalah subruang dari a2 0 ka2 0 M22 . maka A = Soal 2: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. Akibatnya S adalah subruang dari a2 0 ka2 0 M22 . maka A = Soal 2: Misalkan A = 2 0 0 0 dan B = 0 0 0 1 , jelas bahwa A; B 2 T karena MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. Akibatnya S adalah subruang dari a2 0 ka2 0 M22 . maka A = Soal 2: Misalkan A = 2 0 0 0 dan B = 0 0 0 1 , jelas bahwa A; B 2 T karena det (A) = det (B) = 0. Kita memiliki A + B = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. Akibatnya S adalah subruang dari a2 0 ka2 0 M22 . maka A = Soal 2: Misalkan A = 2 0 0 0 dan B = 0 0 0 1 , jelas bahwa A; B 2 T karena det (A) = det (B) = 0. Kita memiliki A + B = 2 0 0 1 dan det (A + B) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. Akibatnya S adalah subruang dari a2 0 ka2 0 M22 . maka A = Soal 2: Misalkan A = 2 0 0 0 dan B = 0 0 0 1 , jelas bahwa A; B 2 T karena det (A) = det (B) = 0. Kita memiliki A + B = 2 0 0 1 dan det (A + B) = 2 6= 0. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Solusi: Soal 1: Jelas bahwa S 6= ; karena 0 0 0 0 0 b1 b2 0 2 S. Kemudian misalkan A; B 2 S, 0 a1 dan B = untuk a1 ; a2 ; b1 ; b2 2 R, akibatnya a2 0 0 a1 0 b1 0 a1 + b1 A+B= + = 2 S. Terakhir, a2 0 b2 0 a2 + b2 0 0 a1 misalkan A 2 S dengan A = dan k 2 R, maka a2 0 0 a1 0 ka1 kA = k = 2 S. Akibatnya S adalah subruang dari a2 0 ka2 0 M22 . maka A = Soal 2: Misalkan A = 2 0 0 0 dan B = 0 0 0 1 , jelas bahwa A; B 2 T 2 0 dan 0 1 det (A + B) = 2 6= 0. Akibatnya A + B 62 T . Karena T tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan, maka T bukan subruang dari M22 . karena det (A) = det (B) = 0. Kita memiliki A + B = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 52 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 53 / 72 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris Misalkan W = f(x; y) j x 0; y 0g. Apakah W merupakan subruang dari R2 bila penjumlahan dan perkalian skalarnya dide…nisikan seperti biasa? MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 54 / 72 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris Misalkan W = f(x; y) j x 0; y 0g. Apakah W merupakan subruang dari R2 bila penjumlahan dan perkalian skalarnya dide…nisikan seperti biasa? Perhatikan bahwa W merupakan daerah kuadran 1. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 54 / 72 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris Misalkan W = f(x; y) j x 0; y 0g. Apakah W merupakan subruang dari R2 bila penjumlahan dan perkalian skalarnya dide…nisikan seperti biasa? Perhatikan bahwa W merupakan daerah kuadran 1. W bukan subruang dari R2 karena W tidak tertutup terhadap operasi perkalian skalar: untuk w ~ = (1; 1) 2 W tetapi 1 w ~ = ( 1; 1) 62 W . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 54 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 55 / 72 Kombinasi Linier De…nisi Suatu vektor w ~ disebut sebagai suatu kombinasi linier vektor-vektor ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr apabila w ~ = 1~v1 + 2~v2 + + r ~vr , dengan 1; 2; : : : ; r 2 R. Contoh MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 56 / 72 Kombinasi Linier De…nisi Suatu vektor w ~ disebut sebagai suatu kombinasi linier vektor-vektor ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr apabila w ~ = 1~v1 + 2~v2 + + r ~vr , dengan 1; 2; : : : ; r 2 R. Contoh Setiap vektor ~v = (v1 ; v2 ; v3 ) 2 R3 merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor basis standar ^{ = (1; 0; 0), |^ = (0; 1; 0), dan k^ = (0; 0; 1) karena ~v = MZI (FIF Tel-U) (v1 ; v2 ; v3 ) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 56 / 72 Kombinasi Linier De…nisi Suatu vektor w ~ disebut sebagai suatu kombinasi linier vektor-vektor ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr apabila w ~ = 1~v1 + 2~v2 + + r ~vr , dengan 1; 2; : : : ; r 2 R. Contoh Setiap vektor ~v = (v1 ; v2 ; v3 ) 2 R3 merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor basis standar ^{ = (1; 0; 0), |^ = (0; 1; 0), dan k^ = (0; 0; 1) karena ~v = (v1 ; v2 ; v3 ) = v1 (1; 0; 0) + v2 (0; 1; 0) + v3 (0; 0; 1) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 56 / 72 Kombinasi Linier De…nisi Suatu vektor w ~ disebut sebagai suatu kombinasi linier vektor-vektor ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr apabila w ~ = 1~v1 + 2~v2 + + r ~vr , dengan 1; 2; : : : ; r 2 R. Contoh Setiap vektor ~v = (v1 ; v2 ; v3 ) 2 R3 merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor basis standar ^{ = (1; 0; 0), |^ = (0; 1; 0), dan k^ = (0; 0; 1) karena ~v (v1 ; v2 ; v3 ) = v1 (1; 0; 0) + v2 (0; 1; 0) + v3 (0; 0; 1) ^ = v1^{ + v2 |^ + v3 k. = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 56 / 72 Latihan Latihan Misalkan ~u = (1; 2; 1) dan ~v = (6; 4; 2) merupakan dua vektor di R3 . Periksa: 1 apakah w ~ 1 = (9; 2; 7) merupakan kombinasi linier dari ~u dan ~v ? 2 apakah w ~ 2 = (4; 1; 8) merupakan kombinasi linier dari ~u dan ~v ? apakah ~0 = (0; 0; 0) merupakan kombinasi linier dari ~u dan ~v ? 3 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 57 / 72 Solusi soal 1: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 1: Tinjau bahwa jika w ~ 1 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 1: Tinjau bahwa jika w ~ 1 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~1 MZI (FIF Tel-U) = ~u + ~v De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 1: Tinjau bahwa jika w ~ 1 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~1 = ~u + ~v (9; 2; 7) = (1; 2 = 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; + 2 ). Akibatnya diperoleh SPL MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 1: Tinjau bahwa jika w ~ 1 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~1 = ~u + ~v (9; 2; 7) = (1; 2 = 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; + 2 ). Akibatnya diperoleh SPL +6 2 +4 +2 = 9 = 2 = 7 Dengan menyelesaikan SPL di atas, diperoleh MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 1: Tinjau bahwa jika w ~ 1 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~1 = ~u + ~v (9; 2; 7) = (1; 2 = 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; + 2 ). Akibatnya diperoleh SPL +6 2 +4 +2 = 9 = 2 = 7 Dengan menyelesaikan SPL di atas, diperoleh = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang 3 dan = 2. Jadi Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 1: Tinjau bahwa jika w ~ 1 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~1 = ~u + ~v (9; 2; 7) = (1; 2 = 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; + 2 ). Akibatnya diperoleh SPL +6 2 +4 +2 = 9 = 2 = 7 Dengan menyelesaikan SPL di atas, diperoleh = w ~= 3 dan = 2. Jadi 3~u + 2~v . Dengan demikian w ~ adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 58 / 72 Solusi soal 2: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~2 MZI (FIF Tel-U) = ~u + ~v De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~2 = (4; 1; 8) = = ~u + ~v (1; 2; 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; +2 ) Akibatnya diperoleh SPL MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~2 = (4; 1; 8) = = ~u + ~v (1; 2; 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; +2 ) +6 =4 = 1 . Dengan OBE kita memperoleh Akibatnya diperoleh SPL 2 + 4 + 2 2 3= 8 1 6 4 1 5 yang bentuk EBT-nya adalah matriks diperbesar 4 2 4 8 1 2 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~2 = (4; 1; 8) = = ~u + ~v (1; 2; 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; +2 ) +6 =4 = 1 . Dengan OBE kita memperoleh Akibatnya diperoleh SPL 2 + 4 + 2 2 3= 8 1 6 4 1 5 yang bentuk EBT-nya adalah matriks diperbesar 4 2 4 8 1 2 2 3 1 0 0 4 0 1 0 5 (tunjukkan!). 0 0 1 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~2 = (4; 1; 8) = = ~u + ~v (1; 2; 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; +2 ) +6 =4 = 1 . Dengan OBE kita memperoleh Akibatnya diperoleh SPL 2 + 4 + 2 2 3= 8 1 6 4 1 5 yang bentuk EBT-nya adalah matriks diperbesar 4 2 4 8 1 2 2 3 1 0 0 4 0 1 0 5 (tunjukkan!). Karena SPL tidak memiliki solusi, maka tidak ada 0 0 1 nilai dan sehingga w ~ 2 = ~u + ~v . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 2: Tinjau bahwa jika w ~ 2 adalah kombinasi linier dari ~u dan ~v , maka terdapat ; 2 R yang memenuhi w ~2 = (4; 1; 8) = = ~u + ~v (1; 2; 1) + (6; 4; 2) ( + 6 ;2 + 4 ; +2 ) +6 =4 = 1 . Dengan OBE kita memperoleh Akibatnya diperoleh SPL 2 + 4 + 2 2 3= 8 1 6 4 1 5 yang bentuk EBT-nya adalah matriks diperbesar 4 2 4 8 1 2 2 3 1 0 0 4 0 1 0 5 (tunjukkan!). Karena SPL tidak memiliki solusi, maka tidak ada 0 0 1 nilai dan sehingga w ~ 2 = ~u + ~v . Jadi w ~ 2 bukan kombinasi linier dari ~u dan ~v . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 59 / 72 Solusi soal 3: Vektor ~0 merupakan kombinasi linier dari ~u dan ~v karena ~0 = (0; 0; 0) = 0~u + 0~v . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 60 / 72 Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 De…nisi Ruang Vektor atas R 3 Beberapa Contoh Ruang Vektor atas R Ruang Vektor Nol Ruang Vektor Euclid Rn dan R1 Ruang Matriks Ruang Polinom (Ruang Suku Banyak) Ruang Vektor (?) 4 Beberapa Sifat Ruang Vektor atas R 5 Latihan Veri…kasi Ruang Vektor 6 Subruang 7 Latihan Veri…kasi Subruang M22 8 Pemeriksaan Subruang Secara Geometris 9 Kombinasi Linier 10 Himpunan Perentang (Himpunan Pembangun) MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 61 / 72 Teorema Misalkan V adalah ruang vektor dan ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr 2 V , maka 1 Himpunan W yang terdiri atas vektor-vekor kombinasi linier ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr merupakan subruang dari V . 2 Himpunan W yang dijelaskan pada nomor 1 merupakan subruang terkecil dari V yang memuat ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr . Bukti Lihat Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010, oleh H. Anton dan C. Rorres. Dengan perkataan lain teorema di atas menyatakan bahwa Jika W = f 1~v1 + 2~v2 + + merupakan subruang dari V . vr r~ : i 2 R untuk 1 i rg maka W Tidak terdapat subruang W 0 dari V dengan sifat f~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr g W0 W. MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang W 0 dan Oktober – November 2015 62 / 72 De…nisi Himpunan Perentang/ Spanning Set De…nisi Jika S = f~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr g V , maka subruang W dari V yang memuat semua kombinasi linier dari vektor-vektor pada S disebut sebagai ruang yang direntang/ ruang yang dibangun oleh ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr . Atau dengan perkataan lain vektor-vektor ~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr merentang/ membangun W . Hal ini dapat dinotasikan sebagai W = span (S) = span f~v1 ; ~v2 ; : : : ; ~vr g . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 63 / 72 Akibat Himpunan S V dikatakan merentang/ membangun ruang vektor V apabila semua vektor pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S. Sebagai contoh, himpunan S = f(1; 0) ; (0; 1) ; (0; 2)g merentang/ membangun R2 karena sembarang vektor (x; y) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S, yaitu (x; y) MZI (FIF Tel-U) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 64 / 72 Akibat Himpunan S V dikatakan merentang/ membangun ruang vektor V apabila semua vektor pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S. Sebagai contoh, himpunan S = f(1; 0) ; (0; 1) ; (0; 2)g merentang/ membangun R2 karena sembarang vektor (x; y) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S, yaitu (x; y) = (x; y) = MZI (FIF Tel-U) x (1; 0) + y (0; 1) + 0 (0; 2) atau dapat pula De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 64 / 72 Akibat Himpunan S V dikatakan merentang/ membangun ruang vektor V apabila semua vektor pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S. Sebagai contoh, himpunan S = f(1; 0) ; (0; 1) ; (0; 2)g merentang/ membangun R2 karena sembarang vektor (x; y) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S, yaitu (x; y) = (x; y) = (x; y) = MZI (FIF Tel-U) x (1; 0) + y (0; 1) + 0 (0; 2) atau dapat pula 1 x (1; 0) + 0 (0; 1) + y (0; 2) atau dapat pula 2 De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 64 / 72 Akibat Himpunan S V dikatakan merentang/ membangun ruang vektor V apabila semua vektor pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S. Sebagai contoh, himpunan S = f(1; 0) ; (0; 1) ; (0; 2)g merentang/ membangun R2 karena sembarang vektor (x; y) 2 R2 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor-vektor pada S, yaitu (x; y) = (x; y) = (x; y) = MZI (FIF Tel-U) x (1; 0) + y (0; 1) + 0 (0; 2) atau dapat pula 1 x (1; 0) + 0 (0; 1) + y (0; 2) atau dapat pula 2 x (1; 0) y (0; 1) + y (0; 2) . De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 64 / 72 Contoh Lain Himpunan Perentang di R2 Contoh Tinjau ruang vektor R2 dan S = f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g. Maka span (S) = = MZI (FIF Tel-U) span f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 65 / 72 Contoh Lain Himpunan Perentang di R2 Contoh Tinjau ruang vektor R2 dan S = f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g. Maka span (S) = = = MZI (FIF Tel-U) span f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g f (1; 1) + ( 1; 1) + ( 1; 0) j ; ; De…nisi RV dan Subruang 2 Rg Oktober – November 2015 65 / 72 Contoh Lain Himpunan Perentang di R2 Contoh Tinjau ruang vektor R2 dan S = f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g. Maka span (S) = = = span f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g f (1; 1) + f( ; ( 1; 1) + ( 1; 0) j ; ; + ) j ; ; 2 Rg . 2 Rg Perhatikan bahwa setiap vektor (x; y) 2 R2 dapat ditulis sebagai (x; y) = 0 (1; 1) + y ( 1; 1) + ( x y) ( 1; 0) , contohnya ( 1; 2) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 65 / 72 Contoh Lain Himpunan Perentang di R2 Contoh Tinjau ruang vektor R2 dan S = f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g. Maka span (S) = = = span f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g f (1; 1) + f( ; ( 1; 1) + ( 1; 0) j ; ; + ) j ; ; 2 Rg . 2 Rg Perhatikan bahwa setiap vektor (x; y) 2 R2 dapat ditulis sebagai (x; y) = 0 (1; 1) + y ( 1; 1) + ( x y) ( 1; 0) , contohnya ( 1; 2) = (0) (1; 1) + (2) ( 1; 1) + ( 1) ( 1; 0). Akibatnya span (S) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 65 / 72 Contoh Lain Himpunan Perentang di R2 Contoh Tinjau ruang vektor R2 dan S = f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g. Maka span (S) = = = span f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g f (1; 1) + f( ; ( 1; 1) + ( 1; 0) j ; ; + ) j ; ; 2 Rg . 2 Rg Perhatikan bahwa setiap vektor (x; y) 2 R2 dapat ditulis sebagai (x; y) = 0 (1; 1) + y ( 1; 1) + ( x y) ( 1; 0) , contohnya ( 1; 2) = (0) (1; 1) + (2) ( 1; 1) + ( 1) ( 1; 0). Akibatnya span (S) = R2 . Ini berarti S = f(1; 1) ; ( 1; 1) ; ( 1; 0)g merentang (atau membangun) R2 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 65 / 72 Himpunan Perentang untuk Pn Pn merupakan notasi untuk ruang vektor yang vektor-vektornya berupa polinom berderajat paling tinggi n. Sebagai contoh P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Kita memiliki 5; 7 + x; 5 + 2x + 14x2 2 P2 . Perhatikan bahwa setiap polinom p (x) = a0 + a1 x + sebagai kombinasi linier p (x) = a0 p0 (x) + a1 p1 (x) + + an xn dapat ditulis + an pn (x) , dengan pi (x) = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 66 / 72 Himpunan Perentang untuk Pn Pn merupakan notasi untuk ruang vektor yang vektor-vektornya berupa polinom berderajat paling tinggi n. Sebagai contoh P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Kita memiliki 5; 7 + x; 5 + 2x + 14x2 2 P2 . Perhatikan bahwa setiap polinom p (x) = a0 + a1 x + sebagai kombinasi linier p (x) = a0 p0 (x) + a1 p1 (x) + + an xn dapat ditulis + an pn (x) , dengan pi (x) = xi , i = 0; : : : ; n. Akibatnya diperoleh Pn = span MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 66 / 72 Himpunan Perentang untuk Pn Pn merupakan notasi untuk ruang vektor yang vektor-vektornya berupa polinom berderajat paling tinggi n. Sebagai contoh P2 = a0 + a1 x + a2 x2 j a0 ; a1 ; a2 2 R . Kita memiliki 5; 7 + x; 5 + 2x + 14x2 2 P2 . Perhatikan bahwa setiap polinom p (x) = a0 + a1 x + sebagai kombinasi linier p (x) = a0 p0 (x) + a1 p1 (x) + + an xn dapat ditulis + an pn (x) , dengan pi (x) = xi , i = 0; : : : ; n. Akibatnya diperoleh Pn = span f1; x; : : : ; xn g . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 66 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (1) Diberikan dua vektor ~v1 ; ~v2 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 g dengan ~v1 = (1; 1; 0) dan ~v2 = (0; 1; 1) merentang R3 ? Solusi: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 67 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (1) Diberikan dua vektor ~v1 ; ~v2 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 g dengan ~v1 = (1; 1; 0) dan ~v2 = (0; 1; 1) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 g merentang R3 , maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 dan ~v2 , yaitu ~u = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 67 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (1) Diberikan dua vektor ~v1 ; ~v2 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 g dengan ~v1 = (1; 1; 0) dan ~v2 = (0; 1; 1) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 g merentang R3 , maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 dan ~v2 , yaitu ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) MZI (FIF Tel-U) ~v1 + ~v2 = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 67 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (1) Diberikan dua vektor ~v1 ; ~v2 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 g dengan ~v1 = (1; 1; 0) dan ~v2 = (0; 1; 1) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 g merentang R3 , maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 dan ~v2 , yaitu ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) = ~v1 + ~v2 (1; 1; 0) + (0; 1; 1) = ( ; + ; ). Sehingga diperoleh SPL dalam bentuk matriks MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 67 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (1) Diberikan dua vektor ~v1 ; ~v2 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 g dengan ~v1 = (1; 1; 0) dan ~v2 = (0; 1; 1) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 g merentang R3 , maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 dan ~v2 , yaitu ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) (0; 1; 1) = ( ; 2 3 1 0 Sehingga diperoleh SPL dalam bentuk matriks 4 1 1 5 0 1 MZI (FIF Tel-U) = ~v1 + ~v2 (1; 1; 0) + De…nisi RV dan Subruang + ; ). 2 3 u1 = 4 u2 5. u3 Oktober – November 2015 67 / 72 Matriks diperbesar dari SPL adalah MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 68 / 72 2 1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 0 0 1 1 3 u1 u2 5. Dengan OBE diperoleh u3 matriks MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 68 / 72 2 3 1 0 u1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 u2 5. Dengan OBE diperoleh 3 0 1 u3 2 1 0 u1 5. Ini berarti SPL memiliki solusi apabila u3 matriks 4 0 1 0 0 u2 u1 u3 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 68 / 72 2 3 1 0 u1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 u2 5. Dengan OBE diperoleh 3 0 1 u3 2 1 0 u1 5. Ini berarti SPL memiliki solusi apabila u3 matriks 4 0 1 0 0 u2 u1 u3 u2 u1 u3 = 0, atau u2 = u1 + u3 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 68 / 72 2 3 1 0 u1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 u2 5. Dengan OBE diperoleh 3 0 1 u3 2 1 0 u1 5. Ini berarti SPL memiliki solusi apabila u3 matriks 4 0 1 0 0 u2 u1 u3 u2 u1 u3 = 0, atau u2 = u1 + u3 . Akibatnya f~v1 ; ~v2 g tidak merentang R3 , karena kombinasi linier dari ~v1 dan ~v2 tidak dapat menghasilkan semua vektor di R3 . Sebagai contoh, (1; 2; 3) tidak dapat dibangun dari ~v1 dan ~v2 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 68 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (2) Diberikan empat vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dengan ~v1 = (1; 1; 1), ~v2 = (0; 1; 1), ~v3 = (0; 0; 1), ~v4 = (1; 2; 3) merentang R3 ? Solusi: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 69 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (2) Diberikan empat vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dengan ~v1 = (1; 1; 1), ~v2 = (0; 1; 1), ~v3 = (0; 0; 1), ~v4 = (1; 2; 3) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ~v1 , ~v2 , dan ~v3 , yaitu ~u = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 69 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (2) Diberikan empat vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dengan ~v1 = (1; 1; 1), ~v2 = (0; 1; 1), ~v3 = (0; 0; 1), ~v4 = (1; 2; 3) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ~v1 , ~v2 , dan ~v3 , yaitu ~u = = (u1 ; u2 ; u3 ) MZI (FIF Tel-U) v1 1~ 1 + v2 2~ (1; 1; 1) + + v3 3~ 2 + v4 4~ (0; 1; 1) + 3 (0; 0; 1) + 4 (1; 2; 3) = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 69 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (2) Diberikan empat vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dengan ~v1 = (1; 1; 1), ~v2 = (0; 1; 1), ~v3 = (0; 0; 1), ~v4 = (1; 2; 3) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ~v1 , ~v2 , dan ~v3 , yaitu ~u = v1 1~ = (u1 ; u2 ; u3 ) = 1 ( + v2 2~ (1; 1; 1) + 1 + 4; 1 + v3 3~ 2 + + v4 4~ (0; 1; 1) + 2 +2 4; 3 1 (0; 0; 1) + + 2 + 3 4 (1; 2; 3) +3 4) Sehingga diperoleh SPL dalam bentuk matriks MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 69 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (2) Diberikan empat vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 2 R3 . Apakah f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dapat merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g dengan ~v1 = (1; 1; 1), ~v2 = (0; 1; 1), ~v3 = (0; 0; 1), ~v4 = (1; 2; 3) merentang R3 ? Solusi: Apabila f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari ~v1 , ~v2 , dan ~v3 , yaitu ~u = v1 1~ = (u1 ; u2 ; u3 ) Sehingga 2 1 0 4 1 1 1 1 1 ( = diperoleh2 SPL 3 0 1 6 1 2 0 2 56 4 3 1 3 MZI (FIF Tel-U) 4 + v2 2~ (1; 1; 1) + 1 + 4; 1 + v3 3~ 2 + + v4 4~ (0; 1; 1) + 2 +2 dalam bentuk matriks 3 3 2 u1 7 7 = 4 u2 5. 5 u3 De…nisi RV dan Subruang 4; 3 1 (0; 0; 1) + + 2 + 3 4 (1; 2; 3) +3 4) Oktober – November 2015 69 / 72 Matriks diperbesar dari SPL adalah MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 70 / 72 2 1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 2 3 3 u1 u2 5. Dengan OBE u3 diperoleh matriks MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 70 / 72 2 1 0 0 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 0 1 1 31 2 1 0 0 1 u1 diperoleh matriks 4 0 1 0 1 u2 u1 5. 0 0 1 1 u3 u2 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang 1 2 3 3 u1 u2 5. Dengan OBE u3 Oktober – November 2015 70 / 72 Matriks diperbesar dari 2 1 diperoleh matriks 4 0 0 diperoleh 1 = u1 t, MZI (FIF Tel-U) 2 1 0 0 SPL adalah 4 1 1 0 1 1 31 0 0 1 u1 1 0 1 u2 u1 5. 0 1 1 u3 u2 u1 t, dan 3 2 = u2 De…nisi RV dan Subruang 1 2 3 Jika = u3 3 u1 u2 5. Dengan OBE u3 4 = t 2 R, maka u2 t. Oktober – November 2015 70 / 72 2 3 1 0 0 1 u1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 0 2 u2 5. Dengan OBE 1 1 31 3 u3 2 1 0 0 1 u1 diperoleh matriks 4 0 1 0 1 u2 u1 5. Jika 4 = t 2 R, maka 0 0 1 1 u3 u2 diperoleh 1 = u1 t, 2 = u2 u1 t, dan 3 = u3 u2 t. Ini berarti f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g merentang R3 . Sebagai contoh, bila ~u = (1; 2; 3), maka dapat diperoleh ~u = MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 70 / 72 2 3 1 0 0 1 u1 Matriks diperbesar dari SPL adalah 4 1 1 0 2 u2 5. Dengan OBE 1 1 31 3 u3 2 1 0 0 1 u1 diperoleh matriks 4 0 1 0 1 u2 u1 5. Jika 4 = t 2 R, maka 0 0 1 1 u3 u2 diperoleh 1 = u1 t, 2 = u2 u1 t, dan 3 = u3 u2 t. Ini berarti f~v1 ; ~v2 ; ~v3 ; ~v4 g merentang R3 . Sebagai contoh, bila ~u = (1; 2; 3), maka dapat diperoleh ~u = 1 (1; 1; 1) + 1 (0; 1; 1) + 1 (0; 0; 1) + 0 (1; 2; 3). MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 70 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (3) Diberikan tiga vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 2 R3 . Syarat apa yang diperlukan agar ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g dengan ~v1 = (1; 1; 2), ~v2 = (1; 0; 1), ~v3 = (2; 1; 3) merentang R3 . Solusi: MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 71 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (3) Diberikan tiga vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 2 R3 . Syarat apa yang diperlukan agar ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g dengan ~v1 = (1; 1; 2), ~v2 = (1; 0; 1), ~v3 = (2; 1; 3) merentang R3 . Solusi: Perhatikan bahwa jika ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 maka MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 71 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (3) Diberikan tiga vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 2 R3 . Syarat apa yang diperlukan agar ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g dengan ~v1 = (1; 1; 2), ~v2 = (1; 0; 1), ~v3 = (2; 1; 3) merentang R3 . Solusi: Perhatikan bahwa jika ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 ; ~v2 ; ~v3 , atau dengan perkataan lain terdapat 1 ; 2 ; 3 2 R yang memenuhi MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 71 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (3) Diberikan tiga vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 2 R3 . Syarat apa yang diperlukan agar ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g dengan ~v1 = (1; 1; 2), ~v2 = (1; 0; 1), ~v3 = (2; 1; 3) merentang R3 . Solusi: Perhatikan bahwa jika ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 ; ~v2 ; ~v3 , atau dengan perkataan lain terdapat 1 ; 2 ; 3 2 R yang memenuhi ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) v1 1~ = = 1 ( + v2 2~ + (1; 1; 2) + 1 + 2 +2 v3 3~ 2 (1; 0; 1) + 3; 1 + 3 3; 2 1 (2; 1; 3) + 2 +3 3) Sehingga diperoleh SPL dalam bentuk matriks MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 71 / 72 Himpunan Perentang untuk R3 (3) Diberikan tiga vektor ~v1 ; ~v2 ; ~v3 2 R3 . Syarat apa yang diperlukan agar ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 ? Latihan Periksa apakah himpunan f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g dengan ~v1 = (1; 1; 2), ~v2 = (1; 0; 1), ~v3 = (2; 1; 3) merentang R3 . Solusi: Perhatikan bahwa jika ~v1 ; ~v2 ; ~v3 merentang R3 maka setiap vektor ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) 2 R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier ~v1 ; ~v2 ; ~v3 , atau dengan perkataan lain terdapat 1 ; 2 ; 3 2 R yang memenuhi ~u = (u1 ; u2 ; u3 ) v1 1~ = = 1 v2 2~ + (1; 1; 2) + 1 + 2 +2 v3 3~ 2 3; (1; 0; 1) + + 2 1 Sehingga diperoleh SPL dalam bentuk matriks 4 1 2 MZI (FIF Tel-U) ( + 1 De…nisi RV dan Subruang 3 3; 2 1 1 0 1 (2; 1; 3) + 2 + 3 3) 32 3 2 2 1 54 3 1 2 3 3 u1 5 = 4 u2 5 u3 Oktober – November 2015 71 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan dua cara: Cara 1: Matriks diperbesar untuk SPL adalah MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini Cara 1: 2 1 Matriks diperbesar untuk SPL adalah 4 1 2 dengan dua cara: 3 1 2 u1 0 1 u2 5. Dengan OBE 1 3 u3 diperoleh MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan dua cara: Cara 1: 2 3 1 1 2 u1 Matriks diperbesar untuk SPL adalah 4 1 0 1 u2 5. Dengan OBE 2 3 1 3 u3 2 1 1 2 u1 5. SPL memiliki solusi apabila 1 1 u2 u1 diperoleh 4 0 0 0 0 u3 u2 u1 MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan dua cara: Cara 1: 2 3 1 1 2 u1 Matriks diperbesar untuk SPL adalah 4 1 0 1 u2 5. Dengan OBE 2 3 1 3 u3 2 1 1 2 u1 5. SPL memiliki solusi apabila 1 1 u2 u1 diperoleh 4 0 0 0 0 u3 u2 u1 u3 u2 u1 = 0 atau u3 = u2 + u1 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan dua cara: Cara 1: 2 3 1 1 2 u1 Matriks diperbesar untuk SPL adalah 4 1 0 1 u2 5. Dengan OBE 2 3 1 3 u3 2 1 1 2 u1 5. SPL memiliki solusi apabila 1 1 u2 u1 diperoleh 4 0 0 0 0 u3 u2 u1 u3 u2 u1 = 0 atau u3 = u2 + u1 . Akibatnya f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g tidak merentang R3 karena kombinasi linier dari ~v1 ; ~v2 ; ~v3 tidak dapat menghasilkan semua vektor di R3 . Sebagai contoh, (1; 2; 0) tidak dapat dibangun dari ~v1 dan ~v2 . Cara 2: Perhatikan bahwa 1 1 2 MZI (FIF Tel-U) 1 0 1 2 1 3 = De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan dua cara: Cara 1: 2 3 1 1 2 u1 Matriks diperbesar untuk SPL adalah 4 1 0 1 u2 5. Dengan OBE 2 3 1 3 u3 2 1 1 2 u1 5. SPL memiliki solusi apabila 1 1 u2 u1 diperoleh 4 0 0 0 0 u3 u2 u1 u3 u2 u1 = 0 atau u3 = u2 + u1 . Akibatnya f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g tidak merentang R3 karena kombinasi linier dari ~v1 ; ~v2 ; ~v3 tidak dapat menghasilkan semua vektor di R3 . Sebagai contoh, (1; 2; 0) tidak dapat dibangun dari ~v1 dan ~v2 . Cara 2: Perhatikan bahwa 1 1 2 akibatnya nilai MZI (FIF Tel-U) 1; 2; 3 1 0 1 2 1 3 = 0, tidak selalu ada untuk setiap pilihan ~u 2 R3 . De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72 Kita dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan dua cara: Cara 1: 2 3 1 1 2 u1 Matriks diperbesar untuk SPL adalah 4 1 0 1 u2 5. Dengan OBE 2 3 1 3 u3 2 1 1 2 u1 5. SPL memiliki solusi apabila 1 1 u2 u1 diperoleh 4 0 0 0 0 u3 u2 u1 u3 u2 u1 = 0 atau u3 = u2 + u1 . Akibatnya f~v1 ; ~v2 ; ~v3 g tidak merentang R3 karena kombinasi linier dari ~v1 ; ~v2 ; ~v3 tidak dapat menghasilkan semua vektor di R3 . Sebagai contoh, (1; 2; 0) tidak dapat dibangun dari ~v1 dan ~v2 . Cara 2: Perhatikan bahwa 1 1 2 1 0 1 2 1 3 = 0, akibatnya nilai 1 ; 2 ; 3 tidak selalu ada untuk setiap pilihan ~u 2 R3 . Jadi ~v1 ; ~v2 ; ~v3 tidak merentang R3 . MZI (FIF Tel-U) De…nisi RV dan Subruang Oktober – November 2015 72 / 72